Dosen Pengampu :
Anggota :
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Karya tulis yang berjudul “Proses Terjadinya Gunung Berapi” mengangkat
beberapa permasalahan yaitu:
1. Bagaimana proses terjadinya gunung berapi?
2. Bagaimana proses meletusnya gunung berapi?
3. Apa dampak gunung berapi terhadap kehidupan manusia?
C. Tujuan penulisan
Karya tulis yang berjudul “Proses Terjadinya Gunung Berapi” disusun dengan
tujuan :
1. Untuk memahami tentang proses terjadinya gunung berapi
2. Untuk memahami tentang proses meletusnya gunung berapi
3. Sebagai salah satu sumber acuan bagi penulis berikutnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gunung
Relief daratan merupakan tinggi rendahnya bentuk muka bumi didaratan,
diantaranya terdiri atas gunung, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, lembah, delta
dan pantai.
Gunung adalah tonjolan muka bumi berbentuk runcing yang umumnya terpisah
jauh dari puncak yang lain. Sedangkan pegunungan adalah rangkaian gunung-gunung yang
terdiri dari lipatan muda, seperti Sirkum Pasifik dan Mediterania.
Selain pengertian diatas, bahwa gunung merupakan tanah yang menonjol diatas
lebih tinggi daripada wilayah disekitarnya yang berbentuk akibat adanya gerakan lempeng
tektonik, gerakan epirogenik atau gerakan orogenik. Dibandingkan dengan bukit, gunung
bentuknya lebih tinggi dan lebih curam daripada bukit.
Gunung yang paling tertinggi di Indonesia adlaah gunung puncak jaya di papua
dengan ketinggian mencapai 6.030 meter. Gunung berapi yang tertinggi di Indonesia adalah
gunung kerinci di Pulau Sumatera dnegna tinggi mencapai 3.805 meter. Di pulau jawa
gunung yang tertinggi adalah gunung semeru dengan dengan tinggi 3.675 meter.
B. Api
Pengertian api menurut National Fire Protection Association (NFPA), bahwa api
adalah suatu massa zat yang sedasng berpijar yang dihasilkan dalam proses kimia oksidasi
yang berlangsung dengan cepat dan disertai pelepasan energi atau panas.
Timbulnya api ini sendiri disebabkan oleh adanya sumber panas yang berasal dari
berbagai bentuk energi yang dapat menjadi sumber penyulutan dalam segitiga api. Contoh
sumber panas yaitu: bunga api listrik dan busur listrik, listrik statis, reaksi kim ia, gesekan
(friction), pemadatan (compression), api terbuka (open flame), pembakaran spontan
(spontaneous combustion), petir (lightning), dan sinar matahari.
Pada dasarnya api sendiri terdiri dari tiga unsure dasar yang saling terikat satu
dengan yang lain disebut sebagai segitiga api (fire triangle) yaitu panas, oksigen dan bahan
baker. Dan dengan ditambahnya reaksi kimia berantai yang terjadi antara ketiga unsure
tersebut maka terjadilah api yang menyala. Pada proses penyalaan, api mengalami empat
tahapan:
1. Incipien Stage (tahap permulaan)
Tahap ini terlihat adanya asap, lidah api atau panas, yang terbentuk partikel
pembakaran dalam jumlah yang signifikan selama periode tertentu.
2. Smoldering Stage (tahap membara)
Tahap ini partikel pembakaran bertambah, membentuk asap, masih adanya api
atau panas yang signifikan.
3. Flame Stage
Tahap ini dimana tercapainya titik nyala dan mulai terbentuk lidah api, jumlah
asap mulai berkurang, sedangkan panas meningkat.
4. Heat Stage
Tahap terbentuk panas, lidah api, asap dan gas beracun dalam jumlah besar.
Transisi dari flame stage ke heat stage biasanya sangat cepat, seolah -olah menjadi satu
dalam fase sendiri.
C. Gunung Berapi
Gunung berapi disebut juga vulkanisme. Jadi vulkanisme adalah segala peristiwa
yang berhubungan degnan keluarnya magma hingga mencapai permukaan bumi, baik
melalui rekahan dalam kerak bumi maupun dengan melalui sebuah pipa sentral yang
disebut terusan kepundan (diaterma). Dan vulkanisme merupakan prose pembentuka n muka
bumi yang berhubungan dengan aktivitas gunung api. Kekuatan magma berasal dari dapur
magma yang memiliki daya yang besar, sehingga dapat menembus lapisan bumi dan
mengeluarkan material di permukaan bumi.
Hal initerjadi pada batuan yang sangat kuat sehingga magma tidak mampu
menembus lapisan bumi. Jika lapisan bumi mengalami pengangkatan akibat dorongan
magma, maka akan terbentuk kubah (dome). Kubah yang lebih tinggi dari daerah
sekitarnya disebut pegunungan kubah (dome mountains).
Pegunungan patahan (block mountains) terjadi jika kulit bumi yang mengalami
patah, diikuti dengan dislokasi (perubahan posisi) dan pengangkatan. Pengangkatan lipatan
(folded mountains) terjadi jika batuan endapan mengalami tekanan menjadi suatu lipatan.
Pegunungan kompleks terjadi jika ada kombinasi dari beberapa peristiwa baik patahan
maupun lipatan.
Jadi berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa gunung berapi adalah
gundukan atau kerucut yang tersusun dari batuan baku lelehan atau bahan yang berasal dari
magma. Proses keluarnya magma kepermukaan bumi pada umumy disertai letusan gunung
berapi.
D. Proses Pembentukna Gunung Berapi
Gunung berapi terbentuk dari proses intrusi dan ekstrusi magma dari lapisan kulit
bumi. Selanjutnya permukaan magma pijar yang keluar membeku dan membentuk
timbunan. Gunung berapi terbentuk pada zona pemekaran lantai samudra. Pada zona ini,
gunung berapi muncul dan tersebar berderet disepanjang puncak pegunungan -pegunungan
yang mempunyai system rekahan pada kerak samudra tempat keluarnya magma dari
astenosfer yang bersifat basaltis. Magma yang keluar menjadi lava bantal dan membentuk
tepian kerak samudra baru.
Gunung berapi juga dapat muncul pada zona penunjaman atau subduksi.
Diantaranya gunung api dapat terbentuk bila kerak samudra menunjam kebawah menuju
kerak benua. Pada kedalaman tertentu, kerak samudra tersebut meleleh menjadi magma dan
naik keatas menembus kerak benua. Kerak benua yang dilalui oleh magma yang bersifat
basaltic dari kerak samudra ikut meleleh sehingga terjadi percampuran komposisi menjadi
magma yang anderistik yang akhirnya keluar di permukaan kerak benua menjadi gunun
berapi.
Gunung berapi yang magmanya anderistik dapat meletus eksplosif, yaitu selain
mengeluarkan lava pijar, gunung berapi tersebut dapat meledak dahsyat dengan
menerbangkannya mulai dari bongkah batuan sampai yang berukuran abu. Apabila erupsi
sering terjadi di permukaan, magma akan membentuk lapisan-lapisan timbunan yang
menambah tinggi gunung. Magma merupakan batuan cair pijar didalam kulit bumi ya ng
terjadi atas mineral dan gas yang larut didalamnya dengan temperature tinggi. Adapun
pembagian magma yaitu:
1. Instrusi magma
Aktifitas magma sebelum mencapai pada permukaan bumi yang menghasilkan
berbagai bentuk sebagai berikut:
a. Batholit adalah magma yang membeku didalam dapur magma
b. Lakolit adalah batuan beku yang terbentuk dari resapan magma dan membeku diantara
dua lapisan batuan yang terbentuk seperti lensa cembung
c. Sill atau keeping intrusi adalah batuan beku yang terbentuk diantara dua lapisan batuan
dengan bentuk pipih dan melebar.
d. Gang atau korok adalah batuan beku yang pipih dan melebar, sebagai hasil intrusi
magma yang memotong lapisan batuan dengan arah tegak atau miring
e. Apofisia adalah batuan beku yang terbenuk di cabang-cabang gang sehingga
ukurannya relative kecil.
2. Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah gerakan atau aliran magma yang mencapai permukaan bumi,
baik melalui terusan kepundan maupun celah-celah dan retakan-retakan.
3. Erupsi
Berdasarkan bentuk lubang keluarnya magma, erupsi dibedakan menjadi tiga macam
yaitu:
1. Erupsi Linear
Keluarnya magma lewat rekahan yang memanjang sehinga membentuk deretan
gunung api, sedang hasil erupsi semacam ini adalah cair.
2. Erupsi Areal
Akibat letak magma dekat dengan permukaan bumi, maka permukaan bumi terbakar
dan magma meleleh ke permukaan bumi tersebut.
3. Erupsi Sentral
Peristiwa keluarnya magma ke permukaan kulit bumi melalui terusan kepundan
sehingga membentuk gunung api yang terpisah-pisah. Erupsi sentral dibedakan menjadi
tiga macam yakni:
1) Erupsi effusive, sebagian besar hasilnya adalah lava cair yang membentuk tameng,
sehingga disebut gunung api tameng atau perisai.
2) Erupsi eksplosif, sebagian besar hasilnya adalah bahan-bahan lepas.
3) Erupsi campuran atau mixed adalah sebuah erupsi eksplosif yang diselingi (bergantian)
dengan erupsi effusive. Sebagian besar hasilnya berupa bahan-bahan lepas dan lava cair.
A. Kesimpulan
Adapun penulis telah memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses terbentuknya gunung berapi dimulai dari kekuatan magma didalam bumi
sehingga dapat menembus lapisan dan mengeluarkan material di permukaan bumi.
2. Macam-macam gunung berapi meliputi Letusan Hawai, Letusan Stromboli, Letusan
Vulkano, Letusan Hidrovulkanik, Letusan Perret, Letusan Rekahan, Letusan Pelee,
Letusan Sint Vincent, Dan Letusan Merapi.
3. Bentuk gunung berapi meliputi Kerucut, Prisma, dan Corong.
4. Salah satu tanda gunung berapi akan meletus adalah sering terjadi gempa vulka nik
didaerah sekitarnya.
5. Gejala post vulkanik terdiri dsari gas asam arang, gas belerang, gas uap air, ekshalasi,
mata air panas, mata air madani dan geyser.
6. Gunung berapi meletus karena kondisi panas didalam bumi yang melebihi ambang
batas yang dikeluarkan meliputi bahan cair, gas dan padat.
7. Pengaruh gunung berapi yang merugikan dan yang menguntungkan terhadap kehidupan
manusia.
B. Saran
Adapun penulis telah memberikan saran adalah sebagai berikut:
1. Dapat menjaga dan memanfaatkan kelestarian lingkungan alam dengan penghijauan.
2. Dapat menambah tanaman-tanaman hijau dengan cara ditanami pepohonan
3. Membuat terasering dan sengkedan didaerah pegunungan
4. Menghindari jauh dari gunung berapi yang meletus.
DAFTAR PUSTAKA
Sarimo, Eko. 2006. LKS Geografi X Semester Genap. Surakarta: CV Citra Pustaka
Tranggono, Bambang dan Arifah. 2004. LKS Geografi VII Semester Gasal. Klaten : CV
Gema Nusa.
Koesoemadinata. Geomagz. 2011. Jakarta. Gramedia
Bahari, Hamid. Ensiklopedi Gunung Berapi Sedunia. 2009. Jakarta. Gramedia