Anda di halaman 1dari 10

RESUME

KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

Kristalografi dan mineralogi merupakan suatu cabang disiplin ilmu yang akan
sangat berkaitan. Keduanya akan mudah dipahami apabila dipelajari secara
berurutan. Cabang ilmu ini membahas pengetahuan tentang Kristal dan mineral,
yang dimana Kristal merupakan atom-atom yang menyusun mineral.
Kristalografi adalah suatu cabang ilmu yang akan mempelajari keterbentukan
dari suatu kelas Kristal. Sedangkan mineralogy tentang keterbentukan suatu jenis
batuan tersebut

1. Kristalografi
1.1

Bentuk-Bentuk Kristal
Yang dimaksud dengan bentuk atau form adalah semua bidang kristal yang

mempunyai letak relatif sama terhadap bidang-bidang simetri atau simbu-sumbu


simetri. Selanjutnya bentuk kristal dapat dibedakan menjadi bentuk dasar, bentuk
kombinasi yang terdiri dari dua atau lebih bentuk-bentuk dasar dan bentuk kembar
yang terdiri dari dua atau lebih bentuk-bentuk dasar yang sama atau bentuk-bentuk
kombinasi yang sama. Suatu kristal disebut berbentuk dasar bila semua bidang
kristal yang ada mempunyai indeks bidang yang sama. Perkcualian pada prismaprisma dimana bidang-bidang tegak lurus sumbu c, yaitu bidang basis tidak
diperhitungkan.

Gambar 1
Bentuk Sistem Kristal

Prismatic kristal memanjang pada satu arah sumbu.

Tabular lebar, kristal rata.

Acicular kristal serupa jarum.

Bladed berbentuk pisau silet.

Fibrous serat benang halus seperti pada asbes dan satin spar gypsum.

Foliaceous terdiri dari daun tipis yang terpisah (lamellae) seperti pada
mika.

Lamellar dapat dipisah menjadi lempeng tersendiri atau lamellae.

Reticulate pola cross-mesh.

Scaly lempeng kecil.

Kristal dapat dinyatakan sesuai dengan bentuknya, mis. kubik, heksagonal


memanjang (prismatic), rombohedral, dsb.

1.2

System Kristalografi

Parameter dan Parametral ratio


Untuk mengetahui posisi bidang kristal, ialah dengan cara mencari
perpotongan

antara

bidang

kristal

tersebut

dengan

sumbu-sumbu

kristalografi yang disebut parameter.


Sumbu Kristalografi

Sumbu Kristalografi adalah suatu garis yang dimuat melalui pusat kristal.

Penentuan System Kristalografi


Didasarkan pada letak/posisi dan panjang kristalografi, disamping itu pula
dapat ditambahkan tergantung pada jumlah sumbuh kristalografi dan nilai
sumbu C ( vertical axis atau principle axis ).
Ada tujuh system kristalografi

System Reguler (Cubic = Isometric = Tesseral = Tessural)


System Tetragonal
System Orthorhombic
System Hexagonal
System Trigonal (Rhombohedral)
System Monoclin (oblique = Monosymetric)
System Triklin ( Anorthic )

Gambar 3
Bentuk Kristal

1.3

Klas Simetri

Unsur-unsur simetri dari kristal terdiri dari:


1.

Pusat simetri
Pusat simetri adalah titik dalam kristal dimana melaluinya dapat ditulis garis
sedemikian rupa, sehingga pada sisi yang satu dengan yang lain pada jarak
yang sama tetdapat wajah yang sama (tepi, sudut, bidang kristal, dsb).

Gambar 2
Pusat Simetri

2..

Sumbu simetri
Sumbu semetri adalah suatu garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal,
dimana apabila kristal tersebut diputar 360 dengan garis tersebut sebagai
sumbu perputaran, maka pada kedudukan-kedudukan tersebut akan
menunjukan kenampakan-kenampakan yang sama dengan semula.

Gambar 2
Pusat Simetri

3.

Penentuan klas simetri


Pentuanan pusat simetri didasarkan pada jumlah unsur-unsur simetri yang
dikandung pada kristal tersebut. Dalam kristalografi terdapat 32 klas simetri.

4.

Bidang simetri
Bidang simetri adalah bidang yang melalui pusat kristal dan membelah kristal
menjadi dua bagian yang sama, dimana bagian yang satu merupakan
pencerminan dati bagian belahan yang lain.

2. Mineralogi
2.1

Pengertian Mineral
Mineral adalah suatu senyawa anorganik yang terbentuk di alam (secara

alamiah) bersifat homogen, dengan komposisi kimia terbatas dan sifat fisika tertentu.
a.

Sifat Fisik Mineral


Warna Mineral
Warna pada mineral adalah warna yang kita tangkap dengan mata bila mana

mineral tersebut terkena sinar.


Sebab-sebab yang menimbulkan warna di dalam mineral bergantung pada
bagian hal antara lain:
Komposisi kimia
Srtuktur kristal dan Ikatan atom

Pengotoran pada mineral


Kilap (Luster)
Kilap merupakan suatu sifat optis yang mempunyai hubungan yang erat
dengan peristiwa pemantulan dan pembiasan.
Jenis-jenis kilap pada mineral:
Kilap logam (luster metalic)
Kilap setengah logam (luster sub metalic)
Kilap bukan Logam
- Kilap kaca ( Vitreous luster)
- Kilap intan (Diamond luster)
- Kilap lemak (Greasy luster)
- Kilap lilin ( Waxy luster)
- Kilap sutera (Silky luster)
- Kilap mutiara (Pearly luster)
- Kilap damar ( Resineous luster)
Cerat (Sreak)

Cerat atau warna gores, adalah warna yang kita dapatkan bilamana mineral
digoreskan pada keping porselin yang kasar permukaannya atau warna mineral bila
ditumbuk halus.

Belahan (Cleavage)
Belahan adalah kecenderungan suatu kristal/ mineral yang karena pengaruh

mekanis, seperti pemukulan atau penekanan akan terbelah-belah dan tidak hancur
pada arah tertentu, sehingga didapatkan permukaan yang rata dan licin.
Berdasarkan kualitas belahan, maka belahan mineral dapat dikelompokan
menjadi sbb :

Belahan sempurna (Perfect)


Belahan bagus (Good)
Belahan tertentu (Distinct)
Belahan tidak jelas (Indistinct)

Berdasarkan arah belahannya terdapat kedudukan kristalografinya, maka


dapat dibagi atas:

Belahan satu arah dijumpai pada mineral yang berbentuk pipih.


Contoh: Mika Group
Belahan dua arah dijumpai pada mineral yang berbentuk prismatik.
Contoh: Pyroksin Group, Feldspar Group, Amphibol Group.

Belahan tiga arah dijumpai pada mineral yang berbentuk Rhombohedral dan
Orthorohombik.
Contoh: - Mineral Orthorohombik : Barite ( BaSO4)

- Mineral Rhombohedral : Calsite ( CaCO3)


1. Pecahan (Fracture)
Pecahan adalah keretakan mineral yang didapat tidak melalui suatu bidang
tertentu, sehingga arah pecahan tidak teratur dan tidak rata.
Pecahan dari mineral dapat dibedakan atas:
1. Concoidal Fracture ( Pecahan melengkung)
2. Hackeys Fracture (Pecahan tajam-tajam dan tidak teratur)
3. Even Fracture (Pecahan rata)
4. Uneven Fracture (Pecahan kasar dan tidak teratur)
2. Kekerasan ( Hardnes)
Kekerasan pada umumnya didefenisikan sebagai daya tahan suatu mineral
terhadap goresan.
Urutan tingkat kekerasan suatu mineral:
1. Talk
Kekerasan = 1
2. Gypsum
Kekerasan = 2
3. Kalsit
Kekerasan = 3
4. Flourit
Kekerasan = 4
5. Apatit
Kekerasan = 5
6. Ortoklas
Kekerasan = 6
7. Kuarsa
Kekerasan = 7
8. Topas
Kekerasan = 8
9. Korundum
Kekerasan = 9
10. Intan
Kekerasan = 10

2.3

Bentuk Mineral
1.

2.

Kristal (crystal):
Struktur atom teratur dan simetris.
Bentuk geometrik yang dibatasi oleh bidang.
Sifat fisik (dan optik) yang beragam pada setiap arah.
Amorf (Amorphous):
Amorf tidak memiliki struktur kristal. Struktur kristal ini tidak pernah ada atau
telah hancur karena radiasi dan struktur ini tidak dapat dibangun kembali

3.

dengan heat treatment.


Gelas (Glass):
Struktur atom tidak teratur.
Tidak ada kecenderungan untuk menggambarkan bentuk luar yang tertentu.
Sifat-sifat (optik) sama ke segala arah.

KESIMPULAN
Kristalografi merupakan cabang ilmu yang mempelajari keterbentukan, bentuk,
system dan juga kelas Kristal. Sedangkan Mineralogi merupakan cabang ilmu yang
mempelajari tentang keterbentukan, sifat fisik, sifat kimia dan juga jenis mineral.
Pada dasarnya untuk mengenal atau mengidentifikasi suatu Kristal atau
mineral dilakukan pendeskripsian berdasarkan parameter tertentu yang nantinya
akan menentukan jenis ataupun nama dari Kristal ataupun mineral yang memiliki ciri
khas masing-masing. Kedua cabang ilmu ini saling berkaitan satu sama lain, yang
selanjutnya akan berkaitan pula dengan cabang ilmu petrologi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous,kristalografi-dan-mineralogi
http://radarjuve.blogspot.co.id/2013/07/.html. Diakses pada tanggal 15 Oktober
2016.
Anonymous,http://krismintpunpar.blogspot.co.id/2012/06/definisi-kristalografi.html.
Diakses pada tanggal 15 Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai