Anda di halaman 1dari 59

PERTEMUAN KE - 2

UNSUR-UNSUR SIMETRI
 Kristal dapat terbentuk dari larutan magma yang jenuh atau
kelewat jenuh yang kemudian membeku karena adanya
penurunan temperatur. Hal ini disebut Proses Kristalisasi

 Bila penurunan temperatur teratur dan perlahan-lahan, akan


terbentuk kristal yang berukuran kasar dan sempurna, hal ini
disebabkan karena atom-atom / ion-ion mempunyai
kesempatan untuk berdifusi membentuk konfigurasi, sehingga
dihasilkan bentuk yang sempurna.

 Bila penurunan temperaturnya cepat atau tiba-tiba maka akan


dihasilkan kristal yang berukuran halus karena tidak ada
kesempatan untuk saling berdifusi antara ion-ion
penyusunnya.

 Pada penurunan temperatur yang cepat juga akan dihasilkan


material yang non kristalin yang tak berbentuk yang disebut
Amorf.
- Euhedral
- Subhedral
- Anhedral
 Amorf
 Kristal Euhedral: dicirikan oleh perkembangan muka
kristal yang sempurna (dibatasi oleh bidang-bidang
yang rata)

 Kristal Subhedral: dicirikan oleh perkembangan muka


kristal yang hanya sebagian (tak semua rata)

 Kristal Anhedral: dicirikan oleh kristal yang tidak


mempunyai bentuk muka kristal.

 Hal tersebut dapat terjadi karena dipengaruhi oleh


proses pembentukannya, pengaruh luar, pengaruh
ruang.
Bentuk Kristal Berdasarkan
Cara Pengamatannya :

- Kristalin
- Mikrokristalin
- Kriptokristalin
 Kristalin : untuk kristal yang dapat diamati secara baik
dengan mata telanjang.

 Mikrokristalin : untuk kristal yang pengamatannya baru


terlihat bila dengan bantuan mikroskop.

 Kriptokristalin : untuk kristal yang baru dapat diamati


dengan bantuan difraksi sinar X.

 Ciri khas bahan kristalin yaitu: padat, kristalin,


mempunyai kekerasan tertentu dan mempunyai sifat
kelistrikan / kemagnetan.
Proses Kristalisasi :

- Pembekuan / Pendinginan
- Penguapan / Evaporasi
 Kristalisasi dapat terbentuk akibat: proses pendinginan /
pembekuan dan proses evaporasi atau penguapan.

a. Proses pendinginan: bila suatu larutan (dengan konsentrasi


tertentu) didinginkan maka ion-ion pada larutan tersebut dapat
mempunyai kecenderungan untuk mengatur diri menurut
susunan tertentu sehingga dicapai suatu kondisi yang stabil.
Contoh : Larutan Magma.

b. Proses Evaporasi : bila suatu larutan dengan konsentrasi


unsur-unsur tertentu mengalami penguapan, maka setelah
melalui kondisi jenuh akan terjadi proses kristalisasi. Contoh: air
laut --- mineral Halite (NaCl)
a. Homogenitas

sangat menentukan bentuk kristal yang terjadi. Contoh: larutan


sodium chlorate ( NaClO3) diaduk hingga homogen lalu didinginkan
cepat, maka kristal yang terbentuk akan berupa kubus. Tapi bila
larutan dibiarkan tenang selama proses kristalisasi maka akan
dihasilkan bentuk kubus yang terpancung tiap sudutnya

Bentuk kristal Sodium Chlorate (NaCl3), (a) bila larutan diaduk,


(b) bila laturan dibiarkan tenang
b. Kecepatan pendinginan
menentukan bentuk ikatan atau konfigurasi yang baik.
Contoh : larutan Gypsum (CaSO4.2H2O) bila kristalisasi cepat
akan dihasilkan bentuk yang panjang & tipis dan bila lambat
akan dihasilkan bentuk yang tebal dan pendek

Bentuk kristal gipsum, (a) bila kristalisasi cepat, (b) bila kristalisasi
lambat
c. Kemurnian larutan/pengotoran

akan sangat berpengaruh pada proses kristalisasi.


Contoh: Sodium Chlorate (NaCl) bila tak ada pengotoran atau
larutan murni, maka pada saat kristalisasi akan dihasilkan
bentuk kubus, tapi bila pada larutan tersebut ditambahkan urea
10 %, maka kristal yang dihasilkan akan berbentuk Oktahedral.

Kristal NaCl (a) murni, (b) ditambah


d. Ruang pembentukan
akan mempengaruhi bentuk kristal yang terjadi, bila ruang
yang tersedia kecil, maka kristal yang dihasilkan juga akan kecil
atau dapat berbentuk anhedral.
a. Homogenitas / keseragaman larutan
b.Kecepatan pendinginan / temperatur pembentukkan
c. Kemurnian larutan / akibat pengotoran
d. Ruang pembentukan
UNSUR SIMETRI

•Sistem klasifikasi tatanama kristal Kelas


Dasar pembagian kelas : kekayaan unsur simetri

•Unsur simetri dalam kristalografi terdiri atas 3


macam :
1. Sumbu Simetri (Axis/A)
2. Pusat Simetri (Center/C)
3. Bidang simetri (Mirror/P)
Rotasi Refleksi

Inversi
Rotoinversi
Unsur Simetri kristalografi

1. Refleksi = Reflection ~ Bidang cermin / bidang


simetri (m ~ P)
2. Inversi = Inversion ~ Pusat simetri / titik simetri
(C)
3. Rotasi = Rotation ~ Sumbu lipat / sumbu
simetri (A)
Reflection = pencerminan (m)

Bidang Simetri (m)


Bidang simetri adalah suatu bidang yang melalui pusat kristal
dan membelah kristal menjadi dua bagian yang sama, dimana
bagian yang satu merupakan pencerminan bagian yang lainnya.

Operasi bidang simetri disebut juga operasi pencerminan.

Berdasarkan kedudukannya dibedakan menjadi 3 macam yaitu:


vertikal,
diagonal,
horizontal.
Bidang simetri
Symmetry Elements
3. Ref lection (m)

Reflection across a
“mirror plane”
reproduces a motif

= symbol for a
mirror
plane
Try combining a 2-fold rotation axis with a
mirror
Try combining a 2-fold rotation axis with a mirror

Step 1: ref lect

(could do either step first)


Try combining a 2-fold rotation axis with a mirror

Step 1: ref lect

Step 2: rotate (everything)


Try combining a 2-fold rotation axis with a mirror

Step 1: ref lect

Step 2: rotate (everything)

Is that all??
Try combining a 2-fold rotation axis with a mirror

Step 1: ref lect

Step 2: rotate (everything)

No! A second mirror is required


Try combining a 2-fold rotation axis with a mirror

The result is Point Group 2mm

“2mm” indicates 2 mirrors

The mirrors are different


(not equivalent by symmetry)
Now try combining a 4-fold rotation axis with a
mirror
Now try combining a 4-fold rotation axis with a
mirror

Step 1: ref lect


Now try combining a 4-fold rotation axis with a
mirror

Step 1: ref lect

Step 2: rotate 1
Now try combining a 4-fold rotation axis with a
mirror

Step 1: ref lect

Step 2: rotate 2
Now try combining a 4-fold rotation axis with a
mirror

Step 1: ref lect

Step 2: rotate 3
Now try combining a 4-fold rotation axis with a
mirror

Any other elements?


Now try combining a 4-fold rotation axis with a
mirror

Any other elements?

Yes, two more mirrors


Now try combining a 4-fold rotation axis with a
mirror

Any other elements?

Yes, two more mirrors

Point group name??


Now try combining a 4-fold rotation axis with a
mirror

Any other elements?

Yes, two more mirrors

Point group name??

4mm
Why not 4mmmm?
3-fold rotation axis with a mirror creates point
group 3m

Why not 3mmm?


6-fold rotation axis with a mirror creates point
group 6mm
2-D Symmetry
All other combinations are either:
Incompatible
(2 + 2 cannot be done in 2-D)
Redundant with others already tried
m + m  2mm because creates 2-fold
This is the same as 2 + m  2mm
Inversi = Pusat Simetri (C)
Pusat Simetri ( C )
disebut juga titik simetri adalah suatu titik apabila
ditarik garis melalui titik tsb dari sembarang titik
pada permukaan kristal akan membagi garis tsb sama
panjang. Operasi pusat simetri disebut juga operasi
inversi (i).

Inversi:
suatu operasi simetri yang dihasilkan dengan jalan
menghubungkan titik-titik dari salah satu bidang kristal
melalui titik pusatnya, sehingga dihasilkan titik
turunan-
nya yang berjarak sama dari pusat simetri, tetapi
berseberangan dan terbalik.
Symmetry Elements
2. Inversion (i)

inversion through a
center to reproduce a
motif in a symmetrical 6
pattern
= symbol for an
inversion center
inversion is identical to 2-
fold rotation in 2-D, but is 6
unique in 3-D (try it with
your hands)
 Rotasi = operasi simetri (putar) yang dilakukan
pada sumbu simetri sebagai sumbu putar (axis = A)
 Sumbu simetri : adalah suatu garis lurus yang
dibuat melalui pusat kristal, dimana kristal tsb
diputar 360 dengan garis tersebut sebagai sumbu
perputaran, maka pada kedudukan tertentu kristal
tersebut akan menunjukkan kenampakan yang
sama dengan semula.
Sumbu simetri biasa atau sumbu bipoler:
Sumbu khayal yang melalui kristal dapat diputar 3600 akan
dijumpai konfigurasi yang sama lebih dari satu kali.

Sumbu simetri dapat juga dibagi atas macam operasinya, yaitu:


- Gyre: operasi sumbu simetri yang besarnya sudut putar
360/n;
dimana n = 1, 2 (digyre), 3 (triad), 4 (tetrad), 6 (hexad)
(Ingat: kristal mempunyai bentuk polihedral yg tertutup)
- Gyroida: operasi sumbu simetri, yg merupakan campuran
dari pemutaran melalui sumbu dan pencerminan pada
bidang yg tegak lurus pada bidang tadi.
Operasi Rotasi
Symmetry Elements
1. Rotation
A Symmetrical Pattern
a. Two-fold rotation

= 360o/2 rotation 6
to reproduce a
motif in a
symmetrical
pattern
6
Symmetry Elements
1. Rotation
a. Two-fold rotation

= 360o/2 rotation 6
to reproduce a
motif in a
symmetrical
pattern
6
= the symbol for a two-fold
rotation
Symmetry Elements
1. Rotation
a. Two-fold
rotation
6 first
operation
= 360o/2 step
rotation
to reproduce a
motif in a
second
symmetrical 6
operation
pattern step

= the symbol for a two-fold


Symmetry Elements
1. Rotation
a. Two-fold
rotation

Some familiar
objects have an
intrinsic
symmetry
Symmetry Elements
1. Rotation
a. Two-fold
rotation

Some familiar
objects have an
intrinsic
symmetry
Symmetry Elements
1. Rotation
a. Two-fold
rotation

Some familiar
objects have an
intrinsic
symmetry
Symmetry Elements
1. Rotation
a. Two-fold
rotation

Some familiar
objects have an
intrinsic
symmetry
Symmetry Elements
1. Rotation
a. Two-fold
rotation

Some familiar
objects have an
intrinsic
symmetry
Symmetry Elements
1. Rotation
a. Two-fold
rotation

Some familiar
objects have an
intrinsic
symmetry
Symmetry Elements
1. Rotation
a. Two-fold
rotation

Some familiar
objects have an
intrinsic
symmetry
180 o rotation makesthe it object
Second 180o brings
coincident
back to its original position
What’s the motif here??
Symmetry Elements
1. Rotation
b. Three-fold
rotation

= 360o/3 rotation
to reproduce a
motif in a
symmetrical
pattern
Symmetry Elements
1. Rotation
b. Three-fold
rotation
step 1

= 360o/3 rotation
to reproduce a
motif in a
step 3
symmetrical
pattern
step 2
Symmetry Elements
1. Rotation

6 6 6
6

6
6
6 6

1-fold 2-fold 3-fold 4-fold 6-fold


Objects with symmetry:

a
identity
Z t 9 d
5-fold and > 6-fold rotations will not work in combination with translations in crystals
(as we shall see later). Thus we will exclude them now.
Rotasi : b, c, d

Refleksi : a Inversi : e
The original 6 elements plus the 4 combinations
creates 10 possible 2-D Point Groups:

1 2 3 4 6 m 2mm 3m 4mm 6mm

Any 2-D pattern of objects surrounding a point


must conform to one of these groups
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai