SEMINAR PROPOSAL
laporan tugas akhir yang berjudul judul “Analisa Kapasitas dan Penanganan
Sistem Drainase Jalan DR. Ratulangi Kota Palopo” ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan tugas akhir ini tidak
sedikit hambatan yang penulis alami dari awal hingga selesainya tugas akhir ini.
serta banyak pihak yang telah terlibat dan berperan terutama pembimbing,
hambatan tersebut dapat teratasi. Sehubungan dengan itu, pada kesempatan dan
melalui lembaran ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima
kasih kepada :
kami.
3. Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang, Bapak Dr.
iii
5. Ibu Zulvyah Faisal, S.T., M.T. sebagai Pembimbing I dan Bapak
6. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf dan Karyawan Politeknik
berjuang bersama.
maupun tidak langsung yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini belum sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini dan demi perbaikan pada
masa mendatang. Semoga laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi pembacanya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTA................................................................................................6
2.1. Drainase.....................................................................................................6
26
v
BAB III..................................................................................................................30
METODE PENELITIAN.......................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................39
vi
DAFTAR TABEL
Positif.....................................................................................................................12
Tabel 2. 3 Koefisien Pengaliran Berdasarkan Jenis Permukaan dan Tata Lahan. .19
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sangat aktif dalam
kawasan yang pesat sering tidak terkendali dan tidak sesuai lagi dengan tata ruang
alih fungsi lahan dan terjadinya banyak masalah terutama dalam pengendalian
aliran air buangan dan air hujan menuju ke daerah pembuangan (BAP). Iklim
tropis dengan curah hujan yang tinggi di Indonesia merupakan suatu berkah
sekaligus tantangan dalam pengendalian kelebihan air. Oleh karena itu, diperlukan
suatu sistem drainase yang baik untuk mengendalikan kelebihan air agar tidak
Suatu sistem drainase terdiri dari rangkaian bangunan ataupun saluran untuk
mengalirkan kelebihan air dari suatu kawasan menuju ke badan air penerima.
tampungan dari suatu saluran lebih rendah dibandingkan debit air yang mengalir
menuju saluran tersebut, hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor seperti
Kota Palopo merupakan salah satu kota yang aktif dalam pembangunan
saluran drainase sudah tidak memadai dan tidak efektif dalam fungsinya.
Salah satu daerah di Kota Palopo yang sering tergenang air adalah daerah
Jalan Dr. Ratulangi merupakan Jalan Trans Sulawesi sebuah jalan raya nasional
diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan kurang efektifnya sistem
drainase.
yang sedang-tinggi maka akan terjadi genangan kawasan tersebut. Hal ini dapat
bahwa sistem drainase sudah tidak berfungsi dengan baik dan memerlukan analisa
drainase di Jalan Dr. Ratulangi Kota Palopo dengan panjang ±320m melalui
dan solusi terhadap masalah genangan dan luapan yang terjadi hingga
2
tersebut melalui penelitian skripsi dengan judul ”Analisa Kapasitas dan
Palopo?
Dalam pelaksanaan skripsi ini perlu diadakan ruang lingkup masalah agar
lebih fokus pada permasalahan yang dihadapi, adapun batasan masalahnya adalah
3
2. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan 10 tahun
Kota Palopo
4
Ratulangi Kota Palopo.
2. Sebagai bahan analisis dan evaluasi kinerja sistem drainase di Jalan Dr.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTA
2.1. Drainase
tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat manusia. Dalam bahasa
Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong –
gorong dibawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air demi
pencegahan banjir.
Menurut Suripin (2004) dalam Eko Erly (2015:5), drainase mempunyai arti
dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan
dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air
dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.
Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam
dalam SK menteri PU No. 233 tahun 1987. Menurut SK tersebut, yang dimaksud
bagian-bagian wilayah administrasi kota dan daerah urban dari genangan air, baik
Sistem drainase mayor yaitu sistem saluran/badan air yang menampung dan
mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan (Catchment Area). Pada
umumnya sistem drainase mayor ini disebut juga sebagai sistem saluran
pembuangan utama (major system) atau drainase primer. Sistem jaringan ini
menampung aliran yang berskala besar dan luas seperti saluran drainase primer,
7
kanal- kanal atau sungai-sungai. Perencanaan drainase makro ini umumnya
topografi yang detail mutlak diperlukan dalam perencanaan sistem drainase ini.
drainase yang menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan.
Secara keseluruhan yang termasuk dalam sistem drainase mikro adalah saluran di
gorong, saluran drainase kota dan lain sebagainya dimana debit air yang dapat
Pada umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk hujan dengan masa
ulang 2, 5 atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan yang ada. Sistem
mikro.
8
Drainase alamiah adalah sistem drainase yang dibentuk berdasarkan
dimensi saluran.
3. Menurut konstruksi
a. Saluran Terbuka
9
diberi lining (lapisan pelindung). Akan tetapi saluran terbuka di dalam
b. Saluran Tertutup
4. Menurut fungsi
a. Single Purpose
b. Multy Purpose
air di bumi (siklus air) dan hidrologi memberikan alternatif bagi pengembangan
10
pergerakan, distribusi, dan kualitas air yang ada dibumi. Kajian ilmu hidrologi
seperti danau; waduk), geohidrologi (air tanah), dan kriologi (air yang berwujud
padat seperti es dan salju) dan kualitas air. Penelitian Hidrologi juga memiliki
periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta
rencana untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung, bendungan dan
jembatan.
rencana pada suatu perencanaan bangunan air. Data untuk penentuan debit banjir
rencana pada tugas akhir ini adalah data curah hujan, dimana curah hujan
merupakan salah satu dari beberapa data yang dapat digunakan untuk
besarnya sarana penampungan dan pengaliran. Hal ini diperlukan untuk dapat
11
2.2.1 Analisis Frekuensi
hujan tertentu dalam massa tertentu, yang juga disebut sebagai massa ulang
(return periode). Hujan dengan tinggi tertentu disamai atau dilampaui 5 kali
dalam pengamatan data selama 50 tahun, ini berarti tinggi hujan tersebut rata-rata
mempunyai frekwensi atau periode ulang sekali dalam 10 tahun. Bukan berarti
setiap 10 tahun sekali (interval 10 tahun) akan terjadi tinggi hujan yang sama atau
dilampaui, tetapi rata-rata dalam 50 tahun terjadi 5 kali peristiwa disamai atau
dilampaui. Frekwensi hujan ini dapat berupa harga-harga tinggi hujan maksimum
atau tinggi hujan minimum. Metode yang digunakan antara lain distribusi Normal,
distribusi Log Normal distribusi Gumbel dandistribusi Log Pearson Tipe III.
Harga Rata-rata
........................................................................................ 2.1
Standar Deviasi
................................................................................ 2.2
Koefisien Kepencengan
.............................................................................
2.3
12
Tabel 2. 1 Nilai K untuk distribusi Log-Person III untuk koefisien kepencengan
Positif
Kala Ulang
0.1 -2.252 -1.616 -1.270 -0.846 -0.017 0.836 1.292 1.785 2.107 2.400 2.670 2.882 3.235
0.2 -2.175 -1.586 -1.258 -0.850 -0.033 0.830 1.301 1.818 2.159 2.472 2.763 2.994 3.380
0.3 -2.104 -1.555 -1.245 -0.853 -0.050 0.824 1.309 1.849 2.211 2.544 2.856 3.107 3.525
0.4 -2.029 -1.524 -1.231 -0.855 -0.066 0.816 1.317 1.880 2.261 2.615 2.949 3.219 3.670
0.5 -1.955 -1.491 -1.216 -0.856 -0.083 0.808 1.323 1.910 2.311 2.686 3.041 3.331 3.815
0.6 -1.880 -1.458 -1.200 -0.857 -0.099 0.800 1.328 1.939 2.359 2.755 3.132 3.443 3.960
0.7 -1.806 -1.423 -1.183 -0.857 -0.116 0.790 1.333 1.967 2.407 2.824 3.223 3.554 4.105
0.8 -1.733 -1.388 -1.166 -0.856 -0.132 0.780 1.336 1.993 2.453 2.891 3.312 3.664 4.250
0.9 -1.660 -1.353 -1.147 -0.854 -0.148 0.769 1.339 2.018 2.498 2.957 3.401 3.774 4.395
1.0 -1.588 -1.317 -1.128 -0.852 -0.164 0.758 1.340 2.043 2.542 3.022 3.489 3.883 4.540
1.1 -1.518 -1.280 -1.107 -0.848 -0.180 0.745 1.341 2.006 2.585 3.087 3.575 3.989 4.680
1.2 -1.449 -1.243 -1.086 -0.844 -0.195 0.732 1.340 2.087 2.626 3.149 3.661 4.096 4.820
1.3 -1.388 -1.206 -1.064 -0.838 -0.210 0.719 1.339 2.108 2.666 3.211 3.745 4.203 4.965
1.4 -1.318 -1.163 -1.041 -0.832 -0.225 0.705 1.337 2.128 2.706 3.271 3.828 4.309 5.110
1.5 -1.256 -1.131 -1.018 -0.825 -0.240 0.690 1.333 2.146 2.743 3.330 3.910 4.413 5.250
1.6 -1.197 -1.093 -0.994 -0.817 -0.254 0.675 1.329 2.163 2.780 3.388 3.990 4.515 5.390
1.7 -1.140 -1.056 -0.970 -0.808 -0.268 0.660 1.324 2.179 2.815 3.444 4.069 4.615 5.525
1.8 -1.087 -1.020 -0.945 -0.799 -0.282 0.643 1.318 2.193 2.848 3.499 4.147 4.714 5.660
1.9 -1.037 -0.984 -0.920 -0.788 -0.294 0.627 1.310 2.207 2.881 3.553 4.223 4.809 5.785
2.0 -0.990 -0.949 -0.895 -0.777 -0.307 0.609 1.302 2.219 2.912 3.605 4.298 4.903 5.910
2.1 -0.946 -0.914 -0.869 -0.765 -0.319 0.592 1.294 2.230 2.942 3.656 4.372 5.003 6.055
2.2 -0.905 -0.882 -0.844 -0.752 -0.330 0.574 1.284 2.240 2.970 3.705 4.454 5.109 6.200
2.3 -0.867 -0.850 -0.819 -0.739 -0.341 0.555 1.274 2.248 2.997 3.753 4.515 5.197 6.333
2.4 -0.832 -0.819 -0.795 -0.725 -0.351 0.537 1.262 2.256 3.023 3.800 4.584 5.290 6.467
13
2.5 -0.799 -0.790 -0.771 -0.711 -0.360 0.518 1.250 2.262 3.048 3.845 3.652 4.758 6.600
2.6 -0.769 -0.762 -0.747 -0.696 -0.368 0.499 1.238 2.267 3.071 3.889 4.718 5.473 6.730
2.7 -0.740 -0.736 -0.724 -0.681 -0.376 0.479 1.224 2.272 3.097 3.932 4.783 5.562 6.860
2.8 -0.714 -0.711 -0.702 -0.666 -0.384 0.460 1.210 2.275 3.114 3.973 4.847 5.651 6.990
2.9 -0.690 -0.688 -0.681 -0.651 -0.390 0.440 1.195 2.277 3.134 4.013 4.909 5.738 7.120
3.0 -0.667 -0.665 -0.660 -0.636 -0.396 0.420 1.180 2.278 3.152 4.051 4.970 5.825 7.250
Kala Ulang
99.00 95.00 90.00 80.00 50.00 20.00 10.00 4.00 2.00 1.00 0.50 0.2 0.10
-0.0 -2,326 -1,645 -1,282 -0.842 0.000 0.842 1,282 1,751 2,054 2,326 2,576 2.769 3,090
-0.1 -2,400 -1,673 -1,292 -0.836 0.017 0.846 1,270 1,716 2,000 2,252 2,482 2.658 2,950
-0.2 -2,472 -1,700 -1,301 -0.830 0.033 0.850 1,258 1,680 1,945 2,178 2,388 2.546 2,810
-0.3 -2,544 -1,726 -1,309 -0.824 0.050 0.853 1,245 1,643 1,890 2,104 2,294 2.435 2,675
-0.4 -2,615 -1,750 -1,317 -0.816 0.066 0.855 1,231 1,606 1,834 2,029 2,201 2.328 2,540
-0.5 -2,686 -1,774 -1,323 -0.808 0.083 0.856 1.216 1.567 1.777 1.955 2.108 2.218 2.400
-0.6 -2,755 -1,797 -1,328 -0.800 0.099 0.857 1.200 1.528 1.720 1.880 2.016 2.113 2.275
-0.7 -2,824 -1,819 -1,333 -0.790 0.116 0.857 1.183 1.488 1.663 1.806 1.926 2.010 2.150
-0.8 -2,891 -1,839 -1,336 -0.780 0.132 0.856 1,166 1,448 1,606 1,733 1,837 1.911 2,035
-0.9 -2,957 -1,858 -1,339 -0.769 0.148 0.854 1.147 1.407 1.549 1.660 1.749 1.809 1.910
-1 -3,022 -1,877 -1,340 -0.758 0.164 0.852 1.128 1.366 1.492 1.588 1.664 1.715 1.800
-1.1 -3,087 -1,894 -1,341 -0.745 0.180 0.848 1,107 1,324 1,435 1,518 1,581 1.630 1,713
-1.2 -3,149 -1,190 -1,340 -0.732 0.195 0.844 1,086 1,282 1,379 1,449 1,501 1.548 1,625
14
-1.3 -3,211 -1,925 -1,339 -0.719 0.210 0.838 1,064 1,240 1,324 1,383 1,424 1.469 1,545
-1.4 -3,271 -1,938 -1,337 -0.705 0.225 0.832 1,041 1,198 1,270 1,318 1,351 1.394 1,465
-1.5 -3,330 -1,951 -1,333 -0.690 0.240 0.825 1,018 1,157 1,217 1,318 1,351 1.359 1,373
-1.6 -3,388 -1,962 -1,329 -0.875 0.254 0.817 0.994 1,116 1,166 1,197 1,216 1.240 1,280
-1.7 -3,444 -1,972 -1,324 -0.660 0.268 0.808 0.970 1,075 1,116 1,140 1,155 1.174 1,205
-1.8 -3,499 -1,981 -1,318 -0.643 0.282 0.799 0.945 1,035 1,069 1,087 1,097 1.109 1,130
-1.9 -3,553 -1,989 -1,310 -0.627 0.294 0.788 0.920 0.996 1,023 1,037 1,044 1.052 1,065
-2.0 -3,605 -1,996 -1,302 -0.609 0.307 0.777 0.895 0.959 0.980 0.990 0.995 0.997 1,000
-2.1 -3,656 -2,001 -1,294 -0.592 0.319 0.765 0.869 0.923 0.939 0.946 0.949 0.951 0.955
-2.2 -3,705 -2,006 -1,284 -0.574 0.330 0.752 0.844 0.888 0.900 0.905 0.907 0.908 0.910
-2.3 -3,753 -2,009 -1,274 -0.555 0.341 0.739 0.819 0.855 0.864 0.867 0.869 0.871 0.874
-2.4 -3,800 -2,011 -1,262 -0.537 0.351 0.725 0.795 0.823 0.830 0.832 0.833 0.835 0.838
-2.5 -3,845 -2,012 -1,290 -0.518 0.360 0.711 0.771 0.793 0.798 0.799 0.800 0.801 0.802
-2.6 -3,889 -2,013 -1,238 -0.499 0.368 0.696 0.747 0.764 0.768 0.769 0.769 0.771 0.775
-2.7 -3,932 -2,012 -1,224 -0.479 0.376 0.681 0.724 0.738 0.740 0.740 0.741 0.744 0.748
-2.8 -3,973 -2,010 -1,210 -0.460 0.384 0.666 0.702 0.712 0.714 0.714 0.714 0.717 0.722
-2.9 -4,013 -2,007 -1,195 -0.440 0.330 0.651 0.681 0.683 0.689 0.690 0.690 0.692 0.695
-3.0 -4,051 -2,003 -1,180 -0.420 0.390 0.636 0.660 0.666 0.666 0.667 0.667 0.667 0.668
menghitungperiode kala ulang (return period) curah hujan pada suatu daerah.
Kala ulang (returnperiod) adalah waktu hipotetik di mana hujan dengan suatu
besaran tertentu akandisamai atau dilampaui (Suripin, 2004 dalam Eko Erly,
15
2015:9).
saluran drainase periode ulang yang dipergunakan tergantung dari fungsi saluran,
umur ekonomis bangunan serta daerah tangkapan hujan yang akan dikeringkan.
Hitung logaritma hujan atau banjir dengan priode ulang T dengan rumus :
Keterangan :
(koefisien skewnes) (lihat tabel 2.2 nilai Kuntuk distribusi Log-person III)
Si = Standar deviasi
d. Menghitung selisih (ΔP1) antara peluang empiris dan teoritis untuk setiap
2. Uji Chi-Kuadrat
Uji Chi-Kuadrat adalah salah satu jenis uji komparatif nonparametis yang
dilakukan padadua variabel, dimana skala data kedua variabel adalah nominal.
Rumus yang digunakan dalam perhitungan dengan Metode Uji Chi Kuadrat
adalah sebagai berikut : (Made Kamiana, 2011 dalam Eko Erly, 2015:10)
................................................................................. 2.5
Keterangan :
17
2.2.4 Intensitas Hujan
Intensitas hujan adalah jumlah curah hujan yang dinyatakan dalam tinggi
hujan atau volume hujan tiap satuan waktu, yang terjadi pada satu kurun waktu air
hujan terkonsentrasi (Wesli, 2008). Besarnya intensitas curah hujan berbeda- beda
tergantung dari lamanya curah hujan dan frekuensi kejadiannya. Intensitas curah
hujan dapat dianalisa dari kemiringan lengkung massa hujan atau lengkung yang
didapatkan dalam pengukuran hujan otomatis. Kalau hujan dibagi dalam interval
waktu, maka intensitas tiap-tiap interval dapat dibaca dari kemiringan masing-
masing interval. Mengingat data hujan yang ada hanya data hujan harian, maka
.......................................................................................... 2.6
Keterangan :
beberapajenis tata guna lahan yang dapat ditentukan dengan mengambil harga
........................................................................................ 2.7
Keterangan :
adalah laju infiltrasi tanah atau persentase lahan kedap air, kemiringan lahan
tanaman penutup lahan dan intensitas hujan. Koefisien ini juga tergantung pada
sifat dan kondisi tanah. Faktor lain yang juga dapat memengaruhi nilai C adalah
air tanah, derajat kepadatan tanah, porositas tanah dan simpanan depresi.
- Rerumputan :
19
2. Tanah pasir, rata-rata 2 - 7 % 0.10 - 0.15
- Busines :
- Perumahan :
- Industri :
- Jalan :
20
1. Beraspal 0.70 - 0.95
2.2.6 Banjir
Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau
Tahun 2007).
1. Penyebab Banjir
a) Hujan, dimana dalam jangka waktu yang panjang atau besarnya hujan
jalan atau tempat parkir yang menyebabkan hilangnya daya serap air
2. Dampak Banjir
jalannya pemerintahan.
22
perencanaan teknis bangunan sungai, karena nilai (besar-kecilnya) debit rencana
akan menentukan besar kecilnya dimensi hidrolis suatu bangunan air. Dimensi
hidrolis suatu bangunan air yang lebih besar akan lebih aman dalam mengalirkan
debit tertentu, namun dimensi yang lebih besar akan berdampak pada
pembengkakan biaya. Sebaliknya dimensi hidrolis bangunan air yang lebih kecil
akan menjadi kurang aman dalam mengalirkan debit tertentu. Muara dari
Rumus untuk mencari debit (Q) rencana sebagai berikut ini (Eko Erly,
2015:13) :
1
Q= . C . I . A .......................................................................................
36
2.8
Keterangan :
Q = Debit ( /detik)
C = Koefisien pengaliran
2
A = Luasan yang akan dialiri (𝑘𝑚 )
Waktu konsentrasi (tc) adalah waktu yang diperlukan oleh titik air hujan
yang jatuh terjauh pada permukaan tanah dalam Daerah Tangkapan Air ke saluran
23
terdekat (to) dan ditambah waktu untuk mengalir sampai di suatu titik di saluran
= to + td ................................................................................................... 2.9
Keterangan :
dimana,
............................................................................ 2.10
dan,
Ls
td = ..........................................................................................................
60
2.11
Keterangan :
s = Kemiringan lahan
24
2.3. Analisa Hidrolika
beberapahal, antara lain material padat yang terangkut dan terendap pada saluran,
25
2.3.3 Kecepatan Aliran
Menurut Suripin (2004) dalam Eko Erly (2015:15), kecepatan aliran dalam
saluran biasanya sangat bervariasi dari satu titik ke titik lainnya. Hal ini
permukaan bebas.
sebagai berikut(Chow,1992:89) :
Rumus Manning :
................................................................................... 2.12
Keterangan,
sebagai berikut:
Q = V . A.......................................................................................................2.13
Dimana :
26
Q = Debit aliran dalam saluran (m3/det)
(SWMM)
Protection Agency Strom Water Management Model) Versi 5.0. Software EPA
dengan kuantitas dan kualitas limpasan dari luas wilayah yang ditinjau. Dalam
perumahan tersebut kedalam model EPA SWMM 5.0 maka saluran drainase dapat
Rain gage dapat menyuplai data presipitasi untuk satu atau lebih
data curah hujan dapat berupa intensitas, volume maupun kumulatif volume, dan
27
2.4.2 Subcatchment
impervious)
depression storage)
parameternya)
2.4.3 Nodes/Links
sebagai berikut :
28
a. Node Invert
d. Conduit Length
e. Conduit Geometry
f. Conduit Roughness
g. Flow Units
h. Link Offset
i. Routing Method
2.4.4 Junction
2.4.5 Outfalls
digunakan sebagai batas hilir berupa akhir sistem drainase ataupun sungai.
2.4.6 Conduit
Conduit adalah pipa atau saluran yang menghubungkan satu node ke node
lain. Bentuk saluran dapat dipilih dari berbagai standar geometri terbuka maupun
29
Dalam penelitian ini untuk menghitung harga infiltrasi tanah dalam simulasi
infiltrasi tanah yang terjadi didapatkan melalui pemilihan jenis tata guna lahan
dan jenis tanah yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh USDA Natural
30
BAB III
METODE PENELITIAN
mengalirkan air hujan dan air buangan agar tidak terjadi luapan. Penelitian
daerah tersebut.
sebagai input untuk aplikasi pemodelan EPA SWMM 5.1. Dari pemodelan yang
dihasilkan oleh aplikasi, akan diperoleh kinerja drainase pada jalan yang dianalisis
apakah masih dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Hasil analisis akan
5.1. Saluran drainase direncanakan agar mampu berfungsi secara efektif kembali
maka Rencana Anggaran Biaya (RAB) dapat dibuat tergantung volume dan jenis
drainase di lapangan.
31
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
LEGENDA
Lok
asi : Kelurahan Salobulo, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo
32
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung mulai bulan April 2022 sampai dengan bulan Juli
2022.
Pengambilan
data dan Survey
Lapangan
Analisis dan
Pembahasan
Bimbingan
Skripsi
3.3.1 Alat
a. Total Station / GPS Geodetic untuk survey elevasi dan slope lapangan.
3.3.2 Bahan
Bahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data-data yang diperlukan
a. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan dari lapangan dengan
33
cara survey lapangan seperti data pengukuran. Data primer yang dibutuhkan
adalah data elevasi dan dimensi saluran drainase yang diperoleh dari hasil survey
RTK lapangan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh bukan dari survey
lapangan secara langsung seperti data dari pihak instansi terkait ataupun
pemerintah seperti data curah hujan. Data yang dibutuhkan adalah data curah
hujan Kota Palopo 10 tahun terakhir, data jumlah penduduk di sekitar Jalan Dr.
Ratulangi, data subcatchment / DAS (citra google earth), serta data pendukung
lainnya.
Tabel
Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan dari lapangan dengan
berikut:
a. Mengamati arah aliran air pada saluran drainase yang berpotensi terjadinya
34
d. Pengukuran dimensi saluran drainase menggunakan roll meter/meteran.
Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh bukan dari survey
lapangan secara langsung seperti data dari pihak instansi terkait ataupun
Data curah hujan Kota Makassar yang digunakan adalah data curah hujan
sebagai berikut :
Metode yang digunakan adalah analisis frekuensi, dimana pada analisis frekuensi
kebutuhan saluran, baik primer, sekunder, tersier maupun kuarter. Hasil akhirnya
35
a. Analisis frekuensi digunakan untuk mendapatkan curah hujan rancangan
dengan periode kala ulang tertentu, metode yang digunakan adalah metode
Kuadrat.
metode Mononobe sebagai input hujan jam jaman pada aplikasi SWMM
5.1.
d. Hasil akhirnya adalah intensitas curah hujan dengan kala ulang tertentu
yang digunakan sebagai input rain gage pada software EPA SWMM.
Trimble Business Center. Hasil data pengukuran GPS Geodetik secara otomatis
telah terekam dalam Controller maupun rover tersebut, lalu kemudian data di
alignment vertikal STA per 25 meter pada STA proyeksi dan STA permukaan.
Sehingga menghasilkan jumlah STA pada STA proyeksi dan STA permukaan,
36
dua STA tersebut.
terkumpul, yaitu rain gage, subcatchment, conduit, junction outfalls, dan divider.
37
3.6.2 Pemodelan dan Simulasi Dengan Cara Analisis Manual
Pemodelan secara manual dilakukan dengan cara analisis data hidrologi dan
dikumpulkan sebelumnya.
debit banjir yang mengalir pada saluran dengan intensitas tertentu yang
2.13.
38
3.7 Diagram Alir Penelitian
Mulai
Survey Pendahuluan
Cek Cek
Tidak Tidak
Ya Ya
Analisis Frekuensi
Analisis Debit Air Hujan Analisis Penampang
AnalisisDebit Buangan Eksisting
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
dddddelesa
Gambar 3. 1i Diagram Alir
39
DAFTAR PUSTAKA
40