Anda di halaman 1dari 36

MEMBEDAH MODUL AJAR DI

KURIKULUM MERDEKA

Nama Instruktur : SUPIANI, M.Pd


Instansi : SMPN 1 SINABOI SATU ATAP
“Ia yang mengerjakan lebih dari
apa yang dibayar pada suatu saat
akan dibayar lebih dari apa yang
ia kerjakan” - Napoleon Hill
5 Prinsip Pembelajaran Paradigma Baru
1. Mempertimbangkan kebutuhan capaian murid saat ini
2. Membangun kapasitas belajar murid menjadi pembelajar
sepanjang hayat
3. Mendukung perkembangan kognitif dan karakter murid
4. Menyesuaikan konteks kehidupan murid
5. Mengarah pada masa depan yang berkelanjutan
1 Mempertimbangkan kebutuhan capaian murid saat ini

Asesmen Diagnostik
1 Mempertimbangkan kebutuhan capaian murid saat ini
Pada awal tahun ajaran, pendidik berusaha mencari tahu kesiapan belajar
peserta didik dan pencapaian sebelumnya. Misalnya, melalui dialog dengan
peserta didik, sesi diskusi kelompok kecil, tanya jawab, pengisian survei/angket,
dan/ atau metode lainnya yang sesuai.

Pendidik merancang atau memilih alur tujuan pembelajaran sesuai dengan


tahap perkembangan peserta didik, atau pada tahap awal. Pendidik dapat
menggunakan atau mengadaptasi contoh tujuan pembelajaran, alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar yang disediakan olehKemendikbudristek.

Pendidik merancang pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik


mengalami proses belajar sebagai pengalaman yang menimbulkan emosi positif.
Asesmen
Diagnostik
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi,
kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan guru sebagai
rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran peserta didik.

Dalam kondisi tertentu, informasi terkait latar belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar,
minat peserta didik, dll, dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan
pembelajaran.
Tahapan Asesmen Diagnostik
01 02 03
Analisis Identifikasi Instrumen
Menganalisis laporan hasil Menyusun instrumen asesmen
Mengidentifikasi
belajar (rapor) peserta didik untuk mengukur kompetensi
Kompetensi yang akan
tahun peserta didik. instrumen asesmen:
diajarkan
sebelumnya.  Tes tertulis/lisan
 Keterampilan(Produk,Praktik)
 Observasi

04 05 06
Informasi Pelaksanaan Diagnosis
Latar belakang keluarga, Hasil diagnosis menjadi
Pelaksanaan Asesmen data/informasi untuk
motivasi, minat, sarana
dan pengolahan hasil. merencanakan pembelajaran
dan prasarana belajar,
dan aspek lain sesuai sesuai tahap capaian dan
karakteristik peserta didik.
Waktu Pelaksanaan Asesmen Diagnostik

1 2 3 Modul Ajar
Sebelum menyusun
Pada awal tahun Pada awal lingkup Penyusunan Modul
modul ajar secara
pelajaran materi Ajar
mandiri
Catatan:
● Guru diberi keleluasaan untuk
menentukan instrumen asesmen
sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan tujuan asesmen.
● Contoh tahapan asesmen diagnostik
ini dapat digunakan untuk asesmen
pada awal tahun pelajaran dan
sebelum menyusun modul mandiri.
● Untuk asesmen pada awal lingkup
materi, contoh tahapan ini dapat
disederhanakan menjadi tahap 1, 2,
3, 5, dan 6. Tahapan 4 dapat
dilewatkan.
Asesmen sumati f memberikan pilihan d a l a m m e m b u at produk presentasi, bisa
d e n ga n menulis l aporan ilmiah, m e m b u at rekaman sandi wara radio,
rekaman siaran atau poster/ infografis.
D a l a m eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai d e n ga n
ti ngkat kesiapan peserta didik, d e n ga n ti ga kegiatan eksperimen ya n g b e r b e d a .
2 Membangun kapasitas belajar murid menjadi pembelajar
sepanjang hayat

Growth Mindset
Murid Mengetahui:
• Apa yang dipelajari
• Mengolah tantangan
• Melakukan refleksi atas
pengalaman belajarnya
Membangun kapasitas belajar murid menjadi pembelajar
2 sepanjang hayat
Pendidik mendorong peserta didik untuk melakukan refleksi untuk memahami kekuatan diri dan area yang perlu
dikembangkan.

Pendidik senantiasa memberikan umpan balik langsung yang mendorong kemampuan peserta didik untuk terus
belajar dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan.

Pendidik menggunakan pertanyaan terbuka yang menstimulasi pemikiran yang mendalam.

Pendidik memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif agar terbangun sikap pembelajar mandiri.

Pendidik memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, dan
perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.

Pendidik memberikan tugas atau pekerjaan rumah ditujukan untuk mendorong pembelajaran yang mandiri dan untuk
mengeksplorasi ilmu pengetahuan dengan mempertimbangkan beban belajar peserta didik.

Pendidik merancang pembelajaran untuk mendorong peserta didik terus meningkatkan kompetensinya melalui tugas
dan aktivitas dengan tingkat kesulitan yang tepat
Mendukung perkembangan kognitif dan karakter murid
3
Mempertimbangkan Perkembangan
Karakter dan Kompetensi Murid:
 Penguatan literasi melalui teks
 Menumbuhkan kecakapan sosial-
emosional dengan mengapresiasi
proses belajar
 Berempati
 Bekerja sama
 Saling membantu antar murid
Mendukung perkembangan kognitif dan karakter murid
3

Pendidik menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi dan untuk membantu peserta didik
mengembangkan kompetensi, misalnya belajar berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, dan
pembelajaran terdiferensiasi.

Pendidik merefleksikan proses dan sikapnya untuk memberi keteladanan dan sumber inspirasi positif bagi
peserta didik.

Pendidik merujuk pada profil pelajar Pancasila dalam memberikan umpan balik (apresiasi maupun koreksi)
Menyesuaikan konteks kehidupan murid
4

Pendidik menyelenggarakan pembelajaran sesuai kebutuhan dan dikaitkan dengan dunia nyata, lingkungan, dan budaya yang
menarik minat peserta didik.

Pendidik merancang pembelajaran interaktif untuk memfasilitasi interaksi yang terencana, terstruktur, terpadu, dan produktif
antara pendidik dengan peserta didik, sesama peserta didik, serta antara peserta didik dan materi belajar

Pendidik memberdayakan masyarakat sekitar, komunitas, organisasi, ahli dari berbagai profesi sebagai narasumber untuk
memperkaya dan mendorong pembelajaran yang relevan.

Pendidik melibatkan orang tua dalam proses belajar dengan komunikasi dua arah dan saling memberikan umpan balik.
Menyesuaikan konteks kehidupan murid
4
Mengarah pada masa depan yang berkelanjutan
5
Mengembangankan kompetensi
untuk turut berkonstribusi
menghadapi Isu dan tantangan
dimasa depan
 Guru membantu murid
menemukan pemahaman yang
bermakna dan relevan bagi dirinya
saat ini dan dimasa depannya
Apa yang dimaksud dengan Modul Ajar?
Modul Ajar merupakan salah satu perangkat ajar yang digunakan untuk
merencanakan pembelajaran. Modul ajar sama seperti RPP, namun modul ajar
memiliki komponen yang lebih lengkap.

Modul ajar adalah sebuah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit atau topik
berdasarkan alur tujuan pembelajaran.

Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih dan memodifikasi


modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, kebutuhan dan karakteristik
peserta didik.
ALUR PENULISAN MODUL AJAR CONTOH ALUR PENYUSUNAN MODUL AJAR

Mata Pelajaran : Bahasa INDONESIA


Komponen Modul Ajar Lengkap
KOMPONEN DETAIL
Komponen Modul Ajar MODUL AJAR PER LAMPIRAN
PERTEMUAN
oFase capaian modul ajar o Lembar aktivitas
oJumlah jam pelajaran o Rubrik penilaian
oModel belajar
oBahan ajar
oPemahaman Bermakna o Bahan ajar lain yang
oTujuan Pembelajaran
oDimensi Pancasila oPertanyaan pemantik relevan
oPengetahuan/Keterampilan oIndikator keberhasilan
Prasayarat oAsesmen
oSarana dan prasarana
oRencana kegiatan

Struktur modul ajar tersebut bukan struktur wajib yang semuanya harus dilampirkan dalam modul ajar
yang dibuat/dimodifikasi. Guru diperbolehkan untuk memilih/menyederhanakan beberapa komponen
utama untuk dicantumakan dalam modul ajar sesuai dengan kebutuhan di kelas masing-masing.
Komponen Modul Ajar Wajib
Alur tujuan pembelajaran menjadi dasar bagi pendidik untuk menyusun perencanaan
pembelajaran atau modul ajar. Pendidik memiliki keleluasaan untuk mengembangkan
modul ajar sendiri, memilih dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan
konteks, kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

Secara umum modul ajar memiliki tiga komponen utama yaitu:


1. Tujuan Pembelajaran
2. Langkah-langkah Pembelajaran atau Kegiatan Pembelajaran
3. Asesmen Pembelajaran.

Pendidik diperbolehkan apabila ingin mengembangkan modul ajar dengan komponen-


komponen tambahan di luar komponen wajib.
o Acuan Teknik Modifikasi Modul Ajar
1. Menetapkan tujuan belajar berdasarkan CP dan ATP sesuai karakteristik
murid, kurikulum; dan profil pelajar Pancasila.
2. Menyusun desain pembelajaran; melaksanakan; dan merefleksikan
kegiatan pembelajaran yang efektif.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistic.
4. Pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
Hal yang diperhatikan saat memilih
modul ajar untuk dimodifikasi:

1. Apakah selaras dengan rencana yang sudah dibuat saat


penyusunan ATP?
2. Apakah cocok dengan kondisi dan karakteristik murid?
3. Apakah sarana dan prasarananya tersedia di sekolah?
4. Adakah yang perlu atau bisa dimodifikasi?
Contoh Modifikasi Modul Ajar
Sila memilih contoh modul ajar lengkap sesuai jenjang yang diinginkan yang
tersedia di LMS, simak modifikasi modul ajar dari contoh tersebut.

Contoh yang dilampirkan bukan contoh baku. Peserta diperbolehkan untuk


membuat modifikasi modul ajar sesuai dengan karakteristik, konteks dan
kebutuhan kelas.

Struktur wajib dalam modul ajar adalah tujuan pembelajaran, langkah-langkah


pembelajaran atau kegiatan pembelajaran dan asesmen
pembelajaran. Pendidik diperbolehkan apabila ingin menambahkan komponen
lain yang relevan.
Paradigma Asesmen
Penerapan Pola Pikir Sekolah diberikan
Bertumbuh (Growth Yang Harus keleluasaan untuk
Mindset Diperhatikan menentukan teknik dan
Dalam jenis asesmen.
Menentukan
Asesmen
Terpadu dimana Asesmen Khusus SMK, terdapat juga bentuk
mencakup kompetensi pada asesmen khas yang membedakan
ranah sikap, pengetahuan, dan dengan jenjang yang lain, yaitu
keterampilan yang saling Asesmen Praktek Kerja Lapangan,
Uji Kompetensi Kejuruan dan uji
terkait. Keleluasaan dalam unit kompetensi
menentukan kriteria
ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Asesmen Pembelajaran
o Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan
strategi pembelajaran selanjutnya.
o Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran.
o Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.
o Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai
serta strategi tindak lanjutnya.
o Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Alur Asesmen
1. Menentukan tujuan pembelajaran (sesuai alur perkembangan dimensi).
2. Merancang indikator (memastikan kedalaman tujuan, membuat indikator
yang mencakup aspek kognisi, sikap, dan keterampilan)
3. Menyusun strategi asesmen
4. Menyiapkan alat ukur atau instrumennya (rubrik)
5. menyiapkan instruksi atau panduan untuk murid (Lembar kerja)
6. Mengolah hasil asesmen dan bukti pencapaian peserta didik untuk
membuat inferensi (kesimpulan) mengenai pencapaian peserta didik
terhadap tujuan pembelajaran
7. Menyusun rapor
Acuan yang digunakan
untuk melaksanakan
asesmen pembelajaran
:
o JENIS ASESMEN
Contoh Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif

DISKUSI KELAS
- Mengembangkan kemampuan PRODUK
berkomunikasi dan berinteraksi antar Bentuk - Mengembangkan kkreatifitas
siswa.
- Belajar berdemokrasi, menghargai Asesmen - Meningkatkan ketelitian dan jiwa
seni.
pendapat orang lain serta berani Formatif dan
berpendapat.
Sumatif
DRAMA
TES LISAN
- Melatih kepercayaan diri dan - Meningkatkan kemampuan
jiwa seni. berbicara
- Belajar bekerjasama, - mengkonfirmasi pemahaman.
komunikasi serta berfikiri kritis. PRESENTASI - Menerapkan umpan balik

- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi.
- Belajar memahami topik secara
mendalam, berfikir dan bernalar
kritis.
(Infografis)

o Pelaksanaan Asesmen Sumatif dan Formatif


Pelaksanaan asesmen sumatif dapat dilakukan
Pelaksanaan asesmen formatif dapat dilakukan dengan memperhatikan hal berikut:
dengan memperhatikan hal berikut: o Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi
o Dilaksanakan bersamaan dalam proses untuk mengukur kompetensi yang dikehendaki
pembelajaran, yang, kemudian ditindaklanjuti dalam tujuan pembelajaran dan pada akhir
untuk memberi perlakuan berdasarkan semester.
kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses o Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik
pembelajaran. seperti portofolio, performa (kinerja, produk,
o Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik proyek, portofolio), maupun tes.
seperti observasi, performa (kinerja, produk, o Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan
proyek, portofolio), maupun tes. memberikan umpan balik atau melakukan
o Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan intervensi kepada peserta didik maupun proses
langsung dengan memberikan umpan balik atau pembelajaran yang telah dilakukan
melakukan intervensi.
o Pendidik dapat mempersiapkan berbagai
Penting bagi para guru untuk
instrumen seperti rubrik, catatan anekdotal,
memegang rubrik penilaian sebagai
lembar ceklist untuk mencatat informasi yang
dasar penilaian pada siswa.
terjadi selama pembelajaran berlangsung
Pengembangan Bahan Ajar

Bahan ajar bersifat Kembangkan bahan ajar


variatif. Bisa berupa untuk membuat kegiatan
bahan ajar cetak dan pembelajaran semakin
Yang Harus
bahan ajar non-cetak. bermakna dan variatif.
Diperhatikan
Dalam Memilih
Bahan Ajar Buku yang disediakan pemerintah
Sesuaikan buku yang
hanya salah satu alternatif bahan
disediakan tersebut dengan ajar, guru diperbolehkan untuk
ATP, kebutuhan dan mengembangkan dan
karakteristik sekolah menambahkan bahan ajar lain yang
relevan.
masing-masing.
Pengembangan Bahan Ajar

Bahan ajar bersifat Kembangkan bahan ajar


variatif. Bisa berupa untuk membuat kegiatan
bahan ajar cetak dan pembelajaran semakin
Yang Harus
bahan ajar non-cetak. bermakna dan variatif.
Diperhatikan
Dalam Memilih
Bahan Ajar Buku yang disediakan pemerintah
Sesuaikan buku yang
hanya salah satu alternatif bahan
disediakan tersebut dengan ajar, guru diperbolehkan untuk
ATP, kebutuhan dan mengembangkan dan
karakteristik sekolah menambahkan bahan ajar lain yang
relevan.
masing-masing.
Hal penting lain yang harus
diperhatikan saat akan
membuat modul ajar adalah ;
“Menyesuaikan Lingkup
kesiapan belajar, minat, dan
tingkat penguasaan
kompetensi peserta didik.
Contoh Modifikasi Modul Ajar
INGAT!
Contoh modifikasi ini bukan ketentuan wajib. Guru

diperkenankan untuk membuat modifikasi bentuk lain

dengan memilih komponen-komponen yang dianggap

penting dan memudahkan sekaligus membantu untuk

membuat rancangan yang sederhana namun mudah

diimplementasikan di kelas.

Contoh modifikasi modul ajar terlampir


pada LMS.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai