Disusun Oleh :
2015
I.
DASAR TEORI
Kristal adalah bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus air serta
c) Struktur Dalam
Membicarakan susunan dan jumlah sumbu-sumbu kristal juga menghitung
Parameter dan Parameter Rasio.
d) Sifat Fisis Kristal
Sangat tergantung pada struktur (susunan atom-atomnya). Besar kecilnya
kristal tidak mempengaruhi, yang penting bentuk yang dibatasi oleh bidangbidang kristal, sehingga akan dikenal 2 zat yaitu Kristalin dan Nonkristalin.
Sistem kristal
Dalam mempelajari dan mengenal bentuk kristal secara mendetail, perlu
diadakan pengelompokkan yang sistematis. Pengelompokkan itu didasarkan pada
perbangdingan panjang, letak (posisi) dan jumlah serta nilai sumbu tegaknya.
Bentuk kristal dibedakan berdasarkan sifat-sifat simetrinya (bidang simetri
dan sumbu simetri) dibagi menjadi tujuh sistem, yaitu : Isometrik, Tetragonal,
Hexagonal, Trigonal, Orthorhombik, Monoklin dan Triklin.
Dari tujuh sistem kristal dapat dikelompokkan menjadi 32 kelas kristal.
Pengelompokkan ini berdasarkan pada jumlah unsur simetri yang dimiliki oleh kristal
tersebut. Sistem Isometrik terdiri dari lima kelas, sistem Tetragonal mempunyai tujuh
kelas, sistem Orthorhombik memiliki tiga kelas, Hexagonal tujuh kelas dan Trigonal
lima kelas. Selanjutnya Monoklin mempunyai tiga kelas dan Triklin dua kelas.
Tabel 1.1 Tujuh Sistem Kristal
No
Sistem Kristal
Axial Ratio
Sudut Kristalografi
Isometrik
a=b=c
= = = 90
Tetragonal
a=bc
= = = 90
Hexagonal
a=b=dc
= = 90 ; = 120
Trigonal
a=b=dc
= = 90 ; = 120
Orthorhombik
abc
= = = 90
Monoklin
abc
= = 90
Triklin
abc
90
Simbol Kristalografi
1. Parameter dan Parameter Rasio
Parameter bidang hkl:
oh = 1 bagian
ok = 3 bagian
ol = 6 bagian
Parameter Rasio Bidang hkl
oh : ok : ol = 1 : 3 : 6
2. Simbol Weiss dan Simbol Miller
Simbol Weiss = Bagian yang terpotong : Satuan ukur
Simbol Weiss dipakai dalam penggambaran kristal ke bentuk proyeksi orthogonal dan
proyeksi stereografis.
Simbol Miller = Satuan ukur : Bagian yang terpotong. Simbol Miller dipakai
sebagai simbol bidang dan simbol bentuk suatukristal.
Kelas Simetri
Pengelompokkan dalam Klas Simetri didasarkan pada:
1.
Sumbu Simetri
2.
Bidang Simetri
3.
1. Sumbu Simetri
Sumbu simetri adalah garis lurus yang dibuat melalu pusat kristal, dimana
apabila kristal tersebut diputar sebesar 3600 dengan garis tersebut sebagai poros
putarannya,maka pada kedudukan tertentu, kristal tersebut akan menunjukkan
kenampakan-kenampakan seperti semula.
Ada 4 jenis Sumbu Simetri yaitu:
1.Sumbu Simetri Gyre
2.Sumbu Simetri Gyre Polair
3.Sumbu Cermin Putar
4.Sumbu Inversi Putar
2. Bidang Simetri
Bidang Simetri adalah bidang datar yang dibuat melalui pusat kristal dan
membelah kristal menjadi 2 bagian sama besar, dimana bagian yang satu merupakan
pencerminan dari bagian belahan yang lain.
Bidang simetri dinotasikan dengan P (Plane) atau m (mirror).
Bidang simetri dikelompokan menjadi 2 :
2.1 Bidang Simetri Utama
Bidang Simetri Utama ialah merupakan bidang yang dibuat melalui 2 buah
sumbu simetri utama kristal dan membagi bagian yang sama besar.
Bidang simetri utama ini ada 2 yaitu:
II.
TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya Praktikum Kristalografi adalah untuk:
1. Menentukan sistem kristal dari bermacam bentuk kristal atas dasar panjang,
posisi dan jumlah sumbu simetri kristal yang ada pada setiap bentuk kristal.
2. Menentukan Klas Simetri atas dasar jumlah unsur simeri setiap kristal
3. Menggambarkan semua bentuk kristal atas dasar parameter dan parameter
rasio, jumlah dan posisi sumbu kristal dan bidang kristal yang dimiliki oleh
semua bentuk kristal dalam bentuk proyeksi orthogonal.
III.
Alat Tulis
Jangka
Busur Derajat
Pensil Warna
Spidol
Penggaris Panjang
Penggaris Segitiga Siku-siku
Penggaris Segitiga Sama Kaki
Bahan :
1. Lembar Kertas HVS A4
2. Lembar Kerja Siswa
IV.
PROSEDUR KERJA
A. Sistem Kristal Isometrik
1.
Disiapkan alat dan bahan.
2.
Ditarik garis sumbu b dan c tegak lurus 900.
3.
Ditarik garis sumbu a dengan sudut 300 terhadap sumbu b sehingga
4.
5.
6.
7.
sudut 300.
Ditandai perbandingan pada sumbu c+ / c- , buat garis bayang a+ / a-
8.
9.
V.
IP
VI.
ANALISIS
Pada praktikum kali ini kami mempelajari tentang sistem kristal, terutama
sistem kristal isometrik. Sistem kristal isometrik sering juga disebut sistem reguler
atau kubus (kubik). Jumlah sumbu kristalnya ada 3 dan saling tegak lurus satu dengan
yang lainnya. Pada penggambaran proyeksi orthogonal, perbandingan panjang ketiga
sumbu yaitu a : b : c = 1 : 3 : 3. Ini sesuai dengan penggambaran kami yang
menggunakan perbandingan panjang sumbu yaitu 1 cm pada sumbu a, 3 cm pada
sumbu b, dan 3 cm pada sumbu c. Sudut yang terbentuk antara a + dengan b- adalah
300.
C
+ b
3
a +
+ 0
o
Semuakristal yang mempunyai tiga buah sumbu yang identik dan saling tegak
lurus termasuk kedalam golongan sistem kristal cubic. Sumbu pertama terletak
vertikal, sumbu kedua memanjang dari depan kebelakang dan sumbu ketiga bergerak
dari kiri kekanan.
Sistem kristal ini terbagi menjadi 5 kelas, yaitu :
a.Tetaoidal
b. Diploida
c.Gyroida
d. Hextetrahedral
e.Hexoctahedral
Beberapa contoh mineral dengan sistem Kristal isometric (kubus) ini adalah,
gold, pyrite, galena, halite, dan fluorite.
Adapun beberapa mineral dengan sistem kristal isometri yaitu, Almandine
(Fe3Al2(SiO4)3), Aluminium (Al), Bornite (Cu5FeS4), Chromite (FeCr2O4), Chromium
(Cr), Cobalt (Co), Copper (Cu), Galena (Pbs), sodalite (Na 4Al3(SiO4)3Cl), Halite
(NaCl), Iron-Nickel (Fe-Ni), Leucite (KAlSi2O6), Magnetite (Fe3O4), Manganese
(Mn), Platinum (Pt), Pyrite (FeS 2), Pyrope (Mg3Al2(SiO4)3), Silicone (Si), native
Silver (Ag), Sodalite (Na4Al3(SiO4)3Cl), Sphalerite ((Zn, Fe)S), Spinel (MgAl2O4,
Magnesium Aluminum Oxide), Uraninite (UO2, Uranium Oxide).
VII.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kristalografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari
kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur
dalam (internal) dan sifat-sifat fisis lainnya.
2. Penggambaran sistem kristal ini termasuk ke dalam Sistem Kristal Isometrik,
karena memiliki 3 sumbu utama a, b, dan c yang saling tegak lurus sama panjang
dengan sudut === 900 dan pada proyeksi orthogonal perbandingan a : b : c =
3.
1 : 3 : 3.
Parameter dan Parameter Rasio
Parameter bidang hkl:
oh = 1 bagian
ok = 3 bagian
ol = 6 bagian
Parameter Rasio Bidang hkl
oh : ok : ol = 1 : 3 : 6
DAFTAR PUSTAKA
Alif. 2013.Sistem Krisal Isomerik. http://rizqigeos.blogspot.co.id/2013/04/sistemkristal-isometrik.html. (Diakses pada tanggal 13 September 2015 pukul 22:10)
Anonim. Simbol Kristalografi dan penentuan klas. http://the best solution for
geologicalsciences.blogspot.co.id/2012/03/simbol-kristalografi-dan-penentuanklas.html. (Diakses pada tanggal 13 September 2015 pukul 22.30)
Rusdi, Rolan. Sistem Kristal dan Kisi Bravais. http://rolanrusli.com/sistem-kristaldan-kisi-bravais/. (Diakses pada tanggal 13 September 2015 pukul 22.50)