Metalurgi Umum
Wahab, S.Si., MT.
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo
Pengayakan
Merupakan proses pemisahan secara mekanik
berdasarkan ukuran.
Proses pengayakan secara skematik:
Umpan
Pengayak
Undersize
Oversize
Pengayakan (lanjutan)
Ada 2 istilah dalam pengayakan yaitu :
a.Sieving
: istilah yang dipakai untuk skala
laboratorium
b.Screening : istilah untuk skala industri
. Contoh pengayak skala laboratorium (sieve) :
- Sieve series
- Sieve shakers, ROTAP
- Hand sieve
- Wet and Dry Sieving
Pengayakan (lanjutan)
Sieve Series
Sieve Shaker,
ROTAP
Simplified
Screen
Jenis Screen
Kasar : grizzly.
Intermediate dan halus : sama
seperti yang digunakan untuk
pemisahan.
Pemisahan, intermediate:
pemisahan pada ukuran yang lebih
halus dari 4,75 mm dan lebih
kasar dari 425 m.
Jenis Screen
Permukaan Ayakan
Ada tiga tipe permukaan ayakan :
1. Pelat berlubang (punched plate)
. Pelat baja yang diberi lubang dengan bentuk
tertentu.
. Disamping pelat baja, pelat karet keras atau
pelastik banyak digunakan terutama untuk
material yang abrasif.
Vibrating Grizzly
Feeder
Grizzly
Pulley yang terbuat dari material yang tidak homogen, dan bila
diputar akan menimbulkan gerakan bolak balik pada ayakan.
2. Sumbu eccentric
3. Electromagnetic
Sieve bend
Mekanisme Pengayakan
Ada 2 proses pada mekanisme pengayakan :
1. Stratifikasi
Proses dimana partikel besar naik ke atas
dari lapisan material yang bergetar,
sedangkan partikel kecil melalui rongga
turun ke bagian bawah lapisan.
Stratifikasi penting agar pengayakan
berlangsung efisien.
Mekanisme Pengayakan
(lanjutan)
Ada 4 faktor yang mempengaruhi stratifikasi :
1. Tebal lapisan
3. Karakteristik stroke
4. Kandungan air
Mekanisme Pengayakan
(lanjutan)
Ada laju pengumpanan
Mekanisme Pengayakan
(lanjutan)
2. Peluang untuk dipisahkan
Pemisahan
partikel
tergantung
pada
kesempatan
dari
setiap partikel
untuk
mencapai lubang dalam berbagai posisi.
Partikel yang jauh lebih kecil dari lubang
ayakan akan lolos lebih mudah dibandingkan
dengan partikel yang berukuran hampir sama
dengan ukuran lubang.
secara
empiris
Dimana :
A = luas permukaan (m2)
I = kecepatan pengumpanan (ton/jam)
Iu = satuan kapasitas (ton/m2.jam)
b = densitas bulk (ton/m3)
K = hasil kali faktor koreksi = K1.K2.K3.K4.K5.K6.K7.K8.K9.K10
Faktor
dan K2
Koreksi K3 (Oversize)
(Ukuran-Setengah)
1,00
0,90
0,80
0,70
kemiringan
screen,
screen yang tidak
K6
1,20
1,15
1,05
1,00
0,95
K7
0,80
1,25
1,60
1,50
3,20
1,75
4,75
1,90
7,90
2,10
9,50
2,25
12,70
2,50
19,00
2,71
25,40
2,90
K8
Bujur sangkar
(square opening)
1,00
1,60
Panjang = 3 sampai 6 x
lebar
1,40
Panjang = 2 sampai 3 x
lebar
1,10
Lingkaran (round
opening)
0,80
K9
5,00
1,00
10,00
0,95
15,00
0,90
20,00
0,85
30,00
0,80
40,00
0,75
50,00
0,70
60,00
0,65
70,00
0,60
80,00
0,55
K10
0,75
0,85
1,00
1,25
Contoh soal :
Hitunglah
luas
permukaan
pengayak
yang
diperlukan untuk mengayak batubara basah
berukuran 6,67 mm sebanyak 400 t/jam. Distribusi
ukuran dari batubara basah tersebut disajikan pada
Gambar di bawah. Densitas bulk = 835 kg/m3,
opening area = 64%, dan efisiensi pengayakan =
80%.
Jawab
Penentuan harga (Iu/b)
28 m/jam
(Iu/b) = 28
m/jam
6.67 mm
Penetuan harga K2
Penentuan harga K2
Harga K2 =
0.7
Penentuan harga K3
Penentuan harga K4
Pada efisiensi
screen 80% K4
= 1.15
K10
0,75
0,85
1,00
1,25
Dengan demikian
K = K1 x K2 x K3 x K4 x K10
= (0,64) x (0,7) x (1,25) x (1,15) x (1,85)
= 0,5474
Selanjutnya luas permukaan ayakan yang
dibutuhkan adalah :
= 30.02 m2