Anda di halaman 1dari 14

KKG 2019-2020

LAPORAN KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG)

A. Bagian Awal
1. Judul Diklat : Kegiatan Kelompok Kerja Guru
2. Pelaksanaan : Oktober 2018 s.d Maret 2019
3. Tempat : SD di lingkungan Gugus P.Antasari dan Gugus Gajah Mada
4. Tujuan : Meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan ketrampilan Guru SD agar
mampu melaksanakan tugasnya secara profesional sesuai dengan standar
kompetensi guru yang telah ditetntukan.
5. Lama Pelaksanaan : 18 kali Pertemuan
6. Surat Penugasan : SD Negeri 02 Asemdoyong
B. Bagian Isi
I. MATERI
A. Kebijakan Pemerintah K.13 dan KTSP

Memasuki tahun pelajaran 2018/2019 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupeten


Pemalang melajutkan implementasi kurikulum 2013 untuk sekolah yang inti dan sekolah
imbas yang telah ditunjuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang,
tetapi untuk sekolah yang tidak ditunjuk tetap melaksanakan kurikulum 2006 atau KTSP.
B. Penyusunan Silabus

Secara umum proses penyusunan silabus terdiri atas delapan langkah utama sebagai
berikut:
1.      Mengisi Kolom Identitas Mata Pelajaran
2.      Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
3.      Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
4.      Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
5.      Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
6.      Penentuan Jenis Penilaian
7.      Menentukan Alokasi Waktu
8.      Menentukan Sumber Belajar
C. Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester

Langkah-langkah dalam merancang prota


1. Menelaah jumlah KD atau tema dan subtema pada suatu kelas.
2. Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.
3. Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam KD atau
subtema
Adapun langkah-langkah perancangan program semester, meliputi:
1. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan kebutuhan
tingkat satuan pendidikan.
2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu pembelajaran efektif, dan
waktu pembelajaran efektif (per minggu).
3. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE) setiap
bulan dalam satu tahun
4. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu subtema serta
mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta analisis materi.

D. Penyusunan Pemetaan KD

Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan
utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata
pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator
2. Menentukan tema
3. Identifikasi dan analisis Standar Kompetensi, Kompetensi dasar dan Indikator
4. Menetapkan Jaringan Tema

E. Penyusunan RPP
Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi
Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber
Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing,
namun semua merupakan suatu kesatuan.
F. Penyusunan Bahan Ajar
Langkah langkah pembuatan bahan ajar
1. Analisis kebutuhan bahan ajar, meliput :
o Standar kompetensi
o Kompetensi dasar
o Indikator ketercapaian hasil belajar
o Materi pokok
o Pengalaman belajar
2. Analisis sumber belajar
o Kriteria Ketersediaan
o Kriteria Kesesuaian
o Kriteria Kemudahan
3. Analisis Karakteristik Siswa
4. Memilih dan Menentukan Bahan Ajar dengan prinsip relevansi, konsistensi,
kecukupam

G. Pembelajaran PAIKEM
Dalam model PAIKEM ini, guru dituntut untuk dapat melakukan kegiatan
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa melalui pembelajaran, aktif, inovatif, kreatif,
efektif, menyenangkan yang pada akhirnya membuat siswa dapat menciptakan membuat
karya, gagasan, pendapat, ide atas hasil penemuannya dan usahanya sendiri, bukan dari
gurunya.

PAIKEM dikembangkan berdasarkan beberapa perubahan/peralihan:


a. Peralihan dari belajar perorangan
b. Peralihan dari belajar dengan cara menghafal ke belajar untuk memahami
c. Peralihan dari teori pemindahan pengetahuan ke bentuk interaktif, keterampilan
proses dan pemecahan masalah;
d. Peralihan paradigma dari guru mengajar ke siswa belajar;
e. Beralihnya bentuk evaluasi tradisional ke bentuk authentic assessment seperti
portofolio, proyek, laporan siswa, atau penampilan siswa (Shadiq dala
3. Karakteristik PAIKEM
a. Berpusat pada siswa (student-centered )
b. Belajar yang menyenangkan (joyfull learning);
c. Belajar yang berorientasi pada tercapainya kemampuan tertentu
(competency-based learning);
d. Belajar secara tuntas (mastery learning);
e. Belajar secara berkesinambungan (continuous learning);
f. Belajar sesuai dengan ke-kini-an dan ke- disini-an (contextual
learning).

H. Membuat Catatan Refleksi Pembelajaran


Mengkaji, mengevaluasi dan melihat kembali apa yang dilakukan ketika proses
mengajar disebut refleksi pembelajaran. Berbagai teknik dapat dipilih untuk digunakan oleh
guru sebagai alat merefleksikan mengajar.
1) Jurnal atau catatan harian.
2) Catatan mengajar.
3) Survey dan kuesioner.
4) Rekaman secara audio atau video
5) Observasi.
6) Penelitian berbasis kelas.
I. Perencanaan Penilaian Harian, PTS dan PAS
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pada PP. Nomor 19
tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Prinsip Penilaian
a) Sahih (valid)
b) Objektif,
c) Adil
d) Terpadu
e) Terbuka
f) Menyeluruh dan berkesinambungan
g) Sistematis
h) Menggunakan acuan kriteria
i) Akuntabel
Penilaian Harian (PH)
Penilaian harian dilakukan oleh pendidik setelah menyelesaikan satu
kompetensi dasar pada muatan pelajaran tertentu.
Penilaian Tengah semester (PTS)
Penilaian tengah semester dilaksanakan oleh satuan pendidikan setelah
menyelesaikan beberapa kompetensi dasar tiap muatan pelajaran pada tiap
tengah semester
Penilaian Akhir Semester (PAS)
Penilaian akhir semester dilakukan pada satuan pendidikan setelah
menyeleasikan semua kompetensi dasar pada tiap muatan pelajaran yang ada
dalam satu semester.

J. Penyusunan KKM
KKM adalah kriteria ketuntasan minimal belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan
dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan.KKM dirumuskan setidaknya dengan
memperhatikan 3 (tiga) aspek: karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata
pelajaran (kompleksitas materi atau kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya
dukung) pada proses pencapaian kompetensi.Penentuan KKM mata pelajaran pada satuan
pendidikan dapat dilakukan antara lain dengan cara berikut.
 Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran pada masing-masing tingkat kelas
dalam satu tahun pelajaran.
 Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata
pelajaran (kompleksitas materi atau kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan
(daya dukung) dengan memperhatikan komponen-komponen berikut.
KKM KD, dirumuskan

KKM Muatan Pelajaran dirumuskan


Setelah KKM muatan pelajaran ditentukan, maka dapat digunakan untuk membuat
predikat nilai dengan menggunakan interval.Rumus interval inai untuk predikat
adalah (Nilai maksimum – Nilai KKM) : 3
Misalkan hasil perhitungan KKM bahasa Indonesia adalah 75, maka interval nilai
(100-75) : 3 = 8,3
Sehingga interval nilai < 75 , predikat D
75< Nilai <83,4 predikat C
78,4 ≤ Nilai ≤91,7 predikat B
Nilai ≥ 91,8 predikat A
K. TEKNIK PENILAIAN PEMBELAJARAN
Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan secara komplementer (saling
melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Teknik penilaian yang dimaksud
antara lain :
1. Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat benar atau
salah. Tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.
2. Observasi
3. Penugasan
4. Portofolio
5. Projek .
6. Produk (hasil karya) .
7. Inventori
8. Jurnal
9. Penilaian diri
10. Penilaian antarteman
.
L. Penyusunan Soal HOTS

HOTS atau higher order thinking skill adalah proses berpikir tingkat tinggi. Dalam
taksonomi bloom yang direvisi Anderson menduduki level C4, C5 dan C6, analisis,
evaluasi. dan kreasi. HOTS adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif,
metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi
Langkah-Langkah Menyusun Soal HOTS
1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
2. Menyusun kisi-kisi soal
Kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru dalam: (a) memilih KD yang dapat
dibuat soal-soal HOTS, (b) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang
akan diuji, (c) merumuskan indikator soal, dan (d) menentukan level kognitif.
3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual.
4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal
Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal
HOTS.Kaidah penulisan butir soal HOTS, agak berbeda dengan kaidah penulisan
butir soal pada umumnya.
5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban

M. Analisis Masalah dan Hipotesis dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Masalah-masalah dalam pelaksanaan pembelajaran :


1) Dari segi Guru
a. Guru mendapat kesulitan menerapkan metode pembelajaran yang tepat dan
bervariasi.
b. Kepribadian guru secara keseluruhan belum bisa diteladani peserta didik.
c. Penerapan tugas sebagai pengajar, pendidik, pelatih belum dapat berjalan
optimal.
d. Guru mendapat kesulitan dalam menentukan dan mengidentifikasi materi
esensial dan materi sulit.
e. Komitmen, kinerja, dan keikhlasan guru dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran belum sesuai harapan.
f. Guru masih mengandalkan Lembaran Kegiatan Peserta didik (LKS) yang dijual
penerbit untuk pekerjaan rumah peserta didik karena kesulitan dalam
mengembangkan LKS sendiri. Padahal seharusnya LKS yang dikerjakan
peserta didik disesuaikan dengan kondisi peserta didik pada sekolah yang
bersangkutan.
g. Guru kesulitan menerapkan disiplin bagi peserta didik dalam belajar.
h. Kemampuan guru masih kurang dalam mengelola laboratorium, sehingga
kesulitan menyajikan materi sains secara praktek.
i. Guru kesulitan dalam mengembangkan media pembelajaran yang sesuai.
j. Guru kesulitan membuat alat evaluasi belajar dan mengembangkan Emosional
Spiritual Question (ESQ).
2) Dari segi kurikulum
a. Isi kurikulum yang padat menyulitkan guru untuk mencapai target yang hendak
dicapai dan menerapkan pendidikan pada peserta didik sehingga menghambat
kemampuan peserta didik berpikir tingkat tinggi.
b. Pelaksanaan kurikulum dan evaluasi hasil belajar cenderung pada ranah
kognitif, sehingga ranah afektif dan psikomotor cenderung tidak diterapkan.
c. Materi cenderung lebih tinggi untuk tingkat kemampuan peserta didik.
d. Kurikulum yang sering berubah membuat guru sulit menjalankannya di
sekolah.
3) Dari segi peserta didik
a. Minat baca, motivasi belajar, dan daya nalar peserta didik relatif rendah.
b. Kemandirian dan strategi belajar kurang baik.
c. Kurang efektif memanfaatkan waktu dan sumber belajar.
d. Aktivitas bertanya di kelas rendah.
e. Mudah terpengaruh oleh dampak negatif teknologi.
4) Dari segi manajerial
a. Kurangnya perhatian pimpinan terhadap sarana dan prasarana sains baik
laboratorium maupun media.
b. Pelatihan meningkatkan mutu guru belum merata.
c. Supervisi oleh kepala sekolah dan pengawas belum optimal.
d. Kurangnya reward bagi guru yang kinerja baik, dan sebaliknya
5) Dari segi orang tua
a. Kurangnya perhatian orang tua, disiplin, kepedulian, bimbingan belajar, dan
fasilitas belajar di rumah.
b. Kuatnya pengaruh televisi di rumah sedangkan orang tua tidak dapat
mencegahnya.
c. Banyaknya orang tua yang tidak mengenali bakat anaknya.
d. ingginya harapan orang tua dibandingkan kemampuan anaknya
6) Dari segi pemerintah
a. Kurang optimalnya perhatian pemerintah dalam pengadaan sarana, fasilitas
laboratorium, dan buku-buku perpustakaan sekolah.
b. Adanya intervensi birokrat yang terlalu jauh terhadap kebijakan pendidikan.
7) Dari segi lingkungan atau masyarakat
a. Lingkungan masyarakat kurang kondusif mendukung suasana belajar.
b. Kemajuan teknologi berpengaruh negatif terhadap konsentrasi belajar peserta
didik.
c. Pendidikan agama kurang memadai.
d. Tidak aktifnya kegiatan organisasi di masyarakat yang dapat membangun
kreativitas peserta didik.

N. Membuat Proposal PTK


Proposal PTK adalah serangkaian laporan perencanaan sebelum pelaksanaan
penelitian. Proposal PTK harus mendapat persetujuan kepala Sekolah sebagai atasan
langsung guru. Jika proposal PTK sudah di sahkan maka Sekolah akan membuatkan surat
ijin penelitian PTK sehingga pelaksanaan peneltian tindakan kelas bisa segera
dilaksanakan. Format Proposal PTK sebagai berikut :
JUDUL
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Identifikasi Masalah
3. Analisis Masalah
4. Rumusan Masalah
5. Tujuan Penelitian
6. Manfaat Penelitian
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Penelitian Tindakan Kelas
a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
b. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
2. ………….
3. ………….
dst
(Poin 2, 3, dst sesuaikan dengan judul)
C. METODOLOGI PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
3. Deskripsi Per Siklus
a. Siklus I
b. Siklus II
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. RPP
2. Instrumen Pengumpul Data

O. Menyusun Laporan PTK


Laporan penelitian biasanya terdiri dari tiga bagian, bagian awal, bagian isi atau pokok,
bagian akhir. Namun, aspek – aspek yang tercakup dalam masing – masing bagian bisa
bervariasi. Hal ini bergantung pada jenis penelitian maupun lembaga penelitian atau
lembaga penyandang dana penelitian.
                               I.  Bagian Awal
o Halaman Judul
o Halaman Pengesahan
o Abstrak
            Ditulis dengan ringkas dan jelas hal-hal pokok tentang
 Tujuan penelitian
 Metode penelitian dan
 Hasil penelitian. Ditulis satu spasi tanpa judul / sub judul.  Ditulis maksimal
satu halaman.
o Kata Pengantar
Minimal memuat ucapan syukur kepada Allah SWT, dan ucapan terima kasih pada
berbagai pihak yang telah membantu pelaksanaan PTK. Tidak harus ditanda tangani,
cukup dengan nama peneliti utama/ketua peneliti.
o Daftar Isi
Memuat pokok-pokok PTK dari halaman judul sampai lampiran-lampiran.
Sistematika penulisan daftar isi menggunakan sistematika yang lazim, seperti pada
skripsi atau tulisan ilmiah lainnya.
o Daftar Tabel (jika ada)
Jika dalam laporan PTK trdapat lebih dari dua buah tabel, maka perlu dibuat daftar
tabel tersendiri. Daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, dan halaman tabel
tersebut berada.
o Daftar Gambar (jika ada)
Jika dalam laporan PTK trdapat lebih dari dua buah gambar, maka perlu dibuat daftar
tabel tersendiri. Daftar gambar memuat nomor gambar, judul gambar, dan halaman
gambar tersebut berada.
o Daftar Lampiran
Segala sesuatu yang dilampirkan ditulis di sini. Berisi nomor lampiran, judul
lampiran, halaman berapa lampiran tersebut dilampirkan. Sebaiknya lampiran-
lampiran disusun secara kornologis.
                           II.  Bagian Isi
BAB I: PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Diskripsi masalah, data awal yang      mendukung adanya     masalah dan akar timbulnya
masalah dengan            menunjukkan   pada lokasi penelitian dan waktu serta          
penjelasan pentingnya masalah itu dipecahkan.
2. Rumusan Masalah
Diharapkan kalimat tanya.
3. Tujuan Penelitian
Disesuaikan dengan rumusan masalah.
4. Manfaat Penelitian
Sesuaikan dengan apa yang direncanakan pada proposal,      namun peneliti dapat
mengembangkannya.
BAB II: LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
B. Hasil Penelitian Terdahulu
C. Kerangka Pemikiran
D. Hepotesis Tindakan
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Data dan Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Validitas Data
F. Teknik Analisis Data
G. Indikator Kinerja
H. Prosedur Penelitian
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Kondisi Awal
Diuraikan kondisi awalnya, disajikan dengan menggunakan tabel atau grafik.
2. Deskripsi Hasil Siklus I
o Perencanaan Tindakan
a. Kegiatan Awal(Apersepsi)
b. Kegiatan Inti
c. Penutup
o Pelaksanaan Tindakan
Tindakannya apa sesuai perencanaan awal, prosesnya seperti apa
o Pengamatan Tindakan
a. Prosesnya Bagaimana
b. Hasilnya Apa
o Refleksi
Mana yang sudah atau belum berhasil, mengapa dan bagaimana   tindakan
selanjutnya.
3. Deskripsi Hasil Siklus II (seperti siklus I)
o Perencanaan Tindakan
a. Kegiatan Awal(Apersepsi)
b. Kegiatan Inti
c. Penutup
o Pelaksanaan Tindakan
Tindakannya apa sesuai perencanaan awal, prosesnya seperti apa
o Pengamatan Tindakan.
a. Prosesnya Bagaimana
b. Hasilnya Apa
o Refleksi
Mana yang sudah atau belum berhasil, mengapa dan bagaimana tindakan
selanjutnya.
4. Deskripsi Hasil Siklus III dst, seperti siklus I
Pembahasan (Diskusi)
1. Pembahasan Tindakan
2. Pembahasan Hasil Pengamatan
3. Pembahasan Hasil Refleksi
5. Hasil Penelitian
Diambil dari hasil pembahasan, khususnya hasil pembahasan refleksi.
Berdasarkan pada data empirik dan berupa proposisi, pada bab ini ada dua
kemungkinan yaitu mendukung hipotesis atau menolak hipotesis.
                        BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Sintesis dari berbagai temuan penelitian, bersifat terpadu dan menyeluruh,
mengemukakan seluruh hasil penelitian sebagai kesatuan yang utuh dari data yang
bersifat terpisah.
2. Saran
Berikan saran tindak lanjut berdasarkan simpulan yang diperoleh baik yang menyangkut
segi positif maupun negatifnya. Didasarkan pada kesimpulan penelitian yang diperoleh,
dijabarkan secara terperinci, dan bersifat operasional, mudah dimengerti
III.  Bagian Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan
sistem yang telah dibakukan secara konsisten.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Berisi rancangan materi/ bahan ajar, semua instrumen penelitian, contoh jawaban siswa,
dokumen/ foto kegiatan, ijin penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu .

P. Seminar Hasil PTK


Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan seminar PTK antara lain:
1. Waktu dan tempat pelaksanaan seminar
Pelaksanaan seminar hasil PTK sebaiknya dilakukan di luar jam pembelajaran,
Penyaji, Moderator, dan Notulis
Sebelum pelaksanaan seminar harus ditentukan siapa penyaji, moderator, notulis
serta peserta yang akan diundang,
Administrasi Seminar
Administrasi yang diperlukan pada saat seminar adalah surat undangan seminar, SK
kepanitiaan, daftar hadir, berita acara, notulen serta foto kegiatan.
Dokumen tersebut digunakan sebagai bukti fisik bahwa PTK yang diajukan untuk
penilaian angka krredit sudah diseminarkan.  Berikut ini adalah contoh susunan
acara kegiatan seminar laporan PTK.
1. Pembukaan
2. Sambutan dari kepala sekolah
3. Pemaparan laporan PTK
4. Masukan, saran dan tanya jawab
5. Pembacaan kesimpulan hasil seminar
6. Penutup
. II. TINDAK LANJUT
1. Menyusun silabus,prota, promes, pemetaan KD, RPP, bahan ajar, KKM, soal HOTS
2. Mempraktikkan pembelajaran PAIKEM di satuan pendidikan masing-masing
3. Membuat refleksi, menganalisi masalah pembelajaran dan menindaklajutinya.
4. Membuat proposal PTK

III. PENUTUP
Demikian laporan ini saya buat, agar dapat bermanfaat dan digunakan seperlunya.
C. Bagian Akhir ( Lampiran )
1. Surat Tugas
2. Matriks Ringkasan
Institusi
Nama Peran Tempat Waktu
penyelen Nara Sumber Dampak
Kegiatan Guru kegiatan kegiatan
g gara
Kegiatan Pesert Gugus SDN se Pukul Lihat lampiran Peningkatan
Kolektif a Gajah Gugus 10.30- jadwal kompetensi
Guru Mada dan Gajah 12.30 guru
/Kelompok gugus Mada dan WIB ,setiap professional
Kerja Guru Pangeran Pangeran hari Sabtu serta wawasan
(KKG) Antasari, Antasari dari tanggal pendidikan
Korwil secara 30 guru dalam
Taman bergiliran September mengembangk
2018 s.d 03 an proses
Maret 2019 pembelajaran
yang
bermakna bagi
siswa di gugus
Gajah Mada
dan pangeran
Antasari

Asemdoyong, 11 Maret 2019

Mengetahui
Kepala SDN 02 Asemdoyong, Penyusun ,

Yatiman,S.Pd.SD Subekhi,S.Pd.
NIP 19620903 198304 1 005 NIP 19650814 200801 1 003

Anda mungkin juga menyukai