Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN SILABUS MATA

PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN


ISLAM DI MI
Pengertian silabus

Silabus adalah salah satu bagian dari kurikulum yang sangat penting bagi
pendidikan karena tanpa adanya silabus maka kita tidak akan tahu apa saja
yang akan di pelajari pada saat itu atau bisa di istilahkan juga sebagai
rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu, sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran,
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian
Prinsip-Prinsip
Pengembangan silabus

1. Ilmiah
2. Relevan
3. Sistematis
4. Konsisten
5. Memadai
6. Aktual
7. Fleksibel
8. Menyeluruh
Unit Waktu Silabus
a) Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh lokasi waktu yang disediakan untuk mata
pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
b) Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per-semester, per-tahun,
dan alokasi waktu mata pelajaran yang lain yang sekelompok.
c) Implementasi pembelajaran per-semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang
tersedia pada struktur kurikulum khusus untuk SMK/MAK menggunakan penggalan silabus
berdasarkan
d) Satuan kompetensi
Pengembangan Silabus
a) Disusun secara mandiri oleh guru
b) Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan
silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk
kelompok guru mata pelajaran.
c) Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara
bersama.
d) Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung
dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/
e) Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk
sebuah tim
Langkah-Langkah
pengembangan silabus Komponen silabus
a) Identifikasi

a. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar b) Standar Kompetensi

b. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran c) Kompetensi Dasar

c. Mengembangkan kegiatan pembelajaran d) Materi Pokok

d. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi e) Pengalaman Belaja

e. Penentuan jenis penilaian f) Indikator

f. Menentukan alokasi waktu g) Penilaian

g. Menentukan sumber belajar h) Alokasi Waktu


i) Sumber/Bahan/Alat pembelajaran
Indikator Dalam Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Pengertian indicator Fungsi Indikator

1. Pedoman dalam mengembangkan materi


pembelajaran
1. Indikator merupakan penada
pencapaian kompetensi dasar yang
2. Pedoman dalam mendesain kegiatan
ditandai oleh perubahan perilaku yang pembelajaran
dapat diukur yang mencangkup sikap 3. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar
pengetahuan, dan keterampilan 4. Pedoman dalam merancang dan
melaksanakan penilaian hasil belajar
mekanisme
Pengembangan indikator

1. Menganalisis tingkat kompetensi dalam standar kompetensi dan


kompetensi dasar
2. Menganalisis karakteristik mata pelajaran, peserta didik dan sekolah
3. Menganalisis kebutuhan dan potensi
Merumuskan Indikator

a. Setiap Kompetensi Dasar dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator.


b. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan
dalam SK dan KD.
c. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hierarki kompetensi.
d. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat kompetensi dan materi
pembelajaran.
e. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga menggunakan kata kerja
operasional yang sesuai.
f. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator pnilaian yang mencakup ranah
kognitif, afektif, dan/atau psikomotorik.
Merumuskan Indikator

Indikator penilaian merupakan pengembangan lebih lanjut dari


indikator.Indikator penilaian perlu dirumuskan untuk dijadikan pedoman
penilaian bagi guru, peserta didik maupun evaluator di sekolah. Dengan
demikian indikator penilaian bersifat terbuka dan dapat diakses dengan
mudah oleh warga sekolah. Setiap penilaian yang dilakukan melalui tes dan
non-tes harus sesuai dengan indikator penilaian.
Manfaat indicator penilaian

a. Guru dalam mengembangkan kisi-kisi penilaian yang dilakukan melalui tes (tes tertulis seperti ulangan
harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester, tes praktik, dan/atau tes perbuatan) maupun
non-tes
b. Peserta didik dalam mempersiapkan diri mengikuti penilaian tes maupun non-tes. Dengan demikian
siswa dapat melakukan self assessment untuk mengukur kemampuan diri sebelum mengikuti penilaian
sesungguhnya
c. Pimpinan sekolah dalam memantau dan mengevaluasi keterlaksanaan pembelajaran dan penilaian di
kelas; dan Orang tua dan masyarakat dalam upaya mendorong pencapaian kompetensi siswa lebih

maksimal.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai