PENDAHULUAN
Materi dasar pembentuk Bumi ini adalah batuan, dimana batuan sendiri
adalah kumpulan dari mineral, dan mineral terbentuk dari kristal-kristal. Jadi
dasarnya, untuk dapat mempelajari ilmu Geologi, kita harus menguasai ilmu
tentang kristal. Ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk, gambar-gambar
dari kristal disebut Kristalografi.
Dalam studi Geologi, kita tentunya harus terlebih dahulu menguasai tentang
kristal sebelum mempelajari tingkat selanjutnya dalam ilmu Geologi. Karena itu
kristal adalah syarat untuk dapat mempelajari Geologi, sementara itu saat kita
mempelajari soal Kristal maka kita tidak akan bisa lepas dari istilah mineral.
Kristal adalah bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus air
serta menuruti hukum-hukum ilmu pasti, sehingga susunan bidang-bidangnya
mengikuti hukum geometri, jumlah dan kedudukan dari bidangnya tertentu dan
teratur. Bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus air, mengandung
pengertian, Tidak termasuk didalamnya cair dan gas Tidak dapat diuraikan
menjadi senyawa lain yang lebih sederhana oleh proses - proses fisika. Menuruti
hukum-hukum pasti sehingga susunan bidangnya mengikuti hukum geometri,
Mineral adalah suatu zat berbentuk padat yang terbentuk secara alamiah
dengan komposisi kimia tertentu yang memiliki atom yang teratur, dan bersifat
anorganik. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sampai dengan silikat yang penulisannya sangat kompleks dengan ribuan bentuk
mineral yang di ketahui (Ansori.C,2010).
1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya pratikum kristalografi adalah untuk :
1. Menentukan sistem kristal dari bermacam bentuk kristal atas dasar
panjang, posisi dan jumlah sumbu simetri yang ada pada setiap bentuk
kristal.
2. Menentukan Kelas Simetri atas dasar jumlah unsur simetri setiap kristal.
3. Menggambarkan semua bentuk kristal atas dasar parameter dan parameter
rasio, jumlah dan posisi sumbu kristal dan bidang kristal yang dimiliki
oleh semua bentuk kristal dalam bentuk proyeksi orthogonal
2. Pensil mekanik
5. Pensil warna
8. Modul
b. Bahan
1. Lembaran kerja
2. Modul
3. LKS
DASAR TEORI
System isometric adalah Kristal yang paling simetri dalam ruang tiga
dimensi system ini tersusun atas tiga garis Kristal berpotongan yang sama panjang
dan sudut potong satu sama lain, system ini berbeda dari semua sudut pandang
dengan system yang lain, system ini tidak berpolar sehingga membuatnya mudah
dikenal, kata isometrik berarti berukuran sama, terlihat pada struktur tiga
dimensinya yang simetri atau dikenal dengan system kubus atau kubik. Jumlah
sumbu Kristal nya ada tiga yang saling tegak lurus satu dengan yang lain, dengan
perbandingan yang sama untuk masing-masing sumbu. (Barmawi,2012).
Namun juga memiliki beberapa perbedaan antara lain bentuk umum dan
contoh mineralnya,contohnya bentuk umum kelas tetartoidal yaitu, Tetartoidal
yang unik, serta pyritohedron, kubik, deltoidal dodecahedron, pentagonal
dodecahedron, rhombik dodecahedron, dan tetrahedron. Dan mineral umumnya
yaitu, Changcengit, Korderoit, Gersdorffit, Langbeinit, Maghemit, Micherenit,
Pharmacosiderit, Ullmanit, dan lain-lain. Dan dengan kelas hexoctahedral Bentuk
Umum : Kubik, bidang delapan, bidang duabelas, dan trapezium. Dan kadang-
kadang trisoktahedron, tetraheksahedron, dan heksotahedron. Mineral yang
Umum : Flurit, Galena, Intan, Tembaga, Besi, Timah, Platina, Perak, Emas,
Halit, Bromargyrit, Kllorargirit, Murdosit, Piroklor, kelompok Garnet, sebagian
besar kelompok Spinel, Uraninit dan lain-lain. Dan juga kelas-kelas lainnya.
Pada sistem herman maugin terdapat tiga bagian ketentuan, yaitu bagian
pertama yang menerangkan bahwa sistem isometrik memiliki 4 sumbu utama dan
memiliki bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu tersebut. Bagian kedua,
menjelaskan bahwa sistem ini memiliki -3 pada sumbu b dan tidak memiliki
bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu b tersebut. Bagian ketiga,
menunjukkan bahwa sistem kristal ini memiliki nilai 2 pada sumbu c dan
memiliki bidang simetri tegak lurus terhadap sumbu tersebut.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Sistem Isometrik adalah sistem kristal yang paling simetri dalam ruang
tiga dimensi. Contoh mineralnya adalahAlmandine (Fe3Al2(SiO4)3),
Aluminium (Al), Bornite (Cu5FeS4), Chromite (FeCr2O4), Chromium (Cr),
Cobalt (Co), Copper (Cu), Galena (Pbs), sodalite (Na4Al3(SiO4)3Cl),
Halite (NaCl), Iron-Nickel (Fe-Ni), Leucite (KAlSi2O6), Magnetite
(Fe3O4), Manganese (Mn), Platinum (Pt), Pyrite (FeS2), Pyrope
(Mg3Al2(SiO4)3), Silicone (Si), native Silver (Ag), Sodalite
(Na4Al3(SiO4)3Cl), Sphalerite ((Zn, Fe)S), Spinel (MgAl2O4, Magnesium
Aluminum Oxide), Uraninite (UO2, Uranium Oxide).
2. Perbandingan sumbu : a = b= c (1 : 3 : 3), Dan Perbandingan sudut: α = β
= γ = 90o
3. Sistem kristal isometrik dapat digambar dengan dasar parameter dan
parameter rasio, jumlah dan posisi sumbu kristal dan bidang kristal yang
dimiliki oleh bentuk kristal isometrik.
4.2 SARAN
Pada praktikum kali ini diharapkan praktikan dapat mengerti tentang dasar-
dasar geologi dan ilmu cabangnya. Dan juga praktikan dapat menjelaskan tentang
Kristal dan Mineral. Apalagi system kristal isometric yang telah dibahas dengan
jenis-jenisnya. Dan penanggung jawab juga harus semakin semangat dan tetap
menajalin hubungan baik dengan pratikan serta berusaha untuk membuka pikiran
pratikan agar lebih mengelolah sesuatu dengan kata-kata sendiri sesuai
pemahamanya.