MINERALOGI
PRAKTIKUM KE : 3 (TIGA)
JUDUL PRAKTIKUM : SISTEM KRISTAL TRIGONAL DAN
ORTHOROMBIK
HARI/TANGGAL : JUMAT/ 9 MARET 2018
LOKASI PRAKTIKUM : LABORATORIUM LINGKUNGAN DAN
GEOKIMIA 2
KELOMPOK : B (GENAP)
F1D117004
Sistem Kristal Trigonal adalah salah satu dari tujuh sistem kristal. Dimana
sistem kristal trigonal ini mempunyai 4 bidang simetri yang antara lain adalah 1
bidang simetri utama dan 3 bidang simetri tambahan. Beberapa memasukkan
sistem ini ke dalam sistem hexagonal. Demikian pula teknik penggambarannya
juga sama. Perbedaannya apabila pada trigonal sesudah terbentuk bidang dasar.
Yang membentuk segienam kemudian dibuat segitiga dengan menghubungkan
dua titik sudut yang melewati titik sudutnya (Danisworo. 1994).
Sistem kristal trigonal mempunyai 4 sumbu simetri yang terdiri dari 1
trigyre dan 3 sumbu simetri digyre. Pada penggambaran dengan proyeksi
Orthogonal, sistem kristal trigonal memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 :
6, sudut a+/b- = 20º dan sudut d-/b+ = 40º. Sistem ini dibagi menjadi 5 kelas yaitu :
Trigonal piramid, Trigonal trapezohedral, Ditrigonal piramid, Ditrigonal
skalenohedral, Rombohedral (Taylor. 2006).
Sistem Kristal trigonal dibagi menjadi 5 kelas: Trigonal Piramid, Trigonal
Trapezohedral, Ditrigonal Piramid, Ditrigonal Skalenohedral, Rombohedral.
Contoh mineral dengan sistem kristal Trigonal ini adalah tourmaline, cinnabar,
dan corrondum (Rizqi. 2013).
Kuarsa adalah salah satu contoh dari sistem kristal trigonal. Secara
kristalografi Kuarsa dicirikan oleh sistem kristal trigonal trapezohedral dan
heksagonal trapezohedral, dimana kuarsa trigonal trapezohedral berbentuk
trapezium tertutup dengan enam bidang secara horizontal sumbu a1, a2, a3
membentuk sudut 120° tegak lurus sumbu c membentuk sudut 90°. Sifat optis
mineral kuarsa yaitu umumnya tidak berwarna atau putih jika murni.. Kuarsa
mempunyai indeks bias no = 1.55 dan ne = 1.54 sehingga bias gandanya bernilai
positif dan lemah. Sifat dikroisme terlihat pada variasi kuarsa kripto dan
fluoreskens tidak berwarna jika murni (Trisnawati. 2012).
Sistem Kristal Orthorombik disebut juga sistem Rhombis dan mempunyai 3
sumbu simetri kristal yang saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Ketiga
sumbu tersebut mempunyai panjang yang berbeda. Beberapa contoh mineral
sumbu a dan adanya bidang yang tegak lurus terhadap sumbu a tersebut. Bagian
kedua menerangkan tentang nilai b dan adanya bidang simetri yang tegak lurus
2
terhadap sumbu tersebut sehingga dinotasikan menjadi . Sedangkan bagian
m
ketiga menerangkan tentang terdapatnya sumbu c dan adanya bidang simetri yang
tegak lurus terhadap bidang tersebut.
Simbol kristal menurut Schoenflish menjelaskan bahwa Dihexagonal
Dipyramidal memiliki notasi D2 h. Dengan bagian pertama menjelaskan tentang
nilai sumbu yang tegak lurus sumbu c, yaitu sumbu lateral. Karena sumbu tersebut
bernilai 2 maka dinotasikan dengan D. Sedangkan pada bagian kedua
menerangkan nilai sumbu c. Nilai sumbu ini dituliskan dikanan agak bawah dari
notasi D dengan nilai 2. Selanjutnya pada bagian ketiga menjelaskan kandungan
dari bidang simetrinya, yaitu terdiri dari bidang simetri horisontal, vertikal dan
diagonal sehingga dinotasikan dengan h.
4.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem kristal trigonal adalah sistem kristal yang terdiri dari 4 sumbu simetri
dan memiliki 4 bidang simetri yang terbagi menjadi 1 bidang simetri utama
dan 3 bidang simetri tambahan, serta memiliki perbandingan panjang sumbu
1 : 3 : 6. Sedangkan sistem kristal orthorombik adalah sistem kristal yang
terdiri dari 3 sumbu simetri yang tidak sama panjang dengan perbandingan
panjang sumbu sembarang.
2. Sistem kristal Trigonal yang diproyeksikan termasuk kedalam kelas simetri
Ditrigonal Bipyramidal. Sistem kristal Orthorombik yang diproyeksikan
termasuk kedalam kelas Orthorombik Bipyramidal.
3 .Contoh mineral dari sistem kristal Trigonal adalah Magnesite, Cinabar, dan
Kuarsa. Sedangkan contoh mineral dari sistem kristal Orthorombik adalah
Stibnite, Sillimanite, dan Topaz.
4.2 Saran
Praktikan diharapkan dapat datang tepat waktu dan telah menyiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan, agar praktikum dapat berjalan dengan baik.