Anda di halaman 1dari 53

06.

Pemisahan Berdasarkan Ukuran

Metalurgi Umum
Wahab, S.Si., MT.
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo
Pengayakan
Merupakan proses pemisahan secara mekanik berdasarkan
ukuran.
Proses pengayakan secara skematik:

Umpan

Pengayak Oversize

Undersize
Pengayakan (lanjutan)
Ada 2 istilah dalam pengayakan yaitu :
a. Sieving : istilah yang dipakai untuk skala laboratorium
b. Screening: istilah untuk skala industri
Contoh pengayak skala laboratorium (sieve) :
- Sieve series - Sieve shakers, ROTAP
- Hand sieve - Wet and Dry Sieving
Pengayakan (lanjutan)

Sieve Shaker, ROTAP


Sieve Series
Korelasi Ukuran Antara mm, mm, dan mesh Taylor
Ukuran
mm m mesh Tyler
6,730
4,760
3,360
2,380
1,680
1,190
0,840 840 20
0,595 595 28
0,420 420 35
0,297 297 48
0,210 210 65
0,149 149 100
0,105 105 150
0,074 74 200
0,053 53 270
0,037 37 400
Contoh Hasil Analisis Ayak
Ukuran Berat Berat % Berat
Mesh Tyler mm (gr) (%) Kumulatif
+ 10 + 1, 68 0,5 0,5 0,5
- 10 + 14 - 1, 68 + 1, 19 7,5 7,5 8.00
- 14 + 20 - 1, 19 + 0, 84 7,5 7,5 15,5
- 20 + 28 - 0, 84 + 0,595 8,5 8,5 24.00
- 28 + 35 - 0,595 + 0,420 11,0 11,0 35.00
- 35 + 48 - 0,420 + 0,297 14,4 14,4 49,4
- 48 + 65 - 0,297 + 0,210 12,5 12,5 61,9
- 65 + 100 - 0,210 + 0,149 10,3 10,3 72,2
- 100 + 150 - 0,149 + 0,105 7,8 7,8 80.00
- 150 + 200 - 0,105 + 0,074 10.00 10.00 90.00
- 200 - 0,074 10.00 10.00 100%
Pengayak Skala Industri (Screen)

Pengayak getar miring dengan dua-deck


(Two-deck inclined vibrating screen)
Simplified Screen
Didalam industri mineral, tujuan pengayakan pada umumnya
adalah:
a. Mencegah masuknya undersize ke peremuk sehingga dapat
meningkatkan kapasitas dan efisiensinya.
b. Mencegah oversize masuk ke tahap berikutnya pada operasi
sirkit tertutup peremukan dan penggerusan
c. Mempersiapkan umpan yang berselang ukuran kecil untuk
proses konsentrasi
d. Menghasilkan produk dalam kelompok-kelompok ukuran
tertentu, misalnya: pada industri pasir dan batu.
Macam-macam operasi pengayakan
Operasi dan Deskripsi Jenis Screen

Scalping: penghilangan sejumlah kecil Kasar : grizzly.


oversize dari umpan yang utamanya Intermediate dan halus : sama seperti yang
berukuran halus. Khususnya penghilangan digunakan untuk pemisahan.
oversize dari umpan dengan jumlah
oversize maksimum kira-kira 5% dan
ukuran tengah minimum 50%.

Pemisahan, kasar: pemisahan di atas Vibrating screens, horizontal maupun


ukuran 4,75 mm. miring (inclined).

Pemisahan, intermediate: pemisahan pada Vibrating screens, high speed, sifter, dan
ukuran yang lebih halus dari 4,75 mm dan centrifugal screens. Static sieves.
lebih kasar dari 425 m.

Pemisahan, halus: pemisahan pada ukuran High speed, sifter, dan centrifugal screens.
yang lebih halus dari 425 m. Static sieves.
Macam-macam operasi pengayakan
Operasi dan Deskripsi Jenis Screen

Dewatering : pemisahan air dari Horizontal vibrating, miring (sekitar


campuran padatan-cairan. Umumnya 100), dan centrifugal screen. Static
terbatas pada ukuran di atas 4,75 mm. sieves.

Trash removal : pemisahan extraneous Vibrating screens : horizontal atau


matter dari material yang diproses. miring. Sifter dan centrifugal screens.
Pada dasarnya merupakan bentuk dari Static sieves.
operasi scalping. Jenis screen akan
tergantung pada rentang ukuran
material yang diproses.

Vibrating screens : horizontal atau


Aplikasi lain: desliming, conveying, miring. Oscillating dan centrifugal
media recovery, konsentrasi. screens. Static sieves.
Permukaan Ayakan
Ada tiga tipe permukaan ayakan :
1. Pelat berlubang (punched plate)
Pelat baja yang diberi lubang dengan bentuk tertentu.
Disamping pelat baja, pelat karet keras atau pelastik
banyak digunakan terutama untuk material yang abrasif.
Permukaan Ayakan Pelat Berlubang
Permukaan Ayakan - lanjutan
2. Anyaman kawat
Kawat dari logam dianyam sedemikian rupa sehingga
menghasilkan lubang dengan bentuk tertentu.
Lubang berbentuk bujur sangkar umum dipakai, tetapi
dalam hal tertentu digunakan lubang bentuk lain.
Permukaan Ayakan Anyaman Kawat
Permukaan Ayakan - lanjutan
3. Batang sejajar
Permukaan ayakan dibuat dari batang atau rel yang
disusun sejajar dengan jarak tertentu.
Permukaan Ayakan Batang Sejajar
Vibrating Grizzly Feeder
Grizzly
Ayakan dapat bergerak (dynamic) atau diam (fixed/static).
Gerakan pada ayakan ditimbulkan oleh penggetar
(vibrator).
Penggetar dapat dibedakan:
1. Unbalance pulley
Pulley yang terbuat dari material yang tidak homogen, dan bila
diputar akan menimbulkan gerakan bolak balik pada ayakan.
Umumnya digunakan untuk pekerjaan ringan.
2. Sumbu eccentric
Gerakan/putaran sumbu ini akan menimbulkan gerakan bolak-
balik.
Digunakan untuk pekerjaan yang berat.
3. Electromagnetic
Dapat membangkitkan getaran dengan frekuensi tinggi.
Digunakan pada pengayakan berukuran halus.
Elemen-elemen utama pengayak getar (vibrating screen)
Sieve bend
Mekanisme Pengayakan
Ada 2 proses pada mekanisme pengayakan :
1. Stratifikasi
Proses dimana partikel besar naik ke atas dari lapisan
material yang bergetar, sedangkan partikel kecil melalui
rongga turun ke bagian bawah lapisan.
Stratifikasi penting agar pengayakan berlangsung
efisien.
Mekanisme Pengayakan (lanjutan)
Ada 4 faktor yang mempengaruhi stratifikasi :
1. Tebal lapisan
Dipengaruhi oleh laju pengumpanan dan kemiringan ayakan.
Umumnya tebal lapisan diatur 3 x ukuran lubang ayakan.
2. Laju gerakan partikel di atas ayakan
Merupakan fungsi dari tebal lapisan, frekuensi, stroke, dan kemiringan
deck.
3. Karakteristik stroke
Ditentukan oleh panjang stroke, arah gerakan, dan frekuensi.
4. Kandungan air
Bersama material halus menimbulkan sifat lengket.
Kelengketan material akan merusak stratifikasi.
Mekanisme Pengayakan (lanjutan)
Ada laju pengumpanan tertentu
dimana efisiensi maksimum.
Pada laju rendah, efisiensi
rendah karena partikel di atas
ayakan melonjak-lonjak
berlebihan, kemungkinan lolos
berkurang.
Bila laju pengumpanan terlalu
besar, kemungkinan lolos juga
berkurang karena stratifikasi
kurang baik dan ayakan kurang
luas.
Pengaruh Laju Pengumpanan terhadap
Efisiensi Screen
Mekanisme Pengayakan (lanjutan)
2. Peluang untuk dipisahkan
Pemisahan partikel tergantung pada kesempatan dari
setiap partikel untuk mencapai lubang dalam berbagai
posisi.
Partikel yang jauh lebih kecil dari lubang ayakan akan lolos
lebih mudah dibandingkan dengan partikel yang
berukuran hampir sama dengan ukuran lubang.
Stratifikasi dan Pemisahan di Atas Ayakan
Unjuk Kerja (Performance) Ayakan
Ada 2 kriteria unjuk kerja ayakan yaitu :
1. Kapasitas screen
Kapasitas laju material yang masuk ayakan per satuan
waktu per satuan luas ayakan.
Kapasitas saja tidak mempunyai arti karena alat dapat
mengerjakan umpan berapapun besarnya.
Olehkarena itu perlu juga dinyatakan efisiensinya.
Kapasitas dan efisiensi saling bertentangan, harus dicari
optimumnya.
Unjuk Kerja (Performance) Ayakan
2. Efisiensi screen
%berat ukuran ter tentu dalam undersize
efisiensi screen
%berat ukuran ter tentu dalam umpan

Apabila fraksi oversize yang lebih diutamakan maka efisiensi


screen dinyatakan sebagai :

%berat oversize sebenarnya dalam umpan


efisiensi screen
%berat fraksi oversize
Unjuk Kerja (Performance) Ayakan
Faktor-faktor yang mempengaruhi unjuk kerja ayakan :
Semua faktor yang mempengaruhi lewatnya material melalui
lubang ayakan.
1. Dari segi material yang diayak:
Bentuk partikel
Prosentase near size, under size, dan oversize yang ada
dalam umpan.
Kandungan air dan kelengketan partikel
Bulk density
Kemungkinan remuknya material pada waktu diayak
Density material
Unjuk Kerja (Performance) Ayakan
2. Dari segi tipe ayakan dan operasi
Panjang dan lebar ayakan
Amplitudo dan frekuensi getaran
Arah dorongan getaran
Laju pengumpanan
Ratanya material di atas ayakan
Sudut jatuhnya material
Unjuk Kerja (Performance) Ayakan
3. Dari segi ayakan
Macam ayakan
%-lubang yang terbuka
Bentuk lubang ayakan
Korosi atau rusaknya lubang ayakan
Tata cara pemasangan ayakan pada alat

Variabel-variabel ini dapat mempengaruhi


efisiensi secara sendiri-sensiri atau
berinteraksi satu sama lainnya.
Luas Permukaan Pengayak
Luas permukaan pengayak secara empiris dirumuskan sebagai
berikut :
I Iu
A m2 m/jam diperoleh dari grafik
I u / b b K b

Dimana :
A = luas permukaan (m2)
I = kecepatan pengumpanan (ton/jam)
Iu = satuan kapasitas (ton/m2.jam)
rb = densitas bulk (ton/m3)
K = hasil kali faktor koreksi = K1.K2.K3.K4.K5.K6.K7.K8.K9.K10
Luas Permukaan Pengayak (lanjutan)
Iu
m/jam diperoleh dari grafik
b

Satuan Kapasitas untuk Vibrating Screen


Luas Permukaan Pengayak (lanjutan)
K1 = faktor daerah terbuka (opening area)
% - opening area
K1
100

K2 = faktor ukuran tengah


Untuk mengoreksi prosentase umpan yang dapat lolos
pada dari lubang screen.
K3 = faktor oversize
Faktor untuk mengoreksi jumlah (%) oversize dalam
umpan.
Luas Permukaan Pengayak (lanjutan)

Faktor Koreksi K3 (Oversize) dan K2


(Ukuran-Setengah)
Luas Permukaan Pengayak (lanjutan)
K4 = Faktor efisiensi pengayakan

Harga Faktor Efisiensi Screen, K4


Luas Permukaan Pengayak (lanjutan)
K5 = Faktor dek, mengoreksi panjang dek bagian bawah

Deck K5
Pertama (Top) 1,00
Kedua 0,90
Ketiga 0,80
Keempat 0,70
Luas Permukaan Pengayak (lanjutan)
K6 = Faktor sudut kemiringan screen, mengoreksi inklinasi
screen yang tidak optimum.

Sudut Kemiringan (o) K6


Horisontal 1,20
5,00 1,15
10,00 1,05
15,00 1,00
20,00 0,95
Luas Permukaan Pengayak (lanjutan)
K7 = Faktor pengayakan basah.
K7 digunakan bila ditambahkan air pada material sebanyak 1
sampai 2,5%-vol.
Catatan : untuk umpan berukuran lebih kasar dari 25 mm,
pengayakan basah menjadi tidak efektif, sementara itu jika
ukuran umpan di bawah 850 mm menimbulkan masalah
Luas Permukaan Pengayak (lanjutan)
Ukuran Lubang Bukaan K7
(mm)
0,80 1,25
1,60 1,50
3,20 1,75
4,75 1,90
7,90 2,10
9,50 2,25
12,70 2,50
19,00 2,71
25,40 2,90
Luas Permukaan Pengayak (lanjutan)
K8 = Faktor lubang bukaan
Bentuk Lubang K8
Bujur sangkar 1,00
(square opening)
Panjang = 6 atau lebih x lebar 1,60
Panjang = 3 sampai 6 x lebar 1,40
Panjang = 2 sampai 3 x lebar 1,10
Lingkaran (round opening) 0,80
Luas Permukaan Pengayak (lanjutan)
K9 = Faktor bentuk partikel
Elongated Particles (%) K9
5,00 1,00
10,00 0,95
15,00 0,90
20,00 0,85
30,00 0,80
40,00 0,75
50,00 0,70
60,00 0,65
70,00 0,60
80,00 0,55
Luas Permukaan Pengayak (lanjutan)
K10 = Faktor tenacity/kelembapan

Tenacity dan/atau Kondisi Kadar Air Permukaan K10


Batuan basah, berlumpur, atau batuan lainnya yang lengket : 0,75
batuan gipsum, fosfat, dll.
Material hasil tambang atau kuarin yang basah permukaannya :
material dari stockpiles kadar air permukaan lebih besar dari 0,85
14%-vol. tetapi nonhygroscopic.
Dry pit-run materials : kering, bongkah (lumpy), hasil 1,00
peremukan. Kadar air permukaan lebih rendah dari 10%-vol.
Material yang secara alami kering, bukan hasil peremukan :
material-material yang telah dikeringkan sebelum diayak : atau 1,25
material-material yang diayak dalam keadaan panas.
Contoh soal :
Hitunglah luas permukaan pengayak yang diperlukan untuk
mengayak batubara basah berukuran 6,67 mm sebanyak 400
t/jam. Distribusi ukuran dari batubara basah tersebut disajikan
pada Gambar di bawah. Densitas bulk = 835 kg/m3, opening area
= 64%, dan efisiensi pengayakan = 80%.

Distribusi ukuran dari suatu


batubara basah-halus
Jawab
Penentuan harga (Iu/rb)

28 m/jam

(Iu/rb) = 28 m/jam

6.67 mm

Satuan Kapasitas untuk Vibrating Screen


Penetuan harga K2

Pada ukuran 6.67 mm, jumlah undersize =


48% dan oversize = 52%

Pada ukuran setengah (3.3 mm), %-


kumulatif lolos =25%

Distribusi ukuran dari suatu


batubara basah-halus
Penentuan harga K2

Harga K2 = 0.7

Faktor Koreksi K3 (Oversize) dan K2


(Ukuran-Setengah)
Penentuan harga K3

Pada 52% oversize, harga


K3 = 1.25

Faktor Koreksi K3 (Oversize) dan K2


(Ukuran-Setengah)
Penentuan harga K4

Pada efisiensi screen


80% K4 = 1.15

Harga Faktor Efisiensi Screen, K4


Penentuan harga K10

Tenacity dan/atau Kondisi Kadar Air Permukaan K10


Batuan basah, berlumpur, atau batuan lainnya yang lengket : 0,75
batuan gipsum, fosfat, dll.
Material hasil tambang atau kuarin yang basah permukaannya :
material dari stockpiles kadar air permukaan lebih besar dari 0,85
14%-vol. tetapi nonhygroscopic.
Dry pit-run materials : kering, bongkah (lumpy), hasil 1,00
peremukan. Kadar air permukaan lebih rendah dari 10%-vol.
Material yang secara alami kering, bukan hasil peremukan :
material-material yang telah dikeringkan sebelum diayak : atau 1,25
material-material yang diayak dalam keadaan panas.
Dengan demikian
K = K1 x K2 x K3 x K4 x K10
= (0,64) x (0,7) x (1,25) x (1,15) x (1,85)
= 0,5474
Selanjutnya luas permukaan ayakan yang dibutuhkan adalah :
400 t/jam
A

28 m/jam x 0.835 t/m 3 x 0.5474
= 30.02 m2
Thank you for your attention!
Wahab, S.Si, MT.
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo
Jl. H.E.A. Mokodompit
Kendari
INDONESIA

Telefon : +62(0)852 4193 1125

E-Mail : wahab151289@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai