Anda di halaman 1dari 5

dimana cahaya tersebut jatuh pada permukaan kristal

NALISA STRUKTUR KRISTAL yang bersudut kecil. Kristal ini berputar sangat lambat
sehingga akibatnya sudut bertambah dan ini dapat
ditentukan melalui rumus dengan cara menghitung

DENGAN SINAR X jarak antara lapisan-lapisan secara berturut-turut dan


paralel pada permukaan kristal yaitu n = 2 d sin .
1. LAUE METHOD Metode ini hanya diaplikasikan untuk menganalisa
struktur yang sederhana seperti halite, fluorite,
Metode ini menggunakan cahaya sinar X
sphalerite, diamond dan pyrit.
heterogeneous yang dipancarkan melewati arah
sayatan kristal. Sinar-sinar ini terdiri dari cahaya lemah
dan kuat, dipancarkan melalui lapisan-lapisan atom
yang berbeda yang bertindak sebagai kisi. Cahaya ini
jatuh pada plat fotografi membentuk kumpulan bintik
simetri. Ini disebut Laue diagram. Dari 32 klas kristal
hanya 11 yang dapat dikenali dengan cara

3. POWDER METHOD

Metode Bragg jarang digunakan tetapi rumusnya


menjadi dasar metode yang lain yaitu powder method.
Pada metode ini orientasi kristal tidak perlu dan
mineral dalam bentuk butiran yang halus. Dua lubang
pada alat berdiameter 0,5 mm. Pada posisi yang
secara acak cahaya dipantulkan secara datar. Ini
penting untuk identifikasi pada kristal yang didapatkan
tidak dalam bentuk baik.

2.METODE BRAGG

Metode ini mempelajari efek dari refleksi cahaya


monokhromatik dari X-ray pada permukaan kristal,
4. ROTATION METHOD

Pada metode ini, kristal dalam ukuran kecil diputar


pada arah-arah yang penting saja, menggunakan
cahaya X-ray monokhromatik.

5. WEISSENBERG METHOD KRISTALOGI

Melalui metode ini, kristal juga diputar selain


digerak-gerakkan. Digunakan untuk kristal dengan
sistem orthorombik, monoklin dan triklin.

6. PROCESSION METHOD

Kristal tidak lagi diputar pada metode ini tapi


dimiringkan terhadap cahaya sinar- X sampai
didapatkan posisi kristal yang baik. Dapat digunakan
untuk semua sistem kristal.
Kristal adalah Bahan padat homogen, tersusun oleh
sejumlah atom dan molekul serta menuruti hukum-
hukum ilmu pasti, sehingga susunan bidang-bidangnya
mengikuti hukum geometri, jumlah dan kedudukan
dari bidang tertentu dan teratur

Suatu padatan dapat berupa kristal atau amorf.


Berupa kristal jika atom-atom tersususun
sedemikian rupa sehingga posisinya periodik,
sedangkan amorf jika atom-atom tersusun secara
tidak periodik. Sebagai ilustrasi untuk mengetahui
susunan kristal dan amorf adalah sebagai berikut :

> > > > > > > >


> > >
> > > > > > > > > dua atau empat sumbu simetri
> >> 5. Disphenoid
Bentuk empat bidang datar yang mana dua bidang
> > > > > > >> >> datar merupakan Upper Sphenoid diselingi
> > > dengan dua bidang datar dari Lower Sphenoid
> > > > > > > >> 6. Prisma
> > > Bentuk yang terdiri 3, 4, 6, 8, dan 12 bidang datar
yang sejajar pada suatu sumbu yang sama (kecuali
Struktur Kristal Struktur monoklinik prisma)
Amorf 7. Piramid
Bentuk yang terdiri dari 3, 4, 6, 8, dan 12 bidang
datar yang tidak
sejajar dan berpotongan di sati titik
BENTUK KRISTAL
8. Scalenohedron
1. Bentuk sederhana
Delapan bidang datar (tetragonal) atau 12 bidang
2. Bentuk kombinasi
datar (heksagonal)
3. Bentuk kembar (twin)
dalam bentuk tertutup dengan kelompok bidang
dalam
NAMA-NAMA BENTUK KRISTAL
pasangan-pasangan yang simetris
1. Pedion
9. Trapezohedron
Bentuk yang terdiri dari satu bidang datar
Bentuk dari 6, 8, atau 12 bidang datar terdiri dari
2. Pinakoid
3, 4, atau 6 bidang datar bagian atas dan 3, 4, atau
Bentuk yang terdiri dari dua bidang datar yang
6 bidang datar bagian bawah. Contoh bentuk
sejajar
kristalnya adalah Isometrik trapezohedron,
3. Dome
bentuknya terdiri dari 24 bidang datar
Bentuk yang terdiri dari dua bidang datar yang tidak
10. Dypiramid
sejajar
Bentuk tertutup dari 6, 8, 12, 16, atau 24 bidang
dan simetris apabila dilalui oleh sebuah sumbu
datar
simetri
11. Rhombohedron
4. Sphenoid
Bentuk tertutup yang terdiri dari 6 bidang datar,
Dua bidang datar yang tidak sejajar, simetris
perpotongan garis
apabila dilalui
bidang tidak bertemu pada satu titik dan Francois Beudant dan William H.Wollaston : mineral
membentuk sudut homogen bentuk kristal sama (Ismorphisme)
siku-siku. Contoh bentuk kristalnya adalah 8. Tahun 1811 :
rhombohedral yang Eilhard Mitscherlich : Konsep Polymorphisme
dijumpai pada sistem heksagonal 9. Tahun 1815 :
Christian Samuel Weiss : Konsep sumbu kristal
10. Tahun 1825 :
Fredrich Mohs : Skala Mohs

SEJARAH AWAL KRISTAL 11. Tahun 1840 :


Gabriel Delafose : mengoreksi pendapat Hauy

DAN MINERAL
1. Tahun 1556 : 12. Tahun 1848 :
Georgius Agricola : mempublikasikan De re Metallica Auguste Bravais : Ada 7 sistem dan 32 klas kristal dan
Libris XII. 14 space lattices
2. Awal Abad ke 17 : mengenai internal structure 13. Tahun 1879 :
* Johannes Kepler (1611) : simetri gumpalan bola Leonard Sohncke : Ada 2 unsur simetri pada kristal
salju yaitu screw dan glide
* Rene Descartes, Robert Hooke, dan Christian 14. Tahun 1881 :
Huygens : konsep mineral berdasarkan internal E.S. Federov , dan William Barrow : 230 kelompok
structure space lattices
* Niels Stensen atau Nicholaus Steno (1669): 15. Tahun 1890 :
Stenos Law (pertumbuhan kristal) Artur Schoenflies : teori matematika pada space
3. Tahun 1768 : 16. Tahun 1895 :
Carolus Linnaeus : sistem klasifikasi mineral Rontgen : model struktur kristal dengan sinar -X
berdasarkan bentuk kristal 17. Tahun 1911 :
4. Tahun 1773 : Max von Laue : menggunakan sinar-X pada tembaga
Tobern O Bergman : konsep kimia dalam mineralogi sulfat
5. Tahun 1774 : 18. Tahun 1913 :
Abraham Werner : sistem mineral 300 spesies William H. Bragg dan William L. Bragg : struktur kristal
6. Tahun 1784 : Pada 70 tahun sejak penemuan struktur kristal ,
Rene Just Hauy : molecules integrantes Mineralogi menjadi penting. Perkembangan peralatan
7. Akhir abad ke-18 :
mikrokopik seperti SEM dan TEM menunjang penelitian
mineral.

Anda mungkin juga menyukai