Dosen pengajar :
Dosen Asistensi :
D4 TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
DAFTAR ISI
2
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
DAFTAR TABEL
3
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
BAB I
1. Latar Belakang
Pengukuran tanah dapat merupakan salah satu disiplin ilmu yang meliputi metode
pengumpulan dan pemprosesan data dari kondisi yang ada di lapangan.
Di dunia teknik sipil pengukuran tanah atau lebih dikenal dengan ilmu ukur tanah
adalah bagian yang tidak bisa ditinggalkan. Sebelum melakukan suatu proyek perlu
dilakukan surveying yang didalamnya nanti pemakaian ilmu ukur tanah ini. Sebelum
pengukuran tanah dilakukan, maka suatu proyek tidak bisa dikerjakan. Jadi ilmu ukur
tanah merupakan bagaian yang vital di dunia ketekniksipilan.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengoperasikan alat ukur waterpass dengan baik dan benar?
b. Apa saja komponen komponen alat ukur waterpass?
c. Bagaimana cara pengukuran profil memanjang?
d. Bagaiman cara menentukan elevasi suatu bidang datar dari suatu permukaan tanah?
e. Bagaimana cara memasukkan dan mengolah data hasil pengukuran profil
memanjang?
f. Bagaimana cara menampilkan data dalam bentuk tabel dan sketsa bidang permukaan
tanah yang telah diukur?
3. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa mampu melakukan pengaturan alat ukur waterpass dan membaca bak
ukur.
b. Mahasiswa mampu mengenal komponen-komponen alat ukur waterpass.
c. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran profil memanjang dengan alat ukur
waterpass.
d. Mahasiswa mampu menentukan elevasi suatu bidang datar dari permukaan tanah.
e. Mahasiswa mampu memasukkan dan mengolah data hasil pengukuran profil
memanjang.
f. Mahasiswa mampu menampilkan data dalam bentuk tabel dan sketsa bidang
permukaan tanah yang telah diukur.
4. Manfaat Praktikum
Kegiatan praktikum ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswa
dalam pengukuran tanah sebagai upaya meningkatkan kompetensi mahasiswa.
Mahasiswa mampu mengatur alat ukur waterpass dengan benar dan mengetahui
komponen- komponennya, dengan begitu mahasiswa mampu melakukan pengukuran
memanjang jalan dan menentukan elevasinya serta menampilkannnya dlaam bentuk
data.
4
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
BAB II
DASAR TEORI
1. DEFINISI
Sifat profil bertujuan untuk menentukan bentuk permukaan tanah atau tinggi
rendahnya permukaan tanah sepanjang jalur pengukuran, baik secara memanjang
maupun melintang.
Sifat datar (leveling) suatu operasi untuk menentukan beda tinggi antara dua titik di
permukaan tanah. Sebuah bidang datar acuan atau datum ditetapkan dan elevasi
diukur terhadap bidang tersebut. Beda elevasi yang ditentukan dikurangkan dari atau
ditambah dengan nilai yang ditetapkan tersebut, dan hasilnya adalah elevasi titik-titik
tadi.
2. JENIS PENGUKURAN
5
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1. UMUM
Pengukuran waterpass memanjang dan melintang bertujua untuk mendapatkan relief
dari permukaan tanah yang akan digunakan sebagai fungsi tertentu dengan cara
mengukur ketinggian dari masing-masing titik relief tersebut. Pengukuran ini dapat
diguanakan untuk:
a. Perencanaan jalan raya.
b. Perencanaan jalan kereta api.
c. Landasan pacu pesawat terbang.
d. Irigasi.
e. Perencanaan jalur pipa.
f. Pembuatan bendungan.
2. PERALATAN
Peralatan yang diperlukan:
a. Cuttle pack dan rompi 7 buah.
Digunakan untuk tanda pengenal dan juga keselamatan kerja.
6
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
d. Baak Ukur
Digunakan untuk membaca tinggi rendahnya permukaan tanah. Baak ukur
mempunyai bentuk penampang segi empat panjang
yang berukuran ±3-4 cm, lebar ± 10 cm, panjang
±300 cm, bahka ada yang panjangnya mencapai
500cm.
e. Meteran 1 buah
Rol meter terbuat dari fiberglass dengan panjang 30-50 m dan dilengkapi tangkai
untuk mengukur jarak antara patok yang satu dengan patok yang lain.
7
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
d. Unting-unting
Unting unting ini melekat dibawah penyetel kaki statif, unting unting ini
berfungsi sebagai tolak ukur apakah waterpass tersebut sudah berada tepat di
atas patok.
e. Bendera
f. Helm
Berfungsi untuk melindungi kepala untuk
kejadian yang tidak diinginkan dan sebagai
pelindung kepala dari sinar matahari
g. Pilox
Berfungsi sebagai suatu tanda di lapangan untuk titik utama dalam pengukuran.
8
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
3. LOKASI PENGUKURAN
Lokasi pengukuran dalam praktikum pemetaan ini adalah Jl. Raya Menur.
4. PROSEDUR PELAKSANAAN
9
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
B. Profil Memanjang
Prosedur Pengukuran.
1. Menyiapkan catatan, daftar pengukuran dan membuat sket situasi yang akan
diukur.
2. Menentukan dan menancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik.
3. Mendirikan pesawat di antara titik A dan B kemudian melakukan penyetelan alat
sampai didapat kedataran.
4. Mengarahkan pesawat ke ttik A (sbg rambu belakang) dan membaca benang
tengahnya.
5. Memutar teropong searah jarum jam dan mengarahkan teropong pesawat ke titik
B (sebagai rambu muka), membaca dan mencatat benang tengahnya.
6. Memindahkan teropong pesawat di antara titik B dan C dan lakukan penyetelan
alat sampai datar.
10
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
7. Mengarahkan pesawat ke titik B ( sebagai rambu belakan ) dan membaca benang
tengahnya.
8. Memutar teropong searah jarum jam dan arahkan teropong pesawat ke titik C
(sebafai rambu muka), membaca dan mencatat benang tengahnya.
9. Dengan cara yang sama, melakukan sampai titik yang terakhir. (pengukuran
pergi)
10. Setelah pengukuran sampai pada titik yang terakhir, melakukan pengukuran
kembali (pengukuran pulang) dari arah titik terakhir sampai ke titik awal dengan
cara yang sama pada pengukuran pergi.
11. Melakukan perhitungan beda tinggi dan ketinggian masing masing titik.
12. Menggambar hasil pengukuran dan perhitungan.
11
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
C. Profil Melintang
Prosedur Pengukuran.
1. Mendirikan baak ukur di beberapa titik(sepanjang garis teropong) yang
diperlukan sebagai titik detail sebelah kiri titik 1. Kemudian baca dan catat
benang tengahnya.
2. Memutar pesawat searah jarum jam dengan besar sudut horizontal 180
12
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
LOKASI : Jl. Raya Menur - Surabaya NO. SERI : Nikon 213433 E-6
1,290
BM/
1,241 9,8 7,486
P5
1,192
1,333 1,330
P6 1,280 1,281 10,3 9,5 -0,040 -0,040 0,033 0,0275 7,4585
1,230 1,235
1,355 1,332
P7 1,305 1,282 9,8 9,5 -0,002 -0,002 0,051 0,0015 7,4570
1,257 1,237
PERGI
1,380 1,380
P8 1,328 1,330 10,4 9,3 -0,025 -0,025 0,021 0,0230 7,4340
1,276 1,287
1,370 1,390
P9 1,319 1,337 10,2 10,5 -0,019 -0,019 0,001 0,0240 7,4100
1,268 1,285
1,412
P10 1,360 9,7 -0,041 -0,041 0,015 0,0370 7,3730
1,315
1,392
P10 1,349 8,6
1,306
1,348 1,369
P9 1,297 1,316 10,1 10,4 0,033
1,247 1,265
1,438 1,319
P8 1,386 1,268 10,3 10,1 0,029
PULANG
1,335 1,218
1,395 1,416
P7 1,342 1,365 10,3 10,1 0,021
1,292 1,315
1,397 1,395
P6 1,345 1,341 10,2 10,3 0,001
1,295 1,292
BM/ 1,382
1,330 10,2 0,015
P5 1,280
13
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
LOKASI : Jl. Raya Menur - Surabaya NO. SERI : Nikon 213433 E-6
JARAK BEDA
TINGGI PEMBACAAN BAAK UKUR ELEVASI
D TINGGI PERMUKAAN AIR
ALAT (m)
BELAKANG MUKA (m) (m)
DAN YG
DIBIDIK ATAS ATAS TINGGI ELEVASI
TENGAH TENGAH
BAWAH BAWAH (m) (m)
1.408
1 1.317 18.3 -0.117 7.329
1.226
1.212
2 1.166 9.2 0.034 7.480
1.120
0.967
3 0.925 8.35 0.275 7.721
0.883
1.186
4 1.148 7.5 0.052 7.498
1.110
ELEVASI
7.446
TITIK
TINGGI
1.2
ALAT
1.265
5 1.249 3.1 -0.049 7.397
1.233
1.395
6 1.359 7.1 -0.159 7.287
1.323
2.483
7 2.444 8.5 -1.244 6.202 0.52 6,722
2.401
3.174
8 3.127 9.85 -1.927 5.519 1.2 6,719
3.080
2.474
9 2.423 11.85 -1.220 6.226 0.5 6,726
2.361
0.757
10 0.685 14.45 0.515 7.961
0.613
DAFTAR TABEL PENGUKURAN MELINTANG
LOKASI : Jl. Raya Menur - Surabaya NO. SERI : Nikon 213433 E-6
14
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
15
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
Tabel 3. Pengukuran melintang patok 8
16
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
Tabel 4. Pengukuran melintang patok 10
ELEVASI
7.369
TITIK
TINGGI
1.245
ALAT
1.254
5 1.235 3.8 0.010 7.379
1.216
1.267
6 1.425 7.4 -0.180 7.189
1.388
1.462
7 2.647 8.9 -1.402 5.967 0.64 6,607
1.388
3.380
8 3.095 10.2 -2.085 5.284 1.5 6,784
3.278
2.692
9 2.631 12.2 -1.386 5.983 0.62 6.603
2.570
0.915
10 0.840 15 0.405 7.774
0.765
PERHITUNGAN
17
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
BAB V
PENUTUP
18
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
1. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan kelompok 2 yang berlokasi di Jl. Raya
Menur dari proses pengolahan data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hal-hal
yang perlu diprhatikan dalam proses pengukuran sipat datar adalah :
1. Ketepatan gelembung Nivo.
2. Pembacaan Bak Ukur oleh pengamat.
3. Penulisan hasil pembacaan Bak Ukur.
4. Posisi Bak Ukur, apakah sudah benar-benar tegak.
5. Penentuan posisi Patok
6. Pemberian tanda letak batok
7. Kerja sama tim
Tiap-tiap perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan rambu ukur akan
menghasilkan bahwa tiap-tiap jarak tertentu pada permukaan tanah memiliki
perbedaan tinggi yang berbeda.
2. SARAN
Dibutuhkan ketelitian dan kerja sama antar kelompok sehingga dalam mengerjakan
tugas ini menjadi lebih mudah. Dalam pemakaina Waterpass harus diletakkan pada
keadaan Teduh namun masih ada cahaya matahari, agar benang ukur tidak hilang.
Peletakan baak ukur juga tidak boleh miring, karena pembacaan harus teliti untuk
meminimalisir terjadinya kesalahan. Dalam melakukan praktikum ini dengan sebaik-
baiknya agar dapat efektif dan diharapkan agar berhati-hati dalam penggunaan alat
dan keselamatan dalam menjalankan praktek.
LAMPIRAN GAMBAR
19
D4 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya
20