Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

4.1.Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran ruang lingkup kelas yang akan digunakan oleh MI NU


Khoiriyah terdiri beberapa aspek, yaitu:
1 Perencanaan Pembelajaran
.
2 Strategi Pembelajaran.
.
3 Model Pembelajaran
.
4 Media Pembelajaran.
.
5 Penilaian atau Asesmen Pembelajaran.
.
6 Ketuntasan Hasil Pembelajaran.
.
Penjelasan lebih lanjut dari aspek-aspek perencanaan pembelajaran ruang linkup kelas
diatas akan tergambar pada penjelasan berikut :

Dalam melaksanakan perencanaan pembelajaran di masing-masing kelas 1 dan 4


tahun pelajaran 2023/2024, MI NU Khoiriyah memiliki beberapa perencanaan yang
nantinya dapat diterapkan oleh madrasah atau guru. Perencanaan yang dilakukan di kelas
berdasarkan prinsip pembelajaran paradigma baru antara lain:
a Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat
. pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
b Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi
. pembelajar sepanjang hayat.
c Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta
. didik secara holistik.
d Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
. lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas
sebagai mitra.
e Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
.
4.2 Strategi Pembelajaran di Kelas

Strategi pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru kelas dan guru mata
pelajaran di kelas 1 dan kelas 4 MI NU Khoiriyah Tahun Pelajaran 2023/2024 adalah
sebagai berikut:

a.Koordinasi Persiapan Pembelajaran


Persiapan pembelajaran perlu dilakukan oleh guru mata pelajaran, baik yang mata
pelajarannya terintegrasi secara materi maupun yang terintegrasi dalam bentuk
Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil 'Alamin.
Kegiatan ini dilakukan untuk membuat kesepakatan terhadap jalannya proses
pembelajaran, agar berjalan secara efektif dan sesuai dengan Alur Tujuan
Pembelajaran.

b Prosedur
.
Untuk prosedur pelaksanaan pembelajaran dalam 1 kali pertemuan standarnya adalah
terdiri dari kegiatan pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Setiap kegiatan
memiliki komponen minimal yang harus dilaksanakan oleh guru namun guru
diperbolehkan untuk menambah variasi agar pembelajaran dapat berjalan lebih efektif
dan menarik selama tetap memperhatikan ketercukupan waktu pertemuan.

Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh para pendidik di MI NU Khoiriyah adalah

a.Strategi discovery learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri

b.Strategi Inkuiri Learning didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge,


1973) sebagai: Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk
melakukan eksperimen sendiri; dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin
melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbul-simbul dan mencari jawaban atas
pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang
lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain.

c.Strategi Problem Based Learning (PBL) adalah metode pengajaran yang bercirikan
adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir
kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan
(Duch,1995).

d.Strategi Project Based Learning adalah pembelajaran yang menggunakan


proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. 

e.Strategi Saintifik Learning adalah Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian


rupa agar  peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. 

4.3 Penilaian atau Asesmen Pembelajaran

1.Kurikulum Merdeka Kelas 1 dan 4

Pelaksanaan penilaian atau asesmen pembelajaran kelas 1 dan kelas 4 yang akan
dilakukan oleh guru kelas maupun guru mata pelajaran di MI NU Khoiriyah Tahun
Pelajaran 2023/2024 terbagi menjadi 3 (tiga) jenis assesmen, antara lain:

a. Assessmen Diagnostik
b. Asesmen Formatif
c. Asesmen Sumatif.
Rincian ketiga jenis assesmen diatas dapat targambar dalam penjelasan berikut:

a. Assessmen Diagnostik
Assessmen diagnostik dilaksanakan untuk mengetahui informasi kognitif dan
non kognitif. Guru melaksanakan assessment diagnostic kognitif secara lisan
dan tulis, baik diawal tahun pelajaran maupun akhir pekan untuk memetakan
kemampuan dasar peserta didik dalam memahami materi.
Assessmen diagnostik dilaksanakan untuk mengetahui informasi kognitif dan
non kognitif. Guru melaksanakan assessment diagnostic kognitif secara lisan
dan tulis, baik diawal tahun pelajaran maupun akhir pekan untuk memetakan
kemampuan dasar peserta didik dalam memahami materi. Assessment
diagnostic non kognitif digunakan untuk menegathui informasi terkait dengan
gaya belajar, bakat, minat, senin, karakter peserta didik. Guru melakukan di
awal Tahun Pelajaran baru maupun akhir pekan baik secara lisan maupun
tulis.
b. Asesmen Formatif
Asesmen formatif dilaksanakan guru dengan menggunakan berbagai
instrument, baik tes tulis, tes lisan, praktik, proyek, portofolio, penugasan.
Hasil kegiatan tersebut digunakan oleh guru untuk memperbaiki proses
pembelajaran. Sedangkan oleh peserta didik digunakan sebagai bahan refleksi.
c. Asesmen Sumatif.
Assessmen Sumatif dilakukan di akhir tema, bab, unit, lingkup materi.
Instrument yang digunakan adalah tes lisan, tes tulis, praktik, dan proyek.
Jenis yang digunakan adalah penilaian harian (PH) dan penilaian akhir
semester (PAS). Nilai tersebut digunakan untuk pelaporan hasil belajar
(raport).

2. Kurikulum 2013 Kelas 2,3,5,dan 6


a. Pengertian penilaian
Penilaian adalah suatu kegiatan untuk mengetahui keberhasilan suatu program.
a. b.Tujuan Penilaian:
1) . Untuk mengumpulkan informasi.
2) . Untuk mengetahui keterlaksanaan suatu program.
3) . Untuk mengetahui kelemahan belajar peserta didik.
4) . Untuk Pengambilan keputusan yang diambil oleh guru.
5). Hasil penilaian dapat digunakan untuk menyusun program yang akan datang.
c.Jenis Penilaian ada 2:
1). Ujian
 Ujian dilaksanakan untuk menentukan kelulusan peserta didik.
 Ujian dilaksanakan pada akhir jenjang pendidikan (semester genap kelas 6)
2). Penilaian
 Penilaian Harian (PH) dilaksanakan pada setiap akhir KD.
 Penilaian Akhir Semester ( PAS ) dilaksanakan pada setiap akhir semester.
 Penilaian Akhir Tahun ( PAT ) dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.
d.Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan
menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian
kompetensi yang telah ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian
adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi
mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan peserta
didik.
 Penilaian Kurikulum 2013
Jenis Teknik Penilaian
Utama :
 Observasi guru mata pelajaran
selama 1 semester dan
- Penilaian Sikap  observasi oleh guru kelas
Penunjang
 Penilaian antar teman dan
 penilaian diri
 Tes tulis
- Penilaian
 Tes lisan
Pengetahuan
 Penugasan
 Praktek
- Penilaian  Produk
Ketrampilan  Proyek
 Portofolio

b. Pelaksana Penilaian
Pelaksana penilaian dilakukan oleh:
1). Pemerintah
2). Satuan Pendidikan
3). Pendidik
Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar Nilai proses di peroleh melalui:
Nilai Pengetahuan : 60 % rata – rata PH + 40 % nilai PAS/PAT
Nilai Ketraampilan : Rata- rata nilai Proyek, Produk dan Portofolio
c. Pelaksanaan Program Remedial dan Pengayaan
Setelah KKM ditentukan, capaian pembelajaran peserta didik dapat dievaluasi
ketuntasannya. Peserta didik yang belum mencapai KKM berarti belum tuntas, wajib
mengikuti program remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM
dinyatakan tuntas dan dapat diberikan pengayaan.
a. Remedial
 Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik
yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran remedial
diberikan segera setelah peserta didik diketahui belum mencapai KKM.
 Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan
peserta didik yang dapat dilakukan dengan cara:
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak
yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan
secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan
yang dialami oleh
peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
d. pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
4) Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan.
e. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara
f. penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
5) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
g. telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
 Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian peserta
didik pada KD yang diremedial. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan
pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai mencapai
KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester
pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai KKM,
pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapatdihentikan. Pendidik tidak
dianjurkan memaksakan untuk member nilai tuntas (sesuai KKM) kepada peserta
didik yang belum mencapai KKM.
b. Pengayaan
 Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari
kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta
didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil PH. Pembelajaran pengayaan
biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali
sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak
diakhiri dengan penilaian.
 Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait
dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran
sekolah. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan
masalah nyata. Selain itu, secara kelompok peserta didik dapat diminta untuk
menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah
nyata, tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik
secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati secara individu.
Mekanisme dan Prosedur Penentuan Kreteria Ketuntasan Minimal
(KKM)
Salah satu langkah awal bagi guru sebelum melaksanakan kegiatan
awalpembelajaran adalah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Setiap
mata pelajaran memiliki nilai KKM yang berbeda. Lebih jauh, dalam satu mata
pelajaran terdapat nilai KKM yang berbeda pada tiap aspek. Dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pendidik biar lebih leluasa dalam menentukan nilai
KKM.
Langkah awal penentuan KKM yaitu menentukan estimasi KKM di awal tahun
pembelajaran bagi mata pelajaran yang diajarkan. Penentuan estimasi ini didasarkan
pada hasil tes Penerimaan Peserta didik Baru (PPDB) bagi peserta didik baru, dan
mendasarkan nilai KKM pada nilai yang dicapai peserta didik pada kelas sebelumnya.
Penentuan KKM dapat pula ditentukan dengan menghitung tiga aspek utama dalam
proses belajar mengajar peserta didik. Secara berurutan cara ini dapat menentukan
KKM Indikator - KKM Kompetensi Dasar (KD) - KKM Mata Pelajaran.
Berikut ini langkah-langkah penghitungannya:
1. Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)
Kompleksitas merupakan tingkan kesulitan materi pada tiap indicator, kompetensi
dasar dari masing masing mata pelajaran, yang ditetapkan dengan memperhatikan hasil
analisis jumlah KD, kedalaman KD,
keluasan KD, perlu tidaknya pengetahuan prasyarat
2. Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)
Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) ini meliputi : 1) kompetensi pendidik (nilai
UKG), 2) Jumlah peserta didik dalam 1 kelas, 3) predikat akreditasi sekolah, 4)
kelayakan sarana prasarana sekolah. Sekolah yang memiliki daya dukung tinggi maka
skor yang digunakan juga tinggi.
3. Intake
Intake merupakan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik. Intake bisa didasarkan
pada hasil nilai penerimaan peserta didik baru dan nilai yang dicapai peserta didik pada
kelas sebelumnya (menentukan estimasi).
Adapun kriteria dan skala penilaian penetapan KKM dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
Kompleksitas Tinggi <65 Sedang 65-79 Rendah 8
Daya Dukung Tinggi 80-100 Sedang 65-79
Intake peserta didik Tinggi 80-100 Sedang 65-79

Jumlah KKM per KD = Jumlah total setiap aspek


Jumlah total aspek
KKM Permapel = Jumlah total KKM per KD
Jumlah Total KD
h. Kenaikan Kelas
Beberapa ketentuan yang berkaitan dengan kenaikan kelas.
1. Kenaikan kelas dilaksanakan satuan pendidikan pada setiap akhir tahun pelajaran.
2. Peserta didik dinyatakan naik kelas, apabila :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada tahun berjalan
b. Nilai sikap / perilaku minimal baik
c. Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan minimal 2 mata pelajaran
d. Prosentase kehadiran selama satu tahun pelajaran minimal 85 % dari hari
efektif
belajar
3. Peserta didik dinyatakan harus mengulang dikelas yang sama:
a. Jika terdapat tiga mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan
minimal
b. Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi
atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi
yang ditargetkan.
Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1),siswa dinyatakan lulus
dari MI NU Khoiriyah ,apabila :
b. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
c. Memperoleh nilai sikap / perilaku minimal baik Persentasi kehadiran minimal
75%
d. Lulus Ujian Madrasah

Anda mungkin juga menyukai