Anda di halaman 1dari 34

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS

INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MIND MAP UNTUK


MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 KOTA MALANG

SEMINAR DESAIN OPERASIONAL


Oleh: Aisyah Sitti Fa’izah NIM 160341606039

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan dan Perangkat Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Mind maping


Implementasinya

• Tercantum dalam • Unit Kegiatan Belajar


Undang-Undang Nomor Mandiri (UKBM) merupakan • Model pembelajaran
20 Tahun 2003 tentang perangkat pembelajaran inkuiri terbimbing adalah • Mind maping merupakan
Sistem Pendidikan yang disusun secara pembelajaran yang salah satu teknik mencatat
Nasional (Sekretaris berurutan dari yang mudah menekankan pada proses yang kreatif, efektif, dan
Negara Republik sampai ke yang sukar. mencari dan menemukan secara harfiah akan
Indonesia, 2003). Perangkat pembelajaran sehingga kegiatan memetakan pikiran yang
merupakan bentuk proses pembelajaran dapat
• Implementasi belajar siswa terhadap menyelaraskan proses
mengarahkan siswa belajar dan cara alami otak.
pembelajaran yang pengetahuan dan kepada keterampilan (Alamsyah, 2009)
dikembangkan pada keterampilan yang disusun berpikir kritis untuk
kurikulum 2013, harus menjadi unit-unit kegiatan mengatasi masalah yang
menekankan pada belajar berdasarkan diberikan (Mulyono,
pembentukan kompetensi pemetaan Kompetensi Dasar 2011).
dan karakter siswa (Direktorat Pembinaan SMA
(Mustofa,dkk 2016). 2017).
Analisis kebutuhan melalui kegiatan Wawancara

Upaya yang sudah dilakukan


Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan guru adalah:
pada tanggal 20 Desember 2019 di SMA
• memberikan soal tipe HOTS
Negeri 8 Malang, dapat diketahui beberapa
permasalahan yang ditemui yaitu: pada saat melaksanakan
 siswa kurang berpikir kritis saat guru ujian,
memberikan apersepsi di awal • memberikan pertanyaan
pembelajaran ditandai dengan kurang Selain itu dari wawancara yang apersepsi yang bersifat
tanggapnya siswa saat menyampaikan dilakukan kepada guru biologi dapat kontekstual sehingga siswa
pendapat dari penjelasan guru ditemukan permasalahan yaitu:
 konsentrasi belajar siswa mulai terpecah
dapat memahami dengan
 sebagian siswa masih sulit mudah
pada jam pembelajaran terakhir sehingga
guru harus mengembalikan konsentrasi memahami materi biologi yang • membuat soal essay untuk
siswa kembali. sifatnya hafalan meningkatkan keterampilan
 siswa mudah merasa jenuh saat berpikir kritis siswa.
belajar karena banyaknya mata
pelajaran yang harus ditempuh
siswa dalam seminggu.
Analisis kebutuhan melalui kegiatan Wawancara

Perolehan hasil Tes Keterampilan Berpikir Kritis siswa yang dilaksanakan tanggal 23
Desember 2019:
 Persentase tertinggi siswa sebesar 96% sebanyak dua siswa dan 92% sebanyak empat
siswa
 Persentase terendah siswa sebesar 44% berjumlah tiga siswa dan 40% berjumlah satu siswa
 Perolehan terbanyak yaitu sebesar 80% dengan jumlah siswa enam orang.
Dari hasil tes tersebut menunjukkan bahwa hanya 12 siswa yang mencapai nilai di atas
80

Jadi total skor rerata yang diperoleh seluruh siswa kelas XI IPA 3 adalah 76. Menurut data
tersebut, dapat dilihat bahwa hanya sebagian besar siswa yang memiliki kemampuan berpikir
kritis yang tinggi.
Sintaks Model Inkuiri Terbimbing

Mengeksplorasi fenomena

Memfokuskan pertanyaan

Merencanakan investigasi

Melaksanakan investigasi

Menganalisis data dan hasil

Membangun pengetahuan
baru

Mengomunikasikan
pengetahuan baru
Tujuan Peneliti mengembangkan perangkat Unit
Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM), silabus, RPP, soal tes
kognitif, dan soal tes keterampilan berpikir kritis adalah
untuk menguji kevalidan dan kepraktisan perangkat
sehingga dapat digunakan dalam proses pembelajaran di
kelas.
TUJUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Mengembangkan dan menghasilkan perangkat pembelajaran (silabus, RPP,


UKBM dan instrumen penilaian) berbasis model inkuiri terbimbing yang
teruji kevalidan dan kepraktisannya pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8
Kota Malang.

Menguji kelayakan dan kepraktisan perangkat pembelajaran (silabus, RPP,


UKBM dan instrumen penilaian) berbasis model inkuiri terbimbing yang
dikembangkan.
SPESIFIKASI PRODUK YANG DIHASILKAN

Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber
Belajar.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dirancang dengan berbasis model Inkuiri Terbimbing untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar yang diterapkan dalam tiga tahap kegiatan pembelajaran, yakni pendahuluan,
kegiatan inti, dan penutup.

Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) dirancang dengan menerapkan model Inkuiri Terbimbing dan bermuatan indikator
keterampilan berpikir kritis. Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) ini digunakan untuk menunjang proses pembelajaran di
kelas. Perangkat pembelajaran ini dirancang berdasarkan kompetensi dasar, indikator dan tujuan yang ingin dicapai.

Soal tes kognitif dirancang berdasarkan tingkatan taksonomi bloom revisi Anderson & Krathwohl yang meliputi C1
mengingat (remembering), C2 memahami (understanding), C3 mengaplikasikan (applying), C4 menganalisis (analysing),
C5 mengevaluasi (evaluating), C6 mencipta (creating). dalam penelitian pengembangan ini peneliti membuat soal tes
kognitif bertipe HOTS.
MANFAAT PENELITIAN

• Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Bagi • Membuat siswa lebih mudah dalam menganalisis materi pada penguasaan konsep biologi.
Siswa

• Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat dijadikan salah satu pilihan perangkat untuk meningkatkan keterampilan
berpikir kritis dan ketuntasan belajar siswa khususnya untuk materi sistem ekskresi dan sistem koordinasi.
Bagi • Memotivasi guru untuk menggunakan pembelajaran yang sama pada KD yang bebeda.
Guru

• Hasil penelitian dapat dijadikan sumber referensi atau acuan dan informasi dalam peningkatan kualitas guru.
Bagi • Proses pembelajaran dapat menghasilkan outcome yang baik
Sekolah

• Sebagai wadah dalam menambah wawasan tentang pengembangan perangkat pembelajaran biologi.
Bagi
Peneliti
RUANG LINGKUP DAN BATASAN PENELITIAN

1 1. Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing disesuaikan dengan keterampilan abad 21 pada materi yang mengacu

pada indikator di Kurikulum 2013,


2 2. KD materi Biologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
• KD 3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem respirasi manusia,
• KD 4.9 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan
ganguan pada sistem ekskresi serta kaitannya dengan teknologi,
• KD 3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, hormon dan alat
indera) dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem
koordinasi manusia,
• KD 4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem koordinasi
yang menyebabkan ganguan sistem saraf dan hormon pada manusia berdasarkan studi literatur,
RUANG LINGKUP DAN BATASAN PENELITIAN

• Materi yang digunakan adalah KD 3.9 dan 4.9 serta KD 3.10 dan 4.10. Pada materi KD 3.9 menjelaskan tentang struktur penyusun
organ Sistem Ekskresi, fungsi penyusun organ Sistem Ekskresi, bioproses pada Sistem Ekskresi, dan gangguan pada Sistem Ekskresi.
Pada KD 4.9 menjelaskan mengenai penyajian data hasil pengamatan mengenai uji kandungan urine. Selanjutnya pada KD 3.10
menjelaskan tentang struktur dan fungsi Sistem Saraf, mekanisme penghantar impuls saraf, struktur dan fungsi kelenjar hormon,
bioproses kelenjar hormon, macam-macam Sistem Indera dan fungsinya, hubungan antara Sistem Saraf dengan Sistem Indera,
serta gangguan yang terjadi pada Sistem Koordinasi Manusia. KD 4.10 menjelaskan tentang cara menyajikan data hasil
pengamatan mengenai uji kepekaan lidah.
• Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan adalah model ADDIE yang dikembangkan oleh Robert Maribe
Branch tahun 2009 . Tahapan penelitian tindakan kelas meliputi (analysis design, development, implementation, and evaluation).
• Batasan penelitian pengembangan dilakukan hanya sampai pada tahap development atau pengembangan.
• Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa UKBM berbasis model inkuiri terbimbing berbantuan mindmap, silabus, RPP,
soal tes kognitif, dan soal tes keterampilan berpikir kritis.
DEFINISI OPERASIONAL

1
2 3
Model pengembangan yang
digunakan adalah ADDIE yang
terdiri dari Analysis (analisis), Perangkat pembelajaran adalah sejumlah Mind map merupakan suatu teknik

design (desain), development bahan, alat, media, petunjuk, dan pedoman mencatat kreatif menggunakan

(pengembangan), implementation yang akan digunakan dalam proses kata-kata, warna, garis, simbol serta

(implementasi), evaluation pembelajaran. Perangkat pembelajaran gambar.. Mindmap dibuat pada

(evaluasi). Tetapi dalam penelitian menjadi pegangan bagi guru dalam setiap akhir KD (Kompetensi Dasar)

ini dibatasi sampai dengan tahap melaksanakan kegiatan pembelajaran baik yang dilaksanakan. Pada penelitain

development atau di kelas, laboratorium atau di luar kelas. ini, pembuatan mind map dilakukan

pengembangan. Perangkat pembelajaran yang saat siswa telah menyelesaikan


dikembangkan berupa UKBM, silabus, RPP, seluruh kegiatan pembelajaran
soal tes kognitif, dan soal tes keterampilan pada UKBM.
berpikir kritis.
13
DEFINISI OPERASIONAL

4
Inkuiri terbimbing berbantuan mind map merupakan proses pembelajaran
menggunakan perpaduan model inkuiri terbimbing dengan berbantuan mind
map yang dipadukan di dalam sintaks model inkuiri terbimbing. Sintaks
terdiri atas; 1) mengeskplorasi fenomena, 2) fokus pada permasalahan yang
diinvestigasi, 3) merencanakan investigasi, 4) melakukan investigasi,5)
menganalisis data, 6) membangun pengetahuan baru , dan 7)
mengomunikasikan pengetahuan baru . Pembuatan peta pikiran dilakukan
pada tahap akhir setelah kegiatan pembelajaran pada UKBM selesai
dikerjakan. Peta pikiran berfungsi untuk memudahkan siswa mengasimilasi
informasi baru untuk berpikir dan mengembangkan skema konseptual dalam
otak siswa.

14
DEFINISI OPERASIONAL

5
Keterampilan berpikir kritis merupakan cara bagi seseorang untuk meningkatkan kemampuan
berpikir reflektif berdasarkan nalar untuk menentukan keputusan yang harus dilakukan.
Indikator keterampilan berpikir kritis meliputi (1) memfokuskan pertanyaan yaitu siswa mampu
merumuskan kriteria untuk mempertimbangkan kemungkinan jawaban, (2) menjawab
pertanyaan yang membutuhkan penjelasan yaitu siswa mampu memberikan penjelasan
sederhana dan menyebutkan contoh, (3) mengobservasi dan mempertimbangkan hasil
observasi yaitu siswa mampu melaporkan hasil observasi serta mempertanggungjawabkan hasil
observasi, (4) mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi yaitu siswa mampu
mengondisikan logika dengan baik, (5) menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi
yaitu siswa mampu menarik kesimpulan sesuai fakta, dan (6) menentukan suatu tindakan yaitu
siswa mampu memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin dilakukan. Cara
mengukurnya dengan Instrumen Soal Tes Berpikir Kritis.

15
DEFINISI OPERASIONAL

6
Inkuiri terbimbing berbantuan mind map merupakan proses pembelajaran
menggunakan perpaduan model inkuiri terbimbing dengan berbantuan mind
map yang dipadukan di dalam sintaks model inkuiri terbimbing. Sintaks terdiri
atas; 1) mengeskplorasi fenomena, 2) fokus pada permasalahan yang
diinvestigasi, 3) merencanakan investigasi, 4) melakukan investigasi,5)
menganalisis data, 6) membangun pengetahuan baru , dan 7)
mengomunikasikan pengetahuan baru . Pembuatan peta pikiran dilakukan pada
tahap akhir setelah kegiatan pembelajaran pada UKBM selesai dikerjakan. Peta
pikiran berfungsi untuk memudahkan siswa mengasimilasi informasi baru untuk
berpikir dan mengembangkan skema konseptual dalam otak siswa.

16
DEFINISI OPERASIONAL

7
Hasil belajar kognitif merupakan salah satu dari hasil belajar berupa aspek
pengetahuan yang dimiliki siswa setelah pembelajaran. Hasil belajar kognitif ini
mencakup C2 memahami (understanding), C3 mengaplikasikan (applying), C4
menganalisis (analysing), dan C5 mengevaluasi (evaluating). Kompetensi Dasar (KD)
yang digunakan pada hasil belajar kognitif ini yaitu KD 3.9 Sistem Ekskesi dan KD 3.10
Sistem Koordinasi.

17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Keterampilan Berpikir Kritis Hasil Belajar Perangkat Pembelajaran

Hasil belajar adalah


Perangkat pembelajaran
kemampuan-kemampuan yang
merupakan sekumpulan
Menurut Ennis (2013) dimiliki setelah seseorang
bahan, alat, media, dan sarana
keterampilan berpikir kritis menerima pengalaman
yang digunakan oleh guru
merupakan kemampuan siswa belajarnya. Hasil penelitian yang
dan siswa sebagai petunjuk
untuk memahami pendapat dilakukan oleh Lalu Sunarya,
dan pedoman untuk proses
kritis dan mengevaluasi dkk (2018) diperoleh
pembelajaran di kelas (Akbar,
pendapat orang lain. Berpikir kesimpulan bahwa terdapat
2013).
kritis digunakan dalam pengaruh positif dari model
Perangkat pembelajaran
pemecahan masalah, pembelajaran inkuiri terbimbing
yang diperlukan dalam
memunculkan ide kreatif, dan terhadap hasil belajar dan
mengelola proses belajar
menganalisis informasi untuk kemampuan berpikir kritis
mengajar dapat berupa
menarik kesimpulan, dan peserta didik kelas X pada
silabus, Rencana Pelaksanaan
mengkomunikasikan ide-ide pokok bahasan
Pembelajaran (RPP), Lembar
secara efektif keanekaragaman hayati dan
Kegiatan Siswa (LKS), dan
klasifikasi makhluk hidup di
UKBM (Unit Kegiatan Belajar
SMA Negeri 1 Narmada tahun
Mandiri).
ajaran 2017/2018
19
Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing

Model inkuiri merupakan


sebuah proses untuk mencari
atau memahami informasi
(Solichin, 2017).
Pada model inkuiri
terbimbing, siswa dihadapkan
pada tugas yang harus
diselesaikan dengan baik
melalui kerja secara individu
maupun kelompok, sehingga
diharapkan siswa tersebut
mampu menyelesaikan
masalah dan menarik
kesimpulan secara mandiri
dan tetap dalam arahan atau
bimbingan guru (Yuniastuti,
2013).
20
Peta Pikiran (Mind
Map)

Peta pikiran adalah


pemanfaatan
keseluruhan otak
menggunakan citra
visual dan prasarana
grafis lainnya untuk
membentuk kesan
(Widiasworo 2017).

21
KERANGKA
KONSEPTUAL
BAB III
METODE PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
MODEL PENELITIAN
PENGEMBANGAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian


pengembangan (Research and Development
atau R&D) berbasis Inkuiri Terbimbing.
Desain pengembangan penelitian
menggunakan model yang dikembangkan
oleh Robert Maribe Branch, yaitu
pengembangan produk yang mengacu
pada jenis pengembangan model ADDIE
(Analysis, Design, Development,
Implementation and Evaluation) .

24
LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN

• Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Kota Malang yang beralamat di Jalan Veteran
No. 37 ,Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
• Subjek uji coba produk hasil pengembangan perangkat pembelajaran adalah guru biologi kelas
XI IPA 2 sebagai pengguna produk yang dikembangkan (silabus, RPP, UKBM, dan instrumen
penilaian) dan siswa kelas XI IPA 2 dengan jumlah siswa 10 orang

PROSEDUR PENELITIAN

Pada penelitian ini, peneliti akan melaksanakan tiga tahapan saja yaitu, Analysis (analisis), design
(desain), dan development (pengembangan)
Tahapan Analisis (Analysis)

mempelajari karakteristik siswa


dengan memperhatikan
• Analisis Kebutuhan beberapa aspek antara lain
penyusunan rencana
• Analisis Kurikulum kelompok siswa, karakteristik
pelaksanaan penelitian dan
• Analisis Karakter Siswa umum siswa (usia), jumlah siswa,
pengembangan dilakukan di
• Analisis Pengembangan lokasi kegiatan yang akan
SMAN 8 Malang.
Perangkat Pembelajaran dilaksanakan, dan waktu yang
diperlukan
Menentukan Penyusunan
Validasi masalah Mengonfirmasi Menentukan
tujuan rencana
pembelajaran sasaran siswa strategi (Determine
pembelajaran pelaksanaan
(Validate the (Confirm the potential delivery
(Determine (Compose a project
performance gap) intended audience) system)
imtructional goals) management plan)

Tahap penentuan tujuan Strategi pembelajaran yang


pembelajaran meliputi kegiatan dimaksud adalah kegiatan
merumuskan tujuan pembelajaran pembelajaran dengan
berdasarkan Kompetensi Dasar menggunakan sintaks model
(KD) dan Indikator Pencapaian inkuiri terbimbing
Kompetensi (IPK).

26
Design (Desain)
Rincian tugas yang diberikan adalah
tugas kognitif berupa Unit Kegiatan
Belajar Mandiri (UKBM) dan soal tes Peneliti melakukan penyusunan
kognitif yang memacu keterampilan srategi penilaian berupa
berpikir kritis dengan sintaks model penyusunan lembar validasi untuk
inkuiri terbimbing. Penilaian menilai validitas perangkat
keterampilan/psikomotor berupa pembelajaran dan menguji
tugas mengerjakan membuat mind kepraktisan perangkat
map. pembelajaran .

Menyusun tujuan
Membuat daftar pembelajaran Menyusun strategi
tugas (Conduct a task (Compose Pengujian (Compose
inventory) performance at testing strategy)
objectives)

Merancang kegiatan yang akan


dilakukan oleh siswa, kondisi kelas,
dan kriteria yang diharapkan sesuai
dengan keterampilan berpikir kritis.

27
Development (Pengembangan)

Panduan bagi siswa yang dimaksud


• Silabus
berupa panduan selama kegiatan
• RPP
pembelajaran seperti yang terdapat
• Unit Kegiatan Belajar Mandiri
dalam Unit Kegiatan Belajar Mandiri
(UKBM)
(UKBM).
• Instrumen penilaian

Menghasilkan Memilih atau


konten mengembangkan media Mengembangkan panduan Mengembangkan panduan
bagi siswa (Develop bagi guru (Develop Guidance
(Generate pendukung (Select or guidance for the student) for the Teacher)
Content) develop supporting media)

Media pendukung yang digunakan Panduan bagi guru yang dimaksud


ialah mind map yang dibuat berupa silabus dan Rencana
menggunakan aplikasi canva dan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
bertujuan untuk memudahkan proses
pembelajaran siswa secara daring
(dalam jaringan).

28
Kegiatan pada langkah ini meliputi
validasi oleh tiga ahli yakni ahli
perangkat pembelajaran, ahli materi,
dan ahli praktisi lapangan

Melakukan revisi Melakukan uji


formatif (Conduct coba (Conduct a
formative revisions) pilot test)

a. Pengumpulan Data
b. Analisis Data
c. Revisi Formatif
d. Komponen Rencana Uji Coba

29
TEKNIK ANALISIS DATA

Uji kelayakan

Uji kelayakan dilakukan terhadap perangkat pembelajaran yakni silabus, RPP, dan Unit Kegiatan Belajar
Mandiri (UKBM). Data hasil validasi dianalisis dengan mencari rata-rata skor yang dipilih pada setiap
penilaian dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
 
 

Va = x 100%
 
Keterangan:
Va: Validitas dari ahli
Tsh: Total skor maksimal yang diharapkan
Tse: Total skor empiris (hasil validasi dari validator)

Setelah hasil validasi diolah menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh nilai persentase. Nilai
tersebut akan diubah menjadi data kualitatif berdasarkan kriteria validitas deskriptif. Data tersebut
akan menunjukkan apakah perangkat pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan
layak digunakan atau tidak
Tabel 3.2 Kriteria Kevalidan Perangkat Pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing
TEKNIK ANALISIS DATA

Uji kepraktisan

Data kepraktisan diperoleh dari hasil pengisian angket kepraktisan oleh ahli praktisi lapangan yaitu guru
biologi untuk menilai kepraktisan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan (silabus, RPP,
UKBM) dan angket respons siswa oleh siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 8 Malang untuk menilai
kepraktisan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan (UKBM).
 
Jawaban dari angket kepraktisan dan respons siswa dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut.

P = x 100%
 

Keterangan:
P : Kepraktisan
Tsh : Total skor maksimal yang diharapkan
Tse : Total skor empiris (hasil validasi dari validator)
Hasil dari perhitungan kepraktisan produk berdasarkan rumus di atas akan diubah menjadi data
kualitatif sesuai dengan kriteria tingkat kepraktisan produk yang tertera pada Tabel 3.3 di bawah
ini.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai