Anda di halaman 1dari 12

II.

22

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN HALMAHERA SELATAN


PROVINSI MALUKU UTARA

Syahya Sudarya dan Dwi Nugroho Sunuhadi


Kelompok Penyelidikan Mineral

SARI

Secara administratif daerah prospeksi termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Obi Selatan dan Kecamatan Obi Utara, Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Propinsi Maluku Utara. Prospeksi yang
dilakukan berupa pengamatan geologi sepanjang lintasan, pengambilan conto batuan termineralisasi,
conto sedimen sungai dan konsentrat dulang.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan kemudian diperkuat dengan hasil analisis laboratorium
(geokimia, petrografi, mineragrafi dan pima), maka dapat ditentukan daerah prospek. Di daerah ini ditemukan zona-zona mineralisasi, yaitu : mineralisasi logam emas, tembaga, seng dan mangan yang terdapat
pada urat kuarsa dan batuan lava andesit. Mineralisasi ditandai oleh adanya penerobosan urat kuarsa
halus menerobos batuan lava andesit dengan arah umum utara selatan.
Hasil analisis kimia pada lokasi conto batuan/urat kuarsa no OBU/11/06/R mengandung logam emas 1861
ppb dan pada conto batuan lava andesit yang dipotong urat kuarsa halus no. OBU/11/10/R mengandung
logam emas 1570 ppb, tembaga 634 ppm dan seng 473ppm.

Kata kunci : prospeksi, zona mineralisasi, cebakan emas, urat kuarsa

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

PENDAHULUAN
Prospeksi mineral logam di beberapa daerah kabupaten merupakan bagian dari upaya
menghimpun data potensi mineral logam di
seluruh Indonesia untuk meningkatkan ketersediaan data yang terbaru dan akurat. Hal ini
juga terkait dengan peningkatan investasi di
bidang eksplorasi mineral logam.
Kawasan Timur Indonesia merupakan salah
satu kawasan pengembangan ekonomi yang
perlu dipercepat, sehingga dibentuk beberapa
koridor ekonomi Indonesia diantaranya Koridor
Sulawesi Maluku Utara yang salah satu sektor
pendukungnya adalah sektor pertambangan.
Kegiatan prospeksi ini dimaksudkan untuk
mengetahui daerah-daerah yang memiliki
prospek keterdapatan mineral logam di Pulau
Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi
Maluku Utara, mengindentifikasi indikasi mineralisasi mineral logam secara akurat dan
mempelajari kondisi geologi serta tipe mineralisasi tersebut.
Tujuan untuk mengetahui potensi sumber daya
mineral logam yang berada di daerah prospeksi.
Dari kegiatan ini diharapkan dapat diketahui
zona-zona prospek yang dapat dikembangkan
untuk menjadi suatu wilayah pertambangan.
Wilayah Pulau Obi merupakan salah satu bagian
paling selatan dari wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara (Gambar
1).

Metoda

II.22

Metoda yang dilakukan meliputi pengumpulan


data sekunder, pengumpulan data primer dan
analisis laboratorium.
Pengumpulan data primer melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui
adanya indikasi mineralisasi yang terdapat di
wilayah penyelidikan. Penyelidikan dilakukan
dengan cara melakukan pengamatan singkapan
batuan termineralisasi, penyelidikan geokimia,
pengambilan conto geokimia sedimen sungai,
batuan dan konsentrat dulang (Gambar 2) dan
(Gambar 3), penyelidikan geologi dilakukan
dengan peta sekala 1 : 50.000 .

Geologi Daerah Penyelidikan


Berdasarkan hasil pengamatan lapangan di
wilayah Desa Baru, Kecamatan Obi Utara, maka
ada beberapa aspek yang dapat dijelaskan
adalah sebagai berikut:

MORFOLOGI
Daerah penyelidikan di sebelah utara Desa
Baru yang merupakan daerah perbukitan terjal,
perbukitan bergelombang dan pedataran yang
letaknya berada dekat pesisir di bagian Utara
Pulau Obi (Foto 1). Sedangkan morfologi daerah
penyelidikan di daerah Desa Wayaloar dikelompokkan menjadi morfologi perbukitan terjal dan
perbukitan bergelombang dengan kelerengan
yang curam (rata-rata 45o) dengan permukaan
tanah (Foto 2).

Stratigrafi Daerah Baru


Satuan batuan yang terdapat di daerah prospeksi yang teramati di lapangan mengacu

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

pada Peta Geologi Lembar Obi, Maluku Utara,


sekala 1: 250.000 yang dipublikasikan oleh
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
(D. Sudana, dkk., 1994), daerah prospeksi disusun oleh satuan batuan yang tergabung dalam
Formasi Bacan yang terdiri dari breksi, lava dan
tufa bersusunan andesitik dan basal dan semakin ke hulu (timur) berbatasan dengan batu
pasir, Formasi Weda yang terdiri dari batupasir,
napal, tufa, konglomerat dan batugamping yang
berumur Pliosen (Gambar 4).

Satuan batuan lava andesitik


Merupakan muntahan batuan gunungapi yang
terdiri dari aliran lava dan tufa andesitik.
Lava andesitik : Batuan ini dijumpai di kawasan
Sungai Tamuji dan Sungai Kuning daerah
Desa Baru. Lava andesiti berwarna abu-abu
- kecoklatan dalam keadaan lapuk, bentuk komponen runcing, diameter dari 0,2 cm 0,5 cm.
Komponen matrik terdiri dari batuan ekstrusif
bersusunan andesitik basaltik, umumnya terdapat berdekatan bersama-sama dengan tufa.
Batuan tufa : tersebar dan menempati daerah punggungan di bagian barat. Satuan ini
penyebarannya bersifat setempat-setempat,
berselingan dengan lava. Mungkin karena
adanya pengaruh terobosan batuan beku maka
batuan samping mengalami alterasi dan mineralisasi seperti pirit diseminasi, kloritisasi dan
argilitisasi.

Satuan batuan piroksenit


Batuan Ultrabasa berupa piroksenit, berwarna
hitam, getas kebanyakan terpecah, terbrek-

sikan, setempat mengandung asbes dan


garnierite tersingkap di Sungai Tamuji.

Satuan batuan diorit


Batuan ini tersingkap di cabang Sungai Kuning
dan sungai Tamuji menerobos satuan batuan
tufa andesitic dimana pada kontak batuan ini
hanya terjadi terkersikan pada batuan sampingnya. Diorit, abu kehitaman plagioklas,
kuarsa dan mineral hitam sebagiaan berubah
menjadi pirit.

Endapan Aluvium
Endapan aluvium menempati daerah pedataran
bagian pantai utara menghampar dari Kampung
Baru di bagian paling utara hingga Jikotamo.
Pada umumnya daerah aluvium merupakan
daerah perkampungan dan sebagian kebun
masyarakat.Stratigrafi Daerah Wayaloar
Mengacu pada hasil pemetaan yang dilakukan
oleh Sudana, D., Yasin, A., Sutisna, K., Suwarna,
N., dan Priharjo,1994, daerah prospeksi disusun oleh satuan batuan yang tergabung dalam
Formasi Bacan yang terdiri dari breksi, lava dan
tufa bersusunan andesitik dan basal dan semakin ke hulu (timur) berbatasan dengan batu
pasir, Formasi Weda yang terdiri dari batupasir,
napal, tufa, konglomerat dan batugamping yang
berumur Pliosen (Gambar 5).

Satuan Batuan Breksi


Merupakan muntahan batuan gunungapi yang
terdiri dari aliran lava, breksi vulkanik dan tufa.
Breksi vulkanik merupakan bagian dari satuan

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

II.22

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

batuan vulkanik, memiliki sebaran di beberapa


lokasi. Batuan ini dijumpai di sungai Pati dan
di sebelah barat yaitu pada Sungai Akelamo.
Secara megaskopis memiliki sifat fisik berwarna abu-abu hingga kecoklatan dalam
keadaan lapuk, memiliki bentuk komponen
runcing dengan diameter dari 2 cm hingga sekitar 10 cm. Komponen breksi terdiri dari batuan
ekstrusif bersusunan andesitik hingga basaltik.
Umumnya breksi keterdapatannya berdekatan
atau bersama-sama dengan lava.
Batuan Ultrabasa berupa piroksenit, berwarna
hitam, getas kebanyakan terpecah, terbreksikan, setempat mengandung asbes.

Satuan Batupasir Gampingan


Batupasir berselingan dengan napal, tufa, konglomerat dan batugamping. Batupasir kelabu
sampai coklat muda, kompak berbutir halus
sampai kasar; setempat berselingan dengan
serpih kelabu kehijauan. Napal, putih, kelabu
kehijauan dan coklat, getas; mengandung banyak foraminifora plangton dan setempat dengan
sisipan batubara setebal 5 cm dan batugamping. Napal berumur Miosen Tengah awal
Pliosen (Kadar, 1976,)

Struktur Geologi
Kegiatan tektonik berlangsung cukup panjang
dari sebelum Yura, Yura dan dari Kapur sampai
Eosen yang ditandai dengan terjadinya pengangkatan dan pemalihan Formasi Loleobasso
dan pada Oligo-Miosen terjadi lagi penenggelaman yang diikuti pengendapan Formasi Fluk
dan Formasi Bacan. Kemudian terjadi lagi
pengangkatan disertai kegiatan gunungapi,

II.22

terobosan diorit, dan gabro yang menghasilkan


Formasi Woi, Formasi Obi dan Formasi Anggai. Fluktuasi ini terus berlangsung sampai
sekarang yang ditunjukan oleh terbentuknya
undak pantai dan pertumbuhan batugamping
terumbu.
Gejala perlipatan teramati di Sungai Wayaloar
pada batupasir selang-seling napal, sedang
di utara berkembang dua buah zona sesar
dengan arah yang hampir sama ESE WNW,
gejala perlipatan dalam batuan tua (Formasi
Bacan) teramati berarah utara selatan. Hal
ini berkembang karena Pulau Obi di batasi oleh
dua lajur sesar yang besar, yaitu Sesar Sorong
Sula Utara di bagian selatan dan sesar Sorong
Maluku di Utara (Hamilton, 1978), maka yang
nampak di Pulau Obi ini berkembangnya sesar
geser, sesar normal, lipatan dan kelurusan
lipatan yang berkembang baik pada batuan
sedimen tersier.
Dipadukan dengan kenampakan morfologi
dari peta topografi lineasi dan kelurusan-kelurusan tampak terlihat di daerah prospeksi.
Daerah mineralisasi di daerah ini menempati
jalur kelurusan struktur sesar berarah baratbaratlaut timur-tenggara. Struktur sesar ini
sebagian merupakan batas antar satuan batuan. Struktur sinklin dan antiklin yang berarah
hampir utara-selatan.
Kriteria adanya struktur sesar yang berkembang di daerah Desa Wayaloar dan Desa Baru,
selain dicirikan dengan lineasi morfologi gawir,
juga dijumpai banyak retakan (fracture) yang
sangat rapat kadang nampak seperti breksi
sesar setempat bersama lempung milonitik
dan slickenside dengan arah hampir utara

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

selatan (N 165o E/70o). Indikasi sesar dijumpai


di beberapa tempat sebagai kelurusan sesar,
berarah hampir utara selatan. Sesar normal
umumnya merupakan kontak tektonik antara
batuan ultramafik dengan satuan batuan yang
lebih muda.

Mineralisasi dan Alterasi


Lokasi daerah mineralisasi logam yang teramati adalah sebagai berikut :
Daerah Sungai Tamuji Desa Baru ditemukan mineralisasi pada urat kuarsa halus,
yang mengandung mineral sekunder pirit,
memotong batuan lava andesit. Analisis
dari urat ini menghasilkan kadar emas 1861
ppb pada lokasi conto batuan OBU/11/06 R.
Sedangkan pada batuan lava andesit, pirit
tersebar, hasil analisis kimia batuan mengandung kadar emas 1570 ppb dan kadar
tembaga 634 ppm serta kadar seng 473
ppm pada lokasi conto no.OBU/11/10/F.
Daerah Sungai Kuning Desa Baru ditemukan mineralisasi urat kuarsa halus yang
mengandung mineral sekunder pirit yang
berasosiasi dengan batuan silisipikasi.
Analisis urat kuarsa ini menghasilkan
kadar emas 3300 ppb pada lokasi conto
batuan no. OBU/11/ 12R. Struktur yang
berkembang di daerah ini umumnya berupa
patahan normal/geser yang teramati pada
batuan lava andesit yang mempunyai arah
baratlaut tenggara. Pengamatan uraturat kuarsa di Sungai Tamuji Desa Baru,
memperlihatkan arah urat tersebut adalah
N340E/60E. Arah ini sama dengan arah
struktur regional dan diperkirakan merupa-

kan kontrol mineralisasi. Ada juga urat-urat


kuarsa yang mengisi rekahan-rekahan lava
andesit berarah N330E. Ubahan yang
teramati umumnya argilik, silisifikasi, propilitisasi dan piritisasi yang terbentuk pada
lava andesit yang dipotong urat-urat kuarsa
halus di Sungai Tamuji Desa Baru.
Selain mineralisasi emas hasil pengamatan
lapangan yang dilakukan di daerah Sungai
Tamuji dan Sungai Kuning, Kecamatan Obi
Utara, Kabupaten Halmahera Selatan juga
dijumpai mineralisasi logam nikel yang terdapat pada batuan ultrabasa.
Dari hasil diskripsi mikroskopik pada lokasi
conto batuan nomor OBU/11/07F: Dibawah
mikroskop cahaya pantul, mineral logam yang
teridentifikasi adalah pirit yang nampak tersebar berukuran hingga 1 mm, dan hydrous iron
oxides yang merupakan hasil ubahan dari pirit
(Foto 3).
Pirit, bersifat isotrop, berwarna putih kekuningan, tersebar dan mengelompok dalam massa
silikat, dengan ukuran halus hingga 1 mm,
dengan bentuk subhedral hingga anhedral,
sebagian tampak telah terubah ke hidrous iron
oxide.
Hydrous iron oxides, berwarna abu-abu,
refleksi alam merah, terdapat menggantikan
pirit, sebagian mengisi rekahan.
Di lokasi Sungai Kuning, urat kuarsa masif
mengandung pirit halus memotong batuan lava
andesitik Formasi Bacan. Urat kuarsa memiliki warna putih kotor hingga coklat, setempat
lapuk, struktur yang dijumpai umumnya berupa

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

II.22

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

vuggy. Hasil pengukuran menunjukkan arah


urat menunjukkan arah utara selatan. Batuan
lava andesit,abu-abu,argilitisasi, mengandung
pirit halus tersebar. Hasil analisis kimia batuan
lava andesit ini mengandung kadar emas 1570
ppb dan tembaga 634 ppm serta seng 473 ppm
pada lokasi conto batuan nomor OBU/11/10/R.
Di daerah Sungai Kuning Desa Baru ditemukan
mineralisasi urat kuarsa yang mengandung
mineral sekunder pirit yang berasosiasi dengan batuan silisipikasi. Analisis urat kuarsa ini
menghasilkan kadar emas 3300 ppb pada lokasi
conto batuan no. OBU/11/12R (Gambar 6).
Batuan teramati di daerah Desa Wayaloar dan
sekitarnya terdiri dari lava, andesitik, breksi dan
tufa. Mineralisasi yang dijumpai di Sungai Pati
berupa propilitisasi, terkersikkan dan sebagian
mengandung pirit spot-spot.
Berdasarkan pengamatan di lapangan mineralisasi dikontrol oleh struktur sebagai
jalan masuknya larutan hidrotermal melalui
rekahan dan kekar. Struktur umum berarah
baratlaut-tenggara. Selain cebakan emas, juga
ditemukan adanya endapan nikel yang cukup
potensil untuk dikembangkan. Berdasarkan
hasil pengamatan di lapangan dilihat dari ciri
dan pola alterasi serta mineralisasi, diperkirakan bahwa tipe mineralisasi di daerah prospeksi
adalah epitermal.

PEMBAHASAN
Dari hasil prospeksi di Pulau Obi mineralisasi
yang ekonomis dijumpai di beberapa lokasi
disamping emas, nikel juga ditemukan adanya
mangan dan logam dasar primer untuk dikem-

II.22

bangkan.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan
dilihat dari ciri dan pola alterasi serta mineralisasi, diperkirakan bahwa tipe mineralisasi di
daerah prospeksi adalah epitermal.
Dari hasil analisis geokimia batuan dan sedimen sungai menunjukan kandungan logam
dasar dan mangan selain logam mulia. Daerah
tersebut meliputi kawasan Sungai Tamuji dan
Sungai Kuning, Kecamatan Obi Utara, ditandai
oleh hadirnya urat kuarsa mengandung logam
pirit halus, tembaga, seng, mangan dan emas.
Hal ini juga didukung oleh hasil analisis PIMA
yang beberapa conto teridentifikasi mineral
illite yang menunjukan jenis alterasi argilik.
Berdasarkan hasil prospeksi yang telah selesai
dilaksanakan di beberapa lokasi, maka ditemukan adanya beberapa zona mineralisasi mineral
logam yaitu:

Daerah Obi Utara


Urat kuarsa termineralisasi mengandung pirit
halus tersebar dengan panjang 3 m dan lebar
0,50 m terdapat di Sungai Tamuji Desa Baru.
Lava andesit termineralisasi mengandung pirit
dengan urat-urat kuarsa halus tersingkap dengan panjang 1,5 m dan tinggi 7,5 m di Sungai
Kuning Desa Baru.

Daerah Obi Selatan,


Bolder batuan termineralisasi mengandung
logam pirit terdapat di Sungai Pati desa Wayaloar.

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan


dijumpai adanya beberapa indikasi mineralisasi logam emas. Mineralisasi ditandai dengan
adanya urat kuarsa halus dalam bentuk stockwork mengandung pirit menerobos batuan
vulkanik lava andesitik. Mineralisasi ditemukan di Sungai Tamuji dan Sungai Kuning Desa
Baru, sedangkan untuk logam nikel tidak
menunjukkan adanya endapan laterit, karena
morfologinya terlalu terjal.

Apandi, T. dan Sudana, D. ,1980, Peta Geologi


Lembar Ternate, Maluku Utara, Skala
1:250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung

Analisis dari urat kuarsa menghasilkan kadar


emas 1861 ppb pada lokasi conto batuan
no.OBU/11/06 R. Sedangkan pada batuan lava
andesit, hasil analisis kimia batuan mengandung kadar emas 1570 ppb dan kadar tembaga
634 ppm serta kadar seng 473 ppm pada lokasi
conto no.OBU/11/10.
Analisis dari batuan silisifikasi menghasilkan
kadar emas 3300 ppb pada lokasi conto batuan
no. OBU/11/ 12R.
Dari hasil pengamatan lapangan, zona mineralisasi logam umumnya terbentuk pada batuan
gunungapi lava andesit yang dipotong urat
kuarsa halus mengandung mineral-mineral
sulfida pirit tersebar.

Katili & Tjia, H.D., 1980, Geotectonic of Indonesia, a modern view, Department of Geology,
Bandung Institute of Technology, Bandung
Sudana, D., Yasin, A., Sutisna, K., Suwarna, N.,
dan Priharjo, 1994, Peta Geologi Lembar Obi,
Maluku Utara, Skala 1:250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Yasin, A., 1980, Peta Geologi Lembar Bacan,
Maluku Utara, Skala 1:250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Van Bemmelen, R.W., 1949, The Geology of
Indonesia. Vol. IA, 1st Edition. Govt.Printing
office, The Hague, pp 104-136.
Widi, B.N., Sukmana, dan Sudarya, S., 2006,
Laporan Eksplorasi Endapan Mangan di Pulau
Doi, Kecamatan Loloda Kepulauan, Kabupaten
Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara,
Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.

Alterasi yang umum dijumpai adalah propilitisasi, silisifikasi, argilitisasi dan piritisasi.
Geokimia endapan sungai aktif pada Pulau Obi,
Kecamatan Obi Selatan dan Kecamatan Obi
Utara menghasilkan 6 zona distribusi unsur
kimia Cu-Pb-Zn-Mn-Ag-Au.

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

II.22

BUKU 2: BIDANG MINERAL

Foto 1. Morfologi Daerah Penyelidikan Desa Baru, KecamatanObiUtara,Kabupaten Halmahera


Selatan

Foto 2. Morfologi Daerah Penyelidikan Desa Wayaloar, Kecamatan Obi Selatan,Kabupaten Halmahera
Selatan

.
Foto 3. Fotomikrograf sayatan poles dari pirit yang nampak tersebar dalam massa silikat dengan
bentuk anhendral hingga subhendral

II.22

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

Gambar 1. Peta Lokasi Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara

Gambar 2. Peta Lokasi Conto Batuan, Endapan Sungai Aktif, Pendulangan, Tanah dan Hasil Analisis
Kimia Unsur Cu, Pb, Zn, Mn, Ag, Au Desa Baru

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

II.22

BUKU 2: BIDANG MINERAL

Gambar 3. Peta Lokasi Conto Batuan, Endapan sungai Aktif, Pendulangan, tanah dan hasil Analisis
Kimia Unsur Cu, Pb, Zn, Mn, Ag, Au Desa Wayaloar

Gambar 4. Peta Geologi Desa Baru, Kecamatan Obi Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi
Maluku Utara

II.22

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

Gambar 5. Peta Geologi Desa Wayaloar, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan,
Provinsi Maluku Utara

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

II.22

BUKU 2: BIDANG MINERAL

Gambar 6. Peta Mineralisasi dan Alterasi daerah Sungai Tamuji dan Sungai Kuning Desa Baru,
Kecamatan Obi Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara

II.22

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

Anda mungkin juga menyukai