Anda di halaman 1dari 25

1

TUGAS MAKALAH
PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA
TENTANG
VULKANISME
Dosen Pengajar :
Dr.I Komang Wherdiana, M.si

Oleh kelompok IX
REDNA A202 18 071
SITTI RADHIAH A202 18 069

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmat-Nya Kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Vulkasnime” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu pengetahuan bumi dan antariksa

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan
dari berbagai pihak. Untuk itu Kami ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan


kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran
positif dari pembaca.

Demikian apa yang dapat Kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kami beserta teman-teman semuanya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ..................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 1

C. TUJUAN .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN VULKANISME ....................................................................2

B. PENGERTIAN INTRUSI DAN EKSTRUSI MAGMA..………………………………….3

C. STRUKRUR GUNUNG API.....................................………….........................4

D. JENIS-JENIS GUNUNG API.................................................................5


E. GEJALA DAN DAMPAK LETUSAN GUNUNG API.........................6
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………..…….……...…6

B. SARAN ......................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua gejala alam sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut
vulkanisme.Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang
merupakan sumber tenaga magma untuk menekan batuan yang ada di
sekitarnya.Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terdapat
di dalam kulit bumi, terjadi dari berbagai mineral dan gas yang terlarut di
dalamnya.Magma terjadi akibat adanya tekanan di dalam bumi yang sangat
besar, walaupun suhunya cukup tinggi, batuan tetap padat.
Magma bisa bergerak ke segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan
bumi.Jika gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi
magma, sedangkan magma yang bergerak dan mencapai ke permukaan bumi
disebut ekstrusi magma atau erupsi. Erupsi inilah yang menyebabkan gunung
api atau disebut juga vulkan. Banyaknya tipe erupsi menyebabkan munculnya
jenis gunung api yang berbeda-beda.
Seperti yang telah kita ketahui, di Indonesia banyak tersebar gunung api
yang masih aktif. Hal tersebut menyebabkan Indonesia rawan dengan bencana
letusan gunung api. Erupsi pada gunung api menimbulkan dampak pada
kehidupan manusia. Dampak tersebut selain dapat merugikanjuga dapat
memberikan keuntungan bagi manusia.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan vulkanisme?
2. Apa pengertian intrusi dan ekstrusi magma?
3. Bagaimana struktur gunung api?
4. Apa saja jenis-jenis gunung api?
5. Bagaimana gejala dan dampak dari letusan gunung api?

4
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Vulkanisme
2. Mengetahui pengertian intrusi dan ekstrusi magma.
3. Mengetahui struktur gunung api.
4. Mengetahui jenis-jenis gunung api.
5. Mengetahui gejala dan dampak dari letusan gunung api.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang pengertian


vulkanisme, pengertian intrusi dan ekstrusi magma, jenis-jenis gunung api serta
gejala dan dampak dari letusan gunung api. Berikut pembahasan yang penulis
paparkan.

A. Pengertian Vulkanisme
Vulkanisme berasal dari kata Vulkanus, dewa api bangsa Yunani yang
konon tinggal di danau kawah Vulkano di Kepulauan Lipari, lepas pantai Italia.
“Vulkanisme adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan
magma naik ke permukaan bumi” (Herlambang, 2014: 37).“Vulkanisme adalah
proses alam yang berhubungan dengan kegiatan kegunungapian, mulai dari
asal usul pembentukan magma di dalam bumi hingga kemunculannya di
permukaan bumi dalam berbagai bentuk dan kegiatannya” (Buranda, 2012:
98).“Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma
yang naik ke permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui
sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema” (Anonim:
2013).Jadi, dapat disimpulkan bahwa vulkanisme adalah semua peristiwa alam
yang diakibatkan oleh adanya aktivitas magma yang naik ke permukaan bumi
baik melalui lubang kepundan maupun melalui celah atau retakan kerak bumi.

B. Pengertian Intrusi dan Ekstrusi Magma


1. Intrusi Magma
Menurut Poetrafic, intrusi magma adalah menyusupnya magma dari
dapur magma ke dalam lapisan kulit bumi (litosfer) yang berbentuk padat
dan keras, akan tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Adapun jenis-jenis
intrusi menurut Poetrafic (2010) sebagai berikut.

6
(Rusdirahman,2014)

1) Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma,


sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat. Dengan kata lain,
batolit adalah intrusi magma yang berada dekat dengan dapur magma.
Batolit berbentuk seperti lensa cembung yang besar.
2) Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang
menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai
lensa cembung. Permukaan atas lakolit bentuknya tetap rata. Lakolit
biasanya berada di atas sill.
3) Sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan
batuan. Menyusupnya bisa horizontal dan vertikal. Sill biasanya terletak
di bawah lapisan lakolit.
4) Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder.
Diatrema dimulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.
Bentuk ditrema seperti lubang kepundan, tempat keluarnya magma.
5) Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong
lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng. Perbedaan
antara intrusi korok dengan sill adalah apabila sill batuan beku diantara
dua lapisan batuan. Intrusi korok merupakan batuan beku yang
terbentuk dari intrusi magma yang berbentuk pipih yang posisinya
memotong antar lapisan batuan.
6) Apofisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.
Apofisa dapat disebut juga sebagai percabangan magma yang
ukurannya kecil atau sering disebut urat-urat magma. Apofisa
berbentuk horizontal.

7
2. Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke
permukaan Bumi.Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup kuat dan ada
retakan pada kulit bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat
dahsyat. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api.
Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa di
lautan.Oleh karena itu, gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan.
Erupsi atau letusan gunung api terjadi apabila tenaga gas dari dapur
magma mampu mendobrak batuan penyusun kerak bumi. Biasanya setelah
letusan akan meninggalkan lubang berbentuk mangkok di tempat keluarnya
magma yang disebut kawah (crater).Ukurannya bermacam-macam dan
dapat meluas karena tepinya mengalami longsor atau terkikis. Istilah
kaldera digunakan untuk depresi yang luas di puncak gunung api,
dikelilingi dinding terjal. Terbentuknya kaldera karena letusan hebat yang
menghempaskan sebagian tubuh gunung api, dapur magma bagian atas
kosong sehingga ambles membentuk depresi yang luas.Berikut adalah
ilustrasi Pembentukan Kaldera Maninjau.

(Ermala: 2012)

Secara umum ekstrusi magma dibagi dalam tiga macam, sebagai


berikut.

8
a. Ekstrusi linear

(Anonim: 2013)
Ekstrusi linier terjadi tidak melalui lubang kepundan gunung api.
Jadi, ekstrusi linier terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan
atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung
berapi.Letusannya bersifat effusif.Lebih banyak magma yang sampai
di permukaan bumi melalui retakan-retakan batuan dibanding melalui
pipa kepunden gunung api. Misalnya Gunung Api Laki di Islandia,
serta deretan gunung api di Jawa Tengah dan Timur.
b. Ekstrusi areal

(Anonim: 2013)
Ekstrusi areal terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan
bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu
areal tertentu.Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika
Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.
c. Ekstrusi sentral

(Anonim: 2013)

9
Ekstrusi sentral terjadi karena magma keluar melalui pipa kepundan
gunung api. Ekstrusi sentral membentuk gunung-gunung yang
terpisah.Tidak seperti erupsi celah yang berlangsung lama, erupsi puncak
berlangsung dalam waktu yang pendek.Bila magmanya bersifat asam,
kadang-kadang pipa kepundan tersumbat oleh magma yang membeku.
Sumbat tersebut dikenal dengan nama sumbat lava (lava plug), menjadi
penghalang keluarnya magma. Sering pula sumbat tersebut terlalu kuat
sehingga magma mencari jalan lain, menerobos batuan yang lebih lemah
dan terbentuklah kawah baru. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung
Vesucius, dan lain-lain (Anonim: 2013).
Klasifikasi lainmenurut Buranda (2012: 105) berdasarkan penyebab
erupsi sebagai berikut.
a) Erupsi Magma (Magmatik eruption) adalah erupsi yang dihasilkan
oleh dobrakan tekanan gas yang berasal dari dapur magma.
b) Erupsi Hidro (Hidro eruption) adalah erupsi yang dihasilkan oleh
tekanan uap yang berasal dari pemanasan air di luar magma.
c) Erupsi Preatik (Preatic Eruption) adalah erupsi yang dihasilkan oleh
tekanan uap dari air tanah yang mengalami pemanasan magma.
d) Erupsi Preato-magmatik (Preatomagmatik eruption) adalah gabungan
erupsi magma dan erupsi preatik.

C. Struktur Gunungapi
1) Main Vent
Merupakan tempat yang diterobos oleh batuan cair dari magma
chamber ke permukaan.Ini seperti pipa dimana lava dapat
mengalir.Terkadang main vent memiliki cabang, jika mereka mencapai
permukaan dari bentukan secondary cone atau fumarole.Ketika gunungapi
meletus, lava, gas, dan fragmen batuan menuju ke main vent dan bergerak
keluar melalui crater.Ketika letusan berhenti,lava dapat turun kembali ke
pipa atau membentuk danau lava di dalam crater.

10
2) Lava Flow
Aliran lava merupakan letusan yang berupa molten rock di bawah
permukaan bumi yang keluar dari vulkanik vent (magma).Lava berwarna
merah panas saat keluar dari vent,tetapi secara cepat berubah menjadi
warna merah gelap. Abu-abu, hitam atau warna yang lain berdasarkan
pengaruh proses yang dialaminya.Lava yang sangat panas mengandung
gas yang terdiri dari besi dan magnesium berupa cairan, yang mengalir
seperti tar panas.Sedangkan yang agak dingin, mengandung silicon,
sodium dan potassium yang berupa cairan dan mengalir seperti madu yang
kental.
3) Strata lava dan Abu
Strata lava dan abu merupakan lapisan yang terbentuk pada
gunungapi ketika lava dan abu dari gunungapi aktif terlempar keluar.Abu
berisikan fragmen kecil batuan, beberapa sama baiknya dengan partikel
debu kecil, bongkahan lainnya dapat lebih besar dari kepalan tangan.Abu
gunungapi biasanya keluar dari gung berapi sebelum lava.Abu yang
mengendap ke bawah dan membentuk kumpulan di pinggir yang curam.
4) Secondary Cone
Merupakan kerucut yang baru terbentuk pada gunungapi, ketika
saluran utama membentuk cabang.Lapisan batuan and abu yang
membentuk gunung berapi sering retak dan terlemahkan oleh ledakan
yang terjadi selama letusan gunung berapi.Jika retakan ini membentuk
garis/jalur dari main vent ke permukaan,magma mampu bergerak ke
saluran baru dan mencapai permukaan.Karena letusan, abu dan lava
menyebar ke udara seperti air mancur.
5) Magma chamber
Magma chamber atau dapur magma merupakan daerah sebagai
tempat induk magma berada.Ukuran magma chamber baik yang
berhubungan langsung dengan gunungapi ataupun yang terpisah hanya
berupa tubuh magma dapat mencapai ratusan ribu kilometer
kubik.Pembentukan magma chamber primer pada kerak sangat
dipengaruhi oleh ukuran, pola dan kecepatan gerak rekahan,disamping

11
macam batuan dan ketebalan kerak bumi.Titik potong dua rekahan akan
mempermudah jalannya magma,sedangkan jalur gerus akan
memperlambat pergerakannya karena selain sifat bidang rekahan yang
rapat,juga adanya milonit.
6) Fumarole
Fumarole merupakan retak pada terusan permukaan dimana uap
panas dan gas dapat keluar.Magma di bawah permukaan memanaskan air
sampai titik dimana air berubah menjadi uap panas dan mampu
melarutkan mineral dari batuan di sekitarnya.Ketika gas mencapai
permukaan maka gas tersebut panas dan bertekanan rendah.Gas ini
mendingin dan mngembang,mengendapkan mineral yang terlarut di
sekitar saluran.
7) Crater
Crater gunungapi merupakan struktur amblesan yang terjadi di
permukaan gunungapi karena kegiatan gunungapi biasanya membuat
lubang di bagian atas saluran. Kawah dibentuk dari lava, gas, dan debu
yang meledak kea rah aras dari main vent.materila jatuh kembali ke bumi
di sekitar saluran dan secara perlahan menumpuk membentuk rim di
sekitarnya.Di dalam kawah selalu tetap bersih disebabkan adanya gaya
gerakan ke atas material yang secara konstan memindahan runtuhan yang
jatuh.

D. Jenis-jenis Gunung Api


Jenis-jenis gunung api yang ada didunia terdiri dari berbagai macam
bentuk. Menurut Buranda (2012: 100).Berdasarkan sifat erupsi dan bahan yang
dikeluarkannya, ada tiga macam sebagai berikut.
1. Gunung Api Kerucut/Strato

(Anonim: 2013)

12
Gunung api ini bentuknya seperti kerucut, makin runcing ke
puncak. Gunung api kerucut memuntahkan bahan-bahan padat karena
magmanya asam, sehingga jatuh ke permukaan bumi akan diendapkan
berbentuk kerucut dengan kemiringan sekitar 10-35 derajat. Selain bahan
padat materi yang dikeluarkannya, ada lava cair maka bentuknya berlapis-
lapis, bergantian bahan padat dan lava. Gunung api ini disebut gunung api
strato. Gunung api inilah yang paling banyak ditemukan di dunia termasuk
di Indonesia. Misalnya gunung Merapi, Semeru, Merbabu, Kelud, dan
lain-lain.
Menurut Herlambang (2014:38) Karakteristik gunung api strato:
a) Strato muda:
1) Kerucut gunung api mempunyai: lereng curam, bongkah/blok baru,
material piroklastik kubah lava, crater (kawah).
2) Lereng atas gunung api mempunyai: lereng curam, efflata kasar
bercampur dengan aliran lava, sumber lahar bagi gunung api aktif,
longsoran dan erosi rendah.
3) Lereng tengah gunung api mempunyai: lereng landai, aliran lahar
bercampur dengan aliran lava dan endapan lahar.
4) Lereng bawah gunung api (kaki) mempunyai: lereng landai, fluvio
vulkanik, lapisan dengan blok besar terselang-seling dengan
endapan aliran lava dan endapan abu.
5) Dataran kaki gunung api mempunyai: lereng datar-landai dengan
endapan fluvio vulkanik halus.
b) Strato tua:
Pada stadia tua gunung api strato sangat terkikis/terbuka, kadang-
kadang sulit dikenali bentuk asli badan vulkanosnya. Ciri-ciri yang
dapat dikenali:
1) Tingkat pengikisan lanjut sehingga terdapat lembah-lembah yang
dalam dan tidak beraturan.
2) Hasil pelapukan tebal tertimbun di lereng-lereng sebagai kerucut
talus, kipas alluvial.
3) Pola aliran rapat dan tidak seluruhnya radial.

13
4) Batuan induk sulit diketahui di permukaan.

2. Gunung Api Perisai

(Anonim: 2013)
Gunung api ini bentuknya seperti perisai/tameng, tingginya tidak
seberapa dibanding diameter alasnya dan lerengnya landai. Dibentuk oleh
letusan gunung api yang mengeluarkan lava yang mengalir karena
magmanya basa sehingga setelah mencapai permukaan bumi mengalir ke
segala arah membentuk lereng landai 2-10 derajat. Contoh gunung api
perisai adalah gunung –gunung di kepulauan Hawaii seperti Mauna Loa,
Mauna Kea, Kilauea.

3. Gunung Api Maar (Ranu)

(Anonim: 2013)
Gunung ini berbentuk lubang besar bekas letusan dahsyat pada
masa silam. Semula magmanya sangat asam dengan tekanan gas sangat
tinggi sehingga letusannya hebat, menghempaskan sebagian besar tubuh
gunung api dan menyisakan lubang besar bekas letusan. Contoh gunung
api ini adalah gunung Lamongan di Jawa Timur dengan kawahnya yang
diberi nama danau Klakah.

14
4. Gunung Api Lava Pijar dan Abu

Bentuk kerucut simetris dengan lereng cekung (konkaf) yang


landai. Bahan atau emisi berupa asap, debu lembut, dan bau sulfur
menyengat. Sifat letusan sedang. Contohnya Gunung Paracutin di
Meksiko. Keluarnya magma dari perut Bumi menyebabkan berbagai
kenampakan yang menakjubkan di permukaan Bumi.Kenampakan ini
disebut kenampakan vulkanik.Kenampakan vulkanik dibedakan menjadi
dua seperti berikut.
a) Kenampakan Vulkanik Ekstrusif
Kenampakan vulkanik ekstrusif di antaranya danau kaldera, sumbat lava, dan
plato lava. Danau kaldera terjadi akibat letusan sangat dahsyat sehingga
menyisakan lubang yang sangat
besar.Lubang ini kemudian terisi air dan membentuk danau.Sumbat lava terjadi
jika magma terdorong ke permukaan.Magma yang panas ini akhirnya mencuat ke
permukaan dan menjadi dingin.Sumbat lava ini bisa sangat besar hingga
menyerupai bukit.Plato lava terjadi jika magma yang keluar dari dalam Bumi
sangat encer sehingga menyebar dan membentuk hamparan lava yang luas.Lava
ini perlahan-lahan membeku hingga membentuk suatu daratan. Lama-kelamaan
lava ini semakin tinggi hingga membentuk dataran tinggi dan luas yang disebut
plato. Selain kenampakan vulkanik ekstrusif, ada beberapa kenampakan oleh
kegiatan panas bumi (geothermal) yang berhubungan dengan vulkanisme, yaitu
geyser, mata air panas, kolam lumpur, solfatar (embusan gas gunung berapi yang
banyak mengandung belerang), dan fumarol (embusan gas gunung berapi berupa
uap panas kering/dry steam atau uap panas yang mengandung air/wet steam).

15
b) Kenampakan Vulkanik Intrusif
Kenampakan ini terbentuk ketika magma yang menyusup ke dalam batuan
membeku sebelum mencapai permukaan Bumi.Kenampakan intrusif kadang kala
terlihat di permukaan karena terjadi erosi batuan penutupnya.Contohnya batuan
intrusif dapat dilihat di Pantai Parangkusumo, Daerah Istimewa
Yogyakarta.Batuan ini menonjol ke permukaan sebagai batuan andesit.Beberapa
bentuk vulkanik intrusif adalah batolit, lakolit, dan dike.
Kalangan Vulkanologi Indonesia
mengelompokkangunungberapikedalamtigatipeberdasarkancatatansejarahletusan/
erupsinya.
a) GunungapiTipeA :tercatatpernahmengalamierupsi magmatic sekurang-
kurangnyasatu kali sesudahtahun 1600.
b) GunungapiTipeB :sesudahtahun 1600 belumtercatatlagimengadakanerupsi
magmatic
namunmasihmemperlihatkangejalakegiatanvulkaniksepertikegiatansolfatar
a dan fumarola.
c) GunungapiTipeC :sejaraherupsinyatidakdiketahuidalamcatatanmanusia,
namunmasihterdapattanda-

16
tandakegiatanmasalampauberupalapangansolfatara/fumarolapadatingkahle
mah.

Berdasarkan kekentalan magma, tekanan gas, kedalaman dapur magma,


dan material yang dikeluarkannya, letusan gunung api dibedakan beberapa tipe
yaitu sebagai berikut.

1. Letusan Tipe Hawai

(Anonim: 2012)
Letusan tipe hawai terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat
cair, sehingga mudah mengalir ke segala arah.Sifat lava yang sangat cair
ini menghasilkan bentuk seperti perisai atau tameng. Contoh: Gunung
Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawai.

2. Letusan Tipe Stromboli

(Anonim: 2012)
Letusan tipe ini bersifat spesifik, yaitu letusan-letusannya terjadi
dengan interval atau tenggang waktu yang hampir sama. Gunung api
stromboli di Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya ± 12 menit.
Jadi, setiap ±12 menit terjadi letusan yang memuntahkan material, bom,
lapili, dan abu. Contoh gunungapi bertipe stromboli adalah Gunung
Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).

17
3. Letusan Tipe Vulkano

(Anonim: 2012)
Letusan tipe ini mengeluarkan material padat, seperti bom, abu,
lapili, serta bahan-bahan padat dan cair atau lava.Letusan tipe ini
didasarkan atas kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magmanya. Contoh:
Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung Semeru di Jawa Timur.

4. Letusan Tipe Merapi

(Anonim: 2012)

Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut


kawah.Akibatnya, tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan
memecahkan sumbatan lava.Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas
dan akhirnya terlempar keluar.Material ini menuruni lereng gunung
sebagai ladu atau gloedlawine.Selain itu, terjadi pula awan panas
(gloedwolk) atau sering disebut wedhus gembel.Letusan tipe merapi sangat
berbahaya bagi penduduk di sekitarnya. Contoh: gunung Merapi di Jawa
Tengah.

5. Letusan Tipe Perret atau Plinian

18
(Anonim: 2012)
Letusan tipe ini sangat berbahaya dan sangat merusak
lingkungan.Material yang dilemparkan pada letusan tipe ini mencapai
ketinggian sekitar 80 km. Letusan tipe ini dapat melemparkan kepundan
atau membobol puncak gunung, sehingga dinding kawah melorot. Contoh:
Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dan St. Helens 18 Mei
1980.

6. Letusan Tipe Pelee

(Anonim: 2012)
Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di
puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan
tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila penyumbatan kawah tidak
kuat, maka gunung tersebut akan meletus.Lava yang keluar bersifat kental.
Contoh: gunung Pelee di Amerika Tengah.

7. Letusan Tipe Sint Vincent

(Anonim: 2012)

19
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah
bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut
akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contoh: Gunung Kelud
yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Sint Vincent yang meletus
pada tahun 1902 (Geoenviron: 2012).
Jika terjadi letusan gunung api, ada material yang dikeluarkan.
Material tersebut dapat berwujud benda padat, cair, dan gas.Berikut
penjelasannya.
Material Padat (Efflata), terdiri atas:
a) bom (batu-batu besar)
b) terak (batu-batu yang tidak beraturan)
c) bahan lapili, berupa kerikil
d) pasir
e) debu
f) batu apung
Menurut asalnya, efflata dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) efflata allogen, berasal dari batu-batu di sekitar kawah yang terlempar
ketika terjadi letusan.
b) efflata autogen, berasal dari magma itu sendiri atau piroklastik.

Material Cair (effusifa), terdiri atas:


a) Lava, yaitu magma yang meleleh di luar gunung api.
b) Lahar panas, yaitu campuran magma dan air, sehingga merupakan lumpur
panas yang mengalir.
c) Lahar dingin, terbentuk dari efflata porus atau bahan padat di puncak
gunung menjadi lumpur ketika turun hujan lebat dan mengalir pada lereng
serta lembah. Contohnya, akibat letusan Gunung Merapi tahun 2006 yang
lalu telah menghasilkan sekitar 6 juta meter kubik timbunan material yang
akan membentuk aliran lahar dingin saat turun hujan.

20
Material Gas (Ekshalasi) terdiri atas:
a) solfatar, berbentuk gas belerang (H2S).
b) fumarol, berbentuk uap air (H2O).
c) mofet, berbentuk gas asam arang (CO2). Gas ini berbahaya bagi kehidupan
karena bersifat racun. Selain itu, sifatnya yang lebih berat dari oksigen
menyebabkan gas ini lebih dekat dengan permukaan tanah sehingga
mudah dihirup oleh makhluk hidup. Contohnya, gas CO2 yang keluar dari
Gunung Dieng pada tahun 1979 telah membunuh 149 penduduk (Lutfiana:
2013).

E. Gejala dan Dampak Letusan Gunung Api


Setiap gunung api yang akan meletus pasti akan memperlihatkan
gejala-gejalanya, agar manusia berwaspada. Kemudian setelah gunung api
tersebut meletus pasti akan memberikan dampak terhadap kehidupan manusia.
Gejala yang muncul dalam letusan gunung api dibagi menjadi dua, yaitu gejala
pravulkanik dan pascavulkanik. Berikut penjelasannya.
Gejala Pravulkanik, adalah tanda-tanda gunung api akan meletus. Berikut di
antaranya.
a) Suhu udara disekitar gunung naik secara mendadak.
b) Sumber air banyak yang mengering.
c) Sering terjadi getaran-getaran gempa lokal.
d) Pohon-pohon banyak yang meranggas dan mati.
e) Binatang-binatang liar banyak yang mengungsi ke tempat lain karena
ekologinya terganggu.

Gejala Pascavulkanik, adalah gejala sesudah gunung api meletus. Berikut


diantaranya.
a) Terdapat gas belerang yang dinamakan solfatar. Contohnya di Gunung
Welirang.
b) Terdapat gas yang mengandung uap air yang disebut gas fumarol.
Contohnya di Gunung Dieng (Jawa Tengah).

21
c) Terdapat gas yang mengandung asam arang yang disebut mofet.
Contohnya di Gunung Tangkuban Perahu dan Papandayan (Jawa Barat).
d) Sumber air panas berasal dari air hujan yang meresap kedalam lapisan
batuan yang masih panas. Kemudian keluar menjadi air panas. Sumber air
panas yang memiliki kandungan belerang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit kulit.
e) Terdapat mata air yang mengandung mineral yang disebut makdani.
Contohnya di Maribaya (Jawa Barat).
f) Terdapat geyser. Geyser adalah air panas yang memancar dari dalam bumi
secara periodik yang terbentuk dari air yang terdapat didalam batuan
kemudian terpanaskan oleh gas panas yang berasal dari sirkulasi
kepermukaan bumi sehingga terjadilah pemancaran air dengan suhu cukup
tinggi. Contohnya di Pelabuhan Ratu (Heryanah: 2011).

Setelah gunung api meletus, pasti akan menimbulkan dampak pada


manusia, baik dampak negatif maupun positif.
Dampak Negatif letusan gunung api sebagai berikut.
a) Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung
bermacam-macam gas mulai dari sulfur dioksida atau SO2, gas hidrogen
sulfida atau H2S, nitrogen dioksida serta beberapa partikel debu yang
berpotensi meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
b) Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktivitas
penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan
ekonomi.
c) Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu
vulkanik panas akan merusak pemukiman warga.
d) Lahar yang panas juga akan menyebabkan hutan di sekitar gunung rusak
terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
e) Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan
sejumlah penyakit, misalnya ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas).
f) Gunung yang biasanya untuk tempat wisata, sementara ditutup karena
terjadinya letusan gunung api. Seperti Gunung Rinjani dan juga Gunung

22
Merapi, kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu
potensi wisata terbaik.

Dampak positif letusan gunung api sebagai berikut.


a) Tanah yang dilalui oleh hasil vulkanis gunung berapi sangat baik bagi
pertanian, sebab tanah tersebut secara alamiah menjadi lebih subur dan
bisa menghasilkan tanaman yang jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi
penduduk sekitar pegunungan yang mayoritas petani, hal ini sangat
menguntungkan.
b) Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang
telah meletus, yaitu penambang pasir. Material vulkanik berupa pasir tentu
memiliki nilai ekonomis.
c) Terdapat bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi saat meletus.
Bebatuan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangungan warga
sekitar gunung.
d) Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh
lagi pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga
baru.
e) Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air
panas yang baik bagi kesehatan kulit.yang keluar dari dalam bumi dengan
berkala atau secara periodik.
f) Muncul jenis mata air dengan kandungan mineral yang sangat melimpah
yang disebut makdani.
g) Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis. Hujan ini
potensial terjadi karena gunung merupakan penangkan hujan terbaik
(Wikipedia).

23
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Vulkanisme merupakan seluruh peristiwa alam yang diakibatkan oleh
adanya aktivitas magma yang naik ke permukaan bumi baik melalui lubang
kepundan maupun melalui celah atau retakan kerak bumi.Intrusi magma
adalah menyusupnya magma dari dapur magma ke dalam lapisan kulit bumi
tetapi tidak mencapai permukaan bumi.Hasil bentukannya berupa batolit,
lakolit, sill, diatrema, intrusi korok dan apofisa. Sedangkanekstrusi magma
adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke permukaan bumi dan
membentuk gunung api. Adapun jenis-jenis gunung api terdiri dari berbagai
macam bentuk dan tipe yang masing-masing diklasifikasikan berdasarkan ciri-
ciri tertentu. Ketika gunung api telah meletus pasti mengeluarkan material-
material. Material tersebut dapat berwujud padat, cair dan gas. Ketika gunung
api akan meletus, akan muncul berbagai gejala. Sehingga masyarakat bisa
segera melakukan antisipasi untuk menyelamatkan diri. Letusan gunung api
jelas memberikan dampak bagi manusia baik negatif maupun positif. Dampak
negatif dapat menimbulkan efek bahaya bagi masyarakat, sedangkan dampak
positif dapat memberikan manfaat dan berkah dalam kehidupan manusia.

B. Saran
Sebelum bencana gunung api terjadi, salah satu cara untuk mendeteksi
kapan terjadinya letusan adalah melalui gejala-gejala post vulkanik. Untuk itu
masyarakat diharap untuk berwaspada. Dari dampak negatif yang diakibatkan
oleh letusan gunung api tersebut, kita harus berhati-hati. Kemudian, dari
dampak positif letusan gunung api kita dapat mengambil manfaat darinya.

24
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Vulkanisme. (Online). (http://www.artikelbagus.com/2011/11/


vulkanisme.html#ixzz3KA2XL7m3), diakses 25 Nopember 2014
Anonim. 2012. Dampak letusan gunung api. (Online).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Dampak-Letusan-gunung-api/html) diakses
22 Oktober 2014
Anonim. 2013. Pengertian Vulkanisme dan Gunung Api. (Online).(http://
softilmu.blogspot.com/2013/12/pengertian-vulkanisme-gunung-api.html)
diakses 20 Oktober 2014.
Anonim.2012. Letusan Gunung Api. (Online).(http://geoenviron.blogspot.com
/2012/02/letusan-gunung-api.html) diakses 20 Oktober 2014.
Anonim.Dampak Letusan Gunung Api. (Online).(http://id.wikipedia.org/wiki/
Letusan-gunung-api/html), diakses 22 Oktober 2014.
Buranda, J.P. 2012. Geologi Umum. Malang: Universitas Negeri Malang
Ermala. 2012. Pembentukan Kaldera. (Online).(http://ermala.wordpress.com
/2012/10/02/danau-maninjau-sumatera-barat/html) diakses 22 Oktober
2014
Herlambang, Sudarno. 2014. Dasar-dasar Geomorfologi. Malang: Universitas
Negeri Malang
Heryanah, R. 2011. Dampak Letusan Gunung Api. (Online).(http://rina-
heryanah.blogspot.com/2011/07/letusan-gunung-api-yang-membawa-
dampak.html) diakses 22 Oktober 2014
Lutfiana, U. 2013. Material Gunung Api. (Online).(http://unsani-
lutfiana.blogspot.com/2013/06/material-yang-dikeluarkan-gunung-
berapi.html) diakses 22 Oktober 2014
Poetrafic. 2010. Intrusi Magma. (Online). (http://poetrafic.wordpress.com
/2010/08/15/intrusi-magma/html) diakses 20 Oktober 2014
Rusdirahman, R. 2014. Bagian Intrusi Magma. (Online).(http://rifqi -
rusdirahman.blogspot.com/2014/02/bagian-bagian-magma-intrusi-
magma.html) diakses 22 Oktober 2014

25

Anda mungkin juga menyukai