VULKANISME
Kelas X2
Nama anggota:
1. Dela Rohmadiah
2. Ervin Yunita
3. Mamluatul Inayah
4. Nadifatus Soleha
5. Nailatus Sa’adah
6. Rohmatun Hasanah
7. Siti Ayu Nani
8. Siti Mufarrihah
9. Waroh
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami mohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang.
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar .............................................................................................................................. i
Daftar isi ........................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 01
C. Tujuan ...................................................................................................................................... 02
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 07
B. Saran ........................................................................................................................................ 07
Daftar pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah salah satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia. Dari 127 gunung
api aktif yang ada, baru 69 gunung yang terpantau dengan alat, khususnya peralatan seismik yang
merupakan standar minimum dan diawasi oleh PVMBG. Cincin api pasifik tempat banyak gunung
berapi berada, gunung-gunung Indonesia berada di kawasan tersebut. Secara geologis, Indonesia
terletak di antara empat benturan lempeng tektonik, yang membuatnya banyak ditumbuhi gunung
api. Gunung berapi dapat meletus dan mengeluarkan magma, abu vulkanik, dan tefra. Selain
memberikan dampak kepada bencana erupsi gunung api, aktivitas gunung berapi juga
menyuburkan tanah, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai daerah hutan, perkebunan, dan daerah
pariwisata. Indonesia memiliki tiga jenis gunung berapi, gunung api tipe A, B dan C.
Selain gunung berapi di darat, Indonesia juga memiliki gunung berapi bawah laut. Gunung
berapi bawah laut ini tidak terlihat kasat mata di permukaan dan tersembunyi jauh di dasar laut
atau samudra, dan dapat menimbulkan bencana alam. Penelitian gunung api bawah laut masih
sangat jarang dilakukan. Dalam sejarah, beberapa gunung berapi di Indonesia meletus dahsyat dan
menyebabkan banyak korban jiwa bahkan mengubah kehidupan di sekitarnya. Gunung berapi
diketahui masih aktif dan sering erupsi. Di Indonesia, terdapat gunung api yang aktif dengan rata-
rata 100 tahun, 50 tahun, dan di bawah 10 tahunan. Gunung Galunggung merupakan contoh letusan
gunung berapi dengan ritme rata-rata sekitar 100 tahun sekali. Gunung berapi yang meletusnya 50
tahun sekali contohnya Gunung Agung. Sementara di bawah 10 tahunan, contohnya Gunung
Merapi, Ibu, Dukono.
Mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk penanggulangan bencana letusan gunung api.
gunung Merapi terbilang rutin terjadi tiap 2 dan 5 tahun. Tercatat sejak tahun 1548, gunung Merapi
telah meletus sebanyak 68 kali. Letusan tahun 2010 merupakan erupsi bersifat eksplosif disertai
suara ledakan dan gemuruh yang terdengar hingga jarak 20-30 km.Salah satu gunung yang paling
aktif di Indonesia adalah Merapi. Siklus erupsiDalam waktu kurun waktu 800 tahun, Indonesia
menghasilkan tiga kaldera raksasa yaitu Kaldera Gunung Api Rinjani pada tahun 1257, Gunung
api Tambora tahun 1815, dan Gunung Api Krakatau tahun 1883. Selain itu, letusan gunung yang
terkenal dengan kedahsyatannya adalah gunung Kelud, Galunggung, Toba, dan
Papandayan.Indonesia adalah salah satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia. Dari
127 gunung api aktif yang ada, baru 69 gunung yang terpantau dengan alat, khususnya peralatan
seismik yang merupakan standar minimum dan diawasi oleh PVMBG. Cincin api pasifik tempat
banyak gunung berapi berada, gunung-gunung Indonesia berada di kawasan tersebut.
1
B. RUMUSAN MASALAH.
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Vulkanisme
Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
Vulkanisme mengacu pada proses magma (dari atnosfer) naik ke permukaan bumi karena suhu
magma yang tinggi dan kandungan gas yang cukup banyak di dalamnya. Berdasarkan tempat
pembekuannya, magma dibagi menjadi intrusi dan ekstrusi magma. Aktivitas vulkanisme
berkaitan dengan kebradaan magma di dalam bumi. Isi bumi yang berbentuk cair ini mengandung
batuan dan gas denga suhu yang sangat tinggi. Suhu yang sangat panas membuat magma
bergejolak hingga mampu meretakkan, menggeser, dan menyusup ke lapisan bumi di atasnya.
3
Ekstrusi magma adalah pergerakan magma dari perut bumi ke permukaan bumi Biasanya
ekstrusi magma dapat di lihat pada letusan gunung api (erupsi). Magma yang mencapai permukaan
bumi disebut lava. Lava yang berada di permukaan bumi akan tercampur dengan eflata atau bahan
piroklastik menjadi lahar. Dilihat dari bentuk lubang keluarnya magma, terdapat 3 macam ekstrusi
magma, yakni sebagai berikut:
a) Erupsi Linear, yaitu lava keluar melalui celah-celah atau rekahan batuan.
b) Erupsi Areal, yaitu ledakan yang terjadi karena letak magma dekat dengan permukaan
bumi.
c) Erupsi Sentral, yaitu keluarnya magma melalui lubang berbentuk gunung di permukaan
bumi.
Berdasarkan kuat atau tidaknya letusan dan kandungan material yang dikeluarkan, erupsi gunung
api dibagi menjadi dua:
a) Erupsi Eksplosif adalah erupsi yang berupa ledakan yang mengeluarkan benda-benda
padat, seperti bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik, Erupsi eksplosif terjadi karena dapur
magma dalam dan gasnya bersifat asam.
b) Erupsi Efusif berupa lelehan lava yang keluar melalui rekahan-rekahan gunung api.
4
E. Jenis-Jenis Gunung Berapi
1. Berdasarkan aktivitasnya, gunung api dibedakan menjadi tiga sebagai berikut:
a) Gunung aktif adalah gunung api yang masih bekerja, kawahnya selalu mengeluarkan
asap,gempa dan letusan.
b) Gunung api mati adalah gunung api yang sejak tahun 1600 sudah tidak meletus lagi.
c) Gunung istirahat adalah gunung api yang sewaktu-waktu meletus dan kemudian istrahat
kembali.
2. Berdasarkan bentuk dan terjadinya, gunung api dibedakan menjadi tiga sebagai berikut:
a) Gunung api perisai/tameng adalah gunung yang terjadi karena letusan efusif (lemah).
b) Gunung api kerucut/strata adalah gunung yang terjadi karena erupsi campuran yang berupa
letusan dan lelehan secara bergantian sehingga lerengnya terdiri atas endapan lava yang
berlapis-lapis.
c) Gunung api maar adalah gunung yang terjadi akibat dalamnya letusan eksplosit, yaitu
dapur magma yang kecil dan dangkal mengakibatkan letusan satu kali dan mati.
3. Berdasarkan tipe letusannya, gunung api dibedakan menjadi tujuh sebagai berikut:
a) Letusan tipe Hawaii, terjadi karena lava yang sangat cair dan berbentuk seperti
perisai/tameng.
b) Letusan tipe Stromboli, letusan bersifat spesifik, yaitu letusan terjadi dengan jarak atau
interval waktu yang hampir sama.
c) Letusan tipe Vulkano, letusan mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, dan
bahan-bahan padat lainnya serta material cair atau lava.
d) Letusan tipe Merapi, letusan mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah.
e) Letusan tipe Perret atau Plinian, letusan sangat berbahaya dan merusak lingkungan.
f) Letusan tipe Pelee, letusan tipe ini biasa terjadi jika di puncak gunung api terdapat
sumbatan kawah yang berbentuk seperti jarum sehingga menyebabkan tekanan gas
menjadi bertambah bsar.
g) Letusan tipe Saint Viinkent, letusan ini terjadi pada gunung api yang mempunyai danau
kawah.
5
G. Pengaruh Vulkanisme terhadap Kehidupan di Bumi.
1. Dampak positif:
a) Proses Vulkanisme pada gunung api di Indonesia bermanfaat bagi lahan pertanian karena
abu vulkanik akibat letusan gunung api membuat tanah menjadi subur.
b) Gunung api merupakan penghasilan bahan galian tambang, seperti emas, intan, timah, serta
bahan bangunan lainnya.
c) Bentuk hasil proses vulkanik dapat dijadikan wisata alam yang sangat menarik.
2. Dampak negatif:
a) Lereng-lereng yang terbentuk karena proses vulkanisme umumnya terjal sehingga terbatas
untuk dijadikan daerah pertanian.
b) Daerah-daerah pegunungan yang terjal juga tidak baik dijadikan daerah permukiman
karena rentan terjadi tanah longsor yang dapat menimbulkan kerugian, baik material
maupun korban jiwa.
c) Gempa bumi dan letusan gunung apu dapat menelan koran jiwa, membahayakan
kesehatam masyarakat serta menimbulkan kerugian material bagi penduduk setempat.
b. Langkah yang harus dilakukan setelah terjadi letusan gunung api, antara lain:
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vulkanisme merupakan seluruh peristiwa alam yang diakibatkan oleh adanya aktivitas magma
yang naik ke permukaan bumi baik melalui lubang kepundan maupun melalui celah atau retakan
kerak bumi Intrusi magma adalah menyusupnya magma dari dapur magma ke dalam lapisan kulit
bumi tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Hasil bentukannya berupa batolit, lakolit, sill,
diatrema, intrusi korok dan apofisa. Sedangkan ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan
magma hingga keluar ke permukaan bumi dan membentuk gunung api. Adapun jenis-jenis gunung
api terdiri dari berbagai macam bentuk dan tipe yang masing-masing diklasifikasikan berdasarkan
ciri-ciri tertentu. Ketika gunung api telah meletus pasti mengeluarkan material- material. Material
tersebut dapat berwujud padat, cair dan gas. Ketika gunung api akan meletus, akan muncul
berbagai gejala. Sehingga masyarakat bisa segera melakukan antisipasi untuk menyelamatkan diri.
Letusan gunung api jelas memberikan dampak bagi manusia baik negatif maupun positif. Dampak
negatif dapat menimbulkan efek bahaya bagi masyarakat, sedangkan dampak positif dapat
memberikan manfaat dan berkah dalam kehidupan manusia.
B. Saran
Sebelum bencana gunung api terjadi, salah satu cara untuk mendeteksi kapan terjadinya letusan
adalah melalui gejala-gejala post vulkanik. Untuk itu masyarakat diharap untuk berwaspada. Dari
dampak negatif yang diakibatkan oleh letusan gunung api tersebut, kita harus berhati-hati.
Kemudian, dari dampak positif letusan gunung api kita dapat mengambil manfaat darinya.
7
DAFTAR PUSTAKA
KELAS X: Erlangga
Februari 2024