Anda di halaman 1dari 78

PROPOSAL PENELITIAN

 
KAJIAN SISTEM PENYALIRAN PADA TAMBANG
TERBUKA UNTUK PERENCANAAN SALURAN
TERBUKA DAN KOLAM PENGENDAPAN DI PT.
WANATIARA PERSADA SITE HAUL SAGU
KABUPATEN HALMAHERA SELATAN
01
.BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
PT. Wanatiara Persada adalah perusahaan perseroan terbatas (PT) yang merupakan perusahaan
penanaman modal dalam negeri dan bergerak pada bidang pertambangan Nikel Dan Mineral
Pengikutnya (DMP). Metode penambangan yang digunakan oleh PT.Wanatiara Persada adalah tambang
terbuka. Salah satu factor yang perlu diperhatikan dalam proses tambang terbuka adalah masalah
penanganan air. Pada kegiatan penambangan, air merupakan masalah yang sangat mempengaruhi
produktivitas dari kegiatan operasional penambangan, dan menurunkan kestabilan lereng karena
menurunkan kekuatan batuan. Permasalahan air tersebut perlu diatasi dengan menerapkan suatu metode
atau cara untuk mengatasi aliran air pada area tambang tersebut. Oleh karena itu, Diperlukan sistem
penyaliran yang baik agar masalah air tersebut tidak akan mengganggu kegiatan operasional
penambangan.
02.
BAB II
TINJAUAN UMUM DAN LANDASAN TEORI
Tinjauan Umum
Profil Perusahaan
PT. Wanatiara Persada adalah perusahaan perseroan terbatas (PT) yang merupakan perusahaan
penanaman modal dalam negeri dan bergerak pada bidang pertambangan Nikel Dan Mineral
Pengikutnya (DMP). perusahaan telah memiliki izin tambang sesuai dengan surat keputusan Bupati
Halmahera Selatan No.55 Tahun 2010 tanggal 22 Maret 2010 tentang penyesuaian Kp-Eksplorasi
menjadi persetujuan izin usaha pertambangan (IUP) eksplorasi bahan galian nikel DMP seluas 2.843
Ha di Desa Kawasi dan sekitarnya. Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan atas nama PT.
Wanatiara Persada.
Gambar 1. Peta lokasi perusahaan
 
Peta Kesampaian Daerah
Pengambilan data dilaksanakan di area tambang PT. Wanatiara Persada site Haul Sagu, Halmahera
Selatan, Maluku Utara. Lokasi penambangan bijih nikel PT.Wanatiara Persada terletak di Desa
Kawasi, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Secara astronomis
PT. Wanatiara Persada terletak pada titik koordinat 127°24’49,27” BT sampai 127°27’53,30”BT dan
1°26’13,42” LS sampai 1°29’02,76” LS. Untuk jalur laut perjalanan dilakukan dari kota Ternate
dengan kapal penumpang menuju pelabuhan pertama yaitu pelabuhan Kupal Kabupaten Halmahera
Selatan Kecamatan Bacan Selatan, kemudian perjalanan di lanjutkan menuju ke pulau Obi daerah
Haul Sagu Dengan di tempuh jarak kurang ± 3 jam menggunakan speed boat.
Gambar 2. Peta Kesampaian Daerah Pulau Obi
Curah Hujan
Iklim didaerah Pengambilan sampel sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor geografis seperti
ketinggian dan jarak dari pantai. Berdasarkan data stasiun cuaca Kabupaten Halmahera
Selatan dipengaruhi oleh iklim laut tropis yang terdiri dari tiga musim, yaitu musim hujan,
musim kemarau dan musim pancaroba.
Gambar 3. Data Curah Hujan
 
Topografi
Topografi Pulau Obi secara umum berupa perbukitan dengan pesisir pantai yang pendek.
Kondisi permukaan yang berbukit-bukit tersebut membuat Pulau Obi memiliki banyak mata air dan
sungai-sungai yang berhulu di perbukitan. Selain itu, di bagian barat Pulau Obi terdapat Danau Karo
 yang merupakan danau terbesar di Pulau Obi.
Pulau Obi merupakan bagian dari Kabupaten Halmahera Selatan. Secara administratif, Pulau
Obi berbatasan langsung dengan Provinsi Maluku di sebelah selatan dan Provinsi Papua Barat di
sebelah timur. Menurut data Halmahera Selatan Dalam Angka tahun 2010, luas wilayah pulau Obi
mencapai 3048 km2, di mana Pulau Obi dan pulau-pulau kecil disekitarnya dibagi ke dalam beberapa
kecamatan dan tiap-tiap kecamatan di bagi ke dalam beberapa desa yang dipimpin oleh kepala desa,
dengan tingkat pemerintahan yang paling rendah merupakan dusun yang dikepalai oleh kepala dusun.
Gambar 4. Peta Topografi
 
 
Geologi Regional
1. Fisiografi
Geologi regional P.Obi ditunjukkan oleh adanya dua lajur sesar besar yang membatasi
Kep.Obi yaitu sesar Sorong-Sula di sebelah utara dan sesar Sorong – Sula mengarah ke barat daya
(Katili, 1980). Pergeseran sesar besar tersebut diduga mengakibatkan terbentuknya dua jenis
batuan dengan perbedaan yang ekstrim antara wilayah barat Obi dan wilayah timurnya. Wilayah
barat (termasuk Obilatu pada bagian utara yang merupakan kesatuan P. Obi) lebih didominasi oleh
batuan ofiolit (metamorf dan ultrabasa) sedangkan wilayah timur relatif merupakan batuan yang
di dominasi oleh batuan sedimen. Pada bagian tengah merupakan batuan vulkanik Formasi Bacan.
Adanya pergeseran tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan kondisi geologi yang sangat
berbeda antara Obi barat dan Obi timur.
Gambar 5. Gambaran posisi tektonik global di kawasan
kepulauan Maluku . (Katili, 1980).
 
2. StratigrafiRegional
Berdasarkan pada peta geologi regional Lembar Obi (Sudana dkk, 1994) urut-urutan pembentukan batuan di daerah Obi
dari tua ke muda adalah sebagai berikut: Secara detail kelompok batuan kelompok batuan tersebut sebagai berikut :

 Aluvium (Qa) :
lumpur, lempung, pasir, kerikil, kerakal. Merupakan endapan pantai juga sungai.
 Batugamping Terumbu (Ql) :
batugamping terumbu maupun breksi batugamping.
 Formasi Kayasa (Qpk) :
breksi, lava. Breksi berfragmen basal, andesit, sortasi buruk, pejal.
 Formasi Woi (Tmpw) :
batupasir, konglomerat, napal. Batupasir kelabu, sortasi sedang, tufaan.
 Formasi Obi (Tmpo) :
breksi, lava bersisipan tufa pasiran serta batulempung tufaan. Breksi berfragmen kerakal andesit maupun basal,
kelabu muda sampai kehitaman, tufaan.
 Batuan Terobosan (Tmd,Tmg) :
diorit dan gabro. Berupa stok serta dyke. Diorite abu-abu kehijauan; mineral penyusun plagioklas, ortoklas, klorit,
kuarsa, bijih, sedikit zircon.
 Formasi Bacan (Tomb) :
breksi, lava dengan sisipan batupasir tufaan maupun batulempung. Breksi abu-abu kehijauan, fragmen berupa
andesit, basal sedikit rijang merah.
 Formasi Fluk (Tomf) :
terdiri atas perselingan batupasir, batulempung juga serpih, bersisipan konglomerat dan batugamping.
 Formasi Loleobasso (Js) :
perselingan batupasir malih, batulempung malih, slate, serpih serta tufa. Secara umum berwarna
kelabu sampai hijau, pejal, berlapis baik, struktur parallel laminasi, setempat foliasi.
 Batuan Malihan (pTs) :
terdiri atas sekis muskovit dan sekis klorit. Umumnya berwarna kelabu, hijau dan coklat, tekstur
foliasi, pejal.
 Batuan Ultramafik (pTum) :
serpentinit, piroksenit dan harzburgit. Serpentinit warna abu-abu kehijauan, komposisi mineral
serpentin, olivine, piroksin, kromit, magnetit, oksida besi.
3. Geomorfologi
Morfologinya yaitu terdapat satuan perbukitan bergelombang lemah dan satuan perbukitan
bergelombang terjal. Satuan perbukitan bergelombang lemah menempati sebelah utara memanjang dari
timur ke barat dengan ketinggian 50 – 250 meter di permukaan laut dan kemiringan lereng (5-20)o,
punggungan lebar dan semakin menyempit ke arah selatan dan barat. Satuan perbukitan bergelombang
terjal menempati sebelah selatan dan sebagian bagian barat daerah penelitian. Satuan perbukitan umumnya
membentuk morfologi kerucut dengan punggungan sempit dengan ketinggian 250 – 310 meter diatas
permukaan laut dan kemiringan lereng (30 -50)°. Pembentukan satuan ini dipengaruhi oleh struktur kekar
dan sesar yang dapat diamati dari adanya gawir sesar yang memisahkan antara bukit. yang di sebelah barat
dengan yang di sebalah timur dan adanya batuan terbreksikan serta tererosi lanjut.Sesar ini memanjang
dariutara selatan. Daerah dengan tingkat kelerengan landai sampai sedang merupakan tempat pengkayaan
nikel, sedangkan pada daerah dengan tingkat kelerengan curam, terjadi erosi mekanik dan akan membawa
unsur-unsur nikel sebelum unsur-unsur tersebut membentuk endapan nikel laterit Secara morfologi Pulau
Obi dapat dibagi menjadi 3 satuan morfologi yaitu satuan morfologi pegunungan terjal, menempati bagian
tengah Pulau Obi, satuan morfologi perbukitan bergelombang dengan ketinggian 50 – 500 m dpl,
disepanjang pantai mengelilingi Pulau Obi dan satuan morfologi dataran menempati daerah tepi pantai dan
sungai terutama pantai bagian Timur Pulau Obi.
Gambar 6. Peta Geomorfologi
 
4. Struktur Geologi Regional
Sesar normal, lipatan dan kelurusan terdapat di daerah ini. Sesar normal umumnya merupakan kontak
tektonik antara batuan ultramafik dengan satuan batuan yang lebih muda. Sesar berarah barat-timur,
baratlaut-tenggara dan timurlaut-baratdaya. Danau Karu di barat P.Obi diduga berupa terban yang dibatasi
dua sesar yang berarah utara-selatan. Lipatan berkembang baik pada batuan sedimen Tersier, berarah
baratlaut-tenggara, barat-timur dan utara-selatan. Kelurusan berarah baratlaut-tenggara dan baratdaya-
timurlaut. Struktur lipatan berupa sinklin dan antiklin. Sumbu lipatan berarah utara-selatan,timurlaut-
baratdaya dan baratlaut-tenggara. Struktur sesar terdiri dari sesar normal dan sesar naik; umumnya berarah
utara-selatan dan baratlaut-tenggara. Di Obi struktur yang terjadi berupa lipatan berarah hampir barat timur
terdiri dari antiklin sinklin terjadi pada batuan dari Formasi Obi. Sedangkan sesar merupakan sesar bersifat
kontak dengan batuan ultrabasa dengan formasi yang lebih muda seperti Bacan dan Obi..
Gambar 7. Geologi Daerah Obi, Kabupatan Halmahera Selatan (Sudana dkk, 1994)
Landasan Teori
Sistem Penyaliran tambang
Sistem penyaliran tambang adalah suatu upaya yang diterapkan pada kegiatan penambangan untuk mencegah,
mengeringkan, atau mengalirkan air yang masuk ke bukaan tambang. Upaya ini dimaksudkan untuk mencegah
terganggunya aktivitas penambangan akibat adanya air dalam jumlah yang berlebihan, terutama pada musim
hujan. ( Syarifudin.dkk., 2017). Menurut (Khusairi, 2018) dalam jurnalnya bahwa Penanganan masalah air
dalam suatu tambang terbuka dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Mine Drainage
Mine drainage merupakan upaya yang diterapkan pada suatu wilayah penambangan untuk mencegah air masuk ke
dalam wilayah penambangan. Upaya ini dimaksudkan untuk mencegah terganggunya kegiatan penambangan akibat
jumlah air yang berlebihan, terutama pada musim hujan. Sistem drainase tambang ini juga ditujukan untuk
memperlambat kerusakan peralatan dan peralatan mesin yang digunakan di daerah tersebut memiliki umur yang
panjang. Beberapa metode penyaliran Mine drainage :
 Metode Siemens
Pada tiap jenjang dari kegiatan penambangan dibuat lubang bor kemudian ke dalam lubang bor dimaksukkan pipa dan
disetiap bawah pipa tersebut diberi lubang-lubang. Bagian ujung ini masuk ke dalam lapisan akuifer, sehingga air tanah
terkumpul pada bagian ini dan selanjutnya dipompa ke atas dan dibuang ke luar daerah penambangan.
 Metode Pemompaan Dalam (Deep Well Pump).
Metode ini digunakan untuk material yang mempunyai permeabilitas rendah dan jenjang tinggi. Dalam metode ini
dibuat lubang bor kemudian dimasukkan pompa ke dalam lubang bor dan pompa akan bekerja secara otomatis jika
tercelup air. Kedalaman lubang bor 50 meter sampai 60 meter.
 Metode Elektro Osmosis.
Pada metode ini digunakan batang anoda serta katoda. Bilamana elemen-elemen dialiri arus listrik maka air akan
terurai, H+ pada katoda (disumur besar) dinetralisir menjadi air dan terkumpul pada sumur lalu dihisap dengan pompa.
 Small Pipe With Vacuum Pump.
Cara ini diterapkan pada lapisan batuan yang inpermiabel (jumlah air sedikit) dengan membuat lubang bor.
Kemudian dimasukkan pipa yang ujung bawahnya diberi lubang-lubang. Antara pipa isap dengan dinding
lubang bor diberi kerikil-kerikil kasar (berfungsi sebagai penyaring kotoran) dengan diameter kerikil lebih
besar dari diameter lubang. Di bagian atas antara pipa dan lubang bor di sumbat supaya saat ada isapan
pompa, rongga antara pipa lubang bor kedap udara sehingga air akan terserap ke dalam lubang bor.
2. Mine Dewatering
Mine dewatering merupakan upaya untuk mengeluarkan air yang masuk ke area penambangan sehingga proses
penambangan dapat dilakukan dengan aman. Tujuan utama dari upaya ini adalah mengolah air yang bersumber
dari air hujan, air tanah, dan air yang dihasilkan dari kegiatan penambangan. Beberapa metode penyaliran mine
dewatering adalah sebagai berikut :
 Sistem Kolam Terbuka.
Sistem ini diterapkan untuk membuang air yang telah masuk ke daerah penambangan. Air dikumpulkan pada
sumur (sump), kemudian dipompa keluar dan pemasangan jumlah pompa tergantung kedalaman penggalian.
 Cara Paritan.
penyaliran dengan cara paritan ini merupakan cara yang paling mudah, yaitu dengan pembuatan paritan
(saluran) pada lokasi penambangan. Pembuatan parit ini bertujuan untuk menampung air limpasan yang
menuju lokasi penambangan. Air limpasan akan masuk ke saluran-saluran yang kemudian di alirkan ke suatu
kolam penampung atau dibuang langsung ke tempat pembuangan dengan memanfaatkan gaya gravitasi.
 Sistem Adit.
Cara ini biasanya digunakan untuk pembuangan air pada tambang terbuka yang mempunyai banyak jenjang.
Saluran horisontal yang dibuat dari tempat kerja menembus ke shaft yang dibuat di sisi bukit untuk
pembuangan air yang masuk ke dalam tempat kerja. Pembuangan dengan sistem ini biasanya mahal,
disebabkan oleh biaya pembuatan saluran horisontal tersebut dan shaft.
 
Perencanaan Saluran Terbuka
dalam merancang saluran terbuka diperlukan data-data sebagai berikut. (Awan, 2004).
 Catchment area/water divide, suatu areal tangkapan hujan dimana batas wilayah tangkapannya ditentukan dari
titik-titik elevasi tertinggi sehingga akhirnya merupakan suatu polygon. tertutup yang polanya disesuaikan
dengan kondisi topografi, dengan mengikuti kecenderungan arah gerak air. Hujan yang terjadi dipermukaan
bumi merupakan hasil dari suatu daur air. Daur air di muka bumi secara garis besar terdiri dari penguapan,
presipitasi dan pengaliran. Air yang menguap terutama air laut, akan naik ke atmosfir berubah menjadi awan
dan setelah mengalami berbagai proses kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan bumi.
 Waktu konsentrasi, waktu yang diperlukan hujan untuk mengalir dari titik terjauh ke tempat penyaliran.
 Intensitas curah hujan, adalah banyaknya air hujan yang jatuh ke bumi persatu satuan luas permukaan pada
suatu jangka waktu tertentu. Curah hujan merupakan salah satu faktor penting dalam suatu sistem drainase,
karena besar kecilnya curah hujan akan mempengaruhi besar kecilnya air limpasan (Sayoga, R). Besar
kecilnya curah hujan dapat dinyatakan sebagai volume air hujan yang jatuh pada suatu areal tertentu dalam
jangka waktu relatif lama, oleh karena itu besarnya curah hujan dapat dinyatakan dalam m3 /satuan luas,
secara umum dinyatakan dalam tinggi air (mm). Curah hujan 10 mm berarti tinggi hujan yang jatuh pada areal
seluas 1 m2 adalah 10 liter..
 
Angka-angka curah hujan yang diperoleh sebelum diterapkan dalam rencana pengendalian air permukaan
harus diolah terlebih dahulu. Data curah hujan yang akan dianalisis adalah Curah hujan harian maksimum
dalam satu tahun selama 10 sampai 20 tahun, dinyatakan dalam mm/24 jam.
 Jenis material, berpengaruh terhadap kondisi penyerapan air limpasan.
 Rencana kemajuan tambang, akan mempengaruhi pola alir saluran yang akan dibuat, sehingga saluran
menjadi efektif dan tidak menghambat sistem kerja yang ada
Kolam Pengendapan
1. Dalam penentuan dimensi settling pond perlu diketahui beberapa hal yang mendukung kolam tersebut
diantaranya volume air yang akan ditampung, volume butiran yang tersuspensi dan kecepatan waktu
pengendapan.Untuk menentukan besarnya volume air yang ditampung berdasarkan debit air limpasan
maksimal maka harus dikalikan dengan faktor koreksi dan waktu konsentrasi air. Faktor koreksi lumpur
digunakan untuk mengetahui volume padatan (lumpur) yang terlarut dalam air limpasan serta kerapatan
material yang ada dalam air. Kecepatan padatan tersuspensi tergantung pada diameter partikel dalam
padatan yang lolos keluar dari kolam pengendapan. Sedangkan luas kolam pengendapan ditentukan dari
volume total air tersuspensi dan kecepatan partikel padatan tersebut untuk mengendap. Luas kolam
pengendapan merupakan perbandingan antara volume air total dengan kecepatan pengendapan.(Atok
dan Adnyano, 2020).
BAB III

03. METODE PENELITIAN


Tempat dan Waktu Penelitian
penelitian ini akan dilaksanakan di PT.Wanatiara Persada Site Haul Sagu Kabupaten Halmahera
Selatan, Provinsi Maluku Utara. Waktu Kerja penelitian ini direncanakan dengan waktu 3 bulan yaitu
mulai dari bulan mei – juli 2022, atau sesuai jadwal yang diberikan oleh pihak perusahaan atau
instansi PT. Wanatiara Persada.
Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ombrometer yang berfungsi untuk mengukur
intensitas curah hujan, alat tulis, stopwatch digunakan untuk mengukur waktu, meteran untuk
mengukur, laptop digunakan untuk mengolah data, serta alat alat lainnya yang digunakan dalam
menghitung dimensi dan volume untuk merencanakan saluran terbuka dan kolam pengendapan.
Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan, data debit air
limpasan,data dimensi dan volume saluran terbuka serta kolam pengendapan.
 
Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian dimulai dari pengumpulan data dilakukan dengan cara studi linteratur,dengan menggunakan
referensi yang berkaitan dengan judul penelitian, mencari bahan-bahan pustaka yang dapat menunjang penulis dan
dapat diperoleh dari buku-buku bacaan dan juga bahan-bahan dari internet yang berkitan dengan permasalahan
penelitian yang di bahas. adapun data-datayang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer
yaitu data yang diambil langsung dilapangan seperti yaitu Volume air limpasan dan debit air di setiap pit, Dimensi
dan panjang saluran, Dimensi dan volume kolam pengendapan serta Kondisi topografi daerah penelitian.
Sedangkan data sekunder yang merupakan data pendukung yang sebelumnya telah diketahui atau diambil dari
perusahan,data yang dikumpulkan yaitu berupa Data curah hujan 5 atau 10 tahun terakhir, Luas daerah tangkapan
air (Catcment area), Jenis tutupan lahan, Foto kondisi lapangan, Peta topografi serta Peta geomorfologi.
Selanjutnya pengolahan data dari data yang diperoleh diantaranya perhitungan intensitas curah hujan, perhitungan
hujan rencana, perhitungan debir air limpasan, serta perhitungan dimensi dan volume saluran terbuka dan kolam
pengendapan kemudian dilakukan analisis data untuk memperoleh kesimpulan.
Analisis Data
Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data.
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan
menggunakan berbagai perhitungan dengan metode yang digunakan untuk menghitung curah hujan
rata-rata dan volume air limpasan yang masuk ke sumuran serta luas kolam pengendapan yang
dibutuhkan, adalah dengan menggunakan metode distribusi Gumbel, metode monobe, dan untuk
perhitungan debit limpasan menggunakan metode empiris dan rasional. sehingga dapat direncanakan
pembuatan saluran terbuka dan kolam pengendapan yang sesuai agar dapat menampung air dalam
jumlah besar.
Índice de conteúdo
01. 02.
Objetivos Metodologia
Você pode descrever o tópico Você pode descrever o tópico
da seção aqui da seção aqui

03. 04.
Análise Conclusão
Você pode descrever o tópico Você pode descrever o tópico
da seção aqui da seção aqui
Aqui você pode dar uma breve descrição do
Introdução assunto sobre o qual deseja falar. Por exemplo,
se você quiser falar sobre Mercúrio, pode dizer
que é o menor planeta de todo o Sistema Solar
Revisão da literatura

Teoria 1 1 Teoria 2 2
Mercúrio é o menor e mais interno Vênus tem um nome muito bonito e é
planeta do Sistema Solar. Só é um o segundo planeta mais próximo do
pouco maior que a Lua Sol
Objetivos do estudo

Júpiter Vênus Marte


É um gigante gasoso e o Vênus é o segundo Apesar de ser vermelho,
maior planeta do planeta mais próximo do Marte é verdadeiramente
Sistema Solar Sol frio
“Esta é uma citação. São palavras cheias de sabedoria
que foram ditas por alguém importante e podem
inspirar o leitor. ”

—Alguém Famoso
Metodologia de Pesquisa
01
Pesquisa Estudo de dados
Mercúrio é o planeta mais Saturno é composto de
próximo do Sol hidrogênio e hélio
04 02

Análise Comparação
Júpiter é o maior de todos 03 Netuno é o planeta mais
os planetas distante do Sol
Palavras
incríveis
Épocas da literatura

Antiga Moderna Contemporânea


Século XVIII Século XIX Século XX

Mercúrio é o planeta mais Apesar de ser vermelho, Saturno é composto de


próximo do Sol Marte é um lugar frio hidrogênio e hélio
História da literatura brasileira
Período colonial Romantismo Realismo
Mercúrio é o planeta mais Vênus é o segundo planeta Apesar de ser vermelho, Marte
próximo do Sol mais próximo do Sol é um lugar frio

Pré-modernismo Modernismo Pós-modernismo


Júpiter é o maior de todos os Saturno é composto de Netuno é o planeta mais
planetas hidrogênio e hélio distante do Sol
1.500
Pesquisas realizadas
Conclusões

01. 02.
Júpiter é um gigante gasoso e o maior Saturno é um gigante gasoso e tem
planeta do Sistema Solar. É o quarto vários anéis. É composto
objeto mais brilhante do céu noturno. principalmente de hidrogênio e hélio.
É nomeado em homenagem ao deus É nomeado em homenagem ao deus
romano dos céus e os relâmpagos romano da riqueza e da agricultura
Autores em destaque
Machado de Assis Euclides da Cunha
Realismo Pré-modernismo
O melhor escritor brasileiro de Euclides da Cunha foi um aclamado
todos os tempos e o mais importante escritor influenciado pelo
do realismo determinismo

Mário de Andrade Oswald de Andrade


Modernismo Modernismo
Seu interesse pelo folclore e uso da
Representa melhor as características
linguagem coloquial foram
rebeldes do movimento modernista
influentes
Cronograma
Fevereiro Março Abril Maio
Estágio 1
Tarefa 1 Fev 5 - Fev 26

Tarefa 2 Mar 2 - Mar 30

Estágio 2
Tarefa 1 Abril 8 - Abril 25

Tarefa 2 Maio 3 - Maio 15


Coleta de dados
Métricas Teste 1 Teste 2 Teste 3 Teste 4
Descreva aqui suas
métricas 1

Descreva aqui suas


métricas 2

Descreva aqui suas


métricas 3

Descreva aqui suas


métricas 4
Pesquisa
As imagens revelam grandes
quantidades de informações, então
lembre-se de usar uma imagem em
vez de um texto longo. Seu público
ficará feliz!
Recopilação de informação
Salvador
Nome da biblioteca

Brasília
Nome da biblioteca

Rio de Janeiro
Nome da biblioteca

São Paulo
Nome da biblioteca
Análise de dados

20 % Mercúrio é o planeta mais


próximo do Sol

50 % Vênus tem um nome


muito bonito

30 % Apesar de ser vermelho,


Marte é frio
Resultado da análise
Júpiter
37 20
Teste 1 Teste 2
% %
Marte
63 90
Teste 1 Teste 2
% %
Saturno
15 12
Teste 1 Teste 2 Teste 1 Teste 2
% %
Use o link no gráfico para modificar os seus dados e, em seguida, cole o
novo aqui. Para mais informações, clique aqui
04.
Conclusões
Aqui você pode inserir uma legenda sobre o tópico
Mockup
Você pode substituir a imagem na tela
por a sua própria. Basta clicar com o
botão direito e selecionar “Substituir
imagem”
Referências bibliográficas
● AUTOR (ANO). Título da publicação. Editor
● AUTOR (ANO). Título da publicação. Editor
● AUTOR (ANO). Título da publicação. Editor
● AUTOR (ANO). Título da publicação. Editor
● AUTOR (ANO). Título da publicação. Editor
● AUTOR (ANO). Título da publicação. Editor
● AUTOR (ANO). Título da publicação. Editor
● AUTOR (ANO). Título da publicação. Editor
● AUTOR (ANO). Título da publicação. Editor
● AUTOR (ANO). Título da publicação. Editor
● AUTOR (ANO). Título da publicação. Editor
Obrigado!
Você tem alguma pergunta?

seuemail@freepik.com
+91 620 421 838
seusite.com

CRÉDITOS: este modelo de apresentação foi criado pelo Slidesgo, e inclui ícones
da Flaticon e infográficos e imagens da Freepik

Por favor, mantenha este slide para atribuição


Pacote de ícones - Livraria
Recursos alternativos
Aqui está uma variedade de recursos alternativos que combinam com o estilo deste modelo.

Fotos:
● Medium shot woman holding notebook
● Close up people studying
● Bunch of old books
● Ancient books on library table

Vetores:
Recursos
Você gostou dos recursos? Obtenha-os
gratuitamente em nossos outros sites.
Vetores:
● Hand drawn flat abstract shapes facebook
Fotos: post
● Flat brazil map infographic
● Stack of old books on library table
● Close up people studying together Ícones:
● Icon Pack: Book Store
Instructions for use
If you have a free account, in order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the Thanks slide. Please
refer to the next slide to read the instructions for premium users.

As a Free user, you are allowed to:


- Modify this template.
- Use it for both personal and commercial projects.

You are not allowed to:


- Sublicense, sell or rent any of Slidesgo Content (or a modified version of Slidesgo Content).
- Distribute Slidesgo Content unless it has been expressly authorized by Slidesgo.
- Include Slidesgo Content in an online or offline database or file.
- Offer Slidesgo templates (or modified versions of Slidesgo templates) for download.
- Acquire the copyright of Slidesgo Content.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Instructions for use (premium users)
As a Premium user, you can use this template without attributing Slidesgo or keeping the "Thanks" slide.

You are allowed to:


● Modify this template.
● Use it for both personal and commercial purposes.
● Hide or delete the “Thanks” slide and the mention to Slidesgo in the credits.
● Share this template in an editable format with people who are not part of your team.

You are not allowed to:


● Sublicense, sell or rent this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template).
● Distribute this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template) or include it in a database or in
any other product or service that offers downloadable images, icons or presentations that may be subject to
distribution or resale.
● Use any of the elements that are part of this Slidesgo Template in an isolated and separated way from this
Template.
● Register any of the elements that are part of this template as a trademark or logo, or register it as a work in an
intellectual property registry or similar.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used

This presentation has been made using the following fonts:

Crete Round
(https://fonts.google.com/specimen/Crete+Round)

Roboto Slab
(https://fonts.google.com/specimen/Roboto+Slab)

#0e1c30 #fde3cdff #ffb088ff #ffb95cff #dd6326ff

#437a67ff #80be9bff #ff9c47ff #fff2e8ff #ffffffff


Storyset

Create your Story with our illustrated concepts. Choose the style you like the most, edit its colors, pick
the background and layers you want to show and bring them to life with the animator panel! It will boost
your presentation. Check out how it works.

Pana Amico Bro Rafiki Cuate


Use our editable graphic resources...

You can easily resize these resources without losing quality. To change the color, just ungroup the resource
and click on the object you want to change. Then, click on the paint bucket and select the color you want.
Group the resource again when you’re done. You can also look for more infographics on Slidesgo.
JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL MAY JUNE

PHASE 1

Task 1

Task 2

PHASE 2

Task 1

Task 2

JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL

PHASE
1

Task 1

Task 2
...and our sets of editable icons

You can resize these icons without losing quality.


You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative Process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons

Anda mungkin juga menyukai