Anda di halaman 1dari 3

ERUPSI

A. Pengertian Erupsi
Erupsi adalah proses keluarnya lava dan gas dari gunung berapi. Proses keluarnya
material tersebut terbagi menjadi dua macam, yaitu letusan dan nonletusan. Erupsi
letusan adalah erupsi yang disertai dengan tekanan tinggi yang membuat material
padat terlontar ke angkasa. Tipe ini biasanya diiringi ledakan yang tinggi dan
menyebabkan kerusakan yang lebih luas. Sedangkan erupsi nonletusan biasanya
magma akan keluar dalam bentuk lelehan. Erupsi tipe ini sangat berbahaya karena
lelehan lava bisa meluncur dengan kecepatan tinggi. Lava memiliki suhu lebih dari
648 derajat Celcius dan bisa menghancurkan kehidupan dan pemukiman.

B. Dampak Lingkungan Akibat Erupsi

Meskipun letusan gunung berapi sangat mengerikan dan membahayakan masyarakat,


namun terdapat berbagai dampak lingkungan, baik yang bermanfaat maupun yang
merugikan. Beberapa dampak lingkungan akibat erupsi adalah sebagai berikut :

Dampak positif dari Erupsi yaitu, sebagai berikut :

1. Tanah yang ada disekitar letusan gunung api menjadi tambah subur

2. Sebagai sumber mata air bagi pertanian, peternakan, dan perkebunan

3. Menghasilkan batuan dan pasir sebagai bahan bangunan


4. Terdapat mata air yang mengandung banyak mineral

Dampak negatif dari erupsi yaitu, sebagai berikut :

1. Terdapat awan panas, guguran lava, abu vulkanik yang dapat membahayakan
manusia.

2. Rusaknya rumah-rumah di sekitar letusan gunung api.

3. Melumpuhkan kegiatan masyarakat yang ada di sekitar letusan gunung api.

4. Terdapat lahar panas yang mengakibatkan kebakaran hutan.

C. Tipe-tipe erupsi
Erupsi dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Klasifikasi pertama berdasarkan
sumber erupsi, ini adalah tipe-tipe erupsi:

1. Erupsi pusat adalah erupsi keluar dari kawah utama


2. Erupsi samping adalah erupsi keluar dari lereng tubuh
3. Erupsi celah adalah erupsi keluar dari retakan atau sesar yang memanjang
4. Erupsi eksentrik adalah erupsi samping, namun magmanya keluar langsung dari dapur
magma melalui kepundan tersendiri, bukan kepundan pusat yang menyimpang ke
samping.

Selain itu, terdapat pula tipe-tipe erupsi berdasarkan kekuatan erupsinya adalah sebagai
berikut:

1. Tipe Hawaiian adalah erupsi yang eksplosif yang berupa semburan lava pijar diikuti
lelehan lava pada celah atau kepundan.
2. Tipe Strombolian adalah mirip dengan erupsi Hawaiian, tapi semburan lava pijar
dangkal.
3. Tipe Plinian adalah sangat eksplosif dengan magma yang berviskositas tinggi atau
magma asam. Material yang dierupsikan berupa batu apung dalam jumlah besar.
4. Tipe Sub Plinian adalah erupsi eksplosif magma asam dan menyebabkan terbentuknya
kubah lava riolitik.
5. Tipe Ultra Plinian adalah sangat eksplosif dan menghasilkan endapan batu apung
yang sangat banyak.
6. Tipe Vulkanian adalah melontarkan bongkahan vulkanik di sekitar kawah dan
permukaannya retak-retak.
7. Tipe Surtseyan dan Freatoplinian adalah erupsi pada gunung api bawah tanah atau
gunung api dengan danau kawah.

D. Proses Terjadinya Erupsi


Pada umumnya erupsi terjadi karena adanya tekanan gas yang sangat kuat yang
berasal dari dalam perut bumi yang secara terus menerus berusaha mendorong magma
untuk keluar. Tekanan gas tersebut nantinya perlahan akan membuat magma akan
bergerak naik ke atas secara perlahan, hal ini terjadi karena massa magma lebih ringan
dibandingankan dengan batuan padat disekitarnya.
Dalam proses tersebut, magma yang memiliki suhu sekitar 1200 derajat Celcius ini
perlahan-lahan akan melelehkan batuan yang berada disekitarnya dan kemudian
terjadi penumpukan magma dalam gunung tersebut. Dari sinilah tekanan yang berasal
dari dalam bumi akan semakin besar, hal ini terjadi karena magma tadi terhambat oleh
lapisan batuan padat atau litosfer yang sangat sulit untuk ditembus. Karena adanya
tekanan yang sangat kuat pada daerah ini, maka di tempat inilah tersimpan tenaga
yang sangat kuat sehingga lapisan batuan disekitarnya perlahan-lahan menjadi rapuh
dan retak, dari celah retakan inilah nantinya magma akan menjalar keluar ke
permukaan bumi. Sambil menjalar, magma ini juga akan melelehkan saluran retakan
tadi sehingga akan membentuk saluran batu yang disebut sebagai pipa kepundan.
Ketika lapisan batuan tadi sudah tidak dapat membendung tenaga yang sangat kuat
dari magma, maka akan terjadi sebuah ledakan dan semburan yang sangat kuat
sebagai reaksi dari pelepasan energi yang berasal dari dalam bumi tersebut. Ketika
magma tersebut berhasil keluar ke permukaan bumi, inilah yang kemudian disebut
sebagai erupsi.

DAFTAR PUSTAKA

Suriadikarta, D.A, Abdullah Abbas Id.Sutono, Dedi Erfandi, Edi


Santoso,Kasno,Identifikasi sifat kimia abu volkan, tanah dan air di lokasi dampak
letusan gunung Merapi,Balai Penelitian Tanah, Jl. H. Ir. Juanda 98, Bogor. 2010.

Badan Litbang Pertanian,Laporan Hasil Kajian Singkat (Quick Assessment) Dampak


Erupsi Gunung Merapi di Sektor Pertanian,Desember 2010.

Wiweka,Model Penyebaran Piroklastik Aliran Lava,Kantor Kedeputian Penginderaan


Jauh LAPAN, FIT ISI Semarang. 2011.

Anda mungkin juga menyukai