Sangat Sangat
Deskripsi Lepas Sedang Padat
lepas Padat
Perkiraan sudut
25-30 27-32 30-35 35-40 38-43
geser dalam, (o)
Perkiraan berat
volume tanah, g 11-15,70 14,10-18,10 17,30-20,40 17,30-22 20,40-23,60
3
(kN/m )
Sumber: Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan Bagian 8, 2017
Sangat
Konsistensi Sangat lunak Lunak Sedang Kaku Keras
kaku
Nilai N-SPT
0-2 2-4 4-8 8-16 16-32 >32
koreksi (N’)
g(sat)
(kN/m3) 15,80-18,80 15,80-18,80 17,30-20,40 18,80-22 18,80-22 18,80-22
Untuk memperoleh kapasitas izin tiang (beban rencana tiang atau beban kerja)
maka kapasitas ultimit tiang dibagi dengan faktor aman tertentu. Tujuan
memberikan faktor aman adalah:
1) Untuk memberikan keamanan terhadap ketidakpastian metode hitungan yang
digunakan,
2) Memberikan keamanan terhadap variasi kuat geser dan kompresibilitas dari
tanah,
3) Meyakinkan bahwa bahan tiang cukup aman untuk mendukung beban yang
bekerja,
4) Untuk meyakinkan bahwa penurunan total yang terjadi pada tiang tunggal
atau kelompok tiang masih dalam batas-batas toleransi,
5) Untuk meyakinkan bahwa penurunan tidak seragam di antara tiang-tiang yang
masih dalam batas-batas toleransi.
Besar daya dukung yang diizinkan ditentukan dengan membagi daya dukung
ultimit dengan faktor keamanan tertentu yang sesuai, nilai faktor keamanan
minimum untuk fondasi dalam berdasarkan SNI 8460:2017 adalah 2,5
2) Tahapan perencanaan
Tahap perencanaan fondasi tiang dapat dilihat Tabel 3.9, dimana pada tabel
tersebut akan memberikan suatu pendekatan sistematik untuk mencapai
perencanaan tersebut. Cara perhitungan bertahap di bawah ini menggunakan
dimensi tersebut dan hasil analisis untuk memeriksa bahwa fondasi tiang akan
menjadi awet, stabil, layak dan mempunyai kekuatan memadai. Bila salah
satu tahap dalam perhitungan mengungkapkan bahwa dimensi fondasi kurang
memadai, maka dimensi tersebut harus diperbaiki dan struktur dianalisis
kembali.
Tabel 3.9 Tahapan perencanaan tiang
Tahap 3 keadaan ultimit dan tidak membuat jembatan tidak layak digunakan pada keadaan
Periksa apakah lendutan lateral tidak menyebabkan keruntuhan dalam struktur tipe
monolitik bersatu, akibat pembebanan keadaan ultimit dan tidak melebihi nilai-
nilai
yang wajar untuk semua tipe struktur pada keadaan beban layan. Umumnya
pemeriksaan lendutan lateral hanya diperlukan pada tipe jembatan yang monolitik
Tahap 4 tidak
bersatu, bila dikhawatirkan akan terjadi perpindahan lateral besar akibat tanah
lemah
atau lepas sekitar bagian atas tiang.
Periksa stabilitas keseluruhan untuk fondasi tiang bila kelompok tiang berada pada
Tahap 5
lereng tinggi dan terjal.
Tahap 6 Rencanakan tiang dan kepala tiang (pile cap) untuk keawetan dan syarat struktural.
Keterangan
Qu adalah kapasitas ultimit tiang (kN)
Rs adalah tahanan sisi tiang (kN)
Rt adalah tahana ujung tiang (kN)
fs adalah tahan gesek dinding tiang persatuan luas (kPa)
qt adalah tahanan ujung tiang persatuan luas (kPa)
As adaah luas selimut tiang (m2)
At adalah luas jung tiang (m2)
d adalah lebar tiang atau diameter tiang (m)
DB adalah kedalaman penanaman tiang pada lapisan pemdukung (m)
N o adalah nilai N’-SPT koreksi rata-rata dari lapisan diatas lapisan pendukung
N B adalah nilai N’-SPT koreksi rata-rata dari lapisan pendukung
c a adalah adhesi (kN/m 2)
c u adalahkuat geser tak teralirkan (kN/m2)
α adalah faktor adhesi
N c adalah faktor kapasitas dukung tak berdimensi tergantung pada diameter dan
kedalaman pemancangan tiang, untuk fondasi dalam berbentuk lingkaran nilai
biasanya diambil 9
Pokok perencanaan untuk keadaan beban batas ultimit adalah bahwa kapasitas aksial
ultimit tiang (Qu) harus melebihi beban aksial batas ultimit yang bekerja (S) yaitu:
Q u ≥S (116)
Jika tiang mengalami pembebanan tekan, maka ada tiga cara untuk menahan beban
tersebut Gambar 3.32 yaitu dengan mengerahkan:
1) Tahanan gesek dinding tiang ( R s), dimana beban ditahan oleh gesekan dalam tanah
nonkohesif atau adhesi dalam tanah kohesif,
2) Tahanan ujung tiang ( Rt ) dimana beban ditahan pada dasar tiang,
3) Kombinasi dari tahanan gesek dinding tiang dan tahanan ujung tiang (Q u).
Nilai Q u dapat dietentukan dengan persamaan sbb:
Qu=R s+ Rt (117)
Atau
Qu=f s A s+ q t A t (118)
Keterangan :
Qu adalah kapasitas ultimit tiang (kN)
R s adalah tahanan sisi tiang (kN)
Rt adalah tahanan ujung tiang (kN)
fs adalah tahanan gesek dinding tiang persatuan luas (kPa)
A s adalah luas selimut tiang (m2)
qt adalah tahanan ujung tiang persatuan luas (kPa)
At adalah luas ujung tiang (m2)
Dalam analisis statik, suatu kedalaman pemancangan tiang coba-coba dipilih dan
kapasitas ultimit tiang (Qu ) dihitung. Kapasitas ultimit meliputi perhitungan tahanan
tanah dari seluruh lapisan Gambar 3.33 yang meliputi tahanan gesek dinding tiang pada
lapisan yang rentan terhadap gerusan ( R s1 ), tahanan gesek dinding tiang pada lapisan
lempung lunak yang tidaksesuai ( R s2 ) dan tahanan gesek dinding tiang pada material
pendukung yang sesuai ( R s3 ) serta tahanan ujung tiang ( Rt ), atau:
Qu=R s 1+ R s 2+ R s3 + Rt (119)
Beban rencana atau beban izin ( Qa ), adalah jumlah dari tahanan gesek dari
material pendukung yang sesuai dibagi dengan faktor aman. Qa dapat dihitung
dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
Qu R S + Rt
Qu= =
FK FK
(120)
1) Tahanan gesek rata-rata persatuan luas dari dinding tiang, fs (kPa) untuk tiang yang
dipancangkan pada tanah nonkohesif menurut Meyerhof (1976) dapat diambil
sebagai berikut:
Untuk tiang dengan perpindahan (tiang pipa ujung tertutup dan tiang beton
pracetak) dalam kPa:
fs=2 N ' ≤ 100 kPa (121)
Untuk tiang tanpa perpindahan (tiang baja H):
fs=N ' ≤100 kPa (122)
2) Tahanan ujung persatuan luas dari tiang, q t (kPa) untuk tiang yang dipancangkan
dikedalaman DB pada tanah nonkohesif (pasir dan kerikil) berdasarkan metode
Meyerhof dapat diambil sebagai berikut:
(40 N B ' − 40 N o ') DB
qt=400 N o ' + ≤ 400 N B '
b
(123)
Keteranagn :
b adalah lebar tiang atau diameter tiang (m)
DB adalah kedalaman penanaman tiang pada lapisan pendukung (m)
N o ' adalah nilai N’-SPT koreksi rata-rata dari lapisan di atas lapisan
pendukung
N B ' adalah nilai N’-SPT koreksi rata-rata dari lapisan pendukung
Nilai batas dari 400 N B ' dicapai ketika kedalaman tiang pada lapisan pendukung
10x diameter tiang. Persamaan di atas diterapkan ketika dasar tiang berada dekat
dengan antarmuka (interface) dari dua lapisan dengan lapisan tanah lunak yang
mana berada di atas lapisan pendukung.
Untuk tiang pancang yang berada pada tanah nonkohesif seragam, maka tahanan
ujung tiang dapat dihitung sebagai berikut:
4 0 N B ' DB
qt= ≤ 400 N B ' (124)
b
Nilai N-SPT koreksi (N’) berdasarkan pengaruh tegangan vertikal efektif akibat
berat sendiri dapat dihitung sebagai berikut:
N '=C N N (125)
Yang mana
C
[
N = 0,77 log 10 ( 0,02140 p 0 ) ] danC <2
N
(126)
Keterangan :
P0 adalah tegangan overburden efektif
Nilai N B ' dihitung dengan nilai N’ pada zona 3x diameter di bawah dasar tiang .
faktor koreksi (C N ) dapat juga ditentukan dengan grafik berikut ini :
CATATAN: Dalam penggunaan tiang pancang baja jenis ujung terbuka kondisi
unplugged, tidak dapat dipastikan besarnya daya dukung friksi bagian dalam tiang
karena tidak diketahui kedalaman tanah yang masuk ke dalam tiang, jika tanah
benar-benar naik dan masuk ke dalam tiang maka daya dukung friksi dalam dapat
digunakan. Kondisi unpulged dapat digunakan jika dapat dibuktikan melalui uji
dinamik.
Saat dipancangkan, pada titik tertentu tanah di dalam fondasi mulai kaku, dan
tanah mulai bergerak bersamaan dengan fondasi tiang, ini dinamakan dengan
suatu kondisi ujung fondasi tertutup tanah (plugged). Pada kondisi ini fondasi
menjadi fondasi dengan ujung tertutup (closed-end pipe).
Ketika tiang pancang pipa ujung terbuka menjadi tertahan (plugged), tiang
pancang ini memiliki area kontak sisi yang sama dengan tiang pancang pipa ujung
tertutup (closed-end pile), hanya menggunakan tahanan sisi keliling luar dari
fondasi ketika menghitung daya dukung sisi tiang, tidak termasuk friksi antara
ujung tanah tertahan dan sisi di dalam fondasi.