Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

VULKANISME

Kelas X2
Nama anggota:
1. Dela Rohmadiah
2. Ervin Yunita
3. Mamluatul Inayah
4. Nadifatus Soleha
5. Nailatus Sa’adah
6. Rohmatun Hasanah
7. Siti Ayu Nani
8. Siti Mufarrihah
9. Waroh

SMA ISLAM RA’IYATUL HUSNAN


Wringin Bondowoso
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Geografi tentang Vulkanisme
dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan. Saya sangat berharap makalah ini berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Vulkanisme dan Pengaruhnya terhadap
Kehidupan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami mohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang.

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar .............................................................................................................................. i
Daftar isi ........................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 01

A. Latar belakang .......................................................................................................................... 01

B. Rumusan masalah ..................................................................................................................... 02

C. Tujuan ...................................................................................................................................... 02

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 03

A. Pengertian Vulkanisme ............................................................................................................ 03

B. Intrusi dan Ekstrusi Magma ...................................................................................................... 03

C. Proses Terjadinya Vulkanisme ................................................................................................. 04

D. Tanda-tanda Terjadinya Vulkanisme ....................................................................................... 04

E. Jenis-jenis Gunung Api ............................................................................................................. 05

F. Gejala Pascavulkanik dan Tanda-tandanya ............................................................................... 05

G. Pengaruh Vulkanisme Terhadap Kehidupan ............................................................................ 06

H. Upaya Yang Dapat Dilakukan Untuk Penanggulangan

Bencana Letusan Gunung Api ................................................................................................ 06

BAB III KESIMPULAN ............................................................................................................ 07

A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 07

B. Saran ........................................................................................................................................ 07

Daftar pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah salah satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia. Dari 127 gunung
api aktif yang ada, baru 69 gunung yang terpantau dengan alat, khususnya peralatan seismik yang
merupakan standar minimum dan diawasi oleh PVMBG. Cincin api pasifik tempat banyak gunung
berapi berada, gunung-gunung Indonesia berada di kawasan tersebut. Secara geologis, Indonesia
terletak di antara empat benturan lempeng tektonik, yang membuatnya banyak ditumbuhi gunung
api. Gunung berapi dapat meletus dan mengeluarkan magma, abu vulkanik, dan tefra. Selain
memberikan dampak kepada bencana erupsi gunung api, aktivitas gunung berapi juga
menyuburkan tanah, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai daerah hutan, perkebunan, dan daerah
pariwisata. Indonesia memiliki tiga jenis gunung berapi, gunung api tipe A, B dan C.

Selain gunung berapi di darat, Indonesia juga memiliki gunung berapi bawah laut. Gunung
berapi bawah laut ini tidak terlihat kasat mata di permukaan dan tersembunyi jauh di dasar laut
atau samudra, dan dapat menimbulkan bencana alam. Penelitian gunung api bawah laut masih
sangat jarang dilakukan. Dalam sejarah, beberapa gunung berapi di Indonesia meletus dahsyat dan
menyebabkan banyak korban jiwa bahkan mengubah kehidupan di sekitarnya. Gunung berapi
diketahui masih aktif dan sering erupsi. Di Indonesia, terdapat gunung api yang aktif dengan rata-
rata 100 tahun, 50 tahun, dan di bawah 10 tahunan. Gunung Galunggung merupakan contoh letusan
gunung berapi dengan ritme rata-rata sekitar 100 tahun sekali. Gunung berapi yang meletusnya 50
tahun sekali contohnya Gunung Agung. Sementara di bawah 10 tahunan, contohnya Gunung
Merapi, Ibu, Dukono.

Mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk penanggulangan bencana letusan gunung api.
gunung Merapi terbilang rutin terjadi tiap 2 dan 5 tahun. Tercatat sejak tahun 1548, gunung Merapi
telah meletus sebanyak 68 kali. Letusan tahun 2010 merupakan erupsi bersifat eksplosif disertai
suara ledakan dan gemuruh yang terdengar hingga jarak 20-30 km.Salah satu gunung yang paling
aktif di Indonesia adalah Merapi. Siklus erupsiDalam waktu kurun waktu 800 tahun, Indonesia
menghasilkan tiga kaldera raksasa yaitu Kaldera Gunung Api Rinjani pada tahun 1257, Gunung
api Tambora tahun 1815, dan Gunung Api Krakatau tahun 1883. Selain itu, letusan gunung yang
terkenal dengan kedahsyatannya adalah gunung Kelud, Galunggung, Toba, dan
Papandayan.Indonesia adalah salah satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia. Dari
127 gunung api aktif yang ada, baru 69 gunung yang terpantau dengan alat, khususnya peralatan
seismik yang merupakan standar minimum dan diawasi oleh PVMBG. Cincin api pasifik tempat
banyak gunung berapi berada, gunung-gunung Indonesia berada di kawasan tersebut.

1
B. RUMUSAN MASALAH.

1. Apa yang dimaksud dengan vulkanisme?


2. Apakah yang dimaksud dengan intrusi dan ekstrusi magma?
3. Bagaimana proses terjadinya vulkanisme?
4. Apa saja tanda-tanda terjadinya vulkanisme?
5. Bagaimana pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan?
6. Bagaimana cara penanggulangan atau upaya yang dapat dilakukan ketika terjadi erupsi
gunung meletus?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian vulkanisme.


2. Mengetahui apa itu intrusi dan ekstrusi magma.
3. Mengetahui bagaimana proses terjadinya vulkanisme.
4. Mengetahui tanda-tanda terjadinya vulkanisme.
5. Mengetahui jenis-jenis gunung api.
6. Mengetahui pengertian gejala pascavulkanik dan ciri-cirinya.
7. Mengetahui pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan.
8. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk penanggulangan bencana letusan gunung
api.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Vulkanisme
Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
Vulkanisme mengacu pada proses magma (dari atnosfer) naik ke permukaan bumi karena suhu
magma yang tinggi dan kandungan gas yang cukup banyak di dalamnya. Berdasarkan tempat
pembekuannya, magma dibagi menjadi intrusi dan ekstrusi magma. Aktivitas vulkanisme
berkaitan dengan kebradaan magma di dalam bumi. Isi bumi yang berbentuk cair ini mengandung
batuan dan gas denga suhu yang sangat tinggi. Suhu yang sangat panas membuat magma
bergejolak hingga mampu meretakkan, menggeser, dan menyusup ke lapisan bumi di atasnya.

B. Intrusi dan Ekstrusi Magma


Intrusi magma adalah proses penerobosan magma melalui retakan dan celah pada lapisan
batuan litosfer yang tidak sampai ke permukaan bumi. Adapun bentukan hasil intrusi magma
sebagai berikut:

1. Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma.


2. Lakolit adalah batuan beku yang terjadi pada dua lapisan litosfer dan bentuknya
menyerupai lensa cembung.
3. Sills atau keping intrusi adalah sisipan magma yang membeku pada dua lapisan litosfer
berbentuk tipis dan lebar.
4. Gang atau korok/dike adalah batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan litosfer.
5. Apofisa adalah gang yang relatif kecil dan merupakan cabang gang.
6. Diatrema adalah batuan intrusi pengisi pipa letusan. Diatrema berbentuk silinder dan
memanjang mulai dari dapur magma sampai pada batas permukaan bumi.

3
Ekstrusi magma adalah pergerakan magma dari perut bumi ke permukaan bumi Biasanya
ekstrusi magma dapat di lihat pada letusan gunung api (erupsi). Magma yang mencapai permukaan
bumi disebut lava. Lava yang berada di permukaan bumi akan tercampur dengan eflata atau bahan
piroklastik menjadi lahar. Dilihat dari bentuk lubang keluarnya magma, terdapat 3 macam ekstrusi
magma, yakni sebagai berikut:

a) Erupsi Linear, yaitu lava keluar melalui celah-celah atau rekahan batuan.
b) Erupsi Areal, yaitu ledakan yang terjadi karena letak magma dekat dengan permukaan
bumi.
c) Erupsi Sentral, yaitu keluarnya magma melalui lubang berbentuk gunung di permukaan
bumi.

Berdasarkan kuat atau tidaknya letusan dan kandungan material yang dikeluarkan, erupsi gunung
api dibagi menjadi dua:

a) Erupsi Eksplosif adalah erupsi yang berupa ledakan yang mengeluarkan benda-benda
padat, seperti bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik, Erupsi eksplosif terjadi karena dapur
magma dalam dan gasnya bersifat asam.
b) Erupsi Efusif berupa lelehan lava yang keluar melalui rekahan-rekahan gunung api.

C. Proses Terjadinya Vulkanisme


Aktifitas vulkanik terjadi karena adanya tenaga endogen (tenaga dari dalam bumi) yang
berkaitan dengan gunung api. Gerakan magma dari tekanan tinggi menuju tekanan rendah
(permukaan bumi) menghasilkan proses vulkanisme. Magma yang bergerak menuju permukaan
bumi menghasilkan erupsi gunung berapi. Segala aktivitas di permukaan bumi tidak ada
pengaruhnya kepada proses vulkanisme karena proses vulkanisme murni dari proses alami dari
dalam bumi.

D. Tanda-Tanda Terjadinya Gunung Api


1) Adanya gempa lokal.
2) Fenomena hewan turun gunung.
3) Terjadinya peningkatan suhu.
4) Mata air menjadi kering.
5) Banyak tumbuhan layu dan mati.

4
E. Jenis-Jenis Gunung Berapi
1. Berdasarkan aktivitasnya, gunung api dibedakan menjadi tiga sebagai berikut:

a) Gunung aktif adalah gunung api yang masih bekerja, kawahnya selalu mengeluarkan
asap,gempa dan letusan.
b) Gunung api mati adalah gunung api yang sejak tahun 1600 sudah tidak meletus lagi.
c) Gunung istirahat adalah gunung api yang sewaktu-waktu meletus dan kemudian istrahat
kembali.

2. Berdasarkan bentuk dan terjadinya, gunung api dibedakan menjadi tiga sebagai berikut:

a) Gunung api perisai/tameng adalah gunung yang terjadi karena letusan efusif (lemah).
b) Gunung api kerucut/strata adalah gunung yang terjadi karena erupsi campuran yang berupa
letusan dan lelehan secara bergantian sehingga lerengnya terdiri atas endapan lava yang
berlapis-lapis.
c) Gunung api maar adalah gunung yang terjadi akibat dalamnya letusan eksplosit, yaitu
dapur magma yang kecil dan dangkal mengakibatkan letusan satu kali dan mati.

3. Berdasarkan tipe letusannya, gunung api dibedakan menjadi tujuh sebagai berikut:

a) Letusan tipe Hawaii, terjadi karena lava yang sangat cair dan berbentuk seperti
perisai/tameng.
b) Letusan tipe Stromboli, letusan bersifat spesifik, yaitu letusan terjadi dengan jarak atau
interval waktu yang hampir sama.
c) Letusan tipe Vulkano, letusan mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, dan
bahan-bahan padat lainnya serta material cair atau lava.
d) Letusan tipe Merapi, letusan mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah.
e) Letusan tipe Perret atau Plinian, letusan sangat berbahaya dan merusak lingkungan.
f) Letusan tipe Pelee, letusan tipe ini biasa terjadi jika di puncak gunung api terdapat
sumbatan kawah yang berbentuk seperti jarum sehingga menyebabkan tekanan gas
menjadi bertambah bsar.
g) Letusan tipe Saint Viinkent, letusan ini terjadi pada gunung api yang mempunyai danau
kawah.

F. Pengertian Gejala Pascavulkanik dan Tanda-Tandanya.


Peristiwa vulkanisme menciptakan gejala-gejala yang dapat dilihat setelah terjadinya gunung
meletus (erupsi) yang disebut gejala pascavulkanik. Tanda-tanda yang timbul setelah peristiwa
vulkanisme antara lain sebagai berikut:

a) Munculnya sumber air panas yang mengandung belerang.


b) Munculnya geiser, yaitu semburan air panas dari dalam bumi.
c) Munculnya ekshalasi, berupa gas-gas seperti gas karbon dioksida dan gas belerang.

5
G. Pengaruh Vulkanisme terhadap Kehidupan di Bumi.
1. Dampak positif:

a) Proses Vulkanisme pada gunung api di Indonesia bermanfaat bagi lahan pertanian karena
abu vulkanik akibat letusan gunung api membuat tanah menjadi subur.
b) Gunung api merupakan penghasilan bahan galian tambang, seperti emas, intan, timah, serta
bahan bangunan lainnya.
c) Bentuk hasil proses vulkanik dapat dijadikan wisata alam yang sangat menarik.

2. Dampak negatif:

a) Lereng-lereng yang terbentuk karena proses vulkanisme umumnya terjal sehingga terbatas
untuk dijadikan daerah pertanian.
b) Daerah-daerah pegunungan yang terjal juga tidak baik dijadikan daerah permukiman
karena rentan terjadi tanah longsor yang dapat menimbulkan kerugian, baik material
maupun korban jiwa.
c) Gempa bumi dan letusan gunung apu dapat menelan koran jiwa, membahayakan
kesehatam masyarakat serta menimbulkan kerugian material bagi penduduk setempat.

H. Upaya-upaya yang Dapat Dilakukan Untuk Penanggulangan Bencana


Letusan Gunung Api.
a. Langkah yang harus dilakukan sebelum terjadi letusan gunung api, antara lain:

 Memantau dan mengamati secara intens kegiatan gunung yang aktif.


 Membuat dan menyediakan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona Risiko Bahaya
Gunung Api yang didukung dengan peta Geologi Gunung Api.
 Melakukan kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan dalam menanggulangi letusan
gunung api.
 Melakukan pembimbingan dan penelitian geologi, geofisika dan geokimia di gunung api.
 Melakukan peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya, seperti peningkatan
sarana dan prasarananya.

b. Langkah yang harus dilakukan setelah terjadi letusan gunung api, antara lain:

 Melakukan pendataan, termasuk jangkauan letusan gunung api.


 Menandai daerah-daerah yang akan terdampak bencana.
 Mengusulkan saran penanggulangan bahaya.
 Memberikan saran penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang.
 Merenovasi berbagai fasilitas yang hancur atau rusak

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vulkanisme merupakan seluruh peristiwa alam yang diakibatkan oleh adanya aktivitas magma
yang naik ke permukaan bumi baik melalui lubang kepundan maupun melalui celah atau retakan
kerak bumi Intrusi magma adalah menyusupnya magma dari dapur magma ke dalam lapisan kulit
bumi tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Hasil bentukannya berupa batolit, lakolit, sill,
diatrema, intrusi korok dan apofisa. Sedangkan ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan
magma hingga keluar ke permukaan bumi dan membentuk gunung api. Adapun jenis-jenis gunung
api terdiri dari berbagai macam bentuk dan tipe yang masing-masing diklasifikasikan berdasarkan
ciri-ciri tertentu. Ketika gunung api telah meletus pasti mengeluarkan material- material. Material
tersebut dapat berwujud padat, cair dan gas. Ketika gunung api akan meletus, akan muncul
berbagai gejala. Sehingga masyarakat bisa segera melakukan antisipasi untuk menyelamatkan diri.
Letusan gunung api jelas memberikan dampak bagi manusia baik negatif maupun positif. Dampak
negatif dapat menimbulkan efek bahaya bagi masyarakat, sedangkan dampak positif dapat
memberikan manfaat dan berkah dalam kehidupan manusia.

B. Saran
Sebelum bencana gunung api terjadi, salah satu cara untuk mendeteksi kapan terjadinya letusan
adalah melalui gejala-gejala post vulkanik. Untuk itu masyarakat diharap untuk berwaspada. Dari
dampak negatif yang diakibatkan oleh letusan gunung api tersebut, kita harus berhati-hati.
Kemudian, dari dampak positif letusan gunung api kita dapat mengambil manfaat darinya.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/436511850/KATA-PENGANTAR- dox . Diakses pada

tanggal 06 Februari 2024

https://www.gramedia.com/literasi/vulkanisme/ . Diakses pada tanggal 06 Februari 2024

Kusumawati Indah. GEOGRAFI untuk SMA/MA Kelas X Semester 2.

Surakarta: Putra Nugraha

https://blog.eigeradventure.com/eiger-upcycling-collection/#comment- 2586 . Diakses

pada tanggal 06 Februari 2024

Priastomo Yasinto Sindhu. IPS GEOGRAFI I untuk SMA/MA

KELAS X: Erlangga

https://www.gurugeografi.id/2017/01/bentuk-intrusi-magma.html . Diakses tanggal 06

Februari 2024

Anda mungkin juga menyukai