Manusia di akhir abad 21 ini telah jauh lebih bebas bergerak daripada abad-abad sebelumnya. Bulan telah
dikunjungi dan peralatannya telah menjangkau planet lain, tetapi perut bumi yang hanya beberapa ribu kilometer
jauhnya dari permukaan bumi belum dapat dikunjungi. Beberapa tambang yang terdalam hanyalah sekitar dua
kilometer dan pengeboran belum melebihi enam setengah kilometer. Sekalipun demikian, hasrat manusia untuk
mengenal bagian dalam bumi tidak mudah dipatahkan.
Susunan Bumi
Susunan dan struktur bumi mulai dari inti hingga ke permukaan telah diteliti oleh para ahli melalui studi Seismologi,
melalui perambatan gelombang seismik pada berbagai lapisan. Dari studi ini, diketahui bahwa beberapa tempat di
dalam bumi terdapat bidang-bidang pemisah, yang disebut diskontinuitas.
Dengan adanya bidang pemisah ini, secara vertikal bumi (bagian dalam bumi atau geosfer) dibagi dalam tiga lapisan
utama, yaitu:
1. Kerak Bumi
Bagian paling luar dari kulit bumi dengan ketebalan 0-40 km dan merupakan massa yang heterogen yang terdiri dari
berbagai macam batuan. Analisis kimia yang dilakukan terhadap kerak bumi ini membuktikan bahwa beberapa
unsur yang membentuk batuan pada umumnya yaitu 02, Si, Al, Fe, Ca, Na, K, dan Mg.
Susunan kerak bumi yang membentuk benua berbeda dengan kerak bumi yang terdapat di bawah samudera. Harry
Hess, pada tahun 1960, dengan teori tektonik lempeng-nya membagi kerak bumi menjadi dua bagian, yaitu kerak
benua dan kerak samudera. Kerak benua terdiri dari batuan yang ringan dan banyak mengandung SiO2 (Silika),
sedangkan kerak samudera sebagai dasar samudera terdiri dari batu-batuan yang sangat padat berwarna gelap dan
miskin akan SiO2. Kedua kerak ini membentuk lempeng-lempeng berukuran raksasa yang disebut dengan Lempeng
Benua dan Lempeng Samudera. Lempeng-lempeng itu bergerak di atas mantel bumi dengan kecepatan antara 1- 10
cm / tahun atau 100 km/10 juta tahun. Batas antara lempeng merupakan daerah gempa dan gejala pembentukan
pegunungan.
Teori ini didukung oleh data penelitian geologi, geologi kelautan, kemagnetan purba, kegempaan, pendugaan
paleontologi, dan pengeboran laut dalam.
Tektonik Lempeng sebagai Teori Tektonik Global yang baru menjalin berbagai konsep dan teori, seperti apungan
benua (continental drifi-; Wagener, 1912), arus konveksi (convection current: Holmes, 1923), pemekaran lantai
samudera (sea floor spreading: Dietz Harry Hess, 1962) dan sesar mendatar (transform fault; Wilson, 1970). Sebagai
pembaharu Teori Tektonik Lempeng antara lain Issack drr (1968), Le Pichon (1968), McKenzie & Parker (1967),
Morgan (1968), Hamilton (1968), Ringwood (1969), Dickinson, Dewey & Bird (1970), dan lain sebagainya.
a. Pematang tengah samudera (mid ocean ridge). Melalui pematang ini magma dapat keluar membentuk kerak bumi.
c. Palung-palung laut dalam. Terdapat dua lempeng yang saling bertemu dan bertumbukan (bertabrakan).
Selanjutnya, lempengan samudera akan menyusup atau menunjam ke dalam lempengan benua karena lempengan
samudera mempunyai berat jenis yang lebih besar. Pada bidang batas pertemuan atau penyusupan akan ditemui jalur
palung laut (oceanic trench), proses pelipatan, dan sesar (fold and fault process) yang disertai adanya kegiatan
vulkanisme serta merupakan wilayah rawan gempa. Lempeng kerak samudera terutama terdiri dari batuan Kristalin
dengan unsur-unsur utamanya adalah Silisium (Si) Alumunium (Al), karena itu disebut juga dengan Lapisan SiAI.
Lempeng samudera terutama terdiri dari unsur Si dan Mg karenanya disebut sebagai Lapisan SiMa. Kerak bumi
disebut juga Lapisan Granitis karena batuan dominan pembentuknya adalah dari granit. Sedangkan kerak samudera
disebut Basaltis karena batuan pembentuknya adalah Basalt.
Nah, topik inilah yang akan kami uraikan lewat pembahasan ini. Kami akan menginformasikan kepada
Anda lapisan-lapisan yang menjadi penyusun planet Bumi, selamat membaca.
Lapisan-lapisan Bumi
Lapisan Bumi dibagi menjadi 3 lapisan utama, yaitu kerak bumi (crush), selimut bumi (mantle), dan inti
bumi (core). Secara struktur, susunan ini mirip dengan telur, yaitu cangkangnya sebagai kerak, putihnya
sebagai selimut, dan kuningnya sebagai inti bumi. Berikut ini penjelasan masing-masing lapisan bumi
tersebut:
Kerak bumi adalah lapisan yang selalu bergerak. Pada zaman dahulu kala, seluruh daratan di bumi
membentuk suatu massa daratan yang sangat luas sehingga hewan-hewan dapat menjelajah dengan
bebas. Namun massa daratan yang sangat luas itu kemudian terpecah dan pecahan-pecahannya
mengapung membentuk lembaran-lembaran yang disebut lempeng. Menurut ilmu lempeng tektonik, bumi
terdiri dari 16 lempeng besar dan beberapa lempeng kecil yang membentuk benua maupun samudera.
Lempeng ini sangat aktif bergerak sedikitnya 10 cm/tahun.. Mereka membuat tanah bergetar dan gunung
berapi meletus serta membentuk barisan pegunungan raksasa sewaktu bertumbukan.
Gambar Lempengan Bumi
Litosfer: Litosfer adalah lapisan paling luar dari selimut bumi dengan ketebalan mencapai 50-
100 km. Lapisan ini tersusun dari bahan-bahan padat terutama batuan. Litosfer memiliki 2 lapisan
utama, yaitu lapisan sima (silisium dan magnesium) serta lapisan sial (silisium dan
aluminium).
Astenosfer: Astenosfer adalah lapisan yang berada di bawah lapisan litosfer. Lapisan ini
memiliki ketebalan antara 100 sampai 400 km. Disinilah diduga tempat formasi magma terbentuk.
Mesosfer: Mesosfer adalah lapisan yang memiliki ketebalan 2.400-2.700 km dan berada di
bawah lapisan astenosfer. Lapisan ini sebagian besar terususun dari campuran besi dan batuan
basa.
Tebal kulit bumi tidak merata. kulit bumi yang berada di benua (daratn) lebih tebal daripada yang berada
di samudra (lautan). Secara umum bumi terdiri dari tiga lapisan utama. Yaitu lapisan kulit bumi (litosfer),
lapisan mantel bumi (Astenosfer) dan lapisan inti bumi (barisfer). Berikut adalah beberapa lapisan kulit
bumi :
Litosfer umumnya terjadi dari senyawa kimia SiO2, sehingga kadang kadang juga disebut lapisan silikat.
Lapisan ini memiliki ketebalan sampai 70 KM. SiO2 yang ada di lapisan kulit bumi umumnya berbentuk
berbagai macam batuan. Karena itu litosfer kadang kadang disebut juga lapisan batuan.
Selain SiO2, lapisan kulit bumi tersusun oleh sekitar 2.000 senyawa mineral yang terbentuk dari kurang
lebih 90 unsur kimia. Dari 2.000 mineral itu hanya 20 macam saja yang terdapat dalam batuan. Mineral
pembentuk batuan yang penting diantaranya yaitu kuarsa (S1O2), fieldspar, pitoksen, mika putih (K-Al-
Silikat), biotit atau mika coklat (K-Fe-Al-Silikat), amphibol, khlorit, kalsit (CaCO3), dolomit (CaMgCO3),
oliven (MgFe), bijih besi hematit (Fe2O3), magnetik (Fe3O2) dan limonit (Fe3OH2O).
Berdasarkan senyawa penyusunnya ini, lapisan kulit bumi diklasifikasikan menjadi dua bagian. Yaitu
lapisan sial dan lapisan sima.
Lapisan Sial
Sesuai dengan namanya, lapisan sial adalah lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium (Si)
dan aluminium (Al). Persenyawannya berbentuk SiO2 dan Al2O3.
Dalam lapisan ini terdapat batuan sedimen, granit, andesit, beberapa jenis metamorf dan beraneka jenis
batuan lain yang terdapat di daratn benua.Lapisan sial disebut juga lapisan kerak yang bersifat padat dan
kaku. Lapisan ini memiliki ketebalan rata rata sekitar 35 KM.
Lapisan sial atau lapisan sial ini dibagi menjadi dua bagian. Yaitu kerak benua dan kerak samudra.
Lapisan kerak benua merupakan benda padat yang terdiri atas batuan beku granit pada bagian atasnya
dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang kemudian ditempati sebagai benua.
Lapisan kerak samudra adalah benda padat yang terdiri atas endapan di laut pada bagian tas, kemudian
dibawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun atas batuan beku gabro dan
peridotit. Kerak ini yang kemudian mengisi samudra.
Lapisan Sima
Lapisan sima adalah lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam silium (Si) dan magnesium (Mg) dalam
bentuk senyawa SiO2 dan Mgo. Lapisan ini mempunyai berat jenis lebih besar dari lapisan sial karena
mengandung besi dan magnesium, yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima
merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 KM.
Lapisan kulit bumi merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiliki
manfaat yang sangat besar bagi keberlangsungan bumi. Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup
bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Manusia memiliki aktivitas diatas litosfer.
Selanjutnya litosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi
manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lapisan kulit bumi bagian bawah
diantaranya adalah minyak bumi, gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.
Upper mantle (mantel atas), adalah lapisan yang bersifat plastis (padat tapi kenyal) sampai semiplastis
dengan ketebalan sekitar 400 KM.
Lower (mantle), adalah lapisan yang sebagian besarnya terdiri dari unsur nikel dan besi. Ketebalannya
antara 1.000-2.900 KM.
Sponsors Link
Inti luar (outer core), adalah lapisan inti bumi yang berada pada kedalaman 2.890-5.100 KM. Tersusun
dari silika, sulfur dan O2 bersifat cair. Aktifitas di inti bumi bagian luar ini menyebabkan medan magnet di
sekitar bumi. Hal inilah yang membentuk kutub utara dan kutub selatan di permukaan bumi.
Inti dalam (inner core), adalah lapisan inti bumi yang berada pada kedalaman 5.100-6.730 KM. Tersusun
dari besi (Fe) dan nikel (Ni) yang bersifat padat dengan suhu mencapai 2.500 C. Kepadatan ini diyakini
sebagai akibat dari tekanan yang sangat tinggi dari lapisan lapisan lainnya.
Selain berdasarkan lapisan struktur penyusunnya itu, bumi juga diklasifikasikan berdasarkan komponen
kimiawinya. Yakni bagian padat (Litosfer), bagian cair (hidrosfer), bagian udara (atmosfer) dan bagian
yang dihuni oleh mahluk hidup (biosfer). Keempat komponen itu saling berinteraksi satu sama lain dalam
siklus biogeokimia.
Atmosfer, adalah lapisan udara dengan ketebalan mencapai 650 Km. Massa udara ini selalu bergerak
disebabkan oleh pergerakan bumi dan terpaan sinar matahari. Hal ini menyebabkan perbedaan tekanan
udara di berbagai tempat di bumi
Hidrosfer, adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi. Hidrosfer mengisi sekitar hampir 71 %
luas permukaan bumi. Air sendiri adalah senyawa gabungan dari dua atom hidrogen (H) dengan satu
atom oksigen menjadi H2O.
Litosfer, adalah bagian bumi yang tersusun dari tanah dan bebatuan. Litosfer sangat penting bagi
kelangsungan hidup organisme. Karena tanah mengandung zat hara yang dibutuhkan tanaman.
Biosfer merupakan sistem kehidupan yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai satu kesatuan
utuh.
Karakteristik Lapisan Bumi – Bumi terdiri atas beberapa lapisan. Salah satu
lapisan Bumi adalah kerak Bumi (crust). Kerak Bumi adalah lapisan terluar dan tidak rata.
Bumi, kita dapat memanfaatkan telur sebagai alat peraga. Ambil telur rebus dan belah
menjadi dua bagian. Bagian cangkang telur menunjukkan lapisan kerak Bumi. Bagian putih telur
mewakili lapisan mantel atau selubung Bumi. Bagian kuning telur mewakili inti Bumi. Berikut
sebagaiberikut:
lapisan mantel dan inti Bumi. Ketebalan kerak Bumi sekira 6-40 km. Kerak Bumi tersusun atas
material padat yang kaya silisium dan aluminium. Kerak Bumi dan sebagian lapisan di bawahnya
(lapisan mantel Bumi paling atas) membentuk lapisan litosfer. Ketebalan litosfer sekitar 100 km.
Suhu di bagian bawah kerak Bumi mencapai 1.100°C. Unsur-unsur kimia utama pembentuk
kerak Bumi adalah oksigen (46,6%), silikon (27,7%), aluminium (8,1%), besi (5,0%), kalsium
Litosfer dapat dibedakan atas lapisan sial (silium dan aluminium) dan lapisan sima (silium dan
magnesium). Senyawa penyusun lapisan sial adalah SiO2, dan AI2O3 yang berbentuk
batuan sedimen, granit, andesit, dan metamorf. Senyawa penyusun lapisan sima adalah SiO2,
dan MgO. Berat jenis lapisan sima lebih besar daripada lapisan sial.
Kerak Bumi mengambang diatas mantel Bumi yang lembek. Kerak Bumi dibedakan menjadi
kerak
benua dan kerak samudra. Kerak Bumi selalu bergerak atau bergeser. Pergeseran kerak
Kerak Benua
Kerak benua menyusun daratan dan mengisi sekitar 79% volume kerak Bumi. Kerak benua
berumur lebih tua daripada kerak samudra. Kerak benua memiliki ketebalan sekira 30-40 km
(maksimum 70 km).Ketinggian permukaannya sekira 800 meter dari permukaan laut. Beberapa
jenis batuannya berumur sekira 3,8 miliar tahun. Tempat tertinggi kerak benua adalah puncak
Kerak Samudra
Kerak samudra berada di bawah samudra dan ketebalannya sekira 6-11 km. Kerak
samudra menyusun lantai dasar samudra dengan luas sekira 65% dari luas kerak Bumi.
Kedalaman kerak samudra rata-rata4.000 meter dibawah permukaan laut dengan tempat
terdalam berupa palung. Misalnya Palung Mariana (kedalaman 10.916 m). Bagian atas kerak
samudra dengan ketebalan sekira 1.500 km tersusun atas batuan bersifat basa (basaltik). Bagian
bawahnya tersusun atas batuan metamorf dan batuan beku gabro.permukaan kerak samudra
ditutupi oleh endapan sedimen dengan ketebalan rata-rata sekira 500 meter.Umur batuan kerak
samudra tidak lebih dari 200 juta tahun atau lebih muda dibandingkan batuan kerak benua.
Kerak samudra dengan berat jenis sekitar 3 gr/cm³ terbentuk dari lava cair yang mendingin
cepat.
samudra
atau sekitar 30 km dibawah kerak benua. Lapisan mantel memiliki ketebalan sekitar 2.900 km
dan
mencakup sekitar 80% total isi Bumi. Sebagian besar berupa silikat/besi dan magnesium.
Suhu mantel bagian bawah mencapai 3.000°C. Lapisan mantel dibedakan menjadi mantel luar
Mantel Luar
Mantel luar lebih tipis dibanding mantel dalam. Mantel luar berada 10-300 km di
bawah permukaan Bumi. Mantel luar memiliki suhu sekitar 1.400-3.000°C dan berat jenis 3,4-4,3
gr/cm³. Lapisan paling atas mantel luar dengan ketebalan 100-300 km disebut
astenosfer,seperti es di atas air. Astenosfer bersifat cair dan liat. Astenosfer memengaruhi
pergerakan kerak Bumi yang dapat membentuk pegunungan dan dataran tinggi serta
menimbulkan gempa.
Mantel Dalam
Mantel dalam dengan suhu sekira 3.000°C berada pada kedalaman 300-2.890 km di bawah
permukaan Bumi. Batuan penyusun mantel dalam bersifat kental karena tekanan
dibawah permukaan Bumi dan dibedakan menjadi inti luar (outer core) dan inti dalam
(inner core).
Inti Luar
Inti luar berada 2.890-5.150 km di bawah permukaan Bumi dengan ketebalan sekitar 2.200 km.
Inti luar melapisi inti dalam. Inti luar tersusun atas unsur besi, sedikit nikel, serta 10% sulfur dan
oksigen. Inti luar bersifat cair dengan suhu 4.000-5.000°C dan berat jenisnya 10-12 gr/cm³.
Inti Dalam
Inti dalam berada 5.150-6.370 km di bawah permukaan Bumi dengan ketebalan sekira 1.250 km.
Inti dalam tersusun atas besi, nikel, serta unsur ringan seperti sulfur, karbon, dan oksigen. Inti
dalam dengan suhu sekira 5.000-6.000°C bersifat padat karena tekanan sangat tinggi. Berat
Sesuai teori
Lempeng Tektonik, kerak Bumi terdiri atas lempeng-lempeng tektonik yang seolah-olah
mengapung danbergerak di atas astenosfer yang cair. Pergolakan magma di dalam Bumi
- Gerakan Divergen
Gerakan divergen merupakan gerakan lempeng tektonik saling menjauh. Retakan yang muncul
akibat gerakan divergen menciptakan jalan keluar magma. Magma yang mengalir
a. Gerakan divergen di dasar samudra membentuk paparan dasar laut (sea floor spreading),
misalnya Pematang Tengah Atlantik (Mid Atlantic Ridge). Mid Atlantic Ridge terbentuk akibat
gerakan lempengAmerika Selatan dan lempeng Afrika saling menjauh. Gerakan divergen juga
Utara.
- Gerakan Konvergen
Gerakan konvergen merupakan gerakan lempeng tektonik saling mendekat yang
menimbulkan tumbukan antarlempeng. Jika lempeng samudra menumbuk lempeng benua, sisi
lempeng samudra akan melengkung dan masuk ke bawah lempeng benua. Hal ini terjadi karena
berat jenis lempeng benua lebih ringan daripada lempeng samudra. Proses masuknya sisi
- Gerakan Sesar
Sesar mendatar (transform) merupakan gerakan lempeng tektonik yang saling
bergesekan (berlawanan arah). Contoh gerakan sesar adalah gesekan lempeng Samudera Pasifik
dengan Lempeng Amerika Utara yang membentuk Sesar San Andreas (San Andreas Fault).
Patahan ini memanjang sekira 1,200 km dari San Francisco di utara Los Angeles, Amerika Serikat.
Zona pergesekan lempeng tektonik disebut zona sesar mendalar (zone transform). Sesar
merupakan bidang atau zona rekahan pada batuan yang mengalami pergeseran.