Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fitriani

Nim : 12211193098

Kelas : Tafis 5A

Matkul : Telaah kurikulum perencanaan pembelajaran fisika

JAWABAN

1. Menurut tuntutan kurikulum yang berlaku, perencanaan pembelajaran yang ideal adalah
menempatkan peserta didik sebagai pihak yang paling aktif dalam kegiatan proses belajar
dan tenaga pendidik sebagai pendamping selama proses tersebut. Selain itu, perencanaan
pembelajaran juga harus menekankan pada penguatan pendidikan karakter peserta didik.
Perencanaan yang ideal menurut tuntutan kurikulum tentunya telah memenuhi kriteria yang
harus dilakukan dalam pembelajaran. Sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku,
perencanaan setidaknya meliputi tiga hal pokok, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, kemudian
penutup. Dalam satu paket perencanaan tersebut telah tergambarkan model
pembelajarannya dengan jelas. Kemudian di dalam strategi hingga taktik mengajar juga
telah disebutkan pada rencana pembelajarannya. Uzer Usman dalam bukunya “Menjadi
Guru Profesional” menyebutkan persiapan mengajar yang baik harus memenuhi kriteria:
• Materi dan tujuan mengacu pada garis besar program pengajaran.
• Proses belajar mengajar menunjang pembelajaran aktif dan mengacu pada analisis materi
pelajaran.
• Terdapat keselarasan antara tujuan, materi dan alat penilaian.
• Dapat dilaksanakan.
• Mudah dimengerti/dipahami.
Dalam perencanaan pembelajaran hal yang perlu ditampilkan pertama kali adalah Standar
Kompetensi (SK). Selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD) sebuah topik, dari
topik yang akan dibahas kemudian ditentukan pula indikator yang akan dicapai. Berikutnya
menyebutkan tujuan pembelajaran yang seterusnya diberikan gambaran/deskripsi singkat
materi yang akan disampaikan. Kemudian menyebutkan pendekatan dan metode yang akan
dipakai. Sedangkan didalam kegiatan inti hingga kegiatan akhir menyebutkan taktik yang
akan dilakukan meliputi membuka dengan doa, menyampaikan materi pertemuan selanjutnya
serta doa penutup. Dibagian akhir disebutkan pula sumber ajar, alat, media, teknik penilaian,
bentuk penilaian, intrumen dan kriteria penilaian.

2. Pembelajaran yang dilakukan sebenarnya dapat saja dijalankan tanpa mengikuti alur. Namun,
pembelajaran yang diselenggarakan jadi sulit untuk diukur tingkat ketercapaiannya. Dengan
demikian, idealnya memang pembelajaran yang dilakukan ialah mengikuti alur tersebut. Ini
akan memberikan kesan bahwa pembelajaran yang dilakukan step by step atau langkah demi
langkah. Dalam alur ini, pendahuluan atau kegiatan awal dimaksudkan untuk memberi
pancingan dan curah pendapat (brain storming) agar dapat diarahkan pada materi pelajaran.
Sementara itu, kegiatan inti merupakan langkah praktik yang dipakai dalam kegiatan belajar
seperti penggunaan metode ajar. Pada bagian akhir hendaknya diberikan kesimpulan sehingga
apa yang telah dipelajari akan diulas dan disimpulkan dengan lebih singkat untuk mudah
dipahami siswa.

3. Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan
(SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh
kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan
alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa Program Tahunan merupakan
program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang
hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun
pelajaran dimulai,karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran
berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem
penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi (satuan pendidikan,
mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu dan
keterangan. Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah
dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena
merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya. Program tahunan
merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh
guru mata pelajaran yang bersangkutan sebagai pedoman bagi pengembangan program-
program selanjutnya, seperti program semester, program mingguan, dan program harian atau
program pembelajaran setiap pokok bahasan. Program tahunan memuat penjabaran alokasi
waktu tiap-tiap standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas
selama satu tahun pelajaran. Program tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada
program semester. Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun
pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program
berikutnya. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan (Mulyana, 2004 : 95)
Kesimpulan : Prota, dibutuhkan sebagai pedoman untuk pembelajaran selanjutnya.
(Sumber:http://noviardhiati.blogspot.com/2013/05/program-tahunan-program-
semester.html)

4. Suchman dalam Arikunto 2008: menjelaskan bahwa evaluasi adalah proses untuk menentukan
hasil yang telah di capai dalam beberapa kali kegiatan yang telah direncanakan untuk
mencapai suatu tujuan. Jadi evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk membandingkan antara
hasil yang telah di capai dengan rencana yang telah ditentukan. secara eksplisit dinyatakan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran di dalam kelas
antara adalah kompetensi guru, metode pembelajaran yang dipakai, kurikulum, sarana dan
prasarana, serta lingkungan pembelajaran baik lingkungan alam, (psiko)sosial dan budaya
(Depdikbud,1994).
Dari data tersebut dapat dijelaskan populasi dalam penelitian ini sebesar 178 orang. Dasar
pengambilan sampel dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto
(2003:112), bahwa: "Apabila jumlah subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat
diambil antara 10% ± 15% atau 20% ± 25% atau lebih. Berpedoman dari pendapat
Suharsimi Arikunto di atas, sampel penelitian untuk evaluasi kognitif dan psikomotor
ditetapkan sebesar 25 %, yaitu 25/100 x 178 = 44,5 dibulatkan menjadi 44 siswa kelas X
SMAN 1 Ambarawa yang dipilih secara acak.

5. Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus


a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
b. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai
dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta
didik.
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai
kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator,
materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
f. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik,
serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor).

Anda mungkin juga menyukai