Anda di halaman 1dari 17

KULIAH MINGGU KE-2

SEMIVARIOGRAM
Geostatistik dipakai untuk data regionalis, artinya data tsb
satu dgn lainnya berpengaruh.
Statitik : Peubah Acak (Random Variable)
Geostatistik: Peubah Terregional (Regionalized Variable).
Variogram adalah perbedaan rata-rata antara dua titik conto
dgn jarak tertentu. Perbedaan tsb kemungkinannya <0 atau
>0. Agar perbedaan selalu >0 maka dibuat kuadrat.
Delfiner mendefinisikan bhw perbedaan kuadrat diasumsikan
sbg ekspektasi [z(xi) – z(xi+h)] shg definisi variogram menjadi:
2 ɣ(h) = var [z(xi) – z(xi+h)] 2 ɣ(h) = variogram
Var = varians
Dari fungsi tersebut dapat didefinisikan semivariogram
sebagai berikut:
n 2
 [z(xi) – z(xi+h)]
i=1
ɣ(h) =
2N(h)

ɣ(h) = (semi) Variogram untuk arah tertentu dan jarak h


h = 1d, 2d, 3d, 4d (d = jarak antar conto) nd=lag
z(xi) = harga (data) pada titik xi
z(xi+h)= data pada titik yang berjarak h dari xi
N(h) = jumlah pasangan data
Contoh data kadar emas (ppm) di sepanjang urat dengan
jarak pengambilan conto (d) setiap 2 m :

Harga 7 9 8 10 9 11 11 13 11 12 16 12 10 11 ppm

Lokasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

(7-9)2+(9-8)2+(8-10)2+(10-9)2+(9-11)2+.......+(12-10)2+(10-11)2
ɣ(2) = 2 x 13 ppm 2

4+1+4+1+4+0+4+4+1+16+16+4+1
= = 60/26 = 2,31ppm2
26
2
ɣ(4) = (1+1+1+1+4+4+0+25+0+36+1) / (2x12) = 75/24 = 3,13 ppm
ɣ(6) = (9+0+9+1+1+16+0+1+4+25) / (2x11) = 75/22 = 3,41 ppm2
ɣ(8) = (4+4+9+9+4+1+25+1+1+1) / (2x10) = 59/20 = 2,95 ppm2
ɣ(26)= (16) / (2x1) = 8 ppm2
Harga 7 9 8 10 9 11 11 13 11 12 16 12 10 11 ppm
Urutkan 7 8 9 9 10 10 11 11 11 11 12 12 13 16 ppm
Mean = 10,71 ppm Modus = 11 ppm Median = 11 ppm
S2 = 4,98 ppm2 S = 2,23 ppm Co = 1,2 a = 12,6 Sill = 4,98 ppm2

SEMIVARIOGRAM EKSPERIMENTAL
ɣ(h) 9
h ɣ(h)
ppm2 2 2,31
8
4 3,37
7 6 3,54
6 8 4,62
Sill S2 104,96
5 124,64
Varians
4 14 6,05
populasi
166,22
3 186,25
2 208,07
Co 225,00
1 265,70
0 (h) m 26 7,25
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
David (1977) Pengambilan conto yang tidak reguler, perlu toleransi shg
muncul angle classes (+α/2) dan distance classes (h+Δh).
Jadi semua titik conto yang berada pada search area yang didefinisikan
dengan angle classes (+α/2) dan distance classes (h+Δh) akan dianggap
sebagai titik-titik conto yang berjarak h dari titik Xo pada arah tersebut.

ANGLE & DISTANCE CLASSES


Search area
.
. . . .
.
. . . .
. .
. . .
.
.
. . . . . .
. . .
./2 . . . .
. .
. . .
. . . . . . . . . .
h

. . . . . .
. ../2. . . .
. Δh

Xo
ARAH PERHITUNGAN SEMIVARIOGRAM

40 42 42 43 . 42 43 44 46 44 43

38 49 43 41 42 43 44 46 48 46 45

38 38 41 40 42 44 46 48 52 48 46

49 49 42 . 44 46 48 52 53 52 50

40 40 43 42 43 46 50 52 54 50 46

42 42 44 43 44 45 47 48 54 52 48

44 46 48 46 45 42 44 45 46 44 42

46 48 52 48 46 44 42 43 43 42 40

48 52 53 52 50 48 44 42 40 40 38

50 52 54 50 46 42 40 38 37 36 36

48 48 54 52 48 42 40 38 37 36 35
PENGGAMBARAN SEMIVARIOGRAM
1. Rekapitulasi hasil perhitungan 3 arah
2. Ploting ɣ(h) vs (h)
3. Regresi linier beberapa titik awal
4. Pilih model teoritis yang sesuai
5. Tentukan Parameter semivariogram C, Co dan a
ɣ(h) 90
(m.%)2
80
70
60
C 50 C = Sill = S2
40
30 Arah 00
160m
20 205m Arah 900
215m Arah 1350
10
Co 0 (h) m
0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325
MODEL TEORITIS SEMIVARIOGRAM

Dipengaruhi oleh:
1. Perilaku variogram dekat titik awal. Ada tidaknya nugget variance
dapat dikenali dgn ekstrapolasi ɣ(h) memotong sumbu tegak (h=0)
2. Kehadiran sill, pada awalnya varians statistik dari data dapat
dianggap sebagai sill.
3. Kehadiran anisotropi, Struktur bersarang dll.

Berdasarkan hadir tidaknya sill dan range, semivariogram dibagi:


1. Model Tanpa Sill : a. Model Linier
b. Model Logaritmik atau de Wijsian
c. Model Parabolic
2. Model Dengan Sill : a. Model Sferis (Model Matheron)
b. Model Eksponensial (Model Formery)
c. Model Gaussian (Model Parabolik)
MODEL SFERIS (MODEL MATHERON)

Berdasarkan hadir tidaknya sill dan range, semivariogram dibagi:


1. Model Tanpa Sill : a. Model Linier
b. Model Logaritmik atau de Wijsian
2. Model Dengan Sill : a. Model Sferis (Model Matheron)
b. Model Eksponensial (Model Formery)
c. Model Gaussian (Model Parabolik)
ɣ(h)
Arah 900
(m.%)2 Arah 00
60 Arah 1350
C C = Sill = S2
50
40
30 160m
20 185m
210m
10
Co (h) m
00 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325
MODEL TEORITIS VARIOGRAM TANPA SILL
MODEL LINIER

ɣ(h) = p h

p adalah konstanta yang ditetapkan dan 0<<2 jika =2

maka akan menjadi model parabolik


Model Linier
ɣ(h)

(h)
0 1
MODEL LOGARITMIK ATAU DE WIJSIAN

ɣ(h) = 3  log h + B


B = Co + 3  (3/2 – log 1)
 adalah konstanta yang ditetapkan
1 adalah panjang ekivalen conto
ɣ(h)

   (h)
2 3 45 log
MODEL PARABOLIK

ɣ(h) = (1/2)a2.h2

ɣ(h)

  
1 2 3 (h)
MODEL TEORITIS VARIOGRAM DENGAN SILL
MODEL SFERIS (MODEL MATHERON)

Berperilaku linier dekat titik awal


3 h 1 h
ɣ(h) = C  2 a - 2 ( a )3  + Co h<
a
ɣ(h) = C + Co h>a
Garis tangensial variogram memotong sill di (2/3)a
ɣ(h) Model Sferis

C C = Sill = S2
h ɣ(h)
2 2,31
a 4 3,37
6 3,54
8 4,62
104,96
Co (h) 124,64
0 (2/3)a 14 6,05
166,22
186,25
208,07
MODEL EKSPONENSIAL (MODEL FORMERY)

Berperilaku linier dekat titik awal


- h
ɣ(h) = C 1 - e a
 + Co
A = range, merupakan absis dari titik potong antara garis
tangensial variogram dengan sill (C)
ɣ(h)
Model Eksponensial

C C = Sill = S2

3a

Co (h) m
0 a 3a
MODEL PARABOLIK (MODEL GAUSSIAN)

Berperilaku linier dekat titik awal


- (h )2
ɣ(h) = C 1 - e a  + Co
Kemiringan tangensial pada titik awal adalah horizontal

ɣ(h)

Model Parabolik
C C = Sill = S2

Co (h) m
0 a
Harga 7 9 8 10 9 11 11 13 11 12 16 12 10 11 ppm
Urutkan 7 8 9 9 10 10 11 11 11 11 12 12 13 16 ppm
Mean = 10,71 ppm Modus = 11 ppm Median = 11 ppm
S2 = 4,98 ppm2 S = 2,23 ppm Co = 1,2 a = 12,6 Sill = 4,98 ppm2

SEMIVARIOGRAM EKSPERIMENTAL
ɣ(h) 9
h ɣ(h)
m.ppm2 2 2,31
8
4 3,37
7 6 3,54
6 8 4,62
Sill A 104,96
5 S2 124,64
Varians
4 14 6,05
populasi
166,22
3 186,25
2 208,07
Co a 225,00
1 265,70
B (h) m
0 2/3a 26 7,25
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
FITTING SEMIVARIOGRAM EKSPERIMENTAL
MENJADI
SEMIVARIOGRAM MODEL
1. Dari bberapa titik awal (titik 1, titik 2, titik 3) semivariogram eksperimental,
ditarik garis lurus.
2. Garis lurus (1) akan memotong sumbu vertikal di Co (misal Co = 1 ppm2
Au), dan akan memotong sill atau varian conto (sill = varian conto = Co+C)
di titik A. Misal sill = Co + C = 5 ppm2 Au.
3. Bila titik A diproyeksikan ke bawah, maka akan memotong sumbu x di titik
2/3 a (dimana a adalah range).
4. Tentukan nilai a tersebut dimana 2/3 a = x.
Misal 2/3 a = 10 m, maka a = 15 meter
5. Buat model semivariogram yang sesuai dengan konstanta semivariogram,
yaitu a (range), sill, Co, dan C.
6. Perhitungan konstanta semivariogram
Co + C = 5 ppm2 Au
Co = 1 ppm2 Au
C = 5 – 1 = 4 ppm2 Au
a = 15 meter
Dengan model Sferis atau Matheron.

Anda mungkin juga menyukai