Anda di halaman 1dari 9

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Evaluasi Kemampuan Alat

Pemotongan marmer pada batuan induk menghasilkan block yang berukuran

besar dan model yang masih perlu dipola. Untuk mendapatkan ukuran yang lebih

kecil digunakan alat pembaji. Setelah itu blok hasil pembaji akan disempurnakan

bentuk dan ukuranya dengan menggunakan alat “Diamond Wire”. Agar target

produksi dapat tercapai, maka kemampuan potong dari alat harus menjadi perhatian

khusus pihak perusahan.

Pada proses penyempurnaan blok dilakukan secara vertikal. Dari data yang

diperoleh di lapangan maka kemampuan produksi alat dapat dihitung sebagai berikut.

5.1.1 Perhitungan Efisiensi kerja.

Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu kerja produktif dengan

waktu kerja yang tersedia. Dalam perhitungan efisiensi kerja alat Diamond Wire

perlu diketahui waktu kerja yang tersedia, di lapangan saat ini waktu kerja yang

tersedia adalah 6,9 jam.

Pada pemakaian alat di lapangan sering mengalami hambatan kerja, artinya

alat tidak bekerja secara penuh. Hambatan kerja yang terjadi dapat dilihat pada

Table 5.1

5.1
Tabel 5.1
Hambatan Kerja

Yang Dapat Dihindari Menit Yang tidak dapat Dihindari Menit

- Persiapan kerja rata- 60 - Menuju tempat kerja 15


rata
- Kerusakan ringan dan dan
30
- Mempercepat waktu 30 perbaikan di tempat kerja
Istirahat dan memperlambat waktu
kerja kembali
- Meninggalkan tempat kerja 15
- Waktu persiapan 20
meninggalkan tempat kerja

110 60

Jadi total kehilangan jam kerja adalah 170 menit (2,83 Jam).

Efisiensi kerja dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

Waktu kerja produktif


Efisiensi kerja = x 100 %
Waktu kerja tersedia

Dimana :

Waktu kerja yang tersedia adalah 6.91 jam / hari

Waktu kerja produktif adalah waktu kerja tersedia – kehilangan waktu kerja

Sehingga waktu kerja produktif = 6.91 jam – 2.83 jam

= 4.08 jam (244.8 menit)

5.2
Jadi efisiensi kerja alat yang digunakan adalah

4,08 Jam
Efisiensi alat = x 100 %
6,91 Jam

= 58,045 %

5.1.2 Produksi Diamond Wire.

Kemampuan alat potong “Diamond Wire” untuk pemotongan yang bertujuan

untuk penyempurnaan yang dilakukan secara vertical dalam satu hari berdasarkan

pengamatan langsung dilapangan dengan efisiensi kerja 58.045 % (Lampiran 3)

Untuk menghitung kemampuan pemotongan dalam m2 perjam (dalam bentuk

persegi) dan m3 perhari (dalam bentuk blok). Maka perlu diketahui waktu edar

pemotongan (Wep). Berdasarkan hasil distribusi frekwensi diperoleh cycle time atau

waktu edar dari alat potong vertical mesin Diamond Wire (Lampiran 2) yaitu :

 Waktu persiapan = 75,614 menit

 Waktu pemotongan = 268,35 menit

 Waktu mengatasi hambatan = 60,75 menit

 Total CT = 404,714 menit

Jadi waktu edar rata-rata pemotongan oleh alat Diamond Wire adalah 404,714

menit dengan luas batuan yang dipotong rata-rata adalah 22,43 m2

Efisiensi kerja = 58,045 % (Lampiran 3)

5.3
Waktu pemotongan laus tertentu = 268,35 menit (Lampiran 2)

Luas batuan marmer yang dipotong = 22,43 m2 (Lampiran 2)

Lebar rata-rata batuan yang dipotong = 2,04 m (Lampiran 2)

Kemampuan pemotongan Kpr (m2 perjam ) untuk mengetahui kemampuan potong

alat pada luas tertentu dengan kenyataan di lapangan adalah

Luas blok marmer


Kpr = x 60 menit / jam
Waktu memotong

22,43 m2
Kpr = x 60 menit /jam
268,35 menit

= 5,015 m2 / jam

Kemampuan pemotongan dalam m3

Luas batuan x tinggi batuan


Kpv = x Waktu kerja produktif
Waktu edar pemotongan (Wep)

22,43 m2 x 2,04 m
Kpv = x 244,8 menit / hari
404,714 menit

= 27,677 m3/Hari

5.4
5.2 Penentuan Jumlah Alat Potong Diamond Wire

Kebutuhan alat potong “Diamond Wire” dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Tx
Ja =
Ty
Dimana :

Ja = Jumlah alat (unit)

Tx = Target produksi (m3 perhari)

Ty = Kemampuan produksi alat (m3 perhari)

Rata-rata kemampuan pemotongan “Diamond Wire” dalam m3 adalah 27,67

m3 perhari perunit dengan efisiensi kerja 58,045 %, sedangkan target produksi perhari

adalah 35 m3 / hari / unit.

Maka jumlah alat potong yang disediakan adalah :

35 m3
Ja =
27,677 hari /unit

= 1,28 unit/hari

Jumlah Diamond Wire yang beroperasi dilapangan adalah sebanyak dua unit.

Olehnya itu produksi marmer yang harus diekspor dari Quarry ke pabrik pengolahan

adalah 70 m3/hari (Lampiran 2)

5.5
Jika perusahaan ingin mencapai produksi yang sudah ditargetkan perbulan

yakni 1750 m3 dengan dua unit alat Diamond Wire, maka perusahaan harus

meminimalkan waktu hambatan yang dapat dihindari.

Tabel 5.2
Hambatan Kerja Sesudah Peningkatan

Yang Dapat Dihindari Menit Yang tidak dapat Dihindari Menit

- Persiapan kerja rata- 25 - Menuju tempat kerja 15


rata
- Kerusakan ringan dan dan
30
- Mempercepat waktu 10 perbaikan di tempat kerja
Istirahat dan memperlambat waktu
kerja kembali
- Meninggalkan tempat kerja 15
- Waktu persiapan 10
meninggalkan tempat kerja

45 60

Total kehilangan waktu kerja adalah 105 menit (1,75 jam)

Waktu kerja yang tersedia = 6,91 Jam

Waktu kerja produktif = 6,91 Jam – 1,75 Jam

= 5,16 Jam (309 menit )

Waktu kerja produktif


Efisiensi kerja alat = x 100 %
Waktu kerja tersedia

5,16 Jam
= x 100 %
6,91 Jam

5.6
= 75 %
Dari efesiensi yang didapat maka kemampuan pemotongan dalam m3 perhari sebagai

berikut :

Efisiensi kerja = 75 % (Lampiran 3)

Waktu memotong luas tertentu = 75,64 menit (lampiran 2)

Luas blok marmer yang dipotong = 22,43 m2 (lampiran 2)

Lebar rata-rata blok yang dipotong = 2,04 m (lampiran 2)

Waktu edar pemotongan = 404,714 menit (lampiran 2)

Luas blok marmer x tinggi blok


Kpv = x Waktu kerja produktif
Waktu edar pemotongan (Wep)

22,43 m2 x 2,04 m
Kpv = x 309 menit / hari
404,714 menit

= 34,93 m3 / Hari/ Unit dibulatkan menjadi 35 m3/hari/unit

Produksi dalam sehari adalah 35 m3/Hari/Unit . Jadi produksi sebulan adalah

35m3 /hari/unit x 25 hari kerja = 875 m3 /bulan/unit. Tanpa menambah alat Diamond

Wire untuk penyempurnaan blok produksi yang ditargetkan perusahaan 875 m3 /bulan

dapat tercapai.

5.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Alat

- Program kerja untuk menyelesaikan pekerjaan

5.7
Program kerja yang baik akan mempengaruhi kemampuan produksi alat

diamond wire, dalam hal ini teknik pemotongan terlebih dahulu

mempersiapkan segala sesuatu agar proses pemotongan dapat berlangsung

terus menerus sampai selesai pemotongan.

- Keadaan batuan yang dipotong

Ukuran dari batuan yang dipotong, jika batuan yang akan dipotong melebihi

ukuran, maka kawat intan Diamond Wire tidak dapat menjangkau seluruh

batuan, dan juga mempengaruhi proses pemotongan karena semakin luas

batuan yang akan dipotong berarti kawat intan yang bersentuhan dengan

batuan juga semakin besar, dan gaya gesek ini selalu berbanding lurus dengan

tegangan yang ditimbulkan dimana tegangan yang melebihi batas kekakuan

sling akan mengakibatkan sling putus. Juga hal yang perlu diperhatikan adalah

kondisi batuan, arah urat air dan arah retak pada permukaan batuan.

- Alat Diamond Wire

Diamond wire sawing dengan bahan dasar baja dan serbuk intan yang sudah

tumpul sebaiknya diganti yang baru, karena kawat yang tumpul akan

mengakibatkan timbulnya gaya gesek yang besar dan membuat kawat sling

cepat aus dan putus, serta mengurangi kecepatan potongan.

- Kebutuhan air pembilas

Salah satu penyebab putusnya kabel sling adalah panas yang ditimbulkan oleh

gaya gesek yang tinggi, dimana panas yang ada dapat diperkecil dengan

menggunakan air untuk mendinginkan sling dari cutting, dan yang lebih

5.8
penting adalah mengurangi polusi debu yang ditimbulkan dari hasil

pemotongan.

- Sumber Daya Manusia

Menyangkut masalah kecakapan dan kelihaian seorang operator juga sangat

dibutuhkan dalam hal pemotongan atau pengoperasian alat Diamond Wire

Sawing

- Ketersediaan Alat Muat yang membantu memuat batuan yang telah dipotong

dan membuang sisa potongan.

5.9

Anda mungkin juga menyukai