Anda di halaman 1dari 38

IMPLEMENTASI

KURIKULUM MERDEKA
JENJANG SMA/SMK
Kurikulum Merdeka
Dasar: Kurikulum merdeka di
Kepmendikbudristek No. 56 launching oleh
Tahun 2022 tentang Pedoman Mendikbudristek pada
Penerapan Kurikulum dalam
rangka Pemulihan Pembelajaran
11 February 2022
(Kurikulum Merdeka)

Tahun 2021 diujicobakan


di 2500 sekolah pengerak
dan 901 SMK Pusat
Keunggulan
Mengapa kita memerlukan
Kurikulum Merdeka?

• Indonesia telah mengalami krisis


pembelajaran (learning crisis)
yang cukup lama.

• merebaknya pandemi Covid-19.


Kurikulum Merdeka menguatkan
dan melanjutkan kurikulum
sebelumnya
Kurikulum Merdeka memiliki
karakteristik utama yang mendukung
pemulihan pembelajaran
Fleksibilitas perancangan
kurikulum sekolah
Kurikulum 2013 mengunci jam
pelajaran per minggu, namun
kurikulum merdeka mengunci per
tahun.
Contoh :
Pada kurikulum 2013, Ekonomi per minggu = 3 JP
Pada kurikulum merdeka, Ekonomi 108 JP (per
minggu 3 JP) dapat di terapkan :
1. Sem I = 3 JP, Sem II = 3 JP
2. Sem I = 6 JP, Sem II = 0 JP
3. Sem II = 4 JP, Sem II = 2 JP
Kerangka kurikulum 2013 mengunci
tujuan per tahun, kurikulum Merdeka
mengunci tujuan per fase

Fase A =
Fase B = Fase C =
Kelas I dan II SD Kelas III dan IV SD Kelas V dan VI
SD

Fase D = Fase F =
Fase E = Kelas XI dan
Kelas VII - IX SMP
Kelas X SMA XII SMA
Capaian pembelajaran (CP) SMA

Capaian Pembelajaran (CP)


merupakan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap
yang dirangkaikan sebagai
satu kesatuan proses yang
berkelanjutan sehingga
membangun kompetensi
yang utuh dari suatu mata
pelajaran
Capaian Pembelajaran disusun
per fase
▪ Merupakan upaya
penyederhanaan sehingga
peserta didik dapat memiliki
waktu yang memadai dalam
menguasai kompetensi.
▪ Memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
belajar sesuai dengan tingkat
pencapaian (Teaching at the
Right Level), kebutuhan,
kecepatan, dan gaya belajar
mereka.
Tidak ada KKM
Pembelajaan berfokus pada
proses di penilaian formatif,
bukan hasil.

Guru diberi kebebasan untuk


menentukan langkah yang
tepat dan strategis sehingga
dapat menjawab semua
tantangan dalam proses
pembelajaran.
Karakteristik SMA

▪ Pada kelas X belum ada


penjurusan/peminatan dan tidak ada
pemisahan lebih spesifik untuk IPA dan IPS.
▪ Pada kelas XI dan XII sekolah wajib
membuka 3 dari 5 kelompok mata
pelajaran : MIPA,IPS, Bahasa dan Budaya,
Vokasi, Seni dan olahraga .
▪ Siswa pada kelas XI dan XII memilih 4
(empat) sampai dengan 5 (lima) mata
pelajaran dari minimal dua kelompok mata
pelajaran pilihan (maksimal mata
pelajaran pilihan yang diambil dari 1 (satu)
kelompok mata pelajaran pilihan adalah 3
(tiga) mata pelajaran).
▪ Proyek dilakukan 3 kali dalam 1 tahun.
▪ Siswa menulis esai ilmiah sebagai salah
satu syarat kelulusan .
Pengorganisasian pembelajaran
Pendekatan pembelajaran
Pendekatan mata Pembelajaran dilakukan secara
pelajaran terpisah Satuan
Pendidikan
dapat memilih
Pembelajaran disusun berdasarkan salah satu
Pendekatan tematik tema yang menaungi kompetensi-
kompetensi dari berbagai mata atau
pelajaran (SD)
mengkombina
sikan
Konsep-konsep dan keterampilan
Pendekatan secara tertentu dalam mata pelajaran pendekatan
diajarkan secara kolaboratif (muatan berdasarkan
integrasi IPA dan IPS)
kondisi yang
ada
Pendekatan secara Pembelajaran dikelola dalam
bergantian dalam blok bentuk blok-blok waktu dengan
waktu terpisah berbagai macam pengelompokan
Penerapan strategi pembelajaran
yang berkualitas
1. Berpusat pada siswa
2. Memberi kesempatan untuk
menerapkan materi pada
problem atau konteks nyata.
3. Mendorong interaksi dan
partisipasi aktif Peserta Didik.
4. Mengoptimalkan penggunaan
sumber daya.
5. Menggunakan perangkat
teknologi informasi dan
komunikasi.
Suasana pelaksanaan
pembelajaran
1. Interaktif
2. Inspiratif
3. Menyenangkan
4. Menantang
5. Memotivasi Peserta Didik
untuk berpartisipasi aktif
6. Memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kemandirian
sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan
fisik, serta psikologis
Peserta Didik.
Penerapan pembelajaran
berdiferensiasi
Pembelajaran yang
mengakomodir kebutuhan
belajar siswa.
Guru memfasilitasi siswa
sesuai dengan
kebutuhannya.
Siswa mempunyai
karakteristik yang
berbeda-beda,
Siswa tidak bisa diberi
perlakuan yang sama
Strategi pembelajaran
berdiferensiasi
1. Diferensiasi konten : terkait
dengan apa yang diajarkan.
Guru memperhatikan
pemetaan kebutuhan siswa (
aspek kesiapan, minat, dan
profil belajar)
2. Diferensiasi proses : Guru
mempertimbangkan skenario
pembelajaran berdasarkan
kebutuhan siswa ( kegiatan
berjenjang, pertanyaan
pemandu, agenda individual,
pemanfaatn waktu , dan
pengelompokan
3. Diferensiasi produk : Guru
mempertimbangkan tugas
berdasarkan kebutuhan belajar
murid
Perencanaan pembelajaran

Capaian pembelajaran Ditetapkan oleh pemerintah


berdasarkan fase-fase.

Rangkaian tujuan pembelajaran


Penyusunan Alur Tujuan disusun secara logis sejak awal hingga
Pembelajaran fase berakhir. Melakukan analisis CP
oleh kelompok guru mata pelajaran

Sebagai acuan pembelajaran


Melakukan pemetaan berdiferensiasi : Kesiapan belajar,
kebutuhan belajar minat belajar, dan profil belajar
siswa.

Menyusun modul Sebagai panduan pendidik


melakukan pembelajaran.
Alur tujuan pembelajaran

ATP adalah rangkaian tujuan ATP adalah Alur tujuan


pembelajaran yang tersusun secara pembelajaran (ATP) yang
sistematis dan logis di dalam fase memiliki fungsi yang sama
secara utuh dan menurut urutan dengan silabus, yaitu sebagai
pembelajaran sejak awal hingga acuan perencanaan
akhir suatu fase. pembelajaran (modul ajar)
Pemetaan kebutuhan belajar

Dapat dilakukan dengan


Kesiapan belajar melakukan tes untuk
mengukur kemampuan
literasi dan numerasi
Menggambarkan
Minat belajar Dilakukan dengan kondisi siswa
wawancara dan angket perkelas

Profil belajar :
1. Visual Dilakukan dengan
2. Auditory wawancara dan angket
3. Kinestetik
Modul ajar
Perencanaan 1. Sejumlah alat /sarana
pembelajaran yang media , metode, petunjuk,
disusun guru dalam dan pedoman yang
kurikulum merdeka dirancang secara
sistematik dan menarik
2. Implementasi alur tujuan
pembelajaran
3. Disusun sesuai denan fase
atau tahap perkembangan
peserta didik
Asesmen
Asesmen dilakukan : Bentuk asemen :
▪ Sikap (profil pelajar Pancasila : observasi,
▪ Asesmen diagnostik : penilaian diri, penilaian antar teman, anecdotal
sebelum ▪ Performa : presentasi, drama, jurnal, panen hasil
pembelajaran karya
▪ Tes tertulis : tes uraian dan objective (esai,PG,
▪ Asesmen formatif: benar salah)

selama proses
pembelajaran
▪ Asesmen sumatif :
pada akhir
pembelajaran
Kurikulum operasional satuan
pendidikan (KOSP)
Perencanaan : BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN RENCANA PEMBELAJARAN

1. Melakukan analisis karakteristik satuan 1. Pengorganisasian pembelajaran


Pendidikan
2. Muatan kurikulum
2. Sekolah meninjau visi, misi, dan tujuan
3. Pengaturan beban belajar
sekolah agar berpusat pada siswa
4. Kegiatan Intrakulikuler
Sistematika :
5. Kegiatan kokulikuler (implementasi proyek penguatan profil pelajar Pancasila )
HALAMAN JUDUL
6. Kegiatan ekstrakulikuler
LEMBAR PENGESAHAN
7. Mulok
LEMBAR VALIDASI
8. Penilaian
KATA PENGANTAR
9. Kriteria kenaikan dan kelulusan
DAFTAR ISI
10. Kalender akademik
DAFTAR LAMPIRAN
11. Rencana pembelajaran
BAB I KARATERISTIK SEKOLAH
12. Pendampingan , Evaluasi , dan Pengembangan Profesiona
BAB II VISI,MISI TUJUAN SEKOLAH
13. Pendampingan , Evaluasi , dan Pengembangan Profesional
A. Visi
BAB IV PENUTUP
B. Misi
DAFTAR PUSTAKA
C. Tujuan sekolah
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai