Anda di halaman 1dari 5

C.

Silabus

1. Pengertian Silabus

Silabus merupakan salah satu hal yang diperlukan oleh pihak-pihak yang terkait dalam
bidang akademik, terutama bagi pendidik dan peserta didik. Silabus berasal dari bahasa Latin
“syllabus” yang berarti daftar, tulisan, ikhtisar, ringkasan, isi buku (Komaruddin, 2000:239).
Silabus menurut Sanjaya (2007) adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Menurut BNSP (2006)
silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar.1

Silabus merupakan pengembangan kurikulum yang menjabarkan standar kompetensi dan


kompetensi dasar yang ingin dicapai, pokok-pokok dan uraian materi yang perlu dipelajari
peserta didik. Silabus sebagai pengembangan kurikulum dan pembelajaran dalam
implementasinya oleh pendidik dijabarkan dalam rencana dan pelaksanaan pembelajaran sampai
pada penilaian hasil belajar. Pendidik mengkaji dan mengembangkan silabus secara
berkelanjutan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan hasil evaluasi pembelajaran
melalui refleksi maupun melalui penelitian tindakan kelas dan evaluasi hasil belajar melalui tes
dengan prosedur yang benar dan standar.2 Silabus menerangkan tujuan yang wajib dicapai untuk
menggapai tujuan pendidikan serta tata cara yang hendak digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut. Tidak hanya itu, silabus pula memuat metode evaluasi yang digunakan untuk menguji
tingkatan keberhasilan pendidikan, apakah sudah dapat dikatakan berhasil atau belum. Tujuan
silabus dalam rencana pelaksanaan pembelajaran diantaranya adalah untuk mempermudah serta

1
H Syaiful Sagala, ‘Silabus Sebagai Landasan Pelaksanaan Dan Pengembangan Pembelajaran Bagi Guru Yang
Profesional’, Jurnal Tabularasa Pps Unimed, 5.1 (2008), 11–22.
2
Sagala.
meningkatkan hasil proses pembelajaran dan menyusun berbagai rencana belajar-mengajar
secara professional yang sistematis.3

2. Tahap Pengembangan Silabus

Terdapat lima tahapan yang harus dilewati dalam mengembangkan sebuah silabus,
yaitu perencanaan, pelaksanaan, perbaikan, pemantapan, dan penilaian silabus. Berikut adalah
tahapan pengembangan silabus dalam buku karangan Zaenuri dan kawan-kawan:

1) Perencanaan
Perencanaan dilakukan oleh guru guna mempersiapkan rancangan dalam
menyampaikan pelajaran untuk siswa kedepannya. Tanpa adanya perencanaan,
pelaksanaan pembelajaran dapat melenceng dari tujuan pembelajaran.
2) Pelaksanaan
Untuk menyusun silabus harus memperhatikan semua aspek yang berkaitan dengan
mata pelajaran yang akan diajarkan dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
3) Perbaikan
Silabus yang akan digunakan dalam kegiatan harus dikaji ulang terlebih dahulu.
Pengkajian dapat dilakukan dengan melibatkan orang yang ahli di bidangnya, seperti
spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian,
psikologis, guru, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas pendidikan,
perwakilan orang tua siswa, dan bahkan siswa itu sendiri.
4) Pemantapan
Hasil pengkajian ulang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
memperbaiki silabus sebelumnya. Jika kriteria rancangan silabus sudah terpenuhi,
selanjutnya dapat disampaikan kepada dinas pendidikan dan pihak yang
berkepentingan lainnya.
5) Penilaian
Silabus Penilaian silabus dapat dilakukan secara berkala berdasarkan model-model
penilaian kurikulum.4
3
Rachmi Marsheilla Aguss and others, ‘Pelatihan Pembuatan Perangkat Ajar Silabus Dan Rpp Smk Pgri 1 Limau’,
Journal of Social Sciences and Technology for Community Service (JSSTCS), 2.2 (2021), 48
<https://doi.org/10.33365/jsstcs.v2i2.1315>.
4
Ahmad Zainuri and others, Telaah Kurikulum Tingkat Dasar Dan Menengah (Kajian Teori), 2021
<https://www.google.co.id/books/edition/TELAAH_KURIKULUM_TINGKAT_DASAR_DAN_MENEN/l9FcEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=Zainuri,+Ahmad.+Telaah+Kurikulum+Tingkat+Dasar+Dan+Menengah+
3. Prinsip Pengembangan Silabus
Untuk memperoleh silabus sebuah mata pelajaran tertentu yang baik, dalam
pengembangannya perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Ilmiah: Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan atau didasarkan pada ilmu
pengetahuan
b. Relevan: Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus harus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional
dan spiritual peserta didik.
c. Sistematis: Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, waktu, dan sumber belajar saling terkait antara satu dengan yang lainnya.
d. Konsistensi: Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar serta sistem
penilaian yang digunakan.
e. Memadai: Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi
dasar.
f. Aktual dan Kontekstual: Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan
ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel: Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keberagaman
peserta didik,pendidik serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
h. Menyeluruh: Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, dan psikomotor). Ketiga ranah kompetensi tersebut, proses penilaiannya
dilakukan secara menyeluruh dan terpadu.
i. Efektivitas: silabus yang efektif adalah yang dapat diwujukan dalam pembelajaran di
kelas, keefektifan silabus dapat dilihat dari kesenjangan yang terjadi dalam
pembelajaran di kelas, oleh karenanya ketika pengembangan silabus penting bagi
guru atau pengembang silabus harus memperkirakan situasi nyata di dalam kelas agar

(Kajian+Teoritik).&pg=PA151&printsec=frontcover>.
kendala-kendala yang mungkin terjadi dapat diantisipasi sehingga tidak terjadi
kesenjangan yang terlalu lebar. Karena pada dasarnya, guru atau pengembang silabus
ditunut untuk menciptakan perencanaan pembelajaran yang efektif dan efisien.5
4. Komponen Silabus
Dalam pembuatan silabus, tugas guru adalah menjabarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Menurut Peraturan Pemerintah tersebut, Pasal 20, Perencanaan proses
pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat
sekurangkurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar,
dan penilaian hasil belajar. Pengembangan silabus memerlukan pemahaman materi, aspek
pembelajaran, dan komponen silabus. Unit pengembangan silabus mata pelajaran ini
ditekankan pada pemahaman komponen-komponen silabus dan dilanjutkan langsung
dengan praktik penyusunan silabus. Komponen-komponen silabus meliputi:
a) Standar kompetensi
Standar kompetensi mata pelajaran adalah batas dan arah kemampuan yang harus
dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran
suatu mata pelajaran tertentu, kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan siswa
untuk suatu mat pelajaran, kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus
dimiliki siswa, kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam dalam suatu mata
pelajaran tertentu.
b) Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang harus
dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan guru
mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran.Misalnya, mampu
menyelesaikan diri dengan lingkungan dan sebagainya.
c) Materi Pembelajaran
Bahan pembelajaran yang nantinya akan diajarkan.
d) Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
e) Indikator pencapaian

5
Ahmad Zubaidi, ‘Model-Model Pengembangan Kurikulum Dan Silabus Pembelajaran Bahasa Arab’, Cendekia:
Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 13.1 (2015), 107 <https://doi.org/10.21154/cendekia.v13i1.240>.
Penjabaran dari kompetensi dasar yaitu berupa perilaku yang dapat diukur atau di
observasi untuk melihat ketercapaian dari kompetensi dasar yang menjadi acuan
penilaian suatu mata pelajaran.
f) Penilaian
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis
maupun
lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya yang berupa proyek atau
produk
g) Alokasi waktu
Alokasi waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai masing-masing
kompetensi dasar.
h) Sumber belajar
Sumber Belajar sumber belajar yang nantinya digunakan dalam proses belajar
mengajar.6

6
Sahadir Nasution, Rayendriani Fahmei Lubis, and Eka Sustri Harida, ‘Analisis Kesesuaian Jurnal Perkuliahan Dosen
Dengan Silabus Pembelajaran Tbi’, TAZKIR: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Dan Keislaman, 3.1 (2017), 105.

Anda mungkin juga menyukai