itosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sphere berarti lapisan. Litosfer dapat diartikan lapisan
batuan pembentuk kulit bumi. Litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 100 km
yang terdiri dari kerak benua dan kerak samudera. Lapisan ini padaumumnya terjadi dari senyawa kimia yang
kaya akan SiO2, lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan silica
Berikut merupakan struktur utama bumi (dari permukaan sampai ke dalam), yaitu:
a)Litosfer (Kerak Bumi)
Litosfer merupakan lapisan yang batuannya lebih dingin, lebih kuat, dan lebih kaku.Lapisan terluar yang tipis,
terdiri batuan yang lebih ringan dibandingkan dengan batuan mantel di bawahnya.Densitas rata-rata 2.7
gr/cc. Ketebalannya tidak merata,lebih kurang 100 km,perbedaan ketebalan ini menimbulkan perbedaan
elevasi antara benua dan samudera. Pada daerah pegunungan ketebalannya > 50 km dan pada beberapa
samudera < 5 km. Lapisan ini terdiri darikerak benua dan kerak samudera.
Kerak benua
memiliki ketebalan rata-rata 45 km, berkisar antara 30–50 km. Kaya akan unsur Si dan Al, maka
disebut juga sebagai lapisan SiAl.
Kerak samudera
memiliki ketebalan sekitar 7 km. Kaya akan unsur Si dan Mg, maka disebut juga sebagai lapisan
SiMa
b)Astenosfer(Mantel Bumi)
Terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar 2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan
suhu sekitar 3.000oC, merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat dan gas bersuhu
tinggi. Lapisan asthenosphere disebut juga sebagai lapisan mantel,merupakan lapisan yang menyelubungi inti
bumi. Merupakan bagian terbesar dari bumi, 82.3 % dari volume bumi dan 67.8 % dari massa bumi.
Ketebalannya 2.883 km. Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc di dekat inti dan 3.3 gr/cc di dekat kerak bumi.
2.Klasifikasi Batuan
Batuanmerupakan bahan utama pembentuk kulit bumi. Secara umum komposisi batuan di permukaan
bumi didasarkan atas jenis batuannya.Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
a.Batuan Beku
Batuan ini adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan
atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan maupun di atas permukaan. Magma adalah
cairan silikat yang kental dan pijar bersuhu 1500-2500 oC dan mengandung berbagai unsur mineral
dan gas. Berdasarkan proses pembentukannya batuan beku terbagi menjadi dua, yaitu:
Batuan Beku Dalam (Intrusif)Batuan beku yang berasal dari pembekuan magma di dalam bumi, disebut juga
dengan batuan plutonik. Proses pembekuan batuan plutonis berlangsung lambat, sehingga menghasilkan
bentuk kristal-krital besar yang sering disebut pula tekstur faneritik dan bentuk kristal
holokristalin/sempurna.Ada dua macam batuan beku plutonik, yaitu sill dan dike.Sill merupakan batuan
plutonik yang posisinya concordant/selaras dengan lapisan batuan sekitarnya. Sedangkan dike
merupakan batuan plutonik yang posisinya discordant/memotong lapisan batuan sekitarnya.Contoh: Granit,
Granodiorit, Diorit dan Gabro
Batuan Beku Luar (Ekstrusif)Batuan beku yang berasal dari pembekuan magma baik di daratan maupun di
bawah permukaan laut yang disebut juga dengan batuan vulkanik. Batuan ini memiliki jenis kristalnya
besar, bersifat halus, dan sulit dilihat dengan mata. Batuan dengan mineral halus disebut tekstur
afanitik dan tidak membentuk kristal dan membentuk benyak gelas holohyalin/amorf/tidak
sempurna.Contoh: Ryolit, Dasit, Andesit, Basalt dan Dunit
b.Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil dari rombakan batuan lainnya melalui
proses pelapukan, pengikisan/erosi, dan pengendapan, yang pada akhirnya mengalami proses pembatuan.
Batuan sedimen hanya menyusun sekitar 5% dari total volume kerak bumi. Tetapi karena batuan sedimen
terbentuk pada permukaan bumi, maka meskipun jumlahnya relatif sedikit akan tetapi dalam hal
penyebaran batuan sedimen hampir menutupi batuan beku dan metamorf. Batuan sedimen menutupi sekitar
75% dari permukaan bumi.Berdasarkan proses pengendapannya, batuan sedimen dapat dibedakan atas:
Batuan sedimen klastik, adalah sedimen yang susunan kimianya sama dengan susunan kimia batuan
asal, hanya mengalami penghancuran secara mekanik dari besar menjadi kecil.Contoh: breksi, konglomerat,
batupasir dan batulempung
Batuan sedimen kimiawi,terbentuk apabila terjadi proses kimia, seperti pelarutan, penguapan, oksidasi,
dehidrasi, dan sebagainya. Contoh: gipsum, gatugaram dan batukapur.
Batuan sedimen organik, terbentuk apabila selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari
organisme, yaitu sisa, rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut seperti kerang,
terumbu karang, tulang belulang, lapisan humus di hutan, dan sebagainya. Contoh: batubara dan
batugamping.
c.Batuan Metamorf/Malihan
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk oleh proses metamorfisme pada batuan yang telah ada
sebelumnya. Batuan asalnya dapat berupa batuan beku, sedimen maupun metamorf. Proses metamorfisme
adalah proses yang menyebabkan perubahan komposisi mineral, tekstur dan struktur pada batuan karena
panas dan tekanan tinggi, serta larutan kimia yang aktif. Ada tiga jenis batuan metamorf/malihan, yaitu sebagai
berikut:
Metamorfik termal (kontak), terbentuk karena pengaruh suhu yang tinggi. Contoh: batu pualam atau
marmer.
Metamorfik dinamik (sintektonik),terjadi akibat adanya tekanan yang tinggi, biasanya akibat gaya
tektonik. Jenis metamorfisa ini banyak dijumpai pada daerah-daerah patahan dan lipatan yang luas di
dunia. Contoh: batu sabak.
Metamorfik termalpneumatolitik, pembentukan batuan akibat adanya penambahan suhu disertai masuknya
zat bagian magma ke dalam batuan itu. Contoh: azurit, topas, dan turmalin (batu permata).
3.Siklus Batuan
Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitubatuan mengalami perubahan
wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen,batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma. Secara
berurutan batuanmengalami peristiwa sebagai berikut.
Sifat magma yang dinamis, mengakibatkan magma terus bergerak. Gerakan ini membuat magma
mengalir ke tempat yang suhunya lebih rendah. Akibatnya magma mengalami kristalisasi dan
sebagiannya membeku menjadi batuan beku.
Batuan beku yang terbentuk dari proses kristalisasi magma lama kelamaan akan mengalami
pelapukan.
Batuan sedimen yang berasal dari pengendapan sisa-sisa pelapukan batuan beku bisa melapuk
karena waktu dan mengalami proses sedimentasi kembali menghasilkan batuan sedimen jenis baru
Pelapukan pertama kali terjadi pada batuan beku ekstrusif yang ada di atas permukaan bumi.
Sementara itu batuan beku intrusif yang tidak berhasil sampai di permukaan, akan terus terkubur lebih dalam
akibat tekanan di atas. Semakin dalam posisinya, semakin besar tekanan dan suhu yang ia terima.
Kemudian akan mengalami perubahan baik dari bentuk maupun susunan kimianya menjadi batuan
metamorf (malihan).
Batuan sedimen yangsemakin dalam bergerak semakin turun mendekati kamar magma. juga menerima
tekanan dan suhu yang tinggi sehingga bermetamorfosis menajadi batuan malihan.
Batuan metamorf juga dapat mengalami proses sedimentasidan berubah kembali menjadi batuan
sedimen.
Adapunbatuan metamorf yang terlalu dalam akan meleleh dan kembali menjadi magma.Kemudian proses
yang sama berlangsung kembali.
1. Lapisan bumi yang memiliki sifat dingin, kuat dan kaku ditunjukkan oleh lapisan bernomor ...
A.1 dan 2
B.5 dan 6
C.6 dan 7
D.5 dan 7
E.4 dan 3
Jawaban : C
Pembahasan : Lapisan 1 adalah inti bumi dalam bersifat panas dan padat. Lapisan 2 adalah inti bumi luar
bersifat panas dan cair. Lapisan 3 dan 4 adalah mantel bersifat sangat kental. Lapisan 5 adalah astenosfer
yang bersifat cair dan panas. Lapisan 6 adalah kerak samudra yang bersifat dingin, kuat, kaku dan lebih
berat dari kerak benua dan Lapisan 7 adalah kerak benua bersifat dingin, kuat dan kaku.
Bentuk Muka Bumi bersifat dinamis artinya dari waktu ke waktu terus mengalami perkembangan dan
perubahan. Secara umum bentuk permukaan bumi tidaklah rata, dengan pengertian lain terdapat
bentuk permukaan yang tinggi/terjal ada pula yang rendah/landai.Perubahan bentuk muka bumi secara
alami dipengaruhi oleh tenaga alami yaitu tenaga endogen dan eksogen.
Gerakan Epirogenetik pada umumnya tidak menimbulkan lipatan atau retakan pada kulit bumi, namun
gerakan ini dapat menggeser sebuah benua. Gerak epirogentik dapat dibedakan menjadi dua yaitu
sebagai berikut:
-Epirogentik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga kelihatannya permukaan air laut yang naik.
-Epirogentik negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga kelihatannya permukaan air yang turun.
Gerak orogenetikyaitu gerakan pada lapisan kulit bumi yang menyebabkan pengangkatan dan penurunan
permukaan bumi yang berlangsung relatif cepat. Gerak ini juga dapat menimbulkan gempa. Gerak
orogenetik disebut juga tenaga struktural. Gerak orogenetik menyebabkan tekanan horizontal dan vertikal di
kulit bumi, yang mengakibatkan terjadinya dislokasi atau berpindah-pindahnya letak lapisan kulit bumi.
Gerak Orogenetik menyebabkan menyebabkan terjadinya lipatan dan patahan.
-Lipatan terjadi karena adanya tekanan horizontal maupun vertikal pada kulit bumi yang bersifat liat,
sehingga kulit bumi mengalami pelengkungan.Lipatan lapisan Bumi ini akan membentuk pegunungan,
yang punggungnya disebut antiklinal dan wilayah lembahnya disebut sinklinal
-Sesar/patahan terjadi karena adanya tekanan horizontal maupun vertical pada kulit bumi yang bersipat
rapuh (getas). Pada patahan, massa batuan dapat mengalami pergeseran titik atau tempat sehingga
berpindah lokasi (dislocated/displaced). Ekspresi topografi dari adanya patahan diantaranya adalah
graben dan horst. Graben yaitu patahan yang bergerak turun, atau bagian patahan yang lebih rendah
dari bagian patahan lainnya. Sedangkan horstyaitu patahan yang bergerak naik atau bagian patahan yang
lebih tinggi dari bagian patahan lainny
b.Dampak Aktivitas Tektonisme
Dinamika Bumi oleh tenaga tektonisme akan memberi dampak pada banyak hal. Dampak nyata dari aktivitas
tektonisme adalah terjadinya pergerakan antara lempeng-lempeng tektonik . Pergerakan lempeng tektonik
dibedakan menjadi 3, yaitu;
-Divergen, gerakan lempeng tektonik yang saling bergerak menjauhsatu sama lain. Pada lempeng samudra,
proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses
ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng
yang saling menjauh tersebut. Contoh: Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge).
Konvergen, gerakan antara dua lempeng tektonik yang saling mendekat sehingga saling menumbuk satu
sama lain. Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng
samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones).Contoh: Zona subduksi selatan pulau Jawa-
Transform, gerakan mendatar antara dua lempeng tektonik yang saling bergerak sejajar namun berlawanan
arah.Contoh: Patahan Palu-Koro
1.Perhatikan gambar, berdasarkan gambar disamping diketahui bahwa lipatan tersebut membentuk...
A.isoklin
B.antiklin
C.sinklin
D.rebah
E.menggantung
Jawaban : C
Pembahasan: Isoklin merupakan lipatan memiliki banyak lipatan rebah. Antiklin merupakan lipatan yang
konveks ke atas.Sinklin merupakan lipatan yang konkav ke atas.Rebah merupakan lipatan yang miring
hampir mendatar. Menggantung merupakan lipatan yang miring.
2.Zona subduksi di Indonesia menghasilkan beberapa fenomena alam seperti di bawah ini, kecuali ...
A.Rangkaian gunung api
B.Sering terjadinya gempa bumi
C.Pegunungan yang merupakan gabungan dari lipatan
D.Terdapatnya seafloor spreading
E.Keberadaan sesar/patahan
Jawaban : D
Pembahasan: Zona subduksi di Indonesia merupakan hasil dari pertemuan dua lempeng yaitu lempeng
Samudra Hindia dan lempeng Benua Asia. Pada pertemuan dua lempeng ini akan menghasilkan jalur
cincin api/ring of fire berupa rangkaian gunung api. Selain itu pergerakan antara kedua lempeng
dapat menghasilkan gempa-gempa yang mengakibatkan terjadinya dislokasi atau perpindahan
dan perubahan bentuk seperti lipatan dan patahan. Sedangkan seafloor spreadingbukan merupakan
hasil dari subduksi melaikan hasil dari pergerakan divergen.
3.Bentuk alam yang merupakan hasil dari tenaga yang berasal dari dalam bumi berupatekanan
horizontal maupun vertikal pada kulit bumi yang bersifat plastis sehingga membentuk lengkungan
dinamakan ...
A.graben
B.sesar
C.horst
D.patahan
E.lipatan
Jawaban : E
Pembahasan: Graben terbentuk karena adanya depresi patahan yang lebih rendah dari patahan lainnya.Sesar
merupakan hasil tenaga endogen yang terjadipada kulit bumi yang getas.Horst terbentuk karena adanya
tinggian diantara depresi patahan.Patahan merupakan hasil tenaga endogen yang terjadi pada kulit
bumi yang getas. Lipatan merupakan hasil tenaga endogen yang terjadi pada kulit bumi yang plastis.
-Batolitadalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu
yang sangat lambat.
-Lakolitadalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyerupai lensa cembung, sementara
permukaan atasnya tetap rata.
-Sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup sejajar di antara lapisan batuan.
-Intrusi korokatau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk
pipih atau lempeng.
-Apofisaadalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.
-Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke
permukaan bumi.
2.Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah proses proses keluarnya/penerobosan magma mencapai permukaan bumi dan
membentuk gunung api. Ekstrusi terjadi bila magma mendapat tekanan gas yang cukup kuat dan ada
retakan pada kulit bumi. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api. Peristiwa
keluarnya magma ke permukaan bumi disebut erupsi. Berdasarkan lubang tempat terjadinya, erupsi dibagi
dalam tiga macam, yaitu:
Erupsi Linier, yaitu magma keluar melalui retakan kulit bumi yang berbentuk memanjang,
sehingga membentuk kerucut memanjang. Misalnya deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Erupsi Areal, yaitu magma keluar meleleh pada permukaan bumi karena letak dapur magma sangat
dekat dengan permukaan bumi sehingga membentuk kawah gunung api yang sangat luas. Misalnya
Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km 2.
Erupsi Sentral, yaitu magma keluar melalui lubang di permukaan bumi dan membentuk gunung yang
letaknya tersendiri. Misalnya Gn. Krakatau, Gn. Tambora, Gn. Vesucius,dll.
Berdasarkan proses keluarnyamagma, erupsi magma dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
Erupsi eksplosif,letusan sangat kuat akibat tekanan gas magma dan menyemburkan bahan-bahan vulkanik
yang padat dan cair
Erupsi efusif,letusan gunung api, mengeluarkan lava
Erupsi campuran, letusan yang terjadi selang-seling antara eksplosif dan efusi
c.Bentuk dan Tipe Gunung Api
Gunung Api Strato, mempunyai bentuk kerucut, yang terkesan tinggi. Terbentuk karena letusan dan
lelehan secara bergantian terus menerus sehinga lerengnya berlapis-lapis. Sebagian besar gunung api yang
ada diIndonesia berbentuk kerucut.
Gunung Api Perisai (Prisma),bentuknya landai sehingga mirip tameng atau perisai. Terbentuk karena magma
yang keluar (lava) sangat cair, tekanan gas rendah dan dapur magma sangat dangkal. Sudut kemiringan
lereng gunung api perisai antara 10–100
Gunung Api Maar (Corong/ Kubah),memiliki kawah yang lebar. Terbentuk karena letusan yang kuat/
eksplosif sehingga menghancurkan bagian permukaan dan membentuk corong pada kawahnya. Contoh:
Gunung Bromo dan Danau Toba.
Tipe -tipe gunungapi berdasarkan tekanan gas, derajat kekentalanmagma dan kedalaman dapur magma pada
umumnya dari lemah ke kuat adalah:
-Tipe hawaii: Lavanya cair danencer, tekanan gas ringan dan dapur magmanya sangat dangkal. Membentuk
gunung api perisai, ditemukan di Hawaii dan Islandia.
-Tipe stromboli: Lavanya cairdanencer, tekanan gasnya sedang. Letusan terjadi berupa semburan gas yang
membawa material seperti lava, bom, lapilidan debu vullanik. Contoh: Gn. Stromboli.
-Tipe merapi: Lavanya cair dan kental, dapurmagma sangat dangkal, tekanannya gasnya rendah. Membentuk
kubah lava dan apabila hancur saat letusan membentuk awan panas.
Tipe pele:Lavanya cair dan kental, tekanan gas besar, letusan mendatar, ditemui sumbat lava berbentuk
jarum. Contoh: Gn. Pelee.
-Tipe perret/plinian: Lavanya cair dan kental, tekanan gas sangat kuat, tipe merusak dan berhubungan
dengan evolusi suatu gunung api dalam pembentukan kaldera. Diteliti oleh Plinian (99 SM).Contoh: Gn.
Krakatau.
c.StrukturGunung Api
Kawah:Merupakan depresi menyerupai lingkaran pada permukaan tanah akibat aktivitas vulkanis yang
terjadi di bawah kawah.
Kawah sekunder:Merupakan kawah erupsi samping yang terbentuk di sekitar kawah utama pada gunung
berapi besar.
Lubang Kepudan:Merupakan lubang pelepasan tempat keluarnya magma dari dalam tubuh gunung
Pipa Kepudan: Merupakan lorong pelepasan tempat keluarnya magma dari dalam tubuh gunung
Lava:magma cair dengan temperature 700 oCyang keluar dari tubuh gunung berapi dan mengalir
menuruni lereng gunung.
Dapur magma:Merupakan wadah magma cair yang berada di bawah permukaan bumi, kerapatan batuan di
dalam kamar magma lebih renggang daripada batuan mantel sekitarnya. Saat magma mengalir keluar
melalui celah mantel dan sampai di permukaan maka erupsi akan terjadi.
Aliran piroklastik:Terdiri atas gas dan batuan panas yang meluncur yang meluncur dengan cepat menuruni
lereng gunung berapi. Suhu gas dapat mencapai 1000 oCdengan kecepatan hingga 700km/jam.
Awan abu:Terdiri atas batuan lumat dan kaca yang terbentuk pada saat erupsi. Berukuran kecil dan
bersuhu sangat panas, awan abu ini dapat terbawa oleh udara hingga radius beberapa kilometer
.Cone:Merupakan bagian gunung yang berbetuk seperti kerucut yang tercipta dari aliran lava pada lereng
yang keluar dari kawah dan mengalami pendinginan.
1.Pernyataan:
[1]Lahar akan melewati dan merusak daerah yang dilaluinya
[2]Magma yang keluar dari gunung api akan membawa mineral dan bahan logam
[3]Awan panas akan menghasilkan racun dan menggagalkan panen
[4]Tanah hasil endapan vulkanik merupakan tanah yang subur untuk pertanian
[5]Banyaknya sumber mata air panas di sekitar gunung api yang dijadikan tempat wisata
Dari kelima pernyataan diatas manakah yang termasuk ke dampak positif vulkanisme.
.A.1, 2 dan 4
B.1,3 dan 5
C.3, 4 dan 5
D.2, 4 dan 5
E.2, 3 dan 5
Jawaban : D
Pembahasan: Dampak positif dari adanya aktivitas vulkanik diantaranya menyuburkan tanah di sekitar
gunung api, menghasilkan mineral, bahan logam, bahan galian dan thermal sebagai sumber listrik,
ketinggian gunung api dan banyaknya tumbuhan yang tumbuh menghasilkan suasana yang sejuk.
Sedangkan dampak negatifnya adalah letusan dan hasil letusan gunung api bersifat merusak
2.Berikut ini merupakan ciri-ciri dari gunung api maar adalah ...
A.Memiliki bentuk landai dengan kemiringan 1-10o , magma bersifat sangat encer, letusan efusif dan
dapur magma yang dangkal
B.Memiliki bentuk kerucut, terjadi karena letusan, dan ledakan secara bergantian, bahannya berlapis-
lapis.
C.Memiliki kawah yang lebar, terbentuk karena letusan yang kuat/ eksplosif sehingga menghancurkan bagian
permukaan dan membentuk corong pada kawahnya
D.Memiliki bentuk kerucut, magmanya cair dan kental, tekanan gas sangat kuat, tipe merusak.
E.Memiliki magma cair dan encer, tekanan gasnya sedang, letusan terjadi berupasemburan gas.
Jawaban : C
Pembahasan: Gunung api perisai bentuk landai dengan kemiringan 1-10 o , magma bersifat sangat encer,
letusan efusif dan dapur magma yang dangkal. Gunung api starto terjadi karena letusan, dan ledakan secara
bergantian, bahannya berlapis-lapis. Gunung api maarkawah yang lebar, terbentuk karena letusan yang
kuat/ eksplosif sehingga menghancurkan bagian permukaan dan membentuk corong pada kawahnya.
Gunung api perretbentuk kerucut, magmanya cair dan kental, tekanan gas sangat kuat, tipe merusak.
Gunung api stromboli memiliki magma cair dan encer, tekanan gasnya sedang, letusan terjadi berupa
semburan gas.
3.Hasil intrusi magma akan membentuk tubuh intrusi berikut ini, kecuali ...
A.Sill
B.Dome
C.Dike
D.Batolit
E.Lakolit
Jawaban : B
Pembahasan: Sill merupakan tubuh intrusi yang sejajar dengan lapisan lainnya. Dome merupakan kubah
hasil magma yang keluar dari kepudan gunung api. Dikeadalah tubuh intrusi yang memotong lapisan
lainnya.Batolitmerupakan tubuh intrusi yang sangat luas. Lakolit merupakan tubuh intrusi dengan bentuk
melensa.
Alat untuk mencatat gempa disebutseismograf.Seismograf akan mencatat gelombang gempa dalam bentuk
grafik. Perbedaan selang waktu antara gelombang sekunder dan gelombang primer dapat dijadikan dasar
untuk menentukan letak episentrum gempa dari pos pengamatan. Untuk menentukan lokasi episentrum
gempa diperlukan minimal 3 hasil pencatatan dari pos pengamatan gempa.Rumus Laska(rumus untuk
menentukan jarak episentrum gempa):=[(S-P)-1’] x1000km
Keterangan:∆ = Jarak EpisentrumS = Waktu terjadinya gelombang primer
P = Waktu terjadinya gelombang sekunder 1’ = 1 menit
Secara tradisional kekuatan gempa diukur pada skala Richter. Skala Richter merupakan skala yang digunakan
untuk memperlihatkan besarnya kekuatan gempa.Ukuran Skala Richter (Magnitude) adalah:
< 2,0 (kurang dari 2 SR) : gempa sangat kecil ( tidak terasa)
2,0 –2,9 : gempa tidak terasa, tetapi getarannya dapat direkam seismograf.
3,0 –3,9 : tidak mengakibatkan kerusakan
4,0 –4,9 : menggetarkan perabot di ruangan
5,0 –5,9 : Terjadinya kerusakan cukup besar pada rumah atau bangunan.
6,0 –6,9 : menimbulkan kerusakan pada wilayah sampai jarak 160 km
7,0 –7,9 : menimbulkan kerusakan pada daerah yang lebih luas mencapai lebih 160 km.
8,0 –8,9 : menimbulkan kerusakan hebat hingga ratusan mil (mile)
9,0 –9,9 : dapat menghancurkan luas wilayah ribuan mil.Selain menyebabkan getara, gempa bumi
berkekuatan 4.0 atau lebih besar juga dapat memicu tanah longsor yang bisa menimbulkan korban jiwa.
Semakin besar magnitudo gempa, semakin besar daerah di mana tanah longsor dapat terjadi.