Anda di halaman 1dari 27

A .

STRUKTUR LAPISAN LITOSFER


Kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera
artinyalapisan.lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan
denganketebalan rata-rata 2200 km.Yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja
berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung
api, pasir, kerikil dan sebagainya. Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua
atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.
Dalam pengertian lain litosfer adalah lapisan bumi yang paling atas dengan ketebalan lebih
kurang 66 km tersusun atas batuan. Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang mengikuti
bentuk muka bumi yang bulat dan tersusun atas batuan dan mineral.
Batuan adalah massa yang terdiri atas satu atau lebih macam mineral dengan komposisi kimia
yang tetap sehingga dengan jelas dapat dipisahkan antara satu dan yang lainnya. Ilmu yang
mempelajari batuan disebut Petrologi.Batuan merupakan bahan utama pembentuk kulit
bumi.Induk segala batuan adalah magma.Magma adalah batuan cair pijar yang bersuhu
tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral dan gas.
1 . Lapisan Kerak Bumi :
Dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Lapisan Sial (Silisium-Alumunium)
yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya
dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain
terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang
terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan
batu bertebaran rata-rata 35km.Kerak bumi dibedakan menjadi 2,yaitu kerak benua dan
kerak samudra.

Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:


1. Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan
batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
2. Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan dilaut pada bagian atas,
kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari
batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini menempati dasar samudra.

2. Lapisan Sima (Silisium-Magnesium)


yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam- logam silisium dan magnesium dalam
bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari
pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium
dan batuan basaltdan mempunyai ketebalan rata rata 65 km .
2.Batuan Pembentuk Kerak Bumi
a) Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku dan
menjadi padat karena proses pendinginan. Berdasarkan tempat terjadinya pendinginan,
batuan beku dapat dikelompokkan menjadi tiga, sebagai berikut.
1) Batuan batu beku dalam/plutonik
Batuan beku dalam hanya terdiri dari kristal, terbentuk jauh di dalam kulit bumi.Terbentuk
dari pembekuan magma secara perlahan ketika magma masih berada di dalam bumi.
Bongkahan kristal yang besar besar terjadi karena proses pendinginan yang berjalan
lambat. Contoh batuan ini adalah granit.
2) Batuan lelehan/batu beku luar
Pembekuan batuan ini terjadi di luar kulit bumi sehingga penurunan temperatur terjadi
sangat cepat. Pada pembentukannya kadang-kadang magma sama sekali tidak
menghasilkan kristal, tetapi ada juga yang membentuk kristal-kristal kecil, sehingga batuan
leleran dapat berupa kristal kecil, kristal besar, dan bahan amorf seperti liparit. Namun, ada
juga yang berupa bahan amorf saja seperti batu apung.
3) Batuan korok/batu beku gang
Batuan korok merupakan batuan yang terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang.
Proses pendinginan berlangsung lebih cepat karena berada di dekat permukaan, sehingga
batuan ini dapat berupa kristal kecil dan kristal besar, tetapi juga ada yang tidak
mengkristal, seperti bahan amorf. Contohnya: granit fosfir.
b) Batuan Sedimen
Pelapukan yang dialami oleh batuan beku menyebabkan struktur batuan yang mudah
lepas. Bagian yang lepas akan mudah terbawa air, angin, atau es. Bagian yang terangkut ini
akan terendap di suatu tempat. Bagian batuan yang mengendap ini lama-kelamaan akan
menumpuk dan mengeras membentuk batuan sedimen. Pengerasan batuan ini disebut
dengan pembaruan .
Jika ditinjau dari tempat terjadinya pengendapan, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi
empat kelompok, sebagai berikut.
1) Batuan sedimen kontinental, merupakan batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di
darat, misalnya, tanah los dan tanah gurun pasir. 
2) Batuan sedimen marine, merupakan batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di laut,
misalnya, endapan radiolaria di laut dalam, lumpur biru di pantai, dan lumpur merah. 
3) Batuan sedimen lakustre/ limnis, merupakan batuan sedimen yang pengendapannya terjadi
di danau, misalnya, tuf danau dan tanah liat danau.
4) Batuan sedimen fluvial, merupakan batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di
sungai.misal tanah aluvial,

Sedangkan berdasarkan Perantara atau Medianya,atau tenaga eksogen yang membawa batuan
sedimen di bagi menjadi:
1) Batuan sedimen aeris (aeolis) atau korosi. Pengangkutan batuan ini adalah oleh angin.
Misalnya: tanah los, tuff, dan pasir di gurun. 
2) Batuan sedimen glasial. Pengangkutan batuan ini adalah dilakukan melalui madia perantara
es.Contohnya moraine. 
3) Batuan sedimen aquatis. Batuan sedimen yang perantaranya adalah air, terdiri atas batu-
batu yang sudah direkat antara satu sama lain.
Secara garis besar batuan sedimen dibedakan menjadi dua berdasarkan genesannya , yaitu
1. Batuan sedimen klastik => batuan sedimen terrbentuk dari hasil rombakkan batuan yang
sudah ada sebelumnya ,baik batuan beku sedimen metamorf yang selanjutnya diangkut
oleh media air .angin ,gletser serta diendapkan di suatu tempat .
2. Batuan Sedimen Nonklastik => kelompok batuan sedimen yang asal mula
pembentukkannya berasal dari proses kimia .
Batuan Sedimen terbentuk berdasarkan proses terbentuknya :
1. Batuan sedimen klastik => terbentuk melalui prosses pengendapan dari material material
yang mengalami proses pelapukan dan transportasi .
2. Batuan Sedimen organic => terbentuk dari gabungan sisa sisa makhluk hidup.
3. Batuan Sedimen kimia/kimiawi => terbentuk melalui proses pelarutan oleh presipitasi
( hujan ).

c) Batuan Malihan ( Metamorf )


Tekanan dan suhu yang tinggi dari dalam bumi dapat membentuk batuan malihan .
Tekanan suhu yang tinggi mampu memampatkan dan meremukkan batuan beku dan batuan
endapan . Temperatur dan tekanan mengakibatkan tekstur dan struktur batuan berubah
sehingga membentuk batuan beku . Contoh batuan malihan adalah batu marmer berasal
dari batu kapur : antrasit berasal dari batu bara muda ; batu sabak ; batu kuarsit .
Perubahan batuan dapat terjadi karena bermacam-macam hal, antara lain sebagai berikut.
- Suhu tinggi, berasal dari magma karena berdekatan dengan dapur magma sehingga
metamorfosis ini disebut metamorfosis kontak. Misalnya: marmer dari batu kapur dan
antrasit dari batu bara. 
- Tekanan tinggi, berasal dari adanya endapan-endapan yang sangat tebal di atasnya.
Contohnya batu pasir dari pasir. 
Tekanan dan suhu tinggi, terjadi jika ada pelipatan dan geseran pada waktu terjadi
pembentukan pegunungan.Metamorfosis ini disebut metamorfosis dinamo.Misalnya, batu
asbak dan batu tulis. 
Penambahan bahan lain, pada saat terjadi perubahan bentuk terkadang terdapat
penambahan bahan lain. Jenis batuan metamorf tersebut dinamakan batuan metamorf
Berdasarkan penyebab terbentuknya Batuan Metamorf dibagi menjadi :
1. Batuan metamorf termik => terjadi karena suhu yang sangat tinggi .
2. Batuan metamorf dinamik => terjadi karena tekanan yang tinggi di daerah tektonik .
3. Batuan metamorf termik pneumatolitik => terjadi karena peningkatan suhu yang tinggi
disertai penyusupan magma ke dalam batuan .

Siklus batuan
Manfaat batuan bagi Manusia
Manfaat beberapa batuan dibedakan menjadi batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
sebagai berikut.
a. Batuan beku andesit dan basalt sering dimanfaatkan sebagai bahan pondasi bangunan.
Batuan beku asam (acid) dengan kandungan SiO2 lebih dari 65%, seperti granit dan
triolit dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan semen.
b. Batuan sedimen, seperti batu kapur dimanfaatkan untuk bahan pewarna dinding dan
bahan baku pembuatan semen. Batu koral dmanfaatkan sebagai agrerat kasar dalam
pembuatan beton.
c. Batuan metamorf/malihan, memiliki sifat keras sehingga bermanfaat sebagai bahan
pembuatan struktur bangunan. Batuan sabak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan
batu marmer dimanfaatkan sebagai lantai, alas meja,dan perabot rumah tangga.
Macam-Macam Bentuk Pergerakan LempengBumi

a. Konvergensi
Konvergensi,
yaitugerakansalingbertumbukanantarlempengtektonik.Tumbukanantarlempengtektonikdapatberu
patumbukanantaralempengbenuadenganbenuaatauantaralempengbenuadenganlempengdasarsamu
dera.Zone atautempatterjadinyatumbukanantara lempengtektonikbenuadenganbenuadisebut Zone
Konvergen.Contohnyatumbukanantaraempeng India denganlempengBenua Eurasia yang
menghasilkanterbentuknyapegununganlipatanmuda. Himalaya yang
merupakanpegunungantertinggi di duniadenganpuncaktertingginya, yaitu Mount
Everest.Contohlainnya, tumbukanlempeng Italia denganBenuaEropa yang
menghasilkanterbentuknyaPegununganAlpen.

Zone berupajalurtumbukanantarlempengbenuadenganlempengdasarsamudera, disebut Zone


Subduksiatau zone tunjam,
contohnyatumbukanantaralempengbenuaAmerikadenganlempengdasarSamuderaPasifik yang
menghasilkanterbentuknyaPegunungan Rocky danPegunungan Andes. Fenomana yang
dihasilkannya:

1) lempengsamuderamenghujamkebawahlempengbenua;
2) terbentukpalunglaut di tempattumbukantersebut;
3) pembengkakantepilempengbenua yang merupakanderetanpegunungan;
4) terdapataktivitasvulkanisme, intrusidanekstrusi;
5) daerahhiposentrum gempadangkaldandalam;
6) penghancuranlempengakibatpergesekanlempeng;
7) timbunansedimencampuranataumelange.

b. Divergensi
Divergensiyaitugerakansalingmenjauhantarlempengtektonikcontohnyagerakansalingmenjauhanta
ralempengAfrikadenganAmerikabagianselatan.Zone berupajalurtempatberpisahnyalempeng-
lempengtektonikdisebut Zone Divergen (zone sebarpisah).Fenomena yang terjadi,
sebagaiberikut:

1) Perengganganlempeng yang disertaipertumbukankeduatepinya.


2) Pembentukantangguldasarsamudera (med ocean ridge) di
sepanjangtempatperengganganlempeng-lempengtersebut.
3) Aktivitasvulkanismelautdalam yang menghasilkan lava basaberstrukturbantal (lava bantal)
danhamparanleleran lava encer, dan
4) Aktivitasgempa.

c. Sesarmendatar
Sesarmendatar (Transform), yaitugerakansalingbergesekan (berlawananarah)
antarlempengtektonik.Contohnya,
gesekanantaralempengSamuderaPasifikdenganlempengdaratanAmerika Utara yang
mengakibatkanterbentuknyaSesar San Andreas yang membentangsepanjangkuranglebih 1.200
km dari San Francisco di utarasampai Los Angeles di selatanAmerikaSerikat. Zone
berupajalurtempat bergesekan lempeng-lempengtektonikdisebut Zone SesarMendatar (Zone
Transform).Bentukanalam yang dihasilkanantaralainpatahanatausesarmendatar.
Gerakpatahanatausesarinidapatmenimbulkangempabumi.Contoh: Sesar Sam Andreas di
California.
B. TENAGA ALAM DARI DALAM BUMI ( ENDOGEN)

Bentuk muka bumi atau relief bumi, baik di daratan maupun di dasar lautan, mengalami
perubahan dari waktu ke waktu.Perubahan bentuk dan permukaan bumi terjadi karena hasil
kerja dari tenaga alam yang disebut tenaga geologi.Tenaga geologi terdiri dari tenaga
endogen yang bersifat membangun dan tenaga eksogen yang bersifat merusak.Tenaga
endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menghasilkan relief muka
bumi.Tenaga endogen dibagi menjadi tiga, yaitu tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi.
1. Tektonisme
Pengertian tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang mengakibatkan
terjadinya pergeseran dan perubahan letak lapisan batuan secara horizontal dan
vertikal.Aktivitas tektonisme dibagi menjadi dua, yaitu orogenesa dan epirogenesa.
a ) Gerak Epirogonesa
Definisi dan arti kata Gerak Epirogenesa.Gerak epirogenesaadalah gerakan tenaga endogen yang
sangat lambat, dan meliputi areal yg sangat luas.Gerak epirogenesa disebut juga gerakan
pembentuk continent.Tanda-tanda nyata adanyagerak epirogenesa bisa di lihat pada perubahan
garis pantai. Berdasarkan arah pergerakannya, gerak epirogenesa terbagi 2, yaitu:

 Gerak epirogenesa positif, yaitu jika permukaan bumi mengalami penurunan maka
seolah olah permukaan air laut mengalami kenaikan
 Gerak epirogenesa negatif, yaitu jika permukaan bumi mengalami kenaikan maka
seolah olah permuakan air laut mengalami penurunan

 b) Gerak Orogenesa

Definisi orogenesa adalah pergeseran lapisan bumi secara cepat meliputi daerah yang sempit.
Peristiwa ini disebut pula proses pembentukan gunung atau pegunungan. Proses orogenesa
menghasilkan lipatan dan patahan.
- Lipatan (foulding). Lipatan adalah proses penekanan batuan lunak oleh kekuatan dari dalam
bumi sehingga batuan tersebut bersambung dalam bentuk lipatan. Lipatan pada umumnya
terbentuk dari dua unsur, yaitu sinklin (lipatan yang membentuk lembah) dan antiklin
(lipatan yang membentuk busur).

- Patahan,
Patahan (faulting).
Patahan adalah
proses kekuatan
endogen yang
menekan struktur
batuan keras
sehingga struktur
satu dengan lainnya terpisah atau patah. Lipa tan terjadiakibattenaga endogen yg relative cepat,
beiksecara vertical maupun horizontal. Jenis – jenispatahansebagaiberikut.

 a. Tanah naik (horst), yaitudataranygterletaklebihtinggidaridaerahsekelilingnya, akibatdataran di


sekelilingnyapatah. Horst menjadiakibatgeraktektogenesa horizontal memusat, yaitutekanandari
2 arahataulebihygmenimbulkankerakbumiterdorongnaik.

     b. Tanah turun (graben / slenk), yaitukenampakandataranygletaknyalebihrendahdaridaerah di


sekelilingnya, akibatdataran di sekelilingnyapatah.
Grabenterjadikarenatarikandariduaarahygmengakibatkankerakbumiturun.
c. Sesar, yaitupatahanygdiakibatkanoleh gerak horizontal yang tidak frontal
danhanyasebagiansajayangbergeser. Sesarinidibagimenjadi 2, yaitudekstraldansinistral.

 Dekstral, yaitu jikakitaberdiri di depanpotongansesar di depankitabergeserkekanan.


 Sinistral, yaitujikakitaberdiri di depanpotonganbesarsesar di depankitabergeserkekiri.

C ) Dampak Tektonisme

Dampak positif : ditemukannya kantong kantong minyak dan gas alam di lipatan lipatan dan
sesar sesar batuan pada kondisi tertentu.
Dampak negatif : timbulnya bencana alam seperti gempa dan tanah longsor.

2.Vulkanisme

Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar


mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita
sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema.Magma yang keluar sampai ke
permukaan bumi disebut lava.Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang
tinggi dan mengandung gas-gas yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di
atasnya.

Di dalam litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma.
Kedalaman dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api
yang terjadi. Pada umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka
semakin kuat letusan yang ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang
bersumber dari magma ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma. Dapur
magma inilah yang merupakan sumber utama aktivitas vulkanik.
a. Intrusi Magma

Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi
tidak mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan atas sebagai berikut :
Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan
batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.

 Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas.
Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
 Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di
sela-sela lipatan (korok).
 Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung
berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.
 Batolit , batuan beku yang terbentuk di dalam kapur magma akibat penurunan suhu
sangat lambat .
 Sill .penyusupan magma diantara lapisan batuan yang membentuk lapisan batuan tipis ,
mendatar ,dan parallel dengan lapisan batuan sekitar .
 Apofisa , batuan yang mengisi pipa letusan .berbentuk silinder panjang , mulai dari dapur
magma hingga kepundaan gunung api di permukaan bumi .

b.Ekstrusi Magma
          Ekstrusi magma/ erupsi adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke
permukaan Bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup
kuat dan ada retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat
dahsyat. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api. Ekstrusi
magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan.Oleh karena itu
gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi magma dibagi dalam
tiga macam, yaitu:

1. Ekstrusi linear

Terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga
membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Islandia, dan deretan
gunung  api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

2. Ekstrusi areal
terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar
meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National
Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.

3. Ekstrusi sentral

terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-
gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.

Berdasarkan kekuatan ,erupsi gunung api dibedakan sebagai berikut :

o Erupsi eksplosif ,menimbulkan ledakan karena tekanan gas magmatis yang sangat
kuat .Material yang dikeluarkan bersifat padat dan cair .
o Erupsi efusif , tidak menimbulkan ledakan karena tegakan gas magmatis kurang kuat .
Material yang dikeluarkan berupa larva cair dan sedikit material padat berukuran kecil.

TIPE GUNUNG API


a ) Berdasarkan bentuknya
1 ) Gunung api Perisai/Prisma
Gunung api perisai berciri lerengnya agak landai berbentuk perisai. Gunung api ini
hanya terdiri dari lapisan-lapisan lava saja, karena lava yang keluar dari gunung api hanya
berupa lava yang cair sekali, sehingga dapat mengalir jauh menuruni lereng, kemudian
mengalami pembekuan. Gunung api perisai terdapat di Kepulauan Hawai yaitu Gunung
Mauna Loa dan Gunung Kilauea. Di Indonesia tidak ditemukan jenis gunung api perisai.

2). Gunungapistrato

Gunung api strato berciri bentuknya seperti kerucut. Strato artinya lapisan, oleh karena badan
gunung api ini terdiri dari lapisan lapisan lava yang bercampur dengan hasil-hasil vulkanis
lainnya seperti debu, pasir, kerikil, dan bom. Campuran yang dikandungnya memungkin kan
endapan pada lereng gunung berlapis-lapis sehingga gunung api semakin tinggi menjulang
keatas. Sebagian besar gunung api di Indonesia tergolong bentuk gunung api strato.

3). Gunungapi maar

Kata maar berasal dan bahasa Jerman yang artinya “kawah”. Maar terjadi karena peletusan
gunung api itu hanya terjadi satu kali saja. Setelah itu kegiatan vulkanis berhenti sama sekali.
Akibat peletusan yang terjadi, terbentuklah lubang besar berbentuk corong, yang dikelilingi
oleh tebing yang terombak ketiká terjadi letusan. Apabila dasar dan dinding maar tidak dapat
ditembus air, maká terbentuklah danau yang disebut danau maar. Namun, ada juga maar yang
kering karena jenis tanah di dasarnya tidak dapat menahan air. Contoh gunung api maar
antara lain maar di Gunung Lamongan (JawaTimur), maar di daerah Pegunungan Eifel
(Jerman), maar di Dataran Tinggi Auvergne (Perancis).
b.Berdasarkan Letusannya

 Letusan Tipe Hawaii


Tipe Hawaii terjadikarena lava yang sangatcairdanbentuknyasepertiperisai
atautamengdanmengalirkesegalaarah.  Skalaletusannya relative
kecilnamunmemilikiintensitas yang cukuptinggi. Beberapagunung yang
memiliki LetusanTipe Hawaii adalahMaona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii.

 LetusanTipeStrombolian
Letusan yang memiliki interval waktu yang hampersama.  Gunungapi Strombolian di
Kepulauan Lipan jarakwaktuletusannyalebihkurang 12 menit.  Jadisetiapkuranglebih 12
menit lava mendidih, kemudianterjadiletusan.  Bom, liparidanabudilontarkankeluar.
Gunung-gunung yang mengalamiletusansepertiTrombolian adalahVesivius (Italia)
danGunungRaung (Jawa).

 LetusanTipeVulkano atau Vesuvian


Tipeletusannyamengeluarkan material padat, sepertibom, abu, lapili, sertabahan-
bahanpadatdancairatau
lava. Tipeletusaninidikelompokkanataskekuatanerupsidankedalamandapurmagmanya.
Dapur magma yang bervariasidaridangkalsampaidalam, sehinggamemilikitekanan yang
sedangsampaitinggi. Dayarusak yang dihasilkancukupbesar.  Beberapagunung yang
memiliki LetusanTipeVulkanoadalah Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, sertaSemeru di
JawaTimur.

 LetusanTipeMerapi
Letusantipeinimengeluarkan lava kentalsehinggamenyumbatmulutkawah.  Akibatnya,
tekanan gas menjadisemakinbertambahkuatsehinggasumbatanterangkatpecah-pecah.
Sumbatan yang pecah-pecahterdorongkeatas yang akhirnyaterlemparkeluar.  Material
inimenurunilerenggunungsebagailaduataugloedlawine.  Selainitu, terjadi pula
awanpanasataugloedwolkatauseringdisebutwedhusgembel.
Tipeletusanmerapisangantberbahayabagipenduduk di sekitarnya.

 LetusanTipePerretatauPlinian
Tipeletusaninisangatberbahayadansangatmerusaklingkungankarenaledakannya yang
sangatdahsyat.  Padatipeini, material yang dilemparkanmencapaiketinggiansekitar 80 km.
Memiliki cirri seperti letusantiangan, gas yang sangattinggi,
dandihiasiolehawanmenyerupaibungakol di ujungnya.
Letusantipeinidapatmembobolpuncakvulkanhinggadindingkawahmelorotataumelemparka
nkepundan, misalnyaletusanGunung Krakatau padatahun 1883 dan St. Helens
padatanggal 18 Mei 1980.

 LetusanTipePeleean
Letusantipeinibiasanyaterjadijika di puncakgunungapiterdapatsumbatankawah yang
bentuknyasepertijarumsehinggamenyebabkantekanan gas menjadibertambahbesar.
Apabilasumbatankawahtidakkuat, makagunungtersebutmeletus.

o LetusanTipeSint Vincent
Tipeletusaniniterjadipadagunungapi yang mempunyaidanaukawah.  Selanjutnya,
jikagunungapitersebutmeletus, air danaukawahakantumpahbersama lava.
Letusaninimengakibatkandaerah di sekitargunungtersebutakanditerjang lahar panas yang
sangatberbahaya, misalnyaletusanGunungKeludpadatahun 1919 danGunungSint Vincent
padatahun 1902.

o Ketika terjadi erupsi , gunung api mengeluarkan berbagai macam material padat , cair ,
maupun gas .
o Material yang dikeluarkan saat gunung api meletus bermacam-macam berupa
material padat, cair, dan gas. Berikut ini pembagiannya.
o 1) Material padat (efflata) terdiri atas bom (batu-batu besar), lapilli
(berupa kerikil), pasir, dan batu apung. Menurut asalnya, efflata dibedakan
menjadi dua, yaitu efflata allogen (berasal dari batu-batu di sekitar kawah
yang terlempar saat terjadi letusan) dan efflata autogen ( pyroclastica)
adalah material yang berasal dari magma itu sendiri.
o 2) Material cair, yaitu magma cair yang keluar dan meleleh dari lubang
kawah.
o a) Lava adalah magma yang keluar dan meleleh pada lereng gunung api.
o b) Lahar panas adalah campuran magma dan air yang mengalir sebagai lumpur
panas.
o c) Lahar dingin adalah material di puncak gunung yang terbawa aliran air saat
hujan turun.
o 3) Material gas atau ekshalasi terdiri atas solfatar (berbentuk gas
belerang/H2S), fumarol (berbentuk uap air/H2O), dan mofet (berbentuk gas
asam arang/CO2).

Gejala-gejala pascavulkanik yang timbul setelah gunung api meletus sebagai


berikut.
o 1) Munculnya ekshalasi atau sumber gas, contohnya di Dieng, Jawa Tengah.
o 2) Keluarnya mata air panas/geiser, contohnya di Cimelati, Jawa Barat.
o 3) Mata air mahdani/mineral, yaitu mata air panas yang mengandung mineral
contohnya, mineral belerang. Contohnya
di Maribaya dan Ciater (Jawa Barat), Baturaden dan Dieng (Jawa Tengah).
o 4) Geyser, yaitu sumber mata air panas yang memancar secara berkala.
Contohnya di Yellowstone National Park di Amerika Serikat.

 Material padat (efflatta ) terdiri atas bom , batu kerikil , pasir dan batu apung .
 Material cair merupakan lava yang keluar dan ,meleleh dari lubang kawah .
 Material gas , dapat berupa gas belerang , asam arang dan uap air .
GEJALA PASCA VULKANIK

Gejala post vulkanik atau pasca vulkanik ditandai dengan adanya:


1. Adanya sumber gas
2. Terdapat sumber air panas
3. Sumber air panas maledari
4. Adanya geyser
Dampak vulkanisme
Dampak positif :
- menyuburkan tanah
- sumber energi panas bumi muncul di daerah lereng gunung api
- menghasilkan bahan galian atau bahan tambang
- objek wisata
- daerah tangkapan hujan
Dampak negatif :

- Erupsi gunung menyeburkan piroklastik, seperti lapili pasir, abu dan awan panas merusak
bangunan, lahan pertanian, tanaman, dan hewan disekitar gunungapi.
- Gas beracun yang keluar dari gunung api akan membunuh makhluk hidup yang menghirup nya.
- Material erupsi yang menumpuk di puncak dan lereng gunung api apabila bercampur dengan air
hujan sering menimbulkan banjir lahar yang merusak pemukiman dan lahan pertanian.
- Gempa vulkanik dapat merusak bangunan.
- Kebakaran hutan terjadi akibat aliran lava pijar.Aliran lava dan lahar merusak daerah yang
dilaluinya.
3) Gempa Bumi (Seisme)

Pengertian gempa bumi (seisme) adalah getaran kulit bumi yang disebabkan oleh adanya tenaga
endogen, pergeseran batuan, letusan gunung berapi, maupun longsoran. Menurut
penyebabnya, gempa bumi dibagi menjadi tiga macam, yaitu: gempa tektonik, gempa
vulkanik, dan gempa runtuhan. Berdasarkan letak pusat gempa, gempa bumi dibagi
menjadi dua, yaitu: gempa daratan dan gempa laut.

 Alat pengukur gempa adalah seismograf. Satuan pengukur kekuatan gempa umumnya
menggunakan skala richter. Pusat gempa yang ada di bawah kerak bumi disebut hiposenter
(hiposentrum).Pusat gempa bumi pada titik di permukaan bumi yang terletak tegak lurus di
atas hiposentrum disebut episenter (episentrum)

Jenis jenis Gempa :


 Gempa Tektonik , ditimbulkan oleh gerakan lempeng tektonik . Gempa ini dapat
menyebabkan patahan atau retakakan batuan kerak bumi .
 Gempa Vulkanik , ditimbulkan oleh aktivitas gunungapai yang biasa terjadi sebelum
gunung api meletus .
 Gempa Runtuhan , ditimbulkan oeh runtuhnya atap gua atau terowongan tambang di
dalam bumi .
Berdasarkan episentrum , gempa dibedakan sebagai berikut :
1. Gempa Sentral , episentrum berbentuk titik . Contohnya gempa vulkanik dan gempa
runtuhan .
2. Gempa linear ,episentrum berbentuk garis , contohnya gempa tektonik diakibatkann
patahan batuan .

Titik di bawah tanah, tepat di tempat bebatuan berguncang dan menyebabkan gempa bumi disebut
pusat atau hiposentrum.Mungkin, titik ini berada ratusan kilometer di bawah tanah.Gerakan bebatuan
menyebabkan getaran yang disebut gelombang seismik.

Tiga macam gelombang gempa,yaitu sebagai berikut:

(1) Gelombang longitudinal atau gelombang primer (P), yaitu gelombang yang merambat dari
hiposentrum ke segala arah dan tercatat pertama kali oleh seismograf dengan kecepatan antara 7 - 14
km per detik dan periode gelombang 5 - 7 detik.

(2) Gelombang transversal atau gelombang sekunder (S), yaitu gelombang yang merambat dari
hiposentrum ke segala arah dan tercatat sebagai gelombang kedua oleh seismograf dengan kecepatan
antara 4 - 7 km per detik dan periode gelombang 11 - 13 detik.

(3) Gelombang panjang atau gelombang permukaan, yaitu gelombang yang merambat dari episentrum
menyebar ke segala arah di permukaan bumi dengan kecepatan antara 3,5 - 3,9 km per detik dan
periode gelombang relatif lama.

Untuk mengukur jarak episentrum gempa dapat menggunakan rumus Laska sebagai berikut .
Δ= {(S-P) -1 Menit } ×1000 km
Keterangan : ∆ = Jarak episentrum dari stasiun gempa
S = waktu gelombang sekunder tercatat di stasiun gempa .
P = waktu gelombang primer tercatat di stasiun gempa .
1 menit = (konstanta / ketetapan )
1000km/ 1 mgm =( Konstanta / ketetapan )

Contoh penerapan Rumus Laska :

Stasiun A mencatat gelombang P pertama pukul 6.19’28” dan gelombang S pertama tercatat
pukul 6.21’43”
Penjelasan : Jarak episentrum dari stasiun A
∆A = {( 6.21’43”-6.19’28” )-1’}×1000 km
= (2’15”-1’)×1000
= 1’15”×1000 km = (1× 1000 ) + (15 /60 ×1000)
= 1.250 km

Contoh:
Stasiun gempa mencatat datangnya gelombang primer pada pukul 12 . 19' . 45 '' dan gelombang
skunder pada pukul 12 . 19' . 15 '' . Berapakah jarak episentral gempa tersebut dari stasiun
pengamatan gempa?

Diketahui:
S = gelombang skunder = pukul 12 . 19' . 15 ''
P = gelombang primer = pukul 12 . 15' . 45 ''

Ditanya :
A = jarak episentral gempa?

Dijawab:
A = [ (S-P) - 1'] x 1000 km
Cari terlebih dahulu selisih waktu antara gelombang skunder dengan gelombang primer yaitu:
Gelombang Skunder = 12 . 19' . 15 '' 12 . 18' . 75''
Gelombang Primer - = 12 . 15' . 45 '' - 12 . 15' . 45''

3' . 30 ''

Selisih waktu = 3' . 30 ''


1' - dikurangi 1' dari Rumus Laska

Selisih waktu = 2' . 30 ''

Perhitungan di atas menggunakan perhitungan waktu dimana 1' (1menit) = 60'' (60 detik). Detik
pada gelombang skunder 15'' tidak dapat langsung dikurangi detik pada gelombang primer yaitu
45'' , maka dapat memindahkan menit gelombang skunder untuk dijumlah pada detik-nya dimana
1 ' = 60 '' Jadi detik pada gelombang skunder menjadi 15 '' + 60 '' = 75 '' dan menitnya berkurang
1 ' menit dari 19 ' menjadi 18 ' .

{(2 ' + 30"/60") x 1000 km}- 60" sudah ketentuan rumus

(2 + ½) x 1000 km

( 2 x 1000 km ) + ( 1/2 x 1000 km )

2000 km + 500 km

2500 km=2,5 megameter/mgm

Stasiun gempa mencatat datangnya gelombang primer pada pukul 12 . 20' . 00 '' dan gelombang
skunder pada pukul 12 . 23' . 15 '' . Berapakah jarak episentral gempa tersebut dari stasiun
pengamatan gempa?

Stasiun gempa mencatat datangnya gelombang primer pada pukul 12 . 20' . 20 '' dan gelombang
skunder pada pukul 12 . 23' . 15 '' . Berapakah jarak episentral gempa tersebut dari stasiun
pengamatan gempa?

Gempa bumi mengakibatkan beberapa hal berikut ini:


1. Merusak dan menimbulkan kerugian material
2. Korban jiwa dan harta benda
3. Menghancurkan pemukiman dan lahan pertanian
4. menghilangkan sumber mata air
5. Merusak alam dan lingkungan.
6 .Banjir , akibat tanggul jebol
7 . Tsunmai akibat , gempa kuat

Tabel skala Omari


C.TENAGA ALAM DARI PERMUKAAN BUMI (EKSOGEN)

1.Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa penghancuran atau pengrusakan atau pelepasan bagian bagian batuan oleh
zat zat penghancur. Proses pelapukan ini dimulai dari bagian yang paling luar, kemudian ke bagian
yang lebih dalam. Pelaku proses pelapukan batuan terdiri atas benda mati dan makhluk hidup.
Pelaku proses pelapukan makhluk hidup adalah hewan dan tumbuhan bahkan manusia. Sedangkan
pelaku proses pelapukan yang berupa benda mati meliputi : air mengalir, angin, sinar matahari,
gletser, dan lain sebagainya.
Dalam proses pelapukan terdapat dua faktor penting yang mempengaruhi yaitu batuan yang akan
lapuk dan tenaga pelapukan. Berdasarkan batuan atau daerah yang akan lapuk, kecepatan proses
pelapukan ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1. TIngkat kekuatan atau kekompakan batuan.


2. Kemiringan lereng atau topografi
3. Keadaan vegetasi atau tumbuhan yang ada
4. Unsur kimia yang terkandung dalam batuan, dan lain-lain.

  Sedangkan jika ditinjau dari tenaga yang menyebabkan terjadinya pelapukan, kecepatan proses
pelapukan ditentukan oleh faktor faktor sebagai berikut:

1. Tempratur, jika tenaga pelapuknya cahaya matahari.


2. Unsur kimia yang terkandung, jika tenaga pelapuknya zat kimia.
3. Kekuatan tenaga pelapuk, misal kekuatan aliran air, kecepatan angin, dan aliran gletser.
4. Organisme yang merusak atau melakukan pelapukan, dan lain lain

Macam macam Pelapukan :


a )Pelapukan Fisika ( Mekanis)
Pelapukan fisika(mekanis) adalah penghancuran batuan secara fisik tanpa
mengalami perubahan kimiawi.Penghancuran batuan ini dapat disebabkan oleh
akibat pemuaian , pembekuan air ,perubahan suhu tiba-tiba,dan sebagainya.
Contoh:-akibat pemuaian sebuah batu yg memuai akan berbeda,bisa cepat atau
lambat.Pemanasan matahari akan terjadi peretakan batuan sebgai akibat
perbedaan kecepatan dan koefsien pemuaian tersebut.akibat pembekuan air
batuan akan pecah atau hancur akibat pembekuan air yang terdapat didalam
batuan. Misalkan pada musim dingin atau malam hari air di pori pori batuan itu
menjadi es.Karena menjadi es, volume menjadi besar , akibatnya batuan menjadi
pecah. Akibat perubahan suhu secara tiba-tiba misalnya:biasanya kondisi seperti
ne terjadi di daerah gurun. Ketika ad hujan disiang hari menyebabkan suhu
batuan mengalami penurunan dengan tiba-tiba, sehngga dengan hal tersebut
batuan menjadi pecah. Dan contoh lainnya seperti batu kecil yg terus ditetesi
oleh air hujan atau air biasa lama kelamaan akan melapuk dan menjadi tanah,
dan sebagainya. Pelapukan mekanis dapat disebabkan oleh Pemuain ,
pembekuan air , perubahan suhu .

b ) Pelapukan Biologis

Pelapukan biologis adalah pelapukan batuan oleh kegiatan makhluk hidup ,sepertitumbuhan ,
hewan dan manusia . pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup.Contohnya:batu yg
ditumbuhi lumut lama kelamaan akan pecah dan hancur, akar tumbuh- tumbuhan bertambah
panjangdpt menembus dan menghancurkan batuan karna akar mampu mencengkeram batuan,
cendawan dan lumut yg menutupi permukaan batuan dan menghisap makanan dari batuan dpt
menghancurkan batuan, kayu oleh air, dsbnya.

c) Pelapukan Kimiawi

Pelapukan Kimiawi adalah pelapukan batuan yang menyebabkan komposisi batuan dan
struktur batuan berubah . Pelapukan kimiawi batuan sering disebabkan air hujan yang
mengandung senyawa H2O dan CO2 .Pelapukan batuan didaerah karst menghasilkan
kenampakkan seperti dolina ,polje ,karren ,ponor ,sungai bawah tanah ,stalaktit ,stalagmit, dan
gua kapur .

2.Erosi
Pengikisan atau erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara
alami dari satu tempat ke tempat lain oleh suatu tenaga yang bergerak di atas
permukaanbumi. Pengikisan batuan disebut abrasi .

a) Pengikisan oleh air


Aliran air mempunyai daya kikis . Pengikisan tepi sungai oleh aliran sungai
menyebabkan sungai berkelok kelok membentuk meander . Daya kikis ailiran air
dipengaruhi oleh factor factor berikut :
 Jumlah air yang mengalir
 Kecepatan air mengalir

Pengikisan pada sungai secara terus menerus dapat membentuk lembah sungai bentuk
V jurang atau ngarai ,aliran deras dan air terjun .

1 ) Lembah

Di daerah hulu aliran sungai sungai mengalir cepat dan mengikis dasar sungai . Pengikisan dasar
sungai sering disebut erosi vertical . Erosi vertical menyebabkan sungai semakin lama semakin
dalam . Erosi vertical membentuk huruf V .

2) Jurang

Sungai mempunyai bagian yang sangat dalam dan sempit disebut jurang .Jurang terbentuk
dari hasil pengikisan aliran sungai didarah bebatuan keras .

3) Aliran Deras

Aliran sungai deras terbentuk pada bagian sungai yang dasarnya tersusun atas batuan resisten
dan tidak resisten .

4) Air Terjun

Air terjun terbentuk dibagian sungai yang dasarnya tersusun atas batuan resisten dan tidak
resisten .

b ) Pengikisan Oleh Gelombang

Pada pantai terjal gelombang memukul tebing pantai . Pengikisan dinding pantai oleh
gelombang laut berlangsung lama dan terus menerus . Kenampakkan alam yang dibentuk oleh
erosi gelombang antara lain terjal , takik , gua pantai , panggung bentukan
gelombang ,tanjung ,dan teluk .

Selain oleh kekuatan aliran air dan gelombang ,erosi dapat ditimbulkan oleh kekuatan angin
dan gletser . Angin mampu mengikis batuan . Pengikisan batuan oleh angin ini disebut korasi .
Pengikisan batuan oleh angin dapat membentuk kenampakkan batu jamur .Pengikisan tanah
oleh gletser disebut erosi glasial .Aliran gletser mampu mengikis lembah sungai berbentuk V
menjadi bentuk U

2 . Sedimentasi
Sedimentasi merupakan kelanjutan dari proses pelapukan oleh erosi . Sedimentasi adalah
peristiwa pengendapan material batuan yang diangkut oleh tenaga air atau
angin .Pengendapan bias berlangusung di Sungai ,danau ,dan di laut .
Beberapa jenis Pengendapan batuan sebagai berikut :
 Sedimen Fluvial => Pengendapan hasil erosi yang terjadi di sungai membentuk sedimen
fluvial .
 Sedimen Limnis => Pengendapan hasil erosi yang terjadi di danau membentuk sedimen
limnis .
 Sedimen Marin => Proses pengendapan hasil erosi terbanyak terjadi di laut .
Beberapa Bentang Alam yang terbentuk dari Proses Sedimentasi sebagai berikut :

1 ) Delta => Delta terbentuk di muara sungai yang lautnya dangkal dan aliran sungainya
membawa bahan endapan . Daerah delta biasanya Subur .

2 ) Tanggul Alam => terbentuk di tepi sungai akibat timbunan material yang terbawa saat terjadi
banjir .
3 ) Meander => kelokan kelokan alur sungai .Meander terbentuk melalui proses pengikisan dan
pengendapan yang terjadi di bagian dalam maupun luar cekungan sungai .

4) Gumuk Pasir => terbentuk dari hasil proses pengendapan oleh angin.

5 ) Danau tapal kuda => terbentuk akibat prosses sedimentasi yang terus menerus di meander
sungai .

Anda mungkin juga menyukai