Anda di halaman 1dari 28

Bismillah.

Demi Nama Allah SWT (Tuhan YME), saya yang bertandatangan dibawah ini
benar-benar mengerjakan Sendiri, tidak menyontoh, tidak memberikan jawaban saya
atau bekerjasama.

BAB 4
PERHITUNGAN LENTUR PENAMPANG PERSEGI

A. Nyatakan pernyataan ini benar atau salah dan jelaskan alasannya.


1. Umumnya Analisa lentur penampang persegi diaplikasikan pada elemen balok
dan elemen pelat.
Jawab : Benar , Pada dasarnya lentur tulangan tunggal memiliki pengertian
tulangan terpasang hanya pada daerah yang mengalami tarik sedangkan
pada daerah yang mengalami tekan hanya dipasang tulangan praktis.
2. Perhitungan tulangan lentur diperoleh dari kombinasi gaya pada bidang momen
dan bidang lintang.
Jawab : Salah, Perhitungan tulangan lentur hanya kombinasi antara gaya (Cc’
atau T ) akibat tarik artinya hanya keterkaitan antara gaya dengan
bidang momen akan tetapi TIDAK berkaitan dengan bidang lintang.
Bukti :

3. Tinggi efektif balok untuk perhitungan lentur diperoleh dari jarak serat tekan
terluar ke pusat luasan tulangan pengekangan
Jawab : Benar, d = tinggi efektif penampang yang diukur dari serat tekan
terluar ke centroid tulangan (Sumber : Imran,I.,( 2014).Perencanaan
Dasar, Struktur Beton Bertulang.Bandung hal 29)
4. Variabel yang mempengaruhi kemampuan perhitungan tulangan lentur yang
ekonomis adalah mutu baja dan luas tulangan baja.
Jawab : Benar, Karena dari mutu baja = fy dan luas tulangan = As yang
menentukan ekonomis atau tidaknya dari kuat lentur nominal Mn =
As.fy(d-a/2) atau As.fy (d-0,59.As.Fy/fc’.b) (Sumber : Imran,I.,
( 2014).Perencanaan Dasar, Struktur Beton Bertulang.Bandung hal 31)
5. Diagram distribusi regangan lentur untuk pendekatan perhitungan tulangan
lentur diasumsikan sebagai persamaan linier
Jawab : Salah, Diasumsikan sebagai bentuk persegi sehingga perhitungan
menjadi a= β1 x Xb. Dimana β1 = 0,85fc’ dan Xb = jarak garis netral
ke serat tekan terluar beton (Sumber : Struktur beton dasar BAB 4
ANALISA LENTUR PENAMPANG PERSEGI hal 2)
6. Regangan maksimum dalam perhitungan tulangan lentur digunakan pada serat
beton tekan terluar harus diasumikan sama dengan 0,003
Jawab : Benar, karena untuk beton normal berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan tegangan maksimum beton tercapai pada saat regangan
diantara 0.0015 dan 0.003, dalam desain regangan hancur untuk beton
diambil nilai terbesar yaitu sebesar 0.003. Agar mendapakan hasil
desain atau perencanaan yang lebih aman.
7. Hubungan antara distribusi tegangan tekan beton dan regangan beton boleh
diasumsikan berbentuk persegi, trapesium, parabola atau bentuk lainnya yang
penghasilkan perkiraan kekuatan yang cukup baik bila dibandingkan dengan
hasil pengujian.
Jawab : Benar, Pada SKSNI 2002 mengijinkan setiap hubungan
diskematisasikan antara σ-ε, asalkan kebenarannya dinyatakan dengan
pengujian yang cukup. Karena pada dasarnya bentuk-bentuk itu
merupakan kombinasi antara beberapa diagram tegangan-regangan
yang didapatkan dengan cara yang berbeda.
8. Regangan yang nilainya lebih besar dari regangan leleh yang berhubungan
dengan kuat leleh baja (fy), tegangan pada tulangan harus diambil sama dengan
fy
Jawab : Benar, karena hal ini digunakan untuk memberikan nilai regangan
yang sama dengan nilai regangan yang akan terjadi pada tegangan leleh
baja itu sendiri (Fy) nantinya.
9. Prinsip perhitungan tulangan lentur tunggal adalah tulangan longitudinal
terpasang hanya pada daerah yang mengalami tekan sedangkan pada daerah
yang mengalami tarik hanya dipasang tulangan praktis
Jawab : Salah, Karena pada dasarnya lentur tulangan tunggal memiliki
pengertian tulangan terpasang hanya pada daerah yang mengalami tarik
sedangkan pada daerah yang mengalami tekan hanya dipasang tulangan
praktis. Hal ini disebabkan karena beton hanya menahan tegangan
tekan, sehingga kekuatan beton tidak diperhitungkan untuk menerima
tegangan tarik. Sehingga tulangan tekan disini untuk mendukung akan
beton itu sendiri dan untuk membantu mengikat kebutuhan akan
tulangan transversal yang ada.
10. Prinsip perhitungan tulangan rangkap adalah tulangan tekan diperlukan karena
kemampuan tulangan tarik yang tidak mampu melayani beban momen lentur
Jawab : Benar, karena pada dasarnya lentur tulangan rangkap memiliki
pengertian gaya dalam lentur yang terjadi tidak sepenuhnya dipikul
oleh tulangan tarik akan tetapi tulangan tekan juga ikut memikul gaya
dalam lentur yang terjadi. Sehingga pada perhitungan ini tulangan
tekan diperlukan untuk membantu tulangan tarik dalam melayani beban
momen lentur.
B. Pilih jawaban yang benar
1. Beberapa hal yang benar untuk menganalisa lentur pada balok adalah, kecuali:
a. Tegangan lentur diperoleh dari gaya pada bidang momen dari elemen
struktur yang dianalisa
b. Kedalaman balok diukur dari serat tekan terluar ke pusat luasan baja
tulangan longitudinal
c. Distribusi regangan diasumsikan sebagai linier
d. Gaya tekan pada beton dan gaya tarik baja boleh tidak seimbang satu sama
lain
2. Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 12.2, perencanaan komponen struktur lentur
dapat diasumsikan sebagai berikut, kecuali:
a. Regangan maksimum yang dapat digunakan pada serat beton terluar harus
diasumikan sama dengan 0,003
b. Regangan pada tulangan dan beton harus diasumsikan berbanding non
linier dengan jarak dari sumbu netral.
c. Hubungan antara distribusi tegangan tekan beton dan regangan beton
boleh diasumsikan berbentuk persegi, trapesium, parabola atau bentuk
lainnya yang penghasilkan perkiraan kekuatan yang cukup baik bila
dibandingkan dengan hasil pengujian.
d. Regangan yang nilainya lebih besar dari regangan leleh yang berhubungan
dengan kuat leleh baja (fy), tegangan pada tulangan harus diambil sama
dengan fy
3. Beberapa hal dasar dalam menggunakan perhitungan lentur tulangan tunggal
yang benar, kecuali:
a. Tulangan terpasang hanya pada daerah yang mengalami tarik sedangkan
pada daerah yang mengalami tekan hanya dipasang tulangan praktis
b. Umumnya dapat diaplikasikan pada elemen balok dan elemen pelat
c. Kedalaman balok diukur dari serat tekan terluar ke pusat luasan baja
tulangan
d. Distribusi regangan diasumsikan sebagai linier
e. Gaya tekan pada beton dan gaya tarik baja boleh tidak seimbang satu sama
lain
4. Beberapa hal dasar dalam menggunakan perhitungan lentur tulangan rangkap
yang benar, kecuali:
a. Kemampuan penampang untuk memikul lentur merupakan kombinasi dari
tulangan tarik dan tulangan tekan dikalikan lengannya
b. Perhitungan tulangan tekan diperlukan karena kemampuan tulangan tarik
yang tidak mampu melayani beban momen lentur
c. Penampang beton yang tertekan dibuat sekecil mungkin dengan cara
membuat posisi garis netral yang letaknya lebih mendekati pada tulangan
tekan dengan tetap memperhatikan komposisi tulangan tarik dan tulangan
tekan.
d. Gaya tekan pada beton tidak diperhitungkan
5. Definisi distribusi tegangan beton persegi ekivalen yang digambarkan pada
gambar 1 adalah benar, kecuali:
cu=0.003 fc'

xb ab=1.xb Cc'
d
h

As T=As.fy

s=y=fy/Es
b
Gambar 1. Penampang balok, diagram regangan dan tegangan
persegi ekivalen Lentur Tulangan Tunggal
a. Tegangan beton 0,85fc’ diasumsikan terdistribusi merata pada daerah
tekan ekivalen yang dibatasi oleh tepi penampang dan suatu garis lurus
yang sejajar dengan sumbu netral sejarak ab = xb dari serat dengan
regangan tekan maksimum
b. Jarak xb dari serat dengan regangan tekan maksimum ke sumbu netral
harus diukur dalam arah tegak lurus terhadap sumbu tersebut.
c. Faktor  harus diambil sebesar 0,85 untuk beton dengan nilai kuat tekan
fc’< 30 MPa.
d. Semua pernyataan tidak ada yang benar.
6. Menggunakan gambar 1 soal no. 5, kekuatan Momen lentur (Mn) dapat
diperoleh dengan dengan perumusan:
a. Mn = 0,85fc’ xb . b (d-xb/2)
b. Tidak ada perumusan yang benar
c. Mn = As.fy (d-xb/2)
 A.f 
d. M A.f d  0,59 s y 
n s y 

 fc '.b 
7. Melanjutkan soal no. 7, dengan membuat nilai rasio tulangan yang diperoleh
dari luas tulangan dibagi dengan luasan efektif penampang balok, ( ) =
As/(bd), maka dapat diperoleh perumusan sebagai berikut, kecuali:
a. Xb = (0,85 ′)


b. M n  .b.d. f y d   fy 
 

d 
 
2 0,85. fc '  
c. Jawaban a dan b
d. Tidak ada perumusan yang benar
8. Variabel-variabel yang berpengaruh pada kekuatan lentur beton bertulang
adalah
a. Mutu beton dan mutu baja
b. Luas tulangan lentur
c. Lebar balok dan tinggi balok
d. Semua yang terdapat di point a), b) dan c)
9. Bila dimensi balok tidak boleh diperbesar, maka untuk menaikkan kekuatan
lentur yang paling ekonomis dapat dilakukan dengan cara
a. Memperbesar diameter tulangan
b. Merapatkan jarak tulangan
c. Menaikkan mutu beton
d. Menaikkan mutu tulangan
10. Diketahui konstruksi jembatan dengan model struktur balok sederhana A-B
dengan perletakan sendi-rol dan mempunyai bentang 10 meter, seperti pada
gambar 3 di bawah. Tentukan letak tulangan utama lentur pada penampang
balok beton bertulang.

A B

10 meter

Gambar 2. Balok sederhana dengan perletakan sendi-rol


a. Serat bawah dan mulai dipasang dari tengah bentang tidak perlu sepanjang
bentang A-B.
b. Serat atas dan bawah dan dipasang sepanjang bentang A-B
c. Serat atas dan mulai dipasang dari tengah bentang tidak perlu sepanjang
bentang A-B.
d. Tidak perlu tulangan lentur

C. Jawablah dengan isian yang tepat


1. Menggunakan gambar 1 soal B.5, memperhatikan tambahan asumsi, r= b/d, ()
= As/(bd),  = rfy/fc’, R = fc’(1-0,59) susun rumusan momen lentur agar
2
menjadi rumus sederhana: Mn = Rbd
Jawab : (1) Cc’ = 0.85 × fc’× ab
(2) T = As × fy
(3) Cc’ = T
As . fy
(4) a=
0,85. fc ' . b
' a
(5) Mn=C c atau T ( d− 2 )
Dalam bentuk lain persamaan dapat ditulis
(6) 0,85.fc’.α.b = ρ.b.d. fy
f y
( )
(7) α =ρ . 0.85 . f c ’ . d
Substitusi persamaan (5) kedalam persamaan (7) diperoleh
ρ f y
( ( ))
(8) Mn=ρ .b .d . f y d − 2 0.85 . f c ’ d
fy
(9) m = 0.85 . fc '
Mn 1
(
(10) b . d 2 = ρ. fy 1− 2 ρ . m )
2. Diketahui konstruksi kantilever (gambar 3 di bawah) dengan beban P ke arah
bawah, tentukan dan gambar letak tulangan utama lentur pada penampang balok
beton bertulang.

P ton

B
A
3m
Gambar 3. Balok kantilever dengan perletakan jepit di titik B

Jawab :
BAB 5
ANALISA LENTUR PENAMPANG T

A. Nyatakan pernyataan ini benar atau salah


1. Pelat yang dicor monolit pada balok penampang T tidak menambah kekuatan
dan kekakuan tambahan pada balok persegi
Jawab : Salah, Plat yang dicor monolit pada balok penampang T jelas
menambah kekuatan dan kekakuan pada balok. Bisa dibuktikan ketika
balok diberi beban maka keadaan yang terjadi pada perletakan yaitu
terjepit penuh dan mampu mencegah terjadinya rotasi.
2. Prinsip utama analisa lentur penampang T adalah bagian sayap pada balok
mengalami kondisi tekan baik sebagian atau keseluruhan
Jawab : Salah, Karena saat terkena momen negative daerah yang terpengaruh
tekan hanya sisi badan saja, tidak keseluruhan

3.

Perhitungan kekuatan penampang Balok T posisi garis netral akan sangat


menentukan apakah daerah tekan akan berbentuk T atau persegi
Jawab : Benar, Karena nantinya baik bentuk T maupun persegi selalu
didasarkan pada posisi garis netralnya.
4. Penggunaan distribusi tegangan persegi “Whitney” mengandung arti bahwa
kekuatan balok akan sama dengan kekuatan balok persegi dengan lebar efektif
dan tinggi blok tertekan dari penampang beton boleh melebihi tebal sayap.
Jawab : Salah, karena Penggunaan distribusi tegangan persegi dari Whitney
mengandung arti bahwa kekuatan balok akan sama dengan kekuatan
balok persegi dengan lebar b = beffektif selama tinggi blok tertekan
dari penampang beton “ a “ tidak melebihi tebal sayap “ ts “
5. Umumnya Analisa lentur penampang T diaplikasikan pada elemen balok dan
elemen pelat.
Jawab : Benar, Pada umumnya pelat-pelat lantai dan balok-balok merupakan
satu kesatuan, secara otomatis balok-balok dilengkapi dengan suatu
tambahan lebar dibagian atasnya yang disebut flens. Balok-balok
seperti itu dikenal sebagai balok-balok T. Bagian balok dibawah flens
disebut badan. Tegangan lentur flens tidak sama untuk tiap balok;
tegangan ini terbesar pada badan dan cenderung untuk turun sesuai
dengan jarak dari badan. Balok berflens terutama digunakan pada
penampang-penampang pada lapangan. Hal ini adalah karena
dilapangan flens mengalami tekan, artinya flens mempunyai kontribusi
terhadap kekuatan momen pada lapangan. Pada tumpuan, flens
mengalami tarik; dengan demikian bagian ini diabaikan dalam
perhitungan kekuatan momen penampang tumpuan. Dengan perkataan
lain, penampang ini adalah penampang terbalik, bertulang rangkap
yang mempunyai tekan As’ di bagian bawah dan tulangan As di bagian
atas. Prinsip-prinsip dasar yang digunakan dalam desain balok
segiempat juga berlaku unutk balok berflens. Perbedaan utama antara
penampang segiempat dengan penampang berflens adalah dalam
perhitungan
6. Lebar efektif Balok T Tunggal boleh lebih kecil atau sama dengan empat kali
lebar balok utama
Jawab : Benar, Balok-T tunggal, dimana bentuk T-nya diperlukan untuk
menambah luas daerah tekan, harus mempunyai ketebalah sayap tidak
kurang dari ½ lebar badan balok, dan lebar efektif sayap tidak lebih
dari 4x lebar badan balok
SNI 03-2847-2002: Tata cara untuk menghitung struktur beton
dari bangunan gedung, Pasal 10.10 Konstruksi balok-T
7. Jenis analisa perhitungan lentur balok T ditentukan dari posisi garis netral yang
sejajar dengan tinggi balok
Jawab : Benar,Di dalam perhitungan kekuatan penampang Balok T posisi garis
netral akan sangat menentukan apakah daerah tekan akan berbentuk T
atau persegi. Balok T pada prinsipnya didasarkan pada posisi garis
netral dibedakan lagi atas :
 Balok T Asli
 Balok T Palsu
Disebut balok T Asli apabila posisi garis netral “ x “ berada pada badan
balok atau lebih besar dari tebal sayap “ ts “ atau dapat dinyatakan
pula, x > ts (5.1) sedangkan balok T disebut T palsu apabila garis netral
berada lebih kecil atau sama dengan tebal sayap “ ts “ atau, x ≤ ts

B. Pilih jawaban yang benar


1. Sesuai dengan SNI 03 2847 2002 pasal 10.10 dijabarkan bahwa lebar efektif
(beff) sebagai berikut benar, kecuali:
a. Untuk balok tepi, lebar effektif lebih kecil atau sama dengan seperduabelas
bentang balok.
b. Untuk balok tengah, lebar effektif lebih kecil atau sama dengan seperempat
bentang balok.
c. Untuk Balok T Tunggal, lebar effektif lebih kecil atau sama dengan empat
kali lebar balok.
d. Tidak ada yang benar

2. Perbedaan utama perhitungan analisa lentur balok penampang persegi dan balok
penampang T adalah benar kecuali:
a. Perhitungan gaya tekan beton.
b. Lebar efektif pada gaya tekan
c. Penentuan sumbu netral
d. Penentuan tinggi balok
3. Pernyataan yang benar perihal perencanaan komponen struktur lentur balok
penampang T dan ditentukan dari letak garis netral sejajar lebar balok, kecuali:
a. Disebut balok T Asli apabila posisi garis netral “ x “ berada pada badan
balok atau lebih besar dari tebal sayap
b. Balok T disebut T palsu apabila garis netral berada lebih kecil atau sama
dengan tebal sayap
c. Pernyataan a dan b benar
d. Pernyataan a dan b salah
C. Jawablah dengan isian yang tepat
1. Menggunakan gambar 1, susun persamaan Kekuatan penampang balok T palsu
untuk memikul gaya dalam yang terjadi agar tersusun persamaan Momen Lentur:
Mn = Asfy (d-a/2)
beff
c'=0.003 fc'
a C
tf x

As T
s=y
bw

Gambar 1. Analisa penampang T palsu


Jawab : Penampang beton yang mengalami tekan yang digambarkan sebagai gaya tekan “C”,

sedangkan akibat tulangan tarik digambarkan sebagai gaya tarik “ T “,

dengan menggunakan prinsip keseimbangan maka C = T diperoleh tinggi blok beton


yang mengalami tekan,

Kekuatan penampang balok T palsu untuk memikul gaya dalam yang terjadi,

Atau

2. Menggunakan gambar 2, susun persamaan Kekuatan penampang balok T Asli


untuk memikul gaya dalam yang terjadi agar tersusun persamaan Momen Lentur:
 a  t
Mn = M n  C1  d    C2  d  
 2  2 fc'
beff
c'=0.003

2 2 tf C2
1 x a
C1
h gn

As T
s=y
bw

Gambar 2. Analisa penampang T Asli


Jawab : Penampang beton yang mengalami tekan pada bagian sayap (2) yang
digambarkan sebagai gaya tekan “ C2 “,

Penampang beton yang mengalami tekan pada bagian badan (1) yang
digambarkan sebagai gaya tekan “ C1 “,

Gaya tekan total yang terjadi,


C = C1+ C2

sedangkan akibat tulangan tarik digambarkan sebagai gaya tarik “ T “,


T = As.fy
dengan menggunakan prinsip keseimbangan maka C = T diperoleh tinggi
blok beton yang mengalami tekan,

Kekuatan penampang balok T asli untuk memikul gaya dalam yang


terjadi,
BAB 9
KEKUATAN GESER DAN TULANGAN GESER

Pilihan Benar-Salah :
1. Keruntuhan akibat geser lebih berbahaya dibanding lentur
Jawaban : Benar, Karena sifat keruntuhan akibat gaya geser pada suatu elemen
struktur beton bertulang adalah getas (brittle) tidak daktail, dan
keruntuhannya terjadi secara tiba-tiba
2. Nilai faktor reduksi penampang (∅) untuk geser lebih besar dibanding faktor
reduksi penampang untuk lentur
Jawaban : Salah, Faktor reduksi untuk geser = 0.6 lebih kecil daripada lentur =
0.8 karena keruntuhan geser lebih berbahaya dibandingkan
keruntuhan akibat lentur.
3. Balok selalu memerlukan tulangan geser
Jawaban : Benar, Karena penulangan geser pada balok yang dikenal dengan
penulangan transversal berguna untuk mencegah pembentukan retak
miring akibat adanya tegangan geser yang tinggi. Penulangan ini
berbentuk sengkang tertutup atau berbebtuk U diarah vertikal atau
miring untuk menutupi penulangan memanjang utama di sekeliling
muka balok.
4. Bila balok tidak memerlukan tulangan geser, sebaiknya tetap dipasang tulangan
geser minimum
Jawaban : Benar, Karena dengan adanya tulangan geser dapat meminimalisir
terjadinya retakan miring yang di sebabkan oleh tegangan geser.

5. Kolom dengan beban aksial tekan akan memerlukan tulangan geser yang lebih
banyak dibandingkan dengan kolom dengan beban aksial tarik
Jawaban : Benar, Karena, pada kolom yang mengalami beban aksial tekan
akan terjadi lendutan, sehingga dibutuhkan tulangan geser lebih
banyak untuk menahan agar tidak terjadi lendutan yang besar dan
tidak menyebabkan kolom menjadi retak. Retak bila tidak ditahan
dengan tulangan akan mengakibatkan keruntuhan.
Pilihan Ganda :
1. Kekuatan geser pada beton bertulang (Vn) merupakan kombinasi antara
a. Kekuatan beton dan kekuatan tulangan lentur
b. Kekuatan tulangan lentur dan tulangan geser
c. Kekuatan beton dan tulangan geser
d. Kekuatan beton, tulangan lentur dan tulangan geser
2. Variabel-variabel yang berpengaruh pada kekuatan geser beton bertulang adalah
a. Mutu beton dan mutu baja
b. Luas dan jarak tulangan geser
c. Lebar balok dan tinggi balok
d. Semua yang terdapat di point a), b) dan c)
3. Bila dimensi balok tidak boleh diperbesar, maka untuk menaikkan kekuatan
geser yang paling ekonomis dapat dilakukan dengan cara
a. Memperbesar diameter tulangan
b. Merapatkan jarak tulangan
c. Menaikkan mutu beton
d. Menaikkan mutu tulangan
4. Keruntuhan balok beton bertulang tanpa sengkang akibat geser akan bersifat
a. Ulet (ductile)
b. Mendadak (brittle)
c. Ada tanda-tanda melendut
5. Perhatikan balok dibawah ini dengan bentang 3m dan diberi beban titik pada
jarak 1m dari masing-masing tumpuan dan anggap tidak ada berat sendiri balok.
Pada daerah mana kemungkinan akan diperlukan tulangan geser

A B C
a. Seluruh bentang
b. daerah A s/d B
c. daerah B s/d C
Jawaban:
6. Retak yang mungkin terjadi pada balok pada pertanyaan nomor 6 pada daerah C
s/d D
a. Retak vertikal (retak lentur)
b. Retak miring (retak geser)
c. Kombinasi retak vertikal dan miring
7. Model tulangan geser mana yang paling efektif untuk menerima beban statis
a. Sengkang vertikal
o
b. Sengkang miring 45

c. Sengkang spiral

Jawaban: Umumnya bagian tulangan sengkang yang berfungsi menahan


beban geser adalah arah vertikal, sedangkan arah horisontal tidak
diperhitungkan menahan beban gaya yang terjadi pada balok. Bagian
tulangan sengkang arah vertikal mencegah terbelahnya balok akibat adanya
geser.

8. Model tulangan geser mana yang paling efektif untuk menerima beban dinamis
(bolak-balik)
a. Sengkang vertikal

o
b. Sengkang miring 45

c. Sengkang spiral

Jawaban: Agar balok dapat menahan gaya geser tersebut, maka diperlukan
tulangan geser yang dapat berupa tulangan miring/tulangan-serong
atau berupa sengkang/begel. Jika sebagai penahan gaya geser
hanya digunakan begel saja, maka pada daerah yang gaya gesernya
besar (mislnya pada ujung balok yang dekat tumpuan) dipasang
begel dengan jarak yang kecil/rapat, sedangkan pada daerah
dengan gaya geser kecil (daerah lapangan/tengah bentang) dapat
dipasang begel dengan jarak yang lebih besar/renggang. Semakin
miring sudut yang digunakan (mendekati 45°) maka semakin
menambah kuat lentur, sehingga runtuh menjadi runtuh geser.
Dengan semakin besar kuat lentur, maka semakin besar lendutan
yang berdampak pada semakin banyaknya retak lentur, namun
retak lentur tidak menerus, sehingga runtuh geser semakin nyata.
9. Model tulangan geser mana yang paling praktis untuk menerima baik beban
statis maupun beban dinamis (bolak-balik)
a. Sengkang vertikal

o
b. Sengkang miring 45
c. Sengkang spiral

Untuk soal nomor 10 s/d 12


Balok diatas 2 tumpuan dengan beban sbb:

L/2
(me
ter) P

L = 8 (meter)

fc’ = 25 MPa
fy = 400 MPa

Beban merata
qd (mati) = 2 t/m (belum termasuk berat sendiri BALOK); BJ
beton=2.4 t/m3 ql (hidup) = 2 t/m
Beban terpusat
P (hidup) = 2 t
Dimensi ditetapkan 35 cm x 80 cm dan d=0.875 h.

Hitung penulangan geser lentur balok tsb dan gbr penulangan geser tsb

10. Besarnya gaya geser maksimum untuk disain kekuatan geser (Vu) balok diatas
adalah
a. 27.23 ton
b. 27.23 KN
c. 272.3 KN
d. Jawaban a dan b
11. Besarnya gaya geser nominal (Vn) balok diatas adalah
a) 36.3 ton
b) 36.3 KN
c) 363 KN
d) Jawaban a dan b
Bila dipakai tulangan geser ∅12 mm dan mutu fy=240 MPa maka tulangan
12.
geser yang diperlukan dengan jarak paling ekonomis
a. 100 mm
b. 125 mm
c. 200 mm
d. 250 mm
13. Untuk balok yang tidak perlu tulangan geser, tetap diharuskan memasang tulangan geser
minimum (Avmin). Perumusan yang dipakai adalah
a. 1.4
fy
b. bs
w
3fy

c. A fd
v y
s
BAB 10
TORSI

Soal Benar – Salah


1. Keruntuhan akibat torsi lebih berbahaya dibanding lentur
Jawaban: Salah, Gaya geser torsi akan timbul di permukaan batang terpuntir dan
cenderung menyebabkan terjadinya retak tarik diagonal sama seperti
yang diakibatkan oleh gaya geser lentur. Apabila kuat tarik beton telah
terlampaui akan dapat dilihat bahwa pada permukaan terjadi retak beton
yang kurang lebih membentuk sudut 45o terhadap komponen sumbu
batang sehingga diperlukan batang tulangan baja yang dipasang
melintang terhadap arah retakan sedemikian hingga menghalangi
keruntuhan lebih lanjut. Tulangan torsi pada balok pada umumnya
dipasang pada arah memanjang balok yang letaknya disebar merata
disekeliling balok terpuntir.
2. Balok selalu memerlukan tulangan torsi
Jawaban: Benar, Momen puntir adalah momen yang bekerja terhadap sumbu
longitudinal balok/elemen struktur. Timbulnya gaya torsi/puntir dapat
diantisipasi dengan menyediakan tulangan torsi pada elemen struktur
yang terkena gaya torsi
3. Torsi statis tentu lebih berbahaya disbanding statis tidak tentu
Jawaban: Benar, Karena momen statis hanya melibatkan satu balok pada tepi
sedangkan untuk statis tidak tentu melibatkan banyak balok yang tak
tentu
4. Tulangan akibat torsi berupa sengkang dan tulangan arah memanjang
Jawaban: Benar, sesuai dengan pernyataan soal 2
√f ′ A

5. Torsi diabaikan bila nilainya lebih kecil dari Tu = ϕ 3 p


c
cps
cp

Jawaban: Salah, seharusnya Tu < ϕ


Pilihan Ganda Pondasi:
1 Kekuatan torsi pada beton bertulang (Vn) merupakan kombinasi
antara
a. Kekuatan beton dan kekuatan tulangan lentur
b. Kekuatan tulangan lentur dan tulangan geser
c. Kekuatan beton dan tulangan geser
d. Kekuatan beton, tulangan memanjang dan tulangan geser (sengkang)
2. Variabel-variabel yang berpengaruh pada kekuatan torsi beton bertulang adalah
a. Mutu beton dan mutu baja
b. Luas dan jarak tulangan sengkang
c. Lebar balok dan tinggi balok
d. Semua yang terdapat di point a), b) dan c)
3. Bila dimensi balok tidak boleh diperbesar, maka untuk menaikkan kekuatan torsi yang
paling ekonomis dapat dilakukan dengan cara
a. Memperbesar diameter tulangan
b. Merapatkan jarak tulangan sengkang
c. Menaikkan mutu beton
d. Menaikkan mutu tulangan memanjang
4. Keruntuhan balok beton bertulang tanpa sengkang akibat torsi akan bersifat
a. Ulet (ductile)
b. Mendadak (brittle)
c. Ada tanda-tanda melendut
5. Torsi dibedakan menjadi 2, yaitu
a. Torsi tumpuan dan lapangan
b. Torsi statis tentu dan tidak tentu
c. Torsi tarik dan tekan
d. Torsi positip dan negatip
6. Tipe torsi yang lebih berbahaya adalah
a. Torsi lapangan
b. Torsi tumpuan
c. Torsi statis tentu
d. Torsi statis tidak tentu
7. Retak yang mungkin terjadi pada balok akibat torsi
a. Retak vertikal
b. Retak miring
c. Kombinasi retak vertikal dan miring

Untuk soal nomor 8 s/d 10 lihat gambar dibawah ini (diambil dari Modul Struktur Beton
Dasar oleh Dicky Imam Wahyudi)
8. Perhatikan balok-balok pada as A s/d G. Balok yang selalu dalam kondisi memikul beban
torsi adalah
a. Balok as A dan B
b. Balok as C, D dan E
c. Balok as F dan G
d. Jawaban a dan c
9. Perhatikan balok-balok pada as A s/d G. Balok yang memikul beban torsi akibat beban
hidup adalah
a. Balok as A dan B
b. Balok as C, D dan E
c. Balok as F dan G
d. Jawaban a, b dan c
10. Perhatikan balok-balok pada as A s/d G. Torsi yang terjadi pada balok tsb termasuk torsi
a. Torsi lapangan
b. Torsi tumpuan
c. Torsi statis tentu
d. Torsi statis tidak tentu
11. Untuk balok mengalami statis tidak tentu, nilai torsi yang terjadi dapat diambil tidak
melebihi nilai
√f ′ A2
a. ϕ
c cp

b. ϕ √f Acp
√f ′ A2
c. ϕ
c cp
13 pcp
2

d. ϕ √ y Acp
f

12. Besarnya nilai factor reduksi penampang (∅) untuk torsi adalah
a. 0.5
b. 0.6
c. 0.75
d. 0.8
13. Untuk memikul beban Torsi maka perlu dipasang tulangan
a. Sengkang saja
b. Memanjang saja
c. Spiral
d. Jawaban a dan b
14. Pemasangan tulangan memanjang akibat torsi dilakukan dengan memasang tulangan
a. pada daerah tarik saja
b. pada daerah tekan saja
c. pada daerah tarik dan tekan
d. disebar merata ke seluruh penampang
15. Akibat balok menerima kombinasi lentur, geser dan torsi maka pernyataan yang benar
adalah
a. Sengkang akan bertambah rapat
b. Tulangan tarik dan tekan arah memanjang bertambah
c. Tulangan memanjang bisa berkurang
d. Jawaban a dan b

BAB 11
KONSOL PENDEK

Soal Pilihan Ganda Konsol Pendek


1. Pada konsol, untuk keadaan dimana dapat terjadi retak dan selip sepanjang
bidang permukaan retak, akibat:
a. tidak adanya penulangan yang memotong bidang retak itu, dan kurang cocoknya
prosedur perencanaan yang biasa di dalam penulangan geser untuk mencegah
retak miring (seperti untuk a/d lebih kecil dari 1,0).
b. tidak adanya penulangan yang sejajar bidang retak itu, dan kurang cocoknya prosedur
perencanaan yang biasa di dalam penulangan geser untuk mencegah retak miring
(seperti untuk a/d lebih kecil dari 1,0).
c. tidak adanya penulangan yang memotong bidang retak itu, dan kurang cocoknya
prosedur perencanaan yang biasa di dalam penulangan geser untuk mencegah
retak miring (seperti untuk a/d lebih besar dari 1,0).
d. tidak adanya penulangan yang sejajar bidang retak itu, dan kurang cocoknya prosedur
perencanaan yang biasa di dalam penulangan geser untuk mencegah retak miring
(seperti untuk a/d lebih besar dari 1,0).
2. Pada konsol, untuk keadaan dimana dapat terjadi retak dan selip sepanjang bidang
permukaan retak, akibat tidak adanya penulangan dan kurang cocoknya prosedur
perencanaan yang biasa di dalam penulangan geser untuk mencegah retak miring,
maka harus diterapkan:
a. Konsep gesekan geser di dalam transfer geser.
b. Konsep penahan geser
c. Konsep penahan momen
d. Konsep gesekan dalam konsol beton
3. Penggunaan konsep gesekan geser adalah layak di dalam memberikan suatu
mekanisme untuk transfer geser di dalam keadaan seperti, kecuali
a. Pada bidang permukaan beton yang dicor dalam waktu yang berlainan.
b. Pada bidang permukaan beton yang dicor dalam waktu yang bersamaan.
c. Pada sambungan antara korbel (braket) dengan kolom.
d. Pada hubungan antara unsur-unsur dalam konstruksi beton pracetak.

4. Konsol pendek harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga kuat menahan gaya geser
dan momen yang bekerja padanya dengan mengikuti ketentuan berikut, kecuali:
a. Tinggi pada tepi luar daerah tumpuan tidak boleh kurang dari d
b. Tinggi pada tepi luar daerah tumpuan tidak boleh kurang dari 2d
c. Ketentuan SNI 03-2847-2002 berlaku dengan ratio bentang geser terhadap tinggi tidak
lebih besar dari satu, dan memikul gaya tarik horizontal Nuc tidak lebih besar dari Vu.
Jarak d diukur dari muka tumpuan.
d. Ketentuan SNI 03-2847-2002 berlaku dengan ratio bentang geser terhadap tinggi tidak
lebih kecil dari satu, dan memikul gaya tarik horizontal Nuc tidak lebih besar dari Vu.
Jarak d diukur dari muka tumpuan
5. Pada konsol, tulangan An yang fungsinya memikul gaya tarik Nuc harus ditentukan dari ≤
∅. . . Berikut pernyataan benar mengenai gaya tarik, kecuali:
a. Gaya tarik Nuc tidak boleh diambil lebih dari 0,2Vu kecuali bila digunakan suatu cara
khusus untuk mencegah terjadinya gaya tarik.
b. Gaya tarik Nuc tidak boleh diambil kurang dari 0,1Vu kecuali bila digunakan suatu cara
khusus untuk mencegah terjadinya gaya tarik.
c. Gaya tarik Nuc tidak boleh diambil lebih dari 0,1Vu kecuali bila digunakan suatu cara
khusus untuk mencegah terjadinya gaya tarik.
d. Gaya tarik Nuc tidak boleh diambil kurang dari 0,2Vu kecuali bila digunakan suatu cara
khusus untuk mencegah terjadinya gaya tarik.
6. Pada konsol, berikut pernyataan benar mengenai gaya tarik Nuc:
a. Gaya tarik Nuc harus dianggap sebagai suatu beban mati karena gaya tarik tersebut
timbul akibat rangkak, susut dan perubahan suhu.
b. Gaya tarik Nuc harus dianggap sebagai suatu beban mati walaupun gaya tarik tersebut
timbul akibat rangkak, susut dan perubahan suhu.
c. Gaya tarik Nuc harus dianggap sebagai suatu beban hidup walaupun gaya tarik
tersebut timbul akibat rangkak, susut dan perubahan suhu.
d. Gaya tarik Nuc harus dianggap sebagai suatu beban super dead load karena gaya tarik
tersebut timbul akibat rangkak, susut dan perubahan suhu.
7. Perencanaan tulangan geser friksi konsol Av harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a. Untuk beton normal kuat geser Vn tidak boleh diambil lebih dari 0,2. fc′. bw. d
ataupun 5,5. b . d dalam Newton
b. Untuk beton normal kuat geser Vn tidak boleh diambil kurang dari 0,2. fc′. bw. d
ataupun 5,5. b . d dalam Newton
c. Untuk beton ringan berpasir, kuat geser Vn tidak boleh diambil kurang dari:
(0,2 − 0,07 da) fc′. bw. d ataupun (5,5 − 1,9 da) . bw. d dalam Newton.

d. Untuk beton normal kuat geser, kuat geser Vn tidak boleh diambil melebihi:
(0,2 − 0,07 da) fc′. bw. d ataupun (5,5 − 1,9 da) . bw. d dalam Newton.

8. Luas tulangan tarik utama As pada konsol harus diambil sama dengan nilai yang paling
besar dari:
a. (Af + An) dan (2/3Avf+An)
b. (2/3Af + An) dan (2/3Avf+An)
c. (1/3Af + An) dan (2/3Avf+An)
d. (Af + 2/3An) dan (2/3Avf+An)
9. Sengkang tertutup atau sengkang ikat pada konsol, yang sejajar dengan As dengan luas
total Ah dengan tidak kurang dari 0,5(As-An), harus disebarkan secara merata dalam
batas:
a. Satu pertiga dari tebal efektif yang bersebelahan dengan As.
b. Tiga perempat dari tebal efektif yang bersebelahan dengan As.
c. Dua pertiga dari tebal efektif yang bersebelahan dengan As.
d. Satu perdua dari tebal efektif yang bersebelahan dengan As.
10. Ratio penulangan ρ = bdfc′As tidak boleh
a. kurang dari 0,04 (fc′fy)
b. kurang dari 0,02fc′( fy)
c. lebih dari 0,04 (fc′fy)
d. lebih dari 0,02 ( fy)
11. Pada sisi muka dari konsol pendek, tulangan tarik utama As harus dijangkarkan dengan
salah satu cara berikut, kecuali :
a. Dengan las struktural terhadap suatu tulangan transversal yang ukurannya paling
tidak sama, las direncanakan untuk mengembangkan kuat leleh fy dari batang
tulangan As.
b. Dengan pembengkokan balik tulangan tarik utama As, hingga membentuk suatu
putaran horizontal, atau
c. Dengan cara lain yang mampu memberikan penjangkaran yang positif.
d. Cara di atas salah semua
12. Berikut ini aturan menurut SNI 2847-2013 mengenai daerah pendukung beban pada
konsol pendek:
a. Tidak boleh mencuat keluar dari bagian lurus dari batang tulangan tarik utama As
b. Tidak boleh mencuat keluar dari bagian lurus dari batang tulangan tekan utama As
c. Tidak pula menjorok melampaui muka luar dari batang jangkar vertikal (bila ada).
d. Tidak pula menjorok melampaui muka dalam dari batang jangkar vertikal (bila ada).
13. Besaran koefisien geser friksi  ditentukan di dalam SNI 2847-2013
bervariasi menurut berbagai kondisi berikut, kecuali:
a. Beton yang dicor monolit
b. Beton yang dicor diatas permukaan beton yang telah mengeras dengan
kondisi permukaannya yang sengaja dikasarkan
c. Beton yang dicor diatas permukaan beton yang permukaanya tidak
sengaja dikasarkan
d. Beton mutu tinggi

Soal Benar – Salah Konsol Pendek


1. Konsol pendek atau braket merupakan kantilever yang menonjol pendek yang
berproyeksi dari muka sisi dalam kolom-kolom yang menahan beban-beban terpusat
yang berat atau reaksi-reaksi balok
Jawab: Benar, Konsol pendek (bracket & corbel) memikul beban terpusat yang berasal
dari balok-balok rel pembawa over head crane atau balok-balok pracetak di
dekat muka kolom pemikulnya.
2. Hipotesis friksi geser untuk transfer geser dalam korbel adalah korbel yang dicetak pada
waktu yang berbeda dari kolom pendukung utamanya dapat mempunyai suatu retak
geser yang potensial pada muka kontak antara kedua beton tersebut dimana transfer
geser harus terjadi melaluinya. Semakin kecil rasio / , maka semakin kecil pula
kecenderungan untuk geser murni yang pada dasarnya melalui bidang-bidang vertikal.
Jawab: Benar, Sekalipun beton yang belum retak adalah relatif kuat didalam geser, dan
retak geser pada balok umumnya merupakan retak miring (retak tarik diagonal),
retak geser yang demikian menjadi lebih vertikal untuk unsur yang yang
semakin tinggi dibandingkan dengan bentang geser.
Untuk keadaan dimana dapat terjadi retak dan selip sepanjang bidang
permukaan retak tersebut, akibat tidak adanya penulangan yang memotong
bidang retak itu, dan kurang cocoknya prosedur perencanaan yang biasa di
dalam penulangan geser untuk mencegah retak miring (seperti untuk a/d lebih
kecil dari 1,0), maka harus diterapkan konsep gesekan geser di dalam transfer
geser. Penggunaan konsep gesekan geser adalah layak di dalam memberikan
suatu mekanisme untuk transfer geser di dalam keadaan seperti :
o Pada bidang permukaan beton yang dicor dalam waktu yang berlainan.
o Pada sambungan antara korbel (braket) dengan kolom seperti terlihat pada
gambar 10.1
o Pada hubungan antara unsure-unsur dalam konstruksi beton pracetak,
seperti detail perletakan seperti terlihat pada gambar 10.2.(a)
o Pada permukaan antara baja dengan beton, seperti perlekatan dari braket
baja dengan kolom beton seperti terlihat pada gambar 10.2.(b).
Retak dimana diperlukan penulangan gesekan geser, boleh jadi tidak disebabkan
oleh geser. Retak sedemikian dapat saja misalnya disebabkan oleh susut. Akan
tetapi sekali retak telah terjadi (disebabka oleh apa saja), suatu mekanisme
perpindahan geser harus disediakan. Cara perencanaan adalah dengan
memisalkan bahwa suatu retak akan terjadi dan kemudian menyediakan
penguatan sepanjang retak yang dimisalkan untuk mencegah perpindahan relatif
di sepanjang retak tersebut.

3. Bila konsol pendek atau braket dicetak secara monolitik dengan kolom atau dinding
pendukung dan dikenai oleh suatu gaya tarik horizontal yang besar yang dihasilkan oleh
balok yang terdukung oleh korbel, sebuah pendekatan yang digunakan adalah gaya
berfaktor horizontal tidak boleh melebihi geser berfaktor vertikal dan baja tulangan harus
disediakan untuk menahan gaya
=

=

+
adalah luasan tulangan yang menahan momen
( −)
, dimana

Jawab: Benar, Konsol pendek harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga kuat
menahan gaya geser dan momen yang bekerja padanya dengan mengikuti
ketentuan berikut :
1. Ketentuan ayat 13.9.1 SNI 03-2847-2002 berlaku dengan ratio bentang
geser terhadap tinggi 𝑑𝑎 tidak lebih besar dari satu, dan memikul gaya
Tarik horizontal Nuc tidak lebih besar dari Vu. Jarak d diukur dari muka
tumpuan.
2. Tinggi pada tepi luar daerah tumpuan tidak boleh kurang dari 0,5d
3. Penampang pada muka tumpuan harus direncanakan untuk secara
bersamaan memikul gaya geser Vu suatu momen [Vu . a + Nuc (h-d)] , dan
suatu gaya tarik horizontal Nuc
a. Didalam suatu perhitungan perencanaan faktor resuksi kekuatan φ harus
diambil 0.75
b. Perencanaan tulangan geser friksi Av harus memenuhi kekuatan sebagai
berikut :
Untuk beton normal kuat geser Vn tidak boleh diambil melebihi : (0.2 - 0.07𝑑𝑎)
fc’bw.d ataupun 5.5 bw.d dalam Newton
Untuk beton ringan berpasir, kuat geser Vn tidak boleh diambil melebihi (0.2 -
0.07𝑑𝑎) fc’bw.d ataupun (5.5 –1.9𝑑𝑎)bw.d dalam Newton
c. Tulangan Af dirancang untuk menahan Momen [Vu . a + Nuc (h-d)]
4. Jika braket atau konsol pendek memikul beban terpusat yang berat, maka semua batang
tersebut mungkin mengalami keruntuhan geser friksi. Garis putus-putus pada gambar
memperlihatkan lokasi yang memungkinkan keruntuhan ini.
Jawab: Benar,
5. Pada permukaan antara baja dengan beton, seperti perlekatan dari braket baja dengan
kolom beton menggunaan konsep gesekan geser adalah layak di dalam memberikan
suatu mekanisme untuk transfer geser.
Jawab: Benar,

Anda mungkin juga menyukai