Anda di halaman 1dari 15

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita disampaikan kepada allah swt, atas kesehatan yang diberikan
kepada kami sehingga kami sempat menyelesaikan tugas laporan perpetaan dengan
tepat waktu yang telah ditentukan sesuai dengan ketentuan yang ada, tidak lupa kita
panjatkan syalawat kepada junjungan Nabi kita, yaitu Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini dibuat merupakan tugas yang diberikan dosen pengajar kepada
mahasiswa sebagai bahan pembelajaran kedepannya. Makalah yang dikerjakan berjudul
Vulkanik ,dimana makalah ini berisikan semua tentang fase endapan vulkanik yang
akan sangat membantuk bagi pembaca kelak, apabila sedang mencari referensi tentang
proses pembentukan endapan mineral primer khususnya dalam fase endapan vulkanik.

Yogyakarta, November 2016

Penulis ,

Kelompok VII

2
HALAMAN PENGESAHAN
MAKALAH GENESA BAHAN GALIAN

Dibuat Sebagai Syarat Memenuhi Nilai Mata Kuliah Genesa Bahan Galian,

Oleh :
1. AGUNG HIDAYANTO (710015107)
2. AMAR FAUZI (710015106)
3. MHD. ZICKY PRADANA (710015109)
4. M. IHYA SAADAT ALI (710015123)
5. TITIN YOLANDA (710015080)
6. CHRYSTIAN E J PURWOKO (710015044)
7. FREDY ARDYANSYAH NST (710015038)
8. KIKI IRAWAN (7100151094)

Yogyakarta, November 2016


Dosen Pengampu,

A. A. Inung Arie Adnyano, S.T., M.T.

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 2


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................................. 3
MAKALAH GENESA BAHAN GALIAN .............................................................................................. 3
BAB I .............................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 5
BAB II ............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 6
A. PENGERTIAN ENDAPAN VULKANIK ................................................................................... 6
B. PROSES PEMBENTUKAN ENDAPAN MINERAL VULKANIK ................................................. 6
C. MATERIAL HASIL KEGIATAN VULKANIK ............................................................................. 6
D. TRANSPORT DAN PENGENDAPAN MATERIAL VULKANIK .................................................. 7
Piroklastik Jatuhan (fall) ................................................................................................ 8
Piroklastik Aliran (flow) ................................................................................................. 9
Piroklastik Arus/Gelombang (surge) ........................................................................... 10
Longsoran debris-flow volkanik .................................................................................. 12
Lahar ............................................................................................................................ 12
E. Hasil dari endapan vulkanik ini yaitu berupa endapan ................................................... 13
BAB III .......................................................................................................................................... 14
PENUTUP ..................................................................................................................................... 14
a) KESIMPULAN ................................................................................................................... 14

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak melakukan eksplorasi
endapan bijih. Keberadaan endapan bijih sangat berhubungan dengan jalur
magmatisme dan jalur vulkanik. Indonesia secara geologi berada pada jalur
magmatisme aktif yang berpotensi besar dijumpai mineralisasi baik berupa emas
maupun mineralisasi bijih lainnya dibeberapa lokasi. Mineralisasi bijih umumnya
disebabkan oleh aktivitas hidrotermal yang berasosiasi dengan batuan vulkanik.

Dalam bidang eksplorasi mineral ekonomis salah satunya pada eksplorasi


bijih, memahami konsep alterasi sangat bermanfaat dalam berbagai aspek pembentukan
mineral bijih dan genesanya

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian endapan vulkanik?
2. Bagaimana Proses pembentukan endapan mineral vulkanik ?
3. Apa hasil dari fase endapan vulkanik ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari endapan vulkanik
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan endapan mineral vulkanik
3. Untuk mengetahui hasil dari kegiatan fase vulkanik

D. MANFAAT PENULISAN

Hasil dari pembuatan makalah ini sekiranya dapat menjadi salah satu referensi
bagi penulis dan pembaca khusunya mengenai proses pembentukan endapan mineral
vulkanik.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ENDAPAN VULKANIK

Endapan phase vulkanik merupakan produk akhir dari proses pembentukkan


bijih secara primer, Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan
magma yang keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau
melalui sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema. Magma yang
keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava.

B. PROSES PEMBENTUKAN ENDAPAN MINERAL VULKANIK

Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup


ke dalam litosfer (kulit Bumi). Proses aktivitas vulkanik selain menghasilkan/
mengeluarkan material piroklastik juga menghasilkan uap dan gas yang mengandung
unsur- unsur logam dan non logam. Material uap dan gas tersebut mengalami
pengendapan langsung dalam temperatur dan tekanan yang rendah disekitar kepundan
gunung api

C. MATERIAL HASIL KEGIATAN VULKANIK

Sesuai wujudnya, ada tiga jenis bahan atau material yang dikeluarkan oleh
adanya tenaga vulkanisme. Material tersebut adalah material padat, cair, dan gas.

Benda padat (efflata) adalah debu, pasir, lapili (batu kerikil) batu-batu besar
(bom), dan batu apung.

Benda cair (effusive) adalah bahan cair yang dikeluarkan oleh tenaga
vulkanisme, yaitu lava, lahar panas, dan lahar dingin. Lava adalah magma yang keluar
ke permukaan bumi. Lahar panas adalah lahar yang berasal dari letusan gunung berapi
yang memiliki danau kawah (kaldera), contoh kaldera yang terkenal di Indonesia adalah

6
kawah Bromo. Lahar dingin adalah lahar yang berasal dari bahan letusan yang sudah
mengendap, kemudian mengalir deras menuruni lereng gunung.

Benda gas (ekshalasi), adalah bahan gas yang dikeluarkan oleh tenaga
vulkanisme antara lain solfatar, fumarol, dan mofet. Solfatar adalah gas hidrogen sulfida
(H2S) yang keluar dari suatu lubang yang terdapat di gunung berapi. Fumarol adalah
uap air panas. Mofet adalah gas asam arang (CO2), seperti yang terdapat di Gunung
Tangkuban Perahu dan Dataran Tinggi Dieng.

D. TRANSPORT DAN PENGENDAPAN MATERIAL VULKANIK

Ada beberapa perbedaan penting antara cara transportasi dan deposisi material
vulkanik klastik primer dan terrigenous detritus klastik. Sifat fisik yang terpenting
dalam pengontrol sedimentasi adalah bahwa kecepatan pengendapan sebanding dengan
ukuran fragmen, bentuk dan massa jenisnya.Tidak seperti material sedimen terrigen
klastik, massa jenis partikel piroklastik sangat bervariasi.
Secara khusus Pumice mungkin memiliki massa jenis yang sangat rendah dan
bisa mengapung sampai air memenuhinya (Whitham & Sparks 1986). Grading
di endapan piroklastik membentuk grading normal maupun reverse grading dari
komponen yang berbeda dalam lapisan yang sama. Fragmen litik dan kristal
akan membentuk normal graded, dengan material kasar di dasarnya. Endapan
Pumice dalam air dapat membentuk reverse graded karena fragmen yang lebih besar
akan memakan waktu lebih lama untuk menyerap air dan akan menjadi yang terakhir
untuk menjadi terendapkan, hingga menjadi reverse graded.
Tiga proses utama transportasi dan deposisi yang akan bahas : jatuhan, aliran
dan gelombang, tetapi perlu dicatat bahwa ketiganya saling berkaitkan dalam suatu
endapan.

Proses Primer:
Piroklastik Jatuhan

7
Piroklastik Aliran
Piroklastik Gelombang
Proses Lainnya:
Longsoran debris-flow volkanik
Lahar

Piroklastik Jatuhan (fall)

Ketika sebuah letusan gunung api mengirimkan awan debris ke udara, fragmen
piroklastik dapat jatuh ke permukaan oleh karena gravitasi seperti hujan (seperti debu
vulkanik). Vulkanik blok dan bom hanya berpindah ratusan-ribuan meter dari vent-nya
(mulut gunung), hal ini tergantung pada gaya yang dikeluarkan pada saat erupsi. Lapili

8
halus dan ash (debu) dapat berpindah ribuan meter ke atmosfer dan disebarkan oleh
angin, dan letusan eksplosif dapat menghasilkan abu yang tersebar ribuan kilometer dari
gunung api tersebut. Ciri khas dari endapan jatuhan adalah bahwa endapannya menutupi
seluruh topogfrafi bahkan pada lereng yang cukup curam. Endapannya menjadi lebih
tipis dan terdiri dari material berbutir halus semakin jauh jaraknya dari vent vulkanik.

Piroklastik Aliran (flow)

Campuran partikel dan gas-gas vulkanik dapat membentuk materi massa yang
bergerak sama seperti lainnya sedimen-cairan campuran, seperti sedimen grativity flow,
dan jika memiliki konsentrasi tinggi partikel-partikel itu disebut sebagai piroklastik
aliran (bedakan dengan piroklastik surge (arus/gelombang), yang kepadatan
campurannya lebih rendah). Aliran piroklastik dapat berasal dari beberapa cara, antara

9
lain runtuhnya kolom abu vertikal, ledakan lateral atau miring dari gunung berapi, dan
runtuhnya bagian dari tubuh vulkanik. Aliran ini bisa bergerak dengan kecepatan sangat
tinggi, diatas 300m/s, dan dapat memiliki suhu lebih dari 10008C: aliran piroklastik
terdiri dari campuran gas panas disebut nue'e ardente, atau 'awan panas' (Cas & Wright
1987).
Arus yang mengandung proporsi yang tinggi dari clasts besar membentuk blok
dan endapan aliran abu: sortasi buruk aglomerat ini memiliki komposisi clast monomict
dan rekahan pendingin di blok, hal ini menunjukkan bahwa mereka panas ketika
terendapkan.
Endapan scoria-aliran adalah campuran basal andesitik abu, Lapili dan blok
dengan sortasi buruk dan umumnya menunjukkan reverse graded.
Piroklastik Ignimbrit adalah endapan aliran piroklastik yang terdiri dari material
pumiceous yang merupakan campuran dengan sortasi buruk dari blok, Lapili dan abu.
Ignimbrite umumnya mengandung fragmen yang cukup panas pada saat terendapkan
dan lithifikasi dan membentuk welded tuf, tetapi harus dicatat bahwa tidak
semua endapan kaya akan pumice adalah welded. Secara umum endapan
piroklastik aliran tidak menunjukkan struktur sedimen selain dari normal atau reverse
grading dan sortasi buruk mencerminkan deposisi mereka dari arus yang relatif padat.

Piroklastik Arus/Gelombang (surge)

10
Partikel konsentrasi rendah dalam sedimen gravity flow yang terdiri dari partikel
dan gas vulkanik dikenal sebagai piroklastik surge (gelombang), dan berbeda dari
piroklastik aliran karena sifatnya yang encer dan karakteristik alirannya turbulen
(Sparks 1976; Carey 1991). Umumnya, letusannya menghasilkan awan rendah yang
terdiri dari campuran low-density debris dan fluida vulkanik, dikenal sebagai endapan
arus/gelombang dasar (base surge): baik gelombang dasar yang 'basah' dan 'kering'
diakui, tergantung pada intensitas air dalam arus. Aliran ini bergerak pada kecepatan
tinggi secara horisontal jauh dari pusat letusan.
Endapan base surge biasanya membentuk perlapisan dan laminasi dengan sudut
rendah (cross-statification) yang tebentuk oleh migrasi bedforms dune dan antidune.
Lapili akresi adalah fitur dari gelombang dasar 'Basah' dan terendapkan dekat dengan
lubang besar bom gunung api. Ketebalan gelombang dasar bervariasi dari sekitar seratus
meter dekat dengan lubang freatomagmatik ke unit atau hanya beberapa cm tebal lebih
jauh.

11
Longsoran debris-flow volkanik

Bagian struktur gunung api yang mengalami keruntuhan dapat mengakibatkan


kelongsoran dari material pada bawah lerengnya, hal ini disebut sebagai longsoran
debris flow. Hal ini dapat dipicu oleh ledakan letusan, gempa vulkanik atau oleh
oversteepening dari sisi tubuh vulkanik karena penambahan material selama letusan,
sehingga bagian tersebut runtuh akibat gravitasi.
Sebagian besar material unstabilised vulkanik bergerak menuruni lereng oleh
gravitasi termasuk blok yang ber-diameter puluhan hingga ratusan meter di dalam
matriks halus abu vulkanik (Urgeles et al. 1997). Endapan pada vent ini memiliki sortasi
yang sangat buruk, tebal massa detritusnya dapat mencapai puluhan hingga ratusan
meter dan mencakup luasan ratusan kilometer persegi. Ketika air terlibat dalam
longsoran itu, maka longsoran tersebut dapat menjadi lahar.

Lahar
Lahar adalah debris flow yang berisi proporsi dominan dari material asal vulkanik.
Lahar berasal dari pencampuran material vulkanik yang belum konsolidasi dengan air,
dan selanjutnya gerakan dari campuran tersebut disebut sedimen gravity flow (Smith &
Lowe 1991). Lahar dapat terbentuk selama atau setelah letusan, dimana material
piroklastik yang keluar ke dalam atau menuju air, salju atau es dan ketika hujan deras
yang terus menerus bersamaan letusan pada abu yang baru terendapkan. Mobilisasi abu
basah juga dapat mengakibatkan lahar dalam keadaan dimana tanah terganggu oleh
gempa bumi atau rusaknya sebuah danau oleh suatu letusan. Remobilisation detritus
basah vulkanik dapat terjadi setelah letusan, dan beberapa lahar mungkin tidak terkait
dengan aktivitas gunung berapi, termasuk kasus di mana debris
vulkanikclasik epiclastic terlibat.
Karakteristik lahar yang pada dasarnya sama dengan Debris flow lainnya, yang
membedakan adalah material yang diendapkan. Endapan lahar tidak menunjukan
struktur sedimen dengan sortasi yang sangat buruk. Lahar dapat dengan mudah
dibedakan dari endapan primer gunung api di mana ada campuran klastik terrigenous
dan volkaniklastik detritus, tetapi semua materialnya berasal dari vulkanik, dan ada
kesamaan antara lahar dan endapan piroklastik aliran.

12
Karakteristik endapan vulkanik

Litologi - basaltik dengan komposisi rhyolitic dengan litik, kristal dan kaca
fragmen
Mineralogi - feldspar, mineral silikat lain, beberapa kuarsa
Tekstur sortasi buruk sampai sedang
Geometri lapisan - hampir menutupi atau mengikuti topografi
Struktur sedimen - lapisan paralel, dune dan antidune, crossbedding pada aliran
piroklastik
Palaeocurrents silang siur dapat menunjukkan arah aliran piroklastik
Fosil - jarang kecuali untuk tanaman dan hewan yang terjebak selama abu jatuh
dan aliran
Warna - dari hitam dalam endapan basaltik menjadi abu-abu pucat (rhyolitic).
Asosiasi fasies - endapan piroklastik berasosiasi dengan kontinental dan fasies
laut dangkal.
E. Hasil dari endapan vulkanik ini yaitu berupa endapan :
Endapan mineral yang terbentuk jarang sekali terdapat dalam jumlah banyak,
tetapi kadang-kadang bisa bernilai ekonomis. Endapan mineral karena proses
vulkanisme ini antara lain; belerang, garam-garam KCL, Na Cl serta beberapa jenis
endapan mineral logam. Mineral logam yang sering ditemukan berupa khlorida daripada
besi, tembaga, seng serta oksida besi dan tembaga.
Endapan lain yang ada hubungannya dengan aktivitas vulkanik yang disertai
pengaruh larutan hidrotermal adalah endapan Kuroko.
Endapan Kuroko
Endapan Kuroko adalah endapan yang berupa urutan pengendapan dari logam-
logam sulfida dan sulfat. Proses pembentukannya erat sekali dengan kegiatan
vulkanisme bawah laut dan dipengaruhi oleh aktivitas hidrotermal.

13
BAB III
PENUTUP

a) KESIMPULAN

Dari hasil kerja dalam pembuatan makalah tentang FASE ENDAPAN VULKANIK
dapat kami simpulkan bahwa :

Endapan phase vulkanik merupakan produk akhir dari proses pembentukkan bijih
secara primer.
Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang
keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau
melalui sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema.
Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava.material hasil
endapan vulkanik yaitu Sesuai wujudnya, ada tiga jenis bahan atau material yang
dikeluarkan oleh adanya tenaga vulkanisme. Material tersebut adalah material
padat, cair, dan gas.dalam endapan ini juga terdapat transport dan
pengendapannya yang dibagi atas piroklastik jatuhan , aliran , gelombang dan
proses lainnya yaitu Longsoran debris-flow volkanik , Lahar. Karakteristik
endapan vulkanik Litologi - basaltik dengan komposisi rhyolitic dengan litik,
kristal dan kaca fragmen , Mineralogi - feldspar, mineral silikat lain, beberapa
kuarsa, Tekstur sortasi buruk sampai sedang, Geometri lapisan - hampir
menutupi atau mengikuti topografi, Struktur sedimen - lapisan paralel, dune dan
antidune, crossbedding pada aliran piroklastik ,Palaeocurrents silang siur dapat
menunjukkan arah aliran piroklastik, Fosil - jarang kecuali untuk tanaman dan
hewan yang terjebak selama abu jatuh dan aliran, Warna - dari hitam dalam
endapan basaltik menjadi abu-abu pucat (rhyolitic). Asosiasi fasies - endapan
piroklastik berasosiasi dengan kontinental dan fasies laut dangkal.

14
B. SARAN

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini


tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan
ke depannya.

15

Anda mungkin juga menyukai