Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH GEOLOGI EKSPLORASI


BAGIAN GEOFISIKA TERAPAN DALAM EKSPLORASI CEBAKAN MINERAL

JUDUL:
GEOLOGI DAN DATA RESISTIVITAS LISTRIK UNTUK EKSPLORASI
SUMBERDAYA BIJIH BESI DI DESA UEKULI KABUPATEN TOJO UNA-UNA
PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN (30 Menit)


1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Ruang Lingkup Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA (20 Menit)


2.1 Bijih Besi
2.2 Metode Resistivitas Listrik (Electrical Resistivity)

BAB III METODE PENELITIAN (15 Menit)


3.1 Lokasi Penelitian
3.2 Jenis Data dan Software yang Digunakan
3.4 Proses Pengerjaan Laporan

BAB IV GEOLOGI DAN INTERPRETASI DATA RESISTIVITAS (120 Menit)


4.1 Geologi Daerah Penelitian
4.2 Data Pengukuran Resistivitas Listrik
4.3 Analisa dan Interpretasi

BAB V KESIMPULAN (20 Menit)


5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA (15 Menit)

BIOGRAFI PENYUSUN (10 Menit)


PENGANTAR DAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Penyelidikan sumber daya mineral logam telah dilakukan oleh Belanda setidaknya dari
tahun 1896 sampai dengan tahun 1927. Selanjutnya prospek sumberdaya mineral di
daerah ini dilakukan oleh perusahaan swasta, diantaranya PT. Tropic Endeavour
Indonesia, BHP-Utah Sulawesi dan oleh PT. Newcrest Nusa Sulawesi. Sumber daya
mineral logam berupa bijih besi dan pasir besi banyak ditemukan dalam bentuk
singkapan di wilayah Uekuli, Uedele dan Tojo (ESDM, 1994). Wilayah ini merupakan
bagian dari gugusan zona mandala Sulawesi timur, yang terdiri dari Batuan Sedimen
Tersier, Batuan Ultramafik, dan Batuan Metamorf. Berdasarkan keadaan geologi tersebut
di daerah ini banyak terdapat singkapan batuan yang diindikasikan banyak mengandung
bijih besi (Simandjuntak, 1991).

Dari bijih besi inilah kemudian menghasilkan endapan sekunder berupa pasir besi yang
banyak ditemukan di pesisir pantai Desa Uekuli. Sejalan dengan penelitian Apriyono
(2008) dalam Parhusip dan Rusli (2015) menjelaskan adanya hubungan antara karakteristk
geometri (warna dan ukuran butir) dan potensi (derajat kemagnetan, kadar mineral besi,
kadar unsur Fe, dan sumberdaya) dengan proses geologi (sistem dan lokasi pengendapan).

Pembentukan pasir besi sebagai endapan bijih besi sekunder (endapan placer) terjadi
karena adanya akumulasi atau pengumpulan mineral-mineral berat melalui proses
sedimentasi. Sebagian dari hasil sedimentasi dapat mengalami proses diagenesa
(pembatuan) yang meliputi sementasi dan kompaksi. Hasil akhir dari proses tersebut
dikenal sebagai batuan sedimen. Sedangkan untuk hasil sedimentasi yang tidak
mengalami proses diagenesa hanya dikenal dengan endapan sedimen. Keterdapatan
endapan-endapan sedimen dapat berupa endapan laterit, endapan sungai, endapan danau,
endapan rawa, endapan delta, endapan placer, endapan laut dan lain sebagainya (Parhusip
dan Rusli, 2015).

Karena cebakan pasir besi selain mengandung mineral-mineral bijih besi utama tersebut.
Dimungkinkan barasosiasi dengan mineral-mineral mengandung Fe lainnya diantaranya :
markasit (FeS), pirhotite (Fe1-xS), chamosite [Fe2Al2SiO5 (OH)4], wolframite
[(Fe,Mn)WO4], kromite (FeCr2O4); atau juga , mineral-mineral non-Fe yang
memberikan nilai tambah seperti rutile (TiO2), kasiterite (SnO2), monazite [Ce, La, Nd,
Th(PO4, SiO4)], intan, emas (au), platinum (Pt), xenotim (YPO4), zircon (ZrSiO4) dan
lain-lain. Suatu batuan atau mineral ini terbentuk pada zona pelapuk-an maka asosiasi
mineral dalam formasi tersebut juga dipengaruhi faktor-faktor; stabilitas geokimia dan
ketahanan selama transportasi dari meneral-mineral penyusunnya (Herman, 2007 dalam
Parhusip dan Rusli, 2015).

Sejarah tektonik wilayah studi dapat diuraikan dimulai dari jaman Kapur, yaitu saat
Mandala Sulawesi Timur bergerak ke barat mengikuti gerakan penunjaman kearah barat
bagian timur Mandala Sulawesi Barat. Pada awal jaman Kapur terjadi pemekaran dan
pembentukan kerak samudera yang sebagian teralih tempatkan sampai kala Miosen Tengah
menjadi kompleks Ultramafik dan Mafik.
Penunjaman ini juga menyebabkan terbentuknya bancuh tektonik dan sekis glokofan, dimana
pada jaman yang bersamaan juga terjadi pembentukan batuan metamorf dimana kompleks
Pompangeo termasuk di dalamnya. Pada akhir Miosen Tengah sampai Pliosen terjadi
pengendapan sedimen molase secara tidak selaras pada lingkungan laut dangkal diatas batuan
ofiolit dan batuan metamorf dimana sedimentasi membentuk Formasi Bonga. Setelah itu pada
Plio-Pliosen terjadi tektonik yang diikuti pengangkatan di seluruh daerah hingga
menghasilkan kenampakan seperti sekarang. Periode Holosen sampai saat ini terus
berlangsung terjadi proses pelapukan, pengangkutan dan sedimentasi membentuk sebaran
aluvial.
Berdasarkan hasil pengamatan sifat-sifat fisik batuan di lapangan, endapan bijih besi di
daerah Uekuli dan sekitarnya merupakan bagian dari proses sedimentasi sehingga dapat
dikelompokkan ke dalam tipe endapan batu-besi yang termasuk dalam Endapan Sedimen dan
Metasedimen (Rusli, 2009). Batuan ultrabasa, pelapukannya terutama serpentinit mengalami
dekomposisi dan akumulasi kimia menghasilkan bijih besi tipe leterit. Bijih besi laterit pada
pelapukan batuan periodotit dan piroksenit disertai pada bongkah bijih besi berupa
hematite/geotit berukuran granule-cobble.
Berdasarkan sebaran bijih besi di lapangan diperoleh data tiga model sebaran/keterdapatan
bijih besi, yaitu :
1. Dalam bentuk lapisan/lensa-lensa bijh besi
2. Dalam bentuk fragmen pada tubuh bancuh
3. Dalam bentuk aluviasi

Keterdapatan dalam bentuk lapisan/lensa-lensa bijih besi, Singkapan dalam bentuk ini dapat
diamati pada banyak tempat di wilayah studi, terutama pada wilayah dekat kontak antara
batuan ultrabasa dengan batuan Formasi Bongka, seperti halnya teramati pada wilayah di
sekitar perbukitan dan pada wilayah aliran S. Tojo, S. Masalogi, S. Betaua, S. Maetangi, S.
Tabango, S. Uekuli dan S. Nangga. Tubuh lapisan yang mengandung besi umumnya
berbentuk lentikular dengan ketebalan berkisar antara 1 sampai melebihi 5 meter. Tubuh
singkapan yang cukup besar teramati di Bukit Sampoi, dengan ketebalan lapisan melebihi 5
m, dengan indikasi tubuh bukit disusun hampir keseluruhan oleh bijih besi. Akumulasi bijih
secara sekunder (aluviasi), Keterdapatan bijih besi secara sekunder (aluvial) di wilayah studi
dapat teramati pada beberapa wilayah aliran sungai yang terdapat di sekitar dan di bagian
hulu lokasi yang diindikasikan merupakan tempat mineralisasi primer. Ukuran bijih ini
bervariasi dari butiran halus (lanau) sampai berukuran bongkah (Rusli, 2009).

Keterdapatan dalam bentuk fragmen pada tubuh bancuh, Keterdapatan dengan model ini
sangat umum dijumpai, terutama pada wilayah sungai dimana singkapan bancuh tersebar
cukup luas dan memanjang sepanjang sungai pada wilayah batas litologi antara batuan
ultrabasa dengan Formasi Bongka. Singkapan ini teramati di S. Tabango, S. Maetangi, S.
Betaua, S. Nangga, Anak S. Betaua, S. Tojo, S. Masalogi. Ukuran fragmen bervariasi
mencapai lebih dari 3 m (Rusli, 2009).

Keterdapatan dalam bentuk fragmen pada basal konglomerat, Basal konglomerat merupakan
bagian alas dari Formasi Bongka. Variasi batuan sangat menonjol, didominasi oleh batuan
ultrabasa dan metamorf dan pada beberapa tempat dijumpai besi yang melimpah, dengan
ukuran bervariasi 1 sampai dengan 50 cm. Akumulasi bijih secara sekunder (aluviasi),
Keterdapatan bijih besi secara sekunder (aluvial) di wilayah studi dapat teramati pada
beberapa wilayah aliran sungai yang terdapat di sekitar dan di bagian hulu lokasi yang
diindikasikan merupakan tempat mineralisasi primer. Ukuran bijih ini bervariasi dari butiran
halus (lanau) sampai berukuran bongkah (Rusli, 2009).
Gambar. Mineralisasi keterdapatan bijih besi di lokasi studi (Rusli, 2009).

Gambar. Keterdapatan dalam bentuk fragmen pada tubuh bancuh (Rusli, 2009).
Gambar. Foto Singkapan bijih besi sebagai fragmen dalam basal konglomerat (Rusli, 2009).

Wilayah sekitar Desa Uekuli, tempat lokasi penelitian mempunyai morfologi yang terdiri dari
dataran, dan bukit. Morfologi dataran menempati wilayah bagian barat memanjang dari utara
ke selatan dan merupakan kawasan pesisir pantai, penduduk dan wilayah pertanian penduduk.
Di sebelah barat desa uekuli memiliki morfologi berbukit, yang mana terdapat sumber daya
bijih besi yang ditandai dengan ditemukannya singkapan bijih besi (Asrafil, 2010).

Di desa Uekuli terdapat beberapa sungai kecil diantaranya sungai Uekuli, sungai Masanese
dan sungai Betaua. Sungai-sungai ini relatif sejajar dengan arah tenggara-baratlaut yang
bermuara ke teluk tomini, dengan pola aliran sejajar. Keberadaan sungai sangat berperan
penting sebagai pembawa material sedimen dari hasil bebatuan yang mengalami pelapukan
akibat erosi ataupun proses fisis lainnya. Daerah muara sungai yang dijadikan lokasi
penelitian terdapat pasir besi dan bongkahan bijih besi yang nampak. Sungai Masanese
sendiri tergolong sungai muda, hanya saja suplai airnya minim sehingga hasil sedimentasinya
kurang, ditambah lagi dengan tipe sungainya yang cenderung sungai tadah hujan (Asrafil,
2010).
Gambar. Morfologi daerah penelitian (Asrafil, 2010).

Gambar. Pasir besi di daerah penelitian (Asrafil, 2010).


Berdasarkan peta geologi lembar Poso, Sulawesi (Simandjuntak, 1997) daerah penelitian
Uekuli dan sekitarnya secara geologis terletak pada Mandala Geologi Sulawesi Timur dengan
startigrafi batuan tersusun atas beberapa formasi batuan, yang terdiri dari batuan Kompleks
Ultramafik, Kompleks Pompangeo, Formasi Bongka, serta Alluvium dan Endapan Pantai.
Kompleks Ultramafik didominasi batuan ultrabasa dan merupakan bagian dari jalur Ofiolit
Sulawesi, terdiri atas hazburgit, lezorlit, werlit, websterlit, dunit, piroksenit, dan serpentinit.
Kompleks Pompangeo terdiri dari sekis, grafit, batusabak, genes, serpentinit, kuarsit,
batugamping malih, dan setempat breksi. Formasi Bongka terdiri dari perselingan batupasir,
konglomerat, napal, batulempung, dan lignit. Alluvium dan Endapan Pantai terdapat pada
bagian pantai yang berupa pasir, lumpur, kerikil dan kerakal. Daerah di bagian pantai inilah
yang diduga terdapat lapisan endapan pasir besi, yang mana endapan pasir besi ini bersumber
dari pelapukan batuan induk (bijih besi) yang berasal dari daerah bukit desa Uekuli yang
kemudian mengalir melalui sungai-sungai di sekitarnya dan diendapkan di tepi pantai, seperti
yang teramati di pantai pada muara sungai Masanese yang menjadi lokasi pengukuran
geomagnet. Keberadaan endapan bijih besi dimungkinkan oleh adanya kontak antara formasi
bongka dan kompleks ultramafik yang mengindikasikan adanya endapan bijih besi di daerah
bukit desa Uekuli (Asrafil, 2010)..
PUSTAKA RUJUKAN
1. Asrafil, 2010, Aplikasi Metode Geomagnet dalam Penentuan Distribusi Sebaran Pasir
Besi di Desa Uekuli Kabupaten Tojo Una-una, Skripsi Jurusan Fisika FMIPA UNTAD.
2. Parhusip, J.A., dan Rusli, M., 2015, Model 3-D Mineral Hematite Berdasarkan Data
Geomagnet di Desa Uekuli Kabupaten Tojo Una-una, Jurnal Promine, Vol 3(1), Hal. 1-9.
3. Rusli, M., 2009, Penelitian Potensi Bahan Magnet Alam Di Desa Uekuli Kecamatan Tojo
Kabupaten Tojo Una-una Provinsi Sulawesi Tengah, Jurnal Sains Materi Indonesia, Hal.
14-19.
4. Simandjuntak, T.O., Surono, dan Supandjono, J.B., 1991, Peta Geologi Lembar Poso
Skala 1:250.000, Pusat Penelitian Pengembangan Geologi
TABEL DATA RESISTIVITAS
(KONFIGURASI WENNER)

No.Titik : 1
Hari/Tanggal : Sabtu 23 Mei 2009
Lokasi : Uekuli
ArahBentangan : 317° NE
Keterangan : adasingkapanbijihbesi di patok 18
Posisi : 292469 E, 9844567 S
No. a (m) V (mV) I(mA)
1 5 196 160
2 5 142 165
3 5 179 164
4 5 271 189
5 5 105 102
6 5 127 102
7 5 177 150
8 5 119 104
9 5 115 116
10 5 121 153
11 5 175 263
12 5 189 247
13 5 150 270
14 5 152 320
15 5 134 288
12 10 76 260
11 10 95 278
10 10 60 200
9 10 37 124
8 10 42 105
7 10 107 184
6 10 106 167
5 10 94 182
4 10 88 156
3 10 90 115
2 10 83 95
1 10 91 148
1 15 74 128
2 15 106 183
3 15 100 200
4 15 91 195
5 15 96 202
6 15 55 170
7 15 77 241
8 15 24 103
9 15 28 118
6 20 48 182
5 20 64 200
4 20 101 259
3 20 90 212
2 20 94 198
1 20 69 144
1 25 78 183
2 25 79 204
3 25 70 217

TABEL DATA RESISTIVITAS


(KONFIGURASI WENNER)

No.Titik : 2
Hari/Tanggal : Sabtu 23 Mei 2009
Lokasi : Uekuli
ArahBentangan : 317° NE
Keterangan : patok 4-5, 12-18, adasingkapanbijihbesi
Posisi : 292317 E, 9844569 S
No. a (m) V (mV) I(mA)
1 5 105 50
2 5 98 43
3 5 136 52
4 5 76 48
5 5 84 33
6 5 87 39
7 5 102 28
8 5 58 30
9 5 110 24
10 5 76 23
11 5 116 33
12 5 75 28
13 5 86 25
14 5 70 30
15 5 91 42
12 10 52 35
11 10 58 44
10 10 34 25
9 10 64 30
8 10 46 21
7 10 31 24
6 10 38 32
5 10 108 61
4 10 66 37
3 10 44 38
2 10 31 25
1 10 40 31
1 15 29 25
2 15 42 37
3 15 35 31
4 15 36 39
5 15 38 35
6 15 45 39
7 15 53 34
8 15 38 26
9 15 51 43
6 20 59 57
5 20 50 49
4 20 44 42
3 20 32 37
2 20 21 26
1 20 23 26
1 25 24 29
2 25 29 31
3 25 49 56

TABEL DATA RESISTIVITAS


(KONFIGURASI WENNER)
No.Titik : 3
Hari/Tanggal : Sabtu 23 Mei 2009
Lokasi : Uekuli
ArahBentangan : 317° NE
Keterangan : patok1-6, 8-11, 15-18 adasingkapanbijihbesi
Posisi : 292333 E, 9844634 S
No. a (m) V (mV) I(mA)
1 5 54 68
2 5 50 43
3 5 91 71
4 5 65 47
5 5 81 51
6 5 122 60
7 5 77 52
8 5 309 163
9 5 236 164
10 5 259 168
11 5 196 137
12 5 145 93
13 5 92 39
14 5 124 91
15 5 67 46
12 10 311 400
11 10 137 155
10 10 135 158
9 10 116 143
8 10 220 233
7 10 192 225
6 10 249 343
5 10 191 204
4 10 222 237
3 10 154 200
2 10 185 243
1 10 154 175
1 15 204 289
2 15 197 260
3 15 207 299
4 15 43 66
5 15 26 39
6 15 26 38
7 15 21 27
8 15 34 38
9 15 55 75
6 20 39 55
5 20 31 55
4 20 22 35
3 20 24 36
2 20 32 50
1 20 55 85
1 25 24 39
2 25 29 42
3 25 29 80
TABEL DATA RESISTIVITAS
(KONFIGURASI WENNER)

No.Titik : 4
Hari/Tanggal : Minggu, 24 Mei 2009
Lokasi : Uekuli
ArahBentangan : 317° NE
Keterangan : patok1-3, 10-18 adasingkapanbijihbesi
Posisi : 292346 E, 9844577 S
No. a (m) V (mV) I(mA)
1 5 177 70
2 5 189 72
3 5 91 33
4 5 129 62
5 5 113 72
6 5 50 39
7 5 140 92
8 5 115 84
9 5 87 65
10 5 107 46
11 5 107 42
12 5 59 30
13 5 107 33
14 5 79 39
15 5 62 32
12 10 96 62
11 10 85 75
10 10 57 50
9 10 52 34
8 10 67 41
7 10 47 45
6 10 38 32
5 10 75 60
4 10 70 58
3 10 113 63
2 10 164 92
1 10 74 43
1 15 114 104
2 15 92 81
3 15 51 50
4 15 33 36
5 15 35 35
6 15 25 21
7 15 58 48
8 15 89 84
9 15 82 82
6 20 29 35
5 20 59 63
4 20 35 38
3 20 25 29
2 20 38 42
1 20 33 51
1 25 39 53
2 25 66 84
3 25 49 63

Anda mungkin juga menyukai