Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

SISTEM KRISTAL ISOMETRIK

Disusun Oleh :

NAMA : ANDY YANOTTAMA


NIM : F1D114008

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI

2015
I.

DASAR TEORI
Kristal adalah bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus air serta

menuruti hukum-hukum ilmu pasti, sehingga susunan bidang-bidangnya mengikuti


hukum geometri, jumlah dan kedudukan dari bidangnya tertentu dan teratur.
Bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus air, mengandung
pengertian:
a) Tidak termasuk didalamnya cair dan gas
b) Tidak dapat diuraikan menjadi senyawa lain yang lebih sederhana oleh prosesproses fisika.
c) Menuruti hukum-hukum pasti sehingga susunan bidangnya mengikuti hukum
geometri, mengandung Pengertian:
Jumlah bidang dari suatu bentuk kristal tetap.
Macam bentuk dari bidang kristal tetap.
Sifat keteraturannya tercermin pada bentuk luar dari kristal yang tetap.
Kristalografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari
kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur
dalam (internal) dan sifat-sifat fisis lainnya.
a) Sifat Geometri
Memberikan pengertian letak, panjang, dan jumlah sumbu kristal; yang
menyusun suatu bentuk kristal tertentu dan jumlah serta bentuk bidang luar yang
membatasinya.
b) Perkembangan dan pertumbuhan kenampakan bentuk luar
Bahwa disamping mempelajari bentuk-bentuk dasar yaitu suatu bidang pada
situasi permukaan, juga mempelajari kombinasi antara satu bentuk kristal dengan
bentuk kristal yang lain yang masih dalan satu sistem Kristalografi, ataupun
dalam arti kembaran dari Kristal yang terbentuk kemudian.

c) Struktur Dalam
Membicarakan susunan dan jumlah sumbu-sumbu kristal juga menghitung
Parameter dan Parameter Rasio.
d) Sifat Fisis Kristal
Sangat tergantung pada struktur (susunan atom-atomnya). Besar kecilnya
kristal tidak mempengaruhi, yang penting bentuk yang dibatasi oleh bidangbidang kristal, sehingga akan dikenal 2 zat yaitu Kristalin dan Nonkristalin.
Sistem kristal
Dalam mempelajari dan mengenal bentuk kristal secara mendetail, perlu
diadakan pengelompokkan yang sistematis. Pengelompokkan itu didasarkan pada
perbangdingan panjang, letak (posisi) dan jumlah serta nilai sumbu tegaknya.
Bentuk kristal dibedakan berdasarkan sifat-sifat simetrinya (bidang simetri
dan sumbu simetri) dibagi menjadi tujuh sistem, yaitu : Isometrik, Tetragonal,
Hexagonal, Trigonal, Orthorhombik, Monoklin dan Triklin.
Dari tujuh sistem kristal dapat dikelompokkan menjadi 32 kelas kristal.
Pengelompokkan ini berdasarkan pada jumlah unsur simetri yang dimiliki oleh kristal
tersebut. Sistem Isometrik terdiri dari lima kelas, sistem Tetragonal mempunyai tujuh
kelas, sistem Orthorhombik memiliki tiga kelas, Hexagonal tujuh kelas dan Trigonal
lima kelas. Selanjutnya Monoklin mempunyai tiga kelas dan Triklin dua kelas.
Tabel 1.1 Tujuh Sistem Kristal
No

Sistem Kristal

Axial Ratio

Sudut Kristalografi

Isometrik

a=b=c

= = = 90

Tetragonal

a=bc

= = = 90

Hexagonal

a=b=dc

= = 90 ; = 120

Trigonal

a=b=dc

= = 90 ; = 120

Orthorhombik

abc

= = = 90

Monoklin

abc

= = 90

Triklin

abc

90

Sistem Kristal Isometrik


Sistem kristal kubus memiliki panjang rusuk yang sama ( a = b = c) serta
memiliki sudut ( = = ) sebesar 90. Sistem kristal kubus ini dapat dibagi ke
dalam 3 bentuk yaitu kubus sederhana (simple cubic/ SC), kubus berpusat badan
(body-centered cubic/ BCC) dan kubus berpusat muka (Face-centered Cubic/ FCC).
Berikut bentuk dari ketiga jenis kubus tersebut:
1) Kubus sederhana
Pada bentuk kubus sederhana, masing-masing terdapat satu atom pada semua
sudut (pojok) kubus.
2) Pada kubus BCC
Masing-masing terdapat satu atom pada semua pojok kubus, dan terdapat satu
atom pada pusat kubus (yang ditunjukkan dengan atom warna biru).
3) Pada kubus FCC
Selain terdapat masing-masing satu atom pada semua pojok kubus, juga
terdapat atom pada diagonal dari masing-masing sisi kubus (yang ditunjukkan dengan
atom warna merah).

Simbol Kristalografi
1. Parameter dan Parameter Rasio
Parameter bidang hkl:
oh = 1 bagian
ok = 3 bagian
ol = 6 bagian
Parameter Rasio Bidang hkl
oh : ok : ol = 1 : 3 : 6
2. Simbol Weiss dan Simbol Miller
Simbol Weiss = Bagian yang terpotong : Satuan ukur
Simbol Weiss dipakai dalam penggambaran kristal ke bentuk proyeksi orthogonal dan
proyeksi stereografis.
Simbol Miller = Satuan ukur : Bagian yang terpotong. Simbol Miller dipakai
sebagai simbol bidang dan simbol bentuk suatukristal.

Kelas Simetri
Pengelompokkan dalam Klas Simetri didasarkan pada:
1.

Sumbu Simetri

2.

Bidang Simetri

3.

Titik Simetri atau Pusat Simetri

1. Sumbu Simetri
Sumbu simetri adalah garis lurus yang dibuat melalu pusat kristal, dimana
apabila kristal tersebut diputar sebesar 3600 dengan garis tersebut sebagai poros
putarannya,maka pada kedudukan tertentu, kristal tersebut akan menunjukkan
kenampakan-kenampakan seperti semula.
Ada 4 jenis Sumbu Simetri yaitu:
1.Sumbu Simetri Gyre
2.Sumbu Simetri Gyre Polair
3.Sumbu Cermin Putar
4.Sumbu Inversi Putar
2. Bidang Simetri
Bidang Simetri adalah bidang datar yang dibuat melalui pusat kristal dan
membelah kristal menjadi 2 bagian sama besar, dimana bagian yang satu merupakan
pencerminan dari bagian belahan yang lain.
Bidang simetri dinotasikan dengan P (Plane) atau m (mirror).
Bidang simetri dikelompokan menjadi 2 :
2.1 Bidang Simetri Utama
Bidang Simetri Utama ialah merupakan bidang yang dibuat melalui 2 buah
sumbu simetri utama kristal dan membagi bagian yang sama besar.
Bidang simetri utama ini ada 2 yaitu:

Bidang simetri utama horisontal dinotasikan dengan h (Bidang ABCD)


Bidang simetri utama vertikal dinotasikan v (bidang KLMN dan OPQR).

2.2. Bidang Simetri Tambahan (Intermediet/Diagonal)


Bidang Simetri Diagonal merupakan bidang simetri yang dibuat hanya
melalui satu sumbu simetri utama kristal. Bidang ini sering disebut dengan diagonal
saja dengan notasi (d).
Catatan:
Dalam menghitung jumlah bidang simetri, dihitung dahulu bidang simetri
utama, baru dihitung bidang simetri tambahan.

II.

TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya Praktikum Kristalografi adalah untuk:
1. Menentukan sistem kristal dari bermacam bentuk kristal atas dasar panjang,
posisi dan jumlah sumbu simetri kristal yang ada pada setiap bentuk kristal.
2. Menentukan Klas Simetri atas dasar jumlah unsur simeri setiap kristal
3. Menggambarkan semua bentuk kristal atas dasar parameter dan parameter
rasio, jumlah dan posisi sumbu kristal dan bidang kristal yang dimiliki oleh
semua bentuk kristal dalam bentuk proyeksi orthogonal.

III.

ALAT DAN BAHAN


Alat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Alat Tulis
Jangka
Busur Derajat
Pensil Warna
Spidol
Penggaris Panjang
Penggaris Segitiga Siku-siku
Penggaris Segitiga Sama Kaki

Bahan :
1. Lembar Kertas HVS A4
2. Lembar Kerja Siswa

IV.

PROSEDUR KERJA
A. Sistem Kristal Isometrik
1.
Disiapkan alat dan bahan.
2.
Ditarik garis sumbu b dan c tegak lurus 900.
3.
Ditarik garis sumbu a dengan sudut 300 terhadap sumbu b sehingga
4.
5.

terlihat seperti pada gambar diatas.


Ditandai titik khayal setiap jarak 1 cm pada ketiga sumbu.
Ditentukan panjang ketiga garis sumbu dengan menggunakan

6.

perbandingan panjang sumbu a : b : c = 1 : 3 : 3


Dibuat garis bayangan sumbu a pada sumbu b+ / b-dan c+ / c- dengan

7.

sudut 300.
Ditandai perbandingan pada sumbu c+ / c- , buat garis bayang a+ / a-

8.
9.

sejajar sumbu b+ / b- dengan sudut 300.


Dibuat garis lurus pada setiap titik sudut proyeksi.
Dibuat semua garis lurus sehingga membentuk bangun kubus.

V.

IP

VI.

ANALISIS
Pada praktikum kali ini kami mempelajari tentang sistem kristal, terutama

sistem kristal isometrik. Sistem kristal isometrik sering juga disebut sistem reguler
atau kubus (kubik). Jumlah sumbu kristalnya ada 3 dan saling tegak lurus satu dengan
yang lainnya. Pada penggambaran proyeksi orthogonal, perbandingan panjang ketiga
sumbu yaitu a : b : c = 1 : 3 : 3. Ini sesuai dengan penggambaran kami yang
menggunakan perbandingan panjang sumbu yaitu 1 cm pada sumbu a, 3 cm pada
sumbu b, dan 3 cm pada sumbu c. Sudut yang terbentuk antara a + dengan b- adalah
300.

C
+ b
3
a +
+ 0
o

Gambar : Sistem Isometrik dan Sumbu Kristal Isometrik

Semuakristal yang mempunyai tiga buah sumbu yang identik dan saling tegak
lurus termasuk kedalam golongan sistem kristal cubic. Sumbu pertama terletak

vertikal, sumbu kedua memanjang dari depan kebelakang dan sumbu ketiga bergerak
dari kiri kekanan.
Sistem kristal ini terbagi menjadi 5 kelas, yaitu :
a.Tetaoidal
b. Diploida
c.Gyroida
d. Hextetrahedral
e.Hexoctahedral
Beberapa contoh mineral dengan sistem Kristal isometric (kubus) ini adalah,
gold, pyrite, galena, halite, dan fluorite.
Adapun beberapa mineral dengan sistem kristal isometri yaitu, Almandine
(Fe3Al2(SiO4)3), Aluminium (Al), Bornite (Cu5FeS4), Chromite (FeCr2O4), Chromium
(Cr), Cobalt (Co), Copper (Cu), Galena (Pbs), sodalite (Na 4Al3(SiO4)3Cl), Halite
(NaCl), Iron-Nickel (Fe-Ni), Leucite (KAlSi2O6), Magnetite (Fe3O4), Manganese
(Mn), Platinum (Pt), Pyrite (FeS 2), Pyrope (Mg3Al2(SiO4)3), Silicone (Si), native
Silver (Ag), Sodalite (Na4Al3(SiO4)3Cl), Sphalerite ((Zn, Fe)S), Spinel (MgAl2O4,
Magnesium Aluminum Oxide), Uraninite (UO2, Uranium Oxide).

VII.

KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut :
1. Kristalografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari
kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur
dalam (internal) dan sifat-sifat fisis lainnya.
2. Penggambaran sistem kristal ini termasuk ke dalam Sistem Kristal Isometrik,
karena memiliki 3 sumbu utama a, b, dan c yang saling tegak lurus sama panjang
dengan sudut === 900 dan pada proyeksi orthogonal perbandingan a : b : c =
3.

1 : 3 : 3.
Parameter dan Parameter Rasio
Parameter bidang hkl:
oh = 1 bagian
ok = 3 bagian
ol = 6 bagian
Parameter Rasio Bidang hkl
oh : ok : ol = 1 : 3 : 6

DAFTAR PUSTAKA

Alif. 2013.Sistem Krisal Isomerik. http://rizqigeos.blogspot.co.id/2013/04/sistemkristal-isometrik.html. (Diakses pada tanggal 13 September 2015 pukul 22:10)
Anonim. Simbol Kristalografi dan penentuan klas. http://the best solution for
geologicalsciences.blogspot.co.id/2012/03/simbol-kristalografi-dan-penentuanklas.html. (Diakses pada tanggal 13 September 2015 pukul 22.30)
Rusdi, Rolan. Sistem Kristal dan Kisi Bravais. http://rolanrusli.com/sistem-kristaldan-kisi-bravais/. (Diakses pada tanggal 13 September 2015 pukul 22.50)

Anda mungkin juga menyukai