TINJAUAN UMUM
Untuk mencapai lokasi Kerja Praktek di Desa Anggai, bisa di tempuh jalur
laut. Perjalanan dilakukan dari pelabuhan bastiong kota ternate dengan mengunakan
kapal laut yang memiliki kapasitas 200-300 penumpang menuju pelabuhan kupal
kabupaten halmahera selatan kecamatn bacan selatan dengan waktu yang ditempuh +
9 jam. Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Pelabuhan Jojame ke kecamatan obi
utara desa madapolo dengan waktu yang ditempuh + 4 jam, dari desa madapolo
dilanjutkan ke Pelabuhan jikotamo kecamatan obi, waktu yang ditempuh + 1 jam,
desa jikotamo menujuh tempat penelitian (Desa Anggai) perjalanan dilanjutkan
dengan kendaraan roda 2 dengan waktu 30 + menit
1
Sumber : Peta Kesampaian Daerah Kerja Praktek Januari 2021
5
II.2 Geologi Regional Pulau Obi
Secara regional daerah Obi termasuk dalam cekungan yang terbentuk akibat
pergerakan geonamik tiga lempeng. Obi dibatasi oleh dua sesar besar yaitu sesar
sorong-sula utara yang terletak bagian selatan dan sesar maluku-sorong yang
terletak bagian utara. Stratigrafi daerah Obi dimulai dengan munculnya batuan
ultra mafik dan melihat pada zaman Trias-Yura, sedangan sedimen tersier daerah
Obi dimulai pada zaman Oligon Miosen.
Pada umumnya keadaan geologi pulau obi hampir sama dengan pulau bacan
yang terdiri atas batuan sekis dan antibiotip yang diduga berumur pratersier. Pada
umur oligon-miosen ditemukan batuan vulkanik tua yang terdiri atas lava andensit
dan breksi vulkanik submariner yang mengalami alterasi hidrotermal dan
mengandung mineral bijih sekunder pirit serta sulfide tembaga batuan tersebut
diintuksi oleh bantuan granadioropik dan dioritik yang terbentuk plutonik, stocks
dan miring. Pada bagian atas batuan vulkanik tua tersebut berangsur-angsur
ditutupi batu gamping koral, batu pasir dan lanau yang mengandung matrial
vulkanik. Diatas batuan tersebut secara tidak selaras ditutupi oleh batuan vulkanik
yang terdiri atas breksi vulkanik, lava maupun terobosan-terobosan hornlblende
andesit yang tidak mengalami hydrothermal. Batuan vulkanik mudah ini diduga
berumur miosen tengah. Batuan ini ditutupi oleh batuan konglomerat yang tidak
tampak batu pasir dan napal. Batuan termudah adalah batuan lava andesit, basaltik
dan tufa, sedangkan pada daerah tepi-tepi terdapat batuan koral reef. Seperti
Gambar II. 2 di bawah ini.
6
(Sumber : Yasin D. Sudana A, Dan Sutisna K. Peta geologi Obi Lembar Maluku 1994)
7
II.3 Stratigrafi
8
gamping. Serpi, kelabu kehitaman, pejal, karbonat. Konglomerat terdiri
kepingan batuan ultramafik, andesit dan batu gamping. Batu gamping
hablur, kelabu muda, pejal. Setempat yang terdapat urat, yang mengandung
mineral sulfida besi. Bagian bawah formasih fluk menjemari dengan bagian
atas formasi bacan. Dengan ketebalan mencapai 100 m. sebaran terdapat
dibagian tengah pulau obi. Satuan ini tertindis tak selarasan oleh formasi
angai, formasi wooi dan formasi Obi.
4) Formasi bacan (Tomb) juga di pengaruhi oleh perkembangan
struktur dan tektonik serta vulkanisme sehinga terbentuknya breksi dan lava
andesit bersisipan batu pasir tufan dan batu lempung berwarna kelabu
kehijauan. Breksi berkomponen andesit, berasal dari sedikit rijang mera.
Lava yang berwarna kelabu kehijauan, andesit, terprofilitkan, kalsit dan
kuarsa. Sisipan batu pasir dan batu lempung berlapis baik. Foraminifera:
globolotaria kulberi, globigerina venezuelana dan austrollilna.
Menunjukanumur oligosen-miosen bawah. Tebal dari 100 m. tersingkap
dipulau obi tengah dan obilatu.
5) Proses selanjutnya terdapat batuan (Tmd dan Tmg) merupakan stok
dan retas diorit dan gabro. Diorit (Tmd) berwarna kelabu kehijauan terdiri
dari plagioklas, ortoklas, klorit, kuarsa, biji dan sedikit zirkon. Gabro (Tmg)
berwarna kelabuh bintik hitam terdiri atas plagioklas, piroksen, aktunolit,
dan biji. Terjadi ketidak selarasaan kemudian di jumpai diformasi obi
(Tmpo) formasi obi terdapat bereksi dan lava bersisipan tuf pasir dan batu
lempung tufa. Breksi berkomponen kerakal andesit dan basalt, berwarna
kelabu sampai kehitaman, tufan. Lava
6) yang bersusung andesit piroksen, yang berwarna kelabu yang
terkekarkan. Tufa pasiran dan batu lempung tufan mengandung foran:
kloborotalia tosaensis globigerinoides olblikuus, fistolosus dan spaeradinella
dehisccen, menunjukan miosen atas kurang pliosen, berlingkungan batial.
Satuan ini terletak tak selaras diatas formasi bacan dan menjemari dengan
formasi wooi dan formasi angai. Dan formasi anggai (Tnpa), terdapat batu
9
gamping dan batu gamping Fosil foraminetera yaitu lepidocyclina,
myogipsinades sp, marginopora sp, cycloclypeus sp, menunjukan umur
miosen atas pliosen sebarannya ditimur pulau obi. Ketebalan kuranmg lebih
500 m. formasi angai menjemarim dengan formasi wooi.
7) Formasi wooi (tnpw) formasi ini terdapat endapan batu pasir,
konglomerat dan napal. Batu pasir berwarna kelabu, terpilah sedang, tufan.
Knglomerat berwarna kelabu, kerakal andesit, basal dan batu gamping.
Nepal kelabu, foraminifera dan moluska dan setempat lignitan. Fosil for a
minitera diantaranya globigerinoibes ruber, fistolusus, globokuadrina
alpispir orbulina uniferse, globorotalia acostaensis dan fuuleniatina
oblikueloculato.
7) Formasi kayasa (Qpk) fprmasi ini terdapat breksi dan lava. Breksi
berkomponen basalt dan andesit erpila buruk, pejal lava basal dan andesit,
kalabu, berongga, terkekarkan. Umurnya di duga plistosen.
II.4 Morfologi
II.5 Topografi
10
(Sumber Peta Topografi Pulau Obi Kerja Praktek Januari 2021)
11
II.6 Vegetasi
Vegetasi daerah penelitian terdiri dari pepohonan kecil dan kelapa, Pada
daerah penelitian tidak terdapat pepohonan besar yang di sebabkan karena lokasi
penambanagan masih berada pada seputaran perkebunan warga. Seperti Gambar
II.6 Vegetasi Kerja Praktek Januari 2021.
Pulau Obi di pengaruhi oleh iklim tropis yang terdiri dari musim kemarau
dan musim hujan. Hal ini di sebabkan oleh wilayah kepulauan yang di kelilingi
oleh lautan yang luas Seperti Gambar II.7 Data Curah Hujan.
12
Curah Hujan (mm)
13
Grafik Data Curah Hujan
400
350
300
250
200
150
100
50
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Mm
14