Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH KLASIFIKASI IKLIM

“Vulkanisme”

DISUSUN OLEH 7

NAMA : ADRIWANTO HUTAPEA

(4173321001)

AGUSMAN PUTRA JAYA LAGU

(4172121001)

CHEESSY M.V.O TAMBUN

(4171121004)

KELAS : FISIKA DIK A 2017

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
Pengertian Vulkanisme, Proses Gejala dan Akibat
Adalah peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai permukaan
bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut terusan
kepundan atau diatreme.

A.Pengertian Vulkanisme
Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar
mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral
yang disebut terusan kepundan atau diatrema.Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi
disebut lava.
Vulkanik didefinisikan sebagai tempat munculnya batuan leleran dan rempah lepas
gunungapi yang berasal dari dalam bumi, jenis atau kegiatan magma yang sedang
berlangsung serta bentuk timbulan dipermukaan bumi yang dibangun oleh timbunan rempah
gunungapi. Definisi yang lain menyatakan bahwa gunungapi ialah tempat dimana magama
keluar kepermukaan bumi.Dari definisi diatas bahwa bentuk luar dari suatu gunungapi tidak
perlu berbentuk kerucut melainkan dapat berbentuk lain yaitu hanya berupa lubang kepundan
saja atau bentuk lain sebagai rekah memanjang.

Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar


mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral
yang disebut terusan kepundan atau diatrema.Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi
disebut lava.Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung
gas-gas yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya.

Di dalam litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma.
Kedalaman dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang
terjadi. Pada umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka semakin
kuat letusan yang ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang bersumber dari
magma ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma. Dapur magma inilah yang
merupakan sumber utama aktivitas vulkanik.

Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas
yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya. Di dalam litosfer magma
menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman dapur magma merupakan
penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang terjadi. Pada umumnya, semakin
dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka semakin kuat letusan yang ditimbulkannya.
Lamanya aktivitas gunung api yang bersumber dari magma ditentukan oleh besar atau
kecilnya volume dapur magma. Dapur magma inilah yang merupakan sumber utama aktivitas
vulkanik.

B.Gejala-gejala Vulkanisme

Magma sebagai masa silikat cair pijar sangat giat melakukan gerakan ke segala arah
baik secara vertical, miring, menyusup atau mendatar, yang bergerak dipermukaan bumi
ataupun hanya di dalam bumi. Bagian bumi tempat keluarnya magma disebut gunung berapi,
sedangkan gerakan magma yang dapat mengangkat lapisan batuan yang cembung keatas dan
mengikis ruangan yang gejala-gejala vulkanisme tersebut meliputi :

1.Instruksi Magma
Yaitu proses penerobosan magma ke dalam litosfer tetapi tidak mampu mencapai permukaan
bumi. Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan di dalam dapur magma.

 Batolit, yaitu magma yang membeku di dalam dapur magma.


 Lakolit, yaitu batuan beku yang terbentuk dari resapan magma dan membeku diantara
dua lapisan batuan berbentuk lensa cembung.
 Sill/keeping intrusi, batuan beku yang berbentuk diantara dua lapisan batuan,
berbentuk pipih dan melebar.
 Gang, yaitu magma yang memotong lapisan batuan dengan arah tegak/miring,
berbentuk pipih dan melebar.
 Apofisa, yaitu batuan beku yang berbentuk dicabang-cabang gang, berukuran kecil.

2.Ekstrusi Magma
Yaitu gerakan magma mencapai permukaan bumi dalam bentuk letusan atau erupsi.erupsi
dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut:

a. Erupsi linear, yaitu keluarnya magma melalui retakan atau celah.

b. Erupsi sentral, yaitu keluarnya magma melalui terusan kepundan

 Gunung api perisai (tameng)


Terjadi akibat magma keluar sangat encer. Selanjutnya magma yang emcer ini
mengalir kesegala arah membentuk lereng yang sangat landai, sekitar 10 – 100.
 Gunung Api Strato
Terjadi akibat erupsi eksplosip yang diselingi dengan erupsi efusif sehingga lerengnya
berlapis-lapis dan terdiri atas bermacam-macam batuan. Gunung api strato paling
banyak terdapat di dunia, seperti di Indonesia adalah gunung merbabu dan Merapi
Jawa Tengah, semeru dan Kelud (Jawa Timur).
 Gunung Api Maar
Terjadi akibat letusan ekspolosif yang membentuk lubang lingkaran besar di
permukaan bumi. Dapur magma yang kecil dan dangkal mengakibatkan letusan satu
kali dan mati. Gunung api maar tidak tinggi dan terdiri atas timbunan bahanbahan
padat atau efflata dan dibawahnya kadang-kadang terdapat air.

c. Erupsi Areal, yaitu keluarnya magma pada satu areal tertentu karena dekatnya dapur
magma dengan permukaan bumi. Berdasarkan kuat tidaknya letusan dan kandungan mineral
yang dikeluarkan, erupsi gunung api dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Erupsi eksplosif, adalah erupsi atau letusan dan kandungan mineral yang dikeluarkan,
erupsi ini biasanya menyemburkan material vulkanik yang bersifat padat cair.
2. Erupsi efusif atau letusan yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas kurang
kuat. Pada proses erufsi ini material yang dikeluarkan adalah material cair atau
sebagian besar lava dan sedikit material padat yang berukuran kecil. Selanjutnya
bahan-bahan tersebut mengalir pada lereng gunung sebagai aliran lava.

C.Akibat yang di timbulkan vulkanisme


Pengaruh kegiatan volkanisme selain menguntungkan  ternyata bisa menimbulkan masalah
terutama terhadap lingkungan di sekitarnya. Gunung api khususnya saat meletus dapat
membahayakan dan mengancam jiwa. Bahaya tersebut diantaranya:

1. Pada waktu terjadi letusan, semburan lapili, dan pasir panas dapat merusak
bangunan,lahan pertanian, tanaman, bahkan h ewan di sekitar gunung api. Abu
vulkanik yang biasanya menyebar secara luas juga dapat mangganggu dan
mebahayakan penerbangan. Aliran lava dan lahar panas dapat merusak bangunan dan
lahan pertanian yang dilaluinya.

2. Gas beracun yang dikeluarkan saat erupsi dapat mengancam mahluk hidup termasuk
manusia. Misalnya pada saat letusan kawah timbangan dan Sinila pada tahun 1979,
sekitar 149 jiwa manusia meninggal akibat menghirup gas beracun.

3. Bahan yang dikeluarkan gunung berapi biasanya menumpuk dipuncak dan lereng-
lereng gunung. Pada waktu hujan bahan-bahan ini terbawa oleh air hujan menjadi
lahar dingin.Lahar dingin akan merusak daerah yang dilaluinya seperti sungai,lahan
pertanian, rumah,dan lain-lain. Missal lahr dingin Gunung Merapi di Jawa Tengah
sering merusak daerah Magelang dan yogyakarta

Magma  dalam periode pendinginan, masih tetap menunjukkan sisa kegiatannya. Kegiatan itu
sering disebut gejala pasca vulkanis.  Dan Gejala Pasca vulkanis ini dapat dibedakan dalam
beberapa bentuk gejala antara lain sumber gas, sumber air panas, sumber air mineral
(mahdani), dan geyser.

Anda mungkin juga menyukai