Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KELOMPOK 2

LITOSFER

Anggota:
1. Jeremy Jonathan Pardede
2. Mikayla Zahra Qonita
3. M. Zhafir Zaidan
4. Raffi Taqwa
5. Yaunifah Nurizi
6. Zorra Vidia Ananta
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pertama tama perlu kita ketahui bahwa kata litosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos
artinya batuan, dan sphera artinya lapisan litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar
dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Perlu anda pahami bahwa yang
dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari,
namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya. Sepanjang
sejarah, manusia selalu terpana oleh tinggi dan besarnya gunung. Mereka menganggap
gunung adalah tempat suci, tempat bersemayam Tuhan. Orang Jepang mensyakralkan gunung
Fuji. Dewa-dewi orang Yunani tinggal di Olympus. Pegunungan Himalaya merupakan tempat
dewanya orang India dan Tibet.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka disimpulkan rumusan masalahnya yaitu:
1. Apa pengertian dari litosfer?
2. Bagaimana batuan pembentuk litosfer dan macam- macamnya?
3. Bagaimana susunan lapisan bumi?

C. Tujuan
1. Mampu mendeskripsikan pengertian litosfer.
2. Mampu menjelaskan batuan pembentuk litosfer dan macam- macamnya.
3. Mengetahui susunan lapisan- lapisan bumi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Litosfer
Litosfer berasal dari bahasa yunani yaitu litos artinya batu dan Sphare berarti bulatan.
Secara harfiah litosfer artinya “lapisan batu” (the stone sphere).
Litosfer merupakan lapisan batuan/ kulit bumi yang bulat dengan ketabahan kurang lebih
1200 km. Ahli- ahli geofisika menggunakan istilah litosfer dalam pengertian yang lebih
terbatas yaitu kulit luar bumi yang tipis, disebut kerak(crust).

B. Batuan Pembentuk Litosfer


Litosfer tersusun dari tiga macam batuan yaitu Batuan Beku (IgneousRock), Batuan Sedimen
(Sedimentary Rock), Batuan Malihan (Metamorf).Proses terbentuknya ketiga macam batuan
tersebut berbeda-beda. Induk dari ketiga macam batuan tersebut adalah magma. Magma
adalah larutan silikat yang cair dan pijar yang terdapat di dalam bumi.
1. Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat,
dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku.
Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. Batuan beku dibagi menjadi tiga macam,
yaitu:
a. Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika
masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan
gabbro.
b. Batuan Beku Gang/Korok
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan
permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses
pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak
semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku
korok.

c. Batuan Beku Luar


Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan
bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah basalt,
diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).Berdasarkan mineral penyusunnya
batuan beku dibagi 2,yaitu:
a. Batuan beku mineral ringan
Tersusun atas mineral-mineral ringan berwarna terang, mudah pecah,dan banyak
mengandung silikat sehingga bersifat asam.
b. Batuan beku mineral berat
Tersusun atas mineral-mineral berat yang berwarna gelap, sukarpecah, dan kadungan
silikatnya sedikit sehingga sifatnya basa.

2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)


Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang
mengalami pelapukan. Bagian – bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan
ditransportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau
tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut
mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Berdasarkan tenaga yang mengendapkan batuan
sedimen dibagi 3 yaitu:
a. Batuan sedimen akuatis:
berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air sungai, danau, atau
air hujan.
b. Batuan sedimen aeolis (aeris):
berasal dari pengendapan butir-butir batuanoleh angin.
c. Batuan sedimen glasial:
berasal dari pengendapan butir-butir batuan olehgletser.
Berdasarkan tempat pengendapannya batuan sedimen dibagi 5, yaitu :
a. Batuan sedimen teristris: diendapkan di darat.
b. Batuan sedimen marine: diendapkan di laut.
c. Batuan sedimen limnis: diendapkan di danau.
d. Batuaan sedimen fluvial: diendapkan di sungai.
e. Batuan seidmen glasial: diendapkan di daerah es/gletser.

Berdasarkan cara pengendapannya batuan sedimen dibagi 3 yaitu:


a. Batuan sedimen mekanis:
diendapkan secara mekanik tanpa mengubah susunan kimianya. Contohnya batu pasir,
tanah liat, konglomerat, breksi.
b. Batuan sedimen kimiawi:
diendapkan secara kimiawi, artinya terjadi perubahan struktur kimia. Contohnya batu
kapur, gipsum, gamping.
c. Batuan sedimen organis:
diendapkan lewat kegiatan organik (makhluk hidup). Contohnya terumbu karang.

3. Batuan Malihan (Metamorf)


Batuan Malihan adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun
kimiawi, sehingga berbeda dari batuan induknya terbentuk karena terjadinya penambahan
suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan
sedimen. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya batuan metamorf
dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Batuan metamorf kontak (metamorf termal):
berubah karena pengaruh suhu tinggi. Suhu tinggi karena letaknya dekat
magma, atau ada di sekitar batuan intrusi. Contohnya batolit, lakolit, sill.
Pada zona ini banyak ditemukan mineral-mineral bahan galian yang
letaknya relatif teratur, contohnya besi, timah, seng yang dihasilkan dari
limestone dan calcareousshale.
b. Batuan metamorf dinamo (metamorf kinetis):
berubah karena tekanan yang tinggi, dalam waktu yang lama, dan
dihasilkan proses pembentukan kulit bumi oleh tenaga endogen. Adanya
tekanan dari arah berlawanan menyebabkan butir-butir mineral menjadi
pipih dan ada yang mengkristal kembali. Contohnya batu lumpur
menjadi batu tulis (slate).
c. Batuan metamorf pneumatolitis kontak:
berubah karena pengaruh gas-gas dari magma. Contohnya kuarsa dan
gas borium berubah menjadi turmalin, dengan gas florin menjadi topas
(permata kuning).

C. Perubahan Batuan Penyusun Litosfer


Batuan penyusun kulit bumi atau litosfer dapat mengalami perubahan. Berdasarkan karakter
perubahan yang terjadi, perubahan itu dapat dibedakan menjadi beberapa kategori sebagai
berikut:
a. Pelapukan
Pelapukan dapat dibedakan menjadi pelapukan fisik dan kimiawi. Pelapukan kimiawi, yaitu
pelapukan yang terjadi karena perubahan komposisi kimiawi; pelapukan ini menyebabkan
batuan mengalami perubahan komposisi kimia; agen utama penyebab pelapukan tipe ini
adalah air. Pelapukan fisik adalah pelapukan yang terjadi karena kerusakan fisik batuan
seperti pecahnya batuan karena akar tumbuhan, atau pecahnya batuan karena perubahan
temperatur; pelapukan ini menyebabkan batuan pecah menjadi fragmen-fragmen batuan yang
lebih kecil. Proses pelapukan ini terjadi di permukaan bumi, dimana batuan (litosfer)
mengalami kontak dengan atmosfer dan hidrosfer serta biosfer.
b. Deformasi
Yaitu perubahan fisik batuan karena pengaruh tekanan. Proses deformasi ini terjadi di bawah
permukaan bumi yang melibatkan perlapisan batuan dan tubuh-tubuh batuan beku atau
metamorf.
c. Perubahan jenis batuan
Menyebabkan suatu jenis batuan menjadi jenis batuan yang lain , seperti dari batuan beku
menjadi batuan sedimen atau batuan, dari batuan sedimen menjadi batuan metamorf atau
batuan beku, atau dari batuan metamorf menjadi batuan sedimen atau batuan beku.
Pembicaraan tentang perubahan jenis batuan ini dilakukan ketika kita berbicara tentang
petrologi. Di sini kita berbicara tentang siklus batuan. Proses perubahan jenis batuan ini
terjadi di litosfer secara keseluruhan mulai dari permukaan bumi bahkan sampai mantel.
Proses ini melibatkan seluruh agen geomorfologi, gerak-gerak tektonik, dan temperatur.

D. Susunan Bumi
Secara struktur bumi tersusun atas tiga lapisan. Lapisan Bumi mulai dari lapisan terluar
sampai terdalam yaitu kerak, selubung, dan inti. Inti terdiri atas inti luar dan inti dalam.
Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1. Lapisan sial (silisium alumunium)
yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium,
senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL2 O3. Pada lapisan sial (silisium dan
alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis
batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial
dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35 km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit
dibagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini
yang merupakan benua.
b. Kerak samudra, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di
laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik
dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit.
Kerak ini menempati dasar samudra.
2. Lapisan sima (silisium magnesium)
yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium
dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang
lebih besar dari pada lapisansial karena mengandung besi dan magnesium yaitu
mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang
bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata rata 65 km.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Kata litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan
litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan
rata-rata 1200 km. Lapisan kulit bumi tempat manusia hidup merupakan bagian dari kerak
bumi. Segala kejadian atau peristiwa di kulit bumi tidak terlepas dari segala aktivitas kerak
bumi, yaitu dari proses tenaga geologis, berupa tenaga endogen sebagai tenaga pembentuk
muka bumi dalam bentuk epirogenesis danorogensis, yang pada akhirnya menghasilkan
relief. Tenaga inilah yang mula-mula membentuk muka bumi dalam bentuk tinggi-rendah,
menonjol, datar atau membentuk lekukan. Terbentuknya relief semata-mata bukanlah hasil
dari tenaga endogen, namun tenaga eksogen pun ikut berperan melalui proses pelapukan,
pengerosian, dan sedimentasi. Dari hasil bentukan kedua tenaga ini, kita akan mendapatkan
hamparan muka bumi, mulai dari puncak gunung yang paling tinggi sampai ke tepi pantai,
bahkan dasar laut, agar dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas.

B. Saran
Jaga dan lestarikan bumi kita dengan baik untuk generasi kita mendatang serta kurangi
aktivitas kita yang menyebabkan pemanasan global (globalwarming).

Anda mungkin juga menyukai