Anda di halaman 1dari 20

SMP NUSANTARA PRONOJIWO

BUKU PANDUAN

MPLS
MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Buku Ini Milik

NAMA : ……………………………………………………………….

ASAL SEKOLAH : ……………………………………………………………….


YAYASAN NUSANTARA PRONOJIWO
SMP NUSANTARA
TERAKREDITASI : A
NPSN : 20521470 / NSS : 202052102037
Jalan Simpang Tiga 1 Oro - oro Ombo – Kecamatan Pronojiwo
e-mail : smpnusantarapronojiwo@ymail.com
L U M A J A N G (67374)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda-tangan dibawah ini :


Nama : ………………………………………..
Tempat, tanggal lahir : ………………………………………..
Asal sekolah : ………………………………………..
Menyatakan bersedia mengikuti seluruh kegiatan MPLS SMP NUSANTARA
Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan tertib dan sesuai aturan.
Apabila saya melanggar peraturan MPLS saya bersedia mendapatkan sanksi
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Oro-oro Ombo, Juli 2019


Orang tua/Wali murid Siswa yang bersangkutan

( …………………….. ) ( ……………………….. )
BUKU PANDUAN MPLS

SELAYANG PANDANG ….

SMP Nusantara merupakan lembaga pendidikan yang berupaya

SMP
menjadikan standar mutu pendidikan dengan keberhasilan
kurikulum yang tidak hanya diukur dari aspek kecerdasan
intelekual tetapi juga melalui akhlak terpuji. Dengan landasan

NUSANTARA
tersebut diharapkan akan menghasilkan generasi muda yang tidak
hanya cerdas namun juga berakhlak mulia dalam menjawab
tantangan di masa depan.

MARS SMP NUSANTARA


(2/4)

SMP Nusantara, tempat kita bertemu


Bersatu berpadu, menuju lautan ilmu
Ditempa dan dibina jadi manusia berguna
Bagi bangsa dan agama oh Nusantara

Oh guruku Kau pembimbingku


Sungguh besar jasamu
Terima kasih, kau pelitaku
Robbi berkahi almamaterku
DAFTAR NAMA GURU DAN KARYAWAN SMP NUSANTARA
NO NAMA JABATAN
Kepala Sekolah
1. CAHYO UTOMO, SE.
Guru Mata Pelajaran IPS
2. HAYAT, S.Pd. Guru Mata Pelajaran IPS

3. INUNG BUDIARTI, S.Pt Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris

4. SUGANDA, S.Pd. Guru Mata Pelajaran PPKn

5. Dra. NANIK INDRAWATI Guru Mata Pelajaran IPA

6. WIWIK MULYANI, S.Pd. Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

7. SITI ZAENAB IKHTIARINI, S.Si Guru Mata Pelajaran Matematika

8. HARYONO, S.Pd Guru Mata Pelajaran Matematika

9. DESY AINUL LUTFIYATI, SE Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Prakarya

10. RACHMA WAHYU WICAKSONO, S.Pd Guru Mata Pelajaran PJOK

11. VIA ELITA MACHMUD, M.Pd. Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris

12. YUNI ANDRIANI, S.Pd. Guru Mata Pelajaran IPA

13. ELUK WAHYUNI, SH Guru Mata Pelajaran PAIBP

14. DEWI SARTIKA, S.Pd Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, SB

15. FIRDA DYAH AGUSTIN Guru Mata Pelajaran SB dan TU

16. ABDUL AJIS Penjaga

17. MAHSUS Sopir

18. SUJONO Sopir


‫‪Do’a Belajar‬‬

‫اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم *‬

‫اللهم إنى أستعينك وأسعلك أن تجعلني من عبا دك الصالحين *‬

‫اللهم وفقنى لطا عتك واتباع رسولك والبربوالدى وحسن التلقى من مثا إخى *‬

‫رب ردني علما وازقني فهما *‬

‫اللهم اجعلني من الحكماءالمزودين بلعلم مع اإلستقمة في عبادتك وحسن شكرك‬

‫برحمتك يا ارحم الراحمين *‬


LAGU INDONESIA RAYA 3 STANZA

Stanza 1 Sadarlah Hatinya Sadarlah Budinya


(versi resmi Pemerintah, ditetapkan dengan PP44/1958)
Untuk Indonesia Raya

Indonesia Tanah Airku Tanah Tumpah Darahku


Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Disanalah Aku Berdiri Jadi Pandu Ibuku
Tanahku Negeriku Yang Kucinta
Indonesia Kebangsaanku Bangsa Dan Tanah Airku
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu
Hiduplah Indonesia Raya

Hiduplah Tanahku Hiduplah Negeriku


Bangsaku Rakyatku Semuanya
Stanza 3
Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya
(tidak tercakup PP44/1958)
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Tanah Yang Suci Tanah Kita Yang Sakti
Indonesia Raya Merdeka Merdeka Disanalah Aku Berdiri Menjaga Ibu Sejati
Tanahku Negeriku yang Kucinta Indonesia Tanah Berseri Tanah Yang Aku Sayangi
Indonesia Raya Merdeka Merdeka Marilah Kita Berjanji Indonesia Abadi
Hiduplah Indonesia Raya
Slamatkan Rakyatnya Slamatkan Puteranya
Pulaunya Lautnya Semuanya
Stanza 2 Majulah Negerinya Majulah Pandunya
(tercakup PP 44/1958)
Untuk Indonesia Raya

Indonesia Tanah Yang Mulia Tanah Kita Yang Kaya


Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Disanalah Aku Berdiri Untuk Slama-lamanya
Tanahku Negeriku Yang kucinta
Indonesia Tanah Pusaka Pusaka kita Semuanya
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Marilah kita Mendoa Indonesia Bahagia
Hiduplah Indonesia Raya

Suburlah Tanahnya Suburlah Jiwanya


Bangsanya Rakyatnya Semuanya
TATA TERTIB SMP NUSANTARA
A. HAL MASUK SEKOLAH
1. Siswa hadir di sekolah paling lambat 5 menit sebelum bel masuk dibunyikan.
2. Siswa datang terlambat wajib lapor guru piket.
3. Siswa yang tidak hadir ke sekolah harus ada keterangan berupa surat ijin/pemberitahuan
yang ditanda-tangani oleh orang tua/wali siswa.
B. KEWAJIBAN SISWA
1. Siswa wajib taat dan patuh kepada Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan.
2. Siswa memakai seragam dan atribut sekolah sesuai yang telah ditentukan :
a. Senin – Selasa : seragam biru putih lengkap atribut sekolah, sepatu hitam, berdasi, ikat
pinggang, kaos kaki putih.
b. Rabu – Kamis : seragam identitas sekolah, bersepatu bebas, kaos kaki bebas.
c. Jum'at – Sabtu : seragam pramuka lengkap atribut, ikat pinggang, sepatu hitam, kaos
kaki hitam.
3. Siswa menyelesaikan administrasi sekolah sesuai dengan aturan yang berlaku.
4. Siswa merasa ikut memiliki, merawat dan menjaga sarana dan prasarana yang ada di
sekolah.
5. Siswa bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan 7K.
C. LARANGAN SISWA
1. Siswa dilarang meninggalkan lingkungan sekolah tanpa ijin guru piket.
2. Siswa dilarang melakukan kegiaan yang bertentangan dengan norma agama, peraturan
sekolah ataupun peraturan pemerintah.
3. Siswa dilarang menerima dan mengajak orang lain yang tidak berkepentingan masuk ke
lingkungan sekolah tanpa seijin pihak sekolah.
4. Siswa dilarang berpenampilan rambut qasa' dan mewarnai rambut.
5. Siswa laki-laki dilarang memakai celana pensil, gelang, kalung, anting, bertato/tindik.
6. Siswa perempuan dilarang memakai perhiasan yang berlebihan.
7. Siswa dilarang merokok, berjudi, minuman keras, membawa/memakai narkoba dan
sejenisnya.
8. Siswa dilarang mengendarai sepeda motor di lingkungan sekolah.
9. Siswa dilarang memarkirkan sepeda motor di luar halaman sekolah.
10. Siswa dilarang bermain di tempat parkir sepeda motor
11. Siswa dilarang membawa senjata tajam, senjata api dan sejenisnya.
12. Siswa dilarang membawa handphone (HP) ke sekolah.
13. Siswa dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa ijin.
14. Siswa dilarang melakukan tindak asusila terhadap teman/orang lain.
D. HAK SISWA
1. Siswa berhak mendapat pelajaran.
2. Siswa menggunakan fasilitas sekolah.
3. Siswa mengikuti kegiatan sekolah.
JADWAL KEGITAN MPLS TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Hari : SENIN
Tanggal : 15 Juli 2019
Guru
Materi &
Waktu Peserta Tempat Pembimbing
Kegiatan
Narasumber
07.00 – Persiapan Upacara Bendera - Seluruh Siswa Lapangan Upacara Panitia dan Pengurus
07.15 Baru OSIS
WIB - Siswa Kelas 8 dan
Kelas 9
- Guru dan
Karyawan
07.15 – Upacara Bendera dan - Seluruh Siswa Lapangan Upacara Kepala Sekolah
07.45 Pembukaan MPLS Baru
07.45 – Perkenalan - Siswa Kelas 8 dan Panitia MPLS
08.00 (Guru/Karyawan) Kelas 9
- Guru dan
Karyawan
08.00 – Arti dan makna wawasan Seluruh Siswa Baru AULA Bu Inung Budiarti, S.Pt
08.45 wiyata mandala Bu Desy Ainul L, SE
08.45 – Kepramukaan Seluruh Siswa Baru AULA Bu Dewi Sartika, S.Pd
09.30
09.30 – Istirahat
10.00
10.00 – Calistung Seluruh Siswa Baru Ruang Kelas Panitia MPLS
11.00
11.00 – Kesadaran berbangsa dan Seluruh Siswa Baru AULA Pak Suganda S.Pd
11.45 bernegara Pak Hayat, S.Pd
11.45 - SHOLAT DHUHUR Seluruh Siswa Baru MUSHOLA Panitia MPLS dan OSIS
selesai BERJAMAAH
Hari : SELASA
Tanggal : 16 Juli 2019
Guru
Materi &
Waktu Peserta Tempat Pembimbing
Kegiatan
Narasumber
07.00 – Sholat Dhuha Seluruh Siswa MUSHOLA Panitia MPLS dan OSIS
07.30 Baru
07.30 – Cara belajar efektif Seluruh Siswa AULA Pak Haryono, S.Pd
08.15 Baru Pak Rachma Wahyu W, S.Pd

08.15 – ICE BREAKING Seluruh Siswa AULA Panitia MPLS


08.30 Baru
08.30 – Pendidikan karakter Seluruh Siswa Baru AULA Bu Yuni Andriani, S.Pd
09.15 Bu Via Elita M., M.Pd

09.15 – Istirahat
09.45
09.45 – Tata krama siswa Seluruh Siswa Baru AULA Bu Wiwik Mulyani, S.Pd
10.30 Bu Siti Zaenab I., S.Si

10.30 – ICE BREAKING Seluruh Siswa AULA Panitia MPLS


10.45 Baru
10.45 – Kurikulum 2013 Seluruh Siswa AULA Bu Dra. Nanik Indrawati
11.30 Baru
11.30 - SHOLAT DHUHUR Seluruh Siswa MUSHOLA Panitia MPLS dan OSIS
selesai BERJAMAAH Baru

Hari : RABU
Tanggal : 17 Juli 2019
Guru
Materi &
Waktu Peserta Tempat Pembimbing
Kegiatan
Narasumber
07.00 – Sholat Dhuha Seluruh Siswa MUSHOLA Panitia MPLS dan OSIS
07.30 Baru
07.30 – Pembinaan mental agama Seluruh Siswa AULA Bu Eluk Wahyuni, SH
08.15 di sekolah Baru
08.15 – Persiapan Upacara Seluruh Siswa AULA Panitia MPLS
08.30 Penutupan MPLS Baru OSIS
08.30 – Upacara Penutupan Seluruh Siswa AULA Kepala Sekolah
09.00 Baru
Panitia MPLS
MATERI MPLS

ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA


Oleh : INUNG BUDIARTI, S.Pt
Wawasan : Suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat. Wiyata : Pendidikan
Mandala : Tempat atau lingkungan Wiyata mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan. Unsur-unsur wiyata
mandala: Sekolah merupakan lingkungan pendidikan, Kepala Sekolah, Antara guru dan orang tua
siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk mengemban tugas pendidikan
(hubungan yang serasi), Warga sekolah.
A. Sekolah Dan Fungsinya
Sekolah untuk membina dan mengembangkan:
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Pandangan hidup/kepribadian
3. Hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan Tuhannya
4. Kemampuan berkarya.
B. Fungsi Sekolah
sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki aturan/tata tertib kehidupan yang
mengatur hubungan antara guru, pengelola pendidikan siswa.
C. Ciri-Ciri Sekolah Sebagai Masyaralat Belajar
Ciri-ciri sekolah sebagai masyarakat belajar adalah :
1. Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib
2. Tercapainya masyarakat yang sadar, mau belajar dan bekerja keras.
3. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya.
D. Prinsip Sekolah
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang diperuntukan sebagai tempat proses kegiatan
belajar mengajar
E. Penataan Wiyata Mandala Dalam Upaya Ketahanan Sekolah
1. Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat preventif.
2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan penataan
Wiyata Mandala di sekolah
F. Tugas, Wewenang Dan Tanggungjawab Kepala Sekolah Dalam Hal Pelaksanaan Wiyata
Mandala
Kepala Sekolah sebagai pimpinan utama, bertugas dan bertanggung jawab memimpin
penyelenggaraan belajar mengajar serta membina pendidik dan tenaga kependidikan serta
membina hubungan kerja sama dan peran serta masyarakat.
G. MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA
Dalam rangka pelaksanaan Wiyata Mandala perlu upaya penang-gulangan secara dini setiap
permasalahan yang timbul sehingga dapat menghilangkan dampak negatifnya, yaitu
dilaksanakan secara terpadu, bertahap dan berlanjut sebagai berikut : Tahap Preventif dan
Tahap Represif
MATERI MPLS

PRAMUKA SMP NUSANTARA PRONOJIWO


Gugus Depan GADJAH MADA
Oleh : DEWI SARTIKA, S.Pd.

Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang
Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;
Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20
tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan"
adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam
bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di
alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem
pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan
masyarakat dan bangsa Indonesia.
Sejarah Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923
yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di
Bandung. Sedangkan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische
Padvinderij Organisatie (JIPO).

Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:


a) memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat
hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat
jasmani, dan rohani;
b) menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat
membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas
pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam
lingkungan.

Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:


 Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
 Peduli terhadap dirinya pribadi
 Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
 Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
 pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
 belajar sambil melakukan;
 kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
 kegiatan yang menarik dan menantang;
 kegiatan di alam terbuka;
 kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
 penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
 satuan terpisah antara putra dan putri;
MATERI MPLS

MATERI KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA


Oleh : SUGANDA, S.Pd

Nilai-nilai bela negara yang harus lebih dipahami penerapannya dalam kehidupan
masyarakat berbangsa dan bernegara antara lain:
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
3. Pancasila
4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara
5. Memiliki Kemampuan Bela Negara
Nasionalisme adalah sikap mencintai bangsa dan negara sendiri.
Ada tiga hal yang harus kita lakukan untuk membina nasionalisme Indonesia :
a. Mengembangkan persamaan diantara suku-suku bangsa penghuni
nusantara
b. Mengembangka sikap toleransi
c. Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan diantara sesama bangsa
Indonesia
Empat hal yang harus kita hindari dalam memupuk semangat nasionalisme adalah :
a. Sukuisme, menganggap suku bangsa sendiri paling baik.
b. Chauvinisme, mengganggap bangsa sendiri paling unggul.
c. Ektrimisme, sikap mempertahankan pendirian dengan berbagai cara
kalau perlu dengan kekerasan dan senjata.
d. Provinsialisme, sikap selalu berkutat dengan provinsi atau daerah
sendiri.

PATRIOTISME
Ciri-ciri patriotisme adalah:
a. Cinta tanah air.
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
c. Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
d. Berjiwa pembaharu.
e. Tidak kenal menyerah dan putus asa.

Implementasi / Penerapan sikap patriotisme dalam kehidupan sehari hari :


a. Dalam kehidupan keluarga ;
b. Dalam kehidupan sekolah ;
c. Dalam kehidupan masyarakat ;
d. Dalam kehidupan berbangsa ;
MATERI MPLS

CARA BELAJAR EFEKTIF


Oleh : HARYONO, S.Pd

Belajar yang efektif adalah proses belajar mengajar yang berhasil guna, dan proses
pembelajaran itu mampu memberikan pemahaman, kecerdasan, ketekunan, kesempatan
dan mutu / kualitas yang lebih baik serta dapat memberikan perubahan perilaku dan
dapat diaplikasikan atau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga hasil dari
pembelajaran itu akan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.

Dan untuk mencapai belajar yang efektif tentu saja dalam proses belajarnya harus dilakukan dengan baik
dan benar. Berikut ini adalah tips-tips belajar yang baik dan benar :
1. Belajar Kelompok
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
3. Membuat Perencanaan Yang Baik
4. Disiplin Dalam Belajar
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
7. Hindari Belajar Berlebihan
8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan dan Ujian
9. Jadilah Seorang Pemimpin. Latihlah rasa tanggung jawabmu.
10. Mendengarkan Penjelasan Guru Dengan Baik.
11. Jangan Malu Untuk Bertanya.
12. Kerjakan PR
13. Selalu Mengulang Pelajaran yang Sudah diajarkan
14. Cukup Istirahat, Makan Dan Bermain
15. Banyak Berlatih Pelajaran Yang Kurang Disukai
16. Ikutilah Kegiatan Ektrakurikuler Yang Kamu Senangi
17. Cari Seorang Pembimbing Yang Baik
18. Jangan Suka Mencontek Teman
19. Niat Dengan Sungguh-Sungguh
20. Lokasi dan Situasi Yang Kondusif
21. Hindari Sikap Tidak Jujur
22. Metode Imitasi
23. Trial and Error
24. Conditioning
25. Metode Berpikir
26. Mulailah Dari yang “Kecil”
27. Sering-seringlah “Practice”
28. Fokus
29. Mohon Bimbingan-NYA
30. Menggunakan Media dan Sumber-Sumber Yang Relevan
MATERI MPLS

PENDIDIKAN KARAKTER
Oleh : YUNI ANDRIANI, S.Pd

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli

Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education) dalam konteks
sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut
antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja,
kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan,
pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat
diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.
1. Pendidikan Karakter Menurut Lickona
Lickona menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk
membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.

2. Pendidikan Karakter Menurut Suyanto


Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap
individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.

3. Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya


Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan
mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong
bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).

4. Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi


Menurut kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya
kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter

Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu , Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif,
Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi,
Bersahabat/komunikatif, Cinta Damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab.

Memahami Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan
(cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka
pendidikan karakter tidak akan efektif.
Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu:
1. Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
2. Kemandirian dan tanggungjawab
3. Kejujuran/amanah, diplomatis
4. Hormat dan santun
5. Dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama;
6. Percaya diri dan pekerja keras
7. Kepemimpinan dan keadilan
8. Baik dan rendah hati, dan
9. Karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan.
Dampak Pendidikan Karakter
Beberapa negara yang telah menerapkan pendidikan karakter sejak pendidikan dasar di antaranya adalah;
Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Korea. Hasil penelitian di negara-negara ini menyatakan bahwa
implementasi pendidikan karakter yang tersusun secara sistematis berdampak positif pada pencapaian
akademis.
Seiring sosialisasi tentang relevansi pendidikan karakter ini, semoga dalam waktu dekat tiap sekolah bisa
segera menerapkannya, agar nantinya lahir generasi bangsa yang selain cerdas juga berkarakter sesuai nilai-
nilai luhur bangsa dan agama.
MATERI MPLS

TATA KRAMA SISWA


Oleh : SITI ZAENAB IKHTIARINI, S.Si.

Tata krama atau adat sopan santun atau sering disebut etiket telah menjadi bagian dalam hidup, contoh;
pada waktu Anda masih kanak-kanak, orang tua Anda sudah melatih Anda menerima pemberian orang dengan
tangan sebelah kanan dengan mengucapkan terima kasih.
Orang tua Anda melatih Anda cara makan, minum, menyapa, memberi hormat dan berpakaian. Lama
kelamaan perilaku Anda menjadi kebiasan. Tata krama adalah kebiasaan, yang lahir dalam hubungan antar
manusia. Tata krama yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas lama kelamaan dapat merambat ke
lingkungan yang lebih luas. Tata krama telah menjadi bagian dari pergaulan sehari-hari. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antara manusia
setempat.
Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Krama berarti
sopan santun, kelakuan, tindakan, perbuatan. Tata krama berarti adat sopan santun, kebiasaan sopan santun.
Dalam pergaulan sehari-hari sering kita jumpai manusia dengan type kedondong yaitu orang yang
berpenampilan menarik dalam berpakaian, berbicara, makan, minum, dan berjalan. Namun penampilan itu
hanyalah polesan saja. Ternyata hatinya dikuasai oleh sifat-sifat tak terpuji, suka dendam, egois, suka menyakiti
hati.
Ada juga manusia yang bertype durian, penampilan tidak menarik, kasar, dan tidak mengundang
simpati, namun berhati emas, rendah hati, suka memaafkan, suka menolong dan menghargai orang lain. Kulit
durian memang tajam dan kasar, tetapi buah durian terasa enak kalau dimakan.
Makna tata krama yang sesungguhnya bukanlah seperti kedondong yang licin kulitnya dan masam
rasanya, demikian pula makna tata krama bulanlah seperti durian yang tajam tapi enak rasanya. Kedua-duanya
sama merugikan.
Macam-macam tata krama:
a. Tata krama pergaulan
b. Komunikasi sebagai sifat alami manusia

Komunikasi dan tata krama pergaulan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan.
Tata krama berkenalan Kedua belah pihak saling menyebutkan nama, saling memandang, berjabatan tangan,
tidak mengayun-ayunkan tangan.
Tata krama bertamu Hendaknya berjanji dahulu dan datang tepat waktu.
Tata krama berbicara, Berkata peliharalah lidah, jangan menyinggung perasaan, Jangan memotong
pembicaraan orang lain, Perhatikan Anda berbicara dengan siapa
Tata krama berpenampilan
Cara menggunakan pakaian : Kalau pakai seragam sekolah harus dimasukkan pakai dasi sabuk hitam (seragam
putih biru), Pada waktu olahraga pakailah pakaian dan olahraga, Memakai pakaian harus cocock dengan situasi
dan tempat
MATERI MPLS
MATERI KURIKULUM 2013
Oleh : Dra. NANIK INDRAWATI

Tahap pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 meliputi:


a. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
b. Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
kompetensi,
Pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan,
jujur, teliti, kerjasama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang
lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.
c. Kegiatan Penutup
Daya Dukung Proses pembelajaran memerlukan daya dukung berupa ketersediaan
sarana dan prasarana pembelajaran.

ASPEK PENILAIAN
Pengetahuan
Aspek pengetahuan merupakan aspek yang ada di dalam materi pembelajara untuk
menambah wawasan siswa di suatu bidang. Di dalam jenjang SMP memiliki bobot
pengetahuan 40% dan 60% aspek karakter. Pada Kurikulum 2013 memang
diintergrasikan dengan pendidikan karakter yang sebelumnya telah dicanangkan
pemerintah.
Keterampilan
Aspek keterampilan dapat berupa keterampilan pengerjaan soal,keterampilan
pengerjaan dan pelaksanaan proyek,keterampilan membuat teks,dan keterampilan
dalam menjawab soal lisan.

Sikap dan Perilaku


Aspek penilaian sikap dan perilaku merupakan.Aspek penilaian dengan menilai sikap
dan perilaku peserta didik selama proses pembelajaran.Baik oleh guru, diri sendiri
maupun oleh teman.
MATERI MPLS

PEMBINAAN MENTAL AGAMA DI SEKOLAH


Oleh : ELUK WAHYUNI, SH

Pendidikan dimanapun dan kapanpun masih dipercaya orang sebagai media ampuh
untuk membentuk kepribadian anak ke arah kedewasaan. Pendidikan agama adalah
unsur terpenting dalam pendidikan moral dan pembinaan mental. Pendidikan moral
yang paling baik sebenarnya terdapat dalam agama karena nilai-nilai moral yang dapat
dipatuhi dengan kesadaran sendiri dan penghayatan tinggi tanpa ada unsur paksaan
dari luar, datangnya dari keyakinan beragama.
Pada usia remaja, ditinjau dari aspek ideas and mental growth, kekritisan dalam
merangkum pemikiran-pemikiran keagamaan mulai muncul, kekritisan yang dimaksud
bisa berupa kejenuhan atau kebosanan dalam mengikuti uraian-uraian yang
disampaikan guru Agama di sekolah apalagi jika metodologi pengajaran yang
disampaikan cenderung monoton dan berbau indoktrinasi. Jadi mereka telah mulai
menampilkan respon ketidak sukaan terhadap materi keagamaan yang dipaketkan di
sekolah.
materi pelajaran agama yang disampaikan di sekolah hendaknya selalu diorientasikan
pada kepentingan remaja. Karenanya pemahaman akan kondisi objektif kejiwaan
remaja mutlak diperlukan oleh para guru Agama di sekolah. Dan materi pelajaran
agamapun harus terkesan akrab dan kemunikatif, sehingga otomatis sistem pengajaran
yang cenderung monolog (satu arah), indoktriner, terkesan sangar (karena hanya
membicarakan halal haram) harus dihindari, untuk kemudian diganti dengan sistem
pengajaran yang lebih menitik beratkan pada penghayatan dan kesadaran dari dalam
diri. Hal ini mungkin saja dilakukan baik dengan mengajak peserta didik bersama-sama
mengadakan ritual peribadatan (dalam rangka penghayatan makna ibadah) atau
mengajak peserta didik terjun langsung ke dalam kehidupan masyarakat kecil sehingga
mereka bisa mengamati langsung dan turut merasakan penderitaan yang dialami
masyarakat marginal tersebut (sebagai upaya menanamkan rasa solidaritas sosial). Jadi
intinya mereka tidak hanya mendengar atau mengetahui saja melainkan turut dilibatkan
dalam permasalahan yang terdapat dalam materi pengajaran agama di sekolah.
LEMBAR TANDA-TANGAN
NO NAMA TANDA-TANGAN
1. CAHYO UTOMO, SE. 1

2. HAYAT, S.Pd. 2

3. INUNG BUDIARTI, S.Pt 3

4. SUGANDA, S.Pd. 4

5. Dra. NANIK INDRAWATI 5

6. WIWIK MULYANI, S.Pd. 6

7. SITI ZAENAB IKHTIARINI, S.Si 7

8. HARYONO, S.Pd 8

9. DESY AINUL LUTFIYATI, SE 9

10. RACHMA WAHYU WICAKSONO, S.Pd 10

11. VIA ELITA MACHMUD, M.Pd. 11

12. YUNI ANDRIANI, S.Pd. 12

13. ELUK WAHYUNI, SH 13

14. DEWI SARTIKA, S.Pd 14

15. FIRDA DYAH AGUSTIN 15

16. ABDUL AJIS 16

17. MAHSUS 17

18. SUJONO 18

19. 19

20. 20

21. 21

22. 22

23. 23

24. 24

26. 25
)Nomor 19 s/d 25 diisi dengan nama dan tanda-tangan teman baru
*
SMART SCHOOL
Pendidikan Gratis Berkualitas

Anda mungkin juga menyukai