MAKALAH BATUAN
Oleh
Kelompok I
Nama Anggota :
13030654004
13030654005
13030654022
13030654032
13030654039
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan
Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga makalah bebatuan dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu. Makalah ini ini diajukan sebagai tugas selama menempuh mata kuliah
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.
Makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa partisipasi dari berbagai pihak yang telah
membantu, mendukung ,dan member masukan dalam penyusunannya. Untuk itu penulis
ucapkan terimaksih kepada :
1. Dr. Wahono Widodo M.si selaku kajur jurusan IPA
2. An Nuril Maulida S.Pd M.Pd selaku dosen mata kuliah IPBA
3. Teman-teman seperjuangan yang turut andil dalam memberi masukan dan saran kepada
peneliti untuk membuat laporan ini
4. Orang tua yang telah memberikan bantuan moril dan financial
Sebagai insan biasa, penulis banyak memiliki kekurangan dalam menyusun maklah ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan, saran dan kritik dari semua pihak yang
bersifat membangun guna memperbaiki makalah ini
Penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
pembaca demi memperbaiki mutu pendidikan khususnya di Indonesia
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
ii
iii
1
1
1
1
2
A. Litosfer............................................... ................................................
B. Asal Usul Batuan................................................................................
C. Jenis Batuan........................................................................................
2
3
4
14
A. Kesimpulan ......................................................................................... 14
B. Saran....................................... ............................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batuan merupakan penyusun kulit bumi yang penting. Dalam proses
pembentukan batuan, mineral dapat mengalami tiga macam peristiwa, yaitu pembekuan,
pengendapan dan metamorfosis. Apabila mineral mengalami pembekuan, maka terjadilah
jenis batuan beku. Mineral yang mengalami pengendapan menghasilkan jenis batuan
sedimen, sedangkan yang mengalami metamorfosis menghasilkan jenis batuan
metomorfik. Dengan demikian batuan yang terbentuk umumnya terdiri atas bermacammacam mineral dengan berbagai komposisi. Pembentukan berbagai macam mineral di
alam akan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa
berbeda-beda dan membentuk jenis batuan yang berbeda-beda.
Untuk lebih memahami mengenai batuan, oleh karena itu penulis akan membahas
lebih detail dalam makalah ini.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dituliskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah asal usul batuan?
2. Apasajakah jenis-jenis batuan di bumi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat dituliskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui asal usul batuan.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis batuan di bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Litosfer
Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos () yang berarti berbatu, dan sphere
() yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere
artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau biasa
disebut dengan kulit Bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia
yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan
memiliki ketebalan rata-rata 70 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas
(merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah
(merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian)
Litosfer atau kerak bumi tersusun oleh Kerak Benua yang muncul di atas
permukaan laut dan Kerak Samudera yang merupakan dasar laut. Kerak Benua berbeda
dengan Kerak Samudera dalam berbagai hal, yang antara lain perbedaannya adalah
sebagai berikut.
a.
Kerak Benua
Mempunyai ketebalan kurang lebih 35 km dengan massa jenis rata-rata 2,8 g.cm 3.
Batuan penyusunnya sebagian besar berupa jenis batuan granit yang banyak
mengandung mineral Silikon dan Alumunium, karena itu disebut lapisan SIAL
(Silikon Aluminium).
b.
Kerak Samudera
Mempunyai ketebalan kurang lebih 8 km dan massa jenis rata-rata 2,9 g.cm-3.
Bagian litosfer ini tersusun dari batuan yang banyak mengandung mineral Slikon
dan Magnesium, karena itu disebut lapisan SIMA (Slikon- Magnesium). Jenis batuan
penyusun Kerak Samudera ini sebagian besar adalah Basalt.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa batuan adalah penyusun
Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi.
Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai
permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan
beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai
selama terkena panas, hujan, serta aktivitas tumbuhan dan hewan. Selanjutnya hancuran
batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan.
3
Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik
batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena
adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan
malihan atau batuan metamorf.
C. Jenis-jenis Batuan
Secara umum batuan terbagi atas 3 bagian yaitu :
1. Batuan Beku (Igneus Rock)
Batuan beku berasal dari cairan magma yang membeku akibat mengalami
pendinginan. Menurut ilmu petrologi semua bahan beku terbentuk dari magma
karena membekunya lelehan silikat yang cair dan pijar. Magma yang cair dan pijar
itu berada di dalam bumi dan oleh kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas
mencari
tempat-tempaat
yang
lemah
dalam
kerak
bumi
seperti
daerah
1.2.
kristal beragam, ada yang besar/kasar dan sedang (porfiritik). Contoh : granit
porfir, riolit porfir, dasit porfir, diorit porfir, andesit porfir.
1.3.
Batuan beku afanitik, tekstur kristal halus. Contoh : andesit, dasit,
basal, latit, riolit, trakit.
b. Batuan beku ekstrusif (ekstrusive rocks, volcanic rocks)
Terbentuk sebagai akibat magma/lava yang mengalir kepermukaan bumi
kemudian mendingin dan membeku dengan cepat, dicirikan dengan komposisi
kristal yang sangat halus (amorf).
Contoh: obsidian, batuapung, pitchstone, lava, perlit, felsit, basal.
Contoh Batuan Beku
Batuan Granit
Granit
Ciri-ciri
Warna : terang, abu-abu, merah
muda
Tekstur : Faneritik, berbutir sedang
kasar, ukuran >2 cm
Mineral utama : K- felspar 2/3,
kuarsa (SiO2) > 10 %
Mineral tambahan : hornblenda,
biotil, piroksen, muskovit, NAamfibol, turmalin, sodalit
Kegunaan : bahan bagunan,
Gabro (gabbro)
felspatoid <10 %
Mineral tambhan: olivin,augit,
biotit, piroksen
Kegunaan : kontruksi bangunan
arsitektur.
Periodite
Nama butir
Nama batuan
Nama batuan
(fragmen)
(membundar)
Bongkah
(menyudut)
>256
Bongkah
64-256
Berangkal
4-64
Kerakal
2-4
Butiran
1-2
-1
-
1/8-
Pasir kasar
Pasir sedang
Pasir halus
1/16- 1/8
1/256- 1/16
<256
Lanau
Lempung
konglomerat
Berangkal
konglomerat
Kerakal
konglomerat
Butiran
konglomerat
Batupasir sangat
Bongkah breksi
Berangkal breksi
Kerakal breksi
Butiran breksi
kasar
Batupasir kasar
Batupasir sedang
Batupasir halus
Batupasir sanagat
halus
Batulanau
Batulempung
Warna : putih,kuning,abu-abu,coklat
kemarahan
Tekstur : berbutir dan halus
Komposisi : kuarsa, felspar, kalsit,
mika, glaukonit, oksida besi (magnelit,
ilmenit), zircon, monasit, rutil.
Konglomerat (conglomerat)
Breksi (breccia)
10
12
Warna : abu-abu
Tekstur : berlapis dan halus
Marmer (marble)
Pilit (Phylite)
Warna : abu-abu
Tekstur : kasar
Kegunaan : untuk didnding, lantai dan
mebel
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Batuan adalah material padat yang tersusun oleh kristal-kristal dari berbagai jenis
mineral, atau pecahan kristal mineral-mineral, pecahan batuan, dan dapat juga
mengandung fragmen cangkang organisme. Secara umum semua batuan pada mulanya
dari magma.
Secara umum batuan terbagi atas 3 bagian yaitu: batuan beku, batuan sedimen,
dan batuan metamorf.
B. Saran
Penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga penulis meminta
kritik dan saran untuk menyempurnakan tulisan serta isi dari makalah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus.2011. Modul Praktikum Geologi Dasar. Kendari : Universitas Haluoleo
Hambalin. 2004. The Earts Dynamic System. Pearson/Pentrice Hall, Upper Saddle River NJ
Nandi, 2010. Handout Geologi Lingkungan (GG405) Materi : Batuan, Mineral, dan
Batubara.
(Online)
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR.
PEND.
GEOGRAFI/197901012005011-NANDI/geologi%20lingkungan/BATUAN.pdf
suplemen_Geologi_Lingkungan.pdf, di download pada 18 September 2016 pukul 19.00
Purbo H,. MM. 1994. Kamus Kebumian, Jakarta : PT. Gramdeia Widiasarana Indonesia
Setiyarso, Budi. 1981. Petrologi Batuan Beku. Yogyakarta : -
15