Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROSES VULKANISME DAN PROSES TEKTONISME DI INDONESIA DAN


PENGARUH NYA TERHADAP KEHIDUPAN

Disusun oleh :

Nama : Aishwarya Aulia Putri Zahra

Kelas : XII IPS 4

SMA TARUNA TERPADU 1

BORCESS ASHOKAL HAJAR BOGOR

TAHUN 2021-2022

Alamat sekolah : Jl. Parakan Jaya Kec.Kemang Bogor

Telp : (0251) 7542504


Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb

Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan
makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul proses vulkanisme dan proses tektonisme di indonesia
dan pengaruhnya terhadap kehidupan dengan tepat waktu.

Makalah proses vulkanisme dan proses tektonisme di indonesia dan


pengaruhnya terhadap kehidupan disusun guna memenuhi tugas perbaikan
nilai rapot di sekolah sma taruna terpadu 1 bogor. Selain itu, saya juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca

saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu guru.


Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………..

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULAN………………………………………………………………………………

Latar Belakang…………………………………………………………………………………................s

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….......

a.Vulkanisme.....................................................................................................1

b. Proses Vulkanisme.........................................................................................1

c. Intrusi Magma..............................................................................................2

d..Ekstrusi Magma............................................................................................2

e. Pengaruh Vulkanisme Bagi Kehidupan.........................................................3

f. Tektonisme………………………………………………………………………………….....…….......4

g. .Gerak Epirogenesa…………………………………………………………………………….........4

h. Gerak Orogenesa………………………………………………………………………......……......4

i.Pengaruh Tektonisme Bagi Kehidupan………………………………………....…..………..5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………….

Kesimpulan……………………………………………………………………………………….............6
BAB I

PENDAHULAN

LATAR BELAKANG
Bagi negara yang terletak di gugusan gunung api dunia (ring of fire) seperti Indonesia,
gempa bumi boleh dibilang bukan lagi hal yang asing. Adapun penyebab gempa bumi sendiri
banyak, dari pelepasan energi yang sangat cepat (seisme), pergeseran lempeng bumi hingga
pergerakan magma di dalam gunung berapi atau disebut juga vulkanisme.

Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas pergerakan magma yang
menyusup ke dalam lapisan yang lebih atas atau sampai ke permukaan bumi. Magma adalah
bahan silikat pijar yang terdiri atas bahan padat berupa batuan, cairan, dan gas. Magma
menempati suatu kantong yang disebut dapur magma.

Letak dapur magma di dalam bumi berada pada kedalaman yang bervariasi. Ada yang sangat
dalam tetapi ada pula yang dekat dengan permukaan bumi. Jarak dapur magma dengan
permukaan bumi inilah yang berpengaruh terhadap besar kecilnya proses vulkanisme.

Di atas telah disebutkan bahwa salah satu komponen magma adalah gas. Jika tekanan gas-
gas dalam magma bertambah hingga mencapai titik tertentu, magma akan menjadi aktif dan
bergerak naik ke permukaan bumi. Perjalanan magma menuju permukaan bumi dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu intrusi dan ekstrusi magma.

Tektonisme adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan, dan
patahan pada struktur tanah di suatu daerah. Yang dimaksud lipatan adalah bentuk muka
bumi hasil gerakan tekanan secara horizontal maupun vertikal yang menyebabkan lapisan
permukaan bumi menjadi berkerut dan melipat. Patahan adalah permukaan bumi hasil dari
gerakan tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan lapisan bumi menjadi
retak dan patah.

Ada dua jenis tektonisme, yaitu Epirogenesa dan Orogenesa. Epirogenesa adalah proses
perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga lambat dari dalam bumi dengan
arah vertikal, baik ke atas maupun ke bawah melewati daerah yang sangat luas. Ada dua
Epirogenesa:

Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi,
sehingga permukaan air laut terlihat naik dan daratan menurun.Contoh : Tenggelamnya
Pulau-Pulau
Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi, sehingga
permukaan air laut terlihat turun dan daratan menaik. Contoh : Munculnya Pulau-Pulau
Baru

Orogenesa adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah
yang sempit. Tektonik Orogenesa biasanya disertai proses pelengkungan (warping) dan
lipatan (folding) yang terjadi akibat adanya tekanan pada arah mendatar pada lapisan
batuan yang lentur. Lipatan terbentuk dari 2 bentuk dasar yaitu sinklinal dan antiklinal.
BAB II

PEMBAHASAN
a. Vulkanisme

proses yang berhubungan dengan aktivitas gunung api (gunung api aktif), yakni pergerakan
magma dari dalam litosfer yang menerobos ke lapisan atasnya atau sampai ke permukaan
bumi.

b. Proses vulkanisme itu terdiri dari 3 jenis yaitu :

 Vulkanisme zona Divergen, merupakan vulkanisme yang terjadi pada jalur rengkahan
antar lempeng kerak bumi. Magma yang berasal dari lapisan astenosfer yang cair
keluar ke permukaan bumi melalui rengkahan tersebut. Disini magma yang keluar
jenisnya sangat cair, bersuhu tinggi dan keluar secara meleleh dengan tidak disertai
letusan dahsyat. Kemudian membentuk gunung api berupa igir model memanjang
atau dataran lava yang luas. Jika terjadi di dasar laut, maka bentukannya adalah
seperti igir tengah samudera (mid oceanic ridge). Contoh : deretan gunung api di
Afrika Timur dan daratan di Pulau Islandia. Untuk di laut seperti di tengah Samudera
Atlantik, Hindia dan Pasifik
 Vulkanisme zona Konvergen, merupakan vulkanisme yang terjadi di jalur pertemuan
dua lempeng kerak bumi. Disini magma terbentuk adalah berasal dari hasil pencairan
endapan laut yang berasal dari darat ketika subduksi (menyusup) ke bawah lempeng
daratan atau benua. Ketika endapan yang mencair bertambah volumenya, kemudian
mendesak mencari jalan keluar melalui retakan-retakan yang terdapat di atasnya,
maka selanjutnya adalah terjadi letusan dahsyat dengan mengeluarkan magma cair
kental (efusiva), magma padat (eflata), dan gas (ekshalasi). Disini akan muncul
gunung api bertipe kerucut dan berlapis-lapis atau strato. Contoh : Gunung Merapi,
Gunung Kelud, Gunung Gamalama, Gunung Krakatau 1883, Gunung, Gunung
Visuvius, Gunung St. Helena dan Gunung Fuji.
 Vulkanisme zona Tengah, merupakan proses vulkanisme yang terjadi di tengah
lempeng kerak bumi dengan tanpa ada retakan. Disini magma yang muncul berasal
dari mencairnya astenosfer dan kerak bumi di bagian bawah yang disebabkan oleh
penumpukan mineral radioaktif. Akibat dari pencairan itu adalah kerak bumi menjadi
tipis dan mudah ditembus oleh magma. Magma kemudian meleleh tanpa adanya
letusan yang dahsyat. Hasil dari vulkanisme tipe ini adalah gunung api yang
berbentuk perisai dengan lunang kawah yang terbuka lebar. Contoh : Gunung Api
Manuaola di Kepulauan Hawaii (lempeng Samudera Pasifik)

-1-
c. Intrusi Magma

Intrusi magma adalah proses keluarnya magma melewati celah-celah batuan, tetapi tidak
mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi enam, yaitu batolit,
diaterma, lakolit, sill, intrusi korok/gang, dan apolisa.

 Batolit

Batolit adalah intrusi magma yang berada dekat dengan dapur magma.

 Diatrema

Diatrema adalah intrusi magma yang mengisi pipa letusan mulai dari dapur magma hingga
ke permukaan bumi.

 Lakolit

Lakolit adalah magma yang menerobos di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan
batuan di atasnya terangkat sehingga berbentuk cembung.

 Sill

Sill intrusi magma di antara dua lapisan batuan yang membentuk lapisan magma yang tipis.
Bentuk sill sejajar dengan lapisan batuan tersebut.

 Intrusi Gang/Korok

Intrusi gang adalah batuan hasil intrusi yang memotong lapisan litosfer.

 Apolisa

Apolisa atau urat magma adalah cabang dari intrusi gang dengan ukuran yang lebih kecil.

d. Ekstrusi Magma

Ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma dari dapur magma ke permukaan bumi.
Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava. Kamu dapat mengamati proses
ekstrusi magma saat terjadi letusan gunung api.

-2-
Berdasarkan tempat terjadinyah, ekstrusi magma dibedakan menjadi tiga, yaitu ekstrusi
linear, sentral, dan areal.

 Erupsi linear adalah proses keluarnya magma melalui celah yang ada di sepanjang
retakan pada kulit bumi.
 Erupsi sentral adalah proses keluarga magma melalui saluran tunggal yang
terhubung langsung dengan perut bumi.
 Erupsi areal adalah proses keluarnya magma melalui suatu wilayah yang luas.
Ekstrusi ini disebabkan dekatnya permukaan bumi dari dapur magma.

Sememtara itu, berdasarkan sifat dan kekuatannya, ekstrusi magma dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu erupsi efusif dan erupsi eksplosif.

 Erupsi efusif adalah erupsi berupa lelehan lava melalui rekahan atau lubang kawah
gunung api.
 Erupsi eksplosif adalah erupsi berupa ledakan dengan mengeluarkan bahan-bahan
padat berupa lapili, bom, kerikil, dan debu vulkanik bersamaan dengan gas dan
fluida.

Ekstrusik magma mengakibatkan terbentuknya gunung api. Sifat magma dan kekuatan
letusannya berpengaruh terhadap bentuk gunung api.

-2-
e. Pengaruh Vulkanisme terhadap Kehidupan

Gejala vulkanisme tentu sangat berpengaruh pada kondisi alam dan kehidupan di
sekitarnya. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif maupun negatif. Nah, kira-kira apa saja
ya dampak positif dan negatif vulkanisme terhadap kehidupan?

Dampak Positif

1) Material yang dikeluarkan gunung berapi dapat menyuburkan tanah di sekitarnya.

2) Pembekuan magma menjadi mineral dan bahan galian yang bermanfaat bagi manusia,
seperti intan, timah, tembaga, belerang, dan batu apung.

3) Udara yang sejuk dan pemandangan pegunungan yang indah dapat menjadi daya tarik
wisata.

4) Uap yang dikeluarkan dari gejala panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit
listrik tenaga panas bumi.

5) Hutan di lereng gunung mampu menahan erosi dan menyimpan air hujan.

Dampak Negatif

1) Material erupsi gunung api dapat merusak daerah-daerah yang dilaluinya.

2) Lahar singin menyebabkan sungai menjadi dangkal sehingga dapat menyebabkan banjir.

3) Material ekshalasi berupa gas beracun berbahaya bagi makhluk hidup yang tinggal di
sekitarnya.

-3-
f. Tektonisme

Proses tektonisme bisa disamakan dengan dislokasi yang berarti disertai dengan perubahan
letak lapisan kulit Bumi dari kedudukan semula. Perubahan ini bisa secara vertikal maupun
horizontal. proses bergeraknya lapisan permukaan bumi yang berakibat pada munculnya
peristiwa pengangkatan, pelipatan, dan patahan pada batuan. Akibat dari pergerakan ini
adalah adanya perubahan bentuk, volume, letak, dan atau posisi secara mendatar atau
vertikal dari lapisan bumi. Tenaga yang mengakibatkan adanya pergerakan lapisan
permukaan ini adalah tenaga tektonik yang terjadi dari dalam bumi. Tektonisme
berpengaruh pada wilayah yang luas. Berdasarkan kecepatan gerakan dan luas wilayah yang
terkena pengaruh, tektonisme dibedakan menjadi dua.

g. Gerak Epirogenesa

Gerak inilah yang membentuk benua. Gerakan ini berlangsung dengan sangat pelan
sehingga kadang tidak kita rasakan. Gerakan ini meliputi wilayah luas dan tanda-tandanya
dapat dilihat dari adanya perubahan garis pantai. Gerakan ini dibedakan menjadi
epirogenesa positif dan negatif. Epirogenesa positif ditandai dengan adanya kenaikan
permukaan air laut sehingga garis pantai pindah ke daratan karena daratan mengalami
penurunan. Sementara itu, epirogenesa negatif ditandai dengan permukaan air laut yang
menurun. Salah satu tandanya adalah pantai yang berteras karena mengalami kenaikanatau
pengangkatan berulang kali.

h. Gerak Orogenesa

Merupakan suatu pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat meliputi wilayah yang
sempit. Merupakan proses pembentukan gunuung akibat tabrakan lempeng benua, sesar
bawah benua, perekahan kontinen, atau pergeseran punggung samudra dengan benua.

-4-
i. Pengaruh Tektonisme Bagi Kehidupan

 Dampak Positif

-Proses vulkanisme pada gunung api di Indonesia bermanfaat bagi lahan pertanian, karena
abu vulkanik akibat letusan gunung api membuat tanah menjadi subur.

-Gunung api merupakan penghasil bahan galian tambang seperti emas, intan, timah, serta
bahan bangunan yang lainnya.

-Bentuk hasil tenaga endogen dapat dijadikan wisata alam yang sangat menarik.

 Dampak Negetif

-Lereng-lereng yang terbentuk karena tenaga endogen ada yang terjal dan landai, yang tidak
baik dijadikan daerah pertanian

-Daerah-daerah pegunungan yang terjal juga tidak baik dijadikan daerah pemukiman karena
rentan terjadinya tanah longsor sehingga dapat menimbulkan kerugian, baik materil
maupun korban jiwa.

-Proses alam endogen dapat menimbulkan gempa bumi dan letusan gunung api. Gempa
bumi dan letusan gunung api dapat menelan korban jiwa manusia, membahayakan
kesehatan masyarakat, serta menimbulkan kerugian material bagi penduduk setempat.

-Pergeseran kerak bumi mendorong terbentuknya berbagai jenis pegunungan dan cekungan
sedimen. Lebih lanjut terjadinya tekanan, regangan, dan deformasi pada kerak Bumi
(pengangkatan, amblesan, retakan, patahan, serta lipatan) didukung dengan adanya gaya
gravitasi Bumi akan menimbulkan terjadinya erosi, longsoran, dan sedimentasi. Dari proses
yang terjadi ini dapat menimbulkan bencana alam yang mengakibatkan kerugian materiil,
harta benda, dan nyawa.

-5-
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Vulkanisme adalah merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi melalui


retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung api. Aktivitas magma itu muncul
setelah adanya suhu yang sangat tinggi pada magma dan banyaknya gas yang terkandung di
dalamnya. Akibat dari aktivitas ini adalah muncul retakan-retakan dan pergeseran pada
kulit bumi. Proses vulkanisme terjadi adalah terdiri dari 3 jenis,Vulkanisme zona Divergen,
Vulkanisme zona Konvergen, Vulkanisme zona Tengah

Tektonisme merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi yangmenyebabkan terjadinya
dislokasi (perubahan letak) patahan dan retakan padakulit bumi serta pada batuan.
Berdasarkan jenis gerakan dan luas wilayah yangmempengaruhinya, tenaga tektonik dapat
dibedakan atas gerak orogenesa danepirogenesa. Gerak orogenesa merupakan gerakan
tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi daerah yang relatif sempit. Gerak
orogenetik menyebabkanadanya tekanan horizontal atau vertikal pada kulit bumi sehingga
terjadilahperistiwa dislokasi, baik dalam bentuk lipatan maupun patahan.
Contohnyaterbentuknya deretan lipatan pegunungan muda Sirkum Pasifik

-6--

Anda mungkin juga menyukai