Oleh :
Sukmana dan Simpwee
SUB DIT. MINERAL LOGAM
S A R I
Lokasi kegiatan inventarisasi dan evaluasi bahan galian mineral logam ini meliputi Kabupaten Tana
Toraja dan Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Litologi utama yang menempati daerah uji petik ini
adalah Formasi Toraja berumur Oligo-Miosen yang berbatasan dengan Formasi Latimojong berumur
Kapur Akhir yang cukup prospek bagi tempat kedudukan mineralisasi bahan galian logam, sehingga
menarik untuk dilakukan eksplorasi.
Zona-zona mineralisasi logam yang telah diketahui di Kab. Tana Toraja diantaranya adalah
mineralisasi tembaga porfiri di Sassak, mineralisasi logam dasar tipe urat Pariwara dan di Patotong,
mineralisasi logam tipe kontak metasomatik di Talimbangan, mineralisasi tembaga murni diUluwai dan
mineralisasi logam dasar tipe volkanogenik yang mirip dengan endapan sulfida logam tipe Kuroko (Jepang)
di Sangkaropi dan di Rumanga serta Bilolo, Kabupaten Luwu, selain mieralisasi barit dalam jumlah kecil di
Bilolo. Di Kab. Enrekang indikasi mineralisasi tembaga murni terdapat berupa malakit dan azurit di dalam
batuan serpih Formasi Toraja di Desa Curio, sedangkan mineralisasi emas letakan ditemui di daerah S.
Bungin dan Barakka yang hanya prospek untuk pertambangan rakyat.
Pekerjaan inventarisasi dan evaluasi bahan galian mineral di kedua kabupaten ini dilakukan dengan
pengumpulan data sekunder baik yang telah maupun yang belum diketahui cadanganya, termasuk yang
masih berupa indikasi yang diperoleh dari Dinas Pertambangan Daerah Kabupaten/Kota maupun Propinsi,
termasuk dari Bappeda dan BPS dan data primer yang diperoleh dari daerah uji petik dan daerah endapan
bahan galian yang belum didata.
Himpunan data ini merupakan gambaran awal kondisi potensi sumber daya mineral dari tiap
pemerintah daerah Kabupaten/Kota. Selain itu data ini akan melengkapi Neraca Sumber daya Mineral
Spasial Nasional dan Daerah yang akan diterbitkan oleh Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral.
Data tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk investasi di bidang pengusahaan bahan galian mineral di
daerah tersebut.
Hasil penyelidikan mineralisasi logam di daerah Uji petik desa Poton, Kab. Tana Toraja dan di aliran
S. Noron, Kab. Enrekang, baik yang berasal dari conto endapan sungai maupun batuan nilai analisisnya
sangat rendah, sehingga kurang prospek untuk dilakukan eksplorasi tindak lanjut. Lain halnya dengan
endapan bahan galian non logam seperti pasir, kerikil dan sirtu di sungai ternyata telah merupakan
komoditi penghasil pendapatan asli daerah terbesar disektor pertambangan, sehingga perlu dikelola dengan
baik, namun dijaga agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
Potensi bahan galian yang prospek untuk di kembangkan dalam waktu dekat atau sebagai komoditi
bahan galian unggulan di Kabupaten Tana Toraja adalah batugamping-marmer, zeolit dan mungkin kaolin
serta toseki. Sedangkan untuk Kabupaten Enrekang adalah batugamping-marmer, kaolin dan batubara.
Gbr. 8. Peta sebaran zonasi tipe mineralisasi logam dasar dan logam