MOTIVASI
KOMITMEN
KEP
SEK
Bapak/Ibu BENAR!!
Sebelum kita bisa membuat pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, kita harus
mengenali peserta didik kita terlebih dahulu.
Kitabisa mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, keunikan siswa (ingat
bagian asesmen) dengan berbagai cara. Salah satunya dengan cara di bawah ini.
Sebelum kita bisa membuat pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
kita harus mengenali peserta didik kita terlebih dahulu.
Non-Kognitif Asesmen
Diagnostik Kognitif
AGENDA SESI
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang belajar
di rumah
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan tindak lanjut
1. Lakukan pengolahan hasil
asesmen
• Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak Penting!
paham”
Guru menyesuaikan
• Hitung
2. Bagi rata-ratatiga
siswa menjadi kelas aktivitas dan materi
• Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP
kelompok: belajar di kelas
sesuai fasenya dengan peningkatan
• Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan rata-rata semua
diberikan pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi murid di kelas
• Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata
kemampuan siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan
strategi yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh perencanaan soal hingga tindak lanjut
Asesmen awal Matematika kelas III SD
Soal
Tujuan Pembelajaran yang dites:
Menjelaskan dan menentukan panjang
(termasuk jarak), berat, dan waktu dalam
satuan baku yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
Paham
B sebagian Memberikan pembelajaran remedial dengan
menekankan pada cara mengukur panjang benda
dengan menggunakan alat ukur baku panjang,
seperti mistar, meteran, dll.
Tidak
C paham
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi
Strategi
Pembelajaran
Diferensiasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi
Keterlibatan Guru
1. Merencanakan konten –
Keterlibatan
berhubungan dengan akses belajar peserta didik
dan materi
2. Merencanakan proses – 1. Kesiapan belajar
berhubungan dengan bagaimana cara
peserta didik memahami sesuatu 2. Minat belajar
3. Merencanakan produk – 3. Profil belajar
berhubungan apa yang dihasilkan
peserta didik setelah belajar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi
Membangun rutinitas
keseharian dengan
08 07
membiasakan budaya positif,
dan konsisten menjadi
Membuat kesepakatan
teladan bagi peserta didik.
bersama dengan peserta
didik agar saling menghormati
dan membangun rasa
percaya dengan satu sama lain.
Penyesuaian pembelajaran
dapat dilakukan meliputi
hal-hal berikut ini:
Strategi :
• Pendidik mengidentifikasi kesiapan belajar,
minat, dan tingkat penguasaan kompetensi
peserta didik dengan melakukan asesmen
diagnosis.
Ruang lingkup materi pembelajaran • Menyesuaikan lingkup materi yang akan
adalah apa yang akan diajarkan oleh pendidik
di kelas atau apa yang akan dipelajari oleh dipelajari oleh peserta didik berdasarkan
peserta didik di kelas. kesiapan, minat dan tingkat penguasaan
kompetensi peserta didik.
Tujuan: Untuk memfasilitasi pembelajaran bagi
peserta didik yang memiliki kesiapan, minat dan • Merancang strategi bagaimana lingkup
tingkat penguasaan kompetensi yang berbeda. materi dipelajari oleh peserta didik.
Peserta didik yang belum menguasai kompetensi prasyarat atau
01 belum siap untuk belajar di suatu lingkup materi, diberikan
kesempatan untuk mempelajari kompetensi pada tingkat yang
lebih rendah atau dengan cakupan lingkup materi yang lebih
sederhana.
1 2 3
Menyiapkan meja dan kursi Sediakan sudut baca kelas Buat jam kunjung perpustakaan,
peserta didik yang mudah untuk untuk mendekatkan peserta agar peserta didik dapat
dipindah tempatkan dan diatur didik pada buku sebagai salah meluangkan waktu secara khusus
tata letaknya untuk menyesuaikan satu sumber belajar. mengakses informasi dalam buku
dengan aktivitas pembelajaran. tanpa terganggu tugas atau
aktivitas lainnya.
Contoh Pengondisian
Lingkungan Belajaar:
5
4
Melibatkan peserta didik untuk membantu
Gunakan semua tempat di sekolah mengatur, menata, menyusun tempat yang
untuk memfasilitasi pembelajaran, aman dan nyaman dimana mereka bisa
misal: kantin untuk mengajarkan dan mengakses dan memilih sumber belajar
mencontohkan gaya hidup sehat, kebun sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan
sekolah untuk pembelajaran IPAS, dll. berani mencoba aktivitas belajar baru.
Catatan:
1. Ingat bahwa semua anak itu unik. Tidak ada satupun anak yang sama.
Anak kembar pun mempunyai DNA yang berbeda. Tentunya masing-
masing anak mempunyai pendekatan yang berbeda pula dalam belajar.
2. Apa yang dikenali terkait peserta didik pun juga beragam. Tidak hanya
terkait dengan gaya belajarnya saja. Bisa berupa sesuatu yang sifatnya
non-kognitif (Contoh: kesejahteraan Psikologi) ataupun kognitif.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi
Terima
Kasih