Perolehan hasil Tes Keterampilan Berpikir Kritis siswa yang dilaksanakan tanggal 23
Desember 2019:
Persentase tertinggi siswa sebesar 96% sebanyak dua siswa dan 92% sebanyak empat
siswa
Persentase terendah siswa sebesar 44% berjumlah tiga siswa dan 40% berjumlah satu siswa
Perolehan terbanyak yaitu sebesar 80% dengan jumlah siswa enam orang.
Dari hasil tes tersebut menunjukkan bahwa hanya 12 siswa yang mencapai nilai di atas
80
Jadi total skor rerata yang diperoleh seluruh siswa kelas XI IPA 3 adalah 76. Menurut data
tersebut, dapat dilihat bahwa hanya sebagian besar siswa yang memiliki kemampuan berpikir
kritis yang tinggi.
Sintaks Model Inkuiri Terbimbing
Mengeksplorasi fenomena
Memfokuskan pertanyaan
Merencanakan investigasi
Melaksanakan investigasi
Membangun pengetahuan
baru
Mengomunikasikan
pengetahuan baru
Tujuan Peneliti mengembangkan perangkat Unit
Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM), silabus, RPP, soal tes
kognitif, dan soal tes keterampilan berpikir kritis adalah
untuk menguji kevalidan dan kepraktisan perangkat
sehingga dapat digunakan dalam proses pembelajaran di
kelas.
TUJUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber
Belajar.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dirancang dengan berbasis model Inkuiri Terbimbing untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar yang diterapkan dalam tiga tahap kegiatan pembelajaran, yakni pendahuluan,
kegiatan inti, dan penutup.
Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) dirancang dengan menerapkan model Inkuiri Terbimbing dan bermuatan indikator
keterampilan berpikir kritis. Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) ini digunakan untuk menunjang proses pembelajaran di
kelas. Perangkat pembelajaran ini dirancang berdasarkan kompetensi dasar, indikator dan tujuan yang ingin dicapai.
Soal tes kognitif dirancang berdasarkan tingkatan taksonomi bloom revisi Anderson & Krathwohl yang meliputi C1
mengingat (remembering), C2 memahami (understanding), C3 mengaplikasikan (applying), C4 menganalisis (analysing),
C5 mengevaluasi (evaluating), C6 mencipta (creating). dalam penelitian pengembangan ini peneliti membuat soal tes
kognitif bertipe HOTS.
MANFAAT PENELITIAN
• Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Bagi • Membuat siswa lebih mudah dalam menganalisis materi pada penguasaan konsep biologi.
Siswa
• Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat dijadikan salah satu pilihan perangkat untuk meningkatkan keterampilan
berpikir kritis dan ketuntasan belajar siswa khususnya untuk materi sistem ekskresi dan sistem koordinasi.
Bagi • Memotivasi guru untuk menggunakan pembelajaran yang sama pada KD yang bebeda.
Guru
• Hasil penelitian dapat dijadikan sumber referensi atau acuan dan informasi dalam peningkatan kualitas guru.
Bagi • Proses pembelajaran dapat menghasilkan outcome yang baik
Sekolah
• Sebagai wadah dalam menambah wawasan tentang pengembangan perangkat pembelajaran biologi.
Bagi
Peneliti
RUANG LINGKUP DAN BATASAN PENELITIAN
1 1. Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing disesuaikan dengan keterampilan abad 21 pada materi yang mengacu
• Materi yang digunakan adalah KD 3.9 dan 4.9 serta KD 3.10 dan 4.10. Pada materi KD 3.9 menjelaskan tentang struktur penyusun
organ Sistem Ekskresi, fungsi penyusun organ Sistem Ekskresi, bioproses pada Sistem Ekskresi, dan gangguan pada Sistem Ekskresi.
Pada KD 4.9 menjelaskan mengenai penyajian data hasil pengamatan mengenai uji kandungan urine. Selanjutnya pada KD 3.10
menjelaskan tentang struktur dan fungsi Sistem Saraf, mekanisme penghantar impuls saraf, struktur dan fungsi kelenjar hormon,
bioproses kelenjar hormon, macam-macam Sistem Indera dan fungsinya, hubungan antara Sistem Saraf dengan Sistem Indera,
serta gangguan yang terjadi pada Sistem Koordinasi Manusia. KD 4.10 menjelaskan tentang cara menyajikan data hasil
pengamatan mengenai uji kepekaan lidah.
• Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan adalah model ADDIE yang dikembangkan oleh Robert Maribe
Branch tahun 2009 . Tahapan penelitian tindakan kelas meliputi (analysis design, development, implementation, and evaluation).
• Batasan penelitian pengembangan dilakukan hanya sampai pada tahap development atau pengembangan.
• Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa UKBM berbasis model inkuiri terbimbing berbantuan mindmap, silabus, RPP,
soal tes kognitif, dan soal tes keterampilan berpikir kritis.
DEFINISI OPERASIONAL
1
2 3
Model pengembangan yang
digunakan adalah ADDIE yang
terdiri dari Analysis (analisis), Perangkat pembelajaran adalah sejumlah Mind map merupakan suatu teknik
design (desain), development bahan, alat, media, petunjuk, dan pedoman mencatat kreatif menggunakan
(pengembangan), implementation yang akan digunakan dalam proses kata-kata, warna, garis, simbol serta
(evaluasi). Tetapi dalam penelitian menjadi pegangan bagi guru dalam setiap akhir KD (Kompetensi Dasar)
ini dibatasi sampai dengan tahap melaksanakan kegiatan pembelajaran baik yang dilaksanakan. Pada penelitain
development atau di kelas, laboratorium atau di luar kelas. ini, pembuatan mind map dilakukan
4
Inkuiri terbimbing berbantuan mind map merupakan proses pembelajaran
menggunakan perpaduan model inkuiri terbimbing dengan berbantuan mind
map yang dipadukan di dalam sintaks model inkuiri terbimbing. Sintaks
terdiri atas; 1) mengeskplorasi fenomena, 2) fokus pada permasalahan yang
diinvestigasi, 3) merencanakan investigasi, 4) melakukan investigasi,5)
menganalisis data, 6) membangun pengetahuan baru , dan 7)
mengomunikasikan pengetahuan baru . Pembuatan peta pikiran dilakukan
pada tahap akhir setelah kegiatan pembelajaran pada UKBM selesai
dikerjakan. Peta pikiran berfungsi untuk memudahkan siswa mengasimilasi
informasi baru untuk berpikir dan mengembangkan skema konseptual dalam
otak siswa.
14
DEFINISI OPERASIONAL
5
Keterampilan berpikir kritis merupakan cara bagi seseorang untuk meningkatkan kemampuan
berpikir reflektif berdasarkan nalar untuk menentukan keputusan yang harus dilakukan.
Indikator keterampilan berpikir kritis meliputi (1) memfokuskan pertanyaan yaitu siswa mampu
merumuskan kriteria untuk mempertimbangkan kemungkinan jawaban, (2) menjawab
pertanyaan yang membutuhkan penjelasan yaitu siswa mampu memberikan penjelasan
sederhana dan menyebutkan contoh, (3) mengobservasi dan mempertimbangkan hasil
observasi yaitu siswa mampu melaporkan hasil observasi serta mempertanggungjawabkan hasil
observasi, (4) mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi yaitu siswa mampu
mengondisikan logika dengan baik, (5) menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi
yaitu siswa mampu menarik kesimpulan sesuai fakta, dan (6) menentukan suatu tindakan yaitu
siswa mampu memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin dilakukan. Cara
mengukurnya dengan Instrumen Soal Tes Berpikir Kritis.
15
DEFINISI OPERASIONAL
6
Inkuiri terbimbing berbantuan mind map merupakan proses pembelajaran
menggunakan perpaduan model inkuiri terbimbing dengan berbantuan mind
map yang dipadukan di dalam sintaks model inkuiri terbimbing. Sintaks terdiri
atas; 1) mengeskplorasi fenomena, 2) fokus pada permasalahan yang
diinvestigasi, 3) merencanakan investigasi, 4) melakukan investigasi,5)
menganalisis data, 6) membangun pengetahuan baru , dan 7)
mengomunikasikan pengetahuan baru . Pembuatan peta pikiran dilakukan pada
tahap akhir setelah kegiatan pembelajaran pada UKBM selesai dikerjakan. Peta
pikiran berfungsi untuk memudahkan siswa mengasimilasi informasi baru untuk
berpikir dan mengembangkan skema konseptual dalam otak siswa.
16
DEFINISI OPERASIONAL
7
Hasil belajar kognitif merupakan salah satu dari hasil belajar berupa aspek
pengetahuan yang dimiliki siswa setelah pembelajaran. Hasil belajar kognitif ini
mencakup C2 memahami (understanding), C3 mengaplikasikan (applying), C4
menganalisis (analysing), dan C5 mengevaluasi (evaluating). Kompetensi Dasar (KD)
yang digunakan pada hasil belajar kognitif ini yaitu KD 3.9 Sistem Ekskesi dan KD 3.10
Sistem Koordinasi.
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Keterampilan Berpikir Kritis Hasil Belajar Perangkat Pembelajaran
21
KERANGKA
KONSEPTUAL
BAB III
METODE PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
MODEL PENELITIAN
PENGEMBANGAN
24
LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN
• Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Kota Malang yang beralamat di Jalan Veteran
No. 37 ,Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
• Subjek uji coba produk hasil pengembangan perangkat pembelajaran adalah guru biologi kelas
XI IPA 2 sebagai pengguna produk yang dikembangkan (silabus, RPP, UKBM, dan instrumen
penilaian) dan siswa kelas XI IPA 2 dengan jumlah siswa 10 orang
PROSEDUR PENELITIAN
Pada penelitian ini, peneliti akan melaksanakan tiga tahapan saja yaitu, Analysis (analisis), design
(desain), dan development (pengembangan)
Tahapan Analisis (Analysis)
26
Design (Desain)
Rincian tugas yang diberikan adalah
tugas kognitif berupa Unit Kegiatan
Belajar Mandiri (UKBM) dan soal tes Peneliti melakukan penyusunan
kognitif yang memacu keterampilan srategi penilaian berupa
berpikir kritis dengan sintaks model penyusunan lembar validasi untuk
inkuiri terbimbing. Penilaian menilai validitas perangkat
keterampilan/psikomotor berupa pembelajaran dan menguji
tugas mengerjakan membuat mind kepraktisan perangkat
map. pembelajaran .
Menyusun tujuan
Membuat daftar pembelajaran Menyusun strategi
tugas (Conduct a task (Compose Pengujian (Compose
inventory) performance at testing strategy)
objectives)
27
Development (Pengembangan)
28
Kegiatan pada langkah ini meliputi
validasi oleh tiga ahli yakni ahli
perangkat pembelajaran, ahli materi,
dan ahli praktisi lapangan
a. Pengumpulan Data
b. Analisis Data
c. Revisi Formatif
d. Komponen Rencana Uji Coba
29
TEKNIK ANALISIS DATA
Uji kelayakan
Uji kelayakan dilakukan terhadap perangkat pembelajaran yakni silabus, RPP, dan Unit Kegiatan Belajar
Mandiri (UKBM). Data hasil validasi dianalisis dengan mencari rata-rata skor yang dipilih pada setiap
penilaian dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Va = x 100%
Keterangan:
Va: Validitas dari ahli
Tsh: Total skor maksimal yang diharapkan
Tse: Total skor empiris (hasil validasi dari validator)
Setelah hasil validasi diolah menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh nilai persentase. Nilai
tersebut akan diubah menjadi data kualitatif berdasarkan kriteria validitas deskriptif. Data tersebut
akan menunjukkan apakah perangkat pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan
layak digunakan atau tidak
Tabel 3.2 Kriteria Kevalidan Perangkat Pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing
TEKNIK ANALISIS DATA
Uji kepraktisan
Data kepraktisan diperoleh dari hasil pengisian angket kepraktisan oleh ahli praktisi lapangan yaitu guru
biologi untuk menilai kepraktisan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan (silabus, RPP,
UKBM) dan angket respons siswa oleh siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 8 Malang untuk menilai
kepraktisan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan (UKBM).
Jawaban dari angket kepraktisan dan respons siswa dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut.
P = x 100%
Keterangan:
P : Kepraktisan
Tsh : Total skor maksimal yang diharapkan
Tse : Total skor empiris (hasil validasi dari validator)
Hasil dari perhitungan kepraktisan produk berdasarkan rumus di atas akan diubah menjadi data
kualitatif sesuai dengan kriteria tingkat kepraktisan produk yang tertera pada Tabel 3.3 di bawah
ini.
Terima Kasih