1 |S t a n d a r t P e n e t r a t i o n T e s t – K e l o m p o k 3
D-IV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami sebagai mahasiswa-mahasiswi
Diploma Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dapat
menyelesaikan penyusunan laporan praktikum Standart Penetration Test (SPT) ini. Segala
hambatan dan rintangan yang kami alami dalam proses penyusunan laporan ini telah
menjadi sebuah pelajaran bagi kami untuk meningkatkan kinerja dan kesolidaritasan
kelompok kerja sehingga laporan ini diharapkan dapat menjadi laporan yang baik.
Keberhasilan penyusunan laporan ini merupakan kinerja keras kelompok kami
yang tentunya tidak lepas dari pengarahan beberapa pihak. Tidak lupa kami
menyampaikan terima kasih kepada Ibu/Bapak dosen.
Kami harapkan makalah ini dapat membantu para pembaca untuk mengerti tentang
teknik pengukuran. Selain itu kami harap makalah ini dapat menjadi jendela kecil bagi
kalangan pembaca lebih luas untuk mengetahui tentang teknik pengukuran. Tetapi kami
juga menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa, untuk itu
kami selalu menerima kritik dan saran membangun bagimajunya laporan ini.
Penulis
2 |S t a n d a r t P e n e t r a t i o n T e s t – K e l o m p o k 3
D-IV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
DAFTAR ISI
3 |S t a n d a r t P e n e t r a t i o n T e s t – K e l o m p o k 3
D-IV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
4 |S t a n d a r t P e n e t r a t i o n T e s t – K e l o m p o k 3
D-IV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam ilmu teknik sipil kita sering menghadapi atau mempelajari ilmu
Mekanika Tanah yang mencakup tentang kelakuan kondisi tanah yang berbeda –
beda yang kita sering temukan dalam praktek.
Keragaman ini menentukan sifat tanah dengan berbagai persoalan sesuai
dengan kondisi tertentu yang dikehendaki dalam pelaksanaannya. Tetapi kesimpulan
ditentukan oleh penggunaan tanah dengan anggapan yang disederhanakan yang
memberikan tafsiran terhadap situasi terakhir dengan kemungkinan yang ada dalam
pengetahuan Mekanika Tanah untuk memecahkan berbagai macam persoalan yang
berhubungan dengan tanah, misalnya dalam pembuatan pondasi bendungan yang
membutuhkan lapisan tanah yang berkualitas baik.
2. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui struktur tanah, muka air tanah dan pengambilan contoh
tanah dari beberapa kedalaman.
Untuk mengetahui kondisi tanah dalam berbagai lapisan.
Untuk mengetahui struktur lapisan tanah yang terbentuk dan muka air tanah
pada kedalaman tertentu.
3. Manfaat Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui struktur tanah, muka air tanah dan pengambilan
contoh tanah dari beberapa kedalaman.
Mahasiswa dapat mengetahui kondisi tanah dalam berbagai lapisan.
Mahasiswa dapat mengetahui struktur lapisan tanah yang terbentuk dan muka
air tanah pada kedalaman tertentu.
4. Pelaksanaan Praktikum
5 |S t a n d a r t P e n e t r a t i o n T e s t – K e l o m p o k 3
D-IV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB 2
DASAR TEORI
1. Dasar Teori
6 |S t a n d a r t P e n e t r a t i o n T e s t – K e l o m p o k 3
D-IV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lepas 4 – 10
Agak lepas 10 – 30
Padat 30 – 50
Lunak 2–4
Medium 4–8
Agak kenyal 8 – 15
Sangat kenyal 15 – 30
Keras > 30
kondisi tanah per layer dan jika dimungkinkan sampai ke tanah keras.
- Split barrel sample : alat yang berupa tabung yang dibelah dua dan kedua
ujungnya dipasang dengan mur dan dipasang pada ujung pipa bor waktu
7 |S t a n d a r t P e n e t r a t i o n T e s t – K e l o m p o k 3
D-IV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
- Prinsip SPT :
͞N ≥ 50 → tanah keras
15 ≤ ͞N ≤ 50 → tanah sedang
8 |S t a n d a r t P e n e t r a t i o n T e s t – K e l o m p o k 3
D-IV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Langkah Kerja
9 |S t a n d a r t P e n e t r a t i o n T e s t – K e l o m p o k 3
D-IV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB 4
HASIL PRAKTIKUM
3 Undisturbed Lanau 1 1 1 0
10 |S t a n d a r t P e n e t r a t i o n T e s t – K e l o m p o k 3
D-IV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
4 Disturbed Lanau
5 Undisturbed Lanau 4 2 2 2
11 |S t a n d a r t P e n e t r a t i o n T e s t – K e l o m p o k 3
D-IV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
tanah keras. Hal ini dimungkinkan karena pada awalnya daerah dimana kami
melakukan pengeboran ini adalah daerah rawa-rawa yang berubah fungsi menjadi
daerah pemukiman. Tanah yang kami dapatkan dari penelitian kami adalah tanah
undisturbed. Kami mendapatkan tanah yang undisturbed dikarenakan kondisi tanah
yang tidak padat. Jadi kami mendapatkan tanah lumpur dengan jenis tanah antara
lanau dan lempung dengan sedikit pasir. Kami tidak dapat mnyimpulkan tanah
yang kami dapat di percobaan kami karena kami tidak melakukan uji laboratorium
dengan mengambil sampel tanah, namun yang kami lakukan adalah dengan
menganalisa tanah tersebut dengan indera peraba dan juga indera penglihatan.Jadi
tanah tersebut hanya ditentukan berdasarkan fisiknya saja.
12 |S t a n d a r t P e n e t r a t i o n T e s t – K e l o m p o k 3
D-IV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB 5
PENERAPAN PRAKTIKUM DALAM TEKNIK SIPIL
13 |S t a n d a r t P e n e t r a t i o n T e s t – K e l o m p o k 3
D-IV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB 6
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tes boring/SPT dilakukan untuk mengetahui jenis tanah pada setiap lapisan
tanah dan untuk mengetahui kedalaman tanah keras pada tanah. Namun dalam
percobaan di atas hanya diketahui kedalaman muka air tanah (MAT) dan nilai N
SPT.
Berdasarkan nilai N SPT yang di dapat, pada kedalaman 1.5 m memiliki N
SPT sebesar 3 blow/feet, pada kedalaman 3 m memiliki N SPT sebesar 1 blow/feet,
pada kedalaman 5 m memiliki nilai N SPT sebesar 4 blow/feet. Berdasarkan tabel 1
dapat disimpulkan pada kedalaman 1.5 m memiliki kepadatan relatif lunak,
kedalaman 3 m memiliki kepadatan relatif sangat lunak, sedangkan pada
kedalaman 5 m memiliki kepadatan relatif medium.
2. Saran
14 |S t a n d a r t P e n e t r a t i o n T e s t – K e l o m p o k 3
D-IV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
DOKUMENTASI
15 |S t a n d a r t P e n e t r a t i o n T e s t – K e l o m p o k 3