FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
LANDSLIDE
Rayapan Tanah
Longsoran Rotasi
T Rayapan Tanah adalah jenis tanah
R Longsoran rotasi adalah bergeraknya
massa tanah dan batuan pada bidang
longsor yang bergerak lambat. Jenis
tanahnya berupa butiran kasar dan
gelincir berbentuk cekung. halus. waktu yang cukup lama longsor
jenis rayapan ini bisa menyebabkan
tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah
miring ke bawah.
Pergerakan Blok Aliran Bahan Rombakan
B Pergerakan blok adalah perpindahan
batuan yang bergerak pada bidang
R Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa
tanah bergerak didorong oleh air.
gelincir berbentuk rata. Longsoran ini Kecepatan aliran tergantung pada
disebut juga longsoran translasi blok kemiringan lereng, volume dan tekanan
batu. air, dan jenis materialnya.
Rotational
LandSlide
Translational
LandSlide
RockFall
Topples
Creep
DebrisFlow
Drag & Drop Image
Munculnya retakan-
1 retakan di lereng yang
sejajar dengan arah
tebing.
Tebing rapuh
4
Gejala 2
Biasanya
dan kerikil
mulai
Umum terjadi setelah
hujan.
berjatuhan
Munculnya
mata air baru
3
secara tiba-
tiba.
Upaya Mitigasi Tanah Longsor
SAAT BENCANA
SEBELUM BENCANA
Mengurangi Beban
Di Atas Lereng
Membuat Dinding Penahan
Tiang Pancang
Tiang Pancang
Geosintetis
Slope Failure
Kegagalan lereng akan terjadi jika komponen gravitasi
cukup besar, yakni massa tanah dapat meluncur jatuh.
Jika tanah tidak horisontal, suatu komponen gravitasi
akan cenderung untuk menggerakkan tanah ke
bawah.
Failure slope secara gari besar mirip dengan gerakan
tanah. Gerakan tanah (mass movement) secara umum
dapat didefinisikan sebagai proses pergerakan
material yang besar dari satu tempat ke tempat lain
yang lebih rendah akibat pengaruh gravitasi baik
cepat maupun lambat (Zuidam, 1986).
Gerakan tanah mencakup gerak rayapan, aliran, dan
longsoran (land slide).
Penyebab
Slope Failure
Indikasi
terjadinya
Perbaikan
Slope Failure
Penelitian Potensi Gerakan
Tanah di Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang
Beserta Penanggulangannya
PENGARUH TEKTONIK DAN
LONGSOR LAHAN TERHADAP
PERUBAHAN BENTUKLAHAN DI
BAGIAN SELATAN DANAU PURBA
Pendahuluan
Van Bemmelen 1949 menyatakan bahwa Bukit Borobudur dikelilngi bentuklahan dataran, bukit tersebut merupakan
bagian dari Kubah Kulonprogo (Peg. Menoreh) yang terpatahkan, kemudian mengalamai proses penenggelaman pada
akhir zaman Tersier. Pada aman Kuarter di sekitar bagian yang terpatahkan, tumbuh beberapa gunungapi muda
diantaranya Gunung Sumbing di sisi barat laut, Gunung Merbabu, dan Gunung Merapi di sisi timur-timurlaut. Bagian
yang terpatahkan, kemudian membentuk sebuah cekungan antar gunung intermountainous basin beruur Kuarter
dikelilingi Pegunungan Menoreh dan gunungapi yang selanjutnya disebut Danau Purba Borobudur (Murwanto,1996).
Diskusi
Dengan citra satelit struktur-struktur tersebut dapat terdeteksi,
berupa ke-lurusan gawir sesar dengan deretan triangular facets,
pergeseran off set blok sesar, kelurusan dan pembelokan secara
tajam pola aliran sungai yang berkembang pada zona struktur.
Kenampakan-kenampakan sesar tersebut terlihat jelas pada gawir
Pegunungan Menoreh yang terletak di bagian selatan dari Candi
Borobudur.
Material Longsoran
Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan adanya material
longsoran dari Pegunungan Menoreh (breksi OAF) dengan ukuran
berva-riasi (Gambar 10). Material-material tersebut banyak
ditemukan di Desa Ngadiharjo dan Ka-ranganyar Kecamatan
Borobudur, baik di per-mukaan maupun pada lembah-lembah
sungai.
Sesar Progo