TINJAUAN UMUM
5
Untuk dapat sampai ke wilayah yang dimaksud dapat ditempuh dengan
transportasi umum dan atau pribadi dengan rute :
Kolaka – Kendari - Bombana : Ditempuh dengan menggunakan
Kendaraan umum atau pribadi selama kurang lebih 7 Jam
Kolaka – Bombana : Ditempuh dengan menggunakan Kendaraan umum
atau pribadi selama kurang lebih 2 Jam
Bombana – Pulau Kabaena : Ditempuh dengan menggunakan Speed
Boat selama kurang lebih 90 Menit menuju pelabuhan Sikeli
Pelabuhan Sikeli : menuju lokasi Penambangan PT. Timah
Investasi Mineral yang terletak dalam Kecamatan Kabaena Barat
(± 2 Km) dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua
maupun roda empat kearah Barat selama kurang lebih 10 Menit.
6
Sumber : Google Maps,2017
7
Makassar, Bugis, Selayar, Buton, dan Bajo. Mereka adalah nelayan dan
pedagang dengan hasil laut berupa ikan, kepiting dan rumput laut.
8
Tabel 2.1
9
Pada tabel 2.1 nampak bahwa curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 2005
sebesar 2.349.1 mm dan curah hujan terendah terjadi pada tahun 2004 sebesar
1.482 mm. Sedangkan jumlah hari hujan tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar
225 hari dan terendah 148 hari pada tahun 2006. Sementara itu, pada rentang
tahun 2001 sampai tahun 2011 curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April 2005
sebesar 421,7 mm dan hari hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari 2012 dan
Desember 2013.
10
Sumber : PT. Timah Investasi Mineral
Gambar 2.3 Peta Geologi
11
2.2.1 Morfologi dan Topografi
Morfologi daerah ini terdiri dari perbukitan tinggi dan perbukitan
bergelombang. Perbukitan tinggi, umumnya berlereng terjal dengan ketinggian
400 –1400 meter di atas permukaan laut, menempati bagian tengah dan timur
pulau. Dan dikelilingi oleh barisan perbukitan Perbukitan bergelombang
umumnya berlereng landai sampai terjal dengan ketinggian 50 – 200 meter di
atas permukaan laut menempati bagian Barat dan Selatan Pulau ini.
Keadaan topografi setempat sangat mempengaruhi sirkulasi air beserta reagen-
reagen lain. Untuk daerah yang landai maka air akan begerak perlahan-lahan
sehingga mempunyai kesempatan untuk mengadakan penetrasi lebih dalam
melalui rekahan-rekahan atau pori-pori batuan. Akumulasi endapan umumnya
berada di daerah yang landai sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan
bahwa ketebalan pelapukan mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang curam
jumlah air yang meluncur “run off” lebih banyak dari pada air yang meresap, ini
dapat menyebabkan pelapukan kurang intesif. Pada tempat-tempat dimana
terdapat keseimbangan, nikel akan mengendap melalui proses pelapukan kimia.
12
Sumber : PT.Timah Investasi Mineral
13
Dunit Piroksin berwarna hijau kehitaman, bertekstur kasar, mengalami
sedikit Serpentinisasi, berkomposisi 70 % Olivin, 10 – 5 % Piroksin dan 15 %
mineral tambahan (Magnetit, Kromit, Klorit, Serpentinit). Batuan ini tersingkap
baik di pantai selatan pulau Kabaena pada beberapa lokasi mengandung urat-urat
Garnerit Krisoplas dan Boxwork Silika.
Peridotit yang mengalami tektonik dan Serpentinisasi kuat tersingkap baik di
sebagian kecil, berwarna hitam, berbutir kasar, Granular, dengan komposisi
mineral Piroksin 70%, Olivin 20%, Mieral tambahan 10% (Kromit, Magnetit,
Serpentin, dll), Umumnya tidak mengandung Garnerit atau Krisoplas dan
sebagian terberiksikan, sehingga daerah ini tidak prospek untuk endapan Nikel.
Batuan tersebut diatas telah mengalami pelapukan menjadi laterit hal ini dicirikan
oleh warna kuning kecoklatan (jingga) dan merah kecoklatan, Lempung,
homogen, mengandung butiran Kuarsa (Silika), Pisolitik Limonit, Gutit, Kromit,
Magnetit dan sedikit Garnierit. Soil laterit berkembang baik di bagian barat daya
dan selatan mengikuti morfologi perbukitan bergelombang, sedangkan pada
morfologi perbukitan terjal umumnya Sedikit dan spot - spot. Ketebalan laterit 5 -
15 meter (data bor).
14
Sumber : PT. Timah Investasi Mineral
Gambar 2.5 Peta Lithology Lokasi IUP dan Sekitarnya
15
2.2.3 Stuktur Geologi
Struktur geologi yang dijumpai di blok Toshida terdiri dari perlipatan dan
sesar serta kekar, sebaran struktur geologi dapat dilihat pada peta geologi.
Perlipatan yang ada terdiri dari lipatan lemah dan lipatan tertutup. Lipatan lemah
kemiringan lapisannya landai kurang dari 30 derajat, merupakan lipatan terbuka,
berarah barat daya timur laut dengan sumbu lipatan bergelombang. Lipatan
tertutup kemiringan lapisannya agak tekak sampai terbalik, sumbu lipatan secara
umum berarah utara-barat, diperkirakan terbentuk pada kala oligosen.
Secara umum keseluruhan sesar berarah barat laut-tenggara berupa sesar
geser, sesar tersebut diperkirakan terbentuk sejak Mezosokum. Sesar pali korok
merupakan sesar utama yang berarah barat laut-tenggara dan menunjukkan gerak
mengiri. Diduga sesar masih aktif sampai sekarang.
Kekar terdapat dalam hampir semua jenis batuan dan tampaknya terjadi dalam
beberapa priode. Perpaduan terjadi pada batuan yang berumur kapur sejalan
dengan kegiatan tektonik di daerah tersebut.
16
4. Stokpile
5. Mix material
6. Pengangkutan ke dermaga/Pengapalan .
7. Penjualan.
17
overburdennya bervariasi sehingga kita dapat menentukan peralatan
tambang apa yang digunakan.
Peralatan tambang yang digunakan adalah :
Excavator PC 200 = 3 unit
Excavator PC 300 = 5 unit
Dump Truck = 17 unit
Dozer D 85 = 1 unit
Grader = 1 unit
Bomak = 1 unit
Water tank = 1 unit
Kapasitas Kerja = 8 jam/hari
18
b. Penggalian Bijih Nikel
19
c. Pengangkutan Bijih Nikel
Pengangkutan bijih nikel dari front penambangan ke stockfile
dengan menggunakan mobil tronton dengan kapasitas 20 ton, di mana jarak
dari front penambangan sekitar 200 meter.
Bijih Nikel yang ada di stok file nantinya akan diangkut ke atas
tongkang bila sudah ada pengapalan.
Pada pengangkutan bijih Nikel dari stockfile kepelabuhan/tongkang
yaitu dengan melalui jalan tambang dengan jarak + 1 km dari stockfile
ketongkang.
Peralatan Pengangkutan bijih besi ke Pelabuhan /tongkang yaitu :
Excavator PC 300 – 2 unit untuk loading di stok file.
Dump Truck 12 unit dengan kapasitas 20 ton.
Excavator PC 200, 2 unit untuk diatas tongkang.
Bekerja 2 shift 8 jam
20