Disusun Oleh:
Imam Sufiudin 21100114120012
Antonius Yosef Simanjuntak 21100114120024
Yani Kusumastuti 21100114120026
Deo Yosa Angga 21100114130050
Bintang Putra 21100114130052
Yan Sihaloho 21100114140079
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
JUNI 2017
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Endapan porfiri adalah endapan mineral yang mengandung sebaran
tembaga, yang terdapat pada batuan beku plutonik (monzonit kuarsa,
granodiorit, diorit, dan tonalit). Selain itu, endapan porfiri terdapat hubungan
yang sangat erat antara intrusi porfiritik subvulkanik kompleks dengan alterasi
dan mineralisasi magmatik-hidrotermal. Alterasi hidrotermal menyebabkan
adanya perubahan pada mineralogi dan komposisi batuan karena berubahnya
unsur- unsur kimia pada batuan akibat berinteraksi dengan fluida hidrotermal.
Adanya kumpulan mineral ubahan dapat menjadi petunjuk dalam menentukan
zona mineralisasi pada endapan porfiri.
Mineralisasi tembaga dan emas pada endapan porfiri tidak hanya terjadi
secara tersebar pada batuan, tetapi juga dapat terjadi pada urat kuarsa maupun
urat sulfida. Larutan hidrotermal pembawa mineralisasi tersebut melewati
rekahan pada batuan sehingga meninggalkan jaringan urat- urat yang saling
memotong (stockwork). Zonasi alterasi (kumpulan mineral ubahan) dan
kerapatan urat kuarsa merupakan hal yang penting untuk ditelaah dalam
mempelajari mineralisasi pada endapan porfiri tembaga dan emas. Maka dari itu,
pemahaman mengenai pengaruh kerapatan urat kuarsa terhadap mineralisasi
tembaga dan emas pada sistem porfiri amat penting untuk diketahui.
2.2 Tipe
Endapan porfiri terbagi menjadi 2 tipe, yaitu endapan porfiri tembaga
(Cu-Mo-Au-Ag) dan endapan porfiri timah (Sn-W-Ag-Bi).
Endapan porfiri tembaga terbagi :
Porfiri tembaga
Porfiri tembaga-molibdenum
Porfiri tembaga-emas-perak
Mineralisasi endapan porfiri tembaga menghasilkan yaitu Chalcopyrite,
Pyrite, Chalcocite, Bornite, Molybdenite, Galena, Magnetite, Gold, Copper.
Sedangkan mineralisasi endapan porfiri timah menghasilkan yaitu Arsenopyrite,
Frankeite ,Pyrrhotite, Sphalerite, Chalcopyrite, Galena, Stannite, Fluorite,
Tetrahedrite-tennantite, Sheelite.
2.3 Zona
Pada beberapa cebakan porfiri, zona alterasi pada cebakan terdiri dari bagian
dalam zona potasik dicirikan oleh biotite dan / atau K-feldspar ( amphibole
magnetit anhydrite) dan zona luar alterasi propilitik yang terdiri dari kuarsa,
klorit, epidote, kalsit, dan lokal albite berasosiasi dengan pirit. Zona alterasi filik
(kuarsa + sericite + pirit) dan alterasi argillik (kuarsa + illite + kaolinit pirit
smectite montmorillonite kalsit) bisa menjadi zona antara zona potasik dan
propilitik, bisa juga tak beraturan dan tabular, zona yang lebih muda menindih
alterasi dan kumpulan mineral yang lebih tua (misalnya, Ladolam; Moyle et al.,
1990).
BAB III
STUDI KASUS
Endapan porfiri merupakan salah satu bagian dari jenis endapan mineral
dengan tipe endapan hidrotermal. Salah satu jenis endapan porfiri yatu Grassberg
(Papua) yang terbentuk dari busur samudra. Tubuh-tubuh bijih terdapat pada dan di
sekitar dua tubuh-tubuh instrusi utama batuan beku yaitu monzodiorit Grasberg dan
diorit Ertsberg dengan cebakan bijih tembaga Grasberg terbentuk pada batuan
terobosan yang menembus batuan samping batugamping.
Zonasi alterasi terdiri dari kuarsa - K-felspar - biotit (ubahan potasik);
epidot-karbonat-serisit (ubahan propilitik) dan gipsum-anhidrit ( ubahan argilik).
Paragenesa mineral bijih terdiri dari magnetik, hematit, arsenopirit, sfalerit, pirit,
emas, kalkopirit, digenit, bornit, kalkosit dan kovelit dengan kadar yang berkurang
dari bagian tengah ke arah luar dari bor inti.
Daftar Pustaka