2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, pelaksanaan seminar hasil ini yang berjudul “Analisis Efisiensi
Sistem PLTMH Tombolo Pao’’. Dapat diselesaikan dengan baik Kesempatan ini
penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kekuatan serta
inspirasi kepada kami untuk menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
1. Kedua orang tua tercinta, juga kepada saudara-saudari kami yang telah
2. Bapak Ir. Ilyas Mansur, M.T. selaku Direktur Politeknik Negeri Ujung
pandang.
3. Bapak Dr. Ir. Syaharuddin Rasyid, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
4. Bapak Ir. Chandra Bhuana, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
6. Bapak Prof. Ir. Muhammad Anshar, M.SI., Ph.D selaku dosen mata kuliah
7. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Teknik Konversi Energi yang telah
i
8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa teknik Mesin angkatan 2022 yang telah
9. Buat semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu-persatu yang berjasa
Penulis menyadari bahwa seminar hasil ini masih kurang sempurna, sehingga
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan
di masa mendatang, akhir kata, semoga tulisan ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
1.4 Manfaat.......................................................................................................2
BAB II TINJUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro................................................3
2.2 Prinsip Kerja PLTMH...............................................................................3
2.3 Komponen-komponen PLTMH................................................................4
2.3.1 Komponen sipil terdiri dari :........................................................4
2.3.2 Komponen mekanikal elektrikal terdiri dari :............................5
2.3.3 Komponen transmisi dan distribusi terdiri dari :.......................6
2.4 Teori Dasar Aliran (Hidrodinamik).........................................................6
2.5 Debit Aliran................................................................................................7
2.6 Tinggi Jatuh Efektif...................................................................................8
2.7 Daya Hidrolik.............................................................................................9
2.8 Daya Turbin................................................................................................9
2.9 Daya Generator........................................................................................10
2.10 Efisensi PLTMH.......................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................11
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian................................................................11
3.2 Jenis Penelitian.........................................................................................11
3.3 Sumber Data Penelitian...........................................................................11
3.4 Tahap Penelitian.......................................................................................11
3.4.1 Pengumpulan Data.......................................................................12
3.4.2 Teknik Analisa Data.....................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
iii
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penyusunan Tugas ini, penulis perlu membuat batasan-batasan
masalah untuk menghindari pembahasan yang tidak perlu. Adapun pokok
pembahasan masalah yang akan dibahas di dalam Tugas ini adalah :
1. Berapa besar debit aliran air dan ketinggian (head) air yang jatuh di
PLTMH Tombolo Pao ?
2. Berapa daya keluaran yang diproduksi oleh PLTMH Tombolo Pao ?
3. Berapa nilai efisiensi sistem PLTMH Tombolo Pao ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam Tugas ini antara lain :
1. Memperoleh besar debit aliran air dan ketinggian (head) air yang jatuh di
PLTMH Tombolo Pao.
2. Memperoleh daya keluaran yang diproduksi oleh PLTMH Tombolo Pao.
3. Memperoleh nilai efisiensi sistem PLTMH Tombolo Pao.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Mendapat data untuk penyusunan Laporan Tugas Akhir yang
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan
Diplom IV pada Program Studi Teknik Pembangkit Rekayasa Teknologi
Energi Terbarukan, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Ujung
Pandang.
1.4.2 Bagi Instansi Pemerintah Terkait
Sebagai bahan masukan dalam pengembangan PLTMH Desa Tombolo
Pao serta dapat mengembangkan potensi PLTMH di kawasan lain.
1.4.3 Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat setempat dapat lebih tertarik dengan
pemanfaatan energi serta mengambil peran lebih dalam inovasi PLTMH.
Dan dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
2
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
3
Aliran air ini akan memutar poros turbin sehingga menghasilkan energi
mekanik. Energi ini selanjutnya menggerakkan generator dan generator
menghasilkan listrik (Siahaan, 2019). Sebuah skema mikrohidro memerlukan
dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh (head) untuk menghasilkan
tenaga yang dapat dimanfaatkan. Hal ini adalah sebuah sistem konversi energi
dari bentuk ketinggian dan aliran (energi potensial) kedalam bentuk energi
mekanik dan energi listrik.
2.3 Komponen-komponen PLTMH
Komponen-komponen utama dalam sistem PLTMH terbagi menjadi tiga
kelompok, yaitu komponen sipil, komponen mekanikal dan elektrikal serta
komponen transmisi dan distribusi (Siahaan, 2019).
4
d. Saringan (Sand trap) dipasang didepan pintu pengambilan air,
berguna untuk menyaring kotoran – kotoran atau sampah yang
terbawa sehingga air menjadi bersih dan tidak mengganggu operasi
mesin PLTMH.
e. Bak pengendap (Settling basin) digunakan untuk memindahkan
partikel-partikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah
sangat penting untuk melindungi komponen-komponen berikutnya
dari dampak pasir.
f. Saluran pembawa (Headrace) mengikuti kontur dari sisi bukit untuk
menjaga elevasi dari air yang disalurkan.
g. Pipa pesat (Penstock) dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih
rendah ke sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah turbin.
h. Pipa hisap berfungsi untuk menghisap air, mengembalikan tekanan
aliran generator.
i. Katup utama (Main value atau inlet value) dipasang di depan turbin
berfungsi untuk membuka aliran air, memulai turbin atau menutup
aliran (menghentikan turbin). Katup utama ditutup saat perbaikan
turbin atau perbaikan mesin dalam rumah pembangkit. Pengaturan
tekanan air pada katup utama digunakan pompa hidrolik.
j. Rumah pembangkit/Power house Gedung sentral merupakan tempat
instalasi turbin air, generator, peralatan bantu, ruang pemasangan,
ruang pemeliharaan dan ruang control (Siahaan, 2019).
2.3.2 Komponen mekanikal elektrikal terdiri dari :
a. Turbin air berfungsi untuk mengkonversi energi aliran air menjadi
energi putaran mekanis.
b. Generator digunakan adalah generator pembangkit listrik AC. Untuk
memilih kemampuan generator dalam menghasilkan energi listrik
disesuaikan dengan perhitungan daya dari data hasil survei.
Kemampuan generator dalam menghasilkan listrik biasanya dinyatakan
dalam Volt Ampere (VA) atau dalam kilo Volt Ampere (kVA).
5
c. Penghubung turbin dengan generator, penghubung turbin dengan
generator atau sistem transmisi energi mekanik ini dapat digunakan
sabuk atau puli, roda gigi atau dihubungkan langsung pada porosnya.
Sabuk atau puli digunakan jika putaran per menit (rpm) turbin
belum memenuhi putaran rotor pada generator, jadi puli berfungsi
untuk menurunkan atau menaikan rpm motor generator.
Roda gigi mempunyai sifat yang sama dengan puli.
d. Penghubung langsung pada poros turbin dan generator, jika putaran
turbin sudah lama dengan putaran rotor pada generator. Panel kontrol.
Panel kontrol berfungsi untuk menstabilkan tegangan.
e. Pengalih beban (Ballast load). Pengalih beban berfungsi sebagai beban
sekunder (dummy) ketika beban konsumen mengalami penurunan.
Kinerja pengalih beban ini diatur oleh panel kontrolyang masih tinggi
ke tekanan atmosfer (Siahaan, 2019).
2.3.3 Komponen transmisi dan distribusi terdiri dari :
a. Instalasi konsumen
b. Jaringan transmisi induk
c. Janringan distribusi
Penggunaan beberapa komponen disesuaikan dengan tempat instalasi
(kondisi geografis, baik potensi aliran air serta ketinggian tempat) serta
budaya masyarakat. Sehingga terdapat kemungkinan terjadi perbedaan desain
mikrohidro serta komponen yang digunakan antara satu daerah dengan
daerah yang lain (Siahaan, 2019).
2.4 Teori Dasar Aliran (Hidrodinamik)
Suatu air yang mengalir memiliki energi yang bisa digunakan untuk
memutar turbin, karena itu pembangkit listrik tenaga air dibangun di sungai-
sungai dan di daerah pegunungan-pegunungan. Tenaga air tersebut dibedakan
menjadi 2 golongan, yaitu tenaga air dengan tekanan tinggi dan tenaga air
dengan tekanan rendah. Tenaga air dengan tekanan tinggi, air dibendung
sehingga membentuk reservoir air, dan kemudian disalurkan menggunakan
pipa, air dialirkan menuju rumah pembangkit, yang ada di bagian bawah
6
bendungan. Dalam rumah tersebut telah dipasang nozzle turbin, lewat nozzle
itulah air akan menyemprot ke luar dan memutar roda turbin, kemudian baru
air tersebut dibuang ke sungai (Damastuti, 1997; Dedy Hariyadi, 2017).
2.5 Debit Aliran
Debit aliran merupakan perkalian kecepatan aliran air dengan luas
penampang basah (Fahrurrozi et al., 2014; Syahrial et al., 2019).
Q= A × v ...................................................................................................(2-1)
Keterangan :
Q = Debit air(m3/detik)
A = Luas Penampang (m2)
v = kecepatan air (m/detik)
Untuk menentukan debit air yang melalui pipa pesat yaitu dengan cara
menentukan luas penampang dan kecepatan yang akan dijadikan
percobaanmaka dilakukan dengan menggunakan persamaan Bernouli. :
1 2 1 2
P1 + . ρ. V 1 + ρ . g . h1= . ρ .V 2 + ρ . g .h 1+ P2...............................................(2-2)
2 2
Karena titik 1 tidak memiliki kecepatan (V1) = 0, tekanan P1 , P2 yang
sama yaitu = 0 dan ketinggian h2 = 0 maka :
1 2
ρ . g . h1 = . ρ . V 2 ............................................................................................(2-3)
2
Dalam rumus diatas ρ (Massa jenis air) = 1000 kg/m 3. Dari hal tersebut
maka ρ sama sama menggunakan masa jenis air maka :
v=√ 2. g . h.......................................................................................................(2-4)
Keterangan :
P = Potensi daya air (Watt)
g = Percepatan gravitasi (9,81 m/detik²)
ρ = Massa jenis Air (kg/m³)
v = Kecepatan air (meter/detik)
h = Tinggi jatuh air (m)
Dengan Luas penampang (A) adalah :
1 2
A= π d ........................................................................................................(2-2)
4
7
Keterangan :
A = Luas Penampang (m2)
d = Diamete Penstock (meter)
π = 3,14 atau 22/7
2.6 Tinggi Jatuh Efektif
Tinggi jatuh efektif didapatkan dengan mengurangi tinggi jatuh total (yaitu
tinggi dari permukaan air pada pengambilan sampai permukaan air saluran
bawah) dengan kehilangan tinggi pada saluran air. Tinggi jatuh penuh (full
head) adalah tingggi air yang bekerja efektif pada turbin yang sedang berjalan
(Liem, 2017).
Untuk jenis saluran air, bila diketahui permukaan air pada bangunan
pengambilan dan pada saluran bawah serta debit air, maka tinggi jatuh efektif
kemudian dapat ditentukan dengan dasar pertimbangan ekonomis. Misal-nya
bila kehilangan tinggi jatuh air dapat dikurangi dengan memperbesar
penampang pada saluran air atau memperkecil kemiringannya, maka tinggi
jatuh dapat dimanfaatkan dengan efektif (Liem, 2017).
Dalam hal ini biaya akan bertambah besar, sedang dalam hal sebaliknya,
biaya lebih kecil, tetapi kehilangan tenaga menjadi lebih besar. Oleh karena
itu, kemiringan saluran air, luas penampang melintangnya dan luas
penampang pipa pesat harus dibandingkan dengan biaya konstruksinya.
Dengan demikian tinggi jatuh efektif ditentukan berdasarkan atas biaya
konstruksi yang paling ekonomis. Lalu ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan ketika naik turunnya air sangatlah besar, yaitu sebagai berikut
(Liem, 2017) :
Tinggi jatuh normal : Tinggi jatuh efektif yang dipakai sebagai dasar
untuk menentukan tenaga yang dihasilkan atau efisiensi maksimal pada
tinggi jatuh ini. Tinggi jatuh normal dipilih dengan cara coba-coba,
sehingga tenaga yang dihasilkan setahun mencapai maksimum atas dasar
lengkung operasi dari bendung atau bendungan.
Perubahan Tinggi jatuh : Kapasitas efektif, naik turunnya permukaan air
bendung atau bendungan ditentukan berdasarkan atas daya puncak yang
8
dihasilkan dan lamanya hal ini berlangsung, hal ini disesuaikan dengan
hubungan antara penyediaan dan kebutuhan tenaga, rencana penyediaan
tenaga pada musim kemarau, pemananfaatan air banjir, dan lain-lain. Jika
variasi dari tinggi jatuh menjadi terlalu besar, maka karakteristik turbin
akan menjadi tidak menguntungkan.
Oleh karena itu harus diperhatikan hal-hal tersebut terdahulu dalam
menetukan naik-turunnya permukaan air pada bendung atau bendugan. Untuk
menghitung head efektif ini digunakan persamaan sebagai berikut
(Liem, 2017) :
h effektif =haktual −hloss......................................................................................(2-4)
2.7 Daya Hidrolik
Untuk mendapatkan daya hidrolik (Ph) yang merupakan potensi sumber
daya energi air pada suatu wilayah, didapatkan dengan persamaan
(Pratama, 2014) :
Ph=Q . ρ . g . h..................................................................................................(2-5)
Keterangan :
Ph = Daya hidrolik (watt)
Q = Debit air (m3/s)
ρ = Massa jenis air (1000 kg/m3)
h = Tinggi jatuh air (m)
2.8 Daya Turbin
Pt =ρ . g . Q .h . ηt .........................................................................................(2-6)
9
Gambar 2. 3 Grafik Efisiensi Turbin
Menurut (Pratama, 2014) jika efisiensi pipa pesat (Ƞpp) dan efisiensi turbin
(Ƞt) diketahui, maka besar daya mekanik turbin adalah :
Pt =η pp . ηtb . P h.................................................................................................(2-7)
Keterangan :
Pt = Daya turbin (watt)
Ƞt = Efisiensi turbin (%)
Ƞpp = Efisiensi pipa pesat
2.9 Daya Generator
Generator mengkonversi pergerakan turbin menjadi energi listrik.
Kemampuan generator dalam menghasilkan listrik dinyatakan dalam
VoltAmpere (VA) atau dalam Kilo Volt Ampere (kVA). Untuk
menghubungkan turbin dengan generator atau sistem transmisi energi
mekanik, dapat digunakan langsung pada porosnya (Sukamta et al., 2018).
Pg =Pt . ηg ........................................................................................................(2-8)
Menurut (Anshar et al., 2021) atau jika tegangan dan harus generator
diketahui, maka persamaannya :
Pg =V . I .Cosϕ ................................................................................................(2-9)
Keterangan :
Pg = Daya generator (Watt)
Ƞg = Efisiensi generator (%)
10
V = Tegangan generator (Volt)
I = Arus generator (Ampere)
Cos Φ = Power factor
2.10 Efisensi PLTMH
Menuru (Pratama, 2014) efisiensi berkaitan dengan hasil atau performa
kerja (kinerja) dari PLTMH dalam mengahasilkan daya listrik .
daya yang dihasilkan generator
η sistem= ×100 %.................(2-10)
daya yang dibangkitkan pembangkit secarateori
Pg
η sistem= × 100 %..........................................................................................(2-11)
Ph
11
BAB III
METODE PENELITIAN
12
Gambar 3. 1 Flowchart tahap penelitian
3.4.1 Pengumpulan Data
Adapun beberapa tahapan dalam proses pengumpulan data, yaitu:
1. Teknik Observasi (Field Research)
Penulis melakukan penelitian secara langsung terhadap obyek
penelitian untuk memperoleh data-data yang akan diperlukan dalam
penulisan tugas ini nantinya.
2. Studi Literatur
Penulis mengumpulkan data-data dengan membaca dan mempelajari
berbagai literatur-literatur yang ada sesuai dengan masalah yang
diteliti.
3. Wawancara (Interview)
Salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti
untuk memperoleh informasi tentang PLTMH dengan bertanya
lansung pada pengelola pembangkit listrik tersebut.
3.4.2 Teknik Analisa Data
Adapun Teknik Analisa Data yang digunakan yakni analisa deskriptif.
Analisa ini memberikan penjelasan atau gambaran tentang keadaan dari
Pembangkit yang diteliti mulai dari pembangkitan daya pada saat
13
pembangkit berada pada beban puncak, daya output yang dihasilkan, serta
debit air pada saat pembangkit berada pada beban puncak.
Persamaan yang digunakan dalam perhitungan data, yaitu :
1. Menghitung Debit Aliran
Q= A × v
Dimana :
Kecepatan aliran : v=√ 2. g . h
1 2
Luas penamang : A= π d
4
2. Menghitung Head Efektif
h effektif =haktual −hloss
3. Menghitung Daya Hidrolik
Ph=Q . ρ . g . h
4. Menghitung Daya Turbin
Pt =ρ . g . Q .h . ηt
5. Menghitung Daya Generator
Pg =Pt . ηg
6. Menghitung Daya
Pout =ηtm . η g . Pt
7. Menghitung Efisensi Sistem PLTMH
Pg
η sistem= × 100 %
Ph
Keterangan :
Q = Debit air(m3/detik)
A = Luas Penampang (m2)
v = kecepatan air (m/detik)
P = Potensi daya air (Watt)
g = Percepatan gravitasi (9,81 m/detik²)
ρ = Massa jenis air (1000 kg/m3)
h = Tinggi jatuh air (m)
d = Diamete Penstock (meter)
14
π = 3,14 atau 22/7
Ph = Daya hidrolik (watt)
Q = Debit air (m3/s)
15
DAFTAR PUSTAKA
16