Anda di halaman 1dari 143

KURIKULUM OPERASIONAL

SMA TARUNA NALA JAWA TIMUR


TAHUN 2022/2023

NPSN : 69964214

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI TARUNA NALA JAWA TIMUR
Jl. Raya Tlogowaru No.66, Telp.(0341) - 2993222 Fax. (0341) – 2993153 MalangWebsite
: www.smantarunajatim.sch.id ; E-mail : info@smantarunajatim.sch.id
LEMBAR PENGESAHAN

Kurikulum Operasional SMA Negeri Taruna Nala Jawa


Timur Tahun Pelajaran 2022/2023

Telah disetujui dan disahkan pada tanggal 17 Juni 2022

Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

Supriyadi Dr. Hari Wahjono, S.Pd, M.Pd


NIP. 196709161990011001

Mengetahui/Menyetujui

Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan SMA Kepala Cabang Dinas Pendidikan


Wilayah Kota Malang dan Batu

Dra. Ety Prawesti, M.Si Dr. Ema Sumiarti, M.Si


NIP. 19680513 198903 2 006 NIP. 19670326 199303 2 007
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan berkat dan
rahmat-Nya, SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur telah dapat menyelesaikan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) Tahun Pelajaran 2022/2023 yang merupakan bagian
dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang diarahkan untuk pengembangan potensi
peserta didik sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni serta
pergeseran paradigma pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama antara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dengan Dinas Pendidikan TNI
Angkatan Laut diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Angkatan Laut Nomor:
120.23/47/PKS/033/2017 tanggal 24 Januari 2017, SMA Negeri Taruna Nala Jawa
Timurjuga melaksanakan Kurikulum Bela negara dan kemaritiman yang pelaksanaannya
diampu oleh Tim TNI Angkatan Laut di bawah pimpinan Kepala Penyediaan Tenaga
Angkatan Laut (Kalapetal) dengan pengawasan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan
Angkatan Laut (Kadisdikal) .
Kegiatan penyusunan KOSP SMAN Taruna Nala Jawa Timur Tahun Pelajaran
2021/2022 dapat berjalan dengan baik berkat dukungan dan kerjasama yang terjalin dari
seluruh pihak terkait. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kepala Bidang PPSMA, Kepala
Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kota Malang dan Batu atas arahan
dan kebijakannya. Terima kasih dan penghargaan juga kami sampaikan kepada Komite
SMAN Taruna Nala Jawa Timur, Dinas Pendidikan Angkatan Laut, beserta Tim Lapetal dan
Tim Penyusun KOSP SMAN Taruna Nala Jawa Timur serta semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan KOSP SMAN Taruna Nala Jawa Timur Tahun Pelajaran
2021/2022 ini.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyusun kurikulum ini berdasarkan
data empiris, sehingga dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Dengan terselesaikannya
dokumen kurikulum ini, diharapkan dapat menjadi pedoman sekaligus acuan bagi pendidik
dan tenaga kependidikan di SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri Taruna
Nala Jawa Timur pada khususnya serta mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya.

Malang, 17 Juni
2022 Kepala Sekolah

Dr. Hari Wahjono, S.Pd, M.Pd


NIP. 196709161990011001
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................................i
Lembar Pengesahan..................................................................................................................ii
Kata Pengantar.........................................................................................................................iii
Daftar Isi..................................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional............................................................................................................................1
B. Karakteristik SMAN Taruna Nala Jawa Timur...............................................................1

BAB II. VISI, MISI dan TUJUAN


A. Visi...................................................................................................................................9
B. Misi..................................................................................................................................9
C. Tujuan..............................................................................................................................9
D. Motto..............................................................................................................................11
E. Semboyan.......................................................................................................................13

BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN


A. Muatan Kurikulum.........................................................................................................14
B. Implementasi Intrakurikuler...........................................................................................16
C. Implementasi Kokurikuler.............................................................................................17
D. Implementasi Ekstrakurikuler........................................................................................20
E. Implementasi Kepengasuhan.........................................................................................22
F. Struktur Organisasi Bidang Akademik dan Kesiswaan.................................................23

BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN


A. Intrakurikuler.................................................................................................................25
B. Kokurikuler....................................................................................................................26
C. Ketentuan Akademik.....................................................................................................28

BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL


A. Pendampingan Aspek Pedagogik...................................................................................32
B. Evaluasi..........................................................................................................................33
C. Pengembangan Keprofesionalan....................................................................................36

BAB VI PENUTUP................................................................................................................38
LAMPIRAN :
1. Lampiran 1: Landasan Hukum
2. Lampiran 2: Distribusi Mata Pelajaran Semester Ganjil 2022/2023
3. Lampiran 3 : Pengaturan Alokasi Beban Belajar Intrakurikuler dan Projek
4. Lampiran 4 : Pengaturan Distribusi Jam Mengajar Guru Kelas X
5. Lampiran 5 : Pengaturan Jadwal Kelas Intrakurikuler
6. Lampiran 6 : Pengaturan Jadwal Kelas Intra & Projek
7. Lampiran 7 : Pengaturan Jadwal 5 Guru (Fasilitator) Projek Kelas X.1
8. Lampiran 8 : Rencana Pembelajaran
9. Lampiran 9 : Contoh Modul Ajar Intrakurikuler
10. Lampiran 10 : Contoh Bahan Ajar Intrakurikuler
11. Lampiran 11 : Contoh Modul Ajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
BAB I PENDAHULUAN

A. RASIONAL
Kurikulum operasional SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur merupakan pedoman
pelaksanaan semua kegiatan di SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur yang disusun secara
bersama-sama oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan komite sekolah beserta
dinas Pendidikan dalam hal ini Pengawas Sekolah, dinas Pendidikan Angkatan laut dan
Lembaga penyedia tenaga Angkatan laut sebagai pelaksana Kurikulum Bela Negara dan
Kemaritiman. Dokumen kurikulum operasional ini berisi rincian kurikulum yang digunakan
pada tahun ajaran 2022- 2023 dan disusun dengan mengacu pada evaluasi bersama
manajemen sekolah dan dinas Pendidikandandinas PendidikanAngkatan laut serta Lembaga
Penyediaan Tenaga Angkatan Laut (Lapetal) terhadap pelaksanaan kurikulum pada tahun ajaran
2021/2022. Evaluasi dilakukan guna menentukan bagian mana yang perlu tetap dipertahankan
dan bagian mana yang harus diperbaiki. Beberapa perbaikan pada kurikulum tahun ajaran
2021-2022 dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan meningkatkan
kualitas lulusan dengan tetap mempertahankan cirinya sebagai institusi pendidikan Indonesia
serta kekhasan sebagaisekolah berasrama yang berbasis ketarunaan.
Dokumen kurikulum operasional SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur disusun
dengan memperhatikan karakteristik , visi dan misi sekolah. Rincian di dalam dokumen
kurikulum operasional ini merupakan panduan dan arahan bagi keseluruah kegiatan yang
dilakukan di SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur. Oleh karena itu kepala sekolah, guru,
pengasuh, Pembina dan tenaga kependidikan penting memahami dan menjiwai dokumen
kurikulum operasional sekolah ini.
Pelaksanaan dari rancangan kurikulum operasional SMA Negeri Taruna Nala Jawa
Timur pada tahun ajaran 2022-2023 ini akan menjadi pedoman pada penyusunan kurikulum
operasional SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur pada tahun 2023/2024 sehingga semua
program dapat berjalan berkesinambunganan dan berkelanjutan.

B. KARAKTERISTIK SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur adalah sekolah negeri unggulan berasrama
yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan dibentuk untuk menjawab tantangan
masa depan di era global yang membutuhkan pemimpin yang unggul di bidangakademik dan
non akademik, memiliki kemandirian dan berkarakter kebangsaan yang kuat. SMA Negeri
Taruna
Nala Jawa Timur berlokasi di Jl. Raya Tlogowaru No.66 RT.04 / RW.03, Tlogowaru, Kec.
Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, kode pos 65129.
Pembentukan SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur didasarkan pada PKB dan PKS
antara Pemerintah Daerah Jawa Timur dengan TNI Angkatan Laut. Piagam Kesepakatan
Bersama (PKB) antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur diwakili oleh Gubernur Provinsi
Jawa Timur dengan TNI Angkatan Laut diwakili oleh Kepala Staf TNI AL Nomor :
120.23/46/PKB/033/2017 tanggal 24 Januari 2017 tentang Kerjasama Nomor : PKB
/1/I/2017 Bidang Pendidikan dan Pelatihan dalam Rangka Peningkatan Kualitas Sumber
Daya Manusia di Jawa Timur serta penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur dengan Dinas Pendidikan TNI Angkatan Laut diwakili oleh Kepala Dinas
Pendidikan TNI Angkatan Laut Nomor: 120.23/47/PKS/033/2017 tanggal 24 Januari 2017
tentang Peningkatan Pendidikan dan Nomor PKS/6/I/2017.
SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur mengembangkan pendidikan berasrama yang
wajib diikuti oleh semua peserta didik selama menjalani pendidikan di SMA Negeri Taruna
Nala Jawa Timur. Sistem pendidikan ini memberikan penguatan nilai-nilai religius,
kemandirian, tanggung jawab, tangguh, toleransi, berjiwa sosial, berbudi luhur, berjiwa
kepemimpinan, dan jujur serta memiliki karakter kebangsaan yang kuat. Pesertadidik juga
mendapatkan kurikulum khusus bela negara dan kemaritiman yang diampu oleh TNI
Angkatan Laut melalui Lembaga Penyediaan Tenaga Angkatan Laut (Lapetal) dan Akademi
Angkatan Laut (AAL). Konten kurikulum negara meliputi :
Pengetahuan Keterampilan/Jasmani Pengembangan Karakter
Bela Negara PBB LDKS
Ketahanan nasional Kolone Tongkat Caraka Malam
Wawasan Nusantara Pengenalan Bela Diri Survival
Kepemimpinan Kesamaptaan Jasmani Pioner
Bela diri Militer Peraturan Umum Kehidupan Ilmu Medan
Sekolah (PUKS)
Etika & Komunikasi Tata Upacara Militer/ Out bond
Sekolah (TUM/TUS)
Marching Band
dan konten kemaritiman meliputi:
Pengetahuan Jasmani Pengembangan Karakter Bahari
Sumber Daya Maritim & Laut Renang Pramuka Saka Bahari
Geomaritim & Dinamika Laut Selam Bintal Juang Remaja Bahari
Transportasi Laut & Industri Maritim Kunjungan daerah pesisir
Sejarah, Budaya, Inovasi Maritim
Geopolitik, Hukum, Keamanan Maritim

Aspek bimbingan dan pengasuhan terdiri atas pengenalan diri, pengembangan


karakter, pengembangan kepemimpinan, kerjasama kelompok, manajemen resiko, dantradisi
atau kebiasaan-kebiasaan baik dalam kehidupan berasrama dan sekolah yangdibimbing dan
dipantau terus menerus selama 24 jam dari bangun sampai tidur kembali. Setelah lulus,
diharapkan peserta didik dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi, Sekolah Kedinasan,
Akademi Militer, Akademi Kepolisian, dan lain-lain sesuai dengancita-citanya agar menjadi
calon pemimpin masa depan bangsa yang religius, kompeten, bermoral Pancasila,
berwawasan global dan mampu bersaing secara nasional maupun
internasional serta siap menghadapi tantangan di era global.
Peserta Didik yang bersekolah di SMA Negeri bukan hanya berasal dari berbagai
Jawa Timur melainkan juga dari berbagai provinsi lain. Secara tidak langsung kondisi ini
mempengaruhi kondisi pembelajaran dan pengasuhan di SMA Negeri Taruna Nala Jawa
Timur.
Kerjasama yang dilakukan sekolah dengan TNI AL dalam kaitannya dengan
pengasuhan peserta didik juga sangat mendominasi pembentukan karakter serta kedisiplinan
dan kemandirian peserta didik. Diversifikasi kurikulum yaitu Bela Negara dan Kemaritiman
mempengaruhi pola pikir dan sikap peserta didik SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur.
Berikut rincian jumlah peserta didik tahun pelajaran 2022/2023
Jumlah
Kelas Total
L P
Kelas XII 76 66 142
Kelas XI 107 77 184
Kelas X 120 58 178
Jumlah 303 201 504
Selama berada di asrama peserta didik didampingi oleh Pembina Pengasuh yang
berasal dari Lapetal dan manajemen asrama. Sementara di sekolah selain belajar bersama
guru juga pengajar dari TNI AL dan untuk mendukung kegiatan peserta didik juga dibantu
oleh tenaga kependidikan.
Berikut rincian Guru, Pengajar, Pengasuh dan Tenaga Kependidikan :
NO JABATAN JUMLAH
Pendidik
1 Pengajar/ Pengasuh dari AL 11
2 Guru ASN 18
3 PPPK 10
4 GTT 16
Tenaga Kependidikan
1 Kasubag Tata Usaha ASN 1
2 Staf Administrasi 6
3 Staf Asrama 4
4 Laboran 5
5 Pustakawan 2
6 Petugas UKS 5
7 Keamanan 11
8 Kebersihan & Taman 11
9 Sopir 2
10 Teknisi Perawatan Gedung 2
11 Kerumahtanggaan & Kantin 5
12 Petugas Penanting 10
Jumlah 119

Sejak diresmikan tahun 2017 oleh Presiden Jokowi, SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur
telah meluluskan 5 angkatan yang terserap diberbagai Perguruan Tinggi, Sekolah Kedinasan
dan Akademi TNI/Polri.
Berikut data Alumni yang lulus tahun 2020, 2021 dan 2022
Tahun Tahun Tahun 2021/2022 per
Pendidikan Lanjutan
2019/2020 2020/2021 Juni 2022
Universitas Dalam Negeri 106 93 54
Universitas Luar Negeri 1 2
Politeknik 14 10
Kedinasan
UNHAN 12 24 23
Sekolah Tinggi Kedinasan (IPDN/
STIN/ STMKG)
11 5 1
Akademi
Tahun Tahun Tahun 2021/2022
Pendidikan Lanjutan
2019/2020 2020/2021 per Juni 2022
Akademi Angkatan Laut 7 10
Akmil 2
AAU 1
Akpol 1
Bintara
TNI AL 1 3
POLRI 3 2 2
PSDP TNI 2
Gap Year/Proses Seleksi 13 23 104
Jumlah 174 172 184

Sebagai sekolah berasrama dengan program biaya Pendidikan mandiri tentu


membutuhkan dukungan dan kerjasama yang baik dengan stakeholder terkait, utamanya dari
orang tua/ wali murid. Bentuk dukungan dari pemerintah daerah, TNI AL sebagai mitra,
orang tua/wali murid, serta mitra kerja yang lain bukan sekadar dukungan moril akan tetapi
juga dalam bentuk fasilitas baik berupa dukungan pelaksanaan program maupun sarana
prasarana, sehingga dapat memfasilitasi berbagai program yang dipersiapkan. Berikut data
sarana prasarana untuk menunjang pendidikan di sekolah serta asrama:
1. Fasilitas Sekolah
a. Lingkungan sekolah yang nyaman, jauh dari kebisingan dan asri
b. Kantor terdiri dari Ruang Kepala Sekolah, Ruang Wakil Kepala Sekolah, Ruang
Administrasi Sekolah, Ruang Rapat, Aula, toilet dan pantry
c. 23 Ruang belajar memadai dilengkapi dengan CCTV disetiap ruangan, dilengkapi
juga dengan toilet untuk peserta didik laki-laki dan perempuan
d. 2 Gedung Asrama
e. 2 Gedung khusus ruang makan
f. Masjid dua lantai
g. Gedung perpustakaan
h. Gedung Unit Kesehatan Sekolah
i. Laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, dan Komputer
j. Ruang Guru
k. Ruang Pembina/Pengasuh dari Tim TNI-AL
l. Ruang BK
m. Ruang Kesiswaan, ruang Tatib, dan ruang OSIS
n. Ruang serbaguna
o. Ruang kesenian
p. Aula CSC
q. Kolam renang
r. Lapangan upacara, lapangan basket dan lapangan voli
s. Jogging track
t. Kantin dan mini market
u. Sarana transportasi (1 Mobil, 1 Elf, 1 Travello, 1 bis kapasitas 60 orang, 1 sepeda
motor)
2. Fasilitas Asrama
a. Dua gedung asrama untuk tempat tinggal peserta didik 3 lantai terdiri dari:
 30 kamar di gedung A (putri) dan 30 kamar di gedung B (putra) yangdilengkapi
dengan kasur spons, lemari, meja dan kursi belajar
 10 kamar mandi shower dan 12 toilet terdapat di tiap lantai
 12 ruang cuci jemur indoor dan jemuran outdoor di tiap gedung
b. 14 buah CCTV yang terpasang di semua blok asrama dan di tempat pospengamanan
c. Ketersediaan internet (wifi)
d. Televisi 32 inch
e. 24 unit mesin cuci
f. Security standby 24 jam
g. Ruang UKS 24 jam
h. Ruang Perawatan gigi
i. Dokter kunjung (2 hari/minggu)
j. Dokter gigi (3 hari/minggu)

Berdasarkan rapor Pendidikan SMAN Taruna Nala dengan waktu pengkinian


November 2021 capaian kemampuan literasi peserta didik diatas kompetensi minimum,
dimana peserta didik menunjukkan tingkat literasi membaca yang cakap dan cukup banyak
peserta didik berada pada level mahir yakni 40%. Sedangkan 51,11% peserta didik pada
level cakap, dan 8,89% pada level dasar). Mengingat masih ada 8,89% peserta didik yang
berada pada level dasar, maka sekolah berupaya meningkatkan kemampuan literasi dengan
beberapa program yakni : 1) Pembiasaan baca-tulis ( melibatkan kolaborasi dengan guru
mapel agar
siswa gemar membaca dan menulis informasi yang dibaca; 2) Nalagenics ( Majalah atau
buletin sekolah); 3) kspresso (Kolaborasi yang terdiri dari ekspresi siswa dan sobat pustaka
untuk menghasilkan suatu karya); 4) Lomba Literasi (lomba-lombapada perayaan tertentu
seperti hari guru, bulan bahasa, dan lainnnya); 6) Wajib membaca (memberikan reward
kepada pengunjunh dan peminjam buku teraktif di perpustakaan pada setiap bulan); dan
6)Kopi Si Nala (Kolaborasi orang tua dan siswa) diadakan satu semester 1 kali

Capaian untuk kemampuan numerasi pun secara rata-rata diatas kompetensi


minimum, dalam arti peserta didik telah menunjukkan tingkat numerasi yang cakap dan
cukup banyak dengan proporsi 33,33% mahir, 31,11 % cakap, dan 35,56 % dasar. Dengan
hasil tersebut sekolah perlu meningkatkan program literasi numerasi yang selama ini telah
berjalan yakni penguatan matematika dasar numerasi. Penigkatan yang dimaksud dari segi
waktu pelaksanaan dan kualitas program

Capaian pada karakter ada pada level membudaya, dalam arti peserta didik secara
proaktif dan konsisten menerapkan nilai-nilai karakter pelajar pancasila yang berakhlak
mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta berkebinekaan global
dalam kehidupan sehari hari. SMAN Taruna Nala Jawa Timur sebagai sekolah berasrama
dengan peserta didik yang berasal dari berbagai wilyah di Indonesia mempunyai potensi
lebih dalam pengembangan nilai karakter, terlebih dengan adanya projek penguatan profil
pelajar Pancasila. Selama ini dengan pola pengasuhan dari Lapetal dan program Learning to
Live yang merupakan kekhasan dalam ekstrakurikuler SMAN Taruna Nala Jawa Timur,
peserta didik dapat mengembangkan karakternya dengan baik. Untuk lebih memperkuat
karakter peserta didik mulai tahun pelajaran 2022/2023 diberikan tambahan mata pelajaran
etika.

Capaian untuk indikator iklim keamanan sekolah pun pada level aman. SMAN Taruna
Nala Jawa Timur memiliki lingkungan sekolah yang aman, terlihat dari kesejahteraan
psikologis yang baik dan rendahnya kasus perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual,
dan penyalahgunaan narkoba. Satuan pendidikan dapat mempertahankan kualitas warga
sekolah dalam mencegah dan menangani kasus untuk menciptakan iklim keamanan di
lingkungan sekolah. Namun sebagai sekolah berasrama bagaimanapun juga iklim keamanan
perlu ditingkatkan yakni dengan membangun kesadaran peserta didik melalui pola
pengasuhan yang melekat.
Capaian untuk indikator Iklim Kebhinekaan ada pada level membudaya. SMAN
Taruna Nala Jawa Timur sudah mampu menghadirkan suasana proses pembelajaran yang
menjunjung tinggi toleransi agama/kepercayaan dan budaya; mendapatkan pengalaman
belajar yang berkualitas; mendukung kesetaraan agama/kepercayaan, dan budaya; serta
memperkuat nasionalisme. Hal ini telah ditanamkan sejak masa basis, mengingat keragaman
peserta didik yang berasal dari berbagai wilyah di Indonesia.

Selain dengan TNI Angkatan Laut SMAN Taruna Nala juga menjalin kemitraan
secara resmi dengan beberapa Lembaga seperti Bank Jatim dan Bank BRI yang memberi
dukungan pada berbagai kegiatan sekolah; Puskesmas Arjowinangun dan Laboratorium
Sima yang memberikan dukungan dalam bidang Kesehatan; Neutron Yogyakarta dan
Ganesha Operation yang memberikan dukungan dalam bidang Akademik, dan Malang Post
yang memberi dukungan pada bidang pemberitaan.

Partisipasi Orang tua pun inklusif, SMAN Taruna Nala Jawa Timur selalu melibatkan
orang tua baik dalam kegiatan akademik maupun non-akademik baik secara langsung
maupun melalui komite sekolah. Warga masyarakat di sekitar sekolah pun berpartisipasi
aktif dalam memberikan wadah peserta didik untuk mengembangkan diri, misalnya pada
kegiatan Community Service (Aktifitas Pelayanan Masyarakat) yang memupuk empati dan
kemampuan sosialisasi mereka dan mendapatkan kesempatan untuk melakukan kegiatan
sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa Lembaga atau komunitas yang bersedia
memfasilitasi peserta didik dari SMAN Taruna Nala Jawa Timur dalam kegiatan ini antara
lain TK Muslimat NU 13, TK Muslimat NU 22, TK Aisiyah, TK Tlogowaru, TK Nurul
Muttaqien, SDN Tlogowaru 1, SD Nurul Muttaqien, SD Islam Tlogowaru, Balai Benih Ikan
Tlogowaru, Balai Benih Ikan Wonokoyo dan Balai Desa Tlogowaru
BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. VISI
Visi SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur adalah Terwujudnya lulusan yang unggul,
mandiri, kompetitif, dan berkarakter
Dengan indikator visi sebagai berikut:
1. Calon pemimpin masa depan yang unggul dalam bidang akademik dan non akademik
2. Calon pemimpin masa depan yang mandiri
3. Calon pemimpin masa depan yang kompetitif
4. Calon pemimpin yang berkarakter

B. MISI SEKOLAH

Misi SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur yaitu:

1. Mencapai kelulusan 100% Ujian Satuan Pendidikan (USP)

2. Memenuhi Standar Ketuntasan Minimal dalam Evaluasi Hasil Belajar Provinsi Jawa
Timur

3. Menyiapkan lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi negeri dan swasta ternamadi
dalam maupun luar negeri, Akademi TNI/POLRI, Sekolah Kedinasan dan lain-lain.

4. Lolos seleksi ke Perguruan Tinggi ternama di dalam maupun luar negeri, Akademi
TNI/POLRI, Sekolah Kedinasan dan lain-lain.

5. Mengembangkan standar penilaian nasional dan internasional.

6. Mencapai prestasi dalam lomba-lomba tingkat nasional maupun internasional dalam


bidang Iptek, Sains, Seni dan Olahraga.

7. Melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan multi-resources, berbasis pada


teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

8. Membudayakan literasi, menulis, dan menghasilkan karya dalam bidang IPTEK.

9. Melaksanakan pembelajaran dengan berbagai strategi, pendekatan saintifik, dan metode


untuk mewujudkan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,menantang,
dan memotivasi serta berpusat pada peserta didik, untuk menumbuhkan
peserta didik yang menguasai kemampuan dasar yang diperlukan di abad 21 yaitu
Critical thinking, Communication, Collaboration, dan Creativity (4C).

10. Menerapkan kurikulum nasional yang diperkaya dengan penerapan kurikulum


belanegara dan kemaritiman.

11. Melakukan visitasi, komparasi, dan pertukaran pelajar dengan sekolah unggul lain
didalam dan luar negeri.

12. Melakukan studi ilmiah ke Perguruan Tinggi, Akademi TNI/POLRI, sekolah tinggi
kedinasan maupun dunia usaha dan industri di dalam dan luar negeri.

13. Menumbuhkan semangat keunggulan yang tinggi dalam berbagai kompetensi bagi
seluruh warga sekolah.

14. Menumbuhkan dan mengembangkan kemandirian dalam kehidupan berasrama.

15. Melaksanakan penilaian diri dan teman sebaya untuk mengenali potensi diri .

16. Menerapkan 7 kebiasaan baik untuk menjadi manusia yang efektif (7 habits for highly
effective people) yaitu: jadilah pro-aktif (Be pro-active), tentukan tujuan yang ingin
diraih (begin with the end in mind), dahulukan yang menjadi prioritas (put first
thingfirst), berpikir menang-menang; memiliki pola pikir yang memperhatikan semua
pihak (think win-win), berusaha mengerti dahulu, baru dimengerti (seek first to
understand then to be understood), wujudkan sinergi (synergize) dan asahlah
gergaji;perbaharui diri secara terus menerus (sharpen the saw).

17. Membiasakan berbahasa asing (Inggris, Jerman, Mandarin) bagi peserta didik dalam
lingkungan sekolah dan asrama.

18. Mengembangkan jiwa kewirausahaan.

19. Melaksanakan pendidikan karakter dan kepemimpinan dalam pendidikan bela negara
dan kegiatan ekstra kurikuler.

20. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama.

21. Menumbuhkan dan mengembangkan semangat kebangsaan dalam lingkungan sekolah,


bermasyarakat, berbangsa dan bernegaradengan berpegang teguh kepada 4pilar
kehidupan berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan BhinekaTunggal
Ika).

22. Melaksanakan budaya sapa, senyum, dan santun terhadap sesama.


23. Membudayakan suka beramal dalam kehidupan.

24. Menerima peserta didik dari keluarga prasejahtera yang cerdas dan berkarakterpositif
untuk bersekolah.

25. Menjaga diri dari pornografi, pornoaksi, penyalahgunaan NAPZA (Narkotika,


Psikotropika, dan Zat Adiktif), dan merokok.

26. Membiasakan diri memelihara kebersihan diri dan lingkungan sekolah maupun luar
sekolah.

27. Berpartisipasi dalam acara kedaerahan yang diadakan oleh pemerintah daerah dan
nasional.

28. Menyiapkan sarana pokok dan penunjang yang terpelihara,memadai dan sesuai SNP.

29. Menyiapkan biaya pendidikan yang cukup dan memadai.

30. Menyiapkan pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas dan professional.

31. Menyeleksi calon peserta didik yang berkualitas secara transparan, berkeadilan,
dandapat dipertanggungjawabkan.

32. Melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

C. TUJUAN SEKOLAH

Berdasarkan pemahaman akan visi, dan misi sekolah, maka semua kegiatan
untuktahun ajaran 2021-2022 harus mengarah kepada pengembangan kemampuan siswa
untuk dapat menjadi pembelajar seumur hidup. Untuk dapat mencapai ini, SMA Negeri
Taruna Nala Jawa Timur menerapkan strategi baik untuk siswa maupun untuk guru yang
termuat dalam perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang. Tujuan pendidikan di
SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tercapainya kelulusan 100% Ujian Satuan Pendidikan (USP)
2. Terpemenuhinya Standar Ketuntasan Minimal dalam Evaluasi Hasil Belajar
ProvinsiJawa Timur.
3. Terselenggaranya penyiapan lulusan di Perguruan Tinggi negeri dan swasta ternamadi
dalam maupun luar negeri, Akademi TNI/POLRI, Sekolah Kedinasan dan lain-lain.
4. Lolos seleksi ke Perguruan Tinggi ternama di dalam maupun luar negeri, Akademi
TNI/POLRI, Sekolah Kedinasan dan lain-lain.
5. Terlaksananya pengembangan standar penilaian nasional dan internasional.
6. Tercapainya prestasi dalam lomba-lomba tingkat nasional maupun internasional dalam
bidang Iptek, Sains, Seni dan Olahraga.
7. Terlaksananya pembelajaran dengan memanfaatkan multi-resources, berbasis pada
teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
8. Tercapainya budaya literasi, menulis, dan menghasilkan karya dalam bidang IPTEK.
9. Terlaksananya pembelajaran dengan berbagai strategi, pendekatan saintifik, dan metode
untuk mewujudkan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
dan memotivasi serta berpusat pada peserta didik, untuk menumbuhkanpeserta didik
yang menguasai kemampuan dasar yang diperlukan di abad 21 yaitu Critical thinking,
Communication, Collaboration, dan Creativity (4C).
10. Terlaksananya kurikulum nasional yang diperkaya dengan kurikulum bela negara dan
kemaritiman.
11. Terselenggaranya visitasi, komparasi, dan pertukaran pelajar dengan sekolah unggullain
di dalam dan luar negeri.
12. Terlaksananya studi ilmiah ke Perguruan Tinggi, Akademi TNI/POLRI, sekolah tinggi
kedinasan maupun dunia usaha dan industri di dalam dan luar negeri.
13. Tercapainya semangat keunggulan yang tinggi dalam berbagai kompetensi bagiseluruh
warga sekolah.
14. Tercapainya kemandirian dalam kehidupan berasrama.
15. Terlaksananya penilaian diri dan teman sebaya untuk mengenali potensi diri.
16. Terlaksananya 7 kebiasaan baik untuk menjadi manusia yang efektif (7 habits for highly
effective people) yaitu: jadilah pro-aktif (Be pro-active), tentukan tujuan yang ingin
diraih (begin with the end in mind), dahulukan yang menjadi prioritas (put first thing
first), berpikir menang-menang; memiliki pola pikir yang memperhatikan semua pihak
(think win-win), berusaha mengerti dahulu, baru dimengerti (seek firstto understand then
to be understood), wujudkan sinergi (synergize) dan asahlah gergaji; perbaharui diri
secara terus menerus (sharpen the saw).
17. Tercapainya pembiasaan berbahasa asing (Inggris, Jerman, Mandarin) bagi peserta didik
dalam lingkungan sekolah dan asrama.
18. Terwujudnya jiwa kewirausahaan.
19. Terlaksananya pendidikan karakter dan kepemimpinan dalam pendidikan bela negara
dan kegiatan ekstra kurikuler.
20. Terlaksananya penghayatan dan pengamalan ajaran agama.
21. Terlaksananya semangat kebangsaan dalam lingkungan sekolah, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dengan berpegang teguh kepada 4 pilar kehidupan berbangsa
dan bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika).
22. Terlaksananya budaya sapa, senyum, dan santun terhadap sesama.
23. Terlaksananya budaya suka beramal dalam kehidupan.
24. Diterimanya peserta didik dari keluarga prasejahtera yang cerdas dan berkarakterpositif
untuk bersekolah.
25. Terjaganya diri dari pornografi, pornoaksi, penyalahgunaan NAPZA (Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif), dan merokok.
26. Terbiasa memelihara kebersihan diri dan lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
27. Terlaksananya partisipasi dalam acara kedaerahan yang diadakan oleh pemerintahdaerah
dan nasional.
28. Tersedianya sarana pokok dan penunjang yang terpelihara, memadai dan sesuai SNP.
29. Tersedianya biaya operasional pendidikan dan dana investasi yang cukup dan
memadai.
30. Tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas.
31. Terpilihnya peserta didik yang berkualitas sesuai kriteria yg ditetapkan
32. Terlaksananya Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

D. MOTTO
Cerdas berpikir, santun berkata, cermat bertindak

E. SEMBOYAN
Apta Nirwasita Adibrata (Cerdas, Bijaksana, dan Berperilaku Unggul)
BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. MUATAN KURIKULUM
Muatan pada Kurikulum Operasional SMA Negeri Taruna Nala terdiri dari 3 bagianyakni Kurikulum Merdeka, Kurikulum Bela Negara,
dan Kurikulum Kemaritiman, dengan pengaturan pembelajaran sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Muatan
Sifat Pengaturan Keterangan
Pembelajaran
1. Intrakurikuler • Beban belajar ini memuat semua • Peningkatan numerasi diawali pemetaan kemampuan Numerasi yang
(Pembelajaran tatap Wajib mata pelajaran yang bersifat nasional. telah dilaksanakan pada bulan Juni 2022, dan program tersebut mulai
muka) • Materi pembelajaran setiap mata bulan Agustus 2022
pelajaran mengacu pada Capaian • Program Literasi yang dikembangkan antara lain :
Pembelajaran. o Pembiasaan baca-tulis ( melibatkan kolaborasi dengan guru mapel
• Diatur dalam kegiatan reguler o Nalagenics (Majalah atau buletin sekolah)
o Ekspresso (Kolaborasi yang terdiri dari ekspresi siswa dan sobat
pustaka untuk menghasilkan suatu karya)
o Lomba Literasi (lomba-lombapada perayaan tertentu seperti hari
guru, bulan bahasa, dan lainnnya)
o Wajib membaca (memberikan reward kepada pengunjung dan
peminjam buku teraktif di perpustakaan pada setiap bulan)
o Kopi Si Nala (Kolaborasi orang tua dan siswa) diadakan satu
semester 1 kali
Tambahan • Memuat mata pelajaran dari Kurikulum Pengajar mata pelajaran dari Kurikulum Bela Negara dan Kemaritiman
Bela Negara & Kemaritiman berasal dari Lapetal/Disdikal/Lantamal
• Muatan Lokal Bahasa Jawa
• Diatur dalam kegiatan reguler.
2. Projek(Projek Wajib • Muatan projek mengacu pada 7 tema • Sebagai sekolah berasrama, beberapa projek yang direncanakan
Penguatan Profil projek profil pelajar Pancasila. melibatkan dan dilakukan di lingkungan asrama
Pelajar Pancasila) • Memuat tema-tema projek yang • Projek diproyeksikan kebermanfaatannya untuk pengembangan
menjadi karakteristik SMAN Taruna karakter peserta didik sekaligus bagi warga di lingkungan sekitar
Nala Jawa Timur SMAN Taruna Nala Jawa Timur
• Diatur dalam kegiatan projek.
Muatan
Sifat Pengaturan Keterangan
Pembelajaran
3.Ekstrakurikuler Wajib Saka Bahari, Paskibra, Marching Band Ektrakurikuler wajib sebagai pendukung pelaksanaan kurikulum Bela
Negara dan Kemaritiman
• Memiliki muatan yang menjadi • Learning to Live (L to L) merupakan salah satu ciri khas SMAN Taruna
Pilihan kebutuhan dan karakteristik peserta Nala Jawa Timur, yakni sebuah program yang memberikan pengalaman
didik SMAN Taruna Nala Jawa Timur belajar bagi para peserta didik untuk menjadi kreatif dan bertangung
• Diatur dalam kegiatan di luar kegiatan jawab serta peduli terhadap diri sendiri dan lingkungannya. L to L
intrakurikuler dan projek mencakup empat cabang yakni
• Sebagai pendukung pelaksanaan intra o Personal Wellbeing (Kualitas Diri Sendiri) yang memberikan
dan ko-kurikuler Peserta Didik pengalaman belajar untuk dapat memahami apa yang
disebut dengan gaya hidup sehat,
o Creativity and Art (Kreatifitas dan Kesenian) yang memupuk
kreatifitas estetika mereka dan mendapatkan kesempatan untuk
menguasai ketrampilan motorik dan sensorik mereka,
o Community Service (Aktifitas Pelayanan Masyarakat) yang
memupuk empati dan kemampuan sosialisasi mereka dan
mendapatkan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial dalam
kehidupan bermasyarakat, dan
o Global Citizenship (Kewarganegaraan Global) yang memberikan
Peserta Didik kesempatan untuk mengembangkan pemikiran kritis
mengenai isu-isu global yang kompleks dalam tatanan sekolah
yang aman dan memberikan para Peserta Didik kesempatan untuk
melatih ketrampilan meneliti, pola pikir dan komunikasi mereka
B. IMPLEMENTASI MUATAN INTRAKURIKULER

Dalam pengimplementasiannya muatan Intrakurikuler memiliki konten-konten sebagai


berikut :
KURIKULUM
KURIKULUM MERDEKA KURIKULUM KEMARITIMAN
BELANEGARA
Pend Agama & Budi Pekerti Etika Pengetahuan Kebaharian
Pendidikan Pancasila Komunikasi Perairan Indonesia
Bahasa Indonesia Kepemimpinan Sejarah, Budaya, Inovasi
Maritim
Matematika Wawasan Nusantara Sumber Daya Maritim & Laut
Fisika Bela Negara Transportasi Laut & Industri
Maritim
Kimia Ketahanan Nasional Geomaritim & Dinamika Laut
Biologi Strategi Pertahanan Maritim Geopolitik, Hukum, Keamanan
Indonesia Maritim
Geografi Strategi Pertahanan Laut UNCLOS
Nusantara
Ekonomi Bela Diri Militer Renang
Sejarah PUKS Selam
Sosiologi TUM/TUS
Bahasa Jerman Kesamaptaan Jasmani
Bahasa Mandarin PBB/PBB Kreasi
Bahasa Inggris Kolone Tongkat
Informatika Genderang Suling
PJOK Team Building
Seni Rupa Risk Taking
Seni Musik Tradisi
Prakarya dan Kewirausahaan
Bahasa Jawa
C. IMPLEMENTASI KOKURIKULER (PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA)
1. Pilihan, Tema, Topik, dan Bentuk Projek Pada Tahun Pertama

NAMA
TEMA TOPIK SPESIFIK DIMENSI ELEMEN SUB ELEMEN INDIKATOR SUB ELEMEN
PROJEK
Gaya hidup Bersih lingkungan Sekolah Big Clean Day Beriman, Akhlak Menjaga Mewujudkan rasa syukur dengan
berkelanjutan dan Asrama bertaqwa kepada terhadap alam lingkungan alam membangun kesadaran peduli
Mendesain sistem pengolahan Airku Tuhan Yang sekitar lingkungan alam dengan menciptakan
limbah air asrama kehidupanku Maha Esa, dan dan mengimplementasikan solusi dari
berakhlak mulia. permasalahan lingkungan yang ada
Memilah sampah sesuai jenis Smart Waste

Penghijauan di lingkungan One class one


sekolah tree
Mading promosi atau pamflet Green School Memahami Mengidendifikasi masalah lingkungan
keterhubungan hidup tempat ia tinggal dan
ekosistem bumi melakukan langkah-langkah konkret
yang bisa dilakukan untuk
menghindari kerusakan dan menjaga
keharmonisan ekosistem yang ada di
lingkungannya
Bhineka Mengadakan kegiatan lomba Wonderfull of Berkebhinekaan Mengenal dan Menumbuhkan Mempromosikan pertukaran budaya
Tunggal Ika fashion show antar kelas untuk Smantarnala Global menghargai rasa menghormati dan kolaborasi dalam dunia yang
mendalami identitas bangsa budaya terhadap saling terhubung serta
dan menghormati keanekaragaman menunjukkannya dalam perilaku
keanekaragaman budaya budaya
Menumbuhkan kreativitas Melukis Kreatif Menghasilkan Menghasilkan gagasan yang beragam
peserta didik melalui kegiatan Nusantara gagasan yang untuk mengekspresikan pikiran dan /
melukis rumah adat/baju orisinal atau perasaannya, menilai
adat/alat musik gagasannya, serta memikirkan segala
daerah/makanan khas daerah resikonya dengan mempertimbangkan
secara individu banyak perspektif seperti etika dan
nilai kemanusiaan ketika gagasannya
direalisasikan
Melukis gantungan kunci Tilik Topeng Berkebhinekaan Mengenal dan Mendalami Menganalisis pengaruh keanggotaan
topeng malangan di Kampung Malangan Global menghargai budaya dan kelompok lokal, regional, nasional,
Topeng budaya identitas budaya dan global terhadap pembentukan
NAMA
TEMA TOPIK SPESIFIK DIMENSI ELEMEN SUB ELEMEN INDIKATOR SUB ELEMEN
PROJEK
identitas, termasuk identitas dirinya.
Mulai meninternalisasi identitas diri
sebagai bagian budaya bangsa
Bangunlah Koordinasi dengan teman Parent's Day Berkebhinekaan Komunikasi Berkomunikasi Menganalisis hubungan antara
jiwa dan sekelas terkait pelaksanaan Global dan interaksi antar budaya bahasa, pikiran, dan konteks untuk
raganya kegiatan yang ada di antar budaya memahami dan meningkatkan
sekolah komunikasi antara budaya yang
berbeda-beda
Komunikasi per house di Wellcoming Berkeadilan Berpartisipasi Berpartisipasi menentukan pilihan
lingkungan asrama dengan Party sosial dalam proses dan keputusan untuk kepentingan
baik terkait keputusan / pengambilan bersama melalui proses bertukar
kesepakatan bersama untuk keputusan pikiran secara cermat dan terbuka
menjaga kekompakan bersama secara mandiri
Koordinasi dengan teman Indonesia Mengenal dan Mendalami Menganalisis pengaruh keanggotaan
sekelas terkait pelaksanaan Culture Festival menghargai budaya dan kelompok lokal, regional, nasional,
kegiatan festival budaya untuk budaya identitas budaya dan global terhadap pembentukan
menjaga kekompakan dan identitas, termasuk identitas dirinya.
kerukunan peserta didik yang Mulai meninternalisasi identitas diri
berasal dari daerah yang sebagai bagian budaya bangsa
berbeda
Diskusi anggota house tentang Darmi(s)tory Refleksi dan Refleksi terhadap Merefleksikan secara kritis dampak
dampak dari pengalaman tanggung pengalaman dari pengalaman hidup di lingkungan
hidup di lingkungan yang jawab kebinekaan yang beragam terkait dengan
beragam terkait dengan terhadap perilaku, kepercayaan serta
perilaku, kepercayaan serta pengalaman tindakannya terhadap orang lain
tindakannya terhadap orang kebinekaan
lain dengan tujuan menjaga
kekompakan, kerukunan, dan
menghilangkan perundungan
2. Sebaran Tema Projek

● Setiap tahun peserta didik menyelesaikan projek sebanyak 3 tema besar

● Tema besar projek tersebut mengacu pada tema-tema projek PenguatanProfil Pelajar
Pancasila dan projek kekhasan SMA Negeri Taruna Nala
D. IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Ekstrakurikuler
wajib merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik
dalam bentuk Saka Bahari dan Paskibra untuk kelas X dan Marchingband untuk kelas XI.
Berikut kegiatan Saka Bahari yang dapat juga digunakan sebagai sarana penguatan profil
pelajar pelajar Pancasila :
No Uraian kegiatan Keterangan
1 Penyusuran pantai, mengumpulkan limbah, dan Kerjasama TNI AL (Lanal/Lapetal)
membuat karya dari limbah yang ada di pantai
2 Kegiatan wisata bahari dan profesi yang berhubungan Kerjasama TNI AL (Lanal/Lapetal)
dengan wisata bahari, dilanjutkan dengan latihan sebagai
pemandu wisata bahari
3 Lomba renang, pemandu wisata dan membuat souvenir Kerjasama TNI AL (Lanal/Lapetal)
wisata bahari
4 Kegiatan Pelayaran Lingkar Nusantara (Pelayaran Kerjasama dengan TNI AL
Kebangsaan) di mana pada kegiatan ini Pramuka Saka (Koarmada II)
Bahari diajak berlayar dengan menggunakan KRI (Kapal
Perang Republik Indonesia) dengan menyusuri rute
perjalanan yang berbeda-beda pada setiap tahunnya
sebagai sarana kesadaran bela negara untuk kawasan laut
atau maritim Indonesia.
5 Pengenalan alat-alat transportasi dan navigasi kelautan Kerjasama Dinas Pendidikan
Angkatan Laut
6 Projek pembuatan miniatur alat transportasi laut Kerjasama Dinas Pendidikan
(kapal) dan alat-alat navigasi Angkatan Laut
7 Perkemahan pantai yang diikuti Saka dari sekolah-sekolah Kerjasama dengan Dewan
lain Kepramukaan dan Saka-saka dari
sekolah lain

Seperti halnya ekstrakurikuler wajib, kegiatan ektrakurikuler pilihan yang disediakan


juga dimaksudkan untuk mempertajam karakter peserta didik yang telah dikembangkan
melalui intrakurikuler dan kokurikuler . Ekstrakurikuler pilihan di SMA Negeri Taruna Nala
Jawa Timur mempunyai kekhasan tersendiri yang diberi nama Learning to Live (L to L).
Merupakan sebuah program yang memberikan pengalaman belajar bagi para peserta didik
untuk menjadi kreatif dan bertangung jawab serta peduli terhadap diri sendiri dan
lingkungannya. Program ini sebagai pelengkap kegiatan akademis untuk dapat menghasilkan
para peserta didik yang mempunyai kemampuan yang seimbang. L to L mencakup empat
cabang L to L yakni 1) Personal Wellbeing (Kualitas Diri Sendiri) yang memberikan Peserta
Didik pengalaman belajar untuk dapat memahami apa yang disebut dengan gayahidup sehat,
2)Creativity and Art (Kreatifitas dan Kesenian) yang memupuk kreatifitas estetika mereka
dan mendapatkan kesempatan untuk menguasai ketrampilan motorik dan sensorik mereka,
3)Community Service (Aktifitas Pelayanan Masyarakat) yang memupuk empati dan
kemampuan sosialisasi mereka dan mendapatkan kesempatan untuk melakukan kegiatan
sosial dalam kehidupan bermasyarakat, dan 4)Global Citizenship (Kewarganegaraan Global)
yang memberikan Peserta Didik kesempatan untuk mengembangkan pemikiran kritis
mengenai isu-isu global yang kompleks dalam tatanan sekolah yang aman dan memberikan
para Peserta Didik kesempatan untuk melatih ketrampilan meneliti, pola pikir dan
komunikasi mereka. Keempat cabang L to Ltersebut tertuang dalam bentuk berbagai
kegiatan berikut :

NO PEMBINA OSIS KOMUNITAS L To L (Learning To Live)


1 SEKSI I & II BDI
Albanjari
Semua unit community service
2 SEKSI III & IV Paskibra
Marching Band
Pramuka Saka Bahari
FPPI
PMR
Youth Entrepreneurship Program (YEP)
Koperasi Siswa Asrama
3 SEKSI V & VI Lego Robotic
DRM
Olimpiade
4 SEKSI VII & IX GEC
1. Basket
2. Catur
3. Futsal
4. Karate
5. Pencak silat
6. Pencak tarung derajat
7. Taekwondo
8. Volleyball
9. Hockey
1. Paduan Suara
2. Seni Rupa
3. Seni Musik & Karawitan
4. Tadisional dance
5. Modern dance
5 Seksi VIII & X 1. Jurnalistik
2. Broadcast
3. Sobat Pustaka
NO PEMBINA OSIS KOMUNITAS L To L (Learning To Live)
4. Broadcast & fotografi
5. Jurnalistik

E. IMPLEMENTASI KEPENGASUHAN
Untuk mewujudkan keterpaduan upaya pengajaran, pengasuhan, dan pelatihan
dalam mengembangkan potensi siswa secara optimal khususnya untuk membentuk pribadi
yang tanggap, tanggon dan trengginas serta pribadi yang memiliki wawasan kebangsaan
dan kemaritiman sehingga meningkatkan rasa cinta pada tanah airnya proses
pembelajaran bagi mata pelajaran dari kurikulum Bela Negara dan Kemaritiman
dilaksanakan di dalam dan di luar kelas.

Proses pembelajaran di dalam kelas diampu oleh pengajar yang ditunjuk sesuai
dengan mata pelajaran yang telah ditetapkan. Sedangkan pelatihan dilaksanakan di luar
kelas dan diampu oleh para pelatih. Selain proses pembelajaran dan pelatihan , dilakukan
juga proses pengasuhan yang merupakan proses inti dari pelaksanaan kurikulum ini
Melalui pengasuhan hasil pengajaran dan pelatihan dikolaborasikan dan digunakan untuk
membentuk karakter, pribadi dan prilaku siswa sehingga terbentuk pola pikir, pola sikap
dan pola tindak yang telah ditetapkan. Pengasuhan dilaksanakan oleh pengasuh yang telah
ditunjuk yang disebut dengan pengasuh langsung. Pengasuhan ini berbentuk pembiasaan-
pembiasaan, pemberian teladan dan kegiatan yang sudah ditetapkan atau diatur oleh
sekolah, mulai bangun pagi sampai dengan istirahat malam. Selain itu, pengasuhan bidang
ini juga memberi bantuan penyelesaian permasalahan pribadi maupun kelompok yang
dihadapi oleh peserta didik. Pengasuhan peserta didik dilaksanakan dengan teknik sebagai
berikut:

1. Instruksi. Pemberian instruksi kepada peserta didik untuk melakukan sesuatu dalam
rangka meningkatkan ketrampilan, ketangkasan, kemahiran dan kepandaian yang
seimbang untuk mencari kebulatan tujuan pendidikan
2. Persuasi yakni dengan mengajak para peserta didik untuk senantiasa berbuat dan
melakukan tindakan yang positif konstruktif sesuai Pancasila dan visi misi sekolah.
3. Stimulasi untuk menumbuhkan motivasi serta meningkatkan disiplin dalam
pelaksanaan tugas.
4. Santi Aji, yakni pemberian pengetahuan-pengetahuan dan pedoman yang bermanfaat
untuk ketenangan jiwa agar mampu menghadapi segala sesuatu di dalampergaulan
hidup dan tata kehidupan sehari-hari baik sebagal individu maupun dalamhubungannya
dengan masyarakat.
5. Santi Karma, berupa pemberian kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan
kepribadian Peserta didik ke arah yang positif selaku insan prajurit yang
menghayatidan mengamalkan Pancasila dan Kode Etik peserta didik.
6. Pembinaan Tradisi Pembinaan tradisi dilaksanakan untuk memperhatikan dan menjaga
kepribadian serta semangat juang dalam rangka menggalang persatuan dankesatuan
serta menciptakan kesejahteraan.
7. Pemberian, diberikan sebagai tindakan mendidik bagi peserta didik yang menunjukkan
sikap dan perilaku positif dengan maksud agar para peserta didik termotivasi untuk
senantiasa bertindak positif. Penghargaan yang diberikan berupamateri (hadiah, trophy,
sertifikat, dan pin); Non materi (pujian, pengakuan dll); Penambahan nilai diberikan
oleh pengasuh yang mempunyai wewenang sebagai atasan langsung.
8. Pemberian Hukuman diberikan sebagai tindakan mendidik bagi Peserta didik yang
melakukan pelanggaran atau penyimpangan dengan maksud selain sebagai tindakan
koreksi bagi Peserta didik yang bersangkutan juga sebagal tindakan penangkal bagi
Peserta didik lainnya agar tidak berbuat pelanggaran atau penyimpangan.
Hukumanyang diberikan berupa penerapan sanksi diatur secara rinci di dalam
Peraturan Khusus peserta didik; dan pengurangan nilai diberikan oleh pengasuh
Kegiatan yang dilakukan dalam kepengasuhan berupa 1) pembiasaan, pemberian
teladan dan kegiatan yang sudah ditetapkan atau diatur oleh sekolah, 2) pembinaan
mental spiritual dan ideologi, 3)pembinaan kehidupan kepemimpinan untuk membina rasa
persatuan dan kesatuan, kebangsaan, tanggung jawab, kemampuan organisasi dan 4)
pembinaan aspek kepribadian dan karakter dalam hubungan kehidupan sehari-hari
meliputi kegiatan siswa untuk menanamkan norma, keterampilan, dan kepemimpinan.
Kegiatan tersebut dalam bentuk : jaga serambi, sholat berjamaah, olah raga pagi, apel pagi
& malam, jaga penanting, jaga siswa, apel lorong, ronda malam, penaikan dan penurunan
bendera.
F. STRUKTUR ORGANISASI BIDANG AKADEMIK DAN KESISWAAN

Dalam Kurikulum Merdeka, selain intrakurikuler dan projek penguatan profil


pelajar Pancasila SMAN Taruna Nala juga memberikan layanan untuk kegiatan
ekstrakurikuler. Guna mempermudah pelaksanaan kurikulum operasional di SMAN
Taruna Nala Jawa Timur dilakukan pengorganisasian sebagai berikut :

KEPALA SEKOLAH

WAKAKUR WAKASIS

INTRAKURIKULER KOKURIKULER EKSTRAKURIKULER

KOORD TIM
PEMBINA
PJ KELAS X PJ KELAS XI PJ KELAS XII FASILITATOR
EKSTRAKURIKULER
PROJEK

KOORDINATOR 1 KOORDINATOR 2 KOORDINATOR 3 BIDANG BID


WALI KELAS X WALI KELAS XI WALI KELAS XII (Kelas X.1 & X.2) (Kelas X.3 & X.4) (Kelas X.5 & X.6 ORGANISASI EKSTRAKURIKULER
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. INTRAKURIKULER

Rencana pembelajaran intrakurikuler disusun dengan menggunakan alur kerja


sebagai berikut :
1. Menyandingkan Capaian Pembelajaran Fase E dan Fase F untuk mengetahui keberlanjutan
dan mengetahui materi-materi yang sama di Fase E dan Fase F
2. Memetakan dan mengurutkan materi yang sekaligus sebagai acuan menata Tujuan
Pembelajaran (TP) menjadi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Program Tahunan, dan
Program Semester
Semester Elemen Materi Waktu
Keputusan Kepala BSKAP Hasil telaah CP Sesuaikan dengan waktu
No.033/H/KR/2022 untuk intrakurikuler
Tahun 2022

3. Menelaah Capaian Pembelajaran. Hasil telaah Capaian Pembelajaran merupakan


modal untuk menentukan Tujuan Pembelajaran, menyusun Alur Tujuan Pembelajaran,
dan menentukan asesmen serta instruksi yang tepat
Elemen CP Aspek Pemahaman
Keputusan Kepala BSKAP Diambil dari Bisa diambilkan dari 6 Facet Of
No.033/H/KR/2022 SK Undertanding Oleh wiggins & Tighe, hasil
Tahun 2022 KabalitbangNo. telaah aspek pemahaman akan disusun
033/H/KR/2022 menjadi TP menggunakan taxonomi /
Bloom/Anderson

4. Mengembangkan Capaian Pembelajaran berdasarkan hasil telaah capaianpembelajaran


Elemen CP TP
Keputusan Kepala BSKAP Diambil dari SK Kabalitbang No. Kompetensi + KONTEN + Variasi
No.033/H/KR/2022 033/H/KR/2022 (kemampuan berpikir) dan /atau Profil
Tahun 2022 Pelajar Pancasila

5. Menyusun Tujuan Pembelajaran menjadi Alur Tujuan Pembelajaran Dalam Menyusun


ATP dapat mengacu pada pengurutan dari konkret ke abstrak, deduktif, mudah ke sulit,
hierarki, prosedural, maupun scaffolding, disesuaikan dengan karakteristik mata
pelajaran masing-masing
Elemen CP ATP
Keputusan Kepala BSKAP Diambil dari SK Kabalitbang No. Mengurutkan TP
No.033/H/KR/2022 033/H/KR/2022 menjadi ATP dari:
Tahun 2022 konkret ke abstrak/
deduktif/
mudah ke sulit/
hierarki/
prosedural/
scaffolding
6. Menyusun Langkah Pembelajaran per pertemuan
TP Langkah- Media Pembelajaran Asesmen Pembelajaran
langkah
Pembelajaran
a. Asesmen Awal: formatif yang
dilakukan di awal pembelajaran
berupa kognitif dan non kognitif
b. Formatif: memberikan
pertanyaan berkaitan dengan
konsep/topik yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumya,
meminta peserta didik konsep
yang baru dipelajari atau hal yang
mendalam yang baru
dikuasainya, menayakan hal-hal
yang belum dikuasai, kegiatan
percobaan dilanjutkan dengan
diskusi terkait hasil percobaan,
memberikan umpan balik
terhadap pemahaman peserta
didik, memberikan pertanyaan
setelah peserta didik menjawab
kemudian guru memberi kunci
jawaban untuk merefleksi
(penilaian diri), penilaian
antarteman, pemberian umpan
balik antarteman dan refleksi,
meminta peserta didik menulis di
kertas untuk diberikan ke teman
dan sebaliknya, dan lain-lain
c. Sumatif: menilaian capaian
belajar peserta didik,
membandingkan pencapaian hasil
belajar peserta didik dengan
KKTP (Kriteria Ketercapaian
Tujuan Pembelajaran), berupa
tes, penugasan, praktik, produk,
projek, portofolio, menggunakan
3 macam pendekatan: deskripsi
untuk mengetahui tercapai atau
tidak TP, menggunakan rubrik
untuk mengidentifikasi sejauh
mana telah tercapai TP, dan
menggunakan interval nilai/skala

7. Menyusun Modul Ajar dan Bahan Ajar dengan komponen minimal sebagai berikut :
a. Identitas:
i. Nama Sekolah
ii. Nama Mata Pelajaran
iii. Nama Penyusun
iv. Fase/Kelas/Semester
v. Materi/Tema/Topik
vi. Alokasi Waktu
b. Profil Pelajar Pancasila
i. Dimensi
ii. Elemen
iii. Sub Elemen
iv. Indikator Sub Elemen
c. Tujuan Pembelajaran
d. Langkah-langkah Pembelajaran
i. Pendahuluan
ii. Kegiatan Inti
iii. Kegiatan Penutup
e. Media Pembelajaran
f. Asesmen Pembe;ajaran
i. Awal (diagnostik)
ii. Formatif
iii. Sumatif

B. KOKURIKULER (PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA)


Rencana pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan profil pelajar
Pancasila disusun dengan menggunakan alur kerja sebagai berikut :
1. Modul projek yang memuat tema dan topik atau judul modul, fase atau jenjang
sasaran dan durasi kegiatan
Projek 1 Projek 2 Projek 3

Dimensi Keputusan Kepala BSKAP Keputusan Kepala BSKAP Keputusan Kepala BSKAP
No.009/H/KR/2022 No.009/H/KR/2022 No.009/H/KR/2022
Tahun 2022 Tahun 2022 Tahun 2022

Tema Tema 1 Tema 2 Tema 3

Alokasi 172 JP 160 JP 154 JP


Waktu*
*Sesuai dengan Tema

2. Tujuan. Pemetaan dimensi, elemen, sub elemen Profil Pelajar Pancasila yang menjaditujuan
projek penguatanprofil pelajar Pancasila,
TARGET
DIMENSI ELEMEN SUBELEMEN PENCAPAIAN
DI AKHIR
FASE
Keputusan Kepala Keputusan Kepala Keputusan Kepala diambil dari Alur
BSKAP BSKAP BSKAP Perkembangan Dimensi
No.009/H/KR/2022 No.009/H/KR/2022 No.009/H/KR/2022
Tahun 2022 Tahun 2022 Tahun 2022

serta rubrik pencapaian berisi rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase peserta didik
sebagai berikut :

SUB
DIMENSI PENCAPAIAN
ELEMEN
Mulai Sedang Berkembang Sangat
Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
Diambil dari Fase sebelumnya Diambil rumusan Diambil dari
kompetensi yang Fase diatasnya
sesuai dengan fase

3. Aktivitas
Dari beberapa alur aktivitas projek penguatan profil pelajar Pancasila yang ditawarkan
pada Panduan pelaksanaan projek, SMAN Taruna Nala Jawa Timur menggunakan alur
sebagai berikut :
• Mengenali dan membangun
PENGENALAN kesadaran peserta didik terhadap
tema yang sedang dipelajari

• Menggali permasalahan di lingkungan


KONTEKSTUALITAS sekitar yang terkait dengan topik
pembahasan

• Merumuskan peran yang


AKSI dapat dilakukan melalui aksi
nyata

• Menggenapi proses dengan berbagi


REFLEKSI karya serta melakukan evaluasi dan
refleksi

TINDAK LANJUT •Menyusun


langkah strategis

4. Asesmen
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif

Waktu Pelaksanaan Pada awal perencanaan. Biasanya dilakukan pada akhir


Selanjutnya dilakukan secara berkala, projek profil
berkelanjutan selama
projek profil
Pihak yang memberikan Pada awal projek Pendidik
asesmen profil:pendidik Selama projek
profil:
Pendidik/Pengasuh/Manajemen Asrama/
peserta didik secara pribadi (self-
assessment)/ sesama peserta didik (peer-
assessment)
Bentuk asesmen Rubrik/ umpan balik (dari pendidik dan Rubrik/ presentasi/poster/
sesama peserta didik) baik secara
Diorama/ produk teknologi atau
lisan/tertulis/ observasi/ diskusi/ presentasi/
seni/ esai/ kolase/ drama/ video/
jurnal/ refleksi/ esai
reportase

C. KETENTUAN AKADEMIK
Secara lengkap ketentuan akademik diberikan kepada peserta didik dalam bentuk
Panduan Akademik. Beberapa informasi utama yang ada dalam Panduan Akademik antara
lain :
1. Kriteria Kenaikan Kelas
Merujuk pada Permendikbudristek no 21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian
pada Pendidikan Anak Usia Dini, jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang Pendidikan
Menengah Pasal 10 ayat (1) Penentuan kenaikan kelas dilakukan dengan
mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian Peserta
Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu)
tahun ajaran, maka ditetapkan kriterian kenaikan kelas peserta didik SMAN Taruna Nala
Jawa Timur sebagai berikut :
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan :
a. Aspek Akademik
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran intrakurikuler dalam dua
semester pada tahun pelajaran yang diikuti dengan baik (sesuai dengan Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) pada tiap-tiap mata pelajaran)
2) Pencapaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila berpredikat minimal
Berkembang sesuai harapan
3) Mendapatkan predikat minimal BAIK pada mata pelajaran dari Kurikulum
Bela Negara dan Kemaritiman
4) Nilai ekstrakurikuler minimal Baik
b. Aspek Non Akademis
1) Aspek non akademis meliputi kelakuan, kerajinan, kerapian, kehadiran
berdasarkan data yang dihimpun oleh tim tata tertib siswa
2) Nilai aspek Non Akademis minimal Baik
3) Jumlah maksimum ketidakhadiran peserta didik maksimal 10 % dari jumlah
hari efektif
c. Kenaikan peserta didik ditetapkan dalam rapat pleno yang diselenggarakan oleh
panitia satuan pendidikan dan dihadiri oleh Pengawas Pembina, Dewan Guru,
Pembina Pengasuh dan Kepala Sekolah SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur .

2. Kriteria Kelulusan
Merujuk pada Permendikbudristek no 21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian
pada Pendidikan Anak Usia Dini, jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang Pendidikan
Menengah Pasal 10 ayat (2) Penentuan kelulusan dari Satuan Pendidikan dilakukan
dengan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian
Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain, maka
SMAN Taruna Nala Jawa Timur menetapkan Kriteria Kelulusan sebagai berikut :
Peserta didik dinyatakan lulus dari SMAN Taruna Nala Jawa Timur apabila memenuhi
kriteria berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran intrakurikuler dari kelas X sampai
kelas XII dengan baik (sesuai dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
(KKTP) pada tiap-tiap mata pelajaran)
b. Pencapaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila berpredikat rata-rata minimal
Berkembang sesuai harapan
c. Menyelesaikan seluruh program kurikulum Bela Negara dan Kemaritiman dan
mendapat predikat BAIK
d. Memperoleh nilai dari aspek non akademik minimal Baik
b. Lulus Ujian Satuan Pendidikan (USP)
c. Kehadiran pada satu tahun terakhir minimal 90%.
a. Kelulusan peserta didik ditetapkan dalam rapat pleno yang diselenggarakan oleh
panitia sekolah dihadiri oleh Pengawas Pembina, Dewan Guru, Pembina Pengasuh
dan Kepala Sekolah SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur

3. Kalender Akademik
Kalender pendidikan SMAN Taruna Nala Jawa Timur merupakan pengaturan waktu
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari
libur.
a. Permulaan Tahun Ajaran
1) Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan. Di SMA Negeri Taruna Nala
Jawa Timur tahun pelajaran 2022/2023 diawali pada tanggal 18 Juli 2022 dengan
kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Asrama (MPLA) kegiatan Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik kelas X.
2) Tiga bulan pertama merupakan masa basis bagi peserta didik kelas X. Pada masa
basis tersebut peserta didik mendapatkan Pendidikan dasar sebagai siswa di
sekolah berbasis ketarunaan dan Pendidikan dasar kehidupan berasrama
b. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
Sesuai dengan karakteristiknya sebagai sekolah berasrama maka waktu belajar
efektif diatur sebagai berikut :
1) Pagi hari pembelajaran regular di kelas sesuai dengan jadwal pelajaran yang
berlaku
2) Malam hari digunakan untuk kegiatan belajar malam (study night),
kepengasuhan, serta kegiatan asrama
c. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada
tabel berikut ini.
NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN
1 Minggu efektif tahun Minimal 36 minggu
2022/2023
2 Jeda tengah semester Maksimal 1 minggu Satu minggu setiap semester
3 Jeda antar semester Maksimal 2 minggu Antara semester I dan II

4 Libur akhir tahun pelajaran Maksimal 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan
dan administrasi akhir dan awal
tahun ajaran
5 Hari libur keagamaan Maksimal 4 minggu

6 Hari libur Maksimal 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan


minggu Pemerintah
umum/nasional
7 Hari libur khusus Maksimal 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai
dengan ciri kekhususan masing-
masing
8 Kegiatan khusus SMAN Maksimal 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang
Taruna Nala Jawa Timur diprogramkan secara khusus SMAN
Taruna Nala Jawa Timur tanpa
mengurangi jumlah pekan efektif
belajar
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

Dalam upaya untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajaran, SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur melakukan evaluasi,
pendampingan dan pengembangan profesional secara berkala. Kegiatan ini juga didasarkan pada rapor Pendidikan SMAN Taruna
Nala Jawa Timur tahun 2021.
A. PENDAMPINGAN ASPEK PEDAGOGIK
Bentuk Pendampingan Strategi Pendampingan Waktu SDM yang terlibat Keterangan

1. Pengembangan Perangkat (1) Dilakukan secara periodik dan Kepala Cabang Dinas Dikemas dalam bentuk
Ajar kontinu. kinerja Guru/ SKP
(2) Dibentuk tutor dari guru-guru Kepala Sekolah Dan juga dalam bentuk
yang lebih cepat memahami. Workshop berkelanjutan.

2. Strategi Mengajar (3) Tutor akan didampingi oleh Kepala Secara periodik: 2 Pengawas Sekolah
Sekolah, Wakasek Kurikulum/ Guru Inti Mingguan pada
dan/atau Pengawas Sekolah/Nara forum MGMPS
Sumber.
3. Pengembangan (4) Tutor akan mendampingi beberapa Nara Sumber dari
Pembelajaran dan Penilaian guru terutama satu mapel. luar
HOTS
4. Pengembangan Soal Literasi (5) Pendampingan dilakukan minimal satu Nara sumber dariguru
minggu satu kali.

5. Pengembangan Penilaian (6) Bagi guru yang pemahamanya lambat


akan didampingi oleh Pengawas.
B. EVALUASI

Bentuk Pengembangan Strategi Pendampingan Waktu SDM yang terlibat Keterangan


1. Evaluasi Perencanaan (1) Validasi Modul Ajar oleh Pengawas, Kepala Tanggal 15-25 Pengawas Sekolah Berkala tiap bulan
Pembelajaran Sekolah, atau Guru Inti Sekolah tiap bulan dankontinu
(2) Validasi perencanaan Projek Penguatan Profil Kepala Sekolah
Pelajar Pancasila olehPengawas, Kepala Sekolah,
atau Guru Inti Sekolah
(3) Validasi perencanaan program ekstrakulikuler Guru Inti di sekolah
oleh Pengawas, Kepala Sekolah, atau Guru Inti
Sekolah
(4) Pelaksana Projek Penguatan Profil Pelajar Wakil kepala Sekolah
Pancasila melibatkan guru, Pengasuh, dan
manajemen asrama
(5) Guru-guru yang Modul Ajar nya sudah Pengasuh
kategori bagus dan sudah memahami dikoordinir
untuk menjadi tim validator bagi Modul Ajar
guru lain
(6) Pembentukan koordinator fasilitator Projek Manajemen asrama
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(7) Pengkoordinasian pelatih ekstrakulikuler Pelatih ekskul

(8) Validasi Modul Ajar Projek Penguatan Profil


Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler secara
menyeluruh
(9) Pendampingan Khusus dengan tim validator
Bentuk Pengembangan Strategi Pendampingan Waktu SDM yang terlibat Keterangan
Modul Ajar (Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan ekstrakulikuler)
2. Evaluasi Pelaksanaan (1) Validasi Kelengkapan dan Minimal 1 kali tiap Pengawas Sekolah , Semua guru akan
Pembelajaran Pemahaman RencanaPembelajaran guru dalam1 Kepala Sekolah Guru dievaluasi pembelajaran
semester melalui Senior, Manajemen nya setiap semester
(2) Validasi Kelengkapan dan supervisi akademik asrama, Pelatih
Pemahaman Projek Penguatan Profil ekskul, Siswa
Pelajar Pancasila dan
ekstrakulikuler
(3) Supervisi mengajar oleh Pengawas
Sekolah/ Kepala Sekolah/ Guru Senior
(4) Supervisi Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan ekstrakulikuler
melalui angket, observasi, dll
(5) Pembinaan Kepala Sekolah
berdasarkan hasil Supervisi

(6) Tindak lanjut evaluasi


(5) Evaluasi oleh peserta didik berupa Juni Minimal 1
angket, dll
(6) Evaluasi oleh orang tua berupa Desember OSIS kali dalam 1 semester
angket, dll
Bentuk Pengembangan Strategi Pendampingan Waktu SDM yang terlibat Keterangan

3. Evaluasi Kurikulum (1) Evaluasi Analisis Konteks: Mei-Juli setiap Kepala Sekolah, Setiap tahun
Operasional Sekolah Karakteristik SMAN Taruna Nala tahun Tenaga Pendidik,
JawaTimur Pengawas Sekolah ,
(2) Evaluasi Pengoganisasian Komite Sekolah,
Pembelajaran Mitra sekolah
(3) Evaluasi Kalender Pendidikan
(4) Evaluasi implementasi
programsatuan pendidikan
dengan mitra
(5) Evaluasi Visi, Misi, dan Tujuan Mei-Juni Kepala Sekolah, Selama 4-5 tahun atau
Sekolah dalam 4-5 tahun Tenaga Pendidik, jika dipandangdiperlukan
Tenaga
Kependidikan,
Pengawas Sekolah,
Komite Sekolah,
Praktisi Pendidikan
C. PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN
Kegiatan pengembangan keprofesionalan dilakukan setelah dilakukan evaluasi sekaligus sebagai tindak lanjut untuk
meningkatkan kapasitas guru, tenaga kependidikan, dan Pembina pengasuh di SMAN Taruna Nala Jawa Timur

Bentuk Pengembangan Strategi Pendampingan Waktu SDM yang terlibat Keterangan

1. Pengembangan (1) IHT/Workshop tingkat Sekolah Awal Tahun Kepala Cabang Dinas 2 – 4 kali dalam 1tahun
Kompetensi Perencanaan secaraberkala Pelajaran
Pembelajaran (2) Penugasan pada kegiatan MGMP Awal Semester Kepala Sekolah
tingkat Kota Genap
(3) Mengikutkan Guru pada Libur Semester Pengawas Sekolah
kegiatan IHT/Workshop atau
kegiatan lain yang diselenggarakan
Dinas maupun Lembaga swasta
2. Pengembangan Nara Sumber dari luar
Kompetensi dalam Pengajaran

3. Pengembangan
Kompetensi dalam Penilaian
4. Pengembangan Kompetensi (1) Mengundang Dosen yang sesuai Menyesuaikan Nara Sumber dari luar Menyesuaikan
Keilmuan Matapelajaran MataPelajaran

(2) Penugasan pada kegiatan


MGMP tingkat Kota
(3) Penugasan untuk mengikuti
IHT, Workshop, atau yang lain yang
diselenggarakan Dinas maupun
Swasta
5. Dukungan Afektif berupa Lesson study antar mata pelajaran Terjadwal Kepala Sekolah,
Praktik pembelajaran dengan dalam satuan Pendidikan atau lintas Pengawas Sekolah, Nara
melihat pemenuhan kebutuhan sumber
satuan pendidikan
murid
Bentuk Pengembangan Strategi Pendampingan Waktu SDM yang terlibat Keterangan

6. Aktivasi kognitif berupa


Praktik pengajaran yang
bertujuan untuk membimbing
dan mendukung murid dalam
membangun pemahaman atau
pengetahuan baru.
7. Belajar tentang IHT/Workshop tingkat Sekolah
pembelajaran secara berkala
Aktivitas belajar yang
bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
mengajar.
8. Refleksi atas praktik Lesson study/ Supervisi Akademik / Sesuai jadwal
mengajar secara rutin dan Penilaian antar teman sejawat Supervisi/ Lesson
konsisten, ditindaklanjuti study
dengan pencarian sumber
belajar baik dari buku, diskusi,
praktik baik orang lain,
maupun berbagai sumber
belajar lainnya untuk
peningkatan kualitas dan
pengembangan inovasi.
BAB VI
PENUTUP

Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan diutamakan
oleh karenanya pengembangan rancangan kurikulum operasional di tingkat satuan
pendidikanpun perlu mendapat perhatian. Rancangan pengembangan Kurikulum SMA Negeri
Taruna Nala Jawa Timur Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan mengaplikasikanKurikulum
Merdeka sebagai upaya untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di SMA
Negeri Taruna Nala Jawa Timur telah terselesaikan. Sebagai tindaklanjutdiperlukan pemantauan
dalam pelaksanaannya sehingga semua program dapat berjalan berkesinambunganan dan
berkelanjutan
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum SMA Negeri
TarunaNala Jawa Timur ini, kami sampaikan terima kasih .
Lampiran I : Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan
Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang telah diperbaiki pertama
denganPP Nomor 32 Tahun 2013 dan kedua dengan PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
5. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
6. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
7. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;
8. Permendiknas Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasidan
Kompetensi Konselor;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan AngkaKreditnya;
10. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
12. Permendikbud Nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
13. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013,
tanggal 8 November 2013, perihal Implementasi Kurikulum 2013;
14. Surat Edaran bersama Menteri Dalam Negeri No 420/176/SJ dan Mendikbud No
0258/MPK.A/KR/2014 tgl 9 Januari 2014 perihal Implementasi Kurikulum 2013;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan
Dasar dan Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan pada Pendidikan Menengah;
19. Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014 tentang peran Guru TIK dan Keterampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013;
20. Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal;
21. Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
22. Permendikbud Nomor 159 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum;
23. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
25. Permendikbud Nomor 57 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan;
26. Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah;
27. Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi
LulusanPendidikan Dasar dan Menengah;
28. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah;
29. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
30. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
Dasardan Menengah;
31. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan KompetensiDasar
Pada K13 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
32. Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah;
33. Permendikbud Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar olehPemerintah
dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan;
34. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
35. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah;
36. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidkan Dan Menengah 2017;
37. Permendikbud Nomor 36 Tahun 2018 tentang Kurikulum SMA;
38. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
39. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan PP Nomor 57
Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
40. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah
41. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
42. Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
43. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 21 Tahun
2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA,SMK Sederajat;
44. Keputusan Menteri Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 262/M/2022 tentang Perubahan Kepmendikbudristek Nomor
56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran;
45. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
033/H/KR/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian
Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Jenjang Pendidikan Menengah; dan
46. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009/H/KR/2022 Tentang Dimensi, Elemen, Dan
Subelemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
47. Peraturan Daerah Pendidikan Jawa Timur No. 9 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan;
48. Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Mulok Bahasa Daerah;

49. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 95 Tahun 2016 tanggal 4 Nopember 2016
tentang Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur;
50. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor:
188.4/005/101.2/2017 tanggal 3 Januari 2017 tentang pemecahan lembaga SMA
Negeri 10 Malang menjadi SMA Negeri 10 Malang dan SMA Negeri Taruna Nala Jawa
Timur;
51. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor:
188.4/615/101.2/2017 tanggal 27 Januari 2017 tentang Penetapan PendirianLembaga
SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur;
52. Piagam Kesepakatan Bersama (PKB) antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan
TNI Angkatan Laut Nomor: 120.23/46/PKB/033/2017 dan Nomor: PKB/1/2017
tanggal 24 Januari 2017 tentang kerjasama Bidang Pendidikan dan Pelatihan dalam
rangka Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Jawa Timur;
53. Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
denganDinas Pendidikan TNI Angkatan Laut Nomor : 120.23/47/PKS/033/2017 dan
Nomor : PKS/6/I/2017 tanggal 24 Januari 2017 tentang Peningkatan Pendidikan dan
Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Penerapan Kurikulum Khusus Bela Negara dan
Kemaritiman pada SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur;
54. SK Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor : 188.4/3246/101.1/2017
tentang Alih Fungsi/Status: Peserta Didik Kelas X dan XI, Tenaga Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, serta Aset Sarana Prasarana SMA Negeri 10 Malang kepada SMA Negeri
Taruna Nala Jawa Timur tanggal 29 Mei 2017 ; dan
55. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor 43 Tahun 2018 tentang
Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Lampiran 2 : Distribusi Mata Pelajaran Semester Ganjil 2022/2023

Kelas X-1, X-3, X- Kelas X-2, X-4, X-


5 6

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (3 JP) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (3 JP)
2. Pendidikan Pacasila (2 JP) 2. Pendidikan Pacasila (2 JP)
3. Bahasa Indonesia (4 JP)* 3. Bahasa Indonesia (4 JP)*
4. Matematika (4 JP)* 4. Matematika (4 JP)*
5. Fisika (6 JP)** 5. Kimia (6 JP)**
6. Biologi (6 JP)** 6. Informatika (6 JP)**
7. Geografi (6 JP)** 7. Ekonomi (6 JP)**
8. Sejarah (6 JP)** 8. Sosiologi (6 JP)**
9. Bahasa Inggris (2JP)* 9. Bahasa Inggris (2JP)*
10. PJOK (3 JP) 10. PJOK (3 JP)
11. Seni Musik (2 JP) 11. Seni Musik (2 JP)
12. Bahasa Jawa (2 JP)* 12. Bahasa Jawa (2 JP)*
13. Bela Negara/Etika (2 JP) 13. Bela Negara/Etika (2 JP)
14. BK (1 JP) 14. BK (1 JP)
15. Upacara/WK (1 JP) 15. Upacara/WK (1 JP)
Lampiran 3 : Pengaturan Alokasi Beban Belajar Intrakurikuler dan Projek

Projek 1 Projek 2 Projek 3

Projek 1 Projek 2 Projek 3


Lampiran 4 : Pengaturan Distribusi Jam Mengajar Guru Kelas X
Lampiran 5 : Pengaturan Jadwal Kelas Intrakurikuler
Lampiran 6 : Pengaturan Jadwal Kelas Intra & Projek
Lampiran 7 : Pengaturan Jadwal 5 Guru (Fasilitator) Projek Kelas X.1
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : X (Sepuluh)
Nama Penyusun : Linda Novitasari, S.Pd.
Sekolah : SMAN Taruna Nala Jawa Timur

URUTAN KERJA

1) Pemetaan Materi Fase E (PROTA DAN PROSEM)


Semester Elemen Materi Waktu (JP)
Ganjil (I) Pemahaman Konsep Kelangkaan 2
& Inti Masalah Ekonomi 2
Keterampilan Proses Skala Prioritas 2
Kebutuhan 2
Biaya peluang 2
Kegiatan ekonomi 8
Pasar 8
Harga Keseimbangan 10

Genap Pemahaman Konsep Sistem Pembayaran 2


(II) & Konsep uang 2
Keterampilan Proses Alat pembayaran tunai dan 4
non tunai 2
Bank 4
Produk Bank 10
Lembaga Keuangan Non Bank 8
Produk lembaga Keuangan
Non Bank

2) Telaah capaian Pembelajaran


Elemen CP Aspek Pemahaman
Pemahaman Pada akhir fase ini peserta didik Penjelasan
Konsep mampu memahami kelangkaan ● Peserta didik mampu memahami
sebagai inti dari masalah ilmu kelangkaan sebagai inti masalah ilmu
ekonomi. Peserta didik ekonomi
memahami skala prioritas ● Peserta didik mampu memahami skala
sebagai acuan dalam prioritas sebagai acuan dalam menentukan
menentukan berbagai berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi
kebutuhan yang harus dipenuhi. ● Peserta didik mampu memahami pola
Peserta didik memahami pola hubungan antara kelangkaan dan biaya
hubungan antara kelangkaan peluang
dan biaya peluang. Peserta didik ● Peserta didik mampu memahami konsep
memahami konsep sistem pembayaran dan memahami konsep
keseimbangan pasar serta uang sebagai alat pembayaran
memahami pemodelannya ● Peserta didik mampu memahami berbagai
dalam bentuk tabel dan kurva. bentuk alat pembayaran non-tunai yang
berlaku di Indonesia serta memahami
penggunaannya
Elemen CP Aspek Pemahaman
Peserta didik memahami konsep ● Peserta didik mampu memahami konsep
sistem pembayaran dan bank dan industri keuangan non-bank dan
memahami konsep uang memahami berbagai produk yang dihasilkan
sebagai alat pembayaran.
Interpretasi
Peserta didik memahami
● Peserta didik mampu memahami dan
berbagai bentuk alat
menilai situasi kelangkaan sebagai inti
pembayaran non-tunai yang
masalah ilmu ekonomi
berlaku di Indonesia serta
memahami penggunaannya. Aplikasi
Peserta didik memahami konsep ● Peserta didik mampu memahami dan
bank dan industri keuangan menerapkan konsep keseimbangan pasar serta
non- bank dan memahami memahami pemodelannya dalam bentuk tabel
berbagai produk yang dan kurva
dihasilkan. ● Peserta didik mampu memahami dan
menerapkan konsep sistem pembayaran
dan menerapkan konsep uang sebagai alat
pembayaran
● Peserta didik mampu memahami dan
menerapkan konsep bank dan industri
keuangan non-bank dan menngunakan
berbagai produk yang dihasilkan

Perpektif
● Peserta didik mampu memberikan ide atau
pandangan positif terkait peristiwa kelangkaan
yang terjadi

Keterampilan Pada akhir fase ini, peserta didik Penjelasan


Proses mampu melakukan kegiatan ● Peserta didik mengolah dan
penelitian sederhana dengan menyimpulkan berdasarkan data hasil
menggunakan teknik atau pengamatan atau wawancara tentang
metode yang sesuai untuk terbentuknya keseimbangan pasar
mengamati, menanya, ● Peserta didik menyimpulkan hubungan
mengumpulkan informasi, antara sistem pembayaran dengan alat
mengorganisasikan informasi, pembayaran
menarik kesimpulan, dan ● Peserta didik membuat pola hubungan antara
mengomunikasikan hasil Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga jasa
penelitian mengenai berbagai keuangan serta menyimpulkan tentang lembaga
fenomena ekonomi jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia.
berdasarkan konsep-konsep
Interpretasi
ekonomi.
● Peserta didik mampu merefleksikan
Peserta didik mampu
dan merencanakan projek lanjutan
merefleksikan dan
secara kolaboratif.
merencanakan projek lanjutan
secara kolaboratif. Peserta didik Aplikasi
mencari dan menggunakan ● Peserta didik mampu melakukan kegiatan
berbagai sumber belajar yang penelitian sederhana dengan
menggunakan
Elemen CP Aspek Pemahaman
relevan terkait konten ilmu teknik atau metode yang sesuai untuk
ekonomi, keseimbangan pasar, mengamati, menanya, mengumpulkan
serta bank dan industri informasi, mengorganisasikan informasi,
keuangan non-bank. Peserta menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan
didik mampu menyusun skala hasil penelitian mengenai berbagai fenomena
prioritas kebutuhan dasar sesuai ekonomi berdasarkan konsep-konsep
dengan kondisi di lingkungan ekonomi
sekitarnya. Peserta didik ● Peserta didik mencari dan menggunakan
mengolah dan menyimpulkan berbagai sumber belajar yang relevan
berdasarkan data hasil terkait konten ilmu ekonomi, keseimbangan
pengamatan atau wawancara pasar, serta bank dan industri keuangan
tentang terbentuknya non-bank.
keseimbangan pasar. Peserta
Perpektif
didik menyimpulkan hubungan
● Peserta didik mampu menyusun skala
antara sistem pembayaran
prioritas kebutuhan dasar sesuai dengan
dengan alat pembayaran.
kondisi di lingkungan sekitarnya
Peserta didik membuat pola
● Peserta didik menyusun rencana investasi
hubungan antara Otoritas Jasa
pribadi.
Keuangan dan lembaga jasa
keuangan serta menyimpulkan
tentang lembaga jasa keuangan
dalam perekonomian Indonesia.
Peserta didik menyusun
rencana
investasi pribadi.

3) Mengembangkan CP (Berdasarkan telaah CP)


Elemen CP TP
Pemahaman Pada akhir fase ini peserta didik mampu ● Menjelaskan konsep ilmu
Konsep memahami kelangkaan sebagai inti dari ekonomi dan inti masalah
& Pemahaman masalah ilmu ekonomi. Peserta didik ekonomi
Proses memahami skala prioritas sebagai acuan ● Menjelaskan konsep kelangkaan
dalam menentukan berbagai kebutuhan ● Mengklasifikasikan macam-macam
yang harus dipenuhi. Peserta didik kebutuhan manusia
memahami pola hubungan antara ● Mendeskripsikan skala prioritas
kelangkaan dan biaya peluang. Peserta didik sebagai acuan dalam
memahami konsep keseimbangan pasar menentukan berbagai kebutuhan
serta memahami pemodelannya dalam yang harus dipenuhi
bentuk tabel dan kurva. Peserta didik ● Mendeskripsikan konsep biaya
memahami konsep sistem pembayaran dan peluang
memahami konsep uang sebagai alat ● Mendeskripsikan konsep system
pembayaran. Peserta didik memahami pembayaran
berbagai bentuk alat pembayaran non-tunai ● Mendeskripsikan konsep
yang berlaku di Indonesia serta memahami uang sebagai alat
penggunaannya. Peserta didik memahami pembayaran
konsep bank dan industri keuangan non-
Elemen CP TP
bank dan memahami berbagai produk ● Mengklasifikasikan berbagai
yang dihasilkan. bentuk alat pembayaran non tunai
yang berlaku di Indonesia
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu ● Mendeskripsikan penggunaan alat
melakukan kegiatan penelitian sederhana pembayaran non tunai di
dengan menggunakan teknik atau metode Indonesia dalam kehidupan sehari-
yang sesuai untuk mengamati, menanya, hari
mengumpulkan informasi, ● Mendeskripsikan konsep bank
mengorganisasikan informasi, menarik dan industry keuangan non bank
kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil ● Mengklasifikasikan produk bank
penelitian mengenai berbagai fenomena dan industry keuangan non bank
ekonomi berdasarkan konsep-konsep ● Menelaah penyebab
ekonomi. Peserta didik mampu terjadinya peristiwa
merefleksikan dan merencanakan projek kelangkaan
lanjutan secara kolaboratif. Peserta didik ● Menentukan solusi untuk
mencari dan menggunakan berbagai peristiwa kelangkaan
sumber belajar yang relevan terkait konten ● Mendeskripsikan
ilmu ekonomi, keseimbangan pasar, serta konsep keseimbangan
bank dan industri keuangan non-bank. pasar
Peserta didik mampu menyusun skala ● Menghitung besarnya harga
prioritas kebutuhan dasar sesuai dengan dan jumlah barang
kondisi di lingkungan sekitarnya. Peserta keseimbangan
didik mengolah dan menyimpulkan ● Menggambarkan kurva
berdasarkan data hasil pengamatan atau keseimbangan pasar
wawancara tentang terbentuknya ● Menyusun hasil analisis penerapan
keseimbangan pasar. Peserta didik konsep uang sebagai alat
menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran pada kehidupan
pembayaran dengan alat pembayaran. sehari- hari peserta didik
Peserta didik membuat pola hubungan ● Menyusun hasil analisis penerapan
antara Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga konsep bank dan industry keuangan
jasa keuangan serta menyimpulkan tentang non bank serta penggunaan
lembaga jasa keuangan dalam produknya dalam kehidupan sehari-
perekonomian Indonesia. Peserta didik hari
menyusun rencana investasi pribadi. ● Menentukan ide positif dari
adanya peristiwa kelangkaan
● Menelaah penyebab
terjadinya peristiwa
kelangkaan
● Menentukan solusi untuk
peristiwa kelangkaan

4) Menyusun TP menjadi ATP


Elemen CP ATP
Pemahaman Pada akhir fase ini peserta didik mampu Pengantar Ilmu Ekonomi
Konsep memahami kelangkaan sebagai inti dari 10.1 Menjelaskan konsep ilmu
& Pemahaman masalah ilmu ekonomi. Peserta didik ekonomi dan inti masalah
Proses memahami skala prioritas sebagai acuan ekonomi
dalam menentukan berbagai kebutuhan 10.2 Menguraikan konsep,
yang harus dipenuhi. Peserta didik penyebab, solusi peristiwa
kelangkaan
Elemen CP ATP
memahami pola hubungan antara 10.3 Menentukan ide positif dari
kelangkaan dan biaya peluang. Peserta adanya peristiwa kelangkaan
didik memahami konsep 10.4 Mengklasifikasikan macam-macam
keseimbangan pasar serta memahami kebutuhan manusia
pemodelannya dalam bentuk tabel dan 10.5 Mendeskripsikan skala prioritas
kurva. Peserta didik memahami konsep sebagai acuan dalam
sistem pembayaran dan memahami menentukan berbagai kebutuhan
konsep uang sebagai alat pembayaran. yang harus dipenuhi
Peserta didik memahami berbagai 10.6 Menjelaskan konsep biaya peluang
bentuk alat pembayaran non-tunai
yang berlaku di Indonesia serta
Kegiatan Ekonomi
memahami penggunaannya. Peserta
10.7 Mendeskripsikan perilaku
didik memahami konsep bank dan
konsumen dan produsen
industri keuangan non-bank dan
10.8 Mendeskripsikan peran pelaku
memahami berbagai produk yang
kegiatan ekonomi meliputi
dihasilkan.
produsen, distributor dan konsumen
10.9 Mendeskripsikan alur lingkaran
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
kegiatan ekonomi (circular flow
melakukan kegiatan penelitian sederhana
diagram)
dengan menggunakan teknik atau
metode yang sesuai untuk mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi,
mengorganisasikan informasi, menarik
kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil Pasar dan Terbentuknya Harga Pasar
penelitian mengenai berbagai fenomena 10.10Mendeskripsikan konsep
ekonomi berdasarkan konsep-konsep pengertian, faktor, hokum, dan
ekonomi. Peserta didik mampu elastisitas permintaan
merefleksikan dan merencanakan projek 10.11Menjelaskna kurva dan fungsi
lanjutan secara kolaboratif. Peserta didik permintaan
mencari dan menggunakan berbagai 10.12Mendeskripsikan konsep
sumber belajar yang relevan terkait pengertian, faktor, hokum, dan
konten ilmu ekonomi, keseimbangan elastisitas penawaran
pasar, serta bank dan industri keuangan 10.13Menjelaskna kurva dan fungsi
non-bank. Peserta didik mampu penawaran
menyusun skala prioritas kebutuhan 10.14Menghitung besarnya harga
dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan dan jumlah barang
sekitarnya. Peserta didik mengolah dan keseimbangan
menyimpulkan berdasarkan data hasil 10.15Menggambarkan kurva keseimbangan
pengamatan atau wawancara tentang pasar
terbentuknya keseimbangan pasar. 10.16Mendeskripsikan konsep pasar
Peserta didik menyimpulkan 10.17Mendeskripsikan hubungan
hubungan antara sistem pembayaran pasar dengan aktivitas ekonomi
dengan alat pembayaran. Peserta
didik membuat pola hubungan antara
Lembaga Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga
jasa keuangan
serta menyimpulkan tentang lembaga
Elemen CP ATP
jasa keuangan dalam 10.18Mendeskripsikan konsep system
perekonomian Indonesia. Peserta pembayaran
didik menyusun rencana investasi 10.19Mendeskripsikan konsep
pribadi. uang sebagai alat
pembayaran
10.20Mengklasifikasikan berbagai
bentuk alat pembayaran non tunai
yang berlaku di Indonesia
10.21Mendeskripsikan penggunaan alat
pembayaran non tunai di
Indonesia dalam kehidupan sehari-
hari
10.22Mendeskripsikan konsep bank
dan industry keuangan non bank
10.23Mengklasifikasikan produk bank
dan industry keuangan non bank
10.24Menyusun hasil analisis penerapan
konsep uang sebagai alat
pembayaran pada kehidupan
sehari- hari peserta didik
10.25Menyusun hasil analisis penerapan
konsep bank dan industry
keuangan non bank serta
penggunaan produknya dalam
kehidupan sehari- hari

5) Langkah Pembelajaran Per Pertemuan


TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
10.1 Menjelaskan Pertemuan 1 (10.1) Ilmu Ekonomi
konsep ilmu Kegiatan Awal (10.1-10.6)
ekonomi dan inti ● Guru membuka pembelajaran dengan 1. ASESMEN
masalah ekonomi salam dan doa DIAGNOSTIK
10.2 Menguraikan ● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
Mengetahui kondisi
konsep, penyebab, didik
awal mental peserta
solusi peristiwa ● Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
didik
kelangkaan Kegiatan Inti
2. ASESMEN FORMATIF
10.3 Menentukan ide ● Guru menayangkan power point
Diskusi: melatih
positif dari tentang konsep ilmu ekonomi
kemampuan peserta
adanya peristiwa ● Guru membagi LKPD kepada peserta didik
didik dalam
kelangkaan ● Peserta didik mencari informasi dari buku
berkolaborasi dengan
10.4 Mengklasifikasikan dan internet tentang inti masalah
kelompoknya, melatih
macam-macam ekonomi yang dihadapi manusia
berbicara dan berani
mengungkapakan
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
kebutuhan ● Peserta didik mengemukakan pendapat,
manusia pendapat tentang informasi yang di memunculkan ide-
10.5 Mendeskripsikan dapat idenya, bekerja sama
skala prioritas ● Peserta didik lain memperhatikan dalam tim
sebagai acuan kemudian dapat memberikan pendapat Presentasi: melatih
dalam untuk melengkapi hasil kerja peserta didik kemampuan peserta
menentukan lain didik dalam melatih
berbagai Kegiatan Penutup berbicara di depan
kebutuhan yang ● Guru memberikan evaluasi dan umum, berani
harus dipenuhi penguatan dari hasil pekerjaan peserta mengajukan
10.6 Menjelaskan didik pertanyaan terhadap
konsep biaya ● Guru meminta peserta pemaparan hasil
peluang didik mengumpulkan LKPD praktikum milik
Pertemuan 2 (10.2 & 10.3) kelompok lain,
Kegiatan Awal memaksimalkan kerja
Kegiatan Ekonomi
● Guru membuka pembelajaran dengan kelompok
10.7 Mendeskripsikan
salam dan doa Unjuk kerja: menilai
perilaku konsumen
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta keterampilan proses
dan produsen
didik yang dimiliki setiap
10.8 Mendeskripsikan
● Guru melakukan review pembelajaran anak, dan
peran pelaku
sebelumnya tentang konsep ilmu perkembangannya
kegiatan ekonomi
ekonomi dan kelangkaan 3. Asesmen Sumatif
meliputi produsen,
Kegiatan Inti Dilaksanakan diakhir
distributor dan
● Guru meminta peserta didik pembelajaran untuk
konsumen
berkelompok berjumlah 5 orang mengukur tingkat
10.9 Mendeskripsikan
● Guru membagikan LKPD pada setiap capaian pemahaman
alur lingkaran
kelompok kemudian menayangkan sains peserta didk
kegiatan ekonomi
video contoh peristiwa kelangkaan untuk menentukan
(circular flow
● Peserta didik memperhatikan video dan langkah selajutnya.
diagram)
membuat catatan berkaitan dengan
tayangan di LKPD, kemudian peserta didik
Pasar dan mengerjakan LKPD dengan diskusi bersama
Terbentuknya Harga teman kelompok dengan sumber buku
Pasar paket serta internet tentang satu contoh
10.10 Mendeskripsikan peristiwa kelangkaan di Indonesia dan
konsep menemukan sebab serta solusi dari
pengertian, faktor, peristiwa tersebut. Selain itu, peserta didik
hokum, dan bersama kelompoknya menentukan ide
elastisitas peluang usaha yang di dapat dari adanya
permintaan peristiwa kelangkaan yang didapat
10.11 Menjelaskna ● Guru membimbing dan membantu
kurva dan fungsi kelompok yang kurang paham
permintaan serta memberikan penjelasan
10.12 Mendeskripsikan Kegiatan Penutup
konsep ● Guru memberikan evaluasi dan penguatan
dari hasil pekerjaan peserta didik secara
kelompok
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
pengertian, faktor, ● Guru meminta peserta
hokum, dan didik mengumpulkan LKPD
elastisitas Pertemuan 3 (10.4)
penawaran Kegiatan Awal
10.13 Menjelaskna ● Guru membuka pembelajaran dengan
kurva dan fungsi salam dan doa
penawaran ● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
10.14 Menghitung didik
besarnya harga ● Guru melakukan review pembelajaran
dan jumlah sebelumnya tentang solusi kelangkaan dan
barang ide peluang usaha dari peristiwa
keseimbangan kelangkaan
10.15 Menggambarkan Kegiatan Inti
kurva ● Guru meminta peserta didik
keseimbangan berkelompok sama dengan kelompok
pasar pertemuan sebelumnya
10.16 Mendeskripsikan ● Guru mengintruksikan kepada kelompok
konsep pasar untuk mencari informasi tentang konsep
10.17 Mendeskripsikan kebutuhan manusia melalui sumber
hubungan pasar buku paket dan juga internet
dengan aktivitas ● Peserta didik mencatat hasil kerja
ekonomi pada kertas yang diberikan nama
kelompok
● Peserta didik berdiskusi dan
Lembaga Keuangan
membuat bagan contoh dari macam-
10.18 Mendeskripsikan
macam kebutuhan manusia dari
konsep system
pengamatan kehidupan sehari-hari
pembayaran
● Peserta didik mengkomunikasikan
10.19 Mendeskripsikan
hasil kerja di depan kelas
konsep uang
Kegiatan Penutup
sebagai alat
● Guru memberikan evaluasi dan
pembayaran
penguatan dari hasil pekerjaan peserta
10.20 Mengklasifikasikan
didik
berbagai bentuk
● Guru meminta peserta didik mempelajari
alat pembayaran
materi yang sudah dipelajari sebagai
non tunai yang
bahan review pertemuan berikutnya
berlaku di
Pertemuan 4 (10.5)
Indonesia
Kegiatan Awal
10.21 Mendeskripsikan
● Guru membuka pembelajaran dengan
penggunaan alat
salam dan doa
pembayaran non
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta KEGIATAN EKONOMI
tunai di
didik (10.7-10.9)
Indonesia dalam
● Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 1. ASESMEN
kehidupan
Kegiatan Inti DIAGNOSTIK
sehari-hari
● Guru menjelaskan materi awal Skala
Prioritas
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
10.22 Mendeskripsikan ● Guru membagi LKPD kepada peserta didik Mengetahui kondisi
konsep bank dan ● Peserta didik mengerjakan LKPD dengan awal mental peserta
industry keuangan mencari informasi dari buku dan internet didik
non bank tentang Skala Prioritas dan Biaya 2. ASESMEN FORMATIF
10.23 Mengklasifikasikan Peluang Diskusi: melatih
produk bank dan ● Peserta didik mengemukakan kemampuan peserta
industry keuangan pendapat tentang informasi yang di didik dalam
non bank dapat berkolaborasi dengan
10.24 Menyusun hasil ● Peserta didik lain memperhatikan kelompoknya, melatih
analisis penerapan kemudian dapat memberikan pendapat berbicara dan berani
konsep uang untuk melengkapi hasil kerja peserta didik mengungkapakan
sebagai alat lain pendapat,
pembayaran pada Kegiatan Penutup memunculkan ide-
kehidupan sehari- ● Guru memberikan evaluasi dan idenya, bekerja sama
hari peserta didik penguatan dari hasil pekerjaan peserta dalam tim
10.25 Menyusun hasil didik Presentasi: melatih
analisis penerapan ● Guru menginformasikan kepada peserta kemampuan peserta
konsep bank dan didik tentang tugas pertemuan didik dalam melatih
industry keuangan selanjutnya yaitu belajar seluruh materi berbicara di depan
non bank serta Bab I untuk digunakan sebagai bahan umum, berani
penggunaan review. mengajukan
produknya dalam Pertemuan 5 (10.5) pertanyaan terhadap
kehidupan sehari- Kegiatan Awal pemaparan hasil
hari ● Guru membuka pembelajaran dengan praktikum milik
salam dan doa kelompok lain,
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta memaksimalkan kerja
didik kelompok
● Guru melakukan review pembelajaran Unjuk kerja: menilai
sebelumnya tentang Skala Prioritas keterampilan proses
dan Biaya peluang yang dimiliki setiap
Kegiatan Inti anak, dan
● Guru menayangkan power point perkembangannya
tentang review materi Skala Prioritas 3. Asesmen Sumatif
dan Biaya Peluang Dilaksanakan diakhir
● Guru mengintruksikan kepada peserta didik pembelajaran untuk
untuk membuka buku catatan dan bersiap mengukur tingkat
menambahkan catatan dari kegiatan capaian pemahaman
review materi sains peserta didk
● Guru memberikan soal evaluasi dan untuk menentukan
mengintruksikan kepada peserta langkah selajutnya.
didik untuk fokus mengerjakan
mandiri
Kegiatan Penutup PASAR DAN HARGA
● Guru memberikan evaluasi dan KESEIMBANGAN
penguatan dari hasil pekerjaan peserta
didik secara kelompok
● Guru menyampaikan tugas kepada
peserta didik untuk mempelajari materi
pada pertemuan selanjutnya , yaitu
tentang
Kegiatan Ekonomi
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
(10.10-10.17)
PASAR DAN HARGA KESEIMBANGAN 1. ASESMEN
Pertemuan 1 (10.10) DIAGNOSTIK
Kegiatan Awal
Mengetahui kondisi
● Guru membuka pembelajaran dengan
awal mental peserta
salam dan doa
didik
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
2. ASESMEN FORMATIF
didik
Diskusi: melatih
● Guru melakukan review pembelajaran
kemampuan peserta
sebelumnya
didik dalam
Kegiatan Inti
berkolaborasi dengan
● Guru menayangkan power point terkait
kelompoknya, melatih
materi awal permintaan dan peserta
berbicara dan berani
didik menanggapi
mengungkapakan
● Guru membagikan LKPD pada setiap
pendapat,
peserta didik
memunculkan ide-
● Peserta didik mengerjakan LKPD tentang
idenya, bekerja sama
pengertian, faktor, hukum, dan elastisitas
dalam tim
permintaan
Presentasi: melatih
● Guru membimbing dan membahas
kemampuan peserta
bersama hasil pengerjaan LKPD serta
didik dalam melatih
membantu peserta didik yang kurang
berbicara di depan
paham juga memberikan penjelasan
umum, berani
Kegiatan Penutup
mengajukan
● Guru memberikan evaluasi dan
pertanyaan terhadap
penguatan dari hasil pekerjaan peserta
pemaparan hasil
didik
praktikum milik
● Guru meminta peserta didik
kelompok lain,
mempelajari materi pada pertemuan
memaksimalkan kerja
berikutnya
kelompok
Pertemuan 2 (10.11)
Unjuk kerja: menilai
Kegiatan Awal
keterampilan proses
● Guru membuka pembelajaran dengan
yang dimiliki setiap
salam dan doa
anak, dan
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
perkembangannya
didik
3. Asesmen Sumatif
● Guru melakukan review pembelajaran
Dilaksanakan diakhir
sebelumnya yaitu pengertian, faktor,
pembelajaran untuk
hukum, dan elastisitas permintaan
mengukur tingkat
Kegiatan Inti
capaian pemahaman
● Guru memberikan penjelasan awal
sains peserta didk
tentang materi yang akan dipelajari
untuk menentukan
pertemuan ini
langkah selajutnya.
● Guru membagikan LKPD pada setiap
peserta didik
● Peserta didik mengerjakan LKPD tentang
kurva permintaan dan fungsi permintaan
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
● Guru membimbing dan membahas
bersama hasil pengerjaan LKPD serta
membantu peserta didik yang kurang
paham juga memberikan penjelasan
Kegiatan Penutup
● Guru memberikan evaluasi dan
penguatan dari hasil pekerjaan peserta
didik
● Guru meminta peserta didik
mempelajari materi pada pertemuan
berikutnya
Pertemuan 3 (10.12)
Kegiatan Awal
● Guru membuka pembelajaran dengan
salam dan doa BANK DAN INDUSTRI
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta KEUANGAN NON BANK
didik (10.18-10.25)
● Guru melakukan review pembelajaran 2. ASESMEN
sebelumnya DIAGNOSTIK
Kegiatan Inti
Mengetahui kondisi
● Guru menayangkan power point terkait
awal mental peserta
materi awal penawaran dan peserta
didik
didik menanggapi
2. ASESMEN
● Guru membagikan LKPD pada setiap
FORMATIF Diskusi:
peserta didik
melatih kemampuan
● Peserta didik mengerjakan LKPD tentang
peserta didik dalam
pengertian, faktor, hukum, dan elastisitas
berkolaborasi dengan
penawaran
kelompoknya, melatih
● Guru membimbing dan membahas
berbicara dan berani
bersama hasil pengerjaan LKPD serta
mengungkapakan
membantu peserta didik yang kurang
pendapat,
paham juga memberikan penjelasan
memunculkan ide-
Kegiatan Penutup
idenya, bekerja sama
● Guru memberikan evaluasi dan
dalam tim
penguatan dari hasil pekerjaan peserta
Presentasi: melatih
didik
kemampuan peserta
● Guru meminta peserta didik
didik dalam melatih
mempelajari materi pada pertemuan
berbicara di depan
berikutnya
umum, berani
Pertemuan 4 (10.13)
mengajukan
Kegiatan Awal
pertanyaan terhadap
● Guru membuka pembelajaran dengan
pemaparan hasil
salam dan doa
praktikum milik
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
didik
● Guru melakukan review
pembelajaran sebelumnya yaitu
pengertian, faktor,
hukum, dan elastisitas penawaran
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
Kegiatan Inti kelompok lain,
● Guru memberikan penjelasan awal memaksimalkan kerja
tentang materi yang akan dipelajari kelompok
pertemuan ini Unjuk kerja: menilai
● Guru membagikan LKPD pada setiap keterampilan proses
peserta didik yang dimiliki setiap
● Peserta didik mengerjakan LKPD anak, dan
tentang kurva penawaran dan fungsi perkembangannya
penawaran 3. Asesmen Sumatif
● Guru membimbing dan membahas Dilaksanakan diakhir
bersama hasil pengerjaan LKPD serta pembelajaran untuk
membantu peserta didik yang kurang mengukur tingkat
paham juga memberikan penjelasan capaian pemahaman
Kegiatan Penutup sains peserta didk
● Guru memberikan evaluasi dan untuk menentukan
penguatan dari hasil pekerjaan peserta langkah selajutnya.
didik
● Guru meminta peserta didik
mempelajari materi pada pertemuan
berikutnya

Pertemuan 5 (10.14)
Kegiatan Awal
● Guru membuka pembelajaran dengan
salam dan doa
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
didik
● Guru melakukan review pembelajaran
sebelumnya yaitu tentang penawaran
Kegiatan Inti
● Guru memberikan penjelasan terkait materi
awal harga dan keseimbangan pasar
● Guru membagikan LKPD pada setiap
peserta didik
● Peserta didik mengerjakan LKPD secara
berkelompok tentang harga,
menghitung keseimbangan pasar, dan
menggambar kurva keseimbangan pasar
● Peserta didik mempresentasikan hasil
menggambar kurva di depan kelas
secara acak dan bergantian
Kegiatan Penutup
● Guru memberikan evaluasi dan
penguatan dari hasil pekerjaan peserta
didik
● Guru meminta peserta
didik mengumpulkan LKPD
Pertemuan 6 (10.15)
Kegiatan Awal
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
● Guru membuka pembelajaran dengan
salam dan doa
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
didik
● Guru melakukan review pembelajaran
sebelumnya yaitu tentang keseimbangan
pasar
Kegiatan Inti
● Guru memberikan penjelasan terkait
kurva keseimbangan
● Guru membagikan LKPD pada setiap
peserta didik
● Peserta didik mengerjakan LKPD secara
berkelompok tentang perhitungan
keseimbangan pasar serta
menggambar kurav keseimbangan
● Peserta didik mempresentasikan hasil
menggambar kurva di depan kelas
secara acak dan bergantian
Kegiatan Penutup
● Guru memberikan evaluasi dan
penguatan dari hasil pekerjaan peserta
didik
● Guru meminta peserta
didik mengumpulkan LKPD
Pertemuan 7 (10.16)
Kegiatan Awal
● Guru membuka pembelajaran dengan
salam dan doa
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
didik
● Guru melakukan review pembelajaran
sebelumnya yaitu keseimbangan
pasar
Kegiatan Inti
● Guru menayangkan power point
terkait materi awal macam-macam
pasar
● Guru membagikan LKPD pada setiap
peserta didik
● Peserta didik mengerjakan LKPD tentang
pasar, macam-macam pasar, dan
hubungan pasar terhadap aktivitas
ekonomi
● Guru membimbing dan membantu peserta
didik yang kurang paham serta
memberikan penjelasan
Kegiatan Penutup
TP Langkah-Langkah Pembelajaran Asesmen
Pembelajaran
● Guru memberikan evaluasi dan
penguatan dari hasil pekerjaan peserta
didik
● Guru meminta peserta
didik mengumpulkan LKPD
Pertemuan 8 (10.16)
Kegiatan Awal
● Guru membuka pembelajaran dengan
salam dan doa
● Guru melakukan presensi kehadiran peserta
didik
● Guru melakukan review pembelajaran
sebelumnya yaitu keseimbangan
pasar
Kegiatan Inti
● Guru menayangkan power point yang
berisi materi review Bab III
● Guru mengintruksikan kepada peserta
didik untuk membuka buku catatan dan
menambahkan catatan materi dari hasil
review materi bersama - sama
● Guru memberikan soal evaluasi dan
mengintruksikan kepada peserta
didik untuk fokus mengerjakan
mandiri
● Guru membimbing dan membantu peserta
didik yang kurang paham serta
memberikan penjelasan
Kegiatan Penutup
● Guru memberikan evaluasi dan
penguatan dari hasil pekerjaan peserta
didik
● Guru meminta peserta didik untuk
mempersiapkan pembahasan pertemuan
selanjutnya yaitiu review materi 1 semester
MODUL AJAR
EKONOMI
KELAS X
TAHUN AJARAN 2022/2023

ILMU EKONOMI KOMPETENSI AWAL


MANUSIA DAN UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN Peserta didik sudah mengetahui pemahaman tentang ilmu
ekonomi dasar
OLEH : LINDA NOVITASARI, S.Pd.
NIP. 199307012019052001
MODEL PEMBELAJARAN
·Tatap Muka
·Diskusi
PROFIL PEL A J A R P A NC A SIL A ·Latihan Soal

Bernalar kritis
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kreatif
Bergotong TUJUAN PEMBELAJARAN
royong 10.1 Menjelaskan konsep ilmu ekonomi dan
inti masalah ekonomi
10.2 Menguraikan konsep, penyebab, solusi
S A R A N A PR A S A R A N A peristiwa kelangkaan
10.3 Menentukan ide positif dari adanya
Buku Paket peristiwa kelangkaan
LCD LKPD 10.4 Mengklasifikasikan macam-macam
kebutuhan manusia
10.5 Mendeskripsikan skala prioritas sebagai acuan
dalam menentukan berbagai kebutuhan yang harus
dipenuhi
10.6 Menjelaskan konsep biaya peluang

PEMAHAMAN MAKNA

Manusia telah berkegiatan ekonomi semenjak mereka lahir hingga membentuk peradaban modern seperti
sekarang. Manusia bertahan hidup dengan cara memenuhi kebutuhannya. Namun, kebutuhan manusia
cenderung tidak terbatas sementara ketersediaan sumber daya yang dapat dimanfaatkan semakin langka.

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA JATIM


LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (10.1)
Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa Guru
melakukan presensi kehadiran peserta didik Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Guru menayangkan power point tentang konsep ilmu ekonomi Guru
membagi LKPD kepada peserta didik
Peserta didik mencari informasi dari buku dan internet tentang inti masalah ekonomi yang dihadapi manusia Peserta didik
mengemukakan pendapat tentang informasi yang di dapat
Peserta didik lain memperhatikan kemudian dapat memberikan pendapat untuk melengkapi hasil kerja peserta didik lain Kegiatan Penutup
Guru memberikan evaluasi dan penguatan dari hasil pekerjaan peserta didik Guru
meminta peserta didik mengumpulkan LKPD

Pertemuan 2 (10.2 & 10.3)


Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa Guru
melakukan presensi kehadiran peserta didik
Guru melakukan review pembelajaran sebelumnya tentang konsep ilmu ekonomi dan kelangkaan Kegiatan
Inti
Guru meminta peserta didik berkelompok berjumlah 5 orang
Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok kemudian menayangkan video contoh peristiwa kelangkaan
Peserta didik memperhatikan video dan membuat catatan berkaitan dengan tayangan di LKPD, kemudian peserta didik
mengerjakan LKPD dengan diskusi bersama teman kelompok dengan sumber buku paket serta internet tentang satu contoh
peristiwa kelangkaan di Indonesia dan menemukan sebab serta solusi dari peristiwa tersebut. Selain itu, peserta didik bersama
kelompoknya menentukan ide peluang usaha yang di dapat dari adanya peristiwa kelangkaan yang didapat
Guru membimbing dan membantu kelompok yang kurang paham serta memberikan penjelasan Kegiatan
Penutup
Guru memberikan evaluasi dan penguatan dari hasil pekerjaan peserta didik secara kelompok Guru meminta
peserta didik mengumpulkan LKPD

Pertemuan 3 (10.4)
Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa Guru
melakukan presensi kehadiran peserta didik
Guru melakukan review pembelajaran sebelumnya tentang solusi kelangkaan dan ide peluang usaha dari peristiwa
kelangkaan
Kegiatan Inti
Guru meminta peserta didik berkelompok sama dengan kelompok pertemuan sebelumnya
Guru mengintruksikan kepada kelompok untuk mencari informasi tentang konsep kebutuhan manusia melalui sumber buku paket dan
juga internet
Peserta didik mencatat hasil kerja pada kertas yang diberikan nama kelompok
Peserta didik berdiskusi dan membuat bagan contoh dari macam-macam kebutuhan manusia dari pengamatan kehidupan sehari-
hari
Peserta didik mengkomunikasikan hasil kerja di depan kelas Kegiatan
Penutup
Guru memberikan evaluasi dan penguatan dari hasil pekerjaan peserta didik
Guru meminta peserta didik mempelajari materi yang sudah dipelajari sebagai bahan review pertemuan berikutnya

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA JATIM


LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 4 (10.5)
Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa Guru
melakukan presensi kehadiran peserta didik Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi awal Skala Prioritas
Guru membagi LKPD kepada peserta didik
Peserta didik mengerjakan LKPD dengan mencari informasi dari buku dan internet tentang Skala Prioritas dan Biaya Peluang
Peserta didik mengemukakan pendapat tentang informasi yang di dapat
Peserta didik lain memperhatikan kemudian dapat memberikan pendapat untuk melengkapi hasil kerja peserta didik lain
Kegiatan Penutup
Guru memberikan evaluasi dan penguatan dari hasil pekerjaan peserta didik
Guru menginformasikan kepada peserta didik tentang tugas pertemuan selanjutnya yaitu belajar seluruh materi Bab I untuk
digunakan sebagai bahan review.

Pertemuan 5 (10.5)
Kegiatan Awal
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa Guru
melakukan presensi kehadiran peserta didik
Guru melakukan review pembelajaran sebelumnya tentang Skala Prioritas dan Biaya peluang Kegiatan Inti
Guru menayangkan power point tentang review materi Skala Prioritas dan Biaya Peluang
Guru mengintruksikan kepada peserta didik untuk membuka buku catatan dan bersiap menambahkan catatan dari kegiatan
review materi
Guru memberikan soal evaluasi dan mengintruksikan kepada peserta didik untuk fokus mengerjakan mandiri Kegiatan Penutup
Guru memberikan evaluasi dan penguatan dari hasil pekerjaan peserta didik secara kelompok
Guru menyampaikan tugas kepada peserta didik untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya , yaitu tentang
Kegiatan Ekonomi

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA JATIM


ASESMEN
1. ASESMEN DIAGNOSTIK
Mengetahui kondisi awal mental peserta didik

2. ASESMEN FORMATIF
Diskusi: melatih kemampuan peserta didik dalam berkolaborasi dengan kelompoknya, melatih berbicara dan
berani mengungkapakan pendapat, memunculkan ide-idenya, bekerja sama dalam tim
Presentasi: melatih kemampuan peserta didik dalam melatih berbicara di depan umum, berani mengajukan
pertanyaan terhadap pemaparan hasil praktikum milik kelompok lain, memaksimalkan kerja kelompok
Unjuk kerja: menilai keterampilan proses yang dimiliki setiap anak, dan perkembangannya

3. Asesmen Sumatif
Dilaksanakan diakhir pembelajaran untuk mengukur tingkat capaian pemahaman sains peserta didk untuk
menentukan langkah selajutnya.

REFLEKSI
Refleksi Peserta Didik: Setelah Kalian mempelajari bab Pengantar Ilmu Ekonomi, peranan, manfaat, atau
pembelajaran apa yang dapat diambil? Tuliskan pada buku latihan Kalian.

Guru: Guru disarankan untuk membuat catatan mengenai hal-hal yang menjadi kendala selama proses
pembelajaran, miskonsepsi yang terjadi, hal-hal yang perlu dikembangkan kembali dalam proses
pembelajaran mengenai Bab 1 tentang ilmu ekonomi, sehingga kendala tersebut dapat teratasi dan
kekurangan- kekurangan yang ada dapat diperbaiki pada pembelajaran selanjutnya

PENGAYAAN DAN REMIDIAL


Pengayaan : Bagaimana ilmu ekonomi dapat berguna untuk kehidupan manusia sehari-hari? Cobalah
lakukan pengamatan kegiatan sehari-hari Kalian!
Remidial : Remidial yang disusun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang belum tuntas pada masing
masing peserta didik. Remedial dapat dilakukan dengan pemberian tugas atau pembelajaran ulang yang
diakhiri dengan tes.

LAMPIRAN
Lampiran
1.Asesmen Diagnostik
2.Asesmen Formatif
3.Asesmen Sumatif
4.LKPD
5.Rubrik Penilaian
6.Bahan Bacaan
7.Glosarium
8.Gaftar Pustaka

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA JATIM


ASESMEN DIAGNOSTIK
JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH SESUAI PETUNJUKNYA
1.Pada waktu belajar untuk tes, apakah anda memilih ....
A. membaca catatan, membaca judul dan sub-judul dalam buku, dan melihat diagram dan ilustrasi
B. meminta seseorang memberi anda pertanyaan, atau menghafal dalam hati sendirian
C. membuat catatan pada kartu dan membuat model atau diagram (misalnya mind mapping)

2. Ketika Anda menghadapi banyak tugas, apa yang Anda lakukan ....
A. membuat daftar tugas dan mennetukan prioritas mana yang akan saya kerjakan terlebih dahulu
B. membicarakan dengan teman hal yang sebaiknya saya lakukan
C. membuat daftar tugas, menuliskan cara dan menyelesaikannya

3. Jika saya menjelaskan kepada sesorang tentang suatu hal, saya cenderung...
A. menunjukkan kepada mereka yang saya maksud
B. menjelaskan kepada mereka dengan berbagai cara sampai paham
C. memotivasi mereka untuk mencoba dan mengerjakan seperti yang saya Kerjakan

4. Bagaimana perasaan kalian saat ini

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA JATIM


ASESMEN FORMATIF
1. Pemerintah akan memberlakukan peraturan untuk penggunaan BBM dengan ketentuan kendaraan bermotor yang dikeluarkan
tahun 2005 keatas harus menggunakan pertamax tujuan kebijakan tersebut adalah …. (2 JAWABANBENAR) A.Menambah
subsidi BBM
B.Meningkatkaneksporminyak
C.Mengatasi kelangkaan BBM
D.Mengurangisubsidi BBM

2. Berikut ini pernyataan yang benarmengenai sebab atau permasalahan yang mengakibatkan kelangkaan yaitu ….
A. Adanya kebutuhan manusia yang sangat terbatas dan diimbangi dengan alat pemuas kebutuhan yangterbatas
B.Adanya kebutuhan manusia yang sangat tidak terbatas dan diimbangi dengan alat pemuas kebutuhan yang tidak terbatas
C. Adanya kebutuhan manusia yang sangat tidak terbatas dan diimbangi dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas
D. Adanya kebutuhan manusia yang berbanding lurus dengan adanya alat pemuas kebutuhan sehari-hari
E.Adanyakebutuhan manusia yang diimbangi dengan kemampuan manusia untuk memenuhinya

3. Warga Desa Megata mengalami kesulitan menjangkau kantor Kecamatan dikarenakan jembatan yang menghubungkan desa
tersebut ke desa lain arah ke Kecamatan terputus. Hal tersebut membuat pihak kecamatan juga mengalami kesulitan untuk menjangkau
Desa Megata. Dalamhal ini berdasarkan subyek, "jembatan" merupakankebutuhan ….
A. Primer
B.Sekunder
C. Kelompok
D. Individu
E.Jasmani

4. Alat pemuas kebutuhan dibagi menjadi beberapa bagian, salah satunya pembagian alat pemuas kebutuhan berdasarkan sifat
yaitu ….
A. Benda mentah, benda setengah jadi, dan benda jadi
B.Bendabergerakdan bendatidakbergerak
C. Benda pelengkap dan benda pengganti
D. Benda bebas dan benda ekonomi
E.Benda inferior dan benda superior

5. Kelangkaan sering dijumpaidalam kehidupan ekonomi.Ada berbagai faktoryang dapat menyebabkan kelangkaan, di bawah
ini yang tidak merupakan penyebab kelangkaan adalah ....
A. sifat keserakahan manusia
B.persediaansumberdaya alam
C. kebutuhan manusia yang tidak terbatas
D. kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi
E.kemampuan manusia untuk mengolah SDA tinggi

KUNCI JAWABAN !!!

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA JATIM


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD Pertemuan ke-1


Jawablah pertanyaan - pertanyaan di bawah ini !

1. Tuliskankembali menggunakan bahasa Kalian tentanginti masalahekonomi

2. Jelaskan menurut pendapatkalian manfaat dari ilmu ekonomi !

3. Jelaskanpentingya memahamikonsepintimasalah ekonomi!

4. Buatlahcontoh Kegiatan Ekonomi Rasional dan Kegiatan Ekonomi Irasional dari pengalaman hidup Kalian!
a. Kegiatan Ekonomi Rasional
1. ....

2.....

b. Kegiatan Ekonomi Irasional


1. .....

2. ....

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA JATIM


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LKPD Pertemuan ke-2
ARTIKEL
Mengawal Ketersediaan Pangan Nasional Global Food Security Index menyebutkan ketahanan pangan Indonesia cenderung membaik
dalam lima tahun terakhir. Indonesia perlu lahan tambahan 200 ribu hektare. Jumlah penduduk dunia terus bertambah, sementara planet Bumi
ukurannya tak berubah. Kebutuhan akan jumlah dan kualitas pangan terus berkembang, sementara areal pertanian semakin berkurang.
Jangan heran bila para ahli pertanian dunia pun kesulitan untuk memprediksi sistem pangan global yang ke depan makin kompleks dan tidak
pasti. Sumber ketidakpastiannya adalah ketersediaan lahan dalam keberlanjutan sistem pangan. Organisasi Pangan Dunia (Food and
Agriculture Organization/FAO) sudah cukup lama menyoroti masalah ketersediaan lahan bagi ketahanan pangan. Di tingkat global,
FAO memproyeksikan kebutuhan lahan pertanian dapat mencapai 5.4 miliar hektare pada 2030 dari kondisi saat ini 5.1 hektare
Pelbagai skenario pun ditawarkan agar penggunaan lahan menjadi lebih optimal. Pasalnya, pembukaan dan perluasan lahan pertanian tentu
harus memperhatikan banyak aspek, seperti masalah lingkungan dan terganggunya ekosistem. Isu lingkungan tak menyurutkan agenda
PBB dalammengawal masyarakat agar tetap mendapatkan nutrisi dengan cara menjaga produktivitas lahan sebagai bagian ketahanan
pangan. Tak dimungkiri, isu konversi lahan produktif pertanian menjadi momok yang menghantui ketahanan pangan banyak negara di dunia,
termasuk Indonesia. Pemerintah pun sangat serius memperhatikan masalah tersebut demi menjaminketersediaan dan akses pangan bagi
masyarakatnya. Adanya masalahkonversilahan itu terkonfirmasi dari data Kementerian Agraria dan Tata Ruang Wilayah, Badan Pusat
Statistik (BPS), dan Kementerian Pertanian. Lahan pertanian juga makin susut. Pada 2019, luas baku sawah nasional hanya 7.465 juta hektare,
turun dibandingkan posisi 2013 yang 7.75 juta hekatare. Artinya, 285.000
lahan pertanian beralih fungsi selama kurun 2013-2019 atau rata rata 47.500 hektare per tahun. Kemungkinan alih fungsi lahan itu
untuk pembangunan. Meski terjadi penyusutan lahan pertanian, satu laporan dari Global Food Security Index menyebutkan ketahanan
pangan Indonesia cenderung membaik dalam lima tahun terakhir. Skornya bertambah dari 50,7 pada 2015, naik ke 53,2 pada 2017, dan 62,6
pada 2019. Peringkat Indonesia juga terus naik dari posisi ke 75 (2015), lalu 68 (2017), dan 62 pada 2019 dari 113 negara yang dievaluasi.
Lembaga itu mengukur indeks dengan melihat beberapa hal. Pertama affordability atau kemampuan konsumen untuk membeli makanan,
keduaavailability atau kecukupan pasokan, dan ketiga tentang risiko gangguan pasokan. Selain itu, indeks itu juga mengukur kapasitas
negara mendistribusikan pangan, faktor kualitas, serta keamanan pangan. Namun, penilaian mereka mengabaikan sumber pangan. Penilaian itu
tidak peduli bahan pangan tersebut diproduksi oleh petani di dalamnegeri atau didatangkan melalui impor. Tak heran, peringkat pertama
Indeks Ketahanan Pangan Global justru ditempati oleh Singapura. Padahal negeri jiran itu memiliki segenap keterbatasan sumber daya
pertanian. Bagi Indonesia, kenaikan indeks itu menggambarkan perbaikan dalam pengadaan, daya beli, distribusi barang, atau kualitas
pangan yang tersedia. Namun, apakah mata pencariannya sebagai produsen pangan masih menjanjikan pada masa depan? Lahan Pertanian
Indonesia meyakini ketahanan pangan juga menyangkut ketersediaan lahan pertanian yang memadai untuk menyangga ketahanan pangan
tersebut, di samping tetap terjaganya cadangan pangan nasional
Dalam rapat terbatas lanjutan pembahasan food estate di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/9/2020), Presiden Joko Widodo
mengingatkan bahwa penyediaan cadangan pangan nasional adalah agenda strategis. Ini, tambah Jokowi, agenda yang harus dilakukan
dalam rangka mengantisipasi kondisi krisis pangan akibat pandemi COVID-19. “Bahkan, FAO sendiri sudah mengingatkan berkali-
kali mengenai krisis pangan tersebut,” ujar Kepala Negara. Adanya programpenyediaan pangan nasional juga untuk mengantisipasi
perubahan iklim. Selainitu jugauntuk mengurangi ketergantungan terhadap imporpangan. “Ini penting bagi bangsa ini.” Wajar bila
Presiden khawatir soal penyediaan pangan. Dalam konteks ini, sinyalemen yang disampaikan Kepala Negara tergambarkan dari data BPS
yang menyebutkan produksi padi pada 2019 hanya sebesar 54,6 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), turun sebanyak 4,6 juta ton atau
7,76% dibandingkan dengan 2018. Bila pada 2020 produksi pangan nasional cukup baik dan aman dalam menyangga kebutuhan, itu tak lepas
dari kondisi cuaca yang mendukung. Tak ada kemarau kering seperti tahun 2019. Namun, ke depan cuaca tak selalu akan bersikap
bersahabat. Adakah Indonesia siap menghadapi fluktuasi ini?
Menyikapi persoalan panganitu, Kementerian Pertanian pun sudah menyiapkan empat strategi untuk memaksimalkan produksi sektor
pertanian. Pertama, melakukan ekstensifikasi pada lahan rawa. Kedua, mempersiapkan pangan lokal sebagai subsitusi makanan pokok
yang selama ini mengandalkan beras. Ketiga, membentuk lumbung pangan di tiap wilayah, mulai dari desa, kecamatan, kabupaten dan
provinsi. Terakhir, membuat food estate di beberapa tempat dengan modern farming. Masalah ketahanan pangan telah menjadi isukrusial
cukup lama. Dalam satu kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
pun mengingatkan negara ini masih membutuhkan perluasan lahan sebesar 200.000 hektare untuk menambah pasokan pangan, khususnya di
tengah pandemi COVID-19. “Saya masih butuh 200.000 ha untuk mencapai katakanlah bila kita ingin agar stok Masa Tanam
(MT) I dan MT II ada stok tambahan. Artinya, bila COVID-19 ini terus berlangsung dua tahun, saya sudah mempersiapkan
makanan,” ujar Syahrul, Rabu (26/8/2020). Khusus untuk food estate, pemerintah telah menyiapkan dua lokasi, di Kalimantan
Tengah dan Sumatra Utara. Di Kalimantan Tengah, areanya meliputi Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Di kedua
Kabupaten di Kalimantan Tengah itu terdapat lahan sawah seluas 148.000 hektare yang sudah ada irigasinya. Di lahan ini,
menurut rencana, akan ditanam padi. Di kedua kabupaten itu juga terdapat lahan yang belum teririgasi seluas 622.000 hektare.
MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA JATIM
Terusan Artikel ! LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Menurut rencana, lahan itu akan dikembangkan untuk tanaman industri seperti singkong, jagung, dan lahan pendukung budidaya
peternakan. Berikutnya, di Sumatra Utara, terutama Kabupaten Humbang Hasundutan. Proyek lumbung pangan di Humbang Hasundutan
tengah disiapkan lahan sekitar 30.000 hektare untuk dikelola hingga tiga tahun ke depan. Pada tahun ini, di kabupaten itu tengah
dikerjakan sebuah klaster terpadu seluas 1.000 hektare sebagai percontohan nasional. “Ini yang ingin kita prioritaskan terlebih dahulu,” kata
Jokowi dalam rapat terbatas, Rabu (23/9/2020). Presiden juga mengingatkan pentingnya perumusan rencana induk lumbung pangan.
Dia pun meminta rencana induk tersebut segera diselesaikan. Selain itu, Jokowi juga meminta jajarannya untuk menyelesaikan infrastruktur
pendukung akses jalan. Jokowi pun meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyelesaikan
masalah pembebasan lahan pun mengingatkan negara ini masih membutuhkan perluasan lahan sebesar 200.000 hektare untuk menambah
pasokan pangan, khususnya di tengah pandemi COVID-19. “Saya masih butuh 200.000 ha untuk mencapai katakanlah bila kita ingin
agar stok Masa Tanam (MT) I dan MT II ada stok tambahan. Artinya, bila COVID-19 ini terus berlangsung dua tahun, saya sudah
mempersiapkan makanan,” ujar Syahrul, Rabu (26/8/2020). Khusus untuk food estate, pemerintah telah menyiapkan dua lokasi,
di Kalimantan Tengah dan Sumatra Utara. Di Kalimantan Tengah, areanya meliputi Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Di
kedua Kabupaten di Kalimantan Tengah itu terdapat lahan sawah seluas 148.000 hektare yang sudah ada irigasinya. Di lahan ini,
menurut rencana, akan ditanam padi. Di kedua kabupaten itu juga terdapat lahan yang belum teririgasi seluas 622.000 hektare. Menurut
rencana, lahan itu akan dikembangkan untuk tanaman industri seperti singkong, jagung, dan lahan pendukung budidaya peternakan.
Berikutnya, di Sumatra Utara, terutama Kabupaten Humbang Hasundutan. Proyek lumbung pangan di Humbang Hasundutan
tengah disiapkan lahan sekitar 30.000 hektare untuk dikelola hingga tiga tahun ke depan. Pada tahun ini, di kabupaten itu tengah
dikerjakan sebuah klaster terpadu seluas 1.000 hektare sebagai percontohan nasional. “Ini yang ingin kita prioritaskan terlebih dahulu,”
kata Jokowi dalam rapat terbatas, Rabu (23/9/2020). Presiden juga mengingatkan pentingnya perumusan rencana induk lumbung
pangan. Dia pun meminta rencana induk tersebut segera diselesaikan. Selain itu, Jokowi juga meminta jajarannya untuk menyelesaikan
infrastruktur pendukung akses jalan. Jokowi pun meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil
menyelesaikan masalah pembebasan lahan di lumbung pangan. “Masih terdapat beberapa masalah yang perlu segera diselesaikan yaitu yang
berkaitan dengan kepemilikan lahan di area food estate. Saya meminta Menteri ATR/BPN (Sofyan Djalil) untuk menyelesaikan masalah
pembebasan lahan di lumbung pangan tersebut,” tambah Jokowi. Sumber: https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-
angka/ ekonomi/mengawal-ketersediaan-pangan-nasional. Penulis: Firman Hidranto, tanggal 2 Oktober 2020.

Petunjuk kerja: • Bacalah artikel di atas dengan cermat! • Kerjakan tugas secara berkelompok! • Tuliskan dan sampaikan
pendapat kalian!

Tugas:
1. Berdasarkan artikel di atas, temukan kelangkaan apa yang terjadi? Mengapa terjadi kelangkaan tersebut? Jelaskan faktor
faktor penyebabnya!

2. Amatilahlingkungan kalian berada, temukan persoalan yang mirip seperti yang terjadi pada artikel di atas? Jelaskan mengapa
kelangkaan tersebut terjadi!

3. Tuliskanpendapat kalian tentangsolusiyang dapat mengatasi masalah tersebut!

4. Tuliskanprediksiyangkemungkinanterjadi di masamendatang apabilakelangkaan tersebut terus menerus terjadi!

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA JATIM


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD Pertemuan ke-3


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Petunjuk kerja: • Kerjakan tugas secara mandiri (individu). • Tulis dan sampaikan pendapat kalian di kelas Tugas: • Tuliskan lima
contoh kebutuhan dan keinginan kalian sesuai dengan kondisi saat ini. • Urutkan kebutuhan dan keinginan sesuai proritas dan
sertakan alasan kalian

Setelah mengerjakan aktivitas tersebut, jelaskanlah perbedaan antara kebutuhan dan keinginan?

Mengapa kalian harus memutuskan suatu hal, baik itu kebutuhan maupun keinginan, berdasarkan prioritas?

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA JATIM


LKPD Pertemuan ke-4
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Bagaimana Mengelola Uang secara Efektif? Budi seorang pelajar SMA kelas X. Setiap bulan orang tuanya memberikan
uang saku sebesar Rp450.000. Peruntukkan uang saku sesuai kesepakatan dengan orang tuanya adalah untuk beberapa
pengeluaran, yaitu makan siang, dana transportasi, dana komunikasi, dana sosial, dan menabung.

Apabila kalian menjadi Budi, hal apa sajakah yang akan kalian lakukan sehingga dapat mengelola uang dengan
efektif?

Petunjuk kerja: • Kerjakan tugas secara mandiri! • Tulis dan hitung pengelolaan uang di buku kalian! • Sampaikan
pendapat kalian di kelas!

Tugas !
• Sebagai Budi, kalian diminta untuk membuat pengelolaan keuangan, bagaimana mengelola uang tersebut secara
efektif dengan memperhatikan berbagai pengeluaran?
• Tulislah hal-hal yang mesti Budi masukkan sebagai prioritas kebutuhan serta jumlah pembagian uangnya! • Jelaskan
alasan rasional mengapa Budi harus mengatur skala prioritasnya?
• Jika Budi mendapatkan tambahan uang saku sebesar Rp150.000. Susunlah perubahan skala prioritas dan jelaskan
alasan rasionalnya

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA JATIM


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Pertemuan ke-5
TES FORMATIF
1. Pemerintah akan memberlakukan peraturan untuk penggunaan BBM dengan ketentuan kendaraan bermotoryang dikeluarkan tahun
2005 keatas harus menggunakan pertamax tujuan kebijakan tersebut adalah …. (2 JAWABANBENAR)
A. Menambah subsidi BBM
B.Meningkatkaneksporminyak
C.Mengatasi kelangkaan BBM
D.Mengurangisubsidi BBM

2. Berikut ini pernyataan yang benarmengenai sebab atau permasalahan yang mengakibatkan kelangkaan yaitu ….
A. Adanya kebutuhan manusia yang sangat terbatas dan diimbangi dengan alat pemuas kebutuhan yangterbatas
B. Adanya kebutuhan manusia yang sangat tidak terbatas dan diimbangi dengan alat pemuas kebutuhan yang tidak terbatas
C. Adanya kebutuhan manusia yang sangat tidak terbatas dan diimbangi dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas
D. Adanya kebutuhan manusia yang berbanding lurus dengan adanya alat pemuas kebutuhan sehari-hari
E. Adanyakebutuhan manusia yang diimbangi dengan kemampuan manusia untuk memenuhinya

3. Warga Desa Megata mengalami kesulitan menjangkau kantor Kecamatan dikarenakanjembatan yang menghubungkan desa tersebut
ke desa lain arah ke Kecamatan terputus. Hal tersebut membuat pihak kecamatan juga mengalami kesulitan untuk menjangkau Desa
Megata. Dalam hal ini berdasarkansubyek, "jembatan" merupakan kebutuhan ….
A. Primer
B. Sekunder
C. Kelompok
D. Individu
E. Jasmani

4. Alat pemuas kebutuhan dibagi menjadi beberapa bagian, salah satunya pembagian alat pemuas kebutuhan berdasarkan sifat yaitu ….
A. Benda mentah, benda setengah jadi, dan benda jadi
B. Bendabergerakdan bendatidakbergerak
C. Benda pelengkap dan benda pengganti
D. Benda bebas dan benda ekonomi
E. Benda inferior dan benda superior

5. Kelangkaan sering dijumpaidalam kehidupan ekonomi.Ada berbagai faktoryang dapat menyebabkan kelangkaan, di bawah ini yang
tidak merupakan penyebab kelangkaan adalah ....
A. sifat keserakahan manusia
B. persediaansumberdaya alam
C. kebutuhan manusia yang tidak terbatas
D. kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi
E. kemampuan manusia untuk mengolah SDA tinggi

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA JATIM


GLOSARIUM
Kebutuhan : sesuatuyang harus dipenuhi oleh seseorang untuk bertahan hidup layak dan menaikkan
taraf hidupnya

Kelangkaan : sesuatuyang tidak harus dipenuhi oleh seseorang, dimana tanpa hal tersebut tersebut sebenarnya ia
masih dapat hidup layak

DAFTAR PUSTAKA
https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ ekonomi/mengawal-ketersediaan-
pangan- nasional. Penulis: Firman Hidranto, tanggal 2 Oktober 2020

S, Alam. 2016. Ekonomi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk


SMA/MA Kelas X. Jakarta: Esis

MODUL AJAR_EKONOMI_KELAS X _SMAN TARUNA NALA JATIM


BAHAN AJAR
BAB I
ILMU
EKONOMI
Guru Mapel : LINDA NOVITASARI, S.Pd.
NIP. 199307012019052001

KELAS X
SMA NEGERI TARUNA NALA JAWA TIMUR
BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONOMI

PROFIL PEL A J A R P A NC A SIL A

Bernalar kritis
Kreatif Bergotong
royong

S A R A N A PR A S A R A N A

Buku Paket
LCD LKPD

TUJU A N PEMBEL A J A R A N

10.1 Menjelaskan konsep kelangkaan sebagai inti masalah ekonomi


10.2 Menelaah penyebab terjadinya peristiwa
kelangkaan
10.3 Menentukan solusi untuk peristiwa kelangkaan
10.4 Menentukan ide positif dari adanya peristiwa
kelangkaan
10.5 Mendeskripsikan skala prioritas sebagai acuan
dalam menentukan berbagai kebutuhan yang harus
dipenuhi
10.6 Mengklasifikasikan macam-macam kebutuhan
manusia
BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONOMI

Pertemuan 1 ( 10 . 1 & 10. 2)


Kegiatan Inti
Perhatikan tayangan video di LCD tentang peristiwa ekonomi dan kelangkaan yang
terjadi di Indonesia
Sampaikan pendapat Kalian tentang video yang diamati
Kerjakan LKPD yang diberikan oleh guru dan carilah informasi dari buku dan
internet tentang penyebab peristiwa kelangkaan
Setelah selesai mengerjakan LKPD, kemukakan pendapat kalian tentang informasi
yang di dapat
Peserta didik lain memperhatikan kemudian dapat memberikan pendapat untuk
melengkapi hasil kerja teman lainnya

Pertemuan 1 ( 10 . 3 & 10. 4)


Kegiatan Inti
Bentuklah kelompok berjumlah 5 orang yang dibimbing oleh guru
Setiap kelompok menerima LKPD dari guru
Perhatikan video dan buatlah catatan berkaitan dengan tayangan video pada LKPD
yang telah dibagikan
Kemudian kerjakan LKPD dengan diskusi bersama teman kelompok menggunakan
sumber informasi dari buku paket serta internet tentang solusi dari kelangkaan
Tentukan ide peluang usaha yang di dapat dari adanya peristiwa kelangkaan yang
kalian amati
Sampaikan hasil kerja kerja kelompok kalian secara bergantian

Pertemuan 1 (10 . 5 & 10 .6 )


Kegiatan Inti
Duduklah bersama kelompok seperti pertemuan sebelumnya yang berjumlah orang 5
Carilah informasi tentang konsep kebutuhan manusia melalui sumber buku paket dan
juga internet
Catatlah hasil kerja kelompok pada kertas dan tuliskan nama kelompok Buatlah
bagan contoh dari macam-macam kebutuhan manusia dari pengamatan
kehidupan sehari-hari Kalian
Sampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian
BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONOMI
LKPD Pertemuan ke-1
ARTIKEL
Mengawal Ketersediaan Pangan Nasional Global Food Security Index menyebutkan ketahanan pangan Indonesia cenderung membaik
dalam lima tahun terakhir. Indonesia perlu lahan tambahan 200 ribu hektare. Jumlah penduduk dunia terus bertambah, sementara planet Bumi
ukurannya tak berubah. Kebutuhan akan jumlah dan kualitas pangan terus berkembang, sementara areal pertanian semakin berkurang.
Jangan heran bila para ahli pertanian dunia pun kesulitan untuk memprediksi sistem pangan global yang ke depan makin kompleks dan tidak
pasti. Sumber ketidakpastiannya adalah ketersediaan lahan dalam keberlanjutan sistem pangan. Organisasi Pangan Dunia (Food and
Agriculture Organization/FAO) sudah cukup lama menyoroti masalah ketersediaan lahan bagi ketahanan pangan. Di tingkat global,
FAO memproyeksikan kebutuhan lahan pertanian dapat mencapai 5.4 miliar hektare pada 2030 dari kondisi saat ini 5.1 hektare
Pelbagai skenario pun ditawarkan agar penggunaan lahan menjadi lebih optimal. Pasalnya, pembukaan dan perluasan lahan pertanian tentu
harus memperhatikan banyak aspek, seperti masalah lingkungan dan terganggunya ekosistem. Isu lingkungan tak menyurutkan agenda
PBB dalammengawal masyarakat agar tetap mendapatkan nutrisi dengan cara menjaga produktivitas lahan sebagai bagian ketahanan
pangan. Tak dimungkiri, isu konversi lahan produktif pertanian menjadi momok yang menghantui ketahanan pangan banyak negara di dunia,
termasuk Indonesia. Pemerintah pun sangat serius memperhatikan masalah tersebut demi menjaminketersediaan dan akses pangan bagi
masyarakatnya. Adanya masalah konversilahan itu terkonfirmasi dari data Kementerian Agraria dan Tata Ruang Wilayah, Badan Pusat
Statistik (BPS), dan Kementerian Pertanian. Lahan pertanian juga makin susut. Pada 2019, luas baku sawah nasional hanya 7.465 juta hektare,
turun dibandingkan posisi 2013 yang 7.75 juta hekatare. Artinya, 285.000
lahan pertanian beralih fungsi selama kurun 2013-2019 atau rata rata 47.500 hektare per tahun. Kemungkinan alih fungsi lahan itu
untuk pembangunan. Meski terjadi penyusutan lahan pertanian, satu laporan dari Global Food Security Index menyebutkan ketahanan
pangan Indonesia cenderung membaik dalam lima tahun terakhir. Skornya bertambah dari 50,7 pada 2015, naik ke 53,2 pada 2017, dan 62,6
pada 2019. Peringkat Indonesia juga terus naik dari posisi ke 75 (2015), lalu 68 (2017), dan 62 pada 2019 dari 113 negara yang dievaluasi.
Lembaga itu mengukur indeks dengan melihat beberapa hal. Pertama affordability atau kemampuan konsumen untuk membeli makanan,
keduaavailability atau kecukupan pasokan, dan ketiga tentang risiko gangguan pasokan. Selain itu, indeks itu juga mengukur kapasitas
negara mendistribusikan pangan, faktor kualitas, serta keamanan pangan. Namun, penilaian mereka mengabaikan sumber pangan. Penilaian itu
tidak peduli bahan pangan tersebut diproduksi oleh petani di dalamnegeri atau didatangkan melalui impor. Tak heran, peringkat pertama
Indeks Ketahanan Pangan Global justru ditempati oleh Singapura. Padahal negeri jiran itu memiliki segenap keterbatasan sumber daya
pertanian. Bagi Indonesia, kenaikan indeks itu menggambarkan perbaikan dalam pengadaan, daya beli, distribusi barang, atau kualitas
pangan yang tersedia. Namun, apakah mata pencariannya sebagai produsen pangan masih menjanjikan pada masa depan? Lahan Pertanian
Indonesia meyakini ketahanan pangan juga menyangkut ketersediaan lahan pertanian yang memadai untuk menyangga ketahanan pangan
tersebut, di samping tetap terjaganya cadangan pangan nasional
Dalam rapat terbatas lanjutan pembahasan food estate di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/9/2020), Presiden Joko Widodo
mengingatkan bahwa penyediaan cadangan pangan nasional adalah agenda strategis. Ini, tambah Jokowi, agenda yang harus dilakukan
dalam rangka mengantisipasi kondisi krisis pangan akibat pandemi COVID-19. “Bahkan, FAO sendiri sudah mengingatkan berkali-
kali mengenai krisis pangan tersebut,” ujar Kepala Negara. Adanya programpenyediaan pangan nasional juga untuk mengantisipasi
perubahan iklim. Selainitu jugauntuk mengurangi ketergantungan terhadap imporpangan. “Ini penting bagi bangsa ini.” Wajar bila
Presiden khawatir soal penyediaan pangan. Dalam konteks ini, sinyalemen yang disampaikan Kepala Negara tergambarkan dari data BPS
yang menyebutkan produksi padi pada 2019 hanya sebesar 54,6 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), turun sebanyak 4,6 juta ton atau
7,76% dibandingkan dengan 2018. Bila pada 2020 produksi pangan nasional cukup baik dan aman dalam menyangga kebutuhan, itu tak lepas
dari kondisi cuaca yang mendukung. Tak ada kemarau kering seperti tahun 2019. Namun, ke depan cuaca tak selalu akan bersikap
bersahabat. Adakah Indonesia siap menghadapi fluktuasi ini?
Menyikapi persoalan panganitu, Kementerian Pertanian pun sudah menyiapkan empat strategi untuk memaksimalkan produksi sektor
pertanian. Pertama, melakukan ekstensifikasi pada lahan rawa. Kedua, mempersiapkan pangan lokal sebagai subsitusi makanan pokok
yang selama ini mengandalkan beras. Ketiga, membentuk lumbung pangan di tiap wilayah, mulai dari desa, kecamatan, kabupaten dan
provinsi. Terakhir, membuat food estate di beberapa tempat dengan modern farming. Masalah ketahanan pangan telah menjadi isukrusial
cukup lama. Dalam satu kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
pun mengingatkan negara ini masih membutuhkan perluasan lahan sebesar 200.000 hektare untuk menambah pasokan pangan, khususnya di
tengah pandemi COVID-19. “Saya masih butuh 200.000 ha untuk mencapai katakanlah bila kita ingin agar stok Masa Tanam
(MT) I dan MT II ada stok tambahan. Artinya, bila COVID-19 ini terus berlangsung dua tahun, saya sudah mempersiapkan
makanan,” ujar Syahrul, Rabu (26/8/2020). Khusus untuk food estate, pemerintah telah menyiapkan dua lokasi, di Kalimantan
Tengah dan Sumatra Utara. Di Kalimantan Tengah, areanya meliputi Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Di kedua
Kabupaten di Kalimantan Tengah itu terdapat lahan sawah seluas 148.000 hektare yang sudah ada irigasinya. Di lahan ini,
menurut rencana, akan ditanam padi. Di kedua kabupaten itu juga terdapat lahan yang belum teririgasi seluas 622.000 hektare.
BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONOMI

Terusan Artikel !
Menurut rencana, lahan itu akan dikembangkan untuk tanaman industri seperti singkong, jagung, dan lahan pendukung budidaya
peternakan. Berikutnya, di Sumatra Utara, terutama Kabupaten Humbang Hasundutan. Proyek lumbung pangan di Humbang Hasundutan
tengah disiapkan lahan sekitar 30.000 hektare untuk dikelola hingga tiga tahun ke depan. Pada tahun ini, di kabupaten itu tengah
dikerjakan sebuah klaster terpadu seluas 1.000 hektare sebagai percontohan nasional. “Ini yang ingin kita prioritaskan terlebih dahulu,” kata
Jokowi dalam rapat terbatas, Rabu (23/9/2020). Presiden juga mengingatkan pentingnya perumusan rencana induk lumbung pangan.
Dia pun meminta rencana induk tersebut segera diselesaikan. Selain itu, Jokowi juga meminta jajarannya untuk menyelesaikan infrastruktur
pendukung akses jalan. Jokowi pun meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyelesaikan
masalah pembebasan lahan pun mengingatkan negara ini masih membutuhkan perluasan lahan sebesar 200.000 hektare untuk menambah
pasokan pangan, khususnya di tengah pandemi COVID-19. “Saya masih butuh 200.000 ha untuk mencapai katakanlah bila kita ingin
agar stok Masa Tanam (MT) I dan MT II ada stok tambahan. Artinya, bila COVID-19 ini terus berlangsung dua tahun, saya sudah
mempersiapkan makanan,” ujar Syahrul, Rabu (26/8/2020). Khusus untuk food estate, pemerintah telah menyiapkan dua lokasi,
di Kalimantan Tengah dan Sumatra Utara. Di Kalimantan Tengah, areanya meliputi Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Di
kedua Kabupaten di Kalimantan Tengah itu terdapat lahan sawah seluas 148.000 hektare yang sudah ada irigasinya. Di lahan ini,
menurut rencana, akan ditanam padi. Di kedua kabupaten itu juga terdapat lahan yang belum teririgasi seluas 622.000 hektare. Menurut
rencana, lahan itu akan dikembangkan untuk tanaman industri seperti singkong, jagung, dan lahan pendukung budidaya peternakan.
Berikutnya, di Sumatra Utara, terutama Kabupaten Humbang Hasundutan. Proyek lumbung pangan di Humbang Hasundutan
tengah disiapkan lahan sekitar 30.000 hektare untuk dikelola hingga tiga tahun ke depan. Pada tahun ini, di kabupaten itu tengah
dikerjakan sebuah klaster terpadu seluas 1.000 hektare sebagai percontohan nasional. “Ini yang ingin kita prioritaskan terlebih dahulu,”
kata Jokowi dalam rapat terbatas, Rabu (23/9/2020). Presiden juga mengingatkan pentingnya perumusan rencana induk lumbung
pangan. Dia pun meminta rencana induk tersebut segera diselesaikan. Selain itu, Jokowi juga meminta jajarannya untuk menyelesaikan
infrastruktur pendukung akses jalan. Jokowi pun meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil
menyelesaikan masalah pembebasan lahan di lumbung pangan. “Masih terdapat beberapa masalah yang perlu segera diselesaikan yaitu yang
berkaitan dengan kepemilikan lahan di area food estate. Saya meminta Menteri ATR/BPN (Sofyan Djalil) untuk menyelesaikan masalah
pembebasan lahan di lumbung pangan tersebut,” tambah Jokowi. Sumber: https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-
angka/ ekonomi/mengawal-ketersediaan-pangan-nasional. Penulis: Firman Hidranto, tanggal 2 Oktober 2020.

Petunjuk kerja: • Bacalah artikel di atas dengan cermat! • Kerjakan tugas secara berkelompok! • Tuliskan dan sampaikan
pendapat kalian!

Tugas:
1. Berdasarkan artikel di atas, temukan kelangkaan apa yang terjadi? Mengapa terjadi kelangkaan tersebut? Jelaskan faktor
faktor penyebabnya!

2. Amatilahlingkungan kalian berada, temukan persoalan yang mirip seperti yang terjadi pada artikel di atas? Jelaskan mengapa
kelangkaan tersebut terjadi!

3. Tuliskanpendapat kalian tentangsolusiyang dapat mengatasi masalah tersebut!

4. Tuliskanprediksiyangkemungkinanterjadi di masamendatang apabilakelangkaan tersebut terus menerus terjadi!


BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONOMI
LKPD Pertemuan ke-2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Petunjuk kerja:
• Kerjakan tugas secara mandiri (individu).
• Tulis dan sampaikan pendapat kalian di kelas
Tugas:
• Tuliskan lima contoh kebutuhan dan keinginan kalian sesuai dengan kondisi saat ini.
• Urutkan kebutuhan dan keinginan sesuai proritas dan sertakan alasan kalian

Setelah mengerjakan aktivitas tersebut, jelaskanlah perbedaan antara kebutuhan dan keinginan?

Mengapa kalian harus memutuskan suatu hal, baik itu kebutuhan maupun keinginan, berdasarkan prioritas?
BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONOMI

LKPD Pertemuan ke-3


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Bagaimana Mengelola Uang secara Efektif? Budi seorang pelajar SMA kelas X. Setiap bulan orang
tuanya memberikan uang saku sebesar Rp450.000. Peruntukkan uang saku sesuai kesepakatan
dengan orang tuanya adalah untuk beberapa pengeluaran, yaitu makan siang, dana transportasi, dana
komunikasi, dana sosial, dan menabung.

Apabila kalian menjadi Budi, hal apa sajakah yang akan kalian lakukan sehingga dapat
mengelola uang dengan efektif?

Petunjuk kerja: • Kerjakan tugas secara mandiri! • Tulis dan hitung pengelolaan uang di buku kalian! •
Sampaikan pendapat kalian di kelas!

Tugas !
• Sebagai Budi, kalian diminta untuk membuat pengelolaan keuangan, bagaimana mengelola uang
tersebut secara efektif dengan memperhatikan berbagai pengeluaran?

• Tulislah hal-hal yang mesti Budi masukkan sebagai prioritas kebutuhan serta jumlah
pembagian uangnya! • Jelaskan alasan rasional mengapa Budi harus mengatur skala
prioritasnya?

• Jika Budi mendapatkan tambahanuang saku sebesar Rp150.000. Susunlah perubahan skala prioritas
dan jelaskan alasan rasionalnya
BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONOMI

ASESMEN DIAGNOSTIK

JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH SESUAI PETUNJUKNYA

1.Pada waktu belajar untuk tes, apakah anda memilih ....


A. membaca catatan, membaca judul dan sub-judul dalam buku, dan melihat
diagram dan ilustrasi
B. meminta seseorang memberi anda pertanyaan, atau menghafal dalam hati
sendirian
C. membuat catatan pada kartu dan membuat model atau diagram (misalnya mind
mapping)

2. Ketika Anda menghadapi banyak tugas, apa yang Anda lakukan ....
A. membuat daftar tugas dan mennetukan prioritas mana yang akan saya
kerjakan terlebih dahulu
B. membicarakan dengan teman hal yang sebaiknya saya lakukan
C. membuat daftar tugas, menuliskan cara dan menyelesaikannya

3. Jika saya menjelaskan kepada sesorang tentang suatu hal, saya


cenderung...
A. menunjukkan kepada mereka yang saya maksud
B. menjelaskan kepada mereka dengan berbagai cara sampai paham
C. memotivasi mereka untuk mencoba dan mengerjakan seperti yang saya
Kerjakan

4. Bagaimana perasaan kalian saat ini


BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONOMI
MATERI

ILMU EKONOMI
SEJARAH ILMU EKONOMI
Setelah masa Xenophon, banyak ilmuwan dan filsuf yang mengemukakan
pemikiran pemikirannya tentang ilmu ekonomi. Hanya saja pemikiran-pemikiran tersebut tidak di
kemukakan secara sistematik dan holistik. Awal pesatnya perkembangan ilmu ekonomi ditandai
dengan penerbitan buku An Inquiry Into the Nature and Cause of the Wealth of Nations atau
lebih dikenal dengan Wealth of Nations (1776). Buku karya Adam Smith ini merupakan buku
pertama yang membahas ilmu ekonomi secara sistematik dan holistik. Adam Smith menjelaskan
beberapa pandangan tentang ilmu ekonomi yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya ilmu
ekonomi sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri. Berkat gagasan-gagasannya, Adam Smith
kemudian dikenal sebagai Bapak Ilmu Ekonomi. Salah satu gagasan Adam Smith yang paling
penting dan terkenal adalah teori Invisible Hand.

KEBUTUHAN
Secara umum, tindakan ekonomi terdiri dari dua jenis, yaitu: • Tindakan ekonomi rasional, adalah
tindakan yang dilakukan ber dasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu ketika memutuskan
dan memilih suatu hal. Ketika kalian melakukan tindakan ekonomi, tentu kalian memutuskan dan
memilih berdasarkan hal yang paling menguntungkan. • Tindakan ekonomi irasional, adalah
tindakan yang dilakukan tanpa mempertimbangan beberapa faktor (seperti keuntungan, prioritas,
dan pertimbangan lainnya). Biasanya tindakan ekonomi irasional cenderung merugikan
Secara umum, tindakan ekonomi terdiri dari dua jenis, yaitu: • Tindakan ekonomi rasional, adalah
tindakan yang dilakukan ber dasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu ketika memutuskan
dan memilih suatu hal. Ketika kalian melakukan tindakan ekonomi, tentu kalian memutuskan dan
memilih berdasarkan hal yang paling menguntungkan. • Tindakan ekonomi irasional, adalah
tindakan yang dilakukan tanpa mempertimbangan beberapa faktor (seperti keuntungan, prioritas,
dan pertimbangan lainnya). Biasanya tindakan ekonomi irasional cenderung merugikan
Secara umum, tindakan ekonomi terdiri dari dua jenis, yaitu: • Tindakan ekonomi rasional, adalah
tindakan yang dilakukan ber dasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu ketika memutuskan
dan memilih suatu hal. Ketika kalian melakukan tindakan ekonomi, tentu kalian memutuskan dan
memilih berdasarkan hal yang paling menguntungkan. • Tindakan ekonomi irasional, adalah
tindakan yang dilakukan tanpa mempertimbangan beberapa faktor (seperti keuntungan, prioritas,
dan pertimbangan lainnya). Biasanya tindakan ekonomi irasional cenderung merugikan
BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONOMI
MATERI

Ilmu ekonomi menawarkan solusi untuk mengatasi berbagai masalah atau tantangan tersebut.
Tindakan ekonomi rasional menuntun kalian untuk menentukan prioritas sehingga dapat meminimalkan
biaya (cost) dan dapat memberikan keuntungan (benefit). Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), prioritas adalah mendahulukan dan mengutamakan daripada yang lain. Ketika kalian
menyusun skala proritas, terdapat hal-hal yang mesti diperhatikan, yaitu:
• Kemampuan finansial (tingkat pendapatan) Ketika menyusun kebutuhan atau menentukan
keinginan, hendaknya kalian menyesuaikan dengan kemampuan, yaitu jumlah pendapatan. • Status sosial
(kedudukan secara sosial) Secara sosiologis, individu berada pada posisi sosial tertentu yang
ditentukan berdasarkan profesi dan kelas sosial. Berdasarkan profesi, misalnya si A seorang
fotografer dan si B seorang penulis. Perbedaan profesi ini akan memengaruhi cara individu
menentukan prioritas kebutuhannya. Berdasarkan kelas sosial contohnya, prioritas kebutuhan
seorang direktur perusahaan tentu berbeda dengan prioritas seorang karyawan. • Lingkungan
Dalam hal ini, lingkungan dipahami sebagai lingkungan sosial dan fisik (alam) yang dapat
memengaruhi cara individu menyusun dan menentukan proritas. Sebagai contoh, mereka yang
tinggal di tempat berhawa dingin akan memiliki proritas berbeda dari mereka yang tinggal di
tempat berhawa panas.

Literasi keuangan
Mengacu pendapat dari berbagai ahli, literasi keuangan adalah kecakapan dan
kemampuan untuk menentukan keputusan yang efektif dan bijaksana terkait penggunaan dan
pengelolaan keuangan. Ketika kalian berupaya memenuhi kebutuhan dengan melakukan
aktivitas ekonomi, literasi keuangan sangat dibutuhkan. Literasi keuangan mencakup cara
mengelola uang dengan bijaksana. Literasi keuangan memberikan pengetahuan agar kita mampu
memutuskan pilihan yang paling baik dan menguntungkan. Dengan kata lain, literasi keuangan
erat hubungannya dengan pengelolaan keuangan yang baik.
BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONOMI
MATERI

PEMBAGIAN ILMU EKONOMI


Mengacu pendapat dari berbagai ahli, literasi keuangan adalah kecakapan dan kemampuan
untuk menentukan keputusan yang efektif dan bijaksana terkait penggunaan dan pengelolaan
keuangan. Ketika kalian berupaya memenuhi kebutuhan dengan melakukan aktivitas ekonomi,
literasi keuangan sangat dibutuhkan. Literasi keuangan mencakup cara mengelola uang dengan
bijaksana. Literasi keuangan memberikan pengetahuan agar kita mampu memutuskan pilihan
yang paling baik dan menguntungkan. Dengan kata lain, literasi keuangan erat hubungannya
dengan pengelolaan keuangan yang baik.

Berdasarkan fokus kajiannya ilmu ekonomi teori juga dibagi menjadi tiga, yaitu:

1.Ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang fokus kajiannya mempelajari ekonomi secara luas
(nasional/internasional). Kajian ekonomi makro adalah persoalan ekonomi yang menyangkut suatu
negara. Misalnya pendapatan dan produk nasional, jumlah uang yang beredar, pertumbuhan
ekonomi, kesempatan kerja dan tingkat pengangguran, serta hal lainnya yang sifatnya makro.

2. Ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi yang fokus kajiannya mempelajari hal-hal yang tingkatnya
kecil, misalnya pada level individu atau organisasi. Sebagai contoh, laba-rugi suatu perusahaan,
keputusan konsumen ketika melakukan transaksi dan sebagainya.

3. Ekonomi Syariah merupakan ilmu yang mempelajari upaya manusia memenuhi kebutuhannya
dengan cara yang sesuai ajaran agama Islam. Meski dalam beberapa hal memiliki nilai-nilai yang
serupa, hal utama yang membedakan ilmu ekonomi syariah dengan ilmu ekonomi lainnya adalah
pedoman aktivitasnya. Ekonomi syariah akan selalu mengacu pada Al-Qur’an dan hadis sebagai
sumber ajaran agama Islam. Contoh aplikasi dari ekonomi syariah adalah bank syariah, badan
wakaf, hingga badan zakat. Walaupun berdasar pada ajaran agama Islam, ekonomi syariah dapat
dipelajari dan dimanfaatkan oleh siapa saja serta tidak terbatas pada agama seseorang.
BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONOMI

RUBRIK ASESMEN DISKUSI


BAHAN AJAR BAB I ILMU EKONOMI

GLOSARIUM
Kebutuhan : sesuatu yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk bertahan
hiduplayak dan menaikkantarafhidupnya

Kelangkaan : sesuatu yang tidak harus dipenuhi oleh seseorang, dimana tanpa hal
tersebut tersebut sebenarnya ia masih dapat hidup layak

DAFTAR PUSTAKA
https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/
ekonomi/mengawal- ketersediaan-pangan-nasional. Penulis: Firman Hidranto,
tanggal 2 Oktober 2020

S, Alam. 2016. Ekonomi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk


SMA/MA Kelas X. Jakarta: Esis

SEMANGAT!!!
SEMOGA SUKSES !!!
MODUL AJAR

Topeng
Ma l langan
angan
OLEH
ANITA NUR KHABIBAH & AFIFAH ARMY AGE

SMA NEGERI TARUNA NALA JAWA TIMUR


Guru perlu memiliki keterbukaan
mindset terhadap konsep baru
khususnya keragaman Indonesia,
serta memiliki pengetahuan tentang
cara pelestariannya

Dukungan sarana dan prasarana


dari sekolah terkait transportasi
untuk kegiatan observasi langsung
di luar lingkungan sekolah

Komitmen dan dukungan dari


sekolah untuk membantu Peserta
didik menjalankan solusi aksi dan
mengajukan rancangan kepada
pemangku kebijakan (baik dalam
lingkup sekolah maupun diluar
sekolah) agar nilai pembelajaran
terwujud dalam aksi nyata dan
bermanfaat.

HAL-HAL
YANG PERLU
DIPERHATIKAN
Sebelum memulai projek
TUJUAN, ALUR DAN TARGET
Pencapaian Projek

Mengangkat tema “Bhinneka Tunggal Ika” serta berdasar pada


dimensi dan elemen profil pelajar pancasila, projek Topeng
Malangan diharap dapat membuat peserta didik memiliki
pengetahuan tentang keragaman di Indonesia khususnya di
lingkungan sekitar.

Proyek ini dimulai dengan tahap pengenalan, peserta didik diajak


mengenali dan menggali lebih dalam tentang berbagai keragaman
budaya yang berada di sekitar (Malang) dan difokuskan tentang
Topeng Malangan yang menjadi Icon Malang.
Setelah tahap pengenalan, peserta didik masuk dalam tahap
kontekstualisasi dengan melakukan riset terpadu dan kelompok,
serta melihat konteks lingkungan sekitar yang berkaitan dengan
keragaman budaya di Kampung Topeng.

Selama proses projek ini berjalan, peserta didik tidak hanya


membentuk pengetahuan, namun juga membangun kesadaran
dan melakukan penyelidikan secara kritis sehingga pada akhirnya
dapat merencanakan solusi aksi dari yang telah mereka ketahui
dan pahami. Di tahap ini, peserta didik menuangkan aksi nyata
mereka dengan membuat rancangan hasil karya dan konten,
sebagai aksi nyata dalam mempelajari, mengerjakan dan
menyebarluaskan.
Melalui projek ini, Peserta didik diharapkan telah mengembangkan
secara spesifik tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni
Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis, dan Kreatif beserta sub-
elemen terkait yang dijabarkan secara detail pada dokumen ini.
Tahapan dalam Projek
Tahap Pengenalan
Pengenalan secara umum tentang aset
Pengenalan tentang Topeng Malangan
Pengenalan tentang pelestarian Topeng

Tahap Konstektual
Melihat Topeng Malangan melalui tayangan video
Membuat rancangan outing class ke Kampung Topeng
Koordinasi dengan beberpa pihak terkait outing class
Pelaksanaan outing class ke Kampung Topeng
Pembuatan konten selama outing class di Kampung Topeng

Tahap Aksi
Mewarnai Topeng di Merchandise
Penilaian outing class di Kampung Top
Perencanaan Kegiatan Pameran hasil k
Pameran Hasil Karya Outing Class
8

Tahap fjefleksi & Tindak Lanjut


Pengumpulan konten
Kampanye melalui media sosial
Evaluasi akhir peserta didik dan kerja kelompok
DIMENSI, ELEMEN & SUB ELEMEN
PROFIL PELAJAR PANCASILA

Menganalisis pengaruh
keanggotaan kelompok
lokal,
Kebhinneka Mengenal dan
menghargai
Mendalami
budaya dan
regional, nasional dan global
terhadap pembentukan
identitas, 1, 2, 3
an Global budaya identitas budaya termasuk identitas dirinya. Mulai
menginternalisasi identitas diri
sebagai bagian dari budaya
bangsa

Mengetahui tantangan dan


Refleksi dan keuntungan hidup dalam
bertanggung Menyelaraskan lingkungan dengan budaya
yang
jawab terhadap perbedaan beragam, serta memahami 1, 4,
5 pengalaman budaya pentingnya kerukunan antar
kebhinnekaan budaya dalam
kehidupanbersama
yang harmonis.
Memperoleh Mengajukan pertanyaan untuk
Bernalar dan memproses Mengajukan menganalisis secara kritis
4, 6, 7
Kritis informasi dan
gagasan
pertanyaan permasalahan yang kompleks dan
abstrak

Menghasilkan gagasan yang


beragam untuk
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya,
Menghasilkan menilai gagasannya, serta
Kreatif gagasan yang memikirkan segala risikonya 5, 8, 9,
11 orisinil dengan mempertimbangkan
banyak perspektif seperti etika
dan nilai kemanusiaan ketika
gagasannya direalisasikan

Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau
perasaannya dalam bentuk karya
Menghasilkan dan/atau tindakan, serta
karya
11, dan 5, 6, 7, 9,
mengevaluasinya dan
tindakan
14 yang pertimbangkan dampakdan 12, 13,
orisinal mem
risikonya bagi diri dan
lingkungannya dengan
menggunakan berbagai
ANITA NUR KHABIBAH & AFIFAH ARMY AGE

Topeng
Ma l l angan

SMA NEGERI TARUNA NALA JAWA TIMUR


Pertemuan 1
Pengenalan terhadap aset budaya di Malang

PERSIAPAN
Waktu:
1. Guru menjelaskan bahwa Indonesia kaya akan budaya,
4 JP
sehingga kita wajib untuk mensyukurinya dan
melestarikannya.
2. Guru mencari referensi terkait video asset budaya Malang Sarana Prasarana:
di youtube dan memperlihatkan kepada peserta didik. Laptop, speaker, layer lcd,
3. Guru mencari artikel terkait budaya Malang dan video youtube, alat tulis,
mempelajarinya.
kertas F4, artikel

PELAKSANAAN
Tugas Guru:
1. Guru memulai proyek dengan sesi tanya jawab seberapa
dalam pengetahuan peserta didik terkait budaya yang ada Fasilitator dan
di Malang. Pertanyaan pemantik : pendamping
a.Apa kesan pertama kalian ketika mendengar kata “Kota
Malang”? REFERENSI
b. Apa saja budaya (kerajinan, tari, kesenian, kuliner,
tempat wisata, dsbg) yang ada di Malang yang kalian Artikel:
http://komunikasi.um.ac.id/2013
ketahui?
/10/kota-malang-dan-budaya-
2. Guru memberikan kertas untuk setiap anak membuat populer/
mapping budaya Malang. https://kumparan.com/tugumal
3. Guru membentuk kelompok (1 kelompok terdiri atas 4 ang/malang-siap-jadi-kota-
metropolitan-berbasis-budaya-
peserta).
1xn7dNCwfP9
4. Guru membagikan artikel terkait budaya Malang kepada https://www.kompasiana.com/ist
setiap kelompok. iqomatulfitriyah/617412ee06310
5. Peserta didik melakukan Focus group discussion (FGD) e27fb467e92/dampak-covid19-
terhadap-kondisi-sosial-budaya-
terkait isi artikel.
di-kota-malang-dan-kebijakannya

TUGAS Video YouTube:


1. Peserta didik diminta membuat mapping budaya Malang https://www.youtube.com/watch
secara individu. ?v=7YWxMO9-HnQ
https://www.youtube.com/watch
2. Peserta didik melakukan FGD.
?v=7CKfREQi_zY

TAHAP PENGENALAN
Pertemuan

Lembar Penilaian Keteram pilan


FOCUS GROUP DISCUSSION

Cara T o l e r a n s i / c ar a
Pe n g u a sa a n K e p e m i m p i n a n p e n y a m p a i a n menanggapi
No Kel o m p o k materi Ju ml
ah
( 25 ) pendapat pendapat
( 25 )

KRITERIA PENILAIAN
0 sd 10 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara penyampaian dan
toleransi/cara menanggapi pendapat kurang.
10 sd 15 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara penyampaian dan
toleransi/cara menanggapi pendapat cukup.
15 sd 20 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara penyampaian dan
toleransi/cara menanggapi pendapat bagus.
20 sd 25 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara penyampaian dan
toleransi/cara menanggapi pendapat sangat bagus.

NILAI AKHIR
Jumlah 4 komponen penilaian = 100

TAHAP PENGENALAN
Pertemuan 2
Pengenalan terhadap aset budaya di Malang

PERSIAPAN
1. Guru menjelaskan bahwa salah satu budaya yang ada
di Malang adalah Topeng Malangan.
2. Guru mencari referensi terkait Topeng Malangan dari
internet.

PELAKSANAAN
1. Guru memulai proyek dengan sesi tanya jawab seberapa
dalam pengetahuan peserta didik terkait Topeng
Malangan. Pertanyaan pemantik:
a. Apakah kalian pernah melihat Topeng Malangan?
b. Apa yang kalian ketahui tentang Topeng
Malangan?
2. Guru meminta peserta didik berkumpul dengan kelompok
sebelumnya.
3. Guru meminta peserta didik berdiskusi terkait :
pengertian, sejarah, jenis, makna bentuk dan makna
warna Topeng Malangan. Waktu:
4. Hasil diskusi tiap kelompok dibuat dalam bentuk 3 JP
presentasi : power point, prezi, dsbg.
5. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok Sarana Prasarana:
ke depan kelas. Laptop, layer lcd

TUGAS
1. Peserta didik diminta berdiskusi terkait Topeng Tugas Guru:
Malangan. Fasilitator dan pendam
2. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi ke depan
kelas.

TAHAP PENGENALAN
Pertemuan 2
Lembar Peniillaiian Ketterampiillan
PENUGASAN PRESENTASI KELOMPOK

Kreatifitas
Kelengkapan presentasi Cara Cara Ketepatan
No pwe ak
n yt au m p a i a me
nanggapi
Ke l o m po k isi materi ( P o w e r po i n t , men lk an J u m l
n pe r t a n y a a n gump

KRITERIA PENILAIAN
0 - 5 = Jika isi materi, kreativitas, cara penyampaian dan cara menanggapi
pertanyaan kurang, serta tidak tepat waktu dalam pengumpulan.
6 - 10 = Jika isi materi, kreativitas, cara penyampaian dan cara menanggapi
pertanyaan cukup, serta kurang tepat waktu dalam pengumpulan.
11 - 15 = Jika isi materi, kreativitas, cara penyampaian dan cara menanggapi
pertanyaan bagus, serta tepat waktu dalam pengumpulan
16 - 20 = Jika isi materi, kreativitas, cara penyampaian dan cara menanggapi
pertanyaan sangat bagus, serta tepat waktu dalam pengumpulan

NILAI AKHIR
Jumlah 5 komponen penilaian = 100

TAHAP PENGENALAN
Pertemuan 3
Pen genalan tentang Pelestarian Topeng Malangan

PERSIAPAN
1. Guru menjelaskan bahwa sebagai warga negara yang
Waktu:
baik, kita wajib menjaga dan melestarikan budaya 4 JP
bangsa Indonesia, khususnya Topeng Malangan.
2. Guru berliterasi tentang ragam pelestarian budaya.
Sarana Prasarana:
PELAKSANAAN Laptop, kertas flipchart, alat tuli
1. Guru memulai proyek dengan pertanyaan:
a.Mengapa kita perlu melestarikan budaya bangsa
Indonesia?
Tugas Guru:
b. Bagaimana cara melestarikan budaya bangsa
Fasilitator dan pendamp
Indonesia?
c. Apa yang sudah kalian lakukan untuk melestarikan
budaya bangsa Indonesia, khususnya Topeng
Malangan?
2. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok untuk berdiskusi
apa saja upaya yang bisa dilakukan untuk melestarikan TUGA
budaya bangsa Indonesia, khususnya Topeng Malangan? S
3. Hasil diskusi ditulis di kertas flipchat.
4. Setelah berdiskusi, peserta didik diminta untuk 1. Peserta didik berliterasi
dan berdiskusi upaya
bermain peran.
pelestarian budaya
5. Masing-masing kelompok akan berperan sebagai : bangsa Indonesia,
kelompok 1 (pemerintah pusat), kelompok 2 khususnya Topeng
(pemerintah daerah/dinas Malangan
pariwisata/disperindag/dinas pendidikan), kelompok 3
1. Peserta didik bermain
(masyarakat umum), kelompok 4 (peserta didik) untuk peran menjadi beberapa
menyampaikan cara/upaya pelestarian budaya bangsa stakeholder dalam
Indonesia, khususnya Topeng Malangan secara detail. upaya melestarikan
6. Guru mendampingi, megamati, membimbing dan budaya bangsa
menilai selama kegiatan bermain peran berlangsung.

TAHAP PENGENALAN
Pertemuan 3
Lembar Peniillaiian Ketterampiillan
ROLE PLAYING // BERMAIN PERAN

Kriteria Penilaian :

0 sd 10 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara


penyampaian dan toleransi/cara menanggapi pendapat kurang.
10 sd 15 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara
penyampaian dan toleransi/cara menanggapi pendapat cukup.
15 sd 20 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara
penyampaian dan toleransi/cara menanggapi pendapat bagus.
20 sd 25 = Jika penguasaan materi, kepemimpinan, cara
penyampaian dan toleransi/cara menanggapi pendapat sangat bagus.

Nilai Akhir:
Jumlah 4 komponen penilaian = 100

TAHAP PENGENALAN
Pertemuan 4
Melihat Topeng Malangan melalui Video

PERSIAPAN
1. Guru menyiapkan sarana dan prasarana
2. Guru menyiapkan cideo terkait Topeng
Malangan

Waktu:
PELAKSANAAN
3 JP
1. Guru memulai proyek dengan bertanya, apakah
kalian pernah mempunyai benda/produk
Sarana Prasarana:
dalam bentuk Topeng Malangan?
Laptop, layar LCD &
2. Mari mengenal lebih dekat dengan Topeng
Speaker
Malangan melalui beberapa tayangan video.
3. Setelah melihat video Topeng Malangan, peserta
Tugas Guru:
didik diminta menuliskan tanggapan, kesan dan
Fasilitator dan
pesan terkait isi video.
pendamping
4. Peserta didik diminta mengutarakan tanggapan,
kesan dan pesan terkait isi video satu-persatu.

Referensi Video:

https://www.youtube.com/watch?v=wBMZQqfXAQQ
https://www.youtube.com/watch?v=V9CkpoN8L4I
https://www.youtube.com/watch?v=cQagx--Ps68
https://www.youtube.com/watch?v=TbQTyqFzJys
https://www.youtube.com/watch?v=q4M3FhuNPlU

TAHAP KONSTEKTUAL
Pertemuan 5

Membuat Rancan gan Outing Class ke Kampung Topeng

PERSIAPAN
Waktu:
1. Guru menyampaikan tujuan dari outing class ke
4 JP
Kampung Topeng.
2. Guru menegaskan bahwa setiap peserta didik wajib
berperan dalam penyelenggaraan outing class ke Sarana Prasarana:
Kampung Topeng. Alat Tulis & Kertas F4

PELAKSANAAN Tugas Guru:


1. Guru memulai proyek dengan bertanya:
Fasilitator dan
a.Apakah kalian pernah berkegiatan outing class ketika
pendamping
SMP?
b. Apa saja yang perlu dipersiapkan ketika akan
melaksanakan outing class?
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik Tugas
untuk secara demokrasi membentuk kepanitiaan
pelaksanaan outing class. 1. Peserta didik membentuk kepanitiaan
outing class ke Kampung Topeng.
3. Setiap peserta didik harus masuk ke dalam kepanitiaan
2. Peserta didik berdiskusi terkait : list
dengan struktur panitia meliputi : Ketua, Wakil Ketua,
job description secara rinci, kegiatan
Sekretaris, Bendahara, Sie Acara, Sie Perlengkapan, Sie yang akan dilakukan, anggaran biaya dan
transportasi, Sie Humas, Sie Konsumsi, dan Sie Pubdok. timeline persiapan outing class ke
4. Setelah kepanitiaan terbentuk, masing-masing Sie Kampung Topeng.
berkumpul dan berdiskusi terkait : list job description 3. Peserta didik menyelenggarakan rapat.
secara rinci, kegiatan yang akan dilakukan, anggaran 4.Peserta didik membuat proposal
kegiatan dengan format sebagai berikut.:
biaya dan timeline.
- Halaman Judul
5. Hasil diskusi ditulis di kertas F4.
- Lembar Pengesahan
6. Penyelenggaraan rapat koordinasi (masing-masing Sie - BAB I Pendahuluan
menyampaikan hasil diskusi). Latar Belakang, Landasan, Manfaat,
7. Sieyang lain diberikan kesempatan untuk Tujuan
bertanya/menanggapi. - BAB II ISI
8. Panitia inti Menyusun proposal kegiatan yang akan Rencana Kegiatan (Waktu, tempat dan
diajukan kepada sekolah.
sasaran kegiatan), Rundown acara,
9. Guru dan peserta didik menyimpulkan kegiatan
Kepanitiaan, Anggaran.
persiapan outing class. - BAB III PENUTUP
Kesimpulan

TAHAP KONSTEKTUAL
Pertemuan 6

Koordinasi den gan Pihak terkait tentang Agenda


Outin g Class ke Kampung Topeng

PERSIAPAN
1. Guru menyampaikan kembali tujuan dari outing class ke
Kampung Topeng.
2. Guru memastikan proposal outing class ke Kampung
Topeng sudah maju ke sekolah. Waktu:
4 JP
PELAKSANAAN
1. Guru memulai proyek dengan bertanya:
Sarana Prasarana:
a. Sudah sejauh mana persiapan outing class?
b. Apakah ada kendala dalam persiapan outing class? Alat Tulis & Kertas F4
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengutarakan persiapan dan kendala dalam Tugas Guru:
persiapan outing class. Fasilitator dan pendamping
3. Guru mengarahkan kepada semua panitia yang
meliputi: Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Sie
Acara, Sie Perlengkapan, Sie transportasi, Sie Humas,
Sie Konsumsi, dan Sie Pubdok, hal-hal apa saya yang
sekarang harus dilaksanakan.
4. Guru memantau dan menampingi kegiatan koordinasi Tuga
panitia dengan pihak-pihak terkait. s
5. Hasil koordinasi ditulis di kertas F4.
1. Peserta didik diminta
6. Penyelenggaraan rapat koordinasi (masing-masing Sie
melakukan koordinasi dengan
menyampaikan hasil koordinasi).
pihak terkait.
7. Sie yang lain diberikan kesempatan untuk
2. Peserta didik menuliskan hasil
bertanya/menanggapi.
koordinasi persiapan outing class
8. Ketua dan Koordinator Sie diminta selalu melaporkan
ke Kampung Topeng di kertas
perkembangan persiapan outing class. F4.
9. Guru dan peserta didik menyimpulkan kegiatan
koordinasi persiapan outing class.

TAHAP KONSTEKTUAL
Pertemuan 7

Pelaksanaan Outin g Class ke Kampung Topeng

PERSIAPAN
1. Guru menyampaikan kembali tujuan dari outing class ke Kampung Topeng dan briefing apa saja
hal-hal yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama kegiatan berlangsung.
2. Guru mengingatkan kepada peserta didik untuk meliput informasi yang diperlukan sebagai
bahan pembuatan konten.
3. Guru mengabsen peserta didik dan berdoa bersama sebelum melakukan perjalanan.

PELAKSANAAN
1. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengikuti kegiatan di Kampung Topeng sesuai
rundown hasil koordinasi dengan pihak Kampung Topeng.
2. Peserta didik menerima materi dari narasumber di Kampung Topeng terkait Topeng Malangan.
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.
4. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan touring di Kampung Topeng.
5. Peserta didik diminta mencatat informasi dari narasumber dan dari hasil touring di Kampung
Topeng.
6. Peserta didik mendapatkan merchandise Topeng Malangan secara individu.
7. Pesrta didik mewarnai merchandise Topeng Malangan sekreatif mungkin.
8. Guru mendampingi dan membimbing selama kegiatan outing class.

TUGAS TAHAP KONSTEKTUAL

Waktu: 1. Peserta didik mencatat informasi dari narasumber dan dari


8JP hasil touring di Kampung Topeng di buku masing-masing.
2. Peserta didik mewarna merchandise Topeng Malangan.
3. Tim panitia inti membuat laporan outing class Kampung
Sarana Prasarana:
Topeng, dengan format:
Alat Tulis & Buku
- Halaman Judul
- Lembar Pengesahan
Tugas Guru: BAB I Pendahuluan : Latar Belakang, Landasan, Manfaat, Tujuan
Pendamping BAB II ISI : Keterlaksanaan Program, Kepanitiaan, Hambatan/Kendala,
Cara Mengatasi Hambatan/Kendala, Rencana Tindak Lanjut,
Laporan Anggaran.
BAB III PENUTUP : Kesimpulan dan Saran
Lampiran : Rundown Acara, persuratan, absensi, dokumentasi.
Pertemuan 8

Pembuatan Konten Outin g Class di Kampung Topeng

PERSIAPAN
1. Guru menyampaikan etika bermedsos yang baik dan tidak melanggar UU IT.
2. Guru sudah membriefing peserta didik terkait kriteria pembuatan konten sebelum
berangkat outing class ke Kampung Topeng.

PELAKSANAAN
1. Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok (1 kelompok terdiri atas 4
orang).
2. Setiap kelompok mempunyai tugas untuk membuat konten selama outing class di
Kampung topeng.
3. Konten berisi tentang informasi dan upaya pelestarian Topeng Malangan.
4. Konten dapat berupa vlog/video wawancara/video berita dsbg yang nantinya akan
dipublikasikan melalui IG/Youtube/Tiktok.
5. Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa penilaian konten meliputi :
kesesuain isi, kreativitas, kekompakan tim, ketepatan waktu dalam pengumpulan hasil.
6. Guru medampingi dan membimbing selama peliputan dan pembuatan konten.

Waktu:
4JP TUGA
S

Sarana Prasarana: Peserta didik secara berkelompok membuat konten tentang


Kamera & Laptop
informasi dan upaya pelestarian Topeng Malangan. Konten
dapat berupa vlog/wawancara/video yang nantinya akan
Tugas Guru: dipublikasikan melalui IG/Youtube/Tiktok.
Pembimbing

TAHAP KONSTEKTUAL
Pertemuan 9

Penilaian Outing Class di Kampung Topeng

PERSIAPAN
Guru menyediakan lembar penilaian saat dan setelah pelaksanaan outing class

PELAKSANAAN
1. Guru mengawali pertemuan dengan bertanya kepada peserta didik, apa
saja yang diperoleh selama mengikuti kegiatan outing class?
2. Setiap peserta didik menuliskan evaluasi di kertas flipchart yang tertempel
di depan kelas secara bergantian.
3. Guru dan peserta didik mengevaluasi bersama kegiatan outing class.
4. Guru medampingi dan membimbing selama kegiatan outing class serta
menilai aktivitas peserta didik melalui pengamatan.
5. Selain itu, peserta didik juga merefleksi diri sendiri atas pencapaian yang
diperoleh selama mengikuti kegiatan outing class.

Waktu:
2JP TUGAS

Sarana Prasarana: Peserta didik merefleksi secara


Kertas Flipchart & Alat Tulis
mandiri.

Tugas Guru:
Evaluator

TAHAP AKSI
Pertemuan 9

Lembar Observasii Siikap


KEGIATAN OUTING CLASS

TAHAP AKSI
Pertemuan 10
Perencanaan Kegiatan pameran Merchandise
Topeng Malangan

PERSIAPAN
1. Guru menyampaikan tujuan Pameran Merchandise
Topeng Malangan.
2. Guru menegaskan bahwa setiap peserta didik wajib
Waktu:
berperan dalam penyelenggaraan Pameran Merchandise 4JP
Topeng Malangan. Sarana Prasarana:
Alat Tulis & Kertas F4

PELAKSANAAN Tugas Guru:


Fasilitator & Pendamping
1. Guru memulai proyek dengan bertanya:
a.Apakah kalian pernah berkegiatan pameran ketika
SMP?
b.Apa saja yang perlu dipersiapkan ketika akan
melaksanakan pameran?
2. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5 peserta
TUGA
didik untuk pembagian stand pameran. S
3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk secara demokrasi membentuk koordinator setiap Peserta didik berdiskusi

kelompok untuk pelaksanaan pameran. terkait : konsep stand,


isi stand dan property
4. Setelah koordinator terbentuk, setiap kelompok
yang akan digunakan
berdiskusi untuk persiapan pameran terkait konsep
stand, isi stand dan property yang digunakan.
5. Hasil diskusi ditulis di kertas F4 dan dikumpulkan.
6. Guru dan peserta didik menyimpulkan kegiatan
persiapan pameran.

TAHAP AKSI
Pertemuan 11
Pameran merchandise Topeng Malangan

PERSIAPAN
1. Guru menegaskan kembali tujuan Pameran Waktu:
Merchandise Topeng Malangan. 8JP

2. Setiap kelompok harus sudah mempunyai konsep


SaranadiPrasarana: Property Stand Masing- masing

stand pameran. Tugas Guru:


Fasilitator & Pendamping

PELAKSANAAN
1. Setiap kelompok menata stand pameran sekreatif
mungkin dengan dijaga kurang lebih 3 orang peserta
deidik.
2. Hasil merchandise dan pendukungnya diusahakan
lengkap. TUGAS
3. Pameran dilakukan untuk 1 angkatan.
4. Peserta didik lainnya diberikan kesempatan untuk 1. Peserta didik
melakukan touring pameran dan memberi penilaian menyiapkan
serta kesan dan pesan (kesan dan pesan ada di buku stand pameran.
pengunjung pameran). 2. Peserta didik
5. Penjaga stand pameran mempresentasikan isi dari stand mempresentasika
pameran sebaik mungkin setiap ada pengunjung yang isi stand pameran
datang. dengan sebaik-
6. Guru mendampingi, membimbing, mengamati dan baiknya.
menilai aktivitas kegiatan pameran.
7. Guru dan peserta didik mengevaluasi kegiatan pameran
bersama-sama.

TAHAP AKSI
Pertemuan 11
Lembar Peniillaiian
PAMERAN MERCHANDIISE TOPENG MALLANGAN

Kriteria Penilaian :
0 sd 10 = Jika layout pameran, kreativitas, pelayanan kepada
pengunjung stand dan kekompakan tim kurang.
10 sd 15 = Jika layout pameran, kreativitas, pelayanan kepada
pengunjung stand dan kekompakan tim sangat cukup.
15 sd 20 = Jika layout pameran, kreativitas, pelayanan kepada
pengunjung stand dan kekompakan tim sangat bagus.
20 sd 25 = Jika layout pameran, kreativitas, pelayanan kepada
pengunjung stand dan kekompakan tim sangat sangat bagus.

Nilai Akhir
Jumlah 4 komponen penilaian = 100

TAHAP AKSI
Pertemuan 12
Pengumpulan dan Penilaian Konten Topeng Malangan

PERSIAPAN
1. Gurumenegaskan kembali konten Topeng
Malangan tidak boleh melanggar UU IT.
2. Setiapkelompok harus sudahmengumpulkan
konten.

PELAKSANAAN
Guru membagikan link goggle drive pengumpulan tugas konten Topeng Malangan.
Peserta didik mengumpulkan konten Topeng Malangan dalam bentuk vlog/video w
Guru menilai konten.
Guru mengevaluasi hasil isi konten secara garis besar.

Waktu:
2JP

Sarana Prasarana:
Laptop & ATK

Tugas Guru:
Fasilitator & Evaluator
TAHAP REFLEKSI & TINDAK LANJUT
Pertemuan 12

Lembar Peniillaiian
KONTEN MELLALLUII MEDIIA SOSIIALL
((IInfforrmasii & Upaya Pellesttarriian Topeng Mallangan))

Kriteria Penilaian :
0 sd 10 = Jika kesesuaian isi, kreativitas, kekompakan tim kurang dan
tidak tepat waktu dalam pengumpulan konten.
10 sd 15 = Jika kesesuaian isi, kreativitas, kekompakan tim cukup dan
kurang tepat waktu dalam pengumpulan konten.
15 sd 20 = Jika kesesuaian isi, kreativitas, kekompakan tim bagus dan
tepat waktu dalam pengumpulan konten.
20 sd 25 = Jika kesesuaian isi, kreativitas, kekompakan tim sangat
bagus dan tepat waktu dalam pengumpulan konten.

Nilai Akhir
Jumlah 4 komponen penilaian = 100

TAHAP AKSI
Pertemuan 13
Kampanye / Upload Konten Topeng Malangan

PERSIAPAN
1. Guru menegaskan kembali konten Topeng
Malangan tidak boleh melanggar UU IT.
2. Setiap kelompok harus sudah mengumpulkan konten

PELAKSANAAN
1. Guru menampilkan hasil konten semua
kelompok dengan memperlihatkan video konten di
depan kelas.
2. eserta didik memberikan tanggapan terkait video
yang ditayangkan.
3. Guru mengumumkan konten terbaiknya setiap kelas.
4. Guru mengapresiasi kelompok terbaik
dengan memberikan reward/hadiah.
5. kelompok konten terbaik akan diupload di
medsos SMANTAR Nala Jawa Timur.
6. Guru mengevaluasi hasil isi konten seluruh
kelompok, baik kelebihan ataupun kekurangannya.
Tugas Guru:
Fasilitator & Pendamping

TAHAP REFLEKSI & TINDAK LANJUT


Pertemuan 14
Evaluasi Akhir

PERSIAPAN
Guru menyiapkan lembar evaluasi diri dan kelompok

PELAKSANAAN
1. Guru mendistribusikan lembar kertas refleksi
akhir untuk diisi para peserta didik.
2. Lembar refleksi untuk individual dan lembar
evaluasi kerja setiap peserta didik dalam
kelompok.
3. Diharapkan dari lembar refleksi dan evaluasi
akhir, guru dapat melihat perkembangan setiap
peserta didik dan pemahaman terhadap topik.
4. Guru dan peserta didik mengevaluasi projek
bersama.
TAHAP REFLEKSI & TINDAK LANJUT
Pertemuan 14

Lembar Peniillaiian

REFLEKSI INDIVIDU

TAHAP AKSI
Pertemuan 14

Lembar Peniillaiian

REFLEKSI KELOMPOK

TAHAP AKSI

Anda mungkin juga menyukai