Anda di halaman 1dari 23

METODA PENYANGGA

SECARA NATURAL

13 Pillar supported mining methods


Analisis area yang tersangga oleh penyangga pillar

Potongan melintang melalui badan bijih yang terletak mendatar, ketebalan seragam,
akan ditambang menggunakan long room dan rib pillar. Room span dan pillar span
adalah wo dan wp.
Susunan dari room dan pillar yang
mempresentasikan bagian dari struktur
penambangan, dapat dilihat pada (Gambar b).

Pertimbangan yang diperlukan untuk


kesetimbangan dari sembarang komponen
struktur dibawah gaya-gaya internal, dan satuan
ketebalan dalam arah bidang, sembarang bentuk
(free body), adalah (Gambar c), yang
persamaannya sbb :

..... (1)
sp adalah tegangan axial rata-rata pada pillar, dan
pzz adalah komponen normal vertikal dari medan tegangan
sebelum penambangan.
Lebar (wo+wp) representative free body dari struktur pillar,
sering dideskripsikan sebagai area yang membebani pillar.
Luasan free body yang membebani pillar dipakai untuk
mengestimasi rata-rata besarnya tegangan axial pada pillar.

Secara praktis , untuk menentukan tegangan pada pillar


digunakan nisbah antara luas tertambang dan luas total
badan bijih (area extraction ratio, r).

..... (2)
Pandangan mendatar layout tambang yang menyertakan pillar dengan dimensi mendatar
a dan b, dan span room, c, dapat dianalisis dengan cara yang sama.
Luasan yang disangga oleh pillar adalah (a+c)(b+c), sehingga persamaan kesetimbangan
statisnya dalam arah vertikal adalah :

atau .....(3)

Area extraction ratio, r ditentukan


dengan
Secara sederhana dapat dituliskan seperti persamaan sebelumnya, sbb :

Pillar dalam bentuk bujur sangkar, dimensi bidang mendatar wp x wp,


dipisahkan oleh room berdimensi wo, persamaannya menjadi

..... (4)

Jika dihubungkan dengan area extraction ratio, persamaan seperti sebelumnya.


Kekuatan pillar berhubungan dengan volume dan bentuk geometrinya.
Volume terkait dengan keberadaan bidang lemah. Pengaruh bentuk ada dari tiga
sumber yang mungkin: keterkurungan (confinement), yang terbentuk dalam badan
pillar karena terbatasnya pada dilatasi lateral; redistribusi komponen tegangan
awal selain komponen yang sejajar sumbu pillar, kedalam domain pillar;
perubahan dalam mode keruntuhan pillar dengan perubahan dalam aspek nisbah
lebar/tinggi.
Catatan Hardy dan Agapito (1977), pengaruh volume pillar dan bentuk geometri
pada kekuatan S biasanya diekspresikan oleh suatu hubungan empiris power
dari bentuk

.......... ( 5 )

S1 dalam ekspresi tersebut adalah parameter kekuatan representatif dari badan


bijih massa batuan dan lingkungan geomekanikanya, v, wp dan h adalah volume,
lebar dan tinggi pillar, dan a dan b cerminan kondisi secara geostruktur dan
geomekanika dalam batuan badan bijih.
Penyelesaian persamaan (5) tersebut dapat disarankan bahwa jika uji kekuatan
dilakukan pada satu unit kubus dari batuan badan bijih ( misal 1 m3, panjang
masing-masing sisi 1 m), nilai representatif parameter kekuatan S1 dapat diukur
secara langsung. Ketika interpretasinya tidak benar, persamaan tersebut secara
dimensional tidak setimbang. Sumber nilai S1 dapat diterima adalah analisis balik
dari sejumlah pengamatan keruntuhan pillar, atau merancang secara hati-hati uji
pembebanan in situ pada model pillar.

Suatu ekspresi alternatif dari pengaruh ukuran dan bentuk pada kekuatan pillar
ditentukan dengan cara penulisan kembali persamaan (5) tersebut ke dalam
bentuk
..... (6)

Kekurangan kualitas antara parameter kekuatan dasar S1 dan S2 dalam


persamaan-persamaan (5) dan (6) tersebut timbul dari ketidakakuratan dimensi.
Pillar yang permukaan mendatarnya bujur sangkar, eksponen a, b, a, b adalah
berhubungan secara linear, melalui ekspresi
Salamon dan Munro (1967) meringkas beberapa nilai estimasi dari eksponen
kekuatan pillar untuk pillar bujur sangkar, yang didapatkan dari beberapa sumber.
Nilai itu dipresentasikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 1
Suatu alternatif penerapan persamaan kekuatan pillar disarankan oleh Hardy
dan Agapito (1977). Berdasarkan kajian dari penampilan pillar shale di bagian
barat Colorado, persamaan kekuatan pillar yang sesuai didapat dalam bentuk

Pengusulan metoda penerapan persamaan tersebut adalah sebagai suatu


hubungan skala. Hal ini melibatkan penentuan kekuatan tekan uniaksial Ss dari
percontoh yang diketahui bentuk dan dimensinya, dan estimasi kekuatan pillar
dari persamaan berikut

dengan subnotasi p dan s sesuai dengan pillar dan specimen.


Design of a stope-and-pillar layout

Ketika metode luas area yang disangga dipakai sebagai analisis tegangan dalam rancangan
penambangan badan bijih yang terletak mendatar dan berbentuk lapisan, lima parameter yang
terlibat dalam analisis rancangan. Komponen tegangan awal, pzz, beraksi tegaklurus bidang
badan bijih ditentukan oleh lingkungan geomekanika. Empat variable yang ditentukan dalam
proses rancangan adalah tinggi pillar, h, lebar stope, wo, lebar pillar, wp, dan faktor keamanan,
F, menahan keruntuhan pillar.

Pemilihan faktor keamanan yang sesuai menahan keruntuhan pillar didasarkan pada
pengalaman rekayasa. Salamon, dalam analisis baliknya pada penampilan in-situ pillar
batubara Afrika Selatan, menghasilkan data yang ditampilkan dalam bentuk histogram.
Histogram menggambarkan distribusi frekuensi keruntuhan dan kestabilan pillar sebagai fungsi
dari faktor keamanan. Konsentrasi distribusi penampilan pillar utuh berada pada rentang faktor
keamanan 1,3 dan 1,9. Nilai faktor keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam kasus
ini disarankan /dianjurkan 1,6. Cara pendekatan yang sama dapat diterapkan pada lingkungan
tambang yang lain untuk menentapkan faktor keamanan yang sesuai.
Figure
Pengamatan tersebut mengindikasikan bahwa parameter terakhir yang ditentukan dalam
proses rancangan adalah dimensi pillar, lebar, wp, dan tinggi, h.

Pertimbangkan contoh berikut. Suatu badan bijih tebal 2,5 m terletak pada kedalaman 80 m,
dengan batuan penutup mempunyai bobot isi 25 kN/m3. Layout penambangan awal didasarkan
pada lebar penggalian, wo , 6,0 m, dan square pillar, wp, 5,0 m, dengan ketebalan badan bijih
keseluruhan 2,50 m yang ditambang. Kekuatan pillar , S, ditentukan secara empiris oleh
persamaan
..... (7) dengan S dalam MPa, dan h serta wp dalam m.

Analisis area tersangga dari layout penambangan adalah sbb :

pzz = g.H
(d) Faktor keamanan

Faktor keamanan rendah diberikan oleh layout penambangan tersebut mengindikasikan bahwa
redesign diperlukan untuk mencapai faktor keamanan yang dibutuhkan sebesar 1,6.
Pilihan-pilihannya adalah
(i) mengurangi lebar penggalian, dengan demikian mengurangi besarnya tegangan pillar,
(ii) menambah lebar pillar, atau
(iii) mengurangi tinggi pillar.
Pilihan (ii) dan (iii) bermaksud untuk menambah kekuatan pillar.
Parameter geometri penambangan dapat dihitung kembali, menerapkan pilihan-pilihan tersebut,
untuk mendapatkan faktor keamanan 1,6.
Untuk pilihan (i) dan (iii), penyelesaian untuk memperbaiki lebar stope dan tinggi stope yang
ditentukan secara eksplisit.
Untuk pilihan (ii), suatu persamaan tidak linear dalam penentuan wp, yang dapat diselesaikan
dengan iterasi Newton-Raphson (Fenner 1974).
Berikut hasil-hasil yang ditentukan dari perhitungan-perhitungan tersebut:
Masing-masing geometri penambangan ditentukan oleh kondisi dimensi di atas yang sesuai
kriteria kekuatan pillar. Bagaimanapun, pertanyaan yang tertinggal adalah geometri layout yang
memberikan recovery terbesar dari badan bijih?
Secara jelas, geometri penggalian yang menjamin keamanan layout secara geomekanik dan
juga menghasilkan volume recovery mineral dari endapan terbesar, menandakan rancangan
penggalian tambang yang terbaik.
Pilihan (iii) secara langsung tidak diterima berdasarkan recovery, sejak pilihan tersebut
meninggalkan mineral pada atap atau lantai dari badan bijih yang menutupi area penambangan
keseluruhan, seperti diilustrasikan pada Gambar berikut (c).
Figure : Options in the design of a 2.5 m thick orebody, to achieve a
particular factor of safety for pillars
Penentuan pilihan (i) atau (ii), yang keduanya secara geomekanika dapat diterima, dan
diilustrasikan pada Gambar (a) dan (b), dapat dibuat berdasarkan nisbah volume ekstraksi untuk
cadangan penambangan.
Tentu saja, ketika pillar dapat diambil kembali dalam sub bagian operasi penambangan, dan
pertanyaan dalam hal recovery menjadi kurang kritis, penentuan antara dua pilihan dapat
melibatkan masalah perencanaan dan operasi yang lain.
Jika pillar hanya akan sebagian saja yang diambil kembali, pengaruh dimensi stope-and-pillar
pada nisbah volume ekstraksi (volume extraction ratio) perlu untuk dipertimbangkan secara hati-
hati.
Masalah ini telah dipertimbangkan secara detil oleh Salamon (1967), yang analisisnya
dijelaskan di bawah. Ini khususnya sesuai dalam hubungan terhadap perolehan dari tebal
lapisan batubara, atau badan bijih yang kekuatan massa batuan relatif rendah terhadap
tegangan in-situ.
Variasi ekspresi untuk kekuatan pillar dan tegangan aksial pillar, ketika ditentukan bersama,
mengindikasikan bahwa faktor keamanan pillar, F, adalah fungsi dari dimensi lebar pillar, lebar
stope, dan tinggi pillar, yaitu

Tujuannya adalah untuk menentukan dimensi penambangan wp, wo, h seperti pada beberapa
operasi penambangan phase tunggal, integritas secara mekanik dari penyangga pillar terjamin,
dan volume extraction ratio dimaksimalkan. Secara grafis, prosedur penyelesaian dipakai untuk
mendemonstrasikan bagaimana tujuan ini dapat direalisasikan.

Pertimbangkan suatu representatif elemen dari suatu struktur tambang, diperlihatkan pada
Gambar (a), volume Ve batubara terekstrasi dari suatu blok mendatar berdimensi wo + wp, dan
tinggi kerja h, adalah

..... (8)
Figure : Representation of a partial extraction operation (a) in terms of an equivalent volume,
total area extraction (b).
Untuk menentukan volume ekstraksi yang sama Ve dengan ekstraksi keseluruhan pada area dari
elemen, yaitu pada (wo + wp)2, suatu tinggi stope he, disebut tinggi equivalent, dapat ditambang.
Situasi ini diilustrasikan dalam Gambar (b). Tinggi equivalent diberikan oleh persamaan

atau

..... (9)

Perolehan dari operasi berpenyangga secara natural dapat diukur secara tepat dalam istilah
tinggi kerja equivalent, he, dari suatu asosiasi, operasi samaran yang ekstrasi nya meliputi
seluruh luasan dari suatu elemen endapan yang ada. Selanjutnya beberapa perubahan dalam
geometri penggalian yang menambah tinggi kerja equivalent menampilkan suatu penambahan
dalam penampilan perolehan dari operasi. Pengaruh variasi geometri penambangan dapat di
hitung dengan mempertimbangkan suatu ketebalan badan bijih secara random, pemilihan
terutama stope span dan working height, dan perhitungan dimensi pillar untuk mecapai faktor
keamanan untuk struktur penyangga pillar.
Salamon menyelesaikan masalah ini untuk kondisi lapangan dari kedalaman tambang 152 m,
dan suatu keperluan faktor keamanan 1,6. Hasil-hasil penerapan ini di tampilkan dalam
Gambar di bawah ini, yang tinggi kerja equivalent diperlihatkan sebagai fungsi dari tinggi kerja
aktual, untuk lebar stope yang terpilih.Pengamatan dari penggambaran adalah penambahan
lebar stope, wo, dan real working height, h, keduanya menyebabkan bertambahnya tinggi kerja
ekivalen, dan selanjutnya pertambahan dalam perolehan dari badan bijih. Kesimpulan
rekayasa adalah bahwa recovery dari suatu badan bijih dapat dimaksimalkan, sementara
jaminan integritas sistem penyangga, apakah kondisi berikut secara bersamaan ditemui :
(a) Ketebalan maksimum badan bijih tertambang
(b) Lebar penggalian maksimum konsisten dengan jaminan kestabilan lokal dari dinding batuan
tertambang.
Kesimpulan tersebut dapat mudah dipahami. Kenyataannya bahwa hal tersebut adalah suatu
hasil langsung dari persamaan kekuatan pillar. Suatu perbedaan hubungan kekuatan pillar dan
bentuk pillar dan dimensi dapat secara tepat mempunyai perbedaan secara geometri yang
diperlukan untuk memaksimalkan volume perolehan dari suatu badan bijih.

Mempunyai gambaran bagaimana mineral potensial maksimum dari suatu badan bijih dapat
diambil dalam operasi penyangga pillar, hal ini sangat berarti untuk mencari cara yang
penghasilannya maksimum dengan bermacam-macam situasi geomekanika. Volumetric
extraction ratio, R dapat ditemui, yang diberikan oleh equivalent working height, he dan tebal
badan bijih, M; yaitu

..... (10)

To Be Continue

Anda mungkin juga menyukai