PERENCANAAN PEMBELAJARAN
43
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta
didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas
sebagai mitra; dan
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
5. Penilaian Pembelajaran (Asesmen) Kurikulum Merdeka
a. Penilaian Pembelajaran Intrakurikuler
1) Macam-macam Asesmen
a) Asesmen Diagnostik
Secara umum, sesuai namanya asesmen diagnostik bertujuan untuk
mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal
siswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-
kognitif dan asesmen diagnosis kognitif. Tujuan dari masing-masing
asesmen diagnostik adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Asesmen Diagnostik
Tujuan Asesmen Diagnostik
Non Kognitif Kognitif
Mengetahui kesejahteraan Mengidentifikasi capaian
psikologi dan sosial emosi kompetensi siswa
siswa Menyesuaikan pembelajaran
Mengetahui aktivitas selama di kelas dengan kompetensi
belajar di rumah rata-rata siswa
Mengetahui kondisi keluarga Memberikan kelas remedial
siswa atau pelajaran tambahan
Mengetahui latar belakang kepada siswa yang
pergaulan siswa kompetensinya di bawah
Mengetahui gaya belajar, rata- rata
karakter serta minat siswa
44
Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk
menggali hal-hal seperti berikut:
Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa
Aktivitas siswa selama belajar di rumah
Kondisi keluarga dan pergaulan siswa
Gaya belajar, karakter, serta minat siswa
ii. Asesmen Diagnostik Kognitif
Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran.
Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang
disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal pembelajaran,
akhir setelah guru selesai menjelaskan dan membahas topik, dan waktu
lain. Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun
Asesmen Sumatif.
b) Asesmen Formatif
Asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan
balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
Asesmen di dalam proses pembelajaran, dilakukan selama proses
pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus
pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan
sepanjang atau di tengah kegiatan/ langkah pembelajaran, dan dapat juga
dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asesmen di akhir langkah
pembelajaran ini bisa termasuk dalam kategori asesmen formatif jika
tujuannya untuk memberikan umpan balik dan perbaikan pembelajaran
atas proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
Penilaian atau asesmen formatif bertujuan untuk memantau dan
memperbaiki proses pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan
pembelajaran. Asesmen ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan
belajar peserta didik, hambatan atau kesulitan yang mereka hadapi, dan
juga untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan peserta didik.
Informasi tersebut merupakan umpan balik bagi peserta didik dan juga
pendidik.
i. Bagi peserta didik, asesmen formatif berguna untuk melakukan refleksi
diri dengan cara memonitor kemajuan belajar mereka, tantangan yang
45
dialami, serta langkah-langkah yang perlu mereka lakukan untuk
meningkatkan terus capaiannya. Hal ini merupakan proses belajar yang
penting ditumbuh-kembangkan bagi peserta didik untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
ii. Bagi pendidik, asesmen formatif berguna untuk merefleksikan strategi
pembelajaran yang digunakan, serta untuk meningkatkan efektivitas
dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Asesmen ini juga
memberikan informasi tentang kebutuhan belajar individu peserta didik
yang diajar.
c) Asesmen Sumatif
Asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian
keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir setiap
proses pembelajaran pada satu tujuan pembelajaran atau dapat juga
dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai
dengan pertimbangan pendidik, misalnya terkait keterbatasan alokasi
waktu, maupun kebijakan satuan pendidikan. Hasil asesmen sumatif akan
dijadikan bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun
ajaran, dan/ atau akhir jenjang.
Penilaian atau asesmen sumatif bertujuan untuk menilai pencapaian
tujuan pembelajaran dan/ atau Capaian Pembelajaran (CP) peserta didik
sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan
pendidikan. Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik dilakukan
dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP).
Asesmen sumatif dapat dilakukan setelah pembelajaran berakhir,
misalnya pada akhir satu lingkup materi (dapat terdiri atas satu atau lebih
tujuan pembelajaran), pada akhir semester dan pada akhir fase. Khusus
asesmen pada akhir semester, asesmen ini bersifat pilihan. Jika pendidik
merasa masih memerlukan konfirmasi atau informasi tambahan untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, maka dapat melakukan
asesmen pada akhir semester. Jika pendidik merasa bahwa data hasil
asesmen yang diperoleh selama 1 semester telah mencukupi, maka tidak
perlu melakukan asesmen pada akhir semester. Hal yang perlu ditekankan,
untuk asesmen sumatif, pendidik dapat menggunakan teknik dan
46
instrumen yang beragam, tidak hanya berupa tes, namun dapat
menggunakan observasi dan performa (praktik, menghasilkan produk,
melakukan projek, dan membuat portofolio).
2) Merancang Asesmen
Rencana asesmen dimulai dengan perumusan tujuan asesmen. Tujuan
ini tentu berkaitan erat dengan tujuan pembelajaran. Setelah tujuan asesmen
dirumuskan, pendidik memilih dan/atau mengembangkan instrumen asesmen
sesuai tujuan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih/mengembangkan instrumen, antara lain: karakteristik peserta didik,
kesesuaian asesmen dengan rencana/ tujuan pembelajaran dan tujuan asesmen,
kemudahan penggunaan instrumen untuk memberikan umpan balik kepada
peserta didik dan pendidik.
Berikut adalah instrumen penilaian atau asesmen:
47
Kegiatan penilaian terhadap suatu tugas meliputi kegiatan
Proyek perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis untuk
mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan
Tes Tertulis
peserta didik. Tes tertulis dapat berbentuk esai, pilihan
ganda, uraian, atau bentuk-bentuk tes tertulis lainnya.
Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
Tes Lisan menjawab secara lisan dan dapat diberikan secara klasikal
ketika pembelajaran.
Pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur
Penugasan pengetahuan dan memfasilitasi peserta didik memperoleh
atau meningkatkan pengetahuan
Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
Portofolio
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu
tertentu
48
kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran
Misalnya dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria
ketuntasan: Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis
teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan
menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang
logis sehingga dapat meyakinkan pembaca.
Contoh Deskripsi Kriterianya adalah sebagai berikut:
49
c) Menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai
dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkannya
Untuk menggunakan interval, pendidik dan/ atau Madrasah dapat
menggunakan rubrik maupun nilai dari tes. Pendidik menentukan terlebih
dahulu intervalnya dan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk para
peserta didik.
Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian, pendidik
menentukan interval nilai. Setelah mendapatkan hasil tes, pendidik dapat
langsung menilai hasil kerja peserta didik dan menentukan tindak lanjut
sesuai dengan intervalnya.
1. 0 - 69% : Kurang, perlu bimbingan pada bagian yang dibutuhkan
2. 70 - 79% : Cukup, tidak perlu remidial
3. 80 - 89% : Baik, tidak perlu remedial
4. 81 - 100% : Sangat Baik, perlu pengayaan atau tantangan lebih
Bila peserta didik dapat mengerjakan 16 dari 20 soal (dengan bobot yang
sama), maka ia mendapatkan nilai 80%. Sehingga dapat disimpulkan
50
bahwa peserta didik tersebut sudah mencapai ketuntasan dan tidak perlu
remedial.
Contoh 2. Pendidik dapat menggunakan interval nilai yang diolah dari
rubrik. Seperti dalam tugas menulis laporan, pendidik dapat menetapkan
empat kriteria ketuntasan:
1. menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut
2. menunjukkan hasil pengamatan yang jelas
3. menceritakan pengalaman secara jelas
4. menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan
argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca.
Untuk setiap kriteria terdapat 4 (empat) skala pencapaian (1-4). Pendidik
membandingkan hasil tulisan peserta didik dengan rubrik untuk
menentukan ketercapaian peserta didik.
Contoh Kriteria Menggunakan Interval:
51
1. 0 - 69% : Kurang, perlu bimbingan pada bagian yang dibutuhkan
2. 70 - 79% : Cukup, tidak perlu remidial
3. 80 - 89% : Baik, tidak perlu remedial
4. 81 - 100% : Sangat Baik, perlu pengayaan atau tantangan lebih
Pada contoh di atas, pendidik hanya menggunakan rubrik dan diambil
kesimpulan bahwa peserta didik di atas sudah menuntaskan tujuan
pembelajaran, karena sebagian besar kriteria sudah tercapai.
Pada Tahun Pelajaran 2023/ 2024 ini, Madrasah Tsanawiyah Al-Islam
Jono memutuskan untuk menggunakan interval nilai.
b. Penilaian Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan
Lil’Alamin
Asesmen merupakan bagian penting dari peroses pembelajaran dalam
proyek profil pelajar. Oleh karena itu, sangat penting untuk merencanakan dan
menyampaikan rencana asesmen kepada peserta didik di awal proyek.
Penilaian proyek lebih menekankan pada pengembangan potensi, minat dan
bakat serta penguatan karakter, seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, gotong royong, kreatif, bernalar kritis,
dan berkebhinekaan global.
Seperti dalam penilaian intrakurikuler, asesmen proyek profil juga terdiri
atas asesmen formatif dan asesmen sumatif. Asesmen formatif bisa dilaksanakan
sejak awal proyek bahkan sejak tahap perencanaan. Sedangkan asesmen sumatif
biasanya dilaksanakan pada akhir proyek profil. Selama
Guru bisa menggunakan beberapa teknik mengunpulkan data penilaian
antara lain: observasi; wawancara; produk; penilaian diri; dan penilaian antar
teman. Semua data yang diperoleh keudian didokumentasikan dan diolah. Bentuk
asesmen yang bisa diguakan misalnya: rubrik, umpan baik baik lisanmaupun tulis,
observasi, diskusi, presentasi, poster, diorama, produk, esai, kolase, dan drama.
Setelah mendapatkan data, guru mengolah data tersebut dan melaporkan
hasil penilaian dalam bentuk rapor. Hasil penilaian berbentuk deskriptif, dan harus
benar-benar fokus pada hal unik dan istimewa yang layak direfleksikan, misalnya
situsi di mana peserta didik mengambil keputusan yang bijak, perkembangan
suatu karakter yang nyata dalam kurun waktu tertentu, dan sebagainya. Rapor
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil
‘alamin (P5P2RA) diserahkan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2023/ 2024.
52
6. Penilaian Pembelajaran (Asesmen) Kurikulum 2013
Pada Kurikulum 2013, untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam
menguasai mata pelajaran di Madrasah Tsanawiyah Al-Islam Jono, maka stategi
penilaian hasil belajar dengan menggunakan metode dan tehnik sebagai berikut:
1) Metode penilaian dapat dilakukan melalui metode tes dan non tes. Metode tes
dipilih bila respon yang dikumpulkan dapat dikategorikan benar atau salah (KD
KD pada KI-3 dan KI-4). Bila respon yang dikumpulkan tidak dapat dikategorikan
benar atau salah maka menggunakan non tes ( KD KD pada KI-1 dan KI-2 ).
2) Tehnik dan instrumen penilaian untuk mengukur kemajuan peserta didik dapat
menggunakan berbagai tehnik, baik yang berhubungan dengan proses dan hasil
belajar. Ada 7 tehnik yang digunakan yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap,
penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian portofolio, dan
penilaian diri.
Strategi pembelajaran dan penilaian dilaksanakan dengan menerapkan konsep
pembelajaran abad 21 yang mereprestasikan 4C (Creativity and innovation,
Collaboration, Communication, Critical Thinking and Problem Solving) + 1 HOTS
(Higher Ordher Thinking Skill). Dengan demikian guru melaksanakan peniliaian
HOTS, diawali dengan menyusun scenario pembelajaran HOTS. Ikhtiar tersebut salah
satu upaya dalam rangka mempersiapkan diri menuju perubahan Ujian Nasional
menjadi Assesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI).
Ketuntasan belajar merupakan tingkat kecakapan kompetensi setelah peserta
didik mengikuti kegiatan pembelajaran yang diukur dengan menggunakan kriteria
ketuntasan minimal yang harus dicapai siswa pada setiap mata pelajaran. Madrasah
Tsanawiyah Al- Islam Jono menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
madrasah sebesar 72. KKM Tersebut ditentukan berdasarkan rata-rata KKM semua
mata pelajaran. Adapun besarnya KKM Mata Pelajaran disusun atas dasar KKM
Kompetensi Dasar yang diambil dari setiap indikator Kompetensi Dasar (KD).
Indikator KD ditentukan dengan mempertimbangkan 1) intake peserta didik, 2)
kompleksitas kompetensi dasar/mata pelajaran, 3) kemampuan daya dukung (guru dan
sarana/prasarana).
Dengan batas ketuntasan belajar madrasah yang telah ditetapkan 72, maka
peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar pada setiap mata
pelajaran harus mengikuti program perbaikan (remedial) hingga mencapai batas
minimal ketuntasan belajar yang dipersyaratkan untuk setiap mata pelajaran tersebut.
53
Perserta didik yang sampai dengan akhir tahun pelajaran belum dapat mencapai batas
ketuntasan minimal, dapat tetap dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi selama dapat
memenuhi Kriteria Kenaikan Kelas yang telah ditetapkan dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan ini. Siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar 72 atau lebih
untuk setiap mata pelajaran dapat mengikuti program pengayaan (enrichment).
Program pengayaan dilaksanakan didalam maupun diluar jam pembelajaran /tatap
muka, baik oleh guru yang mengajar ataupun oleh guru lain dari mata pelajaran yang
sama.
7. KKTP/ KKM MTs. Al-Islam Jono Tahun Pelajaran 2023/ 2024
Perincian ketuntasan belajar untuk masing-masing aspek penilaian pada tiap
mata pelajaran dapat dilihat pada Tabel KKTP/ KKM di bawah ini:
Tabel 4.2
KKTP/ KKM MTS AL- ISLAM JONO
TAHUN PELAJARAN 2023-2024
55
f. Persentase kehadiran siswa di kelas IX pada semester I dan Semester II adalah
90% dari hari efektif Madrasah, untuk sakit dan ijin diperhitungkan masuk.
g. Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh Madrasah berdasarkan rapat Dewan Guru.
Pengumuman kelulusan MTs Al - Islam Jono dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 04
Juni 2024.
Apabila ada peraturan yang baru dari kemendikbud atau Kemenag maka
kreteria kelulusan menggunakan acuan yang terbaru.
10. Pada Kurikulum Merdeka, berdasarkan capaian pembelajaran diawal tahun pelajaran
2023–2024 guru menyusun: Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar.
a. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Alur Tujuan Pembelajaran adalah rangkaian Tujuan Pembelajaran yang disusun
secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran agar peserta didik bisa
mencapai Capaian Pembelajaran yang telah ditentukan. Alur Tujuan
Pembelajaran disusun dengan mengikuti tujuh prinsip sebagai berikut:
1) Sederhana dan Informatif
Menggunakan istilah atau terminologi yang umum dan tidak ambigu. Jika
disertai terminologi yang khusus, harus disertai penjelasan secukupnya dalm
bentuk glosarium.
2) Esensial dan Kontekstual
Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni
kompetensi, konten, dan hasil pembelajara.
3) Berkesinambungan
Antarfase dan antar tujuan pembelajaran saling terkait dan merupakan
capaian secara runtut, sistematis, dan berjenjang untuk memperoleh CP
yang telah ditetapkan.
4) Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.
5) Merdeka Belajar.
a) Memerdekakan siswa dalam berpikir dan bertindak pada ranah
akademis dan bertanggung jawab secara moral
b) Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa dengan
mempertimbangkan keunikan individual peserta didik
56
c) Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam merumuskan
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
6) Operasional dan Aplikatif
Rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses
pembelajaran dan penilaian secara utuh yang dapat menjadi acuan
operasionalyang aplikatif untuk merancang modul ajar.
7) Adaptif dan Fleksibel
Sesuai dengan karakteristik mata Pelajaran, karakteristik peserta didik, dan
karakteristik satuan Pendidikan serta mempertimbangkan alokasi waktu dan
relevansi antarmata Pelajaran serta ruang lingkup pembelajaran
Alur Tujuan Pembelajaran terdiri dari:
1) Informasi Umum:
a) Nama Madrasah
b) Mata Pelajaran
c) Fase
d) Kelas
e) Nama Guru
f) Alokasi Waktu
g) Tahun Pelajaran
2) Rasional
3) Capaian Pembelajaran
a) Alur Tujuan Pembelajaran
b) Konsep Inti
c) Alokasi Waktu
d) Karakter Profil Pancasila dan Rahmatan Lil’alamin
e) Glosarium
b. Modul Ajar
Dalam Modul Ajar MTs. Al-Islam Jono terdapat komponen yang menjelaskan
tentang bagaimana pembelajaran ruang lingkup kelas bisa berjalan efektif dan efisien.
Komponen dalam Modul Ajar tersebut adalah:
1) Informasi Umum
Identitas
a) Nama dan Alamat Madrasah
57
b) Nama Penyusun
c) Nama Mata Pelajaran
d) Fase/ Kelas
e) Semester dan Tahun Pelajaran
f) Alokasi Waktu
g) Pertemuan ke-
(1) Kompetensi Awal
(2) Profil pelajarPancasila dan Rahmatan lil Alamiin
(3) Sarana dan Prasarana
a) Media
b) Alat
c) Lingkungan Belajar
(4) Target Pelajar
(5) Model Pembelajaran
(6) Strategi/Metode Pembelajaran
2) Komponen Inti
(1) Tujuan Pembelajaran
(2) Pemahaman Bermakna
(3) Pertanyaan Pemantik
(4) Persiapan Pembelajaran
(5) Kegiatan Pembelajaran
a) Pembukaan
b) Kegiatan Inti
c) Penutup
(6) Asesmen
a) Diagnostik
b) Formatif
c) Sumatif
(7) Pengayaan dan Remedial
a) Pengayaan
b) Remedial
(8) Refleksi
3) Lampiran
a) Lembar Kerja Peserta Didik / LKPD
58
b) Bahan Bacaan Guru dan Pelajar
c) Glosarium
d) Daftar Pustaka
Contoh ATP dan Modul Ajar terlampir
1. Pendampingan
Tabel 4.3
Pendampingan
Tahapan Waktu Penanggung-
No Kegiatan Uraian Kegiatan Pelaksanaan jawab
1 Persiapan 1. Membentuk Tim Awal tahun Kepala
Pengembang Kurikulum pelajaran Madrasah dan
2. Menyusun rencana dan Waka
jadwal kegiatan Kurikulum
3. Menyusun dan menyiapkan
perangkat Pendampingan
2 Pelaksanaan 1. Melakukan pendampingan Awal tahun Pengawas dan
terkait dengan Penyusunan, pelajaran Kepala
Pelaksanaan dan Dokumen Madrasah
Kurikulum Operasional
2. Melakukan pendampingan Awal semester Waka Kurikulum
kepada guru dalam s.d. tengah
penyusunan perencanan semester
pembelajaran, pelaksana
pembelajaran dan
Penilaian (dilakukan
berbarengan dengan
supervisi kelas/ Klinis)
Waka Kurikulum
59
3. Melakukan pendampingan Tengah
kepada guru dalam Semester dan
penyusunan perencanaan Akhir
Proyek Penguatan Profil semester
Pelajar Pancasila dan Profil
Pelajar Rahmatan Lil
‘Alamiin. Waka Kurikulum
4. Melakukan pendampingan Tengah
kepada guru dalam Semester dan
pengolahan hasil belajar Akhir
Belajar semester
3 Tindak 1. Memberikan laporan hasil Tengah Waka Kurikulum
Lanjut pendampingan kepada tasan Semester dan
dan mensosialisasikan Akhir
kepada warga madrasah. semester
2. Memberi rekomendasi
Hasil pendampingan kepada
yang bertanggung jawab
pada objek pendampingan.
3. Menindaklanjuti
rekomendasi hasil
pendampingan dengan
membuat rencana lanjutan
untuk periode berikutnya.
2. Evaluasi
Tabel 4.4
Evaluasi
Tahapan Waktu
No Uraian Kegiatan Penanggung
Kegiatan Pelaksanaan jawab
1 Persiapan 1. Menyusun rencana dan Awal tahun Kepala
jadwal kegiatan Evaluasi pelajaran Madrasah ,
2. Menyusun dan Waka
menyiapkan Kurikulum
perangkat Evaluasi dan pengawas
60
3. Melakukan Evaluasi Awal tahun Pengawas dan
terkait dengan Dokumen pelajaran Kepala
Kurikulum Operasional Madrasah
4. Melakukan evaluasi Awal Waka Kurikulum
(Supervisi/Penilaian semester
Kinerja Guru) dalam: s.d. Akhir
a. Penyusunan semester
perencanan
pembelajaran.
b. Pelaksana
pembelajaran
c. Penilaian Tengah Waka Kurikulum
Pembelajaran semester
(dilakukan Evaluasi dan Akhir
rutin secara periodic Semester
dan melalui
supervise kelas/
klinis)
d. Melakukan evaluasi
dalam pengolahan
hasil belajar pelajar
3. Pengembangan Profesional
Tabel 4.5
Pengembangan Profesional
Tahapan Waktu
No Uraian Kegiatan Penanggung-
Kegiatan Pelaksa-naan jawab
61
1 Persiapan 1. Membentuk Tim Awal tahun Kepala
Pengembangan pelajaran Madrasah dan
Keprofesionalan Waka
Berkelanjutan (PKB) Kurikulum
2. Menyusun rencana dan
jadwal kegiatan PKB
3. Menyusun dan menyiapkan
perangkat PKB
2 Pelaksanaan 1. Melaksanakan kegiatan Awal tahun Pengawas
Bimtek, Workshop, IHT, pelajaran, dan Kepala
Pelatihan, Diklat dan Madrasah
sejenisnya
2. Melaksanakan MGMP Awal Semester, Ketua
internal madrasah KKG/MGMP
62
3 Tindak 1. Memberikan laporan hasil Tengah Waka
Lanjut PKB kepada atasan dan semester dan Kurikulum
mensosialisasikan kepada Akhir
warga madrasah. Semester
2. Melaksanakan Diseminasi
hasil PKB.
3. Menindaklanjuti
rekomendasi hasil
PKBdengan membuat
rencana lanjutan untuk
periode berikutnya.
64
4. Laporan Komite
hasil
supervisi
semester
5. Laporan hasil
tindak lanjut
Semester
4 Per Kuisioner Orangtua / wali Walikelas Rekap hasil
Tahun pelajar kuisioner
orangtua /
wali
Pemetaan Tujuan kurikulum Tim Monitoring Laporan hasil
MTs. Al-Islam Jono & Evaluasi capaian
kurikulum
MTs. Al-
Islam Jono
Focus Group 1. Rekap hasil Kepala 1. Laporan
Discussion kuisioner Madrasah Monitoring
(FGD) orangtua/ wali Tim & Evaluasi
2. Laporan Monitoring 1 tahun
Monitoring & & Evaluasi 2. Rencana
Evaluasi Guru kurikulum
semester Guru BK tahun
3. Laporan hasil Wali kelas berikutnya
capaian Komite
kurikulum MTs. Ahli
Al-Islam Jono Perwakilan
Kemenag
65