PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:Barisfer(lapisan inti bumi yang
merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nikel dan besi),lapisan
antara(lapisan yang terdapat di atas barisfer dengan tebal 1700 km), dan lapisan
Litosfer (lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan
1200 km).
Secara harfiah Litosfer artinya “Lapian Batu” (The Stone Sphere). Ahli-
ahli geofisika menggunakan istilah litosfer dalam pengertian yang terbatas yaitu kulit
luar bumi yang tipis, disebut dengan kerak (Crust). Pada lapisan inilah makhluk
hidup di planet bumi tinggal. Litosfer ini terletak paling atas atau paling luar dari
bagian bumi, sehingga sering disebut dengan kerak bumi dan terdiri atas batuan
dengan ketebalan 1200 km. Yang dimaksud batuan disini bukanlah benda yang keras
saja yang dilihat dalam kehidupan sehari - hari berupa batu, akan tetapi juga dalam
bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil, dan sebagainya.
Litosfer merupakan lapisan bumi yang merupakan tempat tinggal makhluk
hidup, baik manusia, hewan, dan tumbuhan. Semua aktifita manusia dilakukan di
lapisan ini. Lapisan litosfer memiliki beragam bentuk, ada yang berupa pegunungan,
dataran tinggi, maupun dataran rendah. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor alam
yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.Tenaga endogen dan eksogen ialah tenaga
yang membentuk dan mengubah permukaan bumi ini. Jika tenaga endogen ialah
tenaga yang berasal dari dalam bumi yang memiliki sifat membentuk, maka tenaga
eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang sifatnya merusak.Oleh sebab
itu, kita perlu mengkaji lebih dalam mengenai litosfer, mulai dari lapisan bumi,
geomagnetisme, proses dalam litosfer, lantai samudera, tektonik lempeng, serta
klasifikasi batuan guna menambah wawasan kita mengenai litosfer yang merupakan
bagian dari planet Bumi yang dihuni oleh manusia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Litoshfer
1.Bagian atas yang mempunyai tebal 15 km dengan berat jenis kurang lebih 2,7 dan
mempunyai tipe magma granit.
2. Bagian tengahyang mempunyai tebal 25 km dengan berat jenis 3,5 dan mempunyai
tipe magma basalt.
3. Bagian bawah yang mempunyai tebal 20 km dengan berat jenis 3,5 dan
mempunyai tipe magma peridotit dan magma eklogit.
Bagian atas dan bagian tengah kerak bumi disebut sial karena sebagian
besar substansinya terdiri dari silisium dan aluminium sedangkan bagian bawah
disebut sima karena sebagain besar terdiri dari silisium dan magnesium. Tebal
sial dan sima pada kerak bumi tidak sama. Di bawah kontinen (benua) lapisan
sial lebih tebal daripada di dasar samudera. Kerak bumi terutama tersusun dari
mineral dan batuan. Oleh karena itu untuk selanjutnya akan dibahas mengenai
mineral dan batuan.
a. Batuan Beku
1) Pengertian batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma.
Magma adalah bahan cair pijar dengan temperatur tinggi yang terdapat di dalam
kerak bumi (dapur magma). Magma yang telahkeluar di permukaan bumi
disebut lava. Magma maupun lava jika mengalami pendinginan akan membeku
dan membentuk batuan beku. Batuan beku dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, antara lain sebagai berikut.
Batuan ini terbentuk dari pembekuan magma yang terletak pada gang
atau celah-celah antara bagian dalam kerak bumi dengan permukaan
bumi.Batuan yang terletak di bagian bawah mempunyai struktur
holokristalin, sedangkan yang lebih dekat dengan permukaan bumi
berstruktur porfir. Struktur batuan yang demikian disebut hipokristalin, yaitu
sebagian mineral berbentuk kristal yang bagus dan sebagian yang lain amorf.
Tekstur batuan beku dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai
berikut.
- Fanerik, jika kristal-kristal mineral pembentuknya dapat diamati secara jelas dengan
mata telanjang secara langsung.
- Afanitik, jika kristal-kristal mineral pembentuknya ukurannya sangat lembut
sehingga tidak bisa diamati secara langsung dengan mata telanjang.
Untuk memahami macam-macam batuan beku akan lebih mudah jika sudah
mengenal berbagai macam sifat mineral. Di bawah ini deskripsi beberapa batuan
beku yang banyak ditemukan di permukaan bumi.
- Granit; merupakan batuan plutonik dengan struktur holokristalin dan tekstur dengan
butiran sedang (medium grained). Komposisi batuan granit terdiri dari kwarsa
berwarna putih atau kelabu, ortoklas berwarna merah muda, putih atau abu-abu,
plagioklas dalam jumlah yang sedikit, biotit, hornblende dan kadangkadang terdapat
piroksin (augit). Mineral-mineral aksesor yang hampir selalu menyertai antara lain
apatit, magnetit, dan zircon. Kadang-kadang batuan granit ada yang berbutir kasar
(coarse grained), misalnya pegmatit. Pegmatit berasal dari batuan granit yang
mempunyai komposisi mineralogi lebih asam, dan mengandung mineral-mineral
mika dalam bentuk besar-besar, tetapi yang utama mengandung feldspar dan kwarsa.
- Rhyolit, batuan ini merupakan batuan beku luar dengan komposisi mineral sama
dengan batuan granit. Teksturnya yaitu porfir, mineralnya berbutir halus (fine
grained). Rhyolit biasanya berwana terang seperti granit.
- Basalt; merupakan batuan beku luar, komposisi kimianya hampir sama dengan
gabro, strukturnya mikrokristalin, teksturnya fine grained (ground mass). Pada batuan
ini biasanya terdapat massa seperti kaca yang tidak mengkristal berdampingan
dengan kristal-kristal kecil augit, plagioklas, olivine. Fanokrist yang kecil yang
bercahaya dari augit dan olivine tersebar dan menghiasi warna gelap massa basalt,
sehingga batuan basalt terlihat berwarna hitam arang atau kelabu gelap. Batuan basalt
merupakan batuan utama diantara batuan beku luar yang banyak dijumpai di
permukaan bumi.
Gambar 4. Beberapa jenis batuan yang dihasilkan
oleh aktivitas vulkanisme
- Obsidian; merupakan batuan beku luar yang berstruktur gelas (volcanic glass).
Obsidian terbentuk dari magma yang mengalami pendinginan sangat cepat,
sehingga kristalisasi mineral tidak terjadi. Massanya homogen dan komposisi
kimianya berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain. Obsidian berwarna gelap
yang sering dijumpai berasal dari pendinginan lava asam.
- Pumice; merupakan batuan yang berasal dari jenis obsidian, karena gas-gas yang
terdapat dalamnya keluar terlebih dahulu sebelum membeku. Akibatnya pumice
mempunyai pori-pori, ringan, dan porous sehingga mengapung dalam air.
- Piroklastik (pyroclastic rock), batuan ini proses pembentukannya semata-mata
tergantung pada letusan gunung berapi. Batuan tersebut terdiri dari abu vulkanik,
pasir, kerikil, batu kecil dan batu besar (volcanic ash, sand, cinder, lapili, bomb).
Debu dan pasir yang mengeras dan membentuk batuan padat, keras dan terdiri dari
fragmen-fragmen besar dinamakan volcanic tuff (tuff vulkanik), sedangkan debu,
pasir dan kerikil yang membentuk fragmen fragmen bersudut tajam untuk
membentuk suatu lapisan batuan dinamakan volcanic breccias (breksi vulkanis).
c. Batuan Metamorf
Secara umum, batuan metamorf terbentuk karena adanya panas, tekanan, dan
aktivitas zat-zat kimia baik bekerja secara sendiri-sendi maupun secara
bersamasama.Batuan metamorf dapat berasal dari batuan yang sebelumnya sudah
ada, yaitu batuan beku, batuan sedimen, atau batuan metamrf.Perubahan batuan
tidak hanya terjadi secara fisik tetapi juga bisa terjadi secara kimiawi sehingga
berbeda dengan batuan asalnya.Berdasarkan hal ini metamorfosis dapat dibedakan
3 macam, yaitu metamorfosis thermal (sentuh), metamorfosis dinamo, dan
metamorfosis regional.
1) Metamorfosis Sentuh
Pada metamorfosis sentuh disebut juga metamorfosis termal. Pada proses ini
temperatur yang tinggi merupakan faktor utama sebagai penyebabnya. Temperatur
yang tinggi ini bisa berasal dari intrusi, atau masuknya cairan atau gas panas ke
dalam lapisan batuan. Apabila pada proses ini temperatur tinggi yang berperan
dinamakan proses pyrometamorfosis, sedangkan jika larutan panas yang berperan
dinamakan metamorfosis hydrothermal, dan jika larutan panas yang berperan
disebut pneumatolysis.
Metamorfosis sentuh terbentuk karena adanya magma yang masuk dalam
lapisan sedimen ataupun batuan lain sehingga mengubah batuan yang dimasukinya
akibat terkena panas. Fenomena metamorfosis sentuh dapat ditemukan pada
perbatasan antara batuan sedimen yang umurnya lebih tua dengan batuan beku.Ini
terjadi ketika intrusi menerobos batuan sedimen tersebut.Batuan gamping yang
terpengaruh oleh intrusi dapat berubah menjadi batuan marmer.Fenomena ini
dapat ditemukan di Besole Kabupaten Tulungagung.
3. Siklus Batuan
Berdasarkan teori tentang pembentukannya, bumi berasal dari gas, lalu
berubah menjadi bola cair pijar, dan kemudian membeku di bagian luarnya.
Pembekuan pertama dari cairan tersebut merupakan batuan beku yang tertua.
Batuan beku tertua yang pernah ditemukan terdapat dalam bentuk intrusi pada
pada batuan yang lebih tua lagi. Batuan tersebut meskipun sekarang tergolong
batuan metamorfosis, sebelumnya tentu merupakan batuan sedimen.Sedimen tua
ini sebelumnya pasti berasal dari batuan beku yang lebih tua lagi sebagai hasil
penghancuran iklim atau pelapukan. Batuan beku tertua itu merupakan dasar
tempat batuan sedimen dibentuk, akan tetapi batuan dasar demikian telah lama
hilang disebabkan oleh fusi atau penelanan kembali batuan tersebut menjadi
magma. Banyak ahli berpendapat bahwa kemungkinan besar batuan sedimen dan
batuan metamorf menjadi magma karena penurunan yang sangat dalam. Semua
batuan beku berasal dari magma yang kemudian kembali ke kerak bumi menjadi
magma kembali, dengan cara disintegrasi mineral-mineral radioaktif dan cairan-
cairan panas yang memasuki batuanbatuan beku menjadi panas dan mencair.
Jika siklus batuan dimulai dari batuan beku, maka batuan akan terbentuk dari
magma melalui proses pendinginan. Batuan beku tadi akan mengalami proses-
proses kimia fisika oleh gaya-gaya geologi. Dari ini terbentuk sedimen klastik
berupa endapanendapan yang tidak larut. Material-material yang larut dengan
pertolongan organisme membentuk sedimen organik, sedangkan larutan lain
karena proses penguapan, konsentrasi serta Pengendapan kimia membentuk
sedimen kimia. Batuan beku dan batuan sedimen tersebut karena proses tekanan,
temperatur dan aktivitas zat kimia akan diubah menjadi batuan metamorfosis.
Seluruh perubahan tersebut berlangsung dalam jutaan tahun. Batuan metamorfosis
mungkin akan menjadi magma, karena magma dapat menelan dan menyerap
kembali batuan metamorf yang berada jauh di dalam bumi karena adanya tekanan
dan panas dari magma didekatnya.Secara sederhana, siklus batuan dapat dilihat
pada gambar berikut.
b. Tenaga eksogen
Tenaga eksogen sangat dipengaruhi oleh bekerjanya faktor air, angin,
organisme, dan es. Tenaga eksogen dapat menimbulkan :
1. Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa penghancuran dan pelepasan material batuan.
pelapukan terjadi karena berpengaruhnya faktor, keadaan struktur
batuan, iklim, topografi, dan vegetasi.
2. Erosi
Erosi adalah peristiwa terlepasnya runtuhan batuan yang telah lapuk
oleh tenaga pengangkut, misalnya air, angin dan gletser.
3. Denudasi
Denudasi atau yang lebih dikenal dengan tanah longsor (land slide) adalah
pengelupasan batuan induk yang telah mengalami proses pelapukan.
4. Sedimentasi
Sedimentasi atau pengendapan adalah peristiwa berhentinya material
hancuran batuan hasil pelapukan. Sedimentasi bisa terjadi di daratan (sedimen
teritis), danau (sedimen limnis), sungai (sedimen fluvial),
ataupun pantai/laut (sedimen marine). Tektonisme adalah peristiwa
pergeseran dan perubahan kerak bumi dalam skala besar, pada umumnya
meliputi patahan, lipatan dan tektonik lempeng.
Gerak Epirogenetik
Gerak epirogenetik (gerak pembentuk kontinen atau benua) adalah gerakan
yang mengakibatkan turun naiknya lapisan kulit bumi yang relatif lambat dan
berlangsung lama di suatu daerah yang luas. Gerak epirogenetik dibedakan menjadi
dua yaitu epirogenetik positif dan epirogenetik negatif.
a) Epirogenetik positif yaitu gerak penurunan suatu daratan, sehingga kelihatannya
permukaan air laut naik.
9. Jenis-jenis lipatan
10. Pembalikan lipatan Lipatan yang antiklinal nya menjadi lembah dan sinklinal
nya menjadi puncak hal ini terjadi karena terjadinya pelapukan dan erosi pada
antiklinal batuan lunak.
D. Proses Vulkanisme
Kata Vulkan berasal dari “Vulcano”, suatu kawah gunung api di Kepulauan
Lipari di lepas pantai Italia. Juga berkaitan dengan nama Dewa Api Bangsa Yunani
“Vulcanus”. Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma
yang keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau
melalui sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema. Ekstrusi
magma adalah suatu kegiatan penerobosan magma ke permukaan bumi. Sedangkan
Instruksi Magma Yaitu proses penerobosan magma ke dalam litosfer tetapi tidak
mampu mencapai permukaan bumi.
Ada beberapa jenis intrusif yaitu :